NovelToon NovelToon

Terpaksa Menikahi Sang Penguasa

Prolog dan Pengenalan Karakter

BRYDAN ROBSON

Brydan adalah seorang pengusaha muda yang sukses. Usaha nya berkembang dalam berbagai bidang dan memiliki banyak cabang di luar atau dalam negeri. Dia adalah anak sulung dari 2 bersaudara. Dia memiliki seorang adik laki-laki. Wajahnya dan juga wajah adiknya sedikit berbeda karena Brydan lebih banyak menurun gen ayahnya sedangkan adiknya lebih banyak menurun gen ibunya. Brydan adalah blasteran Amerika-Indonesia. Ibunya berasal dari Indonesia sedangkan Ayahnya dari Amerika. Brydan adalah orang yang sulit untuk diajak berkomunikasi karena sifatnya yang dingin dan terbilang cuek. Dia tidak suka orang yang bermalas-malasan karena Brydan sendiri adalah pria pekerja keras. Dia sangat tidak suka apabila ada orang yang mencampur adukkan urusan pribadi dengan perkerjaan karena baginya pekerjaan adalah tugas utama seorang pria.

Ia adalah pewaris dari keluarga Robson. Sejak ayahnya meninggal, dirinya lah yang harus memegang seluruh perusahaan sang ayah. Dia juga memegang tanggung jawab untuk menjaga sang adik.

Jangan lupakan sekertaris galak yang selalu mematuhi perintah Brydan sebagai atasannya. Dia adalah Dendy Faresh. Dendy adalah sahabat Brydan sejak kecil. Kedua orang tua mereka bersahabat atau bisa dibilang ayah Brydan sudah menganggap keluarga Dendy seperti keluarganya sendiri. Dendy juga sama seperti Brydan, dia adalah blasteran ibunya berasal dari Indonesia sedangkan ayahnya dari Amerika.

NADYA KHARISMA

Nadya adalah seorang gadis yatim piatu. Ayah dan ibunya meninggal ketika dia masih duduk di bangku SMA. Nadya adalah gadis yang ceria dan pekerja keras. Beberapa tahun yang lalu setelah kepergian kedua orangtuanya, dia harus bekerja keras untuk mendapatkan uang, dia melakukan pekerjaan seperti menjadi buruh cuci dan setrika. Setelah dia menyelesaikan pendidikan SMA nya Nadya mulai mencari pekerjaan yang sedikit layak dan sekarang dia sudah bekerja di sebuah restoran sederhana di ibukota yang gajinya lumayan untuk mencukupi kebutuhannya.

Nadya terlahir dari keluarga sederhana jadi dia sudah terbiasa bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan Nadya juga sudah dibiasakan oleh ayah dan ibunya untuk selalu berhemat sejak kecil.

Sebenarnya Nadya memiliki seorang adik tapi adiknya meninggal sejak usia 3 bulan karena lahir prematur dan memiliki gangguan jantung. Itu kata sang ibu. Tetapi Nadya tidak tahu pasti perihal adiknya.

Jangan lupa follow IG aku yah : @cynshindi :')

Ch-1. Melepas Rindu

Pria yang dipanggil dengan sebutan 'Sang Penguasa' itu sedang bahagia. Tidak ada angin tidak ada hujan tiba-tiba saja dia berkata lembut dengan senyum manis yang merekah saat mengadakan rapat dengan kliennya. Saat rapat selesai Dendy yang merupakan sekertaris nya merasa heran dengan sang atasan tidak biasanya atasannya itu bersikap seperti ini pada kliennya, seperti yang sudah-sudah biasanya atasannya itu hanya akan berekspresi datar dengan nada dingin. Tapi sekarang apa yang telah terjadi.

Brydan Robson adalah seorang pengusaha Muda yang sukses usahanya memiliki banyak cabang diluar dan didalam negeri. Brydan baru menginjak usia 26 tahun. Brydan adalah pria yang dingin terhadap orang yang baru dikenalnya. Dibalik kesuksesannya tentu ada campur tangan sekertaris yang selalu setia kepadanya siapa lagi kalau bukan Dendy Faresh. Brydan adalah blasteran Amerika-Indonesia oleh karena itu wajahnya mirip seperti orang bule. Dengan wajah tampannya tidak ada wanita yang tidak terpikat olehnya. Tapi siapa yang berani menyentuh 'Sang Penguasa'?.

Di dalam mobil.

"Tuan sebenarnya ada apa, kenapa Anda tidak bersikap seperti biasanya, Anda terlihat berbeda." Kata Dendy yang merasa heran dengan atasannya itu.

"Tidak ada, aku hanya senang saja hari ini." Sahut Brydan.

"Ayo Den cepat ! Di kantor sudah ada yang menungguku." Kata Brydan pada seketarisnya.

"Baik Tuan." Sahutnya pada Brydan.

Dikantor :)

"Tuan jalannya biasa saja, nanti Anda tersandung." Ucap Dendy karena khawatir melihat Brydan berjalan dengan terburu-buru seperti menemukan harta karun saja.

"Don't worry, Den ayo cepat!" Sahutnya pada Dendy.

"Baik Tuan." Dendy dengan patuh berjalan di belakang tuannya. Seperti biasa semua karyawan akan bekerja dengan sungguh-sungguh karena takut terkena sembur oleh sekertaris galak itu.

Setelah sampai diruangannya ternyata sudah ada yang menunggu kedatangan Brydan. Seorang wanita cantik berwajah blasteran.

"Hy Babe, how are you?" Sapa wanita yang bernama Velyn. Velyn adalah kekasih Brydan yang baru datang dari luar negeri untuk menyelesaikan pendidikannya. Dia sudah bergelar S2 disaat usianya masih 23 tahun, karena kecerdasannya Velyn bisa menyelesaikan pendidikannya lebih cepat dari mahasiswa lainnya. Ayahnya adalah seorang pengusaha sukses yang merupakan rekan kerja Brydan.

"I'm fine. I miss you so much." Sahut Brydan yang kemudian langsung memeluk Velyn dengan pelukan hangat.

Setelah melepas rindu dengan berpelukan mereka pun duduk bersebelahan di sofa ruangan kerja Brydan.

"Apa kamu sudah makan?" Tanya Velyn.

"Belum, bagaimana dengan kamu?" Sahut Brydan.

"Aku juga belum makan, bagaimana kalau kita berbicara sambil makan di restoran terdekat." Ajak Velyn pada kekasihnya.

"As you wish." Kata Brydan.

Sesampainya di restoran mereka langsung memesan makanan favorit mereka masing masing.

"Den, kamu tunggu di mobil atau kamu langsung kembali ke kantor saja, nanti aku telfon supir untuk menjemput aku dan Velyn." Ucap Brydan kepada Dendy yang berada tepat di sebelah nya.

"Baik Tuan, saya langsung kembali ke kantor saja, kalau butuh apa-apa Tuan bisa menghubungi saya." Ucap Dendy dengan anggukan hormat untuk segera undur diri.

"Bagaimana pendidikanmu, Sayang?" Tanya Brydan untuk membuka pembicaraan.

"Very Good." Sahut Velyn.

"Tuan, Nona silahkan dinikmati makanan nya." ucap seorang waiters.

"Ya, Thanks a lot." Sahut Velyn sedangkan Brydan hanya berdehem saja.

Setelah selesai makan Brydan menghabiskan waktu untuk menemani kekasihnya jalan jalan. Mereka mengunjungi banyak tempat seperti mall, bioskop, salon dan taman.

Ditempat lain_

Seroang wanita sedang melakukan pekerjaannya seperti hari-hari sebelumnya. Dia adalah Nadya Kharisma. Nadya adalah seorang waiters atau pelayan di sebuah restoran sederhana. Dia adalah gadis perkerja keras dan ceria. Wajahnya yang imut dan tubuhnya yang mungil membuatnya terlihat awet muda. Walaupun usianya sudah 25 tahun tapi banyak orang yang mengira dia masih duduk di bangku SMA. Dia adalah yatim piatu sejak usianya 17 tahun. Ibunya meninggal karena sakit. Sedangkan ayahnya meninggal karena kecelakaan kerja.

"Akhirnya selesai juga waktunya pulang." Ucap Nadya Sambil bersiap untuk menyalakan motornya.

"Bye Nad, ketemu besok yah." Ucap Tica salah satu rekan kerjanya di restoran.

"Akhirnya sampai juga." Kata Nadya.

Setelah masuk ke dalam kontrakan, seperti biasa Nadya akan langsung mandi kemudian istirahat sejenak, sebelum masak untuk makan malam.

____________________ 00 ______________________

Keesokan Paginya__

Tringgg Tringgg Tringgg.....

"Huaaaaa...." Terlihat Nadya baru saja bangun dari tidurnya dan masih menguap dengan lebar. Dia merentangkan tangan dan meliukkan badannya agar tubuhnya kembali sadar. Nadya masih mengumpulkan nyawanya sedikit demi sedikit sebelum akhirnya dia benar-benar bangun.

"What? Aku telat, aduhh bisa kena semprot sama bos nihh!" Teriak Nadya setelah dia melihat jam dinding yang menunjukkan bahwa dia sudah terlambat 15 menit.

"Pasti ini gara-gara begadang semalam, lagian baju yang mau aku setrika banyak banget jadi begadang deh, heuhh." Curhat nya pada dirinya sendiri. Selama ini dia harus hidup berhemat jadi dia mencuci dan menyetrika bajunya sendiri. Dia juga mengerjakan pekerjaan rumah lainnya, malah kadang sampai begadang seperti semalam.

Sampainya di Restoran_

"Nadya Nadya, kamu ini niat kerja tidak sih? Beberapa hari yang lalu kamu terlambat, sekarang kamu terlambat lagi? Kamu ini tidur apa hibernasi? Ha? Poko nya gaji kamu saya potong! Tidak ada bantahan, sekarang kamu kembali kerja!" Ucap Pak Wibowo atasan Nadya di restoran.

"I... Iya Pak, maaf." Sahut Nadya yang hanya ditanggapi deheman oleh Pak Wibowo.

"Kena semprot lagi kamu, Nad?" Tanya Tica

"Biasa lah, kamu tau sendiri kan bagaimana kalau si bos lagi marah?" Jawab Nadya.

"Ya sudah lanjut kerja." Tica.

Di Perusahaan Robson.Drction_

"Den, Hari ini apa agenda saya?" Tanya Brydan pada sekertarisnya.

"Hanya meeting dengan Mr.Ricko, Tuan." Jawab Dendy.

"Persiapkan semua berkas yang diperlukan Den, kemudian kita berangkat." Perintah Brydan pada Dendy.

"Baik Tuan." Jawab Dendy.

Sore hari_

"Akhirnya selesai juga." Ucap Nadya pada Tica setelah selesai membersihkan restoran yang hendak tutup.

"Ayo Nad, btw kamu udah punya pacar belum Nad ?" Tanya Tica.

"Belum lah, aku tidak ada waktu buat cinta cinta, hidup aku sudah ribet buat nyari uang." Selorohnya.

"Hahaha, kasian banget sih kamu, kok kita sama ya Nad?" Canda Tica.

"Asem kamu, aku kira kamu udah punya, ternyata masih sebatang juga kamu." Kata Nadya.

"Sebatang sebatang, kamu pikir aku tanaman toge." Sahut Tica. Dan mereka berdua tertawa bersama. Bahagia tidak sulit kan? Hanya dengan bercanda bersama teman sudah bisa membuat kita tersenyum dan tertawa bahagia.

"Ya udah sampai ketemu besok ya Nad." Ucap Tica pada Nadya sebelum dia pergi meninggalkan restoran.

Ditempat lain_

"Den kita ke apartment Velyn sebentar." Kata Brydan.

"Baik, Tuan." Sahut Dendy

Apartment City Golden_

"Halo Sayang aku ada di depan apartment kamu." Ucap Brydan pada kekasihnya di sambungan telfon.

"Tunggu sebentar, Sayang." Sahut Velyn.

Tutt..

"Ayo masuk, Sayang." Ucap Velyn pada Brydan.

Dendy dan Brydan pun masuk kedalam apartment yang berukuran luas, memiliki dua lantai dan kolam renang yang berukuran sedang. Apartment City Golden adalah apartment kelas atas yang tagihannya cukup mahal. Tapi itu tidak masalah bagi Velyn karena dia terlahir dari keluarga yang berkecukupan bahkan bisa dibilang kaya.

"Silahkan duduk, Sayang." Ucap Velyn pada Brydan.

"Bibi, tolong buatkan teh untuk tamuku." Teriak Velyn memanggil asisten rumah tangga nya.

"Baik Nona." Sahut Bu Sarah.

"Silahkan diminum Tuan-tuan." Ucap Bu Sarah setelah menyajikan teh di atas meja.

"Tumben kamu mau mampir kesini, biasanya aku yang ke mansion kamu." Ucap Velyn.

"Aku hanya sedang bosan dirumah, jadi aku kesini setelah meeting dengan klien ku." Jawab Brydan.

"Owh ya, Sayang, aku ingin membicarakan sesuatu yang penting padamu besok, bagaimana jika kita bertemu di restoran dekat kantormu?" Kata Velyn.

"Baiklah." Sahut Brydan.

Setelah lama berbincang Brydan dan Dendy pamit untuk pulang. Hari ini Brydan sangat lelah tapi rasa lelahnya terobati dengan melihat senyum manis seorang Velyn.

Setelah sampai di rumahnya Brydan langsung membersihkan diri dan beristirahat sebelum makan malam nanti.

Ch-2 Pertemuan Pertama

Keesokan paginya *_*

Brydan sudah rapi dengan setelan jas berwarna hitam dan Dendy yang sedari tadi sudah menunggunya juga memakai jas senada dengan sang atasan. Brydan sudah menyelesaikan sarapan paginya, saatnya untuk berangkat ke kantor. Hari ini dia menunda semua meetingnya dengan klien karena sudah berjanji pada Velyn untuk berbicara serius di restoran dekat kantornya.

"Den kamu sudah lakukan yang saya mau?" Tanya Brydan.

"Sudah, Tuan." jawabnya pada Brydan.

"Jalan!" Titah Brydan.

Kemudian mobil sport keluaran terbaru itu pun berjalan ke arah kantor Brydan.

Di kantor Robson.Drction_

Ada segerombol karyawati yang sedang bergosip tanpa sadar bahwa Sang Penguasa sudah memasuki area perkantoran beriringan dengan sekertaris galak dibelakangnya. Seketika Brydan melirik Dendy dengan tatapan tajam. Seakan meminta Dendy untuk bertindak. Tanpa bertanya, Dendy langsung mengerti apa yang dimaksud tuannya itu. Dia pun langsung mengeluarkan tatapan tajam dan kegalakannya.

Bruakkkkk.....

Terdengar suara gebrakan meja, Seketika semua karyawati yang sedang berbicara langsung terdiam dan kaget saat mendapati orang yang menggebrak meja adalah sekertaris galak. Semua karyawati yang sedang bergosip itu tidak berani menatap mata Dendy dan hanya bisa tertunduk takut.

"Apa ini waktunya break?" Tanya Dendy.

Tapi mereka tetap diam, jika saja salah satu dari mereka berani menjawab mungkin beberapa menit lagi mereka akan berada di kutub utara. Hahaha...

"Apa kalian sudah bosan bekerja?" Teriak Dendy.

"Jawabbb!" Imbuhnya.

"Kalian semua keruangan saya, SEKARANG!" Teriaknya.

Mati aku aduhhh pake ketahuan sama Tuan Dendy sihhh.

Aduhh gimana ini mana cicilan masih banyak.

Tamatlah aku.

Coba aja tadi aku tidak ikut.

Itulah kata yang mereka ucapkan namun sayang hanya dalam hati saja.

Jangan tanya Brydan dimana, tentu dia sudah berada di ruangannya, bagi nya Dendy bisa diandalkan untuk hal sepele. Dendy sangat dipercaya oleh atasannya itu. Tapi Brydan juga tidak akan segan menghukum Dendy jika sekertaris nya itu sampai melakukan hal yang tidak diinginkannya. Seperti membantah perkataannya.

Diruangan Dendy_

"Kalian semua berani menentang Tuan Brydan?" Tanya Dendy sambil menatap tajam.

"Ti... tidak, Tuan." Ucap mereka gugup.

"Kalian tau apa peraturan yang kalian langgar?" Tanya Dendy lagi.

"Tidak boleh berkumpul dan berbicara saat jam kerja, Tuan." Sahut salah satu dari mereka.

"Lalu kenapa kalian melanggar. Apa kalian sudah bosan bekerja?" Teriak Dendy.

"Maaf, Tuan." ucap mereka semua sambil menundukkan kepalanya.

"Jika aku melihat lagi kejadian ini, maka kalian bersiaplah menjadi gelandangan." Ucapnya

"Untuk hukuman kalian, kalian harus datang lebih awal sebelum karyawan lainnya, jika kalian melanggar lagi, saya tidak akan main main dengan ancaman yang baru saja saya ucapkan." Imbuh Dendy.

"Baik, Tuan." Ucap mereka kompak

Legaaa. Batin mereka setelah keluar dari ruangan Dendy.

"Den keruangan ku." Titah Brydan di sambungan telfon bersama Dendy.

"Baik, Tuan." Sahut Dendy.

Tutttt... Brydan mematikan sambungan telfonnya.

"Tuan Restoran FoodGood yang didekat kantor sedang tutup, jadi tempat mana yang Anda kehendaki untuk pertemuan dengan Nona Velyn?" Ucapnya sopan pada Brydan.

"Beritahu Velyn untuk menemui aku di Restoran Great Bread saja, aku sedang ingin aneka macam roti." Kata Brydan.

"Baik, Tuan." Dendy.

Di Restoran Great Bread_

"Hy Baby, sudah lama menunggu aku?" Tanya Velyn yang baru saja tiba di restoran dan langsung menghampiri Brydan yang terlihat bermain handphone sambil sesekali menyeruput minuman nya dan terlihat Dendy di meja ketiga setelah meja Brydan.

"Aku baru saja datang." Sahut Brydan.

Velyn melihat Dendy yang hanya mengangguk hormat untuk menyapa kekasih tuannya itu.

"Silahkan menunya Nona, Tuan." Ucap seorang wanita. Di kartu pengenal nya tertulis nama 'NADYA KHARISMA'. Ya, restoran yang didatangi oleh sepasang kekasih itu adalah restoran tempat Nadya bekerja.

"Strowberry sweet bread dan vanilla chocolate bread." Jawab Velyn itu adalah menu kesukaannya dan Brydan.

Beberapa menit kemudian makanan yang Velyn dan Brydan pesan pun datang.

"Silahkan Tuan Nona, aawww maaf, Nona." Ucap si pelayan karena tanpa sengaja selainya sedikit tumpah ke jam tangan Velyn.

Seketika tatapan tajam Brydan tertuju padanya.

"Apa kau buta?" Hardiknya

"Sudah Sayang, tidak apa-apa, tolong ambilkan aku tissue ya." Ujar Velyn.

"Pelayan seperti dia ini tidak pantas dipekerjakan, melayani saja tidak becus." Brydan sudah memaki nya.

"Maaf Tuan, Nona." Ucapnya.

Masalah begini saja dibesar-besarkan dasar norak.

Batin pelayan itu. Dengan memberikan tatapan malasnya kepada tuan norak di hadapannya itu. Kemudian ia berlalu pergi untuk kembali bekerja.

Selesai dengan masalah selai mereka berdua pun mulai menikmati makanannya kemudian setelah makanan keduanya habis, mereka pun berbicara dengan serius. Mereka sama sekali tidak berbicara saat makan karena Brydan tidak suka ada yang berbicara ketika dirinya sedang makan.

"Sayang aku ingin berbicara serius, jadi aku mohon jangan potong ucapanku sebelum aku selesai." Pinta Velyn.

"Tentu, katakan!" Sahut Brydan.

"Aku sudah memutuskan untuk.........."

***

Salken Yah😁

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!