Jeeeddaarrr.......
Jeeeddaarrr.......
Jeeeddaarrr.....
Angin kencang di sertai suara petir yang saling bersahutan terjadi di seluruh Alam Fana atau di dunia Kultivator, di mana yang kuat lah yang berkuasa dan yang lemah di tindas oleh mereka orang-orang yang mempunyai kekuatan, kekuasaan, kesombongan, dan keserakahan.
Jika kau tidak ingin di tindas dan di perlakukan seperti seorang budak, hanya satu jawabannya. Yaitu menjadi kuat agar kau dapat melindungi dan menjaga orang yang kau sayangi dari mereka para penguasa yang dengki haus akan segalanya dan egois.
Alam Fana atau Dunia Kultivator terdapat 5 Benua, Dimana di setiap Benua terdapat sebuah Kekaisaran yang di pimpin oleh seorang Kaisar di setiap Benua nya.
Benua Timur Kekaisaran Qing, Benua Barat Kekaisaran Song, Benua Selatan Kekaisaran Meng, Benua Utara Kekaisaran Bing, Benua Tengah Kekaisaran Tang.
Dengan berbagi Kerajaan, Klan Bangsawan, Sekte Besar, Sekte Menengah, maupun Sekte Kecil dengan berbagai aliran, yaitu Aliran Putih, Hitam dan Netral.
Ooeeekkkk ...... Oeekkkkkk .....
Terdengar suara tangisan seorang bayi yang baru saja terlahir di Dunia di sertai Fenomena Alam.
Kota Awan Biru Klan Xu.
" Selamat Patriak atas kelahiran anak anda." Ucap para tetua Klan Xu.
" Hahahaha....Terima kasih, Terima kasih para tetua." Jawab Patriak Klan Xu, yaitu Xu Yuan dengan perasaan bahagia serta senyum atas kelahiran anaknya.
" Para tetua sekalian, saya akan segera masuk karena ingin menemui istri dan anakku terlebih dahulu." Xu Yuan melihat kearah para tetua.
" Silahkan Patriak." Jawab para tetua sambil tersenyum dan mempersilahkan.
Patriak Xu kemudian melangkahkan kakinya masuk ke kamar di mana istri dan anaknya berada dengan senyum yang selalu terpancar di wajah nya.
Ceklek suara pintu di buka.
" Hua'er..." Ucap Patriak Xu Yuan kepada sang istri tercinta yang sedang berbaring di atas tempat tidur bersama sang anak yang baru saja lahir.
" Xu Gege.. Lihatlah putra kita begitu tampan mirip seperti mu." Jawab Lin Hua, istri Patriak Xu Yuan saat melihat sang suami datang.
" Hahahaha.. Itu sudah pasti Hua'er, ayah nya saja begitu tampan hingga membuat dirimu jatuh cinta sudah pasti anaknya juga tampan." Ucapnya dengan rasa bangga dan bahagia.
" Gege..." Lin Hua dengan wajah merona karna di goda sang suami, yang langsung di balas dengan tawa oleh sang suami.
" Gege, apakah Gege sudah menyiapkan sebuah nama untuk putra kita?" Lin Hua melihat ke arah suaminya.
" Kau tenang saja Hua'er, aku telah menyiapkan sebuah nama untuk putra kita." Jawabnya karena sudah lama dia mempersiapkan sebuah nama.
" Apa Gege?" Tanya Lin Hua penasaran.
" Xu Tian, iya Xu Tian. Apa kau menyukainya Hua'er?" Xu Yuan kemudian melihat ke arah putranya tersebut.
" Emm.. aku menyukainya Gege, itu adalah nama yang bagus untuk putra kita." Melihat ke arah suaminya, lalu beralih ke arah putranya.
" Ya sudah Hua'er, lebih baik kau beristirahat. Agar keadaan mu cepet kembali seperti semula, aku akan pergi ke aula klan terlebih dahulu karena ada sesuatu yang ingin aku bahas bersama para tetua yang lain." Ucap Xu Yuan dengan lembut. Kemudian menyelimuti sang istri dan putranya, tak lupa memberi sebuah kecupan kepada keduanya.
" Baik Xu Gege." Jawab Lin Hua dengan tersenyum.
Xu Yuan pun kemudian melangkahkan kakinya menuju aula klan.
Aula Klan Xu.
" Salam Patriak." Ucap tetua pertama dan tetua ketiga memberi hormat saat melihat Patriak Xu memasuki Aula Klan, yang di balas dengan anggukan kepala dan senyum oleh Xu Yuan.
" Ada apa Patriak? Apakah ada sesuatu yang terjadi?" Tanya tetua pertama Xu Bai.
" Tidak tetua Bai, hanya saja ada sesuatu yang ingin saya bahas tentang kelahiran anak saya kepada para tetua sekalian. Dan saya ingin meminta tolong kepada tetua ketiga untuk memanggil para tetua sekalian untuk berkumpul sekarang." Xu Yuan melihat ke arah tetua ketiga.
" Baik Patriak, saya akan memanggil para tetua yang lain agar segera datang ke Aula." Jawab Tetua ketiga Xu Peng, kemudian segera keluar dari Aula Klan.
Beberapa menit kemudian, para tetua Klan Xu sudah berada pada tempat duduknya masing-masing.
" Terimakasih para tetua sekalian karna telah bersedia hadir, Pertama-tama saya akan memberikan kabar bahagia kepada para tetua semua bahwa kini saya telah memiliki seorang putra bernama Xu Tian. Alasan saya mengumpulkan para tetua sekalian karena aku ingin mengadakan syukuran atas kelahiran anak saya, dan saya ingin meminta bantuan kepada para tetua sekalian untuk menyiapkan segala keperluannya." Ucap Xu Yuan kepada semua orang.
" Baik Patriak kami akan segera melaksanakan dan mengerjakan segala sesuatu yang di butuhkan nanti." Ucap tetua agung klan Xu, Xu Long.
" Terimakasih atas kesediaan para tetua dan mohon kerja samanya." Ucap Xu Yuan melihat ke arah para tetua.
Mereka semua lalu membubarkan diri untuk segera melaksanakan segala sesuatu yang di perlukan untuk acara perayaan anak Patriak Klan Xu.
Waktu berjalan begitu cepat. Tepat hari ini hari dimana di laksanakan perayaan atas kelahiran Xu Tian, anak dari Patriak Klan Xu sekaligus Tuan muda Klan Xu.
Berbagi ucapan dan hadiah di berikan oleh para tamu undangan dari berbagi Klan yang berada di Kota Awan Biru, tak ketinggalan juga para tetua serta anggota klan Xu dengan bahagia menyambut anggota baru apalagi dengan status nya yaitu sang Tuan muda Xu.
Acara pun terus berlanjut, hingga menjelang tengah malam satu persatu tamu dan para tetua anggota klan Xu pun mulai membubarkan diri untuk kembali menuju kediamannya masing-masing untuk beristirahat.
*********
12 Tahun kemudian.
Di sebuah hutan di bagian selatan kota Awan Biru, terlihat seorang anak laki-laki dengan keringat serta pakaian yang terlihat kotor, walaupun begitu paras wajahnya yang tampan tetap terlihat.
" Aku harus berusaha berlatih lebih keras, agar aku mampu naik tingkat sebelum turnamen Klan di adakan 6 bulan dari sekarang. walaupun masih lama tetapi aku tidak boleh bermalas-malasan, Bagaimana pun aku adalah anak seorang Patriak." Ucap Xu Tian yang sedang duduk di dekat pohon.
Xu Tian kini telah Berumur 12 tahun, tumbuh menjadi pemuda yang tampan dan menjadi idola bagi para wanita.
Tetapi berbeda dengan keadaan Fisik yang lemah serta tingkat kultivasinya, walaupun begitu dia tetap berjuang pantang menyerah melakukan latihan dengan keras setiap harinya agar kondisi fisik serta tingkat kultivasinya bisa menerobos ke tingkatan selanjutnya.
" Sebaiknya aku segera kembali jangan sampai membuat ibu khawatir karna aku belum kembali." Ucap Xu Tian dan segera dia melangkah kan kakinya.
Di tengah perjalanan dia seperti mendengar seseorang memanggilnya, lantas dia pun mencoba mencari siapa yang memanggilnya.
Hingga beberapa saat, dia merasakan sesuatu yang berada tidak jauh darinya, terlihat ada sebuah Goa.
Setau Xu Tian tidak ada Goa di daerah tersebut, dan anehnya sekarang ada sebuah Goa lantas dia pun mencoba mendekatinya.
Namun saat tinggal beberapa meter Xu Tian berhenti, karna sudah hampir malam dia pun segera kembali karna takut tidak di izinkan untuk keluar dari Klan nya lagi oleh orang tua nya terutama ibunya.
" Emm.. sebaiknya besok aku kembali lagi kesini, jika sekarang aku memasuki Goa ini aku takut Ibu akan marah." Ucap Xu Tian Lantas dia pun melanjutkan perjalanan nya untuk segera pulang dan akan kembali lagi esok harinya .
Sesampainya di kediaman klan Xu, Xu Tian sudah di tunggu oleh sang ibu yang telah menunggunya Xu Tian pun segera berjalan ke arah ibu nya karna Ibu nya terlihat khawatir kepadanya.
" Ibu..." Ucap Xu Tian saat melihat Lin Hua sedang menunggunya.
"An'er, dari mana saja kamu? Ini sudah hampir malam?" Tanya Lin Hua dengan Nada cemas wajahnya terlihat khawatir kepada putranya tersebut.
"An'er minta maaf bu, An'er habis latihan." Jawab Xu Tian merasa bersalah kepada ibunya.
" Baiklah, segera bersihkan dirimu. Setelah itu kita makan malam bersama ayahmu juga sebentar lagi kembali." Lin Hua mengajak anaknya untuk segera masuk.
" Baik Ibu.." Kemudian dia mengikuti ibunya masuk ke dalam kediamannya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Hayy semua maaf kalo masih banyak Kekurangan dan masih banyak Typo nya Karna ini Novel pertama saya . Iseng2 dari pada Gabut gak jelas jadi 😁
Tetap semangat sukses dan sehat selalu♥️♥️
Malam harinya Xu Tian bersama ayah, Ibu, serta adiknya sedang makan malam bersama.
Xu Tian kini memilik seorang adik bernama Xu Mei, Gadis kecil yang cantik kini usianya telah menginjak 7 Tahun.
Setelah makan malam, mereka sekeluarga kemudian duduk bersama menikmati teh dan sekedar bersantai .
" Ayah, Ibu, An'er besok akan kembali berlatih dan mungkin akan berada di hutan selama beberapa bulan apakah boleh?" Ucap Xu Tian meminta Izin kepada orang tuanya.
Kedua orang tua Xu Tian pun lantas melihat ke arahnya.
" Tidak! Mei'er ayo tidur ini sudah malam." Jawab Lin Hua dengan tegas, kemudian segera melangkahkan kaki nya meninggalkan meja makan bersama putri cantiknya.
" Eemm..baik Ibu." Jawab Xu Mei mengikuti ibunya.
Kini di meja makan hanya tersisa Xu Tian dan Ayahnya.
" Ayah, An'er....." Xu Tian mencoba menjelaskan, namun kemudian Xu Yuan terlebih dahulu memotong ucapannya.
" An'er, jika ayah bagaimana ibumu saja. Jika ibumu mengizinkan maka ayah pun juga akan mengizinkan mu." melihat ke arah anaknya.
" Segera lah kamu bicarakan baik-baik dengan Ibu mu, Ayah yakin jika kamu memberikan alasan yang tepat pasti Ibumu juga akan mengizinkan. Ibumu hanya khawatir kepadamu." Ucap Xu Yuan kemudian meminum tehnya.
" Baik Ayah." Kemudian Xu Tian segera menyusul Ibunya ke dalam kamar.
Xu Yuan sebenarnya juga khawatir, dia pun mengerti dengan keadaan anaknya namun dia tidak mau egois dan percaya bahwa anaknya mampu menghadapi semuanya.
Dia pun mengerti kenapa istri nya bersikap seperti itu, Lin Hua pasti khawatir serta cemas terhadap anaknya karena bagaimanapun Lin Hua begitu menyayangi Xu Tian.
Xu Tian kini sudah berada di depan kamar adiknya, dan dia pun langsung mengetuk pintu.
Tokk... tokk.... tokk..
" Ibu..ini An'er, apakah An'er boleh masuk?" Ucap Xu Tian yang berada di depan pintu kamar adiknya.
Ceklek...
Pintu pun di buka oleh sang adik nya.
" Kakak..." Ucap Xu Mei setelah membuka kan pintu.
" Mei'er.. apakah kakak boleh masuk?" Tanya Xu Tian mengelus rambut adiknya.
" Eemmm..silahkan kak ibu ada di dalam. Eemmm apakah kakak akan menemani Mei'er tidur?" Tanya Xu Mei dengan ekspresi imut nya dan penuh harap.
" Ehem...Kaka akan menemani Mei'er tidur malam ini." Ucap Xu Tian mengelus puncak kepala sang adik dengan penuh kasih sayang, lalu masuk kedalam kamar.
"Asyikk malam ini tidur bersama Kakak" Ucap Xu Mei dengan senang. karena dia tahu bahwa kakaknya akan pergi, jadi dia ingin di temani tidur oleh sang Kakak sebelum Xu Tian pergi untuk berlatih.
Di dalam kamar, kini Xu Tian sudah berada di depan Ibunya yang sedang duduk di pinggir ranjang tempat tidur.
" Ibu..." Ucap Xu Tian duduk di samping Ibunya.
"An'er.. apakah An'er yakin ingin pergi untuk berlatih di luar sana?" Tanya Lin Hua melihat ke arah putranya.
" An'er yakin Bu, tapi jika Ibu tidak mengizinkan An'er tidak akan pergi."
" Baiklah, jika memang An'er ingin pergi maka pergi lah Ibu mengizinkan mu, tapi An'er harus janji sama Ibu. Satu bulan sebelum Turnamen Klan An'er harus sudah pulang." Ucap Lin Hua.
" Baik ibu, An'er janji sama ibu." Jawab Xu Tian dengan senang lalu memeluk sang ibu.
" Terimakasih bu, An'er sayang ibu." lalu mencium ibunya .
" Yasudah, sebaiknya kamu tidur karena sudah larut malam." Ucap Lin Hua mengingatkan.
" Ibu.. Kakak akan tidur bersama Mei'er malam ini ya Bu?" Tanya Xu Mei melihat ke arah ibunya.
" Iya putri cantik Ibu, dan bukan kah Kakakmu juga sudah mengatakan nya." Ucap Lin Hua.
" Eheemm....iya Bu, tadi Kaka sudah janji sama Mei'er." Jawab Xu Mei dengan semangat.
" Yasudah.. kalian berdua cepat lah segera tidur, ibu akan kembali ke kamar." Ucap Lin Hua kemudian menyelimuti kedua anaknya.
" Baik ibu.." Ucap keduanya.
*********
Pagi harinya, Xu Tian telah bangun dan segera dia membersihkan dirinya untuk bersiap siap karna hari ini dia akan memulai perjalanan nya untuk memulai Petualangan nya Berlatih dan bertahan hidup di alam bebas.
Setelah selesai membersihkan diri, dia pun mempersiapkan segala sesuatu nya yang akan dia bawa saat berada di hutan nanti .
Semua nya telah selesai dia pun segera melangkah kan kakinya untuk menemui keluarganya untuk berpamitan.
" Ayah, Ibu, Mei'er.." Panggil Xu Tian kepada Keluarganya yang sedang bersantai menikmati teh.
" Kakak.. apakah Kakak akan berangkat sekarang?" Tanya Xu Mei dengan raut wajah sedih karna kakaknya akan pergi cukup lama.
" Iya Mei'er.. Kakak akan segera berangkat." Xu Tian sambil duduk di samping adik kesayangannya itu.
" An'er.. jaga dirimu baik baik di sana, dan jangan terlalu memaksakan dirimu. Ibu, Ayah serta adikmu menunggu mu di rumah." Ucap Lin Hua kepada putra nya tersebut. Meski dia tidak ingin anaknya pergi, tapi dia sebagai Ibu tidak boleh egois bagaimana pun anaknya bebas menentukan pilihan dan tugas dia hanya mendukung dan percaya segala keputusan anaknya.
" Baik ibu.. An'er akan jaga diri An'er dengan baik di sana, dan akan segera pulang 1 bulan sebelum Turnamen Klan." Jawab Xu Tian kepada ibunya.
Setelah itu Xu Tian pun pamit kepada kedua orang tuanya serta pada adik nya.
" Jaga dirimu baik-baik di sana, ibu hanya bisa berdoa untuk mu." Ucap Lin Hua Memeluk anaknya.
" Segera pulang dan jangan memaksakan dirimu." Ucap Xu Yuan, walaupun banyak yang ingin dia ucapkan tapi hanya kata itu saja yang berhasil dia ungkapkan.
" Kakak cepat pulang, Mei'er akan sangat.. sangat.... merindukan Kakak." Ucap Xu Mei dengan air mata yang sudah keluar.
Mereka pun saling berpelukan untuk waktu yang cukup lama. Selama ini mereka semua tidak pernah terpisah dengan jarak waktu yang lama dan saat ini, salah satu dari keluarga mereka akan ada yang pergi untuk waktu yang cukup lama.
" Baik Ayah, Ibu, dan Mei'er aku pergi dulu." Pamitnya kepada keluarganya .
" Berhati-hatilah dan segera kembali kami semua akan merindukan mu." Ucap Lin Hua, Xu Yuan serta Xu Mei .
Xu Tian melangkahkan kakinya berjalan menuju gerbang Klan. setiap dia berjalan akan ada yang menyapa nya karna bagaimana pun dia adalah seorang tuan muda.
Meski begitu tidak semua orang akan menghormati nya, terutama beberapa orang yang menganggap dirinya lebih jenius dari Xu Tian karna memang Xu Tian saat ini masih berada pada ranah Kelahiran bintang 5 sedangkan anak-anak yang seumuran dengan nya rata-rata sudah berada pada ranah pembentukan Inti.
Walaupun begitu dia tidak perduli karna dia yakin bahwa dia juga mampu untuk menjadi kuat dan melindungi keluarga nya, inilah alasan kenapa dia ingin pergi mencoba keberuntungan di luar sana.
********
Ranah Kultivasi Alam Fana
•Ranah Kelahiran
•Ranah Pembentukan Inti
•Ranah Penyempurnaan Qi
•Ranah Penyempurnaan Roh
•Ranah Surga
•Ranah Raja
•Ranah Kaisar
•Ranah Nirwana
•Ranah Mahayana
•Ranah Saint
~Masing masing ranah di bagi menjadi
1-9 Tingkatan/Bintang.
Yuk bantu kritik author biar author makin bersemangat membuat dan melanjutkan karya ini sampai selesai karna tanpa kritik dan saran kalian author akan lama buat belajar nya karna ini karya author yang pertama dan mencoba membuat LPA ini di waktu senggang author.
Tetap semangat dan sukses selalu buat kalian jaga kesehatan juga .
Kota Awan Biru berada di kekaisaran Qing Benua Timur. Terdapat 4 Klan di Kota Awan Biru yang di pimpin oleh Bai Luan dari Klan Bai, Klan Xu, Klan Tang dan Klan Zhou.
Kota Awan biru terlihat begitu ramai di setiap sudut terdapat para pejalan kaki serta para pedagang yang menjual barang dagangan mereka, banyak juga bangunan-bangunan mewah seperti Restoran, Penginapan, Kedai dan toko-toko.
Di suatu sudut, terlihat seorang pemuda sedang melangkah kan kakinya menuju ke arah selatan tempat di mana terdapat sebuah hutan yang berada tidak jauh dari kota awan biru.
Dia adalah Xu Tian yang sudah membulatkan tekad nya untuk berlatih lebih keras lagi agar dia mampu menjadi lebih kuat dan tidak mengecewakan keluarganya.
" Akhirnya sampai juga, sebaiknya aku segera mencari tempat untuk aku gunakan sebagai tempat ku saat malam hari, setelah itu baru aku mulai fokus berlatih." Ucap Xu Tian saat sudah berada di hutan.
Xu Tian pun mencoba mencari Goa yang kemaren pernah dia lihat namun aneh nya Goa tersebut tidak di temukan. Namun beberapa saat kemudian dia kembali merasakan sesuatu seperti ada yang memanggil nya dan mengarahkan ke suatu tempat.
" Mengubah takdir karna tidak semua takdir sesuai dengan keinginan kita, menentukan jalan sendiri untuk menjadi seorang penguasa." suara itu terus menggema di pendengaran Xu Tian
" Arghhhh.. suara apa itu, mengapa selalu terdengar di telinga ku terus menerus." Xu Tian merasakan sakit.
karna tidak fokus dengan arah jalan yang dia lewati Xu Tian pun terjatuh ke sebuah jurang yang cukup dalam.
" Arghhh.. apa ini akhir dari hidup diriku." Xu Tian begitu sedih. "Ayah, Ibu, Mei'er, maafkan aku, aku sayang kalian." Ucap Xu Tian yang sudah putus asa, rasa nya begitu sesak saat mengingat semua nasehat Keluarga nya, dan kini dia tidak dapat menjaga serta menjalankan semua itu, Xu Tian berfikir tidak akan bisa berkumpul bersama keluarganya kembali.
Dibawah jurang terlihat Xu Tian tak sadar kan diri, tetapi ada yang berbeda karna di tubuh nya seperti ada sebuah energi yang menyelimuti seluruh tubuhnya dan tidak jauh dari tempat nya ada 2 orang Pemuda dewasa.
Tidak terasa 1 hari pun berlalu Xu Tian pun belum memperlihatkan tanda tanda akan terbangun, setelah tiga hari berlalu baru Xu Tian akhirnya sadar.
" Di mana aku? apa aku sudah mati?." Gumam Xu Tian saat merasakan tempat yang asing dengan suasana sekitarnya.
" Tidak, kau belum mati karna langit telah memilihmu." Ucap suara tiba tiba terdengar.
Xu Tian mencoba mencari asal suara " Maaf senior, lalu di mana ini? Dan senior siapa?" Ucap Xu Tian yang masih merasa asing dengan tempat dia berada
Namun yang membuatnya tambah bingung adalah dia tidak tau sedang berbicara dengan siapa dan di mana orang tersebut.
" Saat ini kau sedang berada di dunia lain, atau bisa di sebut juga dunia kecil. Saat kau terjatuh ke dalam jurang beberapa hari yang lalu kau terjatuh ke dunia kecil ini. Aku tidak tau bagaimana kau bisa ada di dunia ini namun sekarang aku sudah mengerti bahwa kau adalah anak yang di sebutkan oleh tuan ku sebelum nya." Ucap salah satu dari kedua orang tersebut.
Xu Tian mencoba memahami apa maksud perkataan tersebut, namun seberapa keras dia berfikir dia pun tidak dapat menemukan jawabannya.
" Senior, kalau boleh tau dari mana asal senior dan apa maksud senior?" Tanya Xu Tian setelah itu pun tiba tiba muncul dua orang dengan pakaian berwarna merah dan biru dengan paras yang tampan dan penuh wibawa.
Xu Tian pun segera saja melangkah ke belakang, karna merasa kaget tiba-tiba datang dua orang yang menurutnya mempunyai kemampuan tinggi lantas dia pun bertanya.
" Eemmm..salam senior aku Xu Tian, siapa senior sebenarnya? Dan apa maksud perkataan senior sebelumnya?" Tanya Xu Tian melihat kedua orang tersebut.
" Baiklah, sebelum kita berbicara lebih jauh sebaiknya kau minum lah terlebih dahulu karna kau baru saja sadar dan sebaiknya kita mencari tempat yang lebih baik untuk menjelaskannya." Ucap Senior tersebut menyerahkan air minum kemudian melangkahkan kakinya.
Kemudian mereka bertiga pun berjalan ke sebuah Goa, di dalam Goa terdapat tempat duduk dan meja yang terbuat dari batu giok, dan yang lebih membuat kaget Xu Tian Goa tersebut terlihat seperti layaknya sebuah ruang harta karena ada berbagai jenis senjata dan kitab kitab yang tertata rapih, koin emas yang menumpuk.
" Sebelum itu perkenalkan saya Feng Huang dan ini saudara saya Feng Louzhi, kami berdua adalah Phoenix illahi." Ucap Feng Huang yang menggunakan pakaian berwarna merah.
" Emm... Phoenix bukan kah itu hanya sebuah legenda saja?" Tanya Xu Tian dengan bingung.
" Memang menurut orang-orang dunia Fana ini Phoenix hanya ada di legenda, tetapi tidak untuk dunia atas" Ucap Feng Huang melihat ke arah Xu Tian.
" Maksudnya bagaimana senior? Dan dunia atas itu dunia apa?" Tanya Xu Tian karna memang pengetahuan Xu Tian tidak terlalu luas.
" Baiklah sebelum aku menjawab semua pertanyaan mu sebaiknya aku akan menjelaskan semuanya terlebih dahulu agar kau mengerti dan paham.."
" Puluhan ribu tahun yang lalu aku dan saudaraku Feng Louzhi adalah Hewan Illahi atau bisa di sebut Phoenik illahi, kami mempunyai tuan bernama Ling Tian, dia adalah orang yang begitu kuat bahkan para penguasa di Alam Dewa dan Alam Surga pun begitu menghormati nya. Namun sesuatu pun terjadi pada dirinya, dia di khianati oleh mereka yang haus akan kekuasaan, dan dengki akan mereka yang mempunyai kekuatan yang tinggi sehingga mereka menjebak tuan kami.
Karna di saat tuan kami masih ada, Dunia atas begitu damai, kehidupan di sana pun berjalan dengan baik karna para b*jingan tersebut tidak bisa berbuat semena mena karna adanya tuan kami yaitu Ling Tian.
Meski tuan kami Ling Tian telah mengetahui nya tapi dia tidak bisa berbuat terlalu banyak, karena saat itu dia pun sudah tidak ingin ikut campur dalam urusan dunia, Namun dengan perjalanan nya waktu dia pun merasa sudah jengah akan semua yang terjadi, akhirnya dia pun turun tangan untuk menghukum mereka semua tetapi bagaimana pun jika akar nya masih ada masalah tersebut akan terus tumbuh hingga dia pun tidak lagi ingin turun untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
Namun yang tidak di sangka ternyata mereka malah menargetkan nya karna mereka tau bahwa selama masih ada tuan kami maka mereka tidak akan bisa bebas berbuat sesuka hati mereka Dan akhirnya petarungan besar pun terjadi tuan kami melawan mereka seorang diri tanpa mau menerima kami untuk ikut berperang.
Sebelum nya dia telah mengatakan kepada kami semua, bahwa suatu saat akan terlahir anak yang akan membawa perubahan di seluruh alam ini dan dia pun menyerahkan tugas tersebut kepada kami untuk menjaga dan mengawasi nya.
Membantu nya menjadi kuat dan menuju puncak dengan takdir nya. Kami pun menerima perintah tersebut walaupun dengan berat hati dan rasa sedih karna tidak bisa turun bersamanya ke Medan perang.
setalah mengetahui bahwa dia tewas kami pun segera melaksanakan tugas yang di berikan nya, kami tidak ingin mengecewakan nya, dia melindungi kami dengan membuat segel di tempat kita semua berkumpul, dan ternyata hanya ada satu jalur untuk keluar dari segel itu, yaitu ke dunia ini dan kami percaya bahwa semua sudah dia rencanakan dan anak yang dia sebut kan berasal dari dunia fana, akhirnya aku dan Feng Louzhi pun datang ketempat ini.
Dunia ini terbagi menjadi tiga Alam yaitu Alam Surga, Alam Dewa dan Alam Fana di mana tempatmu lahir dan anak yang di bicarakan oleh tuan kami adalah dirimu, karna hanya dirimu lah yang bisa datang ke tempat ini" Ucap Feng Huang menjelaskan kepada Xu Tian
" Jadi dengan ini kami akan menjadi bawahan mu mengikuti mu dan menjaga dirimu sampe ke puncak kejayaan." Ucap Feng Louzhi
" Eemmm...senior..
" Jangan panggil kami senior, tuan muda bisa memanggil kita dengan nama saja." Ucap Feng Huang yang memotong ucapan Xu Tian.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!