Hari ini dengan penuh semangat Zahra datang ke kampusnya yaitu Universitas Sakti wijaya. Karena hari ini adalah hari pertama mulai perkuliahan. Yah, sebelumnya Zahra mendaftar dikampus ini karena selain berdekatan dengan tempat tinggalnya juga karena orang tuanya yang tidak mau Zahra kuliah keluar daerah dan jauh dari mereka.
Dalam hati Zahra tertawa memikirkannya. Menjadi anak perempuan satu satu nya ternyata juga tidak bisa sebebas yang ia pikirkan, banyak yang tidak bolehnya..
Karena hari ini hari pertama yang kebetulan jadwal kuliah nya pagi jadi Zahra berangkat agak pagian sekali agar ia tidak terlambat, "Uuhh,, kan bahaya jika di hari pertama aja udah terlambat" Dengan tergesa-gesa aku berlarian ke gedung fakultasnya, masih ada waktu 10 menit sebelum memulai perkuliahan. setiba diruang kelas, "Ah.. akhirnya aku sama sekali tidak terlambat" Ternyata ruang kelas sebagian sudah terpenuhi oleh Mahasiswa/i baru. Terdengar suara seorang wanita dari sudut belakang kelas..
"Eehh,, kamu duduk disini aja sebelahku !"
Zahra datang sambil tersenyum, "Ah iya baiklah.."
"Hey kenalin aku Rena widya sari, kamu boleh panggil aku Rena aja, oh iya siapa namamu ?"
"hm oke,, Namaku Zahra Fadheela, kamu bisa panggil aku dengan Zahra aja"
Setelah berbincang dengan Rena, akhirnya dosen pertama pun tiba-tiba masuk.
"Assalamualaikum... Satu kelas pun menjawab salamnya. "Waalaikum Salam Pak. jawab mereka bersamaan.."
Rena berbisik kepadaku, "Wah,, dosen nya masih muda dan sangat tampan"
"Ahh, biasa saja", jawabku.
Ntah mengapa tiba-tiba dosen itu menatap kearah Zahra dengan wajahnya yang dingin dan tatapannya yang tajam itu sungguh membuat Zahra merasa gelisah dan tidak tenang.
Seketika dia memperkenalkan dirinya kepada kami.
"Yah, karena hari ini adalah hari pertama kita mulai perkuliahan sebaiknya hari ini kita saling memperkenal diri kita saja agar kita bisa saling mengenal satu sama lain dan mempermudah dalam proses belajar mengajar kita bagaimana ?"
Dengan semangat semua nya menjawab dengan kompak, "Baik Pak !"
"Oke. Perkenalkan nama saya Zaidan Alindra,
saya adalah dosen pengampu Mata kuliah Organisasi Publik. Ada yang ingin ditanyakan ?"
Sontak seketika tanpa sadar aku mengangkat tangan dengan tanpa sadar bertanya padanya.
"Pak apakah Anda sudah menikah ?☺️"
Semua mahasiswa melihat kearah Zahra dan menertawakannya. Dalam hati, "Aiish,, aku mempermalukan diriku sendiri dihadapan mereka termasuk dosen itu."
Lalu tiba-tiba Zaidan melihat kearah Zahra dengan wajahnya yang dingin dan sorotan matanya yang membuat Zahra agak gemetaran, lalu ia memperlihatkan sedikit senyuman nya. Dalam hati, "Eehh, apakah barusan dia tesenyum, oh astaga kenapa tiba-tiba jantungku berdetak sangat kencang, aish apa yang terjadi padaku". Tiba-tiba ia menjawab, "Hm, saya masih belum menikah dengan kata lain saya masih single, ada lagi yang ingin bertanya ?"
"Tidak ada Pak, jawab yang lainnya."
Ntah mengapa saat Pak Zaidan mengatakan bahwa ia masih single Zahra seperti merasa lega mengetahui kalau ia belum menikah, "Huhh,, aneh sekali, apa yang terjadi denganku ini" ucapnya dalam hati.
"Baiklah kalau tidak ada pertanyaan lagi sekarang kita pilih ketua kelas, wakilnya ya. ada saran dari kalian atau ada yang ingin mengajukan diri menjadi ketua kelas ?"
Sontak semua menjawab kompak seperti semuanya sudah direncanakan oleh mereka semua. "Pak, Zahra aja yang jadi ketua kelasnya, wakilnya Rendi aja.
"Ehh ti.. tidak tidak, mengapa aku ?" ucap Zahra terkejut.
"Oh baiklah kalau temen-temen yang lain nya sudah sepakat berarti tidak masalah lagi kan Zahra? silahkan catat nomor WhatsApp saya jika ada sesuatu yang berhubungan dengan mata kuliah saya kamu bisa hubungi saya ya, dan tolong berikan nomor WhatsApp kamu juga, mungkin ketika saya tidak bisa hadir saya akan menghubungi kamu."
"Eeh, baik Pak !" Jawab Zahra..
"Oke terimakasih untuk pertemuan hari ini kita akhiri sampai jumpa di pertemua selanjutnya, dan kalian boleh keluar."
"Baik Pak !" Jawab semuanya.
Zahra dan Rena pun keluar kelas menuju ke perpustakaan kampus untuk mencari buku tentang mata kuliah dikelas tadi.
Zahra tak menyangka sama sekali, bagaimana bisa kata-kata itu keluar dari mulutnya tanpa diperintahkan dulu olehnya. Kejadian itu benar-benar membuatnya merasa sengat malu. Terlebih lagi, di hari pertama nya masuk kuliah ia sudah meninggalkan kesan yang kurang baik di depan seorang Dosen yang tampan namun dingin itu. Ia yang sedikit polos itu mengapa bisa menjadi seperti ini sekarang, ia terus memikirkan itu. Namun ia masih tetap menyahuti ucapan Rena teman barunya itu yang sedari tadi mengajaknya mengobrol.
"Eeh Pak Zaidan itu sangat cuek sekali ya, sikapnya itu dingin sekali !" kataku pada Rena.
"Iya ya Ra, padahal Pak Zaidan itu sangat tampan dan dia juga tinggi itu idaman wanita banget kan."
"Iya sih tampan. Mungkin karna dia cuek dan selalu bersikap dingin kepada semua wanita sehingga sampek sekarang jomblo belum nikah-nikah kali ya ?"
"Wuuss, kamu ini jangan ngomong keras-keras kedengaran orangnya bahaya loh. tapi ngomong-ngomong akhirnya kamu mengakui kalau Pak Zaidan itu tampan, wkwkwwkw"
"Eh nggak nggak, apaan sih!"
Tiba-tiba wajah Zahra langsung merona, tanpa sadar Zahra dan Rena tidak mengetahui kalau Pak Zaidan berjalan di belakang mereka dan pasti mendengarkan percakapan mereka sedari tadi.
Setelah duduk di perpustakaan dengan Rena selama sejam lebih akhirnya mereka kembali dan pulang kerumah dikarenakan tidak ada jadwal lagi. Rena pulang duluan karena dia udah dijemput, sedangkan Zahra masih menunggu di jemput oleh Abangnya, Rizal.
"Zahra aku pulang duluan ya! Ucap Rena sambil berjalan meninggalkannya.."
"Oke hati2 ya, aku masih nunggu Abang aku pulang kerja ni."
"okee***!"
Akhirnya Abang Zahra pun datang menjemputnya, dan dari gedung sebelah terlihat seperti sosok Pak Zaidan yang sedang melihat kearahnya saat Abang Zahra membukakan pintu mobilnya, dan ekspresi nya terlihat seperti dia tidak suka sama apa yang dilihatnya.
"Ada apa denganku, mengapa aku seperti tidak suka melihat gadis itu bersama seorang laki-laki? Aku tidak mungkin kan? Sudah lama ini, aku tidak pernah merasakan hal seperti ini lagi. Ah sudahlah kenapa jadi memikirkan ini"Batin Zaidan berbicara dari gedung di seberang sana.
"Maaf Dek Abang telat jemput ya, soalnya banyak kerjaan tadi."
"Iya gapapa Bang, yaudah kita pulang yuk!"
"Kamu udah makan apa nggak cari makan dulu kita sambil jalan-jalan sebentar ke kota tetangga nyamanin diri dengan suasana laut yang biru?"
"Uhh Abang memang yang terbaik, tau aja apa yang Adeknya pikirkan hehee, yaudah jalan deh. "
"Iya dung siapa dulu Abangnya***!"
Setelah selesai makan Zahra dan Rizal menyempatkan jalan jalan dipinggir laut, meskipun pantai tersebut yang kami datangi saat ini terbilang sangat jauh dari kota kami karena berada di kota tetangga, dan memakan waktu 4-5 jam yang paling dekat. Karna Zahra sangat suka main di pantai jadi kalau ada waktu luang Rizal selalu mengajak aku untuk jalan jalan walau hanya sebentar saja tanpa peduli waktu yang ditempuh itu berapa lama, asalkan ia bisa membawa Zahra. Bahkan terkadang mereka sering pulang kemalaman. Di karenanakan jarak tempuh yang lumayan jauh ini. Karena mereka sering bersama orang orang mengira kalau mereka ini berpacaran padahal mereka adalah kakak beradik, sangat tidak heran jika mereka dikira pasangan, karena dia selalu bersikap romantis pada Zahra. Sampai dia nggak pernah ada waktu buat mikir cari pasangan untuk dirinya sendiri.
Akhirnya setelah menikmati pantai yang yang jauh itu beberapa menitan saja, lalu pulang dan tiba dirumah. Setelah membersihkan diri Zahra langsung istirahat karena merasa sangat lelah.
Ternyata hari ini nggak buruk juga, Pikirnya. Karena hari pertama nya di lalui tanpa kendala, bahkan ia bertemu dan langsung akrab dengan seorang teman di kelasnya yang bernama Rena..
Namun, satu yang membuatnya bimbang saat ini. Benar, ia menjadi ketua kelas nya di kelas Pak Zaidan. Ia berfikir bagaimana nantinya ia menghadapi sosok Pak Zaidan yang mempunyai sikap yang dingin itu. Ia paling benci dan takut menghadapi orang yang bersikap seperti Pak Zaidan ini. Di tambah lagi tadi aku mempermalukan diri sendiri dengan bertanya seperti itu padanya.
"Yah, Apa boleh buat. Udah terjadi ya harus di lewatin deh." Ucapnya..
Hari dan minggu pun berlalu. Sama seperti biasanya, aku di sibukkan dengan jadwal jadwal perkuliahanku yang padat karna masih tergolong mahasisswa baru. tapi sekarang kesibukkan ku bertambah lagi karena aku mengikuti kegiatan organisasi kampus yaitu UKM Tari atau disebut juga klub tari dikampus kami, biasa jika ada acara acara besar, klub tari kami ini akan selalu dipake dalam acara penyambutan dan juga seperti di acara lainnya. Aku masuk ke UKM tari ini bukan tanpa sebab sih karena sebenar nya aku hanya tidak ingin ke kampus yang hanya datang lalu pulang saja.
Sebenarnya ini pertama kali aku mengingkuti kegiatan seperti ini, walaupun tidak terlalu lentur tapi karna aku memang suka menari jadi para senior langsung menerima pendaftaranku saat itu juga. katanya tidak apa ini masih bisa diasah lagi. akhirnya aku resmi bergabung di klub tari ini.
Tak terasa ternyata hari ini sabtu dan besok minggu. dan aku sangat bersemangat menunggu hari esok karna memang setelah sibuk dengan kuliah ketika mendapati hari libur seperti ini aku selalu main ke pinggir pantai bersama temanku atau dengan Abangku tercinta yang jomblo itu untuk menenanng pikiran. Karena bagiku pantai adalah tempat paling menenangkan dengan suara angin dan suara ombak yang bergemuruh itu selalu dapat menenangkan suasana hatiku.
Malam hari aku sedang rebahan ditempat tidur, ntah mengapa saat aku menatap platfon kamar sekilas terasa aku melihat sosok wajah si lelaki dingin itu, maksudku adalah dosenku itu, lalu aku tersadar.
"Astagfirullahalazim..."
"Aihh, kenapa aku ini. tiba-tiba melihat wajah nya. apa aku sedang memikirkan nya ? eh ti.. tidak tidak, kenapa juga aku memikirkan dia. Sadarlah dia itu dosenmu." batinku..
Karena aku tidak mau memikirkannya lagi lalu aku bangun dan duduk diteras kamarku. lalu aku menatap langit yang bertaburan penuh dengan bintang malam ini sehingga langit terlihat indah sekali.
"Arrrggghh.... kenapa lagi-lagi aku melihat laki-laki itu tersenyum padaku ? ada apa denganku, aku sama sekali tidak memikirkan nya tapi kenapa dia selalu muncul dimana-mana. Tuhan aku bisa gila jika seperti ini terus..."
Tiba-tiba dari kamar terdengar suara laki-laki..
"Siapa yang sedang kamu pikirkan dek sehingga membuat Adek Abang ini sangat kesal sendiri ?"
"Ah, kupikir itu suara laki-laki yang ada di dalam pikiranku tadi," batinku..
"Hm.. tidak ada Bang. aku tidak sedang memikirkan siapa-siapa loh !"
"Abang dengar loh apa yang kamu omongin tadi, abang sudah lama berdiri dibelakangmu!"
"Ah Abang apa sih, nggak mau bahas lagi udah Abang sana gih pergi tidur sana!"
Abangnya pun pergi sambil tersenyum, karena abangnya mengerti bahwa Adik kecilnya ini sedang jatuh cinta.
Kring..Kring..Kring..
Suara alarm berbunyi pertanda sudah pukul 05.00, Zahra harus bangun untuk melaksanakan shalat subuh berjamaah yang dilaksanakan keluarga nya selama ini.
Tok.. Tok.. Tok, "Zahra bangun nak sudah subuh kita shalat dulu yuk." Ucap Bunda Zahra
"iya Bun, Adek udah bangun ni. Tunggu sebentar ya!" Sahut Zahra dari dalam kamarnya.
Setelah bersiap-siap lalu iya keluar kamar dan melihat Ayah Bunda dan Abang nya sudah berdiri dan menunggu nya. lalu mereka shalat bersama. setelah shalat subuh seperti biasanya Zahra dan abangnya menunggu jam 6 lewat karna jam seperti itu biasanya sudah agak terang dan mereka berolah raga dan lari pagi sampai ke taman yang lumayan dekat dengan rumah nya. setelah berlari-lari tiba di taman ia langsung duduk di kursi taman untuk beristirahat, saat itu Abangnya masih sibuk berolah raga, kemudian setelah ia merasa cukup untuk istirahat lalu dia berjalan-jalan di taman itu dan tidak sengan saat sedang berjalan ia tidak sengaja menabrak lelaki yang sedang berlari2 olah raga pagi.
"Duubraaakkk".... Dengan cepatnya langsung berkata.
"Ehh.. maaf Mas ! saya tidak sengaja, saya tidak melihat berlari disini karna saya tidak fokus, sekali lagi maaf atas kelalaiaan saya in!"
"iya tidak apa-apa! seharusnya saya yang minta maaf karena tidak melihat mu disini."
Seketika ia membuka mata dan mendongak keatas karena dari suara nya dia sudah merasakan bahwa orang yang berbicara tadi terasa familiar dengan nya.
"Ehh,, Pak Zaidan ? Pak mohon maaf Pak tadi saya benar-benar tidak sengaja !"
"Oh kamu ? Zahra ? mahasiwi baru di kelas saya ya. ya sudah tidak apa apa. apa yang kamu lakukan disini ? pagi2 begini kamu melamun disini ?"
"Eh iya Pak, tidak Pak tadi saya datang dengan sesorang kesini untuk berolahraga cuma kami berpisah karna dia sedang olahraga juga di belakang saya pergi keliling taman dulu niat nya eh tak sengaja bertemu Bapak."
"Oh begitu ya !"
"Aduuuhh... apa yang harus aku katakan lagi sekarang ini, rasanya canggung banget kehabisan obrolan begini. kenapa harus berada diposisi ini sih. batinku..
tiba abangku pun datang..."
"Zahra? ternyata kamu disini ? Abang udah teriak teriak nyariin kamu malah disini. ayo pulang udah jam berapa ni jangan pulang telat. ayukk.."
"Eh iya ya kita pulang!"
"Pak, saya pulang dulu ya Pak, Bapak lanjut aja larinya lagi. Maaf sekali lagi."
"iyaa.."
"Uuhh, aku udan ngomong panjang lebar tapi dia jawabnya singkat padat jelas begitu," batinku..
"Dek siapa laki laki tadi pacar kamu ya kok nggak dikenalin Abang sih" ( bercanda sambil meluk adiknya )
"Ah Abang apaan sih, itu bukan pacarku tapi itu dosen aku loh!"
"Oh pantes kamu manggil Papak, Abang pikir kenapa laki laki muda dan ganteng seperti itu kamu panggilin Bapak!"
"Hah ganteng ? iya sih tapi itu dosen dingin banget loh sikap nya jadi orang pada segan tau sama tuh dosen.."
"Pada umumnya orang ganteng mah memang gitu Dek kaya Abangmu ini hahahaaa"
"Widiwwww Abang mah kepedeaan pantesan jomblo terus" (sambil ngelus kepala Abang nya )..
Dari arah belakang Pak Zaidan melihat mereka berjalan sambil bercanda dan saling peluk hingga tidak terlihat lagi bahwa tandanya mereka sudah jauh. Dalam hati dia merasa sangat kesal melihat mereka berdua seperti itu. Dia tidak tau bahwa laki2 itu adalah saudara laki2 kandungnya.
"Ah kenapa aku sangat kesal sekali melihat laki2 itu memeluk Zahra seperti itu, kenapa juga aku kesal kepadanya dia bukan siapa2 aku. uhh tapi aku harus menanyakan ini padanya. sepertinya nanti aku bisa menghubunginnya. Ah tidak tidak, kenapa aku harus menanyakan itu. aku hanya akan menghubunginya soal perkuliahan saja. sudah lah aku juga harus pulang." Batinnya
Siang hari Zahra dan keluarga sedang makan siang bersama di meja makan. Tiba tiba ponselnya Zahra begetar tanda ada pesan masuk. lalu ia membuka nya, ternyata teman nya Rena yang mengirim pesan.
"Renaku : Zahra dimana ? sore kita keluar yuk males nih dirumah gue dirumah terus wkwkwk"
"Zahra: ah ayuk aku pun sama ni pengen jalan2 biar otaknya fressh sikit buat senin besok hahaaha"
"Renaku : yaudah ntar aku jemput lo ya dirumah !"
"Zahra : oke Renren ku hahahaa"
Sore nya mereka keluar, setelah beli jajanan mereka duduk di bebatuan pinggir pantai pasir putih itu di kota tempat mereka tinggal. mereka menyantap jajanan yang dibeli tadi sambil bercerita tentang pertemuan yang tak sengaja nya dengan dosen yang sering dia bilang cuek yang selalu bersikap dingin itu hingga waktu hampir magrib. lalu mereka pulang. saat diperjalanan pulang ia melihat lagi laki laki yang pernah muncul di platfon rumah nya itu berjalan mengendarain motor hampir beriringan dan sedikit terlihat tersenyum padanya. Temanya yang sedang mengendarai motor ini sama sekali tidak tau.
"aiih kenapa hari ini aku udah jumpa dia 2 kali, dan sepertinya tadi dia tersenyum padaku kah ?
ah apa yang terjadi kenapa sepertinya mungkin aku salah paham. aku terlalu kepedean banget sih," batinku..
Setiba dirumah, Rena langsung ijin pulang karena hari hampir magrib.
"Ren makasih loh ya udah antar jemput aku wkwkwwk"
"ah lo Ra jangan sungkan deh, aku pulang dulu ya !"
"Oke hati2 lo ya !"
"Okee!"
Kemudian Zahra pun masuk kerumah, setelah shalat magrib dia makan dan masuk ke kamar untuk belajar tentang mata kuliah dosen dingin itu, saat sedang belajar tiba tiba ponselnya menyala bertanda ada pesan yang masuk. Zahra mengambilnya dan ia kaget saat melihat nama itu diponsel nya! iya DOSEN DINGIN !
"Arrrgghh... kenapa dosen dingin ini mengirimkan pesan padaku? baca skarang nggak yaa WA nya ? ah tidak tidak jangan skarang biar tunggu beberapa menit dulu baru dibaca nanti dia geer pula aku langsung buka WA nya dia."
Setelah 10 menit berlalu, lalu dia membuka WA dosen dingin nya tadi.
"Dosen Dingin : Assalamualaikum Zahra..
tolong beritahukan kepada teman2 bahwa kita besok masuk ya, juga harap kepada teman2 semua untuk belajarnya ! Terimakasih"
"Ahhh kupikir apaan ya Allah bikin gereget sendiri," batinku..
"Zahra: Waalaikumsalam Pak, baik pak akan saya beritahunkan ke pada teman2 yang lain."
setelah itu Zahra langsung meneruskan pesan dosen nya itu ke WA grup kelas nya itu.
setelah belajar ia pun tertidur setelah itu..
Para pembaca semua episode ini sudah selesai, kita lanjut ke episode selanjutnya lagi nanti ya. Terima kasih yang sudah membaca. Jangan Bosan bosan ya..
Drrtt.. Drrtt.. Drrtt suara getar ponselnya Zahra membangunkannya. iya tepatnya Alarm yang ia pasang di ponselnya sudah menandakan jam 05.00 bahwa ia harus segera bangun untuk shalat subuh, dengan mata yang masih tertutup ia melawan rasa malasnya itu dan bergegas untuk segera bangun dari tempat tidurnya.
Jam menunjukkan pukul 07.00, ia dan keluarga nya sedang sarapan di meja makan.
"Bang... kamu cepatan dong sarapannya, aku bisa telat nanti nunggu Abang lama nya kebangetan ih.."
"Ya ampun, sabar dong Dek ini masi pagian loh, Abang jamin nggak bakal telat kamu. Udah kamu sarapan aja dulu yang bener oke jangan buru-buru nanti tersedak kamu loh.."
"Ah iyaya, aku udah selesai ni yuk berangkat yuk..
iyaya Adikku tercinta ayuk kita berangkat.."
Setelah selesai sarapan Zahra langsung pamit sama Ayah dan Bundanya ke kampus.
"Bun Adek berangkat ke kampus dulu ya.. Assalamualaikum Bunda Ayah.." sambil sungkeman sama Ayah Bunda nya.
"Iya Bun, Abang sekalian pamit juga kerja sama ngantarin Adek dulu ya.."
"Iya nak, kalian hati2 ya sayang, Waalaikumsalam." jawab Ayah dan Bunda nya berbarengan..
Rizal Abang nya Zahra langsung mengantar Adiknya karena dari tadi Adiknya ini sudah sibuk mengoceh karena ia takut dia keduluan sama dosen dingin nya itu. secara ia merasa akan sangat memalukan bila ia datang setelah dosenya berada dikelas.
Setiba dikampus ia langsung turun dan berlari menuju kelas nya hingga lupa berpamitan dengan Rizal Abangnya..
"Iss anak ini makin lama makin nggak sopan aja, bukan nya pamit dulu ngucap salam atau apa malah lari macam ada sesuatu yang menakutkan menunggunya didepan sana. Dasar anak jaman sekarang." Ucap Rizal Sambil nepuk jidat nya.
Setelah berlari hingga ke kelas, ia baru merasa tenang karena ia datang lebih dulu..
"Duhh leganya Tuhan akhirnya sampe juga ke kelas" batinku..
"lo kenapa Ra ?" ucap Rian salah satu teman laki lakinya.
"iya kenapa Ra ? sampe ngos ngosan gitu ?" ucap Rena teman nya Zahra
"Mungkin ada yang ngejar dia di bawah makanya lari cepat cepat sampe sebegitunya, hahaaha." ucap salah satu temennya yang lain.
"Ah nggak kenapa2 loh, aku cuma takut telat aja tadi. yakali kan komting nya datang terlambat dari dosen nya. maluin2 yang ada." Ucap Zahra sambil tertawa.
"eh kalian, ada belajar nggak mengenai mata kuliah hari ini, aku udah ngingetin loh semalam ya!
"Iya yaa kami udah belajar kok." ucap mereka sekelas berbarengan.
"Ah syukurlah kalau begitu, kata Zahra..
Ketika sedang asyik mengobrol tiba2..
"Assalamualaikum Anak-anak!"
Saat mendengar suar itu Zahra langsung kaget dan sedikit merasa ketakutan ntah mengapa ia selalu merasa sedikit gemetar bila melihat atau bahkan berbicara dengan dosen dingin itu..
"Waalaikumsalam Pak!" ucap mereka berbarengan.
"Ya ampun, bikin kaget aja nih dosen, bikin gue gemetaran aja tiap berhadapan sama dia. huh kesal." batin ku..
"Mari kita mulai kuliah pertama kita setelah minggu kemarin kita melakukan perkenalan sekarang kita sudah mulai belajar ya.." ucap dosen dingin itu..
"Nah sekarang saya mau tanya, saya mau liat siapa yang ada belajar sesuai instruksi saya sama komting kalian tentu nya sudah diberitahukan ?
sesuai mata kuliah kita organisasi publik saya mau tanya, apa yang dimaksud dengan organisasi itu sendiri ?"
"Duh apa dong, gue nggak belajar ni." bisik Rian kepada teman2 nya.
"Iya gue juga nggak ni, semalam gue sibuk main game nggak sempat belajar!"
"Yang lain pada jawab ngapa ? yg cewek cewek jawab dong." bisik temen laki2 dikelas.
"Aduuh gue nggak berani takut salah!" ucap teman cewek nya.
"Iya gue juga, kan lo tau Pak Zaidan dingin banget ntar kalo salah pasti dimarahin." mereka sibuk bisik2 dan lihat kiri kanan.
"Mana ni siapa yang bisa jawab?" sela Pak Zaidan ditengah2 mereka yang sedang berbisik.
Zahra melihat mereka pada diem aja. "Ren lo jawab dong biar Pak Zaidan nggak marah!" ucap Zahra pada rena temen disampingnya
"Ah lu yang benar aja Ra, gue nggak berani. lu aja dah kan lu komting kalaupun salah nggak bakal dimarahin dah" jawab Rena.
"Ah lu gitu banget sih, yaudah deh kalau kalian pada gamau."
Akhirnya Zahra memutuskan untuk menjawabnya. ia langsung menunjukan tangan nya.
"Pak saya mau jawab !" Ucap Zahra mengangkat tangannya..
"Oh, baiklah silahkan Zahra jawab !
"Baik Pak, sepemahaman saya yang dimaksud dengan organisasi itu sendiri adalah suatu perkumpulan dimana yang keanggotaan nya itu lebih dari dua orang atau bahkan lebih lagi untuk mendisikusi suatu yang untuk mencapai hasil tujuan yang baik yang telah disepakati oleh anggotan nya. itu saja Pak, maaf bila kurang!" Senyum sambil menunjukkan sedikit rasa takutnya itu.
"Hhm bagus2, lumayan. buat yang lain kalian tidak perlu takut untuk jawab. kalaupun salah saya tidak akan marah. yang penting kalian berusahan saja dulu seperti Zahra.
"Yasudah sekarang saya jelas kan lebih detailnya."
Setelah Pak Zaidan menjelaskan semua nya tak terasa waktu pun sudah berakhir akhirnya kelas pun selesai.
"Berhubung waktu kita sudah habis, kita akhiri kelas kita sampai disini. untuk minggu depan saya kasih tugas buat kalian untuk mecari bahan materi selanjut. saya tidak mau dengar kata saya belum siap pak ! mengerti ?" Ucap tegas Pak Zaidan.
"Mengerti Pak !" jawab mereka berbarengan.
"Ya sudah kalian boleh keluar, Zahra tolong ambil silabus ini, kamu fotokopi kan terus kamu bagikan pada teman2 kelas ini ya."
"Baik Pak !"
"Aku harus siapkan hati untuk bertemu dengan nya selalu aku harus siap menghadapi nya untuk setiap pertemuan dengan nya. ucap Zahra pelan pada dirinya sendiri..
"Kamu mengatakan sesuatu ?" tanya Pak Zaidan pada nya
"Ehh.. ti...tidak..tidak ada Pak ! Zahra pun panik dan langsung pergi.
Hari senin Zahra hanya ada satu mata kuliah saja, dia merasa bosan bila harus pulang sekarang. tiba tiba ponsel nya berbunyi bertanda ada pesan masuk. ia langsung membuka ponsel nya..
"Klub Tari : Assalamualaikum teman2. hari ini kita berkumpul di sekret kita ya, kita akan latihan menari berhubung ini latihan pertama kita diharapkan datang semua ya.."
"huh, untung saja ada kegiatan hari ini" batinku.
Rena sudah pulang dari tadi, Zahra langsung berjalan ke sekret mengahdiri kegiatan tersebut.
"Assalamulaikum, selamat siang kak. saya Zahra anggota baru klub tari."
"Waaalaikumsalam, siang. wah ini mahasiswi baru ya ? dari fakultas mana nih?"
"Saya dari fakultas fisip kak angkatan 19!
"Oyaya, kenalin saya yulia dari fakultas ekonomi angkatan 18.."
"Saya wina fakultas fisip juga angkatan 17, kita sama ni Zahra semoga dapat berteman baik ya hehee"
"Ah iya Kak, salam kenal semua nya..."
"Berhubung udah pada ngumpul ni ayo kita latihan" Ucap Yulia ketua klub tari.
Mereka pun akhirnya latihan, untuk hari pertama tidak ada kendala bagi Zahra. Karena dia terbiasa menari jadi sudah tidak terasa kaku baginya.
Setelah latihan mereka istirahat, yang lain ada yang pulang ada yang ada kelas lain jadi harus meninggal kan sekret. Melihat Zahra masih ada di sekret akhirnya yulia dan wina mengaja Zahra untuk duduk sekalian sambil istirahat dikantin kampus nya. setiba di kantin mereka langsung duduk dan mulai memesan minuman nya.
"Eeh kalian mau pesan minum apa ni" Ucap Yulia.
"Aku cappucino aja ya" Ucap Wina.
"Zahra mau apa ni ?" Ucap Yulia.
"Aku choklathos coklat aja kak !" Ucap Zahra pada Yulia
"Oke oke, aku kesana dulu yang bilangin pesanan kita!"
"Oke" jawab Zahra dan Wina berbarengan.
Sambil meunggu Yulia, Wina dan Zahra pun mengobrol karena mereka berasal dari fakultas yang sama.
"Eh btw ni, Zahra jurusan apa difisip, rasanya belum pernah ketemu kita ya?"
"Iya kak belum pernah kaya nya. Zahra jurusan administrasi Kak, kalau Kakak ?"
"Wah sama dong, kakak jurusan admnistrasi juga ni."
"Wah syukur dong kak, akhirnya ada keluarga sendiri di klub tari jadi nggak merasa asing deh.."
"Jangan sungkan, kita semua saudara tau di klub tari." Sela Yulia yang tiba tiba muncul.
"Alhamdulillah, mohon bimbingan kakak-kakak ya secara Zahra kan masih baru ni hehe.."
"iya aman tu" jawab Yulia dan Wina berbarengan.
Secara bersamaan tiba tiba tepat 1 Meter didepan tempat mereka duduk terlihat sosok laki laki tampan, putih, tinggi yang idaman Zahra banget. tak disangka itu adalah Dosen dingin nya itu.
"Astaga.... kenapa jumpa dia lagi sih rasanya dimana2 aku melihat dia aja" batinku
Ya, Pak Zaidan sedang duduk berhadapan dengan Zahra. pak Zaidan sedang ngopi bersama dosen2 yang lain. dan saat ini pak Zaidan sedang menatap kearah Zahra sehingga membuat Zahra jadi salah tingkah sendiri.
"Aduuuhh.. kenapa itu dosen malah natapin aku sih. jadi nggak nyaman gini diliatin terus. apa ada yang salah ya sama aku sampe dia liat nya lama banget." batinku
Zahra langsung melihat dirinya sendiri dan mengambil cermin didalam tas nya dan melihat wajah nya apakah ada yang aneh didirinya. sehingga senior2 disebelah nya ini tiba2 tersenyum dan mengatakan.
"Wah Zahra kenapa ni, kaya nya lagi diperhatiin sama orang yang lagi ditaksir ya wkwkwk", ucap Wina sambil tertawa.
"Ah nggak kok kak, rasanya tadi ada yg aneh aja di pipi tenyata nggak ada, heheee." Zahra tersenyum malu.
Tiba2 saat dia melihat kearah dosen dingin itu tiba2 dosen itu tersenyum pada nya namun masih dengan ekspresi wajah dingin nya itu.
"Aihh, itu Pak Zaidan tadi apakah tersenyum padaku kah ?
ah tidak tdak kenapa aku harus memikir kan itu, sebaik aku segera pergi dari sini." batinku..
Kemudian saat Zahra pamit untuk pulang duluan, tetapi senior2 nya juga ikut untuk meninggalkan kantin bersamaan dikarenakan hari pun sudah sore, sudah jam 05.00. Kemudian mereka langsung berpisah dan Zahra langsung pulang karena ia pun sudah dijemput oleh Rizal abang nya.
Setiba dirumah, Zahra bergegas untuk mandi sambil menunggu untuk shalat magrib berjamaah dengan keluarga nya.
Pembaca yang budiman, sampai disini dulu ya. kita lanjut episode selanjutnya lagi nanti ya...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!