*NINDI*
adalah anak semata wayang dari seorang pengusaha ternama dikotanya yakni Tuan Bramantyo.
Nindi merupakan pewaris tunggal perusahaan ayahnya tersebut. Hidup bergelimang harta,selalu dimanja, segala apapun yang diminta selalu dituruti oleh orang tuanya.
Saat ini usia Nindi telah beranjak dewasa, yakni tujuh belas tahun.Namun hidupnya berubah drastis setelah mengenal sosok pria.
Pria yang telah meluluhkan hati Nindi dan mengajaknya tuk menikah diusianya yang masih belia.
*BAIM*
Sosok anak muda yang terlahir dari keluarga sederhana. Mempunyai seorang ibu yang sangat materialistis.
Apalagi sejak ayahnya meninggal, Baim harus bekerja keras tuk menghidupi dirinya dan ibunya.
Pikiran picik selalu ada didalam benaknya. Yakni ingin mencari pacar yang terlahir dari keluarga kaya raya.
Supaya bisa numpang hidup dan tidak usah bekerja keras, seperti yang sekarang ini telah dialaminya.
*AWAL PERKENALAN*
Seperti biasa setiap pagi, Nindi pergi kekampus diantar oleh sopir pribadi ayahnya. Sebut saja Pak Mamat .
Hari ini begitu tergesa gesa, karena hari ini Nindi bangunnya kesiangan.
"Pak Mamat, entar ga usah jemput Nindi eagh?"Biar entar Nindi pulang sendiri naik taxi, bilang aja ke ayah, hari ini Nindi pulang telat karena ada pelajaran tambahan. "
"Baik non, entar saya sampaikan ke tuan besar. "Kalo begitu saya permisi dulu ea non. "
Kemudian Nindipun bergegas masuk kedalam kampusnya dengan tergesa gesa, karena terlambat datang.
Jam pelajaran dikampuspun telah usai, namun Nindi sedari tadi kebingungan. Karena menunggu taxi on line pesanannya tak kunjung datang.
"Aduhh, mana ni taxi kok ga muncul muncul jua? "Waduhhh alamat bakalan diomelin ayah ni, kalo sampe rumah kesorean. "(batin Nindi) "
Sementara dilain tempat, si Baim juga lagi sewot. karena ojekannya tak jua dapat penumpang.
"Wah kalo gini, aku bisa kena semprot ibu.!"Mending aku cari aja dech penumpang. "(sembari menyusuri jalan setapak demi setapak menggunakan motor bututnya) "
"Coba aku cari penumpang didekat sekitaran kampus, kali aja dapat dah. "(batin Baim) "
Baimpun menyusuri sekitaran kampus, dan melihat dari jauh, ada seorang gadis tengah ke bingungan.
"Wah, ini cewe kayanya butuh tumpangan, coba aja dech aku deketin. "Hmm kalo dilihat dari jauh si ini cewe cakep, masih muda belia. "(batin Baim) "
Perlahan tapi pasti Baim mendekati gadis tersebut yang ternyata adalah Nindi.
"Mmaaff neng, ada yang bisa dibantu ga nech?? "Kali aja neng butuh tumpangan?? "
"Mmaaff bang, saya lagi nunggu taxi pesenan saya tapi sudah satu jam ga dateng dateng. "Ga kasih kabar juga. "
"Gimana neng, jika abang yang anter aja, apa lagi cuaca mendung gini neng, bentar lagi mau turun ujan. "
"Hhmm gimana eagh?? "tapi kalo kelamaan juga pasti kena omel ayah, juga pasti keujanan. "(batin Nindi) "
"Kayanya aku pernah liat abang dech, dipangkalan ojek depan. "Bener ga tuh?? "
"Iya neng, bener banget, abang emank tukang ojek yang dipangkalan neng. "
"Berhubung sudah sore, abang mau pulang. "Kebetulan kan rumah abang lewat jalan ini juga. "
"Oohh gitu ea bang. "
"Gimana neng??Mau ga eagh?? "abang anterin neng pulang?? "
"Ea boleh dech bang, daripada ni taxi online ga da kabar, juga cuaca mendung,."
"Ea udah neng, ayok naik. ini helmnya jangan lupa. "
"Makasih bang. "
Sembari melajukan motornya, Baimpun tak ragu tuk menanyakan semua hal yang mengganjal dihatinya.
"Neng, maaf ni kalo boleh tau?? "Neng itu dah lama kuliah dikampus tersebut? "
"Belom bang, baru simester awal bang "emang kenapa bang?? "
"Ga apa apa si neng?? "pantes kita ga pernah ketemu ea neng?? "karena neng anak baru?? "
"Abang kuliah disono juga tah?? "Jurusan apa tah bang?? "
"Iya neng, jurusan agro bisnis neng, kalo neng sendiri jurusan apa neng?? "
"Kalo aku jurusan ekonomi dan bisnis bang. "
"Mmaaf ea neng tanya tanya mulu?? "boleh tau ga neng, nama neng siapa eagh?? "kalo namaku Baim"
"Namaku Nindi bang, oh bang Baim. "brati abang kuliah sambil kerja eagh??"
"Eagh neng, karena buat biaya kuliah juga buat biaya hidupku dan ibuku. "Karena ayahku telah lama meninggal. "
"Wah salut, pekerja keras eagh?? "Oh iya sudah sampe bang. ini rumah aku, tepatnya rumah orang tuaku hhee aku belom punya rumah. "
"Berapa ea bang ongkosnya?? "
"Ga usah neng, ga apa apa kok. toh aku kan sekalian pulang, searah kan. udah ga usah bayar. "
"Jangan gitu bang, ini eagh aku tarok dijok motor. makasih bang. "
"Neng,neng,ini kebanyakan uangnya neng. "ea masuk dah tuh cewe. "
"Busyet rumahnya gede banget bak istana, wah coba aku bisa jadi tuh suami Nindi, pasti aku ga usah kerja keras kaya gini. "(batin Baim) "
"Hhmm aku kan pelan pelan deketin Nindi, biar bisa rubah nasib. masa hidup gini gini aja!! "(gerutu Baim) "
Sementara Nindi telah sampe rumah, dan langsung mendapat teguran dari ayahnya.
"Mampir kemana saja kamu? "anak gadis kuliah kok jam segini baru pulang?? "
"mmaaf ayah, tadi Nindi ada jam tambahan,sudah gitu pulang nunggu nunggu taxi on line ga dateng dateng, akhirnya naik ojek dech yah."
"Lain kali kan bisa telfon ibu, entar ibu kan bisa nyuruh pak Mamat jemput kamu sayang. "(sambil mengelus rambut anaknya) "
"Iya ibu, mmaf eagh.""Nindi ga kepikiran sampe kesitu. "
"Ayah, sudah eagh jangan marah lagi.Kan Nindi sudah minta maaf. "(sembari menggelayut manja di lengan ayahnya) "
"Ayah itu ga marah sayang, cuma kawatir kamu kenapa kenapa?? "Kawatir kamu bergaul yang ga bener. "(sembari tersenyum dan mengusap kepala anak gadisnya).
"Sudah sana kamu mandi trus makan. "(perintah ayahnya) "
"Siap boz. "(jawab Nindi) "
Sementara itu Baim juga telah sampai dirumah. Ibunya telah menunggu diteras dengan tatapan yang tajam
"Dari mana saja kamu!! "jam segini baru pulang!"Duit mana duit?! "
Sembari memberikan uang lima puluh ribu, tanpa sepatah katapun Baim bergegas masuk meninggalkan ibunya yang masih berada diteras rumah.
Tak lama ibunya menyusul Baim masuk kedalam rumah.
"Hei, ini apa apaan!! "Kok kamu cuma kasih ibu duit segini!?? "Kamu kemanain uangnya?! '"
"Masa dari pagi cuma dapet segini?? "Bukannya hari ini kamu ga ada jam kuliah?? "Jangan buat alasan kamu kuliah. "
"Ibu, anak cape bukannya dibuatin minum malah dimarahin ga jelas gini!! "
"Seharian aku muter muter ga ada penumpang satupun. "Baru tadi sore tuh dapat penumpangnya. "
"Kasihan dikit kek sama anak, bukan malah tiap hari ngomelin anak."Selalu saja duit duit yang jadi permasalahan. "
"Makanya,kamu tuh cari pasangan atau cari istri kek. Cari yang kaya raya, biar kita ga susah terus hidupnya. "
"Masa wajah ganteng kamu anggurin?? "Masa ga bisa gaet anak orang kaya?? "Pasti kan ditempat kuliahmu banyak yang anaknya orang kaya. ""
Perkataan yang setiap hari keluar dari mulut ibunya, membuat Baim semakin bersemangat tuk mencari seorang wanita muda yang keturunan konglomerat.
Dengan penuh percaya diri, karena kata kata ibunya yang selalu dan selalu mengatakan dirinya ganteng.
"Bu udah ganteng belom nech?? "
"Anak ibu mah selalu ganteng, kamu mau kuliah eagh? "
"Iya bu, mau berangkat kuliah, entar pulang langsung ngojek, kalo ga gitu entar ibu ngomel ngomel lagi".Nyebelin banget. "
"Hhmm kalo bukan kamu yang cari duit buat ibu terus siapa lagi?? "udah ganteng ganteng, manyun gitu jadi jelek tau"(canda ibunya) "
"Ea udah sana berangkat, ibu doain semoga ketemu gadis anak konglomerat. "
"Huh itu itu mulu, bukannya doain semoga lulus dengan hasil terbaik, dan dapat kerja yang baik, malah tiap hari mojokin suruh nikah nikah"(gerutu Baim) "
Karena jarak tempat kuliah tidak jauh dari rumah, cuma beberapa menit saja telah sampai. Kebiasaan sebelum bel masuk, Baim ngobrol dengan teman temannya.
"Hy bro, kok jam segini baru dateng?? "(tanya Aldi) "
"Iya ni bro, kenapa loe biasa 10 menit lebih cepet, ini kok ngaret bro? "(tanya Aan) "
"Eh bro, kamu dah tau belom, ada anak baru cantik abis bro, tajir melintir pula bro. "(sela Andi) "
"Kalian bertiga dah kaya emak emak aja, pagi pagi dah ngegosipp""(jawab Baimm) "
"Gosip kan digosok makin sippp"(serentak mereka bertiga menjawab) "
"Udah kaya trio kwek kwek aja loe bertiga"(sela Baim) "
"Kita kan disini lagi nunggu tuh cewe anak konglomerat" (jawab Aldi) "
"Angkatan baru bro, adik kita gilee,, hhaa"(seloroh Aan) "
"Kita dah mo lulus, eeh dia baru masuk bro"(jawab Andi) "
"Gwe jadi penasaran loh, sama cewe yang loe pada gosipin?? "secantik apa si dia?? "(tanya Baim) "
"Entar dech, kalo tuh cewe lewat, kita kasih tahu.. (sela Andi) "
"Jangan dikasih tahu... "(sela Aan) "
"Terooss dikasih apaa donkk?? "(sela Aldi) "
"Dikasih tahu mulu entar bosen, kasih tempe ajahh"(seloroh Aan) "
"Hhhuu mentang mentah loe doyan banget sama gorengan tempe, yang ada diotak loe cuma tempe tempe doank!! "(seloroh Baim) "
"Hust hust hust diem loe pada!! "Tuh tuh itu datengggg.. nohhhh"(sela Aan) "
"Ooohhh itu tohhh,,, itu mah aku dah kenal kelessss.. "(jawab Baim) "
"Serius loeh!! "(tanya Aldi) "
"Sumpah loeh!! "(tanya Andi) "
"Eahhh kita keduluan menss, sama si cecunguk Baim ini. "(sela Aan) "
"Coba gih, loe sapa ,kalo emank. loe dah tahu tuh cewe?? "(suruh Aldi) "
Cewe yang mereka maksudpun melintas didepan mereka.
"Hay neng Nindi, baru dateng nech? "Kok jalan kaki?? "(tanya Baim) "
"Eh abang Baim, apa kabarnya bang? ? "Nindi dianter sopir kok bang, cuma mobil ga ikut masuk, karena ayah lagi buru buru kekantor, kesiangan si hari ini. "
"Bang Baim, maaf eagh Nindi masuk kampus dulu. "
"Iya neng Nindi,semangat eagh belajarnya. "
Hanya sekilas senyum yang tersungging dibibir Nindy, sembari berlalu begitu saja.
"Gile bro, ternyata loe malah dah tahu tuk nama cewe tajir melintir itu.!! "(sela Aan) "
"Pepet teruss bro, jangan sampe lepas.. "(sela Andi) "
"Apa an, lo bilang pepes?? "emank ikan dibikin pepes?? "(sela Aldi) "
"Huhhuu dasar loe budi!! "(sambil si andi jitak kepala Aldi) "
"Sakit tahu!! "main jitak jitak aja!! "Gila loe!! "gwe aldi bukan budi!! "budi noh dosen kita yang paling galak.. "(bantah aldi) "
"Dasar Pea lohhh!! ""Budi itu budek dikittt... "(jawab Andi) "
"Udah udah loe pada berisik banget kaya lagi ngantri sembako""udah yuk kita masuk, nohh bel dah bunyi. "(ajak Baim) "
"Yuk yuk yuk,, entar telat diomelin pak budi lagi"(seloroh Andi sembari lari menuju kelas.)"
Tak terasa jam cepat sekali berlalu, tahu tahu sudah waktunya istirahat. Baim beserta gengsnya ngacir menuju kantin.
"Hey bro, tuh sicantik lagi sendiri, sonoh PDKT keburu entar digebed orang"(perintah Aldi) "
"Loh kok gwe?? "klo loe demen silahkan buat loe aja dech"(jawab Baim) "
"Kita ga pede bro,, secara loe kan yang paling gwanteng. "(sela Aan) "
"GR nech GR""(si Andi sembari mencibir) "
"GR bukannya kalo kita dapat tugas suruh dikerjain dirumah ea bro? "(celoteh Aan) "
"Itu mah PR!! "Dasar budi loe"(jawab Andi) "
GR itu Gede Rumangsa, koe pada ngerti ora hah?? (kamu pada tau ga hah) "sela Aldi
"Mentang mentang loe dari jawa, ngemengnya gitu gitu amittt.. (sela Aan) "
"Brisik ah loe pada!!"Riweh amat si loeh pada"(sela Baim) "
"Udah dech, biar gwe coba PDKT, tapi loe loe pade rela gak nech?? "(tanya Baim) "
Gengs Baim ga jawab, cuma kasih kode acungan jempol semua.
"Hay neng nindi? "gimana tadi mata kuliahnya??"
"Eh abang Baim, ea ga ada masalah bang. "Lancar lancar saja kok"(jawab nindi) "
"Abang ga makan?? "ngemil apa gitu bang? "(tanya nindi) "
"Hmm ga neng, lagi puasa jadi ga makan. "
"padahal si ngirit karena ga ada duit,mo ngutang malu ada kamu. "(batin Baim) "
"Wah hebat abang Baim rajin puasa eagh? "Nindi jadi malu nech ga puasa. "
"Ga usah gitu neng,makan makan saja. "Abang kaga napa napa kok? "
"Oh eagh neng, kemaren waktu pulang kesorean kena semprot orang tua,apa ga neng?"
"Ga kok bang, ayah sama ibu ga da yang marah".
"Ea sukur dech neng, kalo semisal jemputannya ga dateng, neng kepangkalan ojek aja, biar abang yang anter. "
"Kalo gini aja neng, kita tukeran nomor handpone aja gimana neng? "Mmaaff ea neng lancang,semisala ga mau juga ga apa apa?? "
"Boleh dech bang, ini nomor handpone aku bang. "(sembari menunjukan ponselnya yang sudah tertera nomor.) "
"Kringgg kringg"
"Wah dah bel, neng. "abang masuk kelas dulu eagh neng? "
"Ok bang. "(sembari nindi tersenyum) "
Sorepun menjelang, anak anak kampus berhamburan tul segera kembali kerumah masing masing, ke kost masing masing.
Karena banyak sekali mahasiswa dan mahasiswi yang dari luar kota, sehingga mereka kost.
Seperti biasa nindi menunggu jemputan, bahkan nindi tak lupa telfon rumah seperti yang pernah ibunya sarankan.
Nindi ga mau telat pulang lagi,entar kesalahan lagi.
"Assalamu alaikum bu, pak mamatnya ada dirumah ga bu?? "suruh jemput nindi sekarang bu."(tanya nindi) "
"walaikum salam sayang, kebetulan pak mamatnya baru saja pergi, tadi ayahmu telfon suruh anter ketemu koleganya. "(jawab ibu) "
"Brati ini nindi pulang sendiri lagi kaya kemaren ga apa apa bu? "(tanya nindi) "
"Ea udah, kamu naik taxi aja sayang, karena ibu ga tau jelasnya pak mamat mau pulang jam berapa?? "(jawab ibu) "
"Ea udah ea bu, nindi mau pesen taxi on line saja. "asalamu aikum. "
"walaikum salam, kamu yang ati ati eagh sayang. "
"Iya ibu.,udah eagh telfon nindi tutup. "
tut tut tut
telfonpun ditutup nindi.
Hari berlalu begitu cepatnya, tak terasa usaha PDKT Baim ke Nindipun ada kemajuan. Biarpun Baim belum mengutarakan isi hatinya.
Namun setiap pulang kuliah Baim selalu mengantarkan Nindi pulang. Nindipun dengan sukarela selalu menerima ajakan tumpangan dari Baim.
Hingga suatu hari, Baimpun memberanikan diri mengungkapkan isi hatinya ke Nindi.
"Neng Nindi, abang ingin ngomong sesuatu. Bisakah kita duduk ditaman sebentar saja?? "(tanya Baim). "
Nindupun melirik jam tangannya "Baik dech bang Baim, tapi jangan lama lama eagh? Takut sampai rumahnya kesorean ."
Kemudian Baim mengarahkan kemudinya menuju sebuah taman terdekat. Setelah itu mereka berdua duduk disebuah bangku yang didepannya ada air mancur kecil.
"Neng Nindi ,abang mau ngomong sesuatu. Abang ga bisa bohongin perasaan abang ,jujur sejak awal abang liat neng Nindi. Abang telah jatuh cinta. Apakah neng bersedia jadi pacarnya abang? "
Nindipun terhenyak kaget ,tak mengira kalau laki laki yang disukainya selama ini ternyata juga menyukai dirinya.
Selama ini Nindi suka sama Baim, namun ga mungkinnya seorang wanita mengungkapkan rasa sukanya terlebih dahulu.
..."Neng Nindi, kok bengong si? Mmaaf ea neng ,jika abang lancang .Eagh abang nyadar kalau kasta kita berbeda ,neng anak orangkaya,abang cuma anak buruh cuci. "...
"Kok abang Baim ngomong gitu? Aku terima kok abang jadi pacarku, sebenarnya aku juga suka sama abang. (sembari tertunduk malu). "
Kemudian Baim memegang kedua tangan Nindi "Makasih neng, berarti kita resmi pacaran kan?? "
Nindi hanya menganggukkan kepala sembari tersenyum.
"Abang ,ini sudah sore ayuk pulang. Nindi takut kena marah ayah. (ajak Nindi). "
"Baik, yuk lanjut pulang. (sembari Baim tersenyum). "
Merekapun melanjutkan perjalanannya. Selama mengendara Baim mengaitkan kedua tangan Nindi ke perut Baim. Supaya Nindi berpegangan dengan tumpuan perut Baim.
Nindipun diam saja, dan kedua tangannya memegang erat perut Baim.
Tak terasa mereka telah sampai dirumah mewah Nindi.
"Abang, makasih eagh setiap hari anter Nindi pulang. Nindi minta maaf sudah merepotkan abang Baim(kata Nindi) ."
"Sama sama sayang, abang pulang dulu ea neng(sembari tersenyum manis). "
"Abang, ati ati eagh pulangnya ga usah ngebut ngebut. Nindi masuk dulu bang. "(Sembari menutup pintu gerbang). "
"Iya sayang(jawab Baim). "
"Hhmm sebentar lagi aku pasti bisa tinggal dirumah mewah ini, tidak di gubug reyod lagi. Tidak kebocoran lagi, tidak kepanasan lagi. (batin Baim). "
Kemudian Baim melajukan motornya dengan senyam senyum sendiri, karena rencananya perlahan lahan akan tercapai.
30 menit kemudiann..
"Ibu, bu.. (teriak Baim). "
"Ada apa si, tumben pulang kamu pringas pringis cengengesan senyum senyum gitu??(tanya Ibu). "
"Bu, tarjet Baim sudah kena bu. Baim sudah nembak anaknya pak Bram. (seru Baim). "
"Pak Bram yang juragan tanah, yang punya perusahaan dimana mana, yang terkaya di kota ini?? (tanya Ibu). "
"Iya lah bu, emang di kota ini ada berapa nama Bramantyo, kan cuma satu bu. (jawab Baim). "
"Wahhhhhh,,, pinter anak ibu.. Tinggal satu langkah lagi, kita bakal hidup enak. Ini namanya anak ibu yang baik. (jawab ibu). "
"Ea sudah sana kamu mandi, terus makan. (perintah ibu). "
"Males ah bu, paling makannya pake lauk tahu, kalau ga tempe, atau krupuk(jawab Baim). "
"Udah mandi, entar ibu belikan kentucky sebagai hadiah keberhasilanmu gaet anak pak Bram. (jawab Ibu). "
"Serius bu, kentucky yang depan gang itu kan?? tapi dua ea bu ea,, pleaseeee(rengek Baim). "
"Hhhmm iya iya ibu belikan dua ,sudah sana mandi). "
Kemudian Baimpun mandi dengan suasana hati yang ceria, bahagia, karena didalam benaknya kelak akan hidup berlimpah harta kekayaan.
"Baim ,ini kentucky mumpung masih anget dimakan dulu(perintah ibunya). "
Kemudian Baimpun keluar dari kamar dengan sangat cepat membuka tutup saji mengambil nasi dan dengan lahap memakan kentuckynya.
**********
Sementara dirumah Nindi, didalam kamar Nindi tengah senyum senyum bahagia. Membayangkan ketika Baim mengutarakan rasa cintanya ke Nindi.
"Nindi sayang.. kamu lagi ngapain? yuk makan dulu sayang.. (perintah ibu). "
"Ea ibu, sebentar lagi ini Nindi beresin buku buku dulu. "(jawab Nindi). "
Kemudian Nindi keruang makan, namun tidak didapati ayahnya.
"Bu, ayah kok belum pulang? apa lagi banyak kerjaan? (tanya Nindi). "
"Iya sayang, ayahmu lagi banyak yang diurus. Jadi ga bisa pulang cepat(jawab ibu). "
Ibu dan anak segera makan, tanpa ditemani ayah yang sedang sibuk bekerja.
"Bu, Nindi kekamar lagi eagh. Mau ngerjain tugas kuliah(ijin Nindi). "
"Iya sayang (jawab ibu). "
*******
Malampun menjelang, sang ayah baru sampai rumah. Sedang anak gadisnya telah tidur nyenyak.
Pasti setiap hari setiap pulang kerja tak lupa ayah Bram menanyakan kabar dan keberadaan anak kesayangannya.
"Bu, Nindi mana?? (tanya ayah). "
"Ayah ini bagaimana??Ini kan sudah malam, pastinya Nindi sudah tidur nyenyak(jawab sang ibu). "
"Eagh ayah lupa, pikir ayah ini masih sore. (sambil tepuk jidat). "
"Bu, sudah disiapin air panas belum?? ayah mau lekas mandi, lekas istirahat ,karena cape banget. "
"Sudah kok yah, sudah ibu siapin. Ayah tinggal mandi saja(jawab ibu). "
"Ayah ga makan dulu? (tanya ibu). "
"Maaf ea bu, tadi ayah sudah makan sama klien ayah."
Kemudian ayah Bram bergegas kekamar tuk mandi.
"Ibunya mengikuti suaminya kekamar.
*******
Pagi menjelang, seperti biasa Nindi bangun tuk lebih dulu menunaikan dua rokaat yakni sholat subuh.
Nindi termasuk anak yang rajin, rutin setelah sholat Nindipun belajar sejenak.
"Sayang, yuk sarapan dulu(panggil ibu). "
"Iya bu, (sambil jalan dari kamar menuju ruang makan). "
"Pagi my best father .Ayah pulang jam berapa semalam?? kok Nindi ga tau?? "
"Ayah pulang, kamunya sudah molor(jawab ayah). "
"Buruan sarapan gih, ayah buru buru nech. Karena pagi pagi harus meeting ketemu klien. (kata ayah). "
"Ea udah ayah berangkat dulu aja, biar entar Nindi pesan taxi on line saja(jawab Nindi). "
"Ea sudah, ayah berangkat dulu. Ini uang sakumu sama uang buat ongkos taxi on line. (sembari ayah Nindi memberikan uang dua lembar seratus ribuan). "
"Ati ati my best father(sembari mencium tangan ayahnya). "
20 menit berlalu..
Nindipun berpamitan ke ibunya tuk berangkat kuliah.
Begitu keluar dari pintu gerbang, Nindi membuka ponselnya.
Ternyata ada beberapa notifikasi pesan dan panggilan tak terjawab dari Baim.
Nindipun kemudian membalas pesan pesam dari Baim. Sembari menunggu taxi on line pesanannya datang.
2 jam berlalu..
Nindi telah sampai di kampus, didepan kampus disambut oleh Baim yang sedang ngumpul sama gangs nya.
"Sayang, kok tumben ga di anter? tau gitu tadi abang jemput dech(kata Baim). "
"Seerrrr sayang apa kamu tahu... (canda Aan). "
"Aku bukan tahu(canda Aldi). "
"Namun aku tempe (canda Andi). "
"Brisik banget si kalian ini, maaf ea sayang... tiga temenku ini rada eror, obatnya sudah pada habis pula.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!