Hari itu benar-benar hari yang buruk untuk Aletaa. Ya, dimalam yang dingin itu Aletaa benar-benar mati berdiri disaat kedua bola matanya melihat Alex sang pacar sedang memadu kasih dengan seorang wanita diatas ranjang milik Aletaa sendiri.
Usut punya usut, wanita dewasa itu adalah selingkuhan-nya. Alex yang sudah mengenal *** dari bangku smp geram karna penolakan Aletaa yang tidak mau memuaskan ***** birahinya.
Hingga tak ada pilihan lain, Alex memilih berselingkuh dibelakang Aletaa dengan seorang wanita yang usianya 5 tahun lebih tua darinya.
Aletaa yang saat itu berpropesi sebagai pramugari sedang ditugaskan untuk terbang ke negara lain.
Meninggalkan Alex sendiri di kost-an milik Aletaa. Alex adalah seorang pengangguran sejati, hari-harinya ia habiskan untuk tidur dan menghabiskan uang hasil Aletaa bekerja. Namun begitu bodohnya Aletaa karna berani memelihara seorang pria tak berguna didalam kamar Kost-nya.
Ya mau bagai mana lagi. Aletaa benar-benar mencintai Alex hingga apapun yang dilakukan Alex padanya akan ia terima dengan lapang dada.
Cintanya pada Alex membuat Aletaa buta dan tak bisa melihat kebusukan dari pria itu.
Tapi dimalam itu kesalahan Alex tak bisa dikompromi lagi. Disaat Aletaa menjalankan tugas, Alex diam-diam membawa pacar keduanya ke kost-an Aletaa. Malam yang hujan dan dingin tentu membuat mereka bahagia. Apalagi tanpa kehadiran Aletaa membuat keduanya makin bersemangat memompa gairah satu sama lain.
Namun siapa sangka, dimalam yang hujan itu Aletaa pulang ke kost-an Karna cuaca buruk, penerbangan-nya diundur sampai badai berhenti.
Betapa kagetnya saat Aletaa melihat dua tubuh telanjang diatas ranjangnya sendiri.
Singkatnya malam itu hubungan Aletaa dan Alex kandas karna orang ketiga. 5 tahun pacaran juga terasa sia-sia, 5 tahun kesetiaan Aletaa dibalas tuntas dengan penghianatan yang Alex lalukan.
Hati Aletaa yang rapuh seketika hancur berkeping-keping karna penghianatan yang Alex berikan.
Dia pikir, walaupun Alex tak baik baginya, tapi dia setia. Tapi sekarang rasanya semua yang dulu pernah Aletaa pikirkan tentang Alex hanya bayang-bayang semu yang terasa hampa dan tidak nyata. Alex bukan pria yang baik untuknya, dan akan tetap begitu untuk selamanya.
Rasanya seperti sebuah samurai menyincang dadanya, perih dan sakit tak tertahankan.
*****
3 bulan kemudian....
Rasanya baru kemarin saat melihat penghianatan yang Alex berikan. Rasanya baru kemarin Aletaa melepas Alex pergi dari hati dan kehidupan-nya untuk selamanya.
Namun Aletaa adalah wanita yang tegar, begitu mudahnya ia melupakan pria berengsek yang telah menghabiskan lima tahun hidup bersama tampa sebuah kesetiaan.
Kini Aletaa bukan lagi seorang pramugari, ia lebih memilih untuk pulang ke kampung halaman dan fokus menjaga ayahnya yang mulai sakit-sakitan dan tidak bisa berjalan.
Aletaa sekarang bekerja di sebuah club malam, bukan sebagai pemandu lagu, melainkan jadi tukang bersih-bersih.
Tugasnya hanya membersihkan kamar kotor bekas prostitusi. Bukan hal baru baginya jika menemukan alat pengaman disetiap kamar yang ia bersihkan.
"Huh... ada satu kamar yang kosong, apa aku boleh menumpang ke kamar mandinya?," gumam Aletaa. Tubuhnya terasa sangat lelah, badan-nya lengket karna berkeringat.
Malam itu pengunjung club sangat banyak, mungkin karna malam minggu, banyak anak muda yang nongkrong dan foya-foya.
Aletaa mendekat kearah resepsionis.
"Mas boleh numpang mandi di kamar yang kosong gak?, gerah banget nih" Ujarnya pada seorang resepsionis.
"Kamar ujung itu kan?" tanya sang resepsionis. Aletaa hanya mengangguk untuk menjawabnya "boleh aja, nanti saya hendel dulu pengunjung yang mau sewa kamar. Tapi jangan lama-lama, jangan lupa kunci juga pintunya" Sahut sang resepsionis.
"Makasih mas..." sahut Aletaa sumringah, dengan segera gadis itu pergi ke kamar yang kosong. Tak lupa mengikuti saran sang resepsionis untuk mengunci pintunya.
Club itu memang milik bersama, jadi para pegawai dibebaskan masuk kamar manapun yang kosong untuk sekedar beristirahat.
Hanya saja perlu berhati-hati, karna yang namanya di club hiburan malam tak semua orang-orangnya baik.
Orang yang sekalinya masuk ketempat hiburan malam. Pasti pulang dengan sebuah kekurangan. Ada yang mabuk-mabukan, dan mungkin saja ada yang kehilangan kehormatan.
Semuanya tergantung pada kita yang menjalankan, jadi bijaklah dalam melakukan suatu hal apapun. Tuhan tidak tidur, dia bisa melihat semua yang dilakukan oleh tiap-tiap mahluknya.
***
Hi semuanya, selamat datang di karya pertama aku, semoga semuanya terhibur.
Maaf jika masih banyak salah-salah kata, mohon malum karna aku masih belajar. Tapi aku akan terus berusaha untuk bikin cerita yang lebih menarik, menghibur dan bisa diambil hal baiknya.
Kalo ada yang merasa novel aku kurang srek bisa langsung komen, biar aku tau dimana yang salah dan bisa langsung membetulkan-nya.
jangan lupa like, vote sama komen.
Lama Aletaa berada didalam kamar mandi. Gadis kecil itu sangat menikmati waktu mandinya. Semenjak kerja malam hari di club itu, Aletaa kehilangan waktu untuknya beristirahat. Ditambah siang harinya Aletaa disibukan mengurus sang ayah dan membereskan rumah. Waktunya seakan sibuk dan padat. Namun walaupun begitu, Aletaa bahagia karna ia hidup seperti apa yang ia mau. Tak ada lagi kekangan dari Alex yang selalu saja menyuruhnya mencari uang dan bekerja setiap saat.
Padahal uang itu Alex yang menggunakan-nya. Apalagi ia menggunakan-nya untuk berselingkuh dengan wanita lain.
Aletaa bersyukur karna kini hidupnya bebas.
Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar kamar. "Wah pasti ada yang mau sewa kamar, harus cepet-cepet nih" tutur Aletaa dalam hati. Gadis itu menyegerakan mandinya lalu memakai pakaian-nya kembali.
Setelah itu Aletaa segera keluar dan membuka pintu kamar. Nampak seorang pria yang kelihatan-nya mabuk berat ditemani resepsionis yang tadi mengizinkan Aletaa mandi.
"Mas ini kenapa?" tanya Aletaa panik lalu ikut membantu sang resepsionis memegangi tubuh si pria.
"Cepat bawa masuk, kayanya dia kebanyakan minum alkohol" sahut sang resepsionis.
Aletaa dan resepsionis itupun segera membawa sang pria keatas ranjang lalu menidurkan-nya disana. "Tolong dijaga dulu ya, saya mau hubungi keluarga mas ini dari hpnya" tutur sang resepsionis lalu keluar dari kamar tersebut.
Aletaa yang berdiri disamping ranjang hanya bisa mengagumi ketampanan sang pria. "Ya ampun ganteng banget, ini orang atau apa ya kok ganteng amat" gumam Aletaa dalam hati.
Tiba-tiba pria itu berbalik, hampir saja jatuh dari atas ranjang. Dengan sigap dan cekatan Aletaa menahan tubuh sang pria. Lalu mengembalikan-nya ke posisi semula.
"Emmmm" gumaman itu terdengar dari arah sang pria, sepertinya dia mulai tersadar.
"Tuan apa anda tau ini dimana?" tanya Aletaa memastikan.
"Ya, aku tadi habis dari bar lalu mabuk dan kalian membawaku kesini" jawabnya dengan suara lesu khas orang mabuk.
"Huh... syukurlah kalau anda mulai sadar" decak Aletaa lega.
Lama diruangan itu hanya ada keheningan. Aletaa tak mau bersuara saat pria mabuk itu mulai bangun dan kesadaran-nya perlahan kembali.
"Apa kau wanita penghibur?, layani aku" ujarnya.
Aletaa tersentak sampai-sampai ia tersedak air liurnya sendiri. "Tidak tuan, saya bukan wanita penghibur. Jika anda mau, saya akan panggilkan orang yang ada dibidang itu" sahut Aletaa.
Namun nampaknya pria itu tak mendengarkan Aletaa sedikitpun. "Aku ingin kau yang melayaniku" ujarnya sambil menarik tangan Aletaa.
Lama gadis itu berpikir, "Baiklah" ujarnya. Aletaa mulai beraksi, pertama-tama gadis itu membuka dasi si pria, lalu membuka beberapa kancingnya. Dengan tangan gemetar gadis itu menyentuh beberapa roti sobek milik si pria.
Setelah itu Aletaa membuka sabuk si pria, dengan mata yang tertutup dan jantung yang berdegup kencang Aletaa membukanya sambil terus berdoa.
Pria itu nampak hanya pasrah saat Aletaa melakukan apa yang ia mau. Tampa sadar sebelah tangan-nya telah diikat dasi oleh Aletaa ke atas kepala ranjang. Dan tangan sebelahnya juga sudah terikat sabuk.
"Apa yang kau lakukan?" ujar pria itu sambil memberontak.
"Nikmati saja tuan, ini pelayanan terbaik dari saya" sahut Aletaa sambil turun dari atas ranjang. "Terima kasih atas perhatian anda, semoga anda menikmati malam indah ini" lanjut Aletaa berlari menjauh sambil cekikikan meninggalkan pria yang kedua tangan-nya terikat dikepala ranjang.
"Heh... buka ini, awas saja saya akan melaporkan kamu ke polisi" cerca si pria.
"Lapor aja pak, aku gak takut polisi. Takutnya juga sama situ. ih serem...." sahut Aletaa sambil tertawa.
Gadis itu perlahan menutup pintu dengan rasa puas karna berhasil mengerjai si pria.
"Siapa yang melakukan ini padamu kak?, apa dia tidak tau kalau hidupnya akan bermasalah jika berurusan denganmu" Tutur David dengan penuh kekesalan.
Pria tampan itu sedang berusaha membuka ikatan dikedua tangan sang kakak. Ikatan yang dibuat Aletaa terbilang sangat kuat untuk ukuran seorang wanita. Sampai-sampai David pun kesulitan membuka ikatan tersebut.
"Dia pemberani dan juga cantik, namanya Aletaa. Belum lama ini gadis itu bekerja disini" Sahut resepsionis yang ikut menemani David diruangan itu.
Keadaan seketika hening tak bersuara. Eric yang masih terlentang diatas ranjang hanya diam tak mau berucap. Pria tampan itu memang dingin, bibirnya selalu irit bicara dan kelakuan-nya tak beda dengan zombi tak bernyawa.
Tak mampu mengungkapkan ekapresi apapun. Mau itu senang atau sedih, wajahnya akan datar seperti sebuah papan.
"Oh iya kak, apakah gadis itu memegang tubuhmu?, bukankah kau ini alergi pada sentuhan wanita, tapi ditubuhmu tidak ada lebam atau apapun" Tutur David terheran saat melihat kancing di dada sang kk terbuka sebagian.
Mendengar itu Eric ingat kejadian tadi. Benar Aletaa melakukan itu padanya. Erik segera memeriksa dadanya, disana tidak ada luka lebam yang ditimbulkan akibat alerginya terhadap wanita. Padahal benar-benar tadi Aletaa meraba-raba dadanya.
"Kita harus menemukan gadis itu, dialah satu-satunya orang yang bisa menyelamatkan hidup kakek" Ujar Eric. Kakenya kini sudah sakit keras, dan di usianya yang mungkin saja tinggal sedkit, kakek menginginkan cucu-cucunya menikah sebelum ia wafat. Terhusus untuk Eric, dia dituntut untuk segera mempunyai anak. Itu dikarnakan penerus perusahan keluarganya harus anak dari anak kandung keluarga itu. Kalau Eric sudah punya keturunan, kakek bisa tenang meninggalkan dunia ini nanti.
"Betul juga, Wanita seperti Aletaa itu adalah jenis langka. Aku ingat apa kata dokter Hadi, wanita penawar untukmu hanya ada satu dari 100.000 wanita" Sahut David.
…
Pagi itu mentari bersinar cerah, dijam begini Aletaa masih tertidur lelap karna ia pulang kerja jam 4 pagi. Nampak seorang pria berkursi roda mendekat kearah Aletaa yang masih terlelap.
"Letaa bangun nak, ini sudah siang" Ujar pria separuh baya itu sambil menarik selimut yang menutupi tubuh Aletaa.
Perlahan gadis itu membuka mata, menguap sambil menggaruk-garuk kepala. "Selamat pagi ayah, maaf Aletaa bangun kesiangan lagi, soalnya Aletaa capek banget" Ujarnya sambil bangun dari tempat tidur.
"Apa ayah sudah minum obat sebelum makan-nya?, biar Aletaa siapkan sarapan untuk ayah dulu" Lanjutnya sambil berjalan keluar dengan jalan-nya yang masih ling lung.
Pak Broto hanya bisa tersenyum kecil, gadisnya itu tak pernah berubah. Masih seperti dulu, gadis lugu dengan banyak tingkah laku yang membuatnya hanya bisa geleng-geleng kepala.
…
Setelah segala macam pekerjaan beres, Aletaa mulai bersiap untuk kembali bekerja. Siangnya Aletaa akan menjadi pramusaji disalah satu restauran dan malam harinya menjadi tukang bersih-bersih di club malam.
"Ayah Aletaa pergi dulu ya" Pamit gadis itu.
"Letaa, apa kamu tidak mau kembali menjadi pramugari. Itu cita-citamu dari dulu Letaa, apa kau ingin melepaskan-nya begitu saja?" Ujar Pak Broto dengan suram.
Aletaa yang baru mencapai pintu segera berbalik, "Cita-cita hanyalah untuk anak kecil ayah, kini Aletaa sudah dewasa. Bukan saatnya Aletaa memikirkan diri aendiri. Aletaa punya ayah, mana mungkin Aletaa meninggalkan ayah dirumah sedangkan Aletaa pergi mengelilingi dunia. Itu tidak adil ayah" Sahut gadis itu.
Broto tertegun. Putrinya benar-benar sudah dewasa.
"Sudahlah ayah, jangan bahas itu lagi, Aletaa pergi dulu ya. Kalau terjadi sesuatu, langsung hubungi Aletaa ya" Lanjutnya lalu pergi.
Cinta pertama seorang putri adalah ayahnya. Jadi tak heran jika Aletaa mau mengorbankan segalanya demi kebahagiaan sang ayah.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!