NovelToon NovelToon

Putri Kecilku Tanpa Daddy

Teman Baru

Hay, semua dari kejadian 5 tahun lalu, author ganti menjadi 7 tahun lalu ya, umurnya Ambar sekarang 6 tahun. Banyak yang bilang kejadian 5 tahun lalu kok, anaknya juga berumur 5 tahun Sih, maaf ini novel pertama ku, jadi tolong di maklumi kalau ada kesalahan kata dan banyak typo berterbangan😁

Selamat membaca.😊

"Mommy..." teriak anak kecil yang sedang berlari menghampiri Nisa

"Sayang jangan lari-lari nanti kamu jatuh" ucap wanita yang masih terlihat sangat muda

"Mommy, liat deh Ambar dapat nilai 100 hasil menggambar" ucap gadis kecil yang umur 6 tahun

"Wah anak Mommy pintar ya" ucap Nisa memuji putri nya

"Iya dong My, Ambar kan rajin belajar nya" ucap bocah kecil itu girang

"Ayo kita pulang sayang, eyang udah nungguin Ambar di rumah" ucap Nisa pada putri nya

Ke duanya pun berjalan menuju sebuah motor metik yang terparkir di seberang jalan, Nisa mengemudikan motor nya dengan kecepatan rendah. Tak lama kemudian motor metik memasuki area rumah kontrakan sederhana.

"Assalamualaikum.. Eyang" Ambar memberi salam pada eyang nya

"Waalaikumsalam. Cucu eyang udah pulang ya" Bu Tika menyapa cucunya

"Iya eyang Ambar dapat nilai 100 loh Eyang" Ambar berucap dengan kegirangan

"Wah,, cucu eyang pintar" ucap Bu Tika

"Ayo masuk eyang udah masakin sayur bayam kesukaan Ambar" ucap Bu Tika mengajak Ambar

Ambar langsung berjalan menuju kamar nya dan Mommy nya. Gadis kecil itu berlalu keluar menuju meja makan.

"Mommy, Ambar mau di suap pin sama Mommy" ucap Ambar manja

"Iya sayang sini mommy siapin" Nisa mengambil alih sendok dari tangan Ambar

"Mommy, habis makan Ambar main ke rumah Lala ya Mommy" ucap gadis kecil itu

"Iya tapi jam 12 pulang ya Ambar harus tidur siang" Nisa memberi tau putri nya

"Oke Mommy" ucap Ambar memperlihat kan deretan gigi kecilnya

Gadis kecil itu sudah selesai dengan makan nya lalu berjalan menuju rumah teman nya, di tenga-tenga perjalanan Ambar melihat penjual es krim Ambar berdiri di pinggiran jalan memandang para pembeli yang berlalu lalang.

"Ambar mau es krim, tapi Ambar gak punya uang" ucap gadis kecil itu dengan lirih

Tiba-tiba ada seorang anak laki-laki sekitaran umur 9 tahun datang menghampiri Ambar.

"Ini buat kamu" ucap anak laki-laki itu menyodorkan satu buah es krim

Ambar menatap anak laki-laki tampan di depan nya lalu mengambil es krim itu.

"Makasih ya" ucap Ambar dengan tersenyum manis

"Nama aku Gilang, nama kamu siapa" tanya anak laki-laki ini mengulurkan tangan nya

"Nama aku Ambar" kata Ambar menerima uluran tangan Gilang

"Kita duduk di banku situ yuk" ajak Gilang langsung menarik tangan kecil Ambar

Ke dua bocah kecil itu duduk di salah satu bangku yang ada di pinggiran jalan, Gilang yang melihat bibir Ambar yang belepotan coklat langsung mengusap dengan ibu jarinya lalu berkata.

"Kamu lucu ya" ucap Gilang

Ambar hanya tersenyum memperlihat kan deretan gigi kecilnya, Gilang lalu mengeluarkan ponselnya dari saku celananya ia mengajak Ambar berfoto bersama, Ambar bergaya dengan lucu dan hal itu di gunakan Gilang untuk mengambil banyak gambar.

"Tuan muda, tuan dan nyonya sudah menunggu di mobil" ucap pria berpakaian hitam

Ambar melihat pria itu lalu berganti melihat Gilang.

"Paman duluan saja ke mobil" ucap Gilang

Pria berpakaian hitam itu pergi sesuai permintaan tuan mudanya.

Galang mengeluarkan sebuah kalung dari saku celana nya lalu memakaikan ke leher kecil Ambar.

"Aku pergi dulu yah, Daddy dan Mommy ku sudah menunggu ku di mobil" ucap Gilang

"Iya kak, nanti kita main di sini lagi ya kak" ucap Ambar dengan bahagia karena mendapat teman baru

"Iya, Kakak pergi dulu ya" ucap Gilang mengelus kepala kecil Ambar

Ambar hanya menganggu kan kepalanya sambil melihat Gilang berjalan menjauh.

Gilang tiba di dekat mobil dan sang supir langsung membukakan pintu untuk tuan muda.

"Sayang kamu ko lama banget" ucap Sinta Mommy Gilang

"Gilang habis ketemu teman Gilang My" Kata Gilang pada Mommy nya

Supir menjalankan mobil meninggalkan area itu.

Ambar menghabiskan es krim nya lalu melangkah pulang ke rumah karena hari sudah semakin siang ia haru tidur siang seperti apa yang di katakan oleh Mommy nya.

Gadis kecil itu memasuki rumah kontrakan yang sederhana, Ambar melihat eyang nya sedang menjahit baju para tetangga langganan eyang nya.

"Eyang mommy udah balik kerja ya" tanya Ambar pada Eyangnya

"Iya sayang cucu eyang baru pulang main ya" ucap Bu Tika pada cucunya

"Iya eyang, kalau gitu Ambar tidur siang dulu ya eyang" ucap gadis kecil itu langsung berjalan menuju kamar.

Tiba di kamar gadis kecil itu mengeluarkan kalung yang di berikan teman baru nya tadi, Ambar meletakan kalung itu di dalam kotak segi empat lalu menyimpan nya di laci dalem lemari, lalu gadis kecil itu membaringkan tubuh kecil di kasur lalu tertidur lelap.

******

Mobil yang di naikin oleh Gilang dan kedua orang tuanya kini memasuki halaman rumah yang sangat megah, sang supir langsung membukakan pintu untuk majikan nya, Gilang mengikuti ke dua orang tuanya dari belakang.

"Mommy, Daddy, Gilang langsung ke kamar ya" ucap Gilang

"Iya sayang" ucap ke dua orang tuanya

Gilang menaiki anak tangga satu per satu tiba di lantai dua Gilang langsung masuk ke dalam kamarnya. Ia meraih ponsel nya lalu melihat foto-foto nya bersama Ambar ia mengusap wajah cantik ambar di layar ponsel nya.

"Lucu" Gilang berucap seorang diri

*****

Di sebuah restoran Nisa sedang mengantar pesanan para pengunjung restoran itu. Nisa bekerja sebagai pelayan di restoran Jaya. Nisa memiliki sahabat yang bernama Sisi yang bekerja sebagai pelayan juga. Semenjak Ambar umur 3 tahun Nisa sudah mulai bekerja di restoran itu untuk membantu sang Ibu membiayai hidup mereka bertiga.

"Nisa tolong kamu antar pesanan di meja nomor 12 yah" kata Sisi pada Nisa.

"Iya siapin aja, aku antar ini dulu ke meja 09" ucap Nisa

Nisa mengantarkan pesanan ke depan ia melihat dua wanita yang sedang duduk di meja itu.

"Misi mbak ini pesanannya mbak" ucap Nisa

Ke dua wanita itu melihat ke arah pelayan.

"Nisa" ucap ke dua wanita itu

Nisa langsung melihat ke dua wanita itu dan bertapa kagetnya Nisa melihat mereka.

"Loh jadi pelayan" ucap salah satu wanita itu tersenyum sinis

"Setelah kejadian di restoran waktu itu loh langsung gilang, pergi ke kama" ucap wanita yang satunya.

Nisa cepat-cepat pergi dari hadapan ke dua wanita itu, karena mereka masa depannya hancur, tiba di belakang Nisa langsung berkata pada Sisi ingin ke toilet sebentar. Sisi yang melihat wajah pucat sahabat nya langsung menahan lengan tangan Nisa.

"Kamu kenapa Nisa" tanya Sisi

"Aku gak apa-apa ko Si, aku ke toilet dulu ya" ucap Nisa

Bersambung...

🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Hay guys dukung aku ya biar makin semangat,,, jangan lupa like,komen dan vote nya ya🙂🙏

Flashback 7 Tahun Lalu

Tiba di toilet Nisa tak bisa lagi menahan air matanya. Ia menangis mengingat kejadian 7 tahun yang lalu.

Flashback on....

"Nisa, ntar malam ikut gue ya ketemu teman-teman SMA kita dulu" ucap Dewi teman Nisa

"Iya nanti kamu jemput aku di rumah ya" kat Nisa

"Ok kamu tunggu aja" kata Dewi

Siang kini berganti malam Nisa sedang menunggu Dewi di teras rumah nya.

Terdengar suara klakson mobil dari depan rumah Nisa, Nisa langsung pergi bersama Dewi. Mobil yang di kendarai oleh Dewi kini memasuki area parkiran salah satu restoran mewah.

"Yuk turun" ucap Dewi

Nisa keluar dari mobil bersama Dewi, kemudian kedua sahabat itu langsung masuk kedalam restoran mewah itu, terlihat ketiga teman-teman Dewi sudah menunggu di salah satu meja.

"Hay guys, sorry ya nunggu lama" ucap Dewi

Ketiga wanita itu melihat ke arah Dewi dan juga perempuan yang datang bersama Dewi, ketiga wanita itu memandang Nisa sinis, karena mereka tidak menganggap Nisa teman masa sekolah dulu walau mereka sekelas, hanya Dewi yang mau berteman dengan Nisa, Nisa yang ditatap sinis dan tak suka oleh teman-teman Dewi pun memilih pamit ke toilet.

"Wi aku ke toilet bentar ya" ucap Nisa

"Mau gue anterin gak" tanya Dewi

"Gak usah, aku bisa sendiri ko" ucap Nisa.

Nisa melangkah menuju toilet wanita, beberapa menit kemudian Nisa keluar dan mendengar percakapan seseorang yang ia kenal di dekat toilet.

"Gue punya kerjaan buat loh" ucap wanita itu.

"Apa" tanya pria itu.

"Loh kerjain wanita yang baru saja masuk ke toilet tadi terserah mau loh apa kan gue gak perduli, ini buat loh" ucap wanita itu memberikan amplop coklat berisi uang.

"Oke" ucap pria itu tersenyum licik.

Wanita itu yang tak lain adalah teman Dewi kembali bergabung bersama ke tiga temannya lagi dengan perasaan senang karena sudah merencanakan sesuatu untuk Nisa.

Sedangkan Nisa begitu kaget dengan apa yang ia lihat, sebegitu tidak sukanya teman-teman Dewi padanya.

Pada saat Nisa hendak pergi tiba-tiba ada sebuah tangan kekar yang menarik tangannya. Nisa ingin memberontak tapi cekatan tangan pria itu begitu kuat.

Pria itu membawa Nisa keluar menuju sebuah mobil yang terparkir di depan restoran itu.

Pria itu langsung membuka kan pintu mobilnya lalu menyuruh Nisa masuk, Nisa terus memberontak tapi pintu mobil itu sudah di kunci oleh pria itu. Kemudian pria itu menjalankan mobil nya dengan kecepatan tinggi.

"Anda mau bawa saya ke mana" teriak Nisa

Tapi pria itu tak menghiraukan teriakan Nisa. Mobil memasuki lobby hotel, pria itu langsung membukakan pintu mobil dan menarik tangan Nisa menuju lift, Nisa terus memberontak tapi tangan pria itu cukup kuat.

Tiba di lantai tujuan pintu lift terbuka pria itu menarik tangan Nisa menuju sebuah kamar yang sangat mewah, Nisa sempat melotot kan matanya melihat seisi kamar itu lalu ia melihat pria tampan yang ada di depan nya.

Pria itu melangkah mendekati Nisa, Nisa menjadi gemetar semakin mundur ke belakang.

"Anda mau apa" tanya Nisa dengan ketakutan

bukannya menjawab pria itu semakin mendekati Nisa.

"Tolong biarkan saya pergi" ucap Nisa terbata-bata karena ketakutan.

Tapi pria itu tak menghiraukan kata-kata Nisa, ia menarik tangan Nisa menuju ranjang king size milik nya, lalu pria itu menindih tubuh kecil Nisa.

Nisa terus memberontak tapi sia-sia karena kekuatan wanita tak sebanding dengan kekuatan pria.

Nisa menangisi nasib nya, karena kesucian nya telah di ambil paksa oleh pria yang tidak dia kenal, setelah melakukan adegan itu sang pria tertidur lelap di samping Nisa.

Nisa melihat pria yang telah membuat masa depan nya itu hancur, setelah selesai merapikan kembali penampilannya, Nisa keluar dari hotel itu berjalan menuju jalan raya untuk mencari taksi yang akan mengantarkan nya pulang ke rumah.

Pagi hari nya seorang pria baru saja terbangun dari tidurnya, ia melihat tubuhnya yang polos tampa sehelai benang pun.

"Shirt" umpat pria itu, Ia teringat kejadian semalam di mana ia membawa paksa seorang wanita untuk menuntaskan sesuatu dalam dirinya karena pengaruh obat yang di campurkan ke minumannya oleh teman bisnisnya.

Ia bangun dan menyibakkan selimut itu dan melihat ada bercak dara di seprei warna putih. Pria itu mengusap wajahnya dengan kasar, ia ingat betul kalau perempuan yang ia bawa paksa semalam itu masih gadis dan dialah pria yang pertama.

"Bagaimana kalau wanita itu sampai mengandung anak ku" ucap pria itu dalam hati.

Pria itu lalu turun dari atas ranjang dan melangkah masuk ke dalam kamar mandi.

1 Bulan kemudian....

Nisa bangun pagi ia merasakan kepalanya sangat pusing dan mual, ia pergi ke kamar mandi dan memuntahkan semua isi perut nya.

"Ada apa denganku" ucap Nisa dalam hati

Nisa berjalan menuju lemari ia mengambil sebuah alat tes kehamilan yang ia beli 3 hari lalu di apotik, Nisa membeli alat tes itu karena sudah telat datang bulan.

5 menit Nisa menunggu dan melihat hasilnya dua garis merah. Nisa langsung menutup mulutnya dengan satu tangan nya air mata Nisa mengalir begitu deras, ia terduduk di lantai kamar mandi.

"Bagaimana aku haru mengatakan nya pada Ibu" ucap Nisa di selah tangisan nya.

Nisa memberanikan diri untuk berbicara pada Ibunya, ia tidak mau menutupi tentang kehamilan nya.

Nisa keluar kamar dan melihat Ibunya sedang menjahit pakaian pelanggan.

"Bu ada yang mau Nisa katakan sama Ibu" ucap Nisa lirih

Bu Tika melihat anak nya yang habis menangis lalu mengajak Nisa duduk di kursi di ruangan itu.

"Kamu mau ngomong apa Nak" tanya Bu Tika

Nisa langsung saja memberikan alat tes kehamilan pada Ibunya, Bu Tika merai benda itu dan melihatnya, Bu Tika langsung syok melihatnya air matanya tak dapat di tahan lagi. Nisa dengan cepat berlutut di bawa kaki Ibunya dan menangis pilu, Nisa menceritakan semua kejadian 1 bulan yang lalu menimpah nya.

Hal itu membuat Bu Tika merasa kasian pada putri semata wayangnya, Bu Tika meminta Nisa untuk duduk di sampingnya lalu memeluk erat tubuh anak nya.

"Jangan benci janin yang ada dalam kandungan mu nak" ucap Bu Tika

Nisa menggelengkan kepalanya sambil berkata.

"Gak Bu, Nisa gak benci dia, dia adalah kebahagiaan Nisa Bu" ucap Nisa di selah tangisan nya.

"Kita akan membesarkan nya sama-sama" ucap Bu Tika

Ibu dan anak itu berpelukan sambil menangis..

Flashback off....

Nisa di kaget kan oleh ketukan pintu dari luar, Nisa dengan cepat mencuci wajahnya lalu ia keluar dari dalam toilet di lihatnya Sisi sedang menunggu nya di depan pintu.

"Nisa, kamu gak papa kan" tanya Sisi kuatir

"Aku gak apa-apa ko Si" ucap Nisa tersenyum

"Ya uda ayo kita lanjut kerja lagi" ucap Sisi

Mereka berdua pun melakukan pekerjaan mereka untuk mengantar makanan pesanan para pelanggan.

Tak terasa jam kerja Nisa sudah selesai saat ini ia bersiap-siap pulang ke rumah karena ia sudah sangat merindukan putri kecilnya.

Nisa mengendarai sepeda motornya dengan pelan tak lupa Nisa mampir ke supermarket untuk membeli cemilan kesukaan putri nya.

Selesai membelikan cemilan putri kecilnya Nisa kembali mengendarai motor metik nya, tak lama kemudian ia sampai di rumah kontrakan yang sederhana itu.

Bersambung....

Wanita Itu?

"Assalamualaikum" Nisa langsung masuk dan memberi salam.

"Waalaikumsalam My" suara cempreng Ambar yang menyahuti salam Mommy nya

"Anak Mommy belum tidur ya sayang" tanya Nisa pada putri nya

"Belum My, Ambar nungguin Mommy pulang" ucap gadis kecil itu

"Mommy bawa apa" tanya Ambar lagi

"Mommy beliin Ambar cemilan sayang" ucap Nisa pada putrinya

Ambar bersorak senang lalu langsung mengambil alih paper bang yang ada di tangan sang Mommy.

Nisa tersenyum melihat putri kecilnya ia sangat bersyukur karena dengan adanya putrinya itu menjadi penyemangat nya, rasa lelah nya hilang begitu saja setelah melihat gadis kecil itu.

******

Keesokan harinya Ambar bersiap-siap berangkat ke sekolah, gadis kecil itu naik ke atas motor metik yang di kendarai oleh sang Mommy. Tak lama kemudian motor yang di kendarai oleh Nisa memasuki halaman sekolah Ambar, dari kejauhan terlihat seorang gadis kecil yang mendekati Ambar.

"Ambar, kita ke kelas bareng yuk" ucap Maura teman sekelas nya

Ambar merai punggung tangan sang Mommy lalu menciumnya.

"My, Ambar ke kelas dulu ya" ucap gadis kecil itu

"Iya sayang belajar yang rajin ya, jangan nakal nanti Mommy jemput lagi" ucap Nisa mencium pipi tembem milik Ambar

"Ok My" ucap gadis kecil itu memperlihat kan deretan gigi kecilnya

Ambar lalu berjalan masuk menuju kelas nya bersama Maura

Tiba di dalam kelas, Maura langsung duduk di banku dekat Ambar.

"Ambar, aku kok gak pernah liat kamu di antar sama daddy kamu" ucap Maura dengan polosnya

Ambar memandang Maura lalu berkata.

"Daddy ku lagi kerja jauh kata Mommy ku" ucap Ambar

"Oh gitu yah" ucap Maura

******

Di sebuah rumah yang sangat mewah, seorang pria tinggi dan tampan baru selesai dengan mandi nya. Ia keluar dari kamar mandi dengan mengenakan handuk yang melilit di pinggangnya, ia berjalan masuk ke dalam walk in closed.

Ia keluar dari walk in closed dengan mengenakan setelan jas rapi, ia berjalan keluar kamar menuruni anak tangga satu per satu, tiba di lantai bawa ia langsung menuju ruang makan di sana sudah ada dua orang paru baya, yang wanita masi terlihat cantik dan yang pria masih terlihat tampan walau sudah berumur.

"Mom, Dad sapa pria itu langsung duduk di salah satu kursi dan langsung memakan sarapan nya.

"Sayang pulang kantor tolong belikan Mommy cake di restoran xx ya" ucap nyonya Tania

"Iya Mom" ucap pria itu

Tak lama kemudian datanglah seorang pria yang berpakaian jas rapi menghampiri pria itu.

"Bos kita berangkat sekarang" tanya pria itu

"Iya" ucap pria tampan itu dan langsung berlalu dari ruang makan melangkah ke luar.

Pria itu adalah Nicko Syaputra Wijaya berumur 29 tahun saat ini ia adalah seorang CEO di Wijaya Group, memiliki asisten sekaligus sekertaris yang bernama Leo.

Leo langsung membukakan pintu untuk Bos nya, mobil lalu berjalan keluar dari halaman rumah mewah keluarga Wijaya.

Mobil itu berhenti di lampu merah dan sebuah motor metik juga berhenti di samping mobil itu.

Nicko melihat si pengemudi motor itu dan bertapa terkejut nya Nicko ketika melihat wajah wanita itu.

"Itu kan wanita..." ucap Nicko terpotong dalam hatinya

Leo lalu menjalankan mobil itu karena lampu sudah berganti hijau. Sepanjang perjalanan menuju kantor Nicko terus melamun memikirkan kejadian 7 tahun yang lalu.

Mobil memasuki lobby kantor Wijaya Group, Leo membukakan pintu untuk sang Bos, Nicko berjalan menuju lift untuk CEO di ikuti Leo di belakangnya, tiba di lantai 30 pintu lift terbuka Nicko melangkah masuk ke dalam ruangannya. Leo juga masuk ke dalam ruangannya.

Nicko duduk di kursi kebesaran nya, ia masih memikirkan wanita yang ia lihat di lampu merah tadi. Ia lalu menelpon Leo untuk datang ke ruangannya.

Tok..Tok..Tok..

"Masuk" ucap Nicko

Leo masuk menemui Bos nya, Leo duduk di kursi depan sang Bos.

"Ada yang bisa saya bantu Bos" tanya Leo

"Leo, saya melihat wanita yang aku paksa 7 tahun yang lalu" ucap Nicko

Leo mendengar dengan kaget

"Bos serius, Bos melihatnya di mana" tanya Leo

"Di lampu merah tadi" ucap Nicko

Leo menganggukkan kepalanya.

"Kamu selidiki wanita itu" ucap Nicko

"Baik Bos" ucap Leo lalu kembali ke ruangan nya

Nicko kembali dengan memikirkan wanita itu.

Tiba-tiba ponsel milik Nicko bergetar ia melihat si penelpon adalah sang kaka.

"Iya kak, ada apa kau menelpon ku" tanya Nicko

"Nic, tolong kamu jemput Maura pulang sekolah ya" ucap Nara kakak perempuan Nicko dari seberang telpon

"Iya kak" ucap Nicko

"Makasih ya Nick, kakak tutup dulu telponnya" ucap Nara

Nicko melihat jam yang melingkar di pergelangan tangan nya menunjukan pukul 9 satu jam lagi keponakannya baru pulang.

*****

Tring...Ttreiinngg...

Suara bel istirahat terdengar cukup. nyaring di telinga para murid-murid.

Ambar berjalan keluar dari kelasnya bersama temannya Maura.

"Ambar kita ke kantin yuk" Maura mengajak Ambar

"Ayo" ucap Ambar

Kini ke dua gadis kecil itu sedang berjalan menuju kantin. Tiba di kantin ke dua gadis kecil itu membeli roti sama air mineral lalu ke dua nya kembali ke kelas.

Beberapa menit kemudian terdengar bel masuk di susul oleh seorang guru.

Di Wijaya Group, Nicko sedang bersiap untuk menjemput keponakan nya, ia melangkah menuju lift yang akan mengantarkan nya ke lantai bawa.

Tiba di lantai bawa, para karyawan wanita memandang sang CEO tampa berkedip. Ada yang terang-terangan menggoda sang CEO tapi tak di hiraukan oleh sang CEO, Nicko melangkah masuk ke dalam mobil lalu menjalankan mobilnya dengan kecepatan rendah.

40 menit Nicko tiba di sekolah keponakannya, tapi ia melihat belum ada murid-murid yang keluar sekolah, Nicko menunggu di dalam mobil.

Tak lama kemudian Nicko melihat para murid-murid berhamburan keluar sekolah, ia mencari keponakan nya tapi belum kelihatan juga Nicko bertanya pada salah satu murid dan murid itu mengatakan kalau Maura sedang menunggu teman sebangku nya.

Dari kejauhan Nicko melihat Maura sedang berjalan bersama anak seumuran dengan nya. Maura yang melihat pamannya langsung menghampiri Nicko.

"Uncle" teriak Maura

Nicko mendekati Maura bersama teman nya. Nicko melihat gadis kecil bersama keponakan nya, Nicko seperti tak asing dengan wajah gadis kecil itu.

"Uncle, ini Ambar temannya Maura" ucap Maura kepada Nicko

Nicko langsung berjongkok untuk sejajarkan tinggi nya dengan ke dua gadis kecil itu. Nicko terus memandang wajah gadis kecil itu.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!