NovelToon NovelToon

My Daddy Presdir Mafia

BAB 1

...💜 HAPPY READING 💜...

Hiruk pikuk kota Rome, Italia atau disebut juga dengan The Eternal City Kota Abadi yang terkenal dengan opera dan musik, sepak bola dan arsitektur yang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal maupun mancanegara yang berkunjung berlibur bahkan membuka bisnis.

Di kota inilah terlahir seorang perempuan muda yang masih berusia dua puluh tahun. Rambut pirang bergelombang, kulit putih, dan bola mata berwarna biru menambah kharisma nya.

Violeta Arelia Antonio itulah namanya, dia merupakan anak dari keluarga berpengaruh di Italia yakni Alexi Aurora Izabella dan Benedetto Antonio. Dia sangat baik, cerewet, imut, dan cantik.

Menjadi anak orang kaya tidak membuat dirinya menjadi perempuan manja dan lemah, melainkan seorang perempuan taguh, berani, dan mandiri. Hal ini terbukti Violeta sudah tinggal sendiri di sebuah apartemen miliknya di Germany.

Violeta memilih pergi ke Germany untuk melanjutkan studi sarjana nya. Dirinya mengambil program studi fashion designer. Tentunya Violeta memiliki alasan kuat mengapa dirinya memilih program studi tersebut.

Fashion merupakan bagian dari dirinya, sejak kecil Violeta sudah gemar mix and match pakaian yang dikenakan. Dan juga dirinya pandai menggambar pakaian yang ingin dia buat.

Hari ini jadwal Violeta mengikuti kelas designer bersama sahabat satu-satunya yang selalu bersama dari kecil hingga dewasa.

"Vio! Ayo bangun!" Pekik Victoria menepuk paha Violeta dengan keras.

"Auch..., pelan-palan, Ri!" Violeta memegang pahanya yang terasa nyeri akibat tepukan dari Victoria.

"Habisnya kamu susah dibangunin sih. Ayo buruan mandi!"

"Iya, ini mau ke kamar mandi." Violeta pun beranjak dari tempat tidur nya dan mulai berjalan perlahan menuju kamar mandi.

Beberapa menit kemudian terdengar suara terikan dari Victoria yang sudah tidak sabaran, "Vio, udah siap belum?"

"Sudah, my love." Canda Violeta yang baru saja berjalan keluar kamar mandi dan mendekati Victoria.

"Iyuhh, jijik banget, uwekkk." Victoria dengan muka yang ingin muntah mendengar candaan Violeta.

"Hahahahahha." Tawa Violeta.

Mereka pun berangkat untuk berkuliah dengan mengendarai mobil pemberian sang daddy Violeta. Saat mereka tiba di universitas, semua orang memandang wajah cantik Violeta dan Victoria, sungguh membuat orang terhipnotis dalam sekejap. Hal ini sudah terbiasa, jika mereka menjadi pusat perhatian di kampus.

Sesampainya di kampus, mereka langsung menuju ke kelas dimana sang dosen mengajar. Kelas hari ini berjalan lebih cepat dari biasanya karena akan ada event nanti malam Birthday Party kampus untuk merayakan hari ulang tahun kampus yang sudah berdiri puluhan tahun.

Inilah yang ditunggu-tunggu oleh Violeta dan Victoria. Mereka bisa bebas melakukan apa saja saat pesta. Dan tentunya Violeta sudah memikirkan baju apa yang akan dirinya pakai saat pesta berlangsung.

Seusai kelas keduanya pun memilih nongkrong di sebuah cafe yang tidak jauh dari kampus. "Vio? Nanti kamu datang dengan siapa?" Tanya Victoria yang penasaran.

"Solo." Jawab Violeta singkat, padat, dan jelas.

"Ya, ya, ya. Kamu selalu begitu, carilah cowok. Banyak yang ganteng bisa dijadikan gandengan nanti malam."

"Enggak!" Tolaknya tegas.

"Ya ampun, punya sahabat gini amat." Canda nya. "Yasudah, terserah kamu saja." Pasrah dan tidak mau berdebat lagi.

Dua gelas berisi smoothies sudah habis mereka minum tanpa sisa. Kini keduanya memilih untuk kembali ke apartemen masing-masing dan beristirahat supaya ada energi untuk acara pesta malam ini.

...💜💜💜...

Yuk follow IG author : @Vanesaefkm_

Jangan lupa di masukin ke list baca yah, favorit, like, comment, hadiah, dan vote.🤭

THANK YOU

BAB 2

...💜 HAPPY READING 💜...

Langit sudah berubah warna menjadi gelap, tampak gemerlap cahaya rembulan yang menyinari gelapnya langit. Kini sudah waktunya bagi Violeta berias diri sebelum pergi ke pesta perayaan ulang tahun.

Violeta memoleskan wajahnya menggunakan makeup yang tidak terlalu tebal hanya memakai cushion tipis, alis, dan lip tint sudah membuat nya tampak cantik.

Malam ini Violeta memilih menggunakan pakaian dress mini berwarna hitam dibalut dengan cardigan panjang berwarna coklat muda dan tak lupa rambut pirang miliknya yang terurai lurus tanpa di ubah-ubah.

Saatnya Violeta berangkat ke pesta sendirian tanpa sahabat nya, karena Victoria sudah berangkat bersama pacarnya. Violeta berangkat menggunakan mobil yang sama dia gunakan saat tadi ke kampus. Mengendarai mobil ditengah malam sendirian membuat nya tidak takut sama sekali.

Setengah jam kemudian dia sudah sampai di salah satu club yang cukup terkenal di Berlin, Germany. Ya, tempat diadakannya pesta di club yang sudah disewa oleh pihak kampus.

Gemerlap lampu berkelap-kelip menyoroti beberapa orang yang sudah menari-nari di atas altar yang luas. Ternyata sudah banyak orang berdatangan. Bahkan table (meja) sudah terisi penuh.

Pandangannya seketika mencari sang sahabat, "Dia dimana?" Gumamnya dalam hati. Hingga beberapa saat kemudian terdengar suara orang yang memanggilnya.

"Vio, sini." Panggil Victoria yang sejak tadi sudah datang.

"Kamu sudah dari tadi?" Ucapnya sedikit berteriak karena dentuman musik yang sangat keras.

"Iya, aku dari tadi menunggu mu. Oh ya, mau minum apa?"

"Cocktail aja."

Test. 1 2 3. Test. "Selamat malam semuanya, kami dari pihak kampus ingin memberitahu bahwa pesta kali ini akan kedatangan tamu istimewa. Orang ini sudah berjasa sejak dulu membantu berjalan nya kampus. Kita kedatangan donatur utama, Tuan Donzello." Sambutan dari rektor kampus yang ikut hadir karena sang donatur utama juga turut hadir. "Baiklah, sebelum pesta di mulai. Angkat gelas kalian. Cheers!" Lanjutnya.

"CHEERS." Teriak semua mahasiswa sambil bertepuk tangan. Prok. Prok. Prok. Tepuk tangan bergemuruh menambah suasana menjadi ramai. Pesta pun dimulai dengan sangat meriah.

Ditengah dentuman musik yang sangat keras dan beberapa orang yang sedang menari dan mabuk alkohol. Violeta pun pamit ke kamar mandi karena ingin membetulkan pakaian nya yang ikut berantakan disebabkan menari secara ugal-ugalan.

"Aku ke kamar mandi dulu." Pamit Violeta.

"Okey." Jawab Victoria.

Violeta pun berjalan menyelusuri lorong yang penuh dengan pasangan berciuman dan saat ia mau ke kamar mandi ia malah ditarik masuk kamar VVIP dan disitulah tempat orang yang berpengaruh di dunia berada. Bahkan kondisi kamar itu gelap gulita, karena lampu sengaja dimatikan.

"Akh, tolong ." Teriak Violeta yang terkejut saat dirinya ditarik.

"Diamlah dan bantu aku!" Ucapnya dengan suara khas beratnya.

Violeta yang mendengar itu berusaha melepaskan diri dari kungkungan lelaki itu. "Stop, Jangan!" Teriaknya dengan suara tersengal-sengal.

Malam itu menjadi saksi bisu Violeta telah direnggut mahkotanya secara paksa. Tubuh Violeta terasa lelah, malam itu pun mereka lalui dengan pergulatan panas saat penyatuan itu terjadi, deru napas dan erangan suara kesakitan dan kenikmatan menjadi satu melekat di kamar itu.

Keesokan harinya Violeta sudah terbangun sendirian di atas ranjang dengan kondisi tubuh polos tanpa sehelai baju. Seketika dia sadar sepenuhnya, Violeta pun menangis sejadi-jadinya, beberapa saat kemudian dia pun memunguti pakainya yang berserakan dilantai.

Violeta segera memakai pakaian dan pulang ke apartemen dengan kondisi mengenaskan, pakai nya robek, untung ada cardigan nya yang bisa menutupi kerusakan dress miliknya dan rambutnya acak-acakan. Bahkan dirinya mengambil kain yang sudah robek untuk menutupi wajahnya karena sembab habis menangis.

"Hikss, hikss. Kenapa harus terjadi denganku, aku kotor hiks." Tangis Violeta pecah saat berjalan keluar dari kamar.

...💜💜💜...

Yuk follow IG author : @Vanesaefkm_

Jangan lupa di masukin ke list baca yah, favorit, like, comment, hadiah, dan vote.🤭

THANK YOU

BAB 3

...💜 HAPPY READING 💜...

"Shit!" Umpat seorang pria yang sedang di dalam kamar menunggu wanita kupu-kupu.

Sudah hampir sejam lamanya pria itu menahan gairah yang bergejolak akibat minuman yang diberikan oleh teman laknatnya sebagai bahan candaan.

"Tu-tuan, wanita kupu-kupu sedang dalam perjalanan." Ujar Xavier sang asisten pribadi dengan suara bergetar karena takut. Setelah melapor, dia pun pergi meninggalkan kamar VVIP tersebut.

Entah berapa lama lagi harus menunggu, akhirnya pria itupun membuka pintu kamar nya, namun tanpa di duga ada seorang perempuan yang sedang berjalan melewati lorong panjang kamar VVIP yang minim pencahayaan. Pria pikir perempuan itu berjalan menuju ke kamar yang saat ini dia pakai yang berarti perempuan itu suruhan Xavier.

Ditariknya perempuan itu ke dalam kamar yang sengaja gelap gulita supaya saat melakukan hubungan intim tidak saling melihat satu sama lain.

"Diamlah dan bantu aku!" Ucapnya dengan suara khas beratnya saat perempuan itu berada dibawah kungkungannya.

"Stop, Jangan!" Teriak Violeta dengan suara tersengal-sengal. Ya, perempuan itu Violeta.

Pria yang menarik tangan Violeta yakni donatur utama yang datang secara khusus untuk menyampaikan pidato. Waldo Donzello, seorang pria berusia dua puluh delapan tahun berkebangsaan Berlin, Germany. Lahir dari keluarga paling berpengaruh dan terkaya nomor satu di DUNIA.

Bahkan dirinya merupakan Presdir Perusahaan D'Zello dan juga pemimpin mafia Zello Blood. Semua orang kenal dengan nama Zello Blood, mafia terkuat dan terkejam nomor satu di dunia.

Dia memiliki julukan Lucifer (IBLIS) karena ia sangat kejam, dingin, dan tidak kenal takut. Tetapi saat ia bersama orang tuanya terutama mamah nya dia bersifat lembut dan sopan. Dia benci dengan orang yang berkhianat. Ia tidak akan segan-segan membunuh orang yang berkhianat dan menyakiti Keluarganya.

Violeta terus memberontak pun akhirnya kalah dengan tenaga Waldo yang begitu kuat. Malam itu juga Waldo merebut hal paling berharga milik perempuan itu. "OMG! She is still a virgin?" Kejutnya merasakan ada sesuatu yang keluar dari area Violeta. Namun, Waldo tak menghiraukannya lagi, dia tetap melakukan hal gila itu secara berulang kali. Waldo melakukan nya tanpa menggunakan pengaman bahkan dirinya membiarkan benihnya keluar di dalam.

Setelah melakukan beberapa kali penyatuan, dia pun memutuskan untuk segera pergi dari kamar yang masih gelap gulita. Waldo pergi ke kamar mandi terlebih dahulu membersihkan tubuhnya lalu pergi begitu saja. Yang ada di pikiran Waldo saat ini perempuan tadi hanyalah wanita kupu-kupu yang dia tunggu.

Keesokan paginya, Waldo sudah berada di kantor bersama setumpuk berkas yang harus dia tandatangani secepatnya. Namun, pikirannya teralihkan dengan kejadian tadi malam membuat Waldo tidak terfokus pada pekerjaan.

"Xavier, kemarin malam kamu cari wanita kupu-kupu itu dimana? Dia masih peraw*n." Ujar Waldo.

"Wanita kupu-kupu? Maaf tuan, wanita semalam tidak jadi datang." Jelas Xavier yamg terheran-heran.

"WHAT!! Siapa wanita yang kemarin malam itu? Kenapa tidak memberi tahuku jika dia tidak jadi datang." Teriak Waldo sambil memukul meja.

"Ma-maaf, Tuan. Saya ingin melaporkan hal itu, tetapi saat saya berada di depan pintu kamar dan memencet bel, tuan tidak membukakan pintu. Dan perihal wanita itu saya tidak tahu menahu." Jelasnya.

"Siapa wanita itu? Sial kenapa tidak ku nyalakan saja lampu nya." Batin Waldo. "Vier! cari wanita itu sekarang, cek semua CCTV di club itu tanpa terkecuali."

"Baik, Tuan."

...💜💜💜...

Yuk follow IG author : @Vanesaefkm_

Jangan lupa di masukin ke list baca yah, favorit, like, comment, hadiah, dan vote.🤭

THANK YOU

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!