My Daddy My Honey
Episode 1
Pagi ini sepasang suami istri akan datang menjemput calon putri mereka
Yang mereka jemput bukanlah gadis kecil, melainkan gadis yang sudah dewasa
Gadis yang sangat cantik dan mempesona, siapapun yang melihatnya akan terpana
Valerie Edelweiss
Ibu...
[Memanggil ibu panti sambil berlari]
Marta-Ibu Panti
Ya nak, aku disini.
[berada dalam kamar, sedang merapikan pakaian ke dalam koper]
Valerie Edelweiss
*terengah-engah
[sambil membuka pintu kamar ibu panti]
Marta-Ibu Panti
kenapa kamu harus berlari?
Valerie Edelweiss
Apa kita akan benar-benar berpisah?
Marta-Ibu Panti
Nak, kita sudah membicarakannya bukan?
[duduk diatas kasur]
Valerie Edelweiss
Aku ingin memastikannya lagi, karena hari ini ..
Marta-Ibu Panti
Sebentar lagi cakon orangtua angkatmu datang bersiaplah, Nak.
Valerie Edelweiss
Apa aku tidak bisa ikut dengan ibu saja, pulang ke kota asal dimana ibu pernah tinggal?
Valerie Edelweiss
*terdiam
[mulai menitikan air mata]
Marta-Ibu Panti
[melambaikan tangan]
kemarilah, nak.
Valerie Edelweiss
[duduk di samping Marta]
Marta-Ibu Panti
Nak, aku semakin tua. Aku sudah menghabiskan banyak waktuku untuk merawatmu juga merawat anak-anak lain yang sekarang sudah bersama orangtua baru mereka.
Valerie Edelweiss
Apa aku semakin menyusahkanmu?
Marta-Ibu Panti
Jangan bicara seperti itu sayang. Kamu adalah segalanya untukku.
Izinkan aku beristirahat menikmati masa tuaku. Dan ini saatnya kamu meraih masa depan juga untuk menemukan kebenaran tentang apa yang terjadi pada orangtuamu
Valerie Edelweiss
Aku hanya mengenalmu sejak kecil, bagaimana aku bisa hidup dan tinggal bersama orang asing?
Marta-Ibu Panti
Nak, ibu gak akan melepaskanmu begitu saja tanpa tau benar siapa mereka yang akan jadi calon orangtuamu.
Valerie Edelweiss
Aku masih ingin berada disisimu.
[menggenggam kedua tangan Marta]
Marta-Ibu Panti
Tenanglah, aku masih ada sayang. Kapan pun kamu bisa menemui ibumu ini.
Valerie Edelweiss
[memeluk ibu panti dan menangis]
Marta-Ibu Panti
[mengelus rambut Val]
Sayang, calon orangtua mu sangat baik.
Kau pernah bertemu dengannya saat Hari Jadi panti asuhan kita tahun lalu.
Kau percaya padaku?
Valerie Edelweiss
Aku percaya pada ibu 😊
[berhenti menangis]
Teng Tong Teng Tong ...
[bel berbunyi]
Marta-Ibu Panti
Itu pasti mereka, berhentilah menangis [menepuk bahu]
Aku akan temui mereka.
Valerie Edelweiss
Bisakah membatalkan nya? aku tak mau kita berpisah
Marta-Ibu Panti
Nak, ini sudah jadi keputusan kita. Bersama mereka kau akan hidup lebih layak, mendapat pendidikan yang bagus dan tinggi
Valerie Edelweiss
apa mereka sebaik itu?
Marta-Ibu Panti
Ya, sangat baik. Aku sudah lama mengenalnya calon ibumu itu, dia dan mendiang orangtua nya pernah menjadi donatur tetap panti ini, Nak!
Valerie Edelweiss
Bu, apa kau tak menginginkan ku lagi?
Marta-Ibu Panti
Kamu bicara apa? siapa yang tak menginginkan gadis secantik dirimu sayang.
Ibu sangat mencintaimu, sejak pertama kali ibu menemukanmu sampai sekarang dan selamanya. Kau juga bukanlah bebanku. Aku ingin kau menlanjutkan hidupmu, demi masa depanmu.
Di luar panti kedua calon orang tua angkat telah datang
Hari itu Valerie sangat berdebar memikirkan siapa calon orangtua yang akan mengadopsinya. Valerie tak lagi ingat siapa yang du maksud ibuny di hari jadi panti asuhan.
Karena di usianya yang kini akan menginjak 18 Tahun sungguh mengherankan. Bila dia akan diadopsi sebagai seorang anak
Valerie Edelweiss
Aku akan sangat merindukamu, bu
Marta-Ibu Panti
Aku juga,
Ingatlah! Aku bukan mengusirmu, Nak 😊
Marta-Ibu Panti
Kapan pun kamu mau menjenguk ku datanglah ke rumah lama ku (memeluk)
Valerie Edelweiss
(memeluk)
Ibu, aku menyayangimu
demi dirimu aku setuju dn bersedia
aku akan jadi orang yang berhasil di kemudian hati dan membuatmu bangga pada ku 😘 *pipinya
Marta-Ibu Panti
Baiklah, ibu akan temui mereka dulu sekarang. Kamu tunggu saja, nanti ibu akan memanggilmu 😊
Valerie Edelweiss
Baik! bu 😊
Ibu Panti melangkah keluar kamar menuju pintu masuk rumah untuk menyambut tamu yang datang dan sudah di nanti nya
Rein (Author)
“Rumah harus menjadi jangkar, pelabuhan dalam badai, tempat berlindung, tempat yang menyenangkan untuk tinggal, tempat di mana kita dicintai dan di mana kita bisa mencintai.”
Episode 2
Awal yang baru untuk melanjutkan kehidupan
Tamu telah menunggu di depan pintu rumah
Ibu panti tiba di depan pintu masuk rumah
Marta-Ibu Panti
[membuka pintu]
Selamat Datang,
Tuan dan Nyonya, silahkan masuk 😊
Ellena Alexander
Hallo, saya Ellena Alexander
[menjabat tangan ibu panti]
dan ini suami saya Marco Alexander
[menunjuk pria yang ada di sebelahnya]
Marco Alexander
[menjabat tangan ibu panti]
Marta-Ibu Panti
Nyonya begitu formal, kita sudah beberapa kali bertemu 😄
Ellena Alexander
Tapi, saya belum memperkenalkan diri dengan baik 😉 *isyarat
Ellena dan Marco melangkah masuk ke ruangan kantor Ibu panti
Marta-Ibu Panti
Mari, silahkan duduk.
sebentar saya akan memanggil seseorang untuk membawakan minuman kemari.
Ellena Alexander
silahkan bu 😊
Marta-Ibu Panti
📞 [menelepon Valerie]
Nak, tolong bawakan 4 cangkir minuman
*menutup telepon
Ellena Alexander
Bu, bagaimana kabarmu dan anakmu ?
Marco Alexander
*Marco melirik istrinya
Marta-Ibu Panti
Saya & dia sangat baik, saya sudah memberitahukan kedatangan Nyonya & Tuan hari ini.
Ellena Alexander
Senang rasanya, aku ingin segera bertemu dengannya
*dalam hati
[semoga dia adalah pilihan yang tepat]
Marta-Ibu Panti
Anda akan segera bertemu dengannya nyonya 😊
Ellena Alexander
darling, setelah kamu melihatnya kamu pasti akan menyukainya
Marco sedang melihat layar ponselnya
Marco Alexander
* melirik
entahlah, itu anak pilihanmu. Darling!
Marco kembali menatap layar ponselnya
Ellena Alexander
kamu akan menyukai pulihanku, darling!
Ellena Alexander
(tersenyum pada Marco)
Beberapa saat kemudian seseorang datang
Valerie Edelweiss
Bu, ini...
[melihat dua orang yang ada dikursi tamu]
Marco Alexander
(melirik dan terpesona untuk sesaat)
Valerie Edelweiss
(tersenyum)
Ellena Alexander
Hey... [menepuk paha Marco]
*tertawa kecil
kau menyukainya?
Marco Alexander
*tersadar dan mengalihkan pandangan
Marco Alexander
biasa saja, darling.
Marta-Ibu Panti
Nak, kemari dan duduklah
[ menepuk kursi disampingnya]
Valerie Edelweiss
Baik bu! 😊
Valerie Edelweiss
(berjalan
menaruh minuman lalu duduk disebelah ibu panti)
Marta-Ibu Panti
Tuan dan Nyonya.
Perkenalkan ini Valerie Edelweiss usianya akan menginjak 18 Tahun 1 bulan lagi.
Valerie Edelweiss
[tersenyum menatap keduanya]
Marta-Ibu Panti
Nak, merekalah calon orang tuamu. 😊
Valerie Edelweiss
Bu, apa ini gak salah? *berbisik
Marta-Ibu Panti
gak ada yang salah sayang [berbicara pelan]
Valerie Edelweiss
jadi mereka yang akan mengadosipku. Nyonya itu, aku mengingatnya sekilas, kita pernah bertemu. (dalam hati)
Ellena Alexander
Hai, sayang. Aku Ellena Alexander calon ibumu. Masih ingat di hari jadi panti tahun lalu kita pernah bertemu?
Valerie Edelweiss
Hai juga, Nyonya! Iya, aku menginggatmu 😊
Valerie Edelweiss
sepertinya usia mereka denganku jaraknya tak begitu jauh. Apa pantas aku jadi anak mereka. (dalam hati)
Marco Alexander
[menatap Ellenan]
Bukankah kita akan adopsi seorang anak?
Kenapa jadi seorang gadis?
[dengan perasaan sedikit kecewa]
Ellena Alexander
Aku memang gak menjelaskannya dengan benar padamu, ini kejutan 😄
Aku menyukainya darling, aku ingin dia jadi putriku. kau harus tetap setuju dengan keputusanku.
Marco Alexander
aku merasa terkejut dan aku gak ngerti sama kamu Ell.
Ellena Alexander
gak lama lagi kamu akan ngerti, Marco.
Marco Alexander
(berpaling muka)
Marco Alexander
apa yang ada dipikiranmu Ellena (dalam hati)
Valerie Edelweiss
Bu, mereka
*melirik ibu panti
Marta-Ibu Panti
semua akan baik-baik saja, Nak.
Ellena kembali memulai obrolan mereka
Ellena Alexander
Val, kau akan ikut bersama kami hari ini. Setuju?
Marco Alexander
darling, kau sudah yakin?
Ellena Alexander
sangat yakin darling.
Marco Alexander
sekali lagi aku tanya, kau serius?
Ellena Alexander
Ya, aku sangat serius (memperjelas)
Marco Alexander
baiklah, itu keputusanmu.
Ellena Alexander
Katakan kalau kau setuju, darling?
Marco Alexander
Memangnya aku bisa bilang tidak, jika itu keputusanmu 😏
Ellena Alexander
Terima kasih sayang 😉
Ellena Alexander
aku mencintaimu
* berbisik
Marco Alexander
... [hanya senyum]
Marco kembali melihat layar ponsel dan mengirim pesan pada seseorang
Marco Alexander
kenapa ada seorang gadis yang mau jadi anak adopsi (dalam hati)
Marco Alexander
dia lebih cocok untuk dilamar jadi istri. Ukh! apa yang aku bicarakan (dalam hati)
Marco merasa terpikat pada Vakerie sejak pandangan pertama dan tak henti mencuri pandak dengan lirikan-lirikan kecil dari matanya
Ada apakah dengan hati dan perasaan Marco pada Valerie ...
Episode 3
Valerie Edelweiss
Aku akan menjalani dan melanjutkan hidupmu meski harus berada di tempat berbeda (dalam hati)
Valerie Edelweiss
[terdiam sesaat menatap ibu panti yang memberinya kedipan]
Baiklah, aku setuju Nyonya. 😊
Ellena Alexander
*tersenyum senang
Terima kasih sayang..
Bisa kan panggil aku Ibu atau Mama mulai sekarang? 😊
Valerie Edelweiss
Tentu, aku akan memanggilmu, Mama? 😊
Ellena Alexander
Terdengar manis sayang, akhirnya ada seseorang memanggiku Mama, aku sangat senang 😊
Marco Alexander
Aku ingin ke Toilet [beranjak dari tempat duduk]
Marta-Ibu Panti
[menyentuh pundak Valerie]
Nak, antarkan Tuan Marco.
Kemudian kamu bawa barang-barangmu kemari.
Valerie Edelweiss
Baik, bu. [beranjak dari tempat duduk]
Valerie Edelweiss
mari Tuan! ikuti saya. 😊
Valerie Edelweiss
Tuan, toiletnya di sebelah sana
[menunjuk sebuah pintu]
Marco Alexander
[menarik Valerie dan mendorongnya ke tembok]
kau ingin jadi anakku?
Marco Alexander
jawab aku gadis cantik
Valerie Edelweiss
*gemetar
Tu.. tuan, jangan seperti ini. Aku hanya mengikuti keinginan ibu ku [menunduk dan memejamkan mata]
Marco Alexander
[hampir mencium bibir]
Valerie Edelweiss
[memejamkan mata dan menunduk]
Marco Alexander
Ckk! aku mendapat seorang gadis untuk diadposi
[melepaskan Val dan pergi menuju toilet]
Valerie Edelweiss
Permisi, Tuan! saya mau bersiap. [bergegas pergi]
Marco Alexander
kamu sangat cantik, kamu lebih pantas jadi kekasihku.
Valerie Edelweiss Alexander
* deg
Apa yang dia katakan. (dalam hati)
Marta-Ibu Panti
Nyonya, apa kau sudah benar- benar memikirkanny?
Ellena Alexander
Aku sangat memikirkannya, bu.
Marta-Ibu Panti
Saya sangat mempercayai anda
Ellena Alexander
Aku merasa waktuku tak banyak lagi. Aku ingin dia untuk suamiku dan aku akan memastikan masa depan yang layak untuknya sebelum aku pergi
[Tersenyum]
Marta-Ibu Panti
[menatap sayu] aku merasa bersalah padanya, dia sudah ku rawat sejak bayi, sekarang aku seperti membuangnya 😥
Ellena Alexander
Jangan bicara begitu bu, kita sama- sama tau keadaan kita.
Dan anda adalah wanita hebat yang mampu membesarkan seorang anak yang bukan darah daging anda juga anak-anak yang lain.
Marta-Ibu Panti
Nyonya 😊 [terharu]
Saya sangat berterima kasih padamu.
Ellena Alexander
sama-sama bu .. 😊
Marta-Ibu Panti
Saya sangat mempercayaimu dan mempercayakan Valerie padamu.
Ellena Alexander
Terima kasih sudah percaya padaku, Bu.
Marta-Ibu Panti
Iya, Nyonya! Semoga ini jadi keputusan yang terbaik.
Ellena Alexander
Iya, Bu! 😊
Tak lama kemudian Marco kembali
Marco Alexander
[datang kembali dengan wajah datarnya]
Ellena Alexander
Akhirnya kau kembali darling, dimana Val?
Marco Alexander
Entahlah, aku hanya pergi ke toilet
Marco Alexander
Setelah mengantarku dia langsung pergi
Ellena Alexander
Ok! darling.
Marta-Ibu Panti
Mungkin Val langsung pergi ke kamarnya untuk bersiap, Nyonya.
Ellena Alexander
Aku ingin dia segera kembali. 😊
Valerie Edelweiss
Ibu, aku sudah siap! 😊
Ibu panti dan Nyonya Ellena meliriknya. Sementara Marco hanya sibuk dengan ponsel ditangannya
Ellena Alexander
sayang, kau sangat cantik.
Ellena Alexander
Lihatlah putrimu, darling!
[menyentuh lengan Marco]
Marco Alexander
[melihat Valeri]
ya, aku sudah lihat [segera berpalin]
(uhh.. dia sangat cantik) *dalam hati
Dalam suasana yang tenang
Marco tak ingin memandang Valerie berlebihan karena Ellena bersamanya
Ellena Alexander
Darling, kau terlihat menyukainya 😊 (dalam hati)
Namun, hati Marco saat itu sedang berdebar setelah melihat Valerie yang berpakaian sangat cantik
Marco Alexander
(apa yang terjadi dengan diriku, kenapa gadis ini begitu mengoda. Marco jenihkan pikiranmu) *dalam hati
Ellena Alexander
darling, kau pasti akan menyukainya melebihiku 😄
Marco Alexander
Jangan bicara seperti itu darling.
Marta-Ibu Panti
Nyonya saya akan menyiapkan semua berkas- berkas milik Valerie.
Ellena Alexander
Baik, Bu! saya akan menunggu.
Marta-Ibu Panti
Terima kasih, Nyonya.
Ellena Alexander
Val, kau begitu anggun.
Valerie Edelweiss
Yang Mama katakan berlebihan
* tersipu malu
Ellena Alexander
😊 sangat manis.
Marco Alexander
Darling jangan terlalu memujinya, dia bisa besar kepala
Ellena Alexander
Kau tak boleh bicara begitu, darling. 😊
Ellena Alexander
Maaf ya, Val? 😊
Valerie Edelweiss Alexander
Tak apa, Ma! 😊
Ibu panti masih dimeja kerjanya membuka lanci, mengeluarkan beberapa berkas dan mencari berkas milik Valerie yang sudah disiapkan dengan rapih sebelumnya.
Rein (Author)
Keluargamu adalah tempat terbaik untuk tinggal. Karena bersama keluargamu kamu akan merasa nyaman.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!