NovelToon NovelToon

Lenka Zero

Chapter 0 – Prolog

Dunia dan kehidupan sangatlah rumit. Meskipun dunia memiliki banyak keindahan, namun ada juga banyak hal yang berbahaya.

Meski kehidupan adalah sebuah berkah, namun terdapat banyak ujian dan cobaan.

Kehidupan adalah jalan yang dipenuhi dengan banyak sekali rintangan. Kau harus siap melewati berbagai kesulitan untuk bisa mendapatkan nikmat berkah hidup ini.

Jika kau ingin sukses, senang, hidup dengan aman dan nyaman, kau harus banyak berdoa atau berharap yang dibarengi dengan keteguhan hati dan tekad yang kuat, serta usaha yang tak kenal lelah.

Berusaha dengan giat, rajin, maksimal, dan penuh ketulusan.

Rela berkorban demi mencapai sesuatu, karena tak ada yang gratis di dunia ini.

Ketika kau mampu, maka tolonglah mereka yang membutuhkan. Perbanyak hubungan baik dengan orang-orang. Karena sesungguhnya, manusia tidaklah hidup sendirian.

Kebahagiaan tidak hanya bisa kau dapatkan dari diri sendiri, tapi bisa juga kau dapatkan dari orang lain.

Ini adalah beberapa kebijaksanaan berdasarkan pengalaman seorang pemuda yang kini sedang duduk melamun di samping jendela.

Tak ada yang salah dengan itu. Namun, segala sesuatu tidak selalu berjalan lancar meski kau mengikutinya.

Pemuda itu adalah seseorang yang telah berhasil mengakhiri perang dan menyelamatkan dunia di masa lalu. Berbagai kesulitan dan penderitaan telah dilaluinya demi mendapatkan kedamaian.

Namun, setelah akhirnya dia mendapatkan kehidupan normal yang diinginkan dan dapat menikmati hidup dengan santai, semua itu berakhir dalam waktu singkat, hanya karena keegoisan orang-orang diatasnya.

Dengan kekuatannya, dia bisa saja memberontak. Namun, karena keterikatannya dengan orang-orang, dan hutang yang harus dia bayar pada orang yang memanggilnya, sebagai pria sejati, dia tak punya pilihan lain selain memenuhi permintaan, bahkan jika harus membuang kehidupan normalnya.

Dia saat ini sedang berada dalam pesawat, menuju Jepang. tujuannya adalah untuk bersekolah di sebuah akademi yang sangat terkenal atas permintaan seseorang dan melaksanakan beberapa misi rahasia.

Misi rahasia yang berhubungan dengan para penyihir dan esper. Mereka adalah orang-orang yang telah mengalami kebangkitan setelah bencana besar dunia 'Gate' pertama terjadi. Mereka juga bisa disebut sebagai 'Awakaners' yang dibagi menjadi dua kategori, yaitu penyihir dan esper.

Pemuda itu bukanlah salah satunya, dia tidak termasuk ke dalam Awakaners. Namun, dia memiliki kekuatan yang tak akan kalah dari mereka.

Karena bukan seorang Awakaners, dia dikategorikan sebagai orang biasa. karena itu, dia berpikir bahwa kehidupan sekolah barunya akan gelap.

Meski memiliki aturan kesetaraan, namun banyak siswa, terutama Awakaners tidak mengindahkan aturan yang ada.

Kekuatan dan kekayaan menjadi cara untuk mencapai posisi puncak di sana. Sehingga membuat banyak siswa biasa sulit bertahan, juga banyak yang menjadi korban pembulian.

Pemuda itu yakin bahwa dirinya juga akan menjadi salah satu target orang-orang menjengkelkan di sana. Itu membuatnya malas pergi ke sana, namun bukan berarti dia takut. Dia hanya benci perasaan direndahkan dan diasingkan.

Satu-satunya hal baik baginya adalah bahwa

semua biaya kehidupannya di sana akan di tanggung sepenuhnya oleh pemerintah.

Segala masalah merepotkan yang berkaitan dengan dokumen dan data dirinya juga akan diselesaikan oleh agen pemerintah yang ditugaskan untuk membantunya sebagai pelayan.

Tentu saja, identitas asli dan prestasi besarnya akan dirahasiakan.

Jepang adalah negara dimana anime, manga, novel, dan game yang dia suka tercipta. Juga, ada banyak pemandian air panasnya. Itu artinya, dia bisa lebih memanjakan dirinya dengan kesenangan dan kenikmatan.

Di Indonesia, dia harus menunggu lama untuk mendapatkan edisi terbaru dari anime, manga dan novel yang disukainya.

Jika ingin pergi ke pemandian air panas, dia harus pergi ke tempat yang jauh untuk bisa melakukannya. Tapi di Jepang, dia bisa menikmati berbagai hal yang dia suka tanpa harus menunggu lama seperti sebelumnya.

Setelah beberapa jam, akhirnya dia sampai di Jepang.

“Akhirnya, aku berada ditempat dimana anime merajalela … Kukuku, halo Jepang, waahahahahaha!” dia tampak gembira dan tak sabar untuk berkeliling. Tapi sebelum itu, dia ingat bahwa ada banyak hal yang harus dikerjakan terlebih dahulu.

****

3 bulan telah berlalu sejak dia tiba di Jepang. Tepat seperti perkiraannya, di akademi, dia sering mendapatkan perlakuan buruk dari orang-orang sekitar. Terutama dari orang-orang berbakat yang merupakan anak dari keluarga kaya dan memiliki orang tua berpangkat tinggi di negaranya.

Namun, bukan berarti dia tidak punya teman. Dari semua penghuni Akademi, hanya ada sebagian kecil yang memperlakukannya dengan cukup baik. Dari 100.000 murid, hanya ada beberapa yang menjadi temannya.

Suatu hari, saat waktunya istirahat makan siang. Dia dan teman-temannya pergi ke taman untuk makan siang bersama. Namun, orang-orang menyebalkan yang selalu mengganggunya datang dan mulai mengacaukan waktu istirahat mereka. Lalu, sesuatu yang tidak terduga pun terjadi.

Sebuah lingkaran raksasa yang membentuk sebuah pola sihir, muncul di tanah yang mereka pijak.

Lingkaran sihir itu memancarkan cahaya yang menyilaukan. Tanpa ada yang bisa bereaksi dengan cepat, cahaya itu menelan mereka semua ke dalamnya.

Membuat siapapun yang melihatnya menjadi panik, karena sosok si Pemuda dan kawan-kawannya, serta para pengganggu lenyap tanpa jejak.

...

Ketika tersadar, si Pemuda dan yang lain sudah berada di tempat yang tidak dikenal. Mereka dikelilingi oleh orang-orang yang tampak seperti prajurit eropa, yang mengenakan baju zirah seperti di film-film.

Lalu di depan mereka, ada seorang gadis cantik yang tampak kebingungan. Dia sepertinya sedang menghitung jumlah mereka. "... 13 orang?" katanya dengan ekspresi bingung. "Berdasarkan catatan kuno, seharusnya ... hanya ada 12 orang, kan?"

***

Beberapa waktu berlalu.

Di sebuah hutan yang gelap dan dipenuhi dengan raungan-raungan monster yang menakutkan, seorang pemuda sedang berjalan dengan kebingungan.

“Oi oi, kenapa aku selalu saja kembali ke tempat yang sama?” dia tampak kesal.

“Apa tidak ada jalan untuk keluar dari tempat ini?" dia tampak seperti akan menangis.

"Aku mohon, siapa saja keluarlah dan TOLONG AKUUUUU!!!” teriakannya yang penuh harap, bergema hingga keseluruh penjuru hutan dan menakuti banyak monster.

Chapter 1 – Perang Dunia III

Namaku Adam dan umurku 17 tahun. Sekarang, aku baru duduk di bangku kelas 2 SMK.

Jika dilihat dari sudut pandang orang lain, mungkin aku ini hanya terlihat seperti pemuda biasa yang lemah. Namun sebenarnya, aku ini sangat atletik, kekuatan fisikku sangat besar, dan kemampuan bertarungku juga cukup tinggi.

Aku memiliki keyakinan tentang itu.

Aku juga memiliki sebuah kekuatan yang tidak biasa. Kekuatanku adalah kekuatan yang dapat melenyapkan dan membuat segala macam ilusi-ilusi fantasy seperti sihir dan kekuatan supranatural lainnya menjadi tidak mempan terhadapku.

Itu mirip dengan kekuatan dari tokoh utama dalam anime kesukaanku. Hanya saja, perbedaannya adalah jika kekuatan tokoh utama dalam anime kesukaanku itu adalah skill pasif, maka kekuatan yang kumiliki adalah skill aktif.

Dia hanya bisa menggunakan kekuatannya dengan tangan kanannya saja, sedangkan aku bisa menggunakan kekuatan itu dengan bebas di seluruh tubuhku.

Kekuatan dia selalu aktif, sedangkan aku bisa mengaktifkan dan menonaktifkan kekuatanku dengan bebas.

Selain itu, aku juga menguasai berbagai macam teknik beladiri tingkat tinggi, seperti Pencak Silat, Boxing, Karate, Kung fu, Muai Thai dan Taek Kwondo.

Di dunia ini, kekuatan sihir ataupun kekuatan supranatural lainnya seharusnya tidak ada, dan hanya dianggap sebagai sebuah ilusi atau fantasy.

Setidaknya itulah yang dipercayai oleh semua orang.

Akan tetapi, sebenarnya kekuatan sihir dan supranatural lainnya itu benar adanya. Hanya ada sedikit orang yang mengetahuinya.

Di dunia ini, hanya 0,07% dari keseluruhan manusia di dunia yang menguasainya. Orang yang menguasai sihir disebut sebagai "Penyihir", sedangkan orang yang menguasai kekuatan supranatural berdasarkan ilmu pengetahuan disebut sebagai "Esper".

Di negaraku Indonesia, hanya ada 5 orang yang memiliki kemampuan-kemampuan itu. Tapi, aku bukanlah salah satunya. Aku bukan "Penyihir" ataupun "Esper".

Aku memang memiliki kekuatan spesial, tetapi kekuatan itu tidak termasuk ke dalam kategori keduanya. Jadi aku tidak termasuk kedalam hitungan.

Lagipula tak ada satupun orang yang tahu mengenai kekuatanku, bahkan keluargaku sendiri. Orang-orang yang tahu akan kekuatanku hanyalah para pemerintah atau pemimpin dunia, dan orang-orang yang pernah melihatku ikut serta dalam "Perang Dunia III" di masa lalu.

****

3 tahun yang lalu, "Perang Dunia III" pecah.

Peperangan itu mengikut sertakan seluruh benua dan hampir seluruh negara yang ada di dunia.

Semua penyihir dan esper yang bersembunyi diikut sertakan kedalam perang tersebut, atas perintah dari pimpinan-pimpinan negara mereka masing-masing.

Saat itu, aku masih duduk di bangku kelas 3 SMP. Aku hanyalah seorang siswa SMP biasa, namun aku ikut terseret ke dalam perang besar tersebut secara paksa. Karena saat itu aku diculik dan dijadikan sebagai tawanan oleh negara musuh.

Aku dibawa ke sebuah tempat tersembunyi di negara lain. Aku hanyalah seorang bocah yang tidak tahu apapun mengenai cara berperang, aku juga tidak tahu mengenai keberadaan sihir ataupun supranatural.

Satu-satunya yang kumiliki saat itu, hanyalah ketahanan dan kekuatan fisik, serta reflek tubuhku yang di atas rata-rata orang normal.

Sebagai tawanan perang, aku tidak sendirian. Ada lebih dari 100 orang yang kurang beruntung dan mengalami hal yang sama sepertiku. Mereka dijadikan tawanan dan selalu mendapatkan perlakuan yang sangat kasar oleh orang-orang yang menculik kami.

Baik itu pria maupun wanita, orang tua maupun anak-anak, disana kami disiksa dengan kejam tanpa alasan yang jelas. Bahkan ada beberapa dari kami yang sampai tewas terbunuh karena siksaan itu.

Karena aku dan tawanan-tawanan lainnya adalah orang yang memiliki nasib yang sama, dan memiliki keinginan yang sama untuk bisa lolos dari tempat terkutuk itu, kami menjadi sangat dekat dan memiliki rasa persaudaraan yang tinggi.

Kami bekerja sama untuk melarikan diri dan saling membantu satu sama lain dalam menghadapi berbagai kesulitan. Lalu suatu hari, kami akhirnya berhasil melarikan diri bersama-sama.

Setelah melalui banyak kesulitan dan melakukan banyak usaha yang hampir membuat kami kehilangan nyawa, aku bersama dengan tawanan-tawanan yang selamat lainnya, berhasil meloloskan diri dari tempat terkutuk itu.

Setelah itu, kami berpisah untuk kembali ke tempat asal kami masing-masing. Sebelum berpisah, kami saling membuat janji ….

“ Jika suatu saat nanti kita dapat bertemu kembali, mari kita berkumpul dan makan-makan bersama lagi. Kalau begitu, jaga diri kalian dan tetaplah hidup dengan sehat!”

Kami semua pun berpisah dan saling melambaikan tangan. Sebagian dari kami menangis, dan sebagian lagi hanya memasang ekspresi sedih. Tapi dalam hati, kami senang dan saling berterimakasih.

Namun setelah aku berpisah dengan mereka, bukannya pulang ke rumah dimana keluargaku berada, aku malah tersesat tanpa tahu arah jalan pulang.

Semakin aku berjalan, aku malah semakin terbawa kedalam masalah perang.

Dalam perjalanan mencari jalan pulang, aku dihadapkan dengan berbagai macam masalah.

Negara dimana aku berada setelah diculik adalah negara Amerika, pusat dimana "Perang Dunia III" terjadi.

Karena aku tidak memahami bahasa asing, aku jadi sering ditipu oleh orang lain. Dikejar-kejar tentara karena dikira mata-mata, ditembaki karena tidak sengaja masuk ke dalam wilayah atau markas tentara, aku juga pernah hampir mati kelaparan, saat akhirnya aku mendapatkan makanan, aku malah disangka pencuri, lalu ditangkap dan disiksa.

Meskipun pada akhirnya aku dibebaskan karena tidak terbukti bersalah. Aku terus mengalami banyak kemalangan saat itu. Setelah beberapa bulan berlalu, aku bertahan dan mulai terbiasa dengan keadaanku.

Aku yang biasanya hanya kabur, mulai berani membela diri. Aku juga mempelajari tentang keberadaan penyihir dan esper. Mencari kelemahan-kelemahannya dan bagaimana cara untuk mengatasinya.

Setelah bekerja keras dengan berbagai usaha, akhirnya aku mengerti mengenai teori-teori tentang sihir dan supranatural lainnya. Sehingga aku mampu mencari cara yang lebih mudah agar bisa bertahan, dan membela diri saat melawan "Penyihir" dan "Esper".

Sebelumnya aku tidak mempunyai kemampuan apapun, namun setelah mengalami banyak hal dalam perang, secara perlahan semua pengalaman yang kualami membuatku menjadi lebih kuat.

Dalam perjalananku, aku juga bertemu dengan berbagai macam orang yang memiliki kemampuan sangat hebat. Ada dari mereka yang menjadi musuhku dan ada juga yang menjadi rekanku.

Aku mempelajari banyak informasi, ilmu pengetahuan dan keterampilan bertarung dari orang-orang yang menjadi rekanku, sehingga aku bisa melindungi diriku sendiri dengan lebih baik.

Mereka juga mengajariku sihir dan kekuatan supranatural lainnya. Namun entah kenapa, aku tidak pernah bisa melakukannya.

Mereka bilang, aku sama sekali tidak memiliki "Mana" atau energi-energi sejenisnya yang dibutuhkan untuk menjadi "Penyihir" ataupun "Esper".

Mendengar itu dari mereka, aku tak punya pilihan lain selain percaya itu dan menyerah. Karena itulah, aku hanya bisa bertarung dengan akal dan kekuatan fisik belaka.

Bersama dengan rekan-rekanku, kami berjanji untuk bekerja sama mengakhiri perang ini. Seiring berjalannya waktu, aku sering kali bertemu dan bertarung melawan para "Penyihir" dan "Esper" di medan perang.

Karena aku tidak memiliki kekuatan apapun saat itu, aku tak bisa banyak membantu rekan-rekanku dalam menghadapi para penyihir dan esper lainnya.

Disetiap pertarungan, sering kali aku menggunakan tubuhku sebagai tameng untuk melindungi rekan-rekanku dari rentetan peluru, sayatan pedang, ataupun serangan sihir dan supranatural lainnya.

Sehingga aku memiliki banyak sekali bekas luka yang mengerikan di sekujur tubuhku dan rasanya sangat menyakitkan. Aku selalu ingin menangis dan rasanya seperti ingin mati. Adalah hal yang aneh, bahwa aku masih bisa bertahan hidup dan tetap menjaga kesadaranku saat itu.

Aku bisa melihat ekspresi sedih yang dipenuhi rasa bersalah dari wajah rekan-rekanku, setiap kali aku terluka dan meringis kesakitan, atau saat ketika aku membunuh musuh-musuhku.

Wajar saja mereka merasa seperti itu. Aku hanyalah seorang bocah berusia 14 tahun, namun aku sudah mengalami banyak sekali rasa sakit dan memiliki pengalaman membunuh orang.

Untuk anak seusiaku, aku sudah terlalu banyak menanggung beban penderitaan, sedangkan mereka adalah orang-orang tua yang telah berusia lebih dari 30 tahun, bahkan ada yang sudah berusia lebih dari 50 tahun.

Mereka merasa malu dan tidak berguna, karena mereka merasa kalau mereka lebih banyak dilindungi daripada melindungi. Tapi aku melakukannya karena aku tidak ingin kehilangan mereka. Aku tidak ingin sendirian lagi di tempat yang penuh dengan kekejaman ini.

Aku melindungi mereka demi ke-egoisanku sendiri. Aku tidak membutuhkan penghargaan atau terima kasih apapun, dan mereka juga seharusnya tidak perlu merasa bersalah.

Lagipula untuk orang lemah sepertiku yang tidak memiliki kekuatan khusus, hanya itulah yang bisa kulakukan untuk membantu mereka.

Karena aku sangat sering menahan atau menghalau serangan para penyihir dan esper dengan tubuhku, tubuhku mulai berkembang dan menciptakan suatu kekebalan tertentu. Kekuatanku mulai bangkit dan membuatku menjadi lebih kuat.

Kekuatan yang bangkit dari dalam diriku adalah kekuatan yang sangat tidak biasa. Semua serangan para "Penyihir" dan "Esper" menjadi tidak mempan terhadapku sama sekali.

Dengan kekuatanku itu, aku mampu mengalahkan banyak musuhku dengan sedikit lebih mudah. Aku jadi bisa lebih banyak memberikan bantuan pada rekan-rekanku.

Kami berjanji akan bersama-sama untuk terus bertarung demi menghentikan perang ini, agar aku bisa pulang bertemu dengan keluargaku lagi dan memperkenalkan mereka pada keluargaku.

Setelah itu, kami juga berjanji untuk pergi ke warung nasi di Indonesia untuk makan nasi goreng dengan tempe dan tahu bersama-sama. Namun, takdir berkata lain.

Suatu hari, kami semua dikalahkan dan aku kehilangan seluruh rekan-rekanku dalam suatu pertarungan melawan makhluk mengerikan yang sangat kuat.

Makhluk itu terlihat seperti macan raksasa dengan tubuh sebesar rumah 3 lantai. Dia memiliki kekuatan yang sangat besar dan mampu mengancam seluruh dunia ke kehancuran yang pasti.

Anehnya, dia memiliki kekuatan yang sama sepertiku. Sebuah kekuatan yang mampu untuk meniadakan segala kekuatan yang menyangkut ilusi-ilusi fantasy, seperti sihir atau supranatural lainnya.

Karena itulah, rekan-rekanku yang merupakan seorang "Penyihir" dan "Esper" sama sekali tidak bisa berkutik melawannya. Mereka semua tewas dengan mudah dalam pertarungan melawan makhluk misterius itu dan hanya meyisakan aku seorang diri.

Baru beberapa bulan aku bersama dan mengenal mereka. Meskipun sangat singkat, mereka adalah orang-orang yang sangat berharga, yang sudah kuanggap sebagai keluargaku sendiri.

Aku hanya bisa melihat mayat rekan-rekanku yang telah berjuang bersamaku terbujur kaku dihadapanku.

Melihat mereka, aku merasakan kekosongan dalam diriku. Lalu, aku melihat pada makhluk yang telah membunuh mereka. Makhluk itu tersenyum ketika melihatku, seolah-olah dia merasa senang melihat penderitaanku.

Aku ingat saat kami bertarung sebelumnya. Makhluk itu tertawa menikmati pembunuhan yang dia lakukan.

!!!

Saat itu, aku merasakan rasa sakit yang tidak terbayangkan. Rasa sedih karena kehilangan rekan-rekan yang berharga, amarah pada musuh yang telah membunuh mereka, dan kekecewaan terhadap kelemahan dan ketidak mampuanku sendiri.

Berbagai emosi yang dalam dan gelap mulai bergejolak di dalam diriku. Setelah itu, di suatu tempat di dalam diriku, aku mendengar sebuah suara retakan ….

TRETAK!

Ada semacam ingatan-ingatan mulai muncul di kepalaku dalam waktu yang sangat singkat.

“… Ugh!?”

Aku tidak tahu apa yang terjadi. Tapi, dunia serasa bergoncang dengan diriku sebagai pusatnya.

Kilatan-kilatan listrik berwarna merah muncul disekitar tubuhku dan energi berwarna emas, perak, dan kegelapan yang tebal muncul keluar dari tubuhku seperti api yang mengamuk, membakar seluruh tubuhku.

Aku merasakan kekuatanku sangat meluap dan entah kenapa, pikiranku yang sebelumnya kacau menjadi tenang.

Aku kembali menatap pada makhluk sialan yang telah membunuh rekan-rekanku. Makhluk itu terkejut melihatku dan bergetar ketakutan. Namun, itu tidak berlangsung lama.

Makhluk itu mulai kembali tenang dan tersenyum mengerikan. Dia melihatku seolah-olah melihat sesuatu yang menarik.

Tiba-tiba saja, muncul energi kegelapan berwarna merah darah yang keluar dari tubuh makhluk itu. energi tersebut terus keluar dari tubuhnya dan mulai berputar mengelilinginya. Lalu, mulai menutupi seluruh tubuhnya hingga tubuhnya tidak bisa dilihat lagi.

Setelah beberapa saat, aku bisa melihat energi itu mulai terserap kembali kedalam tubuh makhluk itu. Lalu ….

!!!

Bentuk tubuh makhluk itu mulai terlihat. Makhluk itu tidak lagi berbentuk seperti macan raksasa sebesar rumah 3 lantai. Makhluk itu telah menyusut dan berubah kedalam bentuk 'humanoid'.

Dia memiliki rambut berwarna hitam yang berkobar seperti api, tubuh kekar setinggi 3 meter yang mirip seperti 'full plate armor' dengan banyak duri di beberapa bagian tubuhnya, lalu ekor panjang yang terlihat seperti kumpulan bilah-bilah tombak yang sangat tajam.

Dia menyeringai, berdiri dengan tegak dan melihatku ke bawah seperti sedang merendahkaku.

Aku bisa merasakan kalau makhluk itu telah menjadi jauh lebih kuat daripada sebelumnya. Namun, aku sama sekali tidak merasakan kegugupan ataupun rasa takut.

Aku tidak tahu apakah aku bisa menang atau tidak, tapi dengan kekuatan yang bangkit dari dalam diriku ini, setidaknya aku percaya bahwa aku memiliki sedikit kesempatan untuk menang.

Lalu, pertarungan antara aku dan makhluk itu pun dimulai.

Chapter 2 – Perang Dunia Telah Berakhir

Bumi berguncang dan langit mengamuk, kegelapan menyelimuti dunia, dan bencana besar terjadi dimana-mana.

Semua orang di dunia berpikir bahwa kiamat sedang terjadi, sehingga mereka hanya bisa pasrah dan berdo’a pada Tuhan yang mereka percayai masing-masing. .

Namun, kenyataannya seluruh dunia sedang merasakan dampak dari gelombang pertarungan Adam dan Makhluk misterius. Pertarungan mereka sangat cepat dan sangat menghancurkan.

Gerakan mereka cepat seperti kilat, kekuatan mereka mampu menghancurkan gunung-gunung sampai berkeping-keping, setiap dampak ledakan dari serangan mereka yang saling beradu menciptakan sebuah kawah raksasa yang jika diisi dengan air, kau bisa menganggapnya sebagai sebuah danau.

Mereka terlempar dan terpental kesana kemari, menghancurkan dan meluluh lantahkan setiap tempat yang mereka lewati.

Orang-orang penting diseluruh dunia, dari berbagai negara yang menonton pertarungan mereka, melalui sebuah artefak yang diciptakan oleh para penyihir, hanya bisa takjub dan bergetar ketakutan saat melihat pertarungan mereka.

Itu seperti melihat pertarungan antar Dewa. Tak peduli dari suku, ras, atau negara manapun, mereka semua memiliki harapan yang sama, yaitu kemenangan Adam dan keselamatan dunia.

Mereka terus bertarung selama 2 hari dan 2 malam tanpa henti, sampai pemenangnya diputuskan. Mereka berdua terluka sangat parah, namun orang yang menerima luka paling parah adalah Adam.

Beberapa bagian tubuhnya mengalami pendarahan yang dalam, karena terkena serangan dari cakar dan ekor yang sangat tajam.

Lengan kiri dan 7 tulang rusuknya patah saat menahan pukulan dan tendangan yang sangat kuat.

Tidak seperti makhluk itu yang memiliki tingkat regenerasi tubuh yang sangat tinggi, Adam tidak memiliki kemampuan regenerasi setinggi itu.

Jika makhluk itu mampu menyembuhkan dirinya sendiri dalam waktu beberapa menit, maka Adam hanya bisa menyembuhkan dirinya sendiri dalam waktu beberapa jam.

Semakin lama mereka bertarung, maka keadaan semakin tidak menguntungkan untuk Adam. Meskipun begitu, pada akhirnya Adam lah yang menjadi pemenang. Dalam pertarungan tersebut, Adam jauh lebih unggul dalam kecepatan dan teknik bertarung. Sehingga makhluk itu terus terkena bombardir serangannya.

Adam hanya terkena serangan beberapa kali, namun kerusakan yang dia terima jauh lebih besar dibandingkan dengan makhluk itu.

Karena setiap kali dia menyerang makhluk itu dan memberikan kerusakan yang parah, makhluk itu dapat beregenerasi dengan cepat.

Sedangkan saat Adam terkena kerusakan yang besar, Adam tidak bisa langsung menyembuhkan dirinya dalam waktu singkat, sehingga dia terus bertarung sambil menahan rasa sakit dari luka yang seharusnya telah membuat dia tewas sejak lama.

Dia hanya terus menyerang dan membuat kerusakan yang fatal sampai regenerasi makhluk itu tidak bisa mengikutinya.

Serangan demi serangan dan kerusakan demi kerusakan di alami oleh makhluk itu, sampai pada akhirnya makhluk itu jatuh dan tidak bergerak lagi, karena tubuh dan organ dalamnya telah hancur dan tidak dapat kembali beregenerasi.

Gdbuk!

“Hahh … hahh … hahh …, perkiraanku benar! … ada batasan baginya untuk bisa terus beregenerasi.” Adam tersenyum atas kemenangannya. Dia sangat kelelahan dan bisa jatuh kapan saja.

****

Pada akhirnya, aku berhasil mengalahkan makhluk sialan itu. Membutuhkan waktu yang panjang dan pengorbanan yang besar untuk mengalahkannya.

Meskipun aku menang, aku juga berakhir dengan sekarat. Jika bukan karena ketahanan tubuhku yang sangat tinggi, aku pasti sudah lama mati.

Setelah aku berhasil mengalahkan makhluk misterius itu, aku kembali ketempat dimana mayat rekan-rekanku berada. Aku membawa tubuh mereka ke tempat persembunyian kami untuk menguburkannya di sana sementara.

Suatu saat nanti, setelah perang berakhir, aku berniat untuk mengembalikan jasad mereka ke keluarganya masing-masing, agar bisa dikuburkan ditempat yang layak.

Karena aku memiliki luka yang sangat parah, aku membutuhkan istirahat yang panjang untuk menyembuhkan lukaku.

Meskipun tidak seperti makhluk mengerikan sebelumnya, kemampuan regenerasiku masih berada di luar akal sehat manusia.

Setelah beberapa minggu berlalu, meskipun belum sembuh sepenuhnya, lukaku sudah mulai menutup dan tidak terlalu terasa nyeri. Sehingga, aku bisa sedikit lebih bebas menggerakkan tubuhku.

Lalu, aku pergi meninggalkan tempat persembunyian. Karena aku adalah satu-satunya yang masih hidup, aku bertekad. Meskipun telah kehilangan rekan-rekanku, aku tidak boleh menyerah. Meskipun sekarang aku seorang diri, aku akan mengakhiri perang ini dan memulai kehidupan normal yang kuinginkan sesuai dengan janji kami.

****

Tidak terasa setahun telah berlalu sejak aku diculik dan dijadikan tawanan di negara asing. Aku telah mengalami banyak siksaan, namun aku berhasil lolos pada akhirnya. Lalu, aku tersesat dan bertemu dengan rekan-rekan yang bisa dipercaya.

Aku berjuang dan menikmati kebersamaanku dengan mereka, namun akhirnya aku kehilangan mereka karena seekor makhluk yang misterius. Aku bertarung dengan makhluk misterius itu dan akhirnya berhasil mengalahkannya dengan kemenangan tipis.

Setelah itu, aku terus bertarung seorang diri dalam perang, mencurahkan begitu banyak usaha, keringat dan darah.

Dalam perjalananku, aku mendapatkan banyak pelajaran. Aku mengerti betapa pentingnya sebuah kepercayaan, aku mengerti bagaimana sulitnya mencari teman yang bisa diandalkan, aku mengerti bagaimana sulitnya menilai seseorang.

Kau tahu? Tidak semua orang yang terlihat baik itu benar-benar baik, dan tidak semua orang yang terlihat jahat itu benar-benar jahat.

Terkadang, orang-orang yang terlihat baik di mata kita bisa melakukan kekejaman atau kejahatan yang jauh lebih menakutkan, dan terkadang orang-orang yang terlihat jahat justru melakukan hal-hal yang baik dan terpuji.

Kita tidak bisa menilai seseorang hanya dari penampilannya saja, kau juga tidak bisa menilai secara langsung seseorang hanya karena kau merasa dia itu orang yang baik dalam pandangan sekilas. Untuk mengetahui apakah seseorang itu baik atau tidak, itu sangatlah sulit dan butuh kejelian.

Meskipun kau telah mengenal orang itu selama bertahun-tahun lamanya, apakah kau bisa menjamin dengan pasti kalau orang itu benar-benar baik dan bisa dipercaya?

Apa kau bisa menjamin dengan pasti, dia tidak akan melakukan hal buruk saat kau tidak ada?

Apa kau tahu sikapnya terhadap orang lain saat kau tidak ada?

Apa kau tahu, apa yang dia pikirkan tentangmu?

Meskipun terlihat baik didepanmu, apakah kau bisa menjamin kalau dia tidak menjelek-jelekkan dirimu dibelakangmu?

Akan kukatakan sekali lagi!

Mencari orang yang baik dan bisa dipercaya itu sangatlah sulit. Karena itulah, aku tidak pernah mempercayai orang sampai 100%.

Yang namanya makhluk hidup itu tidak bisa ditebak dengan mudah, terutama yang berakal seperti kita.

Semakin pintar seseorang, semakin banyak hal licik atau berbahaya yang bisa dia pikirkan. Semakin bodoh seseorang, semakin mudah dia diperdaya oleh orang lain dan sulit berkembang.

Bahkan sebuah keluarga bisa saling menghancurkan satu sama lain hanya karena hal-hal sepele.

Seorang teman, sahabat, kekasih, suami, istri, saudara atau bahkan orang tua sekalipun, bisa menyakiti, mengkhianati, dan mengakhiri hidupmu dengan cara yang tidak bisa kau bayangkan.

Kejadian-kejadian seperti itu telah banyak terjadi di suatu tempat di berbagai dunia. Jika sahabat, kekasih, atau bahkan keluarga saja bisa saling menghancurkan satu sama lain, apa kau bisa benar-benar mempercayai seseorang sepenuhnya?

Jika kau tanya aku, maka aku akan menjawab … TIDAK!

Lantas, apa yang bisa kupercayai sepenuhnya?

Masalah itu, kau harus mencarinya sendiri. Karena setiap orang memiliki pikiran yang berbeda.

Orang-orang yang mengakui kejahatan atau keburukannya, setidaknya lebih baik dibandingkan dengan orang-orang yang berpura-pura baik, tapi melakukan hal-hal yang buruk sambil menyembunyikannya, tanpa pernah mau mengakui kesalahannya.

Karena itulah, kau harus berhati-hati dalam menjalani hubungan dengan orang lain. Terutama yang berhubungan dengan agama. Karena agama itu sangatlah sensitive.

Kau tidak boleh terlalu berlebihan terhadap sesuatu, karena mungkin saja apa yang kau lakukan itu bisa membuat orang lain terganggu atau bahkan tersakiti.

Terutama, kau harus berhati-hati terhadap ucapanmu. Ada pepatah yang mengatakan bahwa "mulutmu adalah harimaumu", kata-kata yang telah keluar sulit untuk ditarik kembali.

Kau harus ingat, hal-hal sepele bisa mengakibatkan sesuatu yang sangat fatal.

Percikan api yang sangat kecil saja, bisa menjadi pemicu ledakan atau kebakaran besar. Karena itulah, akal sehat yang baik itu penting, ilmu pengetahuan itu penting.

Kau harus banyak belajar tentang dunia, agar kau tidak menjadi orang bodoh yang dapat dengan mudah diperdaya dan dimanfaatkan orang lain.

Agar kau bisa memilah mana yang baik dan mana yang buruk dengan lebih baik.

Agar kau bisa menjalankan kehidupanmu dengan lebih baik, dan agar kau bisa menjaga dan melindungi orang-orang yang kau sayangi dan kau cintai dengan lebih baik.

Pada akhirnya, semuanya tergantung pada diri sendiri.

Setelah melewati banyak rasa sakit dan penderitaan. Akhirnya, aku mencapai akhir dari peperangan.

Aku berhasil menemui para pemimpin dunia dengan aman. Namun entah kenapa, saat aku bertemu dan berhadapan dengan mereka, mereka terlihat seperti seorang pegawai yang melihat bosnya datang menemui mereka.

Mereka menyediakan minuman dan menghidangkan banyak makanan enak untukku. Meskipun aku belum pernah bertemu dengan mereka, mereka semua yang merupakan pemerintah atau petinggi negara dari berbagai negara di dunia, tampak sangat mengenaliku.

Mereka bisa tahu bagaimana sikapku, apa kebiasaanku, dan bahkan sampai makanan favoritku saja mereka tahu.

Ini aneh, mereka terlihat sangat gugup dan aku juga bisa merasakan kalau mereka sedang merasa takut … apa mereka takut padaku?

Aku tidak tahu apa yang mereka ketahui tentangku, tapi aku bersyukur dan senang. Mereka mau membantuku dalam menyelesaikan berbagai masalah yang menjadi penyebab terjadinya perang.

Aku banyak mengutarakan pendapat serta saran dariku dan juga almarhum rekan-rekanku, mengenai perang ini kepada mereka.

Mereka semua menerimanya dengan baik tanpa sedikitpun penolakan. "Aneh, bukankah ini terlalu mudah?"

Jujur saja, aku terkejut dengan sikap para pemimpin dunia itu. Kupikir mereka akan bersikap dengan sombong, arogan dan keras kepala. Tapi tak seperti yang kubayangkan, mereka sangat ramah, sopan dan baik terhadapku.

Mereka memperlakukanku dengan sangat hormat, pada tingkat dimana aku ini seperti bos mereka sendiri. Jika aku tahu mereka sebaik ini, sudah sejak awal aku akan berusaha langsung untuk menemui mereka … Hahh~ dasar!

Setelah mendengarkan semua perkataanku, beberapa hari kemudian para pemimpin dunia mengumumkan hal yang sangat penting kepada dunia.

Setelah mempertimbangkan banyak hal, atas persetujuan dari seluruh pihak dari berbagai negara, perang akhirnya dinyatakan berakhir.

Pengorbananku dan almarhum rekan-rekanku, sama sekali tidaklah percuma. Karena aku telah berhasil sampai akhir dan telah mencapai tujuan kami.

Aku harap almarhum rekan-rekanku, juga orang-orang yang menjadi korban dan meninggal dalam perang, bisa tenang di alam sana.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!