molly mattwes seorang perempuan yang tertutup,sasah bergaul,dan mempunyai satu orang putra tapi belum menikah
tidak punya suami tapi belum pernah bercerai
molly sudah seminggu tinggal di rumah orang tuanya
ia menumpang hanya untuk sementara sampai iya bekerja dan bisa menyewa apartemen kecil. untuk nya dan belly
ayah molly ,philip mattwes menyuruh nya tetap tinggal di rumah namun molly merasa tidak nyaman karena selalu mendengar ibu nya mengimentari nya tentang mendidik belly, tentang ini, tentang itu dan masih banyak lagi ibunya selalu cerewet saat dengan molly berbeda hal saat dengan megan kakak perempuan molly
ibunya selalu membangga kan megan dan membanggakan suami nya yang seorang pengusaha kaya ...
"mom aku akan pergi dan aku mau titip belly lagi " menghampiri ibunya yang berada di dapur
"pergi lah biar belly main bersama dad mu
dan kau semoga mendapat pekerjaan nya " tanpa menatap molly
molly tersenyum getir, "semoga mom "
molly mendengar ke gaduhan dari pintu belakang
yang di sebab kan belly dan ayahnya
"mommy mommy toba iyat ini baduskan" Belly memperlihatkan kantung berisi batu berwana-warni
"wah batunya warna-warni bagus sekali sayang " mengusap kepala belly
"mommy mau pelgi ? " menatap molly
"iya sayang mommy mau pergi belly di rumah sama kakek dan nenek ya ," molly merendahkan tubuhnya agar sejajar dengan putranya
"belle mau itut mommy hiks hiks " Belly kecil mulai menagis
molly jadi tidak tega melihat putra nya menangis
"belly dengar mommy sayang,belly kan anak laki-laki dan sudah besar tidak boleh menangis
momy janji setelah urusan momy selesai kita akan ke kedai eskrim dan beli eskrim kesukaan kamu " mencubit hidung Belly
"eskrim," (senyum sumringah belly)
mommy janji ya " Belly tersenyum senang
"iya mommy janji "
"dad aku pergi dulu terimakasih atas bantuan mu dad "
"sama-sama sayang hanya ini yang bisa aku lakukan ,semoga pascal menyukai ide-ide mu nak "
"semoga ya dad, aku pergi dulu "
saat hendak pergi megan datang
"kau mau pergi molly" Megan yang berdiri di ambang pintu
"iya meg aku akan wawancara "
"oo di perusahaan paman pascal "
"iya ,kau tumben sepagi ini sudah ke sini " molly melihat Megan yang menggunakan gaun mewah
"ooo aku mau bertanya pada mom dan dad tentang pesta mereka nanti "
itu lah kakak ku dia selalu mengada kan pesta sampai sampai karna kuku patah saja bisa di jadikan alasan untuk berpesata atau hanya makan malam,setalah berbincang sedikit dengan Megan molly meninggalkan rumah menuju ke perusahaan yang akan mewawancarainya
setelah menempuh perjalanan sekitar dua puluh menit
molly sudah sampai di perusahaan hoadsen medical
molly berjalan menuju lobby
namun langkah molly terhenti karna di hadang mesin besar
"selamt datang di hoadsen medikal
silahkan masukan nama anda "
molly melakukan nya
"silahkan masukan nama yang akan anda temui"
selamat datang nona mattwes tuan hoadsen berada di lantai lima"
molly masuk dan menggunakan kartu pengenal yang baru dia dapat di mesin itu
ting suara lift terbuka di lantai lima
"permisi nona saya mau bertemu tuan hoadsen " molly berbicara pada seorang wanita
"apa kah anda nona mattwes " wanita itu kembali bertanya
"iya nona " molly menjawab dengan cepat
"silahkan sebelah sini tuan sudah menunggu " wanita itu m ngajak molly berjalan menuju ke sebuah ruangan
tok tok tok
"tuan nona mattwes sudah tiba" wanita itu meminta izin
"suruh dia masuk "
"silahkan nona "
"terimaksih "
"jenny bawa kan kopi ke sini "
"baik tuan "
"duduk lah molly"
"terimakasih tuan "
"apa kabar mu molly ,aku sudah mendengar semua tentang mu dari dad mu "
"baik tuan hoadsen, iya dad sudah memberi tahu saya "
"jadi molly bagai mana rencana mu untuk hal yang aku minta "
"aku akan membutkan biografi tentang perusahaan ini , agar orang-orang tahu tentang sejarah perusaha ini
serta aku akan menambah kan video agar orang lebih memahami nya
bagai mana menurut anda tuan "
mata tuan hoadsen berbinar
"bagus sekali ide mu molly "
"terimakasih tuan hoadsen "
"jadi kapan kita mengerjakan nya molly "
"terserah anda saja tuan "
"baik lah aku akan menduskusikan ini dulu dengan anak ku "
anak batin molly bukan kah luke menjadi dokter di florida
ah terserah yang penting aku mendapat pekerjaan ini agar aku bisa menghidupi dan mencukupi belly
"hay jenny "
molly mendengar suara yang iya kenal suara berat dengan cirikhas serak
luke batin molly
"apa dad ada di dalam "
"tuan hoadsen berada di dalam tuan "
molly menerka lagi tapi seperti nya berbeda
seseorang di luar itu mulai berjalan dan masuk ke dalam ruangan
____________________________________
anyeong semua nya
semogga kalian suka dengan cerita ku ya
dan jangan lupa dukungan,komen dan saran nya ya
kita lanjut di next apisode ya
tok tok tok
"dad "
"ya nak masuk lah "
"selamat pagi dad "
"pagi anak ku "
luke melihat hal yang berbeda pada ayah nya,
ayah nya terlihat lebih ceria dan lebih berbinar mata nya
"nak kenal kan molly mattwes,kau pasti tau dengan nya "
"tentu dad "
molly berdiri dan menjbat tangan luke
"apa kabar kau molly"
molly yang masih mengatur nafas dan jantung nya, serta menelan salipah nya dengan susah payah
"ba.. baik , bagai mana kabar mu "
"seperti yang kau lihat "
peria ini tidak berubah sedikit pun masih tampan,gagah,dan berkarisma,dalam hati molly
"dad jhon sudah menunggu mu di bawah kata jhon kau belum makan pagi dan minum obat mu "
"hahaha aku lupa karna terlalu bersemangat "
"turun lah dad dan jangan lupa tutup pintu nya "
pemberitahuan dengan cara yang halus
"baik lah nak , aku suka dengan ide molly aku harap kau bisa menyukai nya juga seperti ku "
tuan hoadsen bergegas pergi,meninggalkan molly dan juga Luke di Dalma ruangan itu
"molly aku akan menjelas kan sesuatu pada mu "
molly menatap bingung
"sebenar nya ini semua ide ku, untuk membuat biografi dan mengulik semua tentang semua sejarah perusahaan ini
karna setengah tahun belakangan ini ayah ku seperti tidak ada niat untuk hidup lagi
saat ayah mu datang dan menceritakan masalalu aku melihat binar di mata ayah ku
kau akan bekerja sampai ayah memiliki tujuan dengan perusahaan ini
dan kau bekerja untuk ku bukan ayah ku
apa kau mengerti "
"ya aku mengerti tapi sebagi imbalan nya kau harus memberi ku surat rekomendasi untuk ku agar aku bisa mencari kerja lagi
setuju"
"ya aku setuju "
"jadi kapan aku mulai bekerja "
"kau besok sudah mulai bekerja
besok kau datang dan temui jenny biar dia yang mengurus keperluan mu mengerti"
"baik lah kalo begitu aku permisi "
molly berjalan dengan perasaan bahagia,
tidak apa-apa tidak bekerja menjadi kariawan sunguhan yang penting aku mendapat surat rekomendasi dan gaji yang lumayan
sampai di rumah
saat hendak masuk molly sudah di sambut belly
anak laki-laki umur dua tahun yang masih berbicara dengan cedal nya yang selalu di rindukan molly
"mommy belly tunduin momy dali tadi
tapi momy tidak puyang-puyang "
"oo maaf kan mommy sayang, mommy tidak tau kau menunggu mommy,
mommy punya sesuatu untuk belly
tadaaa "
"esklim cokat makacih mommy "
"sama-sama sayang "
"kakek dan nenek di mana sayang "
"ada di dayem sedang ngobol "
"ya sudah ayuk kita masuk "
malam di rumah mattwes
"bagai mana molly kau dapat pekerjaan nya "
"iya aku dapat mom,terimaksih sudah mau membantu ku
mom dad besok aku bawa belly kerja
karna di perusahaan ada tempat penitipan anak yang di beri perusahaan buat pegawai yang mempunyai anak
jadi aku tidak akan merepot kan mom dan dad lagi "
"baik lah kalau itu mau mu nak "
"iya dad"
esok hari nya
belly sedang asik bercoloteh menanyakan ini dan itu pada molly saat mereka di halte bus
luke melewati halte bus itu melihat molly sedang menggendong seorang anak laki-laki yang sangat menggemas kan
"anak siapa itu" gumam luke
molly tiba di perusahaan dan melakukan hal yang di lakukan ke marin dengan mesin itu
"arghh sial kenapa tidak mau sih mesin ini "
molly ke repotan karna harus menggendong belly dan menangani mesin yang rewel
dari kejauhan luke melihat molly yang kesusahan, luke mendekati molly
"ada yang bisa aku bantu molly "
"huh tidak perlu, "
luke bukan nya pergi
malah mengambil alih menggendong belly
"sini biar aku gendong anak mu
hallo tampan siapa nama mu "
belly memperhatikan luke
"nama atu belly ,"dengan suara cedal nya
"luke mesin ini tidak kau kasih makan kah kenapa dia rewel dan menolak identitas ku "
luke memperhatikan apa yang salah
"aku rasa dia tidak mengenali mu karna rambut mu terikat "
"heh mesin kau bahkan lebih rewel dari belly "
molly merasa sangat kesal
tak tunggu lama mesin itu mengeluarkan tanda pengenal molly
"paman-paman atu mau yang cepelti momy "
"oh benar kah kau mau "
di jawab dengan anggukukan oleh belly
"tunggu sebentar "luke mengetik sesuatu
dan ke luar lah tanda pengenal tanpa nama dan foto
"nah ini milik mu sayang "
"telimakasih paman "
"luke jangan menuruti mau nya belly nanti kau malah yang ke repotan " molly merasa tidak suka
"tidak masalah buat ku "
"terserah kau"sambil berlalu dan mengambil Belly
di penitipan
"belly kau disini dulu ya dengan aunti merry
mommy mau bekerja dulu nanti saat makan siang mommy akan datang lagi ok
dan jangan nakal "
"oke mommy "
di kantor yang luas itu molly mencari jenny gadis dengan rambut pirang dan juga berparas cantik
"itu dia,jenny maaf aku sedikit terlambat "
"oh nona kau sudah datang
mari ikut saya nona " jenny membawa molly ke sebuah ruangan
"ini ruangan anda nona"
molly melihat ruangan nya lumayan besar dan terisi banyak sekali kardus yang di penuhi debu
"sebentar lagi tuan hoadsen akan segera tiba nona "
"oh baik lah terimakasih jenny,
jenny kau tidak usah panggil aku nona panggil aku molly saja "
"baik molly " sambil tersenyum
tak lama tuan hoadsen datang saat molly sedang merapikan kardus kardus itu
"selamat pagi molly "
"selamat pagi tuan hoadsen "
"bagai mana bisa kita mulai sekarang "
"tentu tuan "
molly dan mr.hoadsen mulai membuka satu persatu kardus yang ada di dekat mereka
"wah lihat ini molly , ini kuitansi saat membeli mobil truk perusahaan "
terlihat binar yang menyala di mata tuan hoadsen
"pasti kakek buyut anda sangat senang sekali bisa membeli mobil sendiri "
"pasti molly "
mr.hoadaen dan molly larut bersama kertas kertas yang mereka lihat dan sesekali mengobrol dan tertawa
sampai lupa kalo sudah melewat kan waktu makan siang
saat sedang asik tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu
tok tok tok
"dad jhon sudah menunggu di luar kau belum makan dab minum obat mu dad "
"oo apa kah ini sudah siang
(melihat arloji nya )
astaga sudah jam dua siang ternyata kita terlalu asik melihat berkas-berkas ini kita jadi lupa waktu "
tertawa sambil mengembalikan gulungan kemeja nya
"ya sudah molly kau makan siang dulu dan melanjut kan nya lagi nanti
aku tidak bisa menemani mu aku harus istirahat "
"baik lah mr.hoadsen .hati-hati di jalan maaf jadi membuat mu terlambat makan "
mr.hoadsen berlalu
meninggal molly dan luke dalam ruangan itu
"molly aku menyuruh mu untuk menjaga ayah ku agar kembali mempunyai semangat hidup
bukan justru mau membunuh ayah ku "
"maaf kan ke teledoran saya mr.luke
saya tidak akan mengulangi nya lagi "
"molly boleh kah aku bertanya "
"apa "
"apakah belly anak mu? "tanya luke dengan hati-hati
"iya belly adalah anak ku "
"apa kah kau melakukan ke bodohan lagi bersama pria lain "
molly yang mendengar perkataan luke sontak marah dan meninggikan sedikit suaranya
"BUKAN usuran mu luke "
sambil berjalan keluar
______________________________
anak siapa kah belly dan bagai mana kah masa lalu molly dan luke ?
kita sambung di next episode ya
terimakasih yang sudah membaca novel saya terimaksih sekali lagi
jangan lupa dukungan,komen serta sarannya ya
happy reading semua
ke esokan hari nya di jalani molly seperti biasa
membawa belly ke kantor
saat tengah menunggu bus molly dan belly di kagetkan oleh luke yang berhenti tepat di depan mereka
"hay molly ayo naik "
"tidak usah luke aku dan belly naik bus saja
lagian kalo aku bareng kamu apa kata kariyawan kamu yang lain "
luke keluar mobil dan memksa molly masuk ke dalan mobil
"paman paman baik skai mau menumpangi belly dan momy"
"tentu saja sayang karna kan momy mu teman paman "
molly diam saja mendengar celotehan belly yang terus di tanggapi oleh luke
"molly aku dengar kau sedang mencari apartemen untuk kau dan belly "
mata molly membulat sempurna karna kaget mendengar ucapan luke ," tau dariman kau "
"megan yang bercerita "
"ooo "... ya megan dan luke adalah sahabat sejak di bangku SMA jadi pasti megan akan bercerita tentang apa saja pada sahabat nya itu
"aku punya teman dia mau menyewakan apartemen nya karna dia di pindah tugas kan "
"wah yang benar dimana tempat nya jawav molly antusias"
"tidak jauh dari kantor "
"oo ya hah jadi aku gak perlu jauh jauh untuk sampai kantor
bisa aku meminta nomor taman mu agar aku bisa menghubungi nya "
"bagai mana nanti setelah pulang kantor ku ajak kau bertemu dengan teman ku itu "
berfikir sejenak "eem baik lah kalo itu tidak merepot kan mu "
di kantor suasana seperti biasa ramai orang
molly habis dari tempat penitipan dan ma memasuki ruangan nya
saat molly masuk dia di kejut kan dengan mr.hoadsen yang sedang asik membolak balik kertas yang ada di meja
"mr.hoadsen maaf saya terlambat"
"haha bukan kau yang terlambat tapi aku yang terlalu cepat datang
apa kah ini pekerjaan mu ke marin"
"iya mr "
"aku suka molly dengan tata cara bahasa nya membuat yang membaca jadi tidak bosan "
"ooo syukurlah kalau kau suka tuan "
molly mulai ikut melebur dengan kertas kertas itu
sesekali molly atau mr.hoadsen harus bersin bersin karna debu
molly melirik jam di tangan nya menunjukan jam duabelas kurang sepuluh menit
molly menutup buku yang di baca mr.hoadsen
"mr.hoadsen ini saat nya kau istirahat dan minum obat aku tidak mau terkena masalh karna hal ini "
sambil tersenyum
"hahaha baik lah baik aku akan pulang "
saat sedang berjalaan ke bawah mr hoadsen di kejutkan oleh anak kecil yang menabrak nya
"maaf kakek atu sedang belmain kejal kejalan belsama aunti meli"
batin mr.hoadsen "kenapa anak ini persis sekali luke waktu masih kecil ya "
"ah tidak apa apa sayang kau tidak terluka "
memperhatikan belly
"ah kakek itu dia aunti meiyi kakek bantu atu belcembunyi "
mr.hoadsen menggendong belly dan menghadap ke arah tembok biar tidak terlihat
merry becelingak celinguk ria mencari belly kecil
"hey tampan dia sudah pergi "
"ooo sukulah kakek ada minum aku haus "
"hahaha jadi kau haus nak "
mr hoadsen meminta asistennya untuk mengambil minum
"jhon belikan minum aku akan tunggu disini "
"baik mr "
"jadi anak tampan siapa nama mu "
"nama atu belly kakek "
"mommy mu bekerja di sini "
"iya momy belkelja dicini"
"siapa nama momy mu"
"molly matwes "
molly gumam mr hoadsen dia sudah punya anak
"mr ini minumannya"
"nah sayang minuman mu datang"
saat mr.hoadsen melihat belly
belly sudah memejam kan matanya tertidur
"anak ini lucu sekali tapi kenapa wajah nya mirip sekali dengan luke "
luke menelpon jhon karna luke dapat kabar kalo ayah nya belum pulang dan jhon tidak memberi tahu keberadaan mereka
"dad sedang apa ... "
belum menyelesaikan ucapan nya luke melihat ayah nya menyuruh nya diam mengunakan jari telunjuknya di tempel kan di bibir
"dia mengemaskan luke"
"iya dad
dad sekarang pulang lah kasian vara menunggu dad di rumah dia menghawatir kan mu "
"baik lah aku pulang tolong anak ini ke tempat penitipan "
"apa dad sudah makan "
"sudah tadi di belikan jhon "
luke menatap jhon
di anggukan oleh jhon
belly berada dalam gendongan luke menuju tempat penitipan
"jhon cari sedetail detail nya tentang molly dan belly kecil itu "
mr. hoadsen menaruh ke curigaan
"siap mr "
tak terasa hari sudah mulai sore dan waktu menujukan sudah saat nya pulang kerja
molly menjemput belly hendak beranjak pulang
saat di dekat parkiran molly di kejutakan oleh luke
"kau mau ke mana molly"
"mau pulang lah luke , mau ke mana lagi aku "
"kau lupa kita punya janj"i
molly berfikir sejenak , "astaga aku lupa luke
ayo kita pergi sebelum hari gelap "
"kau yang lupa sekarang kau juga yang buru buru "
sampai di apartemen
"wah luke bagus sekali apartemen ini
jarak nya juga tidak begitu jauh kalo di tempuh berjalab kaki
pasti mahal luke "
sudah lah tidak usah di fikirkan kita lihat dulu dan kita bicara kan dulu dengan pemilik nya
skip
molly setuju dengan apartemen. ya dan harga nya sangat murah menurut molly
molly pulang dan akan memberi tau mom dan dad nya
rumah
saat makan malam
"dad,mom minggu depan aku pindah ke apartemen aku sudah membayar dan sudah membereskan semuanya "
"tidak bisa kah kau pikir kan lagi molly "
"mom aku sudah bilang sejak awal aku di sini hanya menumpang saja tidak lebih "
"baik lah kalau itu ke putusan mu mom and dad selalu mendukung mu"
"pasti kakek akan merindukan mu belly "
hari hari molly berjalan biasa saja seperti hari hari sebelum nya
tak terasa sudah sebulan bekerja di hoadsen medical
molly yang tengah asik bekerja mendapat kabar bahwa mr.hoadsen masuk rumah sakit karna ke lelahan
"huff aku merasa bersalah
karna belly selalu mengajak mr.hoadsen bermain
aku dan belly harus menjenguk nya "
rumah sakit
permisi...suara molly mengema di ruangan hingga membuat semua orang menengok pada nya
"masuk lah molly ... seru luke "
belly langsung berlari menghampiri mr.hoadsen
dan melupakan perkataan ibu nya agar jangan menggangu mr.hoadsen
"kakek kakek "... minta di naikan ke brankar
luke yang melihat langsung menggendong belly ke atas brankar ayah nya
"kakek apa ini.. "menunjuk arah infus
"ini nama nya infus sayang "
"apa icu tatit "
"sedikit ,kakek kan super herro kau lupa "
"hahaha cupel helo ... "belly tertawa kencang
"jhon bawa aku dan belly ke taman
aku ingin jalan jalan bersama cucuku ini"
molly yang mendengar hal itu sedikit kaget
"tapi tuan anda masih sakit dan belly akan membuat kau ke lelahan lagi "
"tidak ... aku malah senang bisa bersama belly
dan molly bila di luar kantor panggil aku dad saja kau terlalu formal
satu lagi beri luke makan dari kemarin dia belum makan apa pun"
"baik tu... eh dad "
mr.hoadsen berlalu bersama jhon dan belly
"luke makan lah ini" ... memberikan roti isi pisang coklat ke suka luke
"terimaksih "
"dan ini susu hangat aku beli di bawah seblum ke mari " menyerah kan susu itu
"luke seperti nya kau lelah sekali ... apa kau tidak istirahat dengan baik "
luke menatap molly
"molly ..."
"iya "
luke menarik molly ke pelukan nya hal itu membuat molly kaget dan membuat jantung nya berdebar tak karuan
"aku takut molly aku takut kehilangan dad"
sambil menangis
"tenang lah luke ayah mu akan baik baik saja dia hanya kelelahan lagi pula ayah mu kan super herro"
berusaha menenangkan dan menghibur luke
"terimakasih molly dan terimaksih untuk candaan mu yang tak lucu itu"
"sama sama "
luke melepas pelukan nya tapi tidak menjauh kan molly justru luke makin mendekat kan wajah nya pada wajah molly
molly yang melihat itu langsung menutup mata nya
luke semakin mendekat
dan ...
dan tunggu ke lanjutanya di next episode ya guys
jangan lupa tunggal kan jejak dan coret coret kolom komentar ya
terimaksih dan maaf kalo bayak typo bertebaran
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!