PROLOG
Tahun 2121.
VRMMORPG merupakan perangkat game yang terhubung langsung ke otak pengguna. Seperti VR pada umumnya, pengguna hanya mengenakan perangkat VR, berbaring atau duduk, serta menutup mata untuk mencapai kondisi yang rileks. Kemudian perangkat secara otomatis terkoneksi ke otak saat pengguna berkata "Log In" dan permainan pun dimulai.
Salah satu game terpopuler, Magic Infinity, game yang bertema sihir dan pedang, menguasai pasar game VRMMORPG selama 10 tahun lamanya. Game dengan grafis yang sangat nyata, serta keseruan untuk meningkatkan level menambah daya tarik tersendiri. Para Player berusaha untuk meraih posisi tertinggi di game, semakin tinggi peringkatmu, semakin terkenal dirimu. Tidak sedikit pula Player yang mencoba mengalahkan Player berperingkat tinggi untuk mencuri posisinya.
Siapa peringkat pertama di Magic Infinity?
Tentu saja aku! Aku memainkan game ini sejak masih menjadi seorang Beta Tester (Penguji game sebelum dirilis), karena pengalaman sebagai Beta Tester, aku mengingat semua rahasia di game ini. Walau itu sudah satu dekade yang lalu, umurku sekarang 28 tahun, masih muda!
Aku beruntung menjadi salah satu dari 15 orang Beta Tester. Itu membuatku mengetahui sudut-sudut penting yang ada di dalam game. Dengan sistem pay-to-win, aku mengorbankan hampir seluruh gajiku dan bertahan hidup dengan makanan siap saji, guna membeli item, senjata, dan yang lainnya. Dan juga, karena aku Beta Tester, aku tahu tentang cara menyelesaikan Dungeon dengan mudah, walaupun itu Dungeon rank S (Rank tertinggi ke dua setelah SS).
"Hmmm ...."
Karakterku dikenal sebagai Ratu Kematian. Aku memiliki Dungeon-ku sendiri, serta beberapa NPC (Non-player Character) yang aku buat dengan membayar banyak biaya untuk menaikan statistik mereka agar lebih kuat.
Hampir seluruh Player memiliki NPC pendamping untuk membantu selama pertarungan. Ngomong-ngomong, aku memilih jenis kelamin perempuan untuk karakter utamaku.
Hey, ayolah! Menjadi perempuan dalam game sangat banyak keuntungannya! Banyak fans dan banyak menerima gift dari para Player kaya. Karena fitur VRMMORPG yang memungkinkan pengguna menyesuaikan suara sesuai jenis kelamin. Keuntungan akan lebih besar jika kau adalah Top Player Wanita.
Haha, aku sangat mencintai karakterku!
Chapter 1 : Terkirimnya Sang Ratu Kematian
"Huh ... akhirnya kalian datang, kumpulan semut kecil." Aku menggertak para penyusup yang datang.
"Menyerahlah, Keres! Dungeon ini akan menjadi milik kami!"
"Hoh ... kalian sangat percaya diri, ya? Aku gak akan segan-segan, lho."
"Semuanya! Serang!"
Para player penyusup menyerang secara bersamaan. Equipment mereka terlihat kuat, namun ....
"Sungguh semangat juang yang luar biasa. Aku juga akan menyerang dengan sungguh-sungguh."
"Negative Burst!" Aku menggunakan sihir yang melepas energi gelap, target yang terkena akan langsung lenyap tergantung defence yang dimiliki.
"Fiuhh ...."
Apa aku berlebihan, ya? Memakai semua equipment untuk mengalahkan pasukan musuh. Mereka kuat, NPC milikku tak mampu menghentikan mereka. Itu karena mereka melawannya di lantai yang para NPC jaga. Bisa dikatakan, mereka main keroyokan!
Ini waktu yang tepat untuk menutup perjalanan hari ini. Aku harus pergi kerja besok.
"Buka Menu, Log Out."
------------------
Huh ... apa ini sudah pagi? Kenapa begitu terang?
Aku membuka mata secara perlahan karena silau dari sinar terang yang mengganggu. Aku mulai mengamati keadaan sekitar dan melihat pilar-pilar besar mengelilingiku.
"Hmmm, di mana aku?"
Eh ... Suaraku?
Suara yang berbeda, tampak terasa ringan.
"Eeeeeeeeeeeeeeeeehhh!"
Tenang-tenang! Tarik napas.
Aku pria, benar, 'kan? Ini bukan suaraku! Di mana aku? Tempat apa ini? Banyak pilar besar menjulang tinggi ke atas, ini bukan di dalam ruangan, bukan?
Fitur pengubah suara milikku tak mungkin seperti ini. Aku merasakan dengan jelas tenggorokanku, dan sensasi air liur sembari mengeluarkan suara, jawabannya adalah ....
Suara wanita.
"Banyak pohon, apa aku di tengah hutan?"
Dadaku sangat sesak, pakaian yang sangat merepotkan. Apa ini gaun? Atau pakaian Bangsawan? Ini benar-benar terasa nyata.
Tunggu dulu.
Aku melihat genangan air di bawah pohon dan mulai memberanikan diri untuk melihat diriku.
Ini ...?
"Hahahaha ... hahahaha!" Aku tertawa seperti orang gila.
Ini tidak mungkin! Aku menjadi karakter di dalam game yang aku mainkan?!
Apa aku lupa Log Out? Tidak! Aku benar-benar yakin sudah mematikan VR-ku. Rasa sesak ini tidak akan kau rasakan di dalam game. Jika ini event, tidak mungkin itu terjadi, karena Developer tak mungkin punya teknologi senyata ini.
"Buka Menu."
Hah? Menunya muncul!
Nama : Keres Vasilissa
Umur : ??
Ras : Humanoid
Job : ??
Title : ??
Level : 4900
HP : 9976253/10000
MP : 9865858/10000
Strength : 9118479/999
Agility : 8767456/999
Ability : 7865487/999
Defence : 8757364/999
Magic Power : 9738241/999
Intelligence : 278/999
Lucky : 999/999
Apa-apaan stat gila ini?! Level maksimal di Magic Infinity hanya sampai seribu, lho! Ini tidak masuk akal! Dan sepertinya ada stat baru yang belum pernah aku lihat.
Ngomong-ngomong, rasku Humanoid, ya? Di saat membuat karakter, aku memilih manusia, bukan Humanoid. Ah, itu tidak penting! Apa sihir memang bisa digunakan di sini? Akan kucoba.
"Magic Arrow." Aku menggunakan sihir yang membentuk anak panah yang kuarahkan pada pohon.
*Duaaaar
Ledakan dahsyat terjadi, pohon raksasa itu hancur hingga akar.
Eh?
Ledakan gila apa itu?! Ini hanya magic tingkat rendah, lho! Apa karena stat gilaku ini? Ini bahaya, aku harus mengontrolnya.
A. Desa Liche (Desa Para Pemburu)
Desa yang terlihat tenang, namun penduduknya memiliki pekerjaan yang sangat menantang. Desa Liche sudah dikenal hampir di seluruh pelosok negeri, kecuali Wilayah Iblis. Mereka memburu beast dari rank F hingga C. Para pendahulu mereka pernah memburu beast rank A. Para pemburu dari Desa Liche juga dilatih dengan sangat keras. Kemampuan mereka dibagi menurut jenis kelamin. Pria diposisikan sebagai Warrior, sedangkan wanita menjadi Magic Caster untuk men-support Warrior dari belakang, terkadang ada beberapa yang mampu menguasai keduanya.
Bisa dibilang, Warga Desa Liche sebanding dengan tentara kerajaan. Dengan pakaian dari kulit beast, mereka melakukan aktifitas sehari-hari.
"Lucy, apa kau bisa menolong Ibu memetik tanaman obat di Hutan Hijau? Rica akan menemanimu," ucap seorang wanita paruh baya yang sedang memotong tanaman obat.
"Baik, Bu! Aku segera pergi!" sahut seorang gadis muda yang bernama Lucy.
Gadis muda yang menggendong keranjang di punggungnya itu mulai berjalan menuju hutan. Ditemani seekor binatang berukuran sedikit lebih besar darinya, seperti serigala, namun memiliki bulu yang lebat seperti singa jantan.
"Rica, kau bisa berjaga di belakangku." Lucy terlihat tenang dan senang, ini merupakan kegiatan sehari-harinya. Ia tahu jalan yang aman untuk dilalui anak seusianya.
"Grrrrr ...." Rica merasakan sesuatu.
*Duarrrr
Terdengar ledakan besar yang tak jauh dari posisi mereka.
"Wooop! Woop!" Rica menggonggong setelah mendengar suara ledakan.
"Suara ledakan apa itu? Mungkinkah Magic Explosion? Rica, ayo kita pergi ke sana!"
"Woop!"
Gadis itu berlari menuju asal suara ledakan tersebut sambil terus menggendong keranjang miliknya. Semakin dekat dengan tujuan, gadis itu melambat dan berjalan mengendap-endap menuju semak belukar. Dia melihat bekas ledakan yang besar, sampai bekas itu memanjang beberapa meter.
Kemudian gadis itu menolehkan pandangannya pada seorang wanita cantik tepat di dekat bekas ledakan tersebut. Kulit yang putih, rambut kuning panjang terurai, dan mengenakan gaun hitam.
"Cantik sekali." Mata Lucy terlihat bersinar saat melihat kecantikan wanita itu.
Tanpa disadari, wanita itu tiba-tiba menoleh ke arah gadis itu.
"Siapa di sana?" Wanita itu langsung mengeluarkan api dari tangannya, tanda siap menyerang.
Lucy panik setelah merasakan Mana yang tiba-tiba menyelimuti hutan.
"Tunggu, Nyonya!" Ia langsung keluar dari persembunyiannya.
Bersambung ....
Dimulai!
Fiuh ... Statistik ini benar-benar mengerikan. Rasanya seperti menggunakan cheat! Mungkin dengan stat-ku ini, menyelesaikan Dungeon rank SS sendirian tidak akan menjadi masalah.
Lihatlah! Hanya dengan Magic Arrow, sihir tingkat tiga, kerusakannya menjadi seperti ini. Apa yang akan terjadi jika aku menggunakan kekuatan penuhku? Aku tak sanggup membayangkan keadaan dunia ini.
Namun, aku masih belum tahu tentang dunia ini, mungkin ada makhluk yang lebih kuat dariku di dunia ini. Aku harus tetap waspada!
Ngomong-ngomong, apa hanya aku yang terkirim ke dunia ini? Mungkin ada Player lain di sini, itu bisa menjadi ancaman jika stat mereka sama denganku. Huh ... Aku memikirkan NPC di Dungeon yang kutinggal, apa mereka juga terkirim?
{Detection:ON}.
Sebuah skill pasif yang akan otomatis mendeteksi seseorang dalam radius tertentu.
"Hmmm ...."
Skill deteksiku tiba-tiba aktif, pertanda ada seseorang yang mendekat, tapi siapa?
"Translucent Eyes." Aku mengaktifkan mata tembus pandang. Skill ini memberi kemudahan dalam melihat objek tersembunyi.
Seorang gadis? Apa dia ingin menyerangku? Dia hanya memperhatikanku.
Aku langsung mempersiapkan sihir Fire Ball di tanganku, bersiap untuk kulemparkan.
Aku tidak peduli jika dia mati, dia mungkin akan menjadi ancaman bagiku.
"Siapa di sana?"
{Low Intimidation Aura:ON} Aku mengaktifkan aura intimidasi tingkat rendah.
"Tunggu, Nyonya!" Gadis itu muncul dan terlihat gemetaran karena sesuatu.
"Siapa kau?" tanyaku.
"I-itu, aku mendengar suara ledakan besar saat sedang mencari tanaman obat." Gadis itu tidak berhenti gemetaran.
Apa yang terjadi? Apa karena Low Intimidation Aura milikku? Apa debuff yang diterima gadis ini sangat terasa karena skill ini? Padahal hanya mengaktifkan tingkat terendahnya.
{Low Intimidation Aura:OFF}.
Appraisal Eyes.
Aku mengaktifkan mata penilaian untuk melihat stat gadis ini.
Nama : Lucy Guerra
Umur : 16
Ras : Manusia
Job : Magic Caster
Title : -
Level : 79
HP : 5300
MP : 3290
Strength : 190
Agility : 120
Ability : 220
Defence : 108
Magic Power : 980
Intelligence : 122
Lucky : 86
Stat yang sangat rendah! Apa ini standar level di dunia ini?
"M-maafkan Saya yang telah mengganggu Anda, Nyonya. Nama Saya Lucy Guerra, Saya penduduk dari Desa Liche yang ada di dekat Hutan Hijau ini."
"Hutan Hijau?"
Huh?
Tiba-tiba muncul beberapa beast tingkat yang langsung menarik gadis ini ke belakang. Disusul dengan kedatangan sekelompok pria dengan tubuh besar membawa pedang dan tombak.
"Lucy! Kau tak apa?!" Seorang wanita memeluk gadis itu dengan kekhawatiran di wajahnya.
"Hey! Siapa kau?!" tanya salah satu dari mereka.
Aku harus bilang apa? Aku tak ahli dalam berbicara di kehidupan nyataku. Selama di game, aku berbicara dengan nada yang terdengar sombong, mengingat peranku sebagai Ratu Kematian, aku tak lain hanya terbawa suasana!
Baiklah! Aku harus menjadi Keres dan menjaga martabatku.
"Dasar makhluk rendahan, berani-beraninya kau berteriak di depan Ratu ini!"
"Siapa kau?!"
"Namaku Keres Vasilissa, Ratu Kematian dari Dungeon Bawah Tanah!" Aku berbicara sembari memancarkan aura gelap untuk menambah kesan mengerikan.
Hey? Apa itu terdengar keren? Ini benar-benar memalukan!
"R-ratu Kematian Keres?" Mereka menatapku ragu.
"Hah! Tidak mungkin! Ratu Kematian sudah lama mati! Pahlawan dan Raja Iblis telah mengalahkannya!"
Apa maksud perkataannya? Apa Ratu Kematian memang ada di dunia ini? Lagipula, sejak kapan Pahlawan bekerja sama dengan Raja Iblis?!
"Sudahi omong kosongnya!" Salah satu pria itu menyerangku dengan pedangnya.
Gerakan yang sangat terampil, namun ....
Aku menghindari semua serangannya. Kemudian seorang pria lainnya melemparkan tombak dengan energi yang menyelimutinya.
Tombak itu hampir mengenai leherku. Aku langsung menunduk. Dalam prespektif mereka, tombak itu mengenai leherku, tapi ini hanya trik kecil yang kugunakan denhan ilusi.
"Rasakan itu, Ratu Palsu! Serang dia lagi!"
Mereka menyerang bersama-sama sekaligus, menargetkan leher dan kepalaku lagi.
*Clang!
Suara senjata yang hancur menggema di telinga mereka. Senjata mereka hancur saat beradu dengan leher dan kepalaku.
Apa kalian bercanda? Defence-ku benar-benar tak terkalahkan!
"Eh, apa yang terjadi?"
"Senjataku hancur!"
"Kalian pikir senjata mainan seperti itu bisa melukaiku?" Aku menunjuk ke arah sebuah pohon rimbun yang berjarak sekitar empat puluh meter. "Aku menunggu kalian menyerang, tapi sepertinya kalian hanya menonton, ya."
Beberapa orang dengan sihir melayang turun dari pohon yang rimbun itu. Seorang wanita dengan energi sihir paling besar di antara mereka berada di barisan depan.
Kelihatannya, wanita itu pemimpin kelompok Magic Caster tersebut, karena levelnya lebih tinggi dari yang lainnya.
Wanita itu melihat bekas ledakan yang aku buat.
"Kakak!" teriak gadis yang bernama Lucy, ia berlari dengan raut wajah panik ke arah wanita itu.
"Lucy." Wanita itu melihat kembali ke arahku. "Apa yang membawa Ratu Kematian datang ke tempat seperti ini?"
Dia tak menyerang?
"Ratu ini hanya sedang menikmati pemandangan hutan dengan damai, kemudian beberapa serangga mengusiknya."
"Mohon maafkan kami." Wanita itu menundukkan kepalanya.
"Hah? Kenapa kau harus meminta maaf, Erish?" Beberapa dari mereka tampak terkejut dengan tindakan yang dia ambil.
"Apa kalian tidak memperhatikan pilar yang tiba-tiba muncul ini? Kalian tahu apa artinya?" Wanita menunjukkan ekspresi serius akan pertanyaannya.
Hoh, ini menarik, haha.
"E-erish ... J-jangan bilang?"
"Jika kalian mengerti, segera kembali ke desa." Wanita itu kembali melihatku. "Yang Mulia Ratu, tolong ikuti Saya."
Aku tak tahu apa yang dimaksud oleh wanita ini, sepertinya ini tidak akan berjalan dengan baik.
Nama : Erish Guerra
Umur : 27
Ras : Manusia
Job : Magic Caster
Level : 189
Aku dipandu menuju desa mereka. Desa yang terlihat seperti permukiman suku-suku di hutan pada umumnya. Namun, gadis-gadis di sini sangat cantik, memiliki ciri khas rambut berwarna hitam dan kulit kecoklatan.
Benar! Ini mengingatkanku dengan ras Elf yang hidup di hutan. Apa mereka memiliki hubungan? Eh, apa ras Elf ada di dunia ini? Jika ada, itu benar-benar akan menjadi surga bagi para pria. Di Magic Infinity, ada sebuah bar yang memiliki pekerja NPC Elf untuk memberikan service mata bagi Player, ini sangat mesum! Benar, aku sekarang adalah wanita, tetapi secara teknis aku aslinya pria! Jadi, wajar saja aku masih memiliki gairah sebagai seorang pria!
"Yang Mulia Ratu, silahkan masuk." Wanita itu menuntunku masuk ke sebuah rumah berukuran cukup besar.
Di dalam ruangan itu sudah ada orang yang menunggu kedatanganku. Dia terlihat tua, mengenakan pakaian dari kulit dengan kualitas tinggi, beda dengan yang lainnya. Aku tidak bisa membedakan jenis kelaminnya tanpa mata penilaian, penampilannya membuatku bingung.
"Selamat datang, Yang Mulia Ratu Keres Vasilissa, Ratu Kematian, Saya telah lama menunggu kedatangan Anda," ucap orang itu.
Jadi Keres benar-benar ada di dunia ini? Tenang-tenang, bersikaplah seperti biasa.
"Hmm ... aku puji atas kesetianmu yang telah menungguku sejak lama. Apa yang membuatmu menunggu hingga hari ini?"
"Maaf, Yang Mulia Ratu, Anda mungkin lupa, namun pengikut Anda yang hina ini masih ingat dengan perkataan Anda sebelum melawan Dewi tiga ratus tahun tahun yang lalu," jawabnya orang tua itu.
Melawan Dewi? Apa yang Keres ini lakukan?! Tunggu, orang ini sudah berumur lebih dari 300 tahun?!
"Katakan padaku, apa itu?" tanyaku.
"Seperti yang Anda ketahui, tiga ratus tahun yang lalu, Raja Iblis dan Pahlawan sepakat untuk menyerang Dewi. Dewi menjebak Anda dengan cara memanipulasi Raja Iblis dan Pahlawan, tujuannya adalah untuk membunuh Anda dengan tipu muslihat yang dia lakukan. Keduanya menerima berkah dari Anda, namun, Dewi sudah terlebih dahulu memanipulasi mereka."
Keres memberikan buff besar-besaran kepada mereka berdua, ya? Lalu, kenapa Dewi tidak langsung menyerang Keres? Apa Dewi tak mampu mengalahkan Keres? Atau ... dia sama sekali tidak bisa ikut campur di dunia ini?
Itu bisa saja, Keres mungkin yang paling kuat di dunia ini, sehingga sang Dewi menganggap Keres merusak keseimbangan system antara Pahlawan dan Raja Iblis.
"Lalu, apa perkataan yang pernah kuucapkan sebelumnya?"
"Sebelum Anda disegel, Anda sempat mengatakan, 'Kedamaian dunia hanya bisa didapatkan dengan menghapus kuasa Dewi.', seperti itu, Yang Mulia."
Hmmm ....
Bersambung ....
"Karena itu, Anda harus menjadi Dewi untuk menyeimbangkan dunia."
Menjadi Dewi? Apakah kau bercanda?! Lagipula, bagaimana cara mengalahkan Dewi itu? Orang ini bahkan tidak pernah turun ke bumi.
Keres! Apa saja yang sudah kau lakukan selama ini?!
"Eheem ... mungkin aku pernah berbicara seperti itu, namun Dewi yang dulu mungkin sudah sangat kuat sekarang. Sehingga akan sedikit sulit untuk mengalahkannya."
"Yang Mulia Ratu, kita tak harus bertarung melawannnya."
"Apa maksudmu?"
"Yang Mulia Ratu cukup memproklamirkan diri sebagai Dewi dan mendapatkan pengikut sebanyak-banyaknya, seperti yang pernah Anda lakukan di masa lalu."
"Apa kau yakin dengan cara seperti itu?"
"Menurut catatan sejarah, Dewi pada awalnya hanyalah malaikat biasa, namun ia bersikeras mengumpulkan banyak pengikut dengan kekuatan yang dimilikinya, hingga pada akhirnya ia bisa mencapai posisi ini."
Semacam evolusi, 'kah? Apa ini benar-benar akan bekerja?
"Kenapa tidak ada Dewi baru? Bukannya caranya tidak sulit? Bahkan seorang penguasa kerajaan bisa melakukan itu."
"Tidak semua orang bisa menjadi Dewi, hanya dunia yang menentukan. Walau memiliki banyak pengikut, jika seseorang itu tak memiliki persyaratan menjadi Dewi, maka itu sama saja tak akan berguna. Tapi, kami pengikut Yang Mulia Ratu ini percaya bahwa Anda bisa mencapai persyaratan menjadi Dewi."
Begitu, ya? Apa aku benar-benar layak menjadi Dewi? Bahkan aku sangat kesulitan berperan sebagai Keres. Tapi, aku penasaran, apa memang hanya aku yang terpanggil ke dunia ini? Aku harus menanyai mereka, mungkin aku bisa mendapat informasi tentang Player lain.
"Apakah kalian pernah mendengar orang kuat di dunia ini selain Raja Iblis dan Pahlawan? Eheemm ... tentu Ratu ini jauh lebih kuat."
Hyaaa! Ini memalukan!
"Yang Mulia Ratu, kami pernah mendengar warrior yang kuat dari Kerjaan Karibian."
"Karibian?"
"Negara yang diisi demihuman, serta beastman. Ada seorang warrior yang terkenal dengan kekuatan dan kecepatannya, bahkan dia disandingkan dengan Raja Iblis dalam hal kekuatan-" Sebelum si Tetua menyelesaikan perkataannya, wanita bernama Erish memotong pembicaraannya.
"Izin menyela Tetua. Yang Mulia Ratu, Saya mendengar kabar tentang Monster yang dijuluki Dua Belas Penjaga Dunia. Mereka adalah monster yang bahkan jauh lebih kuat dari Raja Iblis dan Pahlawan, rumor keberadaan mereka tersebar beberapa waktu lalu secara bersamaan. Ada dua belas bencana besar yang terjadi secara bersamaan tujuh tahun lalu, dan banyak saksi yang melihat mereka," ucap Erish.
"Erish! Yang Mulia Ratu tidak akan bisa menghadapi mereka! Yang Mulia Ratu, jangan sampai bertemu monster it-"
Aku mengangkat tanganku agar Tetua itu berhenti berbicara. "Erish, lanjutkan."
"Baik, Yang Mulia Ratu. Semenjak Dua Belas Penjaga Dunia itu muncul, Dewi tak menunjukan pergerakan melalui pengikutnya. Karena Dewi tidak bisa berbuat apa-apa, maka aktivitas dari gereja di seluruh dunia diperkecil, karena beberapa wilayah hancur karena ledakan Mana di sekitar lokasi munculnya makhluk itu."
Jadi, Dewi kehilangan banyak pengikut saat ini? Hmmm ... aku masih ragu jika mereka benar-benar tak melakukan pergerakan.
Aku mengaktifkan skill Despair Aura untuk membuat semua orang putus asa.
"Erish, mana yang lebih kuat antara Ratu ini atau Dua Belas Penjaga Dunia itu?"
Aku sedikit penasaran dengan mereka.
"I-it-itu ... Yang Mulia Ra-" Mulut Erish mengeluarkan busa.
Huh, bahkan Erish terpengaruh oleh skill ini.
"Baiklah, aku hanya perlu membuktikan diri bahwa aku mampu mengalahkan mereka."
Aku merasa stat milikku jauh berkali-kali lipat dari sebelumnya, aku sedikit percaya diri karena buff gila-gilaan ini.
Aku berdiri dan mengangkat tangan ke depan dengan bangganya.
Yah, tetap saja ini memalukan.
"Sudah kuputuskan, Ratu ini akan menundukan Dua Belas Penjaga Dunia itu terlebih dahulu, kemudian menyingkirkan Dewi dari posisinya!"
Yah, aku tak mungkin langsung pergi ke sana seorang diri, bukan? Pertama-tama, aku harus mencari informasi.
"Apa Yang Mulia Ratu berencana berangkat mencari mereka?"
"Aku akan menyamar menjadi orang biasa, kita butuh banyak informasi."
"B-baik!"
Fiuh ... Ini melelahkan. Aku sedikit penasaran dengan Dua Belas Penjaga Dunia ini, aku jadi teringat dengan dua belas NPC terkuat milikku di dungeon dulu. Informasi tentang player yang kemungkinan dikirim ke dunia ini sangat minim, aku perlu mencari informasi tentang Player. Menyamar sebagai petualang mungkin terdengar bagus. Aku hanya perlu menyamarkan statku agar terlihat normal.
"Replace : Statistic"
Nama : Alissa Hart
Umur : 25
Ras : Manusia
Job : Magic Caster/Warrior
Tittle : -
Level : 131
HP : 9912
MP : 1831
Strength : 511
Agility : 576
Ability : 686
Defence : 775
Magic Power : 1338
Intelligence : 167
Lucky : 112
Seperti ini tidak masalah, 'kan? Akan lebih mudah memiliki double job. Aku akan membawa Erish dan seorang warrior sebagai partner perjalananku.
B. Dewi Yang Ditelan Kesedihan
Kobaran api membakar habis seluruh ruangan. Hanya ada rasa takut yang tersebar, ketakutan terbesar akan kematian.
"Tenang, Kakak akan selalu bersamamu, mereka tidak akan menjadikanmu korban untuk Dewa."
Dua kakak beradik berusaha bersembunyi agar mereka tidak tertangkap.
"Di mana mereka?"
"Aku tak menemukannya!"
"Sial! Dewa akan menghukum kita!"
Begitulah kepanikan orang-orang yang sedang mencari kedua bersaudari itu.
*Tok Tok
Seseorang mengetuk pintu dari luar.
"Permisi Dewi, acara akan segera dimulai," ucap seorang wanita dari balik pintu.
Suara ketukan pintu itu menyadarkan mimpi seorang wanita yang matanya masih mengeluarkan air mata. Matanya perlahan terbuka, mata yang sembab menunjukan bahwa dia sedang tidak baik-baik saja.
Kakak, maafkan aku.
Chapter 2 : Petualang Alissa
Wah ... ini perlengkapan yang sangat berharga. Perlengkapan petualang yang aku kenakan ini memiliki beberapa perlindungan terhadap serangan fisik atau sihir. Aku membelinya saat ada promo diskon waktu event natal di Magic Infinity.
Walau tanpa perlengkapan ini, stat-ku sendiri sudah cukup untuk melindungiku. Tapi, dua orang ini sangat membutuhkan perlengkapan ini. Yah, aku bersama Erish dan seorang warrior bernama Hawk. Pria bernama Hawk ini merupakan Warrior terkuat di Desa Liche, dengan level 257 miliknya, itu cukup untuk melawan beast rank B. Dengan perlengkapan yang kuberikan, setidaknya mereka memperoleh buff serangan dan pertahanan sebesar tiga puluh persen.
"Yang Mulia Ratu, kita sudah sampai di Ibukota Kekaisaran," ucap Erish.
Kenapa kami ke Kekaisaran? Itu karena wilayah ini merupakan pusat dari seluruh organisasi besar di dunia. Bahkan gereja tidak bisa menjangkau dengan mudah tempat ini. Mereka menolak keberadaan Dewi. Ini situasi yang bagus untuk mendapatkan informasi.
"Berhenti, tunjukan kartu izin kalian, atau bayar biaya masuk untuk tiga orang, sebesar delapan perak." Seorang penjaga menutup jalan kami.
Wah, wah, ini benar-benar melanggar hukum, bagaimana jika kulaporkan pada Kaisar?
"Baik, akan kubayar." Erish dengan cepat memberikan uang ke penjaga itu.
Kami memasuki ibukota. Pemandangan ini benar-benar mirip dengan kota di Magic Infinity, penuh dengan bangunan-bangunan abad pertengahan. Ini pertama kalinya aku keluar semenjak terkirim ke dunia ini.
"Yang Mul- A-a-alissa, ke mana kita pergi?" Erish berbicara dengan nada tak beraturan.
Tenanglah, Nona! Aku memang menyuruhmu untuk memanggilku Alissa di sini.
"Kita ke Guild Petualang, mendaftar menjadi petualang." Aku berjalan mendahului mereka.
Kami mulai masuk ke Guild Petualang, suasana yang ramai oleh para petualang. Mereka seperti sedang bermalas-malasan sambil minum bir, sisanya melihat quest.
Huh ... apa-apaan level mereka ini?! Aku yakin mereka semua peringkat rendah.
"Hai, namaku Lily, ada yang bisa aku bantu?" Seorang resepsionis menghampiri kami.
"Kami bertiga ingin mendaftar menjadi seorang petualang," jawab Erish.
Aku menyerahkan segala urusan kepada Erish.
Tiba-tiba, dua orang petualang mendekatiku sambil memegang bir.
"Hey, Nona, ingin menjadi petualang? Mau bersenang-senang? Kami akan membantumu menjadi petualang terkenal, huahahaha!"
Bau bir dari mulut mereka membuatku mual, ini semua karena aku mematikan beberapa skill milikku.
Dua tangan besar meraih leher kedua petualang tersebut hingga terangkat.
"Hei, sampah seperti kalian tidak boleh menyentuh wanita."
Itu Hawk! Huh, baru kali ini dia berbicara, di sepanjang jalan sebelumnya dia hanya diam saja. Tunggu, dia menyebutku seorang wanita tadi? Jika aku seorang wanita asli, mungkin aku udah tergila-gila padamu, Hawk!
"Yan- A-aliss, kita harus mengukur kekuatan untuk penempatan ranking." Erish menarik tanganku.
"Baiklah. Hawk, ayo kita pergi,"
Hawk melepas kedua petualang itu.
Kami menuju ke tempat penilaian. Sebuah Kristal Mana berada di atas meja yang dilapisi kain. Erish memulai giliran pertama.
Nama : Erish, Magic Caster, Rank A.
Sebuah papan di sebelah Kristal Mana
menunjukan hasil penilaian.
Erish memang hebat, dia bisa mencapai rank A. Yah, sebagai pimpinan Magic Caster di Desa Liche, itu tak diragukan lagi.
Nama : Hawk, Warrior, Rank A.
Hawk harusnya lebih pantas di rank S, Kristal Mana memang tidak bisa menentukan sampai rank S, karena untuk menjadi rank S harus memiliki beberapa persyaratan lain. Bagaimana aku bisa tahu? Kristal Sihir ini hanya item kelas B! Tak mampu mengukur kekuatan Mana yang lebih besar dari rank A. Hanya item kelas S yang mampu menilai seluruh stat dan aku memiliki item itu!
Nama : Alissa Hart, Warrior/Magic Caster, Rank A
"Wah, double job? Ini sangat langka!" Nona resepsionis terlihat sangat terkejut melihat stat-ku.
"B-benarkah?" tanyaku.
"Hanya orang yang berasal dari Desa Liche yang bisa memiliki double job, kelihatannya kau bukan orang dari sana, 'kan?"
Untuk menutupi identitas Erish dan Hawk, aku merubah warna rambut mereka sedikit kecoklatan. Untungnya mereka bukan double job.
"Hmmm ... Baiklah, kartu guild kalian akan selesai besok pagi," ucap Nona resepsionis.
A. Mata Tajam Guildmaster
Seorang wanita masuk ke ruangan Guild Master. Itu adalah resepsionis yang menilai stat Alissa dan kedua rekannya.
"Guild Master, sesuai permintaan Anda, Saya sudah menilai mereka. Ngomong-ngomong, kenapa Anda sangat tertarik dengan mereka?" tanya resepsionis.
"Tidak apa, aku hanya penasaran, mereka terlihat kuat, dan memang mereka kuat. Mungkin mereka bisa menjadi rank S jika melakukan test lagi."
"Guild Master, aku juga merasakannya."
"Benarkah? Lebih baik kita tidak mengusik mereka."
Terutama Wanita yang bernama Alissa. Aku melihat aura kuat yang bisa saja membunuhku dengan cepat. Skill pendeteksi bahaya milikku berkata demikian.
"Baiklah, Saya permisi." Resepsionis pergi meninggalkan ruangan.
"Huh, semoga aku bisa cepat pensiun dari pekerjaan ini."
Bersambung ....
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!