NovelToon NovelToon

ONE NIGHT LOVE CEO

Wisuda

Aurellia Agatha adalah satu-satunya perempuan lulusan terbaik di universitas terbaik di Eropa mewakilkan orang Asia yang menyabet gelar Cumlaude dengan sikap dan sifat yang gigih untuk bersaing di negara orang, serta harus berusaha mempertahankan terus menerus beasiswa dikampusnya.

Meskipun tidak ada sahutan keluarganya yang peduli ataupun menanyakan perihal dirinya, karena mau sebanyak apapun dia menghasilkan banyak penghargaan tapi dimata Ayahnya, dia hanyalah perempuan yang merepotkan dan hanya akan bisa mengurus rumah tangga, serta bukanlah laki-laki yang dapat mewariskan kekayaan keluarga Agatha.

Perempuan yang berbalut busana wisuda hanya mampu berbicara beberapa kata dan tersenyum didepan podium dengan senyum yang tulus, walaupun tidak ada sama sekali orangtuanya yang datang menghadiri kelulusannya.

Tapi banyak sorakan dari mahasiswa pria yang terus menyebutkan namanya, layaknya kontestan penyanyi yang sedang mendapatkan banyak sorotan dari mana-mana.

Saat pemberian penghargaan berlangsung, mata Aurel seakan terkunci dengan pesona laki-laki yang memberikannya piagam serta menggenggam tangan begitu hangat, walaupun tatapan pria itu sangat mendominasi tapi terasa hangat. Namun yang hanya dilakukan oleh Aurel hanya bisa tersenyum pada pria itu.

...✴️...

Setelah sekian lama berdiri diatas panggung dan acara wisuda selesai, Perempuan yang memiliki rambut panjang bergelombang sepinggang dengan beberapa jepitan yang berada dikepalanya untuk membuat rambutnya rapih disepanjang acara berlangsung.

"Selamat ya sayang"ucap Alex yang mengecup dahi Aurel sekilas dan tersenyum dengan hangat.

Alex adalah kekasih yang sudah dipacari Aurel sejak 3 tahun lamanya dikampus, pada tahun awal Alex sangat gigih mengejar cintanya meskipun sudah menerima 2 kali tolakan. Namun hati Aurel jatuh juga pada Alex melihat sikap laki-laki itu yang lembut serta sangat perhatian padanya.

"Selamat Aurel, aku bangga padamu"ucap Vanka yang langsung memeluk tubuh perempuan tinggi dengan tubuh yang molek.

Jovanka Lateshia adalah teman baik Aurel selama kuliah di Eropa sekaligus teman satu kamar primadona yang banyak penggemarnya, itulah sebutan Aurel.

"Terima kasih Vanka"ucap Aurel seadanya dengan senyum yang sangat manis.

"Setelah ini, kita hadir ke acara pesta nanti malam yuk yang diadakan anak kampus"ajak Vanka bergelayut manja dilengan Aurel.

"Aku capek, Van. Apa kamu tidak capek?"tanya Aurel.

"Tidak. Temani aku ya! temani aku! masa kamu rela satu-satunya teman baikmu ini datang seorang diri"ucap Vanka dengan cemberut, membuat Aurel hanya bisa menghelakan nafasnya karena tidak akan mampu menolak ajakan teman baiknya itu.

"Baiklah, tapi hanya sebentar"tegas Aurel yang tidak mau tawar menawar lagi jika harus berdebat panjang dengan Vanka.

"Janji! Tapi ayooo kita ke mall sekarang!"tarik Vanka berjalan keluar aula kampusnya, untuk berjalan ke asrama yang disediakan kampus selama mereka di Eropa.

Setelah 1 jam bersiap-siap, Aurel hanya mampu menunggu Vanka yang masih tidak kelar make up, karena setelah mandi harus kembali merias wajahnya agar terlihat lebih cantik.

"Vanka cepatlah sedikit, Mall akan tutup jika menunggu kamu yang masih make up"ucap Aurel yang tidak sabar menunggu dengan kelamaan Vanka dalam make up wajahnya.

"Baiklah, baiklah, sudah selesai"ucap Vanka yang bangkit dari kursi riasnya dan berjalan menggandeng Aurel keluar kamar mereka dan menguncinya.

Setelah 2 jam lamanya di Mall, mereka akhirnya menemukan gaun yang sangat mereka inginkan untuk dipakai pada malam perpisahan dikampusnya.

...✴️...

Pesta perpisahan kampuspun dimulai, satu persatu masuk ke ballroom yang terbilang besar dan mewah di Eropa, dan semua mata tertuju pada Aurel dan Alex yang sangat sempurna membuat siapapun yang melihat akan iri dengan kemesraan Aurel yang menggandeng Alex dengan manja.

"Rellia, kamu sangat-sangat cantik sayang malam ini"puji Alex menatap mata coklat milik Aurel yang begitu memikat hatinya.

Sedangkan Aurel yang mendapatkan pujian itu, membuat pipinya merah merona karena malu mendapatkan pujian langsung dihadapan kekasihnya yang juga tampan.

'Plis hati jantung jangan olahraga hari ini juga'batin Aurel saat Alex mengusap pipinya dengan lembut.

"Rellia, maukah kamu berdansa denganku?"tanya Alex dengan berlutut sambil memegang tangan kanan gadisnya, membuat kesan yang sangat manis dihadapan Aurel.

"Aku mau"ucap Aurel yang mendapatkan sorakan kebahagiaan dari para mahasiswa yang datang ke pesta itu.

Alex kembali berdiri dan merengkuh pinggang mungil milik Aurel untuk mengikuti langkah kakinya berdansa di ballroom, yang mendapatkan banyak sorotan dari para mahasiswa yang sangat menyukai pasangan serasi itu sejak masa kuliah.

Setelah acara dansa selesai, Aurel memilih untuk mengambil beberapa cemilan untuknya mengisi perutnya yang belum sama sekali terisi hari ini.

"Sudah selesai berdansanya? mana kekasihmu itu?"tanya Vanka yang membuat pipi Aurel merona karena malu.

"Sudah, kalau Alex sedang ke lantai 3 hotel ini. Katanya sih dia lelah kalau harus kembali ke asrama malam ini.

"Oh gitu, nih minum untukmu"ucap Vanka yang memberikan segelas minuman untuk Aurel.

"Makasih ya"ucap Aurel dengan senyum tipis diwajah cantiknya.

"Aduh Aurel sepertinya aku ada panggilan alam sebentar deh, aku ke toilet dulu ya"lanjutnya sambil memegang perutnya dan berjalan menjauh dari Aurel.

Entah kenapa Aurel merasa Vanka sangat mencurigakan atau hanya memang perasaannya saja yang sedang tidak baik-baik saja hari ini.

Langkah kaki Aurel memilih untuk mengikuti jejak teman baiknya itu yang memilih untuk berjalan ke arah lift dan masuk ke dalam lift. Dan benar saja lift yang ditumpangi oleh Vanka seorang diri, terhenti dilantai 3 dan tidak bergerak sama sekali ke lantai selanjutnya.

Insting Aurel berkata harus mengikuti Vanka, hingga akhirnya Aurel memilih untuk naik lift ke lantai 3, dan saat pintu lift terbuka mata coklat milik perempuan cantik itu melebar dengan sangat sempurna.

Bagaimana tidak? Melihat kekasihnya dan teman baiknya sedang bercumbu mesra dan sangat panas, membuat Aurel segera keluar dan menampar alex yang terkejut dengan kedatangannya.

"KITA PUTUS! DASAR BAJINGAN!"Bentak Aurel depan Alex.

Mata Aurel sudah dipenuhi dengan airmata sialan yang tidak mau berhenti, setalah selesai menampar laki-laki itu, Aurel segera berlari ke dalam lift dan menangis sejadi-jadinya.

Hingga dia tak sadar bahwa perempuan itu belum memencet deretan tombol angka pada lift, namun seketika tubuhnya terasa sangat panas sekali menggunakan dress yang terbilang cukup terbuka.

"Dasar perempuan ular, dia tidak hanya menjadi selingkuhan kekasihku bahkan juga menjebakku!"racau Aurel yang sudah sangat tidak tahan.

Ting!

Pintu lift terbuka, Aurel melihat sosok laki-laki bertubuh tegap dengan wajah yang lumayan tampan berdiri dihadapannya, membuat Aurel kehilangan akal sehatnya malam itu.

"Kau yang memulai sayang"bisik pria itu.

Pulang

Keesokan paginya, mata coklat itu terbangun karena sinar matahari yang mengenai wajahnya hingga terasa silau, namun saat ingin mendudukan tubuhnya terasa remuk sekujur tubuhnya dan perih serta ngilu didaerah intimnya.

Benar saja, dia terkulai lemas di pagi hari dikarenakan tidak tau hingga pukul berapa dia bermain dengan gigolo hotel yang ditemuinya dilift saat malam itu.

"semua ini gara-gara Alex si brengsek itu!"gumamnya dengan sangat kesal mengingat kesialan hidupnya bertubi-tubi ditemui orang-orang yang tidak menghargai keberadaannya.

Dengan tertatih-tatih Aurel memaksakan tubuhnya untuk mengambil ********** yang berserakan dilantai serta kemeja kebesaran pria itu yang dipadukan hotpantsnya yang masih bisa layak pakai untuk keluar dari kamar hotel ini.

Sebelum keluar, Aurel menuliskan surat serta meninggalkan selembar uang Euro berwarna coklat diatas nakas dekat ranjang lalu keluar dari kamar yang terbilang besar itu.

Setelah kepergian Aurel, pria dengan tubuh yang hanya berbalut handuk putih dipinggangnya kesal karena membaca tulisan gadis kecil yang berani-beraninya menganggap dirinya seorang gigolo dengan bayaran 50 Euro.

"Dasar gadis kecil liat saja nanti jika ketemu"ucap pria itu dengan senyum yang menampilkan smirknya.

...✴️...

Setelah 5 tahun lamanya, Aurellia Agatha setelah lulus memilih tinggal di Eropa dengan 2 anak kembar yang menemani kehidupannya selama dinegara orang mencari nafkah.

Dan kini dia terpaksa harus kembali ke negaranya Indonesia, karena sang nenek yang sudah menua dan sangat merindukan dirinya yang selama ini memilih menetap di Eropa setelah lulus.

Bahkan hari ini dia harus mengepakkan pakaian-pakaian yang dibantu dengan kedua anak kembarnya yang lucu juga cerdas diusianya yang masih sangat kecil.

"Mommy, kita mau kemana?"tanya Alev, gadis kecil berwarna biru yang sangat menggemaskan serta cantik.

"Pulang ke negara asli kita, Indonesia"ucap Aurel dengan santainya.

"Apa nanti kita akan bertemu dengan Daddy juga?"tanya Alev dengan polosnya.

Deg!

Entah kenapa hati Aurel merasa tidak nyaman atau lebih tepatnya merasa bahwa anak-anaknya butuh seorang ayah, karena inilah pertama kalinya putri kecilnya itu menanyakan sosok ayahnya yang bahkan dirinya sendiri tidak kenal dengan orang itu.

"Iya Mommy, apa kita akan bertemu Daddy di Indonesia?"tanya Aydin yang menggenggam jari kelingking Aurel meminta sebuah jawaban yang memuaskan.

"Iya, pasti Daddy akan bahagia jika bertemu dengan kalian, apalagi kalian adalah anak yang sangat cerdas"ucap Aurel yang mencium dahi putra putrinya secara bergantian.

"Horeeeeee aku akan bertemu dengan Daddy!!!"teriak Alev yang sangat bahagia. "Kak, aku akan segera bertemu dengan Daddy dong!"

"Dia Daddy ku juga, sudah pasti dia lebih ingin bertemu denganku"tegas Aydin meledek adiknya.

"Tidak, Daddy pasti bahagia jika bertemu dengan Alev, karena Alev itu anak yang baik, cantik, imut, lucu. Iyakan Mommy?"tanya Alev meminta pembelaan dari Aurel.

"Iya, iya pasti Daddy kalian akan bahagia bertemu dengan Alev dan juga Aydin"ucap Aurel yang tersenyum dengan tulus pada ke dua anaknya yang imut.

'Maafkan mommy ya nak, mommy juga tidak tau dimana keberadaan ayah kalian dan siapa ayah kalian'batin Aurel.

Disepanjang menaikki pesawat, Alev dan Aydin menahan kantuknya karena orang pertama kali yang ingin dilihat oleh mereka adalah Ayahnya.

"Sayang, kalau mengantuk tidurlah. Nanti sebelum turun Mommy akan bangunkan kalian"bujuk Aurel yang merasa kasihan melihat kedua anaknya menahan kantuk hanya untuk melihat sosok yang tidak akan menjemputnya.

"Tidak mom, aku mau melihat Daddy menyambutku"sahut Alev dengan protesnya.

"Kaliankan anak Mommy dan Daddy yang cantik dan tampan, kalau sampai nanti kita tiba dibandara, terus Daddy liat wajah kalian jelek karena menahan kantuk dan punya mata panda. Mau kaga diaku sama Daddy?"tanya Aurel menakut-nakuti putra putrinya yang menggemaskan.

"Aku tidur mom"ucap Aydin yang segera memeramkan matanya yang diikuti putri kecilnya juga.

Aurel tersenyum mengingat kelakuan kedua anaknya yang sangat menggemaskan dan juga cerdas diusianya. Namun sebenarnya 80% wajah mereka berdua lebih mirip dengan laki-laki yang menghabiskan satu malam itu dengannya dibanding dirinya.

...✴️...

Setelah menghabiskan waktu kurang lebih 16 jam didalam pesawat, kini mereka telah sampai di Indonesia, tempat yang sudah lama sekali tidak didatangi Aurel dan tempat yang baru bagi Aydin dan Alev memulai kehidupan mereka.

"Mommy, mana Daddy?"tanya Alev yang melihat sekitaran bandara, namun tidak sama sekali melihat sosok laki-laki yang menghampiri mereka.

Bahkan saat menaikki taksipun, Alev terus bertanya tentang keberadaan ayahnya hingga membuat anak perempuan satu-satunya itu menangis.

"Mommy berbohong! Kata mommy, Daddy akan menjemput kita!"ketus Aydin yang mulai meneteskan airmatanya.

Aurel yang merasa bersalah pada kedua anaknyapun hanya mampu memeluk putra putrinya yang sangat merindukan sosok ayah dalam kehidupan mereka.

Hingga akhirnya Aydin dan Alev tertidur pulas dalam pelukan Aurel, karena lelah menangis mencari sosok yang tidak ditemui mereka hari ini dibandara.

'Maafkan Mommy sayang'batin Aurel mengecup dahi kedua putra putrinya secara bergantian.

Sesampainya di apartemen yang disewa oleh Aurel, Alev dan Aydin memilih untuk merebahkan tubuh kecil mereka diatas kasur besar daripada membantu mommynya.

"Jadi masih ada yang marah nih sama Mommy? Yaudah gapapa mommy bisa kok beresin sendiri, kaliankan lebih senang jadi anak Daddy dibanding jadi anak Mommy"ucap Aurel dengan suara lembut.

"Aku senang kok jadi anak mommy, tapi aku tidak suka mommy berbohong"ucap Aydin yang turun dari kasurnya dan memeluk tubuh Aurel yang sedang duduk dibawah lantai.

"Iya Alev juga senang kok jadi anak Mommy, tapi Alev tidak suka Mommy bohong"ucap Alev dengan cemberut tapi masih lebih memilih tidur diatas ranjang.

"Sebenarnya kami punya Daddy tidak sih mom?"tanya Aydin dengan matanya yang begjtu polos.

"Sayang, kalian tuh punya Daddy kok, Daddy juga sayang sama kalian, hanya saja Daddy sedang sibuk kerja diperusahaan makanya tidak menjemput Daddy"ucap Aurel dengan lembut sambil memeluk tubuh kecil Aydin hingga tak terasa airmatanya keluar begitu saja.

"Apa mommy menangis?"tanya Aydin yang tidak melihat wajah ibunya yang masih meeengkuh tubuhnya.

"Tidak, mommy hanya kelilipan"ucap Aurel yang menghapus airmatanya secara kasar dan melepaskan pelukannya pada putra kecilnya itu.

"Kalau Daddy menyakiti mommy, lebih baik aku tidak memiliki Daddy dibanding harus melihat Mommy menangis dan dibuat nangis oleh dia"ucap Aydin sambil mengusap-usap pipi mulus milik ibu yang sangat menyayanginya.

"Aydin anak yang baik, juga cerdas. Mommy sayang banget sama Aydin dan Alev"ucap Alev mencium pipi kanan putranya.

Wawancara

Sepulang dari Indonesia, Aurel mendapatkan panggilan wawancara dari perusahaan besar di Indonesia dan akan dilaksanakan pukul 9 pagi.

Bersyukurlah, apartemennya tidak terlalu jaih dari perusahaan besar itu, dia masih ada kesempatan untuk mengurus dua bayi tersayangnya yang menggemaskan itu untuk menyuruh mereka bangun dan juga sarapan.

"Mommy mau kemana?"tanya Alev sambil meminum susunya diatas meja makan.

"Mau cari kerja dulu, buat beli susu Alev sama kak Aydin nanti"ucap Aurel sambil membuat nasi goreng untuk mereka sarapan, karena hanya itulah makanan yang sangat mudah dibuat saat pagi hari.

Aurel meletakkan nasi goreng itu dihadapan kedua anak-anaknya, hingga membuat Alev serta Aydin melahap makanan yang dibuatnya.

"Makanan mommy enak!"puji Alev disela-sela makannya membuat Aurel tersenyum tipis.

Jam sudah menunjukkan pukul 8.15 pagi, kini Aurel bersiap keluar dari apartemennya meninggalkan kedua anak yang sangat menggemaskan itu diapartemen.

Bahkan cukup waktu 8.45 pagi, kini Aurel berada didepan ruangan wawancara, dan ternyata hanya ada beberapa orang yang mendapatkan panggilan itu.

Setelah pukul 9 pagi, satu persatu masuk ke dalam ruang wawancara dan perasaan Aurel kini campur aduk karena dia akan melakukan wawancara dari sekian lamanya dia bekerja ditempatnya yang lama.

"Aurellia Agatha"panggil seorang wanita menyebut namanya untuk masuk ke ruang wawancara.

Saat Aurel masuk dan duduk dihadapan para 3 orang pewawancara, mata Aurel menangkap sosok gigolo yang berada di Eropa itu dan ternyata dia adalah seorang presdir yang dia bayar dengan harga 50 Euro, namun Aurel memilih agar berpura-pura tidak ingat sama sekali.

Setelah para pewawancara memperkenalkan diri, kini saatnya Aurel yang memperkenalkan diri dan juga menjelaskan tentang pengalaman bekerjanya, serta pertanyaan-pertanyaan lainnya.

30 menit telah berlangsung, kini Aurel sudah diperbolehkan untuk keluar dari ruangan kerja itu seorang diri.

Namun Aurel memilih untuk ke toilet, karena rasanya sangat tidak nyaman menahan buang air kecil setelah melihat musuh didepan mata, apalagi mengingat laki-laki yang dia tiduri itu adalah seorang presdir dari perusahaan besar dan ternama dengan banyak cabang dan usaha dimana-mana.

Setelah buang air kecil, Aurel memilih untuk berdiri didepan wastafel yang terdapat kaca besar untuk mencuci mukanya beberapa kali mencoba meyakinkan dirinya sendiri kalau dia sedang tidak mimpi.

Apalagi mengingat surat yang ditulis untuk pria itu yang dia tinggalkan dihotel dengan uang selembar 50 Euro. Bahkan surat itu sangat amat menempel diotaknya yang dia tuliskan untuk laki-laki itu.

*Terima kasih untuk malam ini, namun pelayananmu terlalu buruk untuk melayaniku*

"Dasar Aurellia bodoh!"umpat Aurel pada dirinya sendiri.

"Baru sadar kalau dirimu bodoh?"ucap pria itu yang asik berdiri bersender ditembok dekat pintu masuk toilet wanita.

"Ngapain bapak ke sini? Inikan toilet wanita! Jangan mencoba jadi laki-laki mesum!"oceh Aurel dihadapan laki-laki yang berjalan mendekat ke arahnya.

"Ini perusahaanku, lagipula kita pernah melakukannya semalaman penuh, Kenapa kamu harus malu?"ucap Axel dengan santainya.

Saat Aurel ingin kabur, tanganmya dicegat bahkan bibirnya kini sudah menyatu dengan pria yang sudah menghabiskan malam bersamanya hingga menghasilkan kedua anak yang sangat cerdas.

Memberontakpun percuma, karena laki-laki itu sangat amat mendominasi dalam permainannya, bahkan membuat pasokan okesigen Aurel mau habis.

Tersadar tubuh gadisnya melemah, Axel segera melepaskan ciuman itu dan hanya mengecup bibir itu beberapa kali.

"Ha ha ha ha"helaan nafas Aurel terengah-engah dengan kelakuan Axel Putra Cullen, laki-laki kurang ajar yang selalu bisa seenaknya saja.

Aurelpun memilih keluar dari toilet tanpa menoleh laki-laki itu yang masih berdiri mematung, entah memikirkan apa ditoilet wanita.

Sebelum pulang ke apartemen, Aurel memilih untuk membelikan susu untuk kedua anaknya yang sedang masa pertumbuhan dan sesekali melihat kaca yang berada di supermarket, melihat bahwa bibirnya terasa jadi tebal akibat laki-laki itu.

...✴️...

Sedangkan di gedung pencakar langit, Axel duduk termenung bahkan fokus kerjanya terpecahkan dengan wajah gadis yang ditemuinya di Eropa, wanita yang menganggapnya laki-laki bayaran untuk tidur.

Tapi yang bisa dipastikan oleh Axel bahwa malam itu adalah malam pertama yang dilakukannya dengan pria, karena terdapat bercak darah di sprai putih ranjangnya saat itu.

"Candra, Saya mau wanita itu menjadi sekretaris saya dan besok pagi dia harus sudah tiba, untuk mejanya tolong letakkan di dalam kantor saya ini"tegas Axel pada asisten pribadinya.

"Baik tuan muda"ucap Candra dengan patuh keluar ruangan kerja bosnya untuk mengurus masalah karyawan wanita bernama Aurellia.

'Semenjak menyentuh gadis itu, aku selalu ketagihan untuk terus menyentuhnya lagi dan lagi. Bahkan rasa ingin dia selalu dekat denganku lebih besar dibanding wanita lain yang pernah kutemui'batin Axel.

"Aurellia Agatha"gumam Axel bersandar pada kursi kebesarannya sambil tersenyum tipis menatap langit-langit ruang kerjanya.

...✴️...

Sepulang dari supermarket, Aurel tersenyum bahagia karena disambut 2 anak yang sangat lucu dan pelukan yang hangat dari keduanya.

"Bagaimana mommy hasilnya?"tanya Aydin dengan memijitkan kaki Aurel dengan sangat telaten.

Triiinggg...

Bunyi ponsel Aurel, segera wanita dengan 2 anak itu mengangkat panggilan telefonnya, dan ternyata dia berhasil diterima diperusahaan Cullen tapi dengan hasil menjadi sekretaris pribadi presdir.

Entahlah ini keberuntungan atau kesialan yang dia dapat, tapi dia sungguh sangat ingin menghindari laki-laki yang bernama Axel Putra Cullen itu, laki-laki yang membuat bayangan dihotelnya kembali terus berputar didalam otaknya.

Setelah panggilan telefon dimatikan, Aurel segera merebahkan tubuhnya dilantai karena dia bingung harus bersyukur atau tidak mengenai diterima kerjanya di perusahaan besar sekelas perusahaan Cullen.

"Apa itu dari kantor mommy?"tanya Aydin dengan bijak.

"Hmm"jawab Aurel yang malas menjawab perihal perusahaan Cullen itu.

"Lalu hasilnya gimana Mommy?"tanya Aydin lagi.

"Mommy diterima bekerja sayang"ucap Aurel dengan lemas dan bangkit untuk merebahkan tubuhnya diranjang empuk miliknya.

"Apa mommy tidak suka bekerja dikantor itu?"tanya Aydin.

"Suka, mommy hanya lelah dan mau tidur saja"ucap Aurel mengambil tempat ternyaman dikasur yang berukuran king size itu.

"Mommyyyyyyyy jorooookkkk!!! Pergi cuci muka dan cuci tangan dulu sana dikamar mandi"omel Alev pada mommynya yang baru saja datang langsung tertidur dikasur yang sudah dirapihkan dan dibersihkannya tadi.

"Baiklah, baiklah anak mommy yang cerewet!"ucap Aurel yang mendekat ingin mencium putrinya yang menggemaskan itu.

"Jangan cium Alev! Mommy bau tau"ucap Alev yang membuat Aydin tertawa mendengar sikap adiknya yang sangat gila pada rapih dan kebersihan dimanapun berada.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!