Dia adalah Putri kerajaan Liu yang dikenal kejam, bodoh dan tidak bermoral namun kecantikan nya bisa mengguncang sebuah kerajaan.
Liu Chu Yue mencintai seorang Pangeran Dingin Kerajaan Murong, Murong Zhi Feng. Ia memaksakan pernikahan itu pada Ayah nya dan bahkan mengancam bunuh diri.
Seperti gelarnya Pangeran Dingin, dia benar-benar dingin. Ketika menikah dengan Zhi Feng, Liu Chu Yue melakukan segalanya, menjadi jaminan kerajaan, meminta sang Ayah mengirim prajurit terbaik untung membantu suaminya, di perolok oleh orang lain, belajar bela diri, dan menjadi orang yang pantas dihormati, meninggalkan semua sikap yang dulu ia punya.
Namun ketika suaminya dipuncak kejayaan, dan ia dilepaskan dari kerajaan lain, ia dilemparkan ke istana dingin.
Melihat Putra kecilnya yang mati ditangan Jendral yang ia percaya, suaminya bergandengan tangan dengan wanita lain dan dia mati dibawah pedang Pria yang dicintai olehnya.
Namun, mata nya terbuka. Kembali pada tahun dimana semua itu belum terjadi.
Ia kemudian bersumpah pada Langit, Kisah nya akan diubah dan membuat para pengkhianat itu membayar kembalinya yang dilakukan kepadanya.
...-/-/-...
*****
...Air mengalir dengan derasnya....
...Cinta mengalir dengan darahnya....
...Pengorbanan nya hanya sia-sia....
...Berujung kematian tragis tanpa mendapat Cinta....
...Dia hanya mencintai,...
...Namun begitu mudah nya disakiti,...
...Karma nya terlalu kejam...
...Hingga Langit menulis ulang kisah nya....
Cinta, Pengorbanan, Pengkhianatan, Darah, Pedang dan Pembalasan.
Berawal dari Cinta yang membuat Chu Yue berkorban segalanya untuk sang kekasih, namun kemudian Pengkhianatan lah yang datang sebagai bayarannya.
Darah yang menggenang didepannya, membuatnya menyerah dan mati dibawah pedang suaminya sendiri.
Namun tampaknya langit mengasihaninya, ia dibawa kembali ke saat dimana semua itu belum terjadi.
Ia mendapatkan kekuatan yang pernah diambil darinya, ia mendapat pujian dan kasih sayang keluarganya kembali.
Namun apakah itu hal yang baik?.
Dibawah langit malam, semua itu dimulai.
Ia yang awalnya hanya ingin membalas Murong Zhi Feng kini ingin membalas seluruh dunia.
Dunia yang menyakitinya.
_&_&_
Dibawah bulan aku berdiri, menatap dirimu yang belum ku kenali.
Saat itu aku kembali, ingin mengubah apa yang terjadi di masa lalu yang menyakitkan itu.
Namun ternyata tidak hanya mengusir rasa sakit itu, tapi rasa sakit itu telah datang lebih dulu.
Untuk apa kesempatan kedua? Untuk apa hidup kembali?.
Hanya merasakan kesedihan lagi?
Satu persatu lembaran buku kehidupanku terbuka, semakin lama semakin banyak luka.
Dan semuanya hanya karena satu hal 'Cinta'.
Semua pengorbanan ini... pantaskah?
Namun ketika aku mengenalimu, aku mengangguk untuk menjawab pertanyaan ku.
Semua itu 'Pantas'.
....
*Kehidupan nyata yang menyedihkan, berharap hidup dalam sebuah mimpi.
Namun kehidupan juga akan berlalu seakan-akan sebelumnya hanya sebuah mimpi.
Memetik sitar di keheningan malam, menusuk pedang pada lawan.
Benar dan salah tidak dipedulikan.
Hanya memilih pada kenyataan.
Meratapi kematian yang menyedihkan.
Mengasihani kehidupan yang penuh penderitaan.
Aku hanya seorang yang durhaka.
Seorang yang pantas mendapat hukuman.
Tapi bagaimana saya bisa menerima ini...
Aku juga seorang yang pantas mendapat kebahagiaan...
Matahari yang datang setelah badai.
Kebahagiaan yang datang setelah penderitaan.
Air mata yang mengalir dapat membentuk sebuah danau.
Masih tak cukupkah?.
Walau darah yang kuambil menggenang seperti lautan, tak bisakah aku mendapat sedikit kebahagiaan.*
...Langit tak pernah menutup matanya....
...Kau dan Aku pada akhirnya kita bersama....
Liu Chu Yue dengan baju kebesarannya, terduduk di lantai dengan air mata yang terus berjatuhan.
Ia berteriak marah ketika melihat anaknya dipukuli dan kemudian dibunuh dengan berkali-kali tusukan. "Berhenti.... SHU YAN AKU MOHON BERHENTI."
Suaranya semakin serak, namun ia terus berteriak dan meronta meminta dilepaskan.
Melihat anaknya yang dibunuh tepat didepan matanya sendiri, hati Chu Yue benar-benar hancur.
Ia terdiam ketika anak nya tak lagi bergerak, terlebih ketika mata kecil itu terbuka menandakan bahwa kematian ini terlalu kejam untuk ia terima.
Perlahan tubuh kecil itu dipotong-potong, Chu Yue hanya bisa menatapnya dengan kosong. Dia tak mampu lagi untuk berkata-kata, seolah jiwanya telah terbang entah kemana.
Suara langkah kaki bergema di ruangan besar itu, Chu Yue tersadar dari lamunan nya dan menatap ke arah suara. Itu dia, manusia kejam yang bahkan membunuh anak kandung nya sendiri.
Chu Yue menatapnya dengan tajam, seolah-olah ia ingin memakannya hidup-hidup.
Sesaat pria itu mundur, namun melihat Chu Yue yang dirantai ia tersenyum miring dan dengan berani maju mendekatinya.
Pria itu mensejajarkan tubuh nya dengan Chu Yue, dan mencengkram wajahnya, "Inilah balasannya jika berani memberontak."
Pria itu Murong Zhi Feng, berdiri dan menatap Chu Yue rendah. Wanita yang tengah di siksa itu istrinya, namun tidak hanya dia yang menyiksanya namun dia juga yang telah membunuh anak kandungnya.
"Zhi Feng, kau sungguh kejam." Ucap Chu Yue dengan mata yang membelalak tajam.
"Kejam? Bukankah kau yang lebih kejam Putri? Kau mengekangku seakan aku seekor kuda. Kau bahkan tak mengizinkan untuk aku mengangkat seorang selir. Dan kau masih mengatakan aku kejam?."
Chu Yue menatap tak percaya pada suaminya, dia yang begitu lembut dan selalu mengatakan akan setia padanya ternyata memiliki pikiran seperti itu, "Zhi feng kau yang selalu mengatakan akan setia padaku, tapi..."
"Itu karena kau yang selalu mengancamku. Kau selalu berkata bahwa suamimu tak akan mengangkat mengkhianatimu, kau selalu mengatakan akan pergi jika aku menyukai wanita lain. KAU SELALU MENGATAKAN AKAN MENURUNKAN KU MENJADI RAKYAT BIASA JIKA AKU MENGKHIANATIMU. Chu Yue apa kau masih tak menyadarimu bagaimana dirimu itu? Selalu sombong dan sombong." Sela Zhi Feng.
" Zhi feng bukankah aku yang membantumu menjadi Kaisar sekarang ini? Menurutmu karena siapa aku bermandikan darah?."
"Kau yakin itu untukku? Bukankah itu semua untuk kehormatan mu? Namun siapa sangka walau kau berkoban sebanyak apapun kau hanya mendapat julukan wanita iblis. Sekarang kau bahkan lebih jelek dari pelayan cuci kaki, Chu Yue."
Chu Yue terdiam beberapa saat. Ia tau bahwa ia dijuluki wanita iblis, bahkan anaknya sendiripun takut padanya. Namun yang ia lebih tak menyangka adalah semua pengorbanannya hanya sia-sia. Itu semua tak ada artinya bagi mereka.
"HEh bahkan jika begitu, kenapa kau membunuh anak kita? KENAPA KAU BAHKAN MEMBUNUH XIAO WU? KENAPA?."
"Anak?." Seorang wanita berjalan ke samping Zhi Feng dan tertawa kecil.
Chu Yue mengernyitkan alisnya dan mengepalkan tangan kuat.
"Kau yakin dia anak Zhi Feng?." Matanya menatap Chu Yue dengan penuh ejekan, ia kemudia menoleh menatap Zhi Feng dengan manja, "Zhi Feng, apa kau punya anak darinya?."
"Mei'er kau tau kan, aku tidak akan pernah menyentuh wanita menjijikkan itu." Ucap Zhi Feng dan menambah sakit hati Chu Yue, ia kemudian menatap marah pada Mei'er, adik nya yang ternyata telah mengkhianatinya juga.
Chu Yue tertawa, namun tawa itu bukan tawa kebahagiaan melainkan tawa pahit, "Mei'er kau juga mengkkhiantiku. Baik, kalian semua telah membodohiku. sangat baik, sangat baikkkk."
"HAHAHAHA." Chu Yue tiba-tiba tertawa keras, ia menertawakan dirinya sendiri yang begitu bodoh telah percaya pada suaminya.
Zhi Feng yang melihat Chu Yue seperti orang gila menusukkan pedang ke jantungnya. Chu Yue memgang pedang itu dan menatap mata Zhi Feng, "Zhi Feng dalam kehidupan selanjutnya, aku tidak akan melepaskanmu. HAHAHAHa."
Dengan mata merah ia melotot pada Zhi Feng tatapan itu begitu mengerikan membuat Zhi Feng dan Liu mei tidak tahan melihatnya.
''Zhi Feng kau.... aku akan membuatmu menderita. Ingat itu.''
Chu Yue kemudian menarik pedang itu lebih dalam. Ia menutup matanya dengan wajah penuh penyesalan.
...Waktunya terbuang sia-sia. Dia hanya seorang permaisuri dalam nama. Kehidupan yang lebih rendah dari seorang pelayan. ...
Keberadaan yang harus tahan dari penghinaan. Pengorbanan yang hanya mendapat pengkhianatan.
Cinta yang berakhir kematian. Akhir tragis ini sungguh memilukan
"Arkh..." Liu Chu Yue melenguh pelan, ia kemudian memegang kepalanya yang sakit.
Rasanya seperti ditusuk ribuan jarum, membuatnya berteriak kesakitan. Di pikiran nya saat ini dia berharap mati agar dapat bertemu anaknya namun....
Dalam keadaan sakit itu ia menyadari bahwa tangannya tidak lagi terikat, ditambah tidak ada darah di pakaiannya dan juga tak ada luka di tubuhnya.
Bahkan tangannya yang kasar berubah menjadi lembut. Setelah rasa sakit nya berangsur-angsur menghilang Chu Yue memandang ke sekitar nya. Ini kamarnya!. Ini benar-benar kamarnya.
"Putri kau sudah sadar? Kau baik-baik saja kan? Aku akan memanggil tabib dan segera mengabari Kaisar."
Pelayan yang baru saja datang itu segera bergegas pergi lagi meninggalkan Chu yue yang masih bingung dengan apa yang terjadi.
Tangannya kemudian menggapai sebuah cermin dan melihat wajahnya di cermin itu.
Wajah kecil dan tanpa cela itu.
Itu adalah wajahnya saat ia masih berumur 15 tahun.
Dia kembali?
Langit memberiku kesempatan?
Chu Yue mencubit pipinya sendiri dengan kuat, segera ia merasakan rasa sakit.
Ini nyata?
Perlahan air mata mulai turun membasahi pipinya, dia belum mengecewakan mereka, dan dia belum membuat kesalahan fatal itu. Langit benar-benar memberinya kesempatan lagi untuk memperbaiki kehidupannya.
"Yue'er kau sudah sadar?." Ibunya sang Ratu datang memnghampirinya dengan tergesa-gesa diikuti Shu Lian, pelayan setianya.
Ratu memeluk Chu Yue dengan erat sambil membelai rambut nya dengan lembut, rasa lega terlihat jelas diwajahnya, "Syukurlah Yue'er tidak apa-apa."
Chu Yue membalas pelukan ibundanya dengan erat, bahkan ketika ibundanya akan melepaskan pelukan Chu Yue mencegahnya dengan memeluknya lebih erat.
Chu Yue tak dapat lagi membendung rasa bahagia nya ia menangis dengan suara kencang membuat ibundanya menjadi khawatir, "Yue'er kau tidak apa-apa kan?."
Chu Yue mengangguk dan melepaskan pelukan nya, "Aku tidak apa-apa ibunda."
Tak lama kemudian Ayah nya sang Raja datang datang diikuti oleh saudara nya dan juga seorang Tabib.
"Tabib periksa apakah Chu Yue sudah tidak apa-apa." perintah Raja Liu tak sabaran.
Tabib itu mendekati Chu Yue, ia memeriksa denyut nadi Chu Yue dengan wajah serius kemudian tersenyum, "Putri sudah tidak apa-apa yang mulia, ia hanya sedikit demam dan mungkin terkejut karena telah jatuh ke Danau. Putri akan dapat segera pulih dalam dua atau tiga hari. Hamba akan meresepkan obat agar putri lebih cepat membaik."
Raja Liu mengangguk puas, ia membelai puncak kepala Chu Yue dengan lembut, ''Yue'er, katakan padaku siapa sebenarnya yang telah mencelakaimu?."
Chu Yue terdiam sejenak dan menggelengkan kepalanya, ''Tidak ada Ayah, aku yang ceroboh.''
''Yue'er lain kali harus berhati-hati, jangan membuat Ayahanda dan ibundamu khawatir lagi.''
Chu Yue mengangguk, tak lama kemudian seorang pria datang dengan senyum tipis di wajahnya. Pria dengan wajah tegas namun dengan senyum lembut itu Kakak pertama Chu Yue sekaligus Putra Mahkota kerajaan Liu.
Chu Yue tersenyum senang melihat keluarga yang ia sayangi berkumpul kembali.
Langit tak pernah menutup matanya.
Chu Yue berdiri di taman istana nya menatap langit lekat-lekat, tangan nya terkepal erat kemudian sedikit melemah.
Ia lalu berbalik menatap seorang anak laki-laki yang berlutut didepan nya dengan mata tegas.
Shu Yan
Dalam kehidupan sebelum nya karena Shu Yan tampan, Chu Yue membelinya dari keluarga nya dan menjadikan dia pelayan.
Namun, Shu Yan bukan hanya sekedar pelayan, di kehidupan lampau Dia jenderal yang paling ia percayai, tapi kemudian dia lah yang memotong anggota tubuh anak nya perlahan didepan nya sendiri.
Sederet pertanyaan muncul dibenak nya.
Kenapa dia melakukan itu?
Kenapa dia sekejam itu?
Kenapa dia mengkhianati ku?
Chu Yue memegang dadanya yang terasa sesak namun ia segera menenangkan diri.
Kali ini dia harus melepaskan nya, lebih baik menjadi musuh didepan mata daripada menjadi teman yang menusuk dari belakang.
Chu Yue benar-benar tidak berniat membiarkan dia tinggal disisi nya. Siapa tau trik apa yang akan dia gunakan?
"Shu Yan, aku melepaskan mu, kau boleh kembali ke keluargamu."
Shu Yan mengangkat kepala nya, "Terimakasih Putri, tapi hamba ini akan menjadi Pelayan Putri selam.."
"Tidak perlu, kau bisa pergi. Aku membebaskan mu." potong Chu Yue cepat.
"Kenapa?." Shu Yan bertanya dengan wajah datar, jika dia adalah Chu Yue yang dulu dia akan mengagumi wajah nya ini.
Namun Chu Yue hanya melihat kearah lain dengan wajah kesal.
"Aku tidak membutuhkanmu." Chu Yue berjalan pergi tanpa melihat Shu Yan yang kini menatapnya dengan mata merah dan tangan yang terkepal kuat.
....
Chu Yue mengayunkan rating pohon seperti pedang, gerakan nya lincah, ia berputar-putar melawan angin, rambut hitam nya berkibar, postur kecil nya tampak lembut namun juga kuat.
Sorot mata nya tajam, seperti ada seorang musuh tepat didepan nya.
Tak jauh dari tempat nya seorang Pria yang sedang duduk di atap memandang nya dengan senyum.
"Aku tidak mengira bahwa sang putri sangat berbeda dari yang dirumorkan."
"Ini pasti akan sangat menarik." ucap dengan senyum nakal.
....
Chu Yue menghentikan latihan nya dan mengelap keringat dengan lengan baju nya.
Ia kemudian duduk ditepi kolam dan menenggelamkan kaki nya.
Jika dia berlatih dari awal dia tidak akan dikalahkan oleh bajingan-bajingan itu.
"Putri, Shu Yan saat ini sedang berlutut dikediaman mu." Shu Lian berucap dengan tergesa-gesa.
Chu Yue berdecih pelan, "Apa dia ingin aku dituduh menindas nya?."
Chu Yue beranjak berdiri, "Ayo kita kembali."
Shu Lian mengangguk.
Mereka berjalan beriringan, tak jauh didepan mereka, Shu Yan berlutut dengan wajah dingin.
Shu Yan lebih tua satu tahun dari nya, namun kedewasaan nya sudah terlihat diwajahnya.
Chu Yue menatap Shu Yan lekat, jika saja...
Ia menggelengkan kepala nya, sakit hati itu masih ada dia tidak bisa memaafkan nya.
"Shu Yan, bukankah aku sudah memerintahkan mu untuk pergi?."
Shu Yan segera bersujud, "Putri, Hamba mohon untuk mengijinkan hamba tetap tinggal."
"Shu Yan, bukankah kau ingin kebebasan?." tanya Chu Yue pelan.
"Aku tidak menginginkan nya lagi."
"Kenapa?."
"Orang tua ku sudah mati, Aku tidak tau tujuan ku lagi." Shu Yan menggertakkan gigi nya, mata nya kemudian bertemu dengan mata Chu Yue, "Putri bukankah kau yang membunuhnya?."
Chu Yue mengernyitkan keningnya, ia kemudian melangkah mundur.
Tidak
Dia ingat...
"Yang mulia, malam ini Kau bisa menemui orang tua ku."
"Yang mulia, aku hanya membalas kan dendam kedua orang tuaku. Jangan salahkan aku karena kejam."
Chu Yue menaikkan sudut bibir nya, "Shu Lian minta kepada Putra mahkota untuk membantuku mencari tau tentang kematian orang tua Shu Yan."
Shu Lian mengangguk, ia membungkukkan badan nya kemudian pergi.
Chu Yue melirik Shu Yan dengan ejekan, "Kau bodoh Shu Yan."
Chu Yue menghentakkan lengan baju nya dan masuk ke kamarnya dengan marah.
Ia duduk di kasur nya dan menutup mata nya menenangkan dirinya.
Namun bayangan kematian anak nya muncul dalam pikiran nya.
Chu Yue beranjak berdiri ia kemudian menjatuhkan sebuah pot dan memukul meja dengan kuat.
"Sangat bodoh."
"Karena kesalahpahaman ini dia memotong-motong anakku."
"Namaku bukan Chu Yue jika aku tidak memotong nya kembali."
Chu Yue mengambil sebuah pedang yang menjadi sebuah pajangan didinding kamar nya.
Ia mengelus lembut pedang itu dan menatap kearah dimana Shu Yan berada.
Ia melangkah kaki nya berjalan keluar, Pedang nya bergesekan dengan lantai menimbulkan bunyi.
Namun saat ia ingin melangkah keluar, pintu tertutup keras oleh angin.
Mata Chu Yue bersinar gelap.
"Siapa?."
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!