NovelToon NovelToon

RINDU TAK BERTUAN

Teman masa kecilku

Sebelum loncat kedalam kolam kebiasaan pus Ap dilakukan terlebih dahulu di tepi kolam renangnya itu sudah menjadi rutinitasnya setiap hari. Hingga keringat bercucuran menambah kesan seksi tubuh atletisnya.

"Hey Bro ..Lu hutang penjelasan soal cewek berbaju biru semalam yang diam diam lu bawa ke hotel mana hah,,,,," Suara Abi yang tiba tiba muncul bersama Alvin.

Tanpa peduli Liton berguling masuk ke kolam renang mengepakan tangannya asyik berenang.

Dua cowok teman dan asistennya itu tak tinngal diam penasaran dgn cewek yang di bawa pergi Liton dari pesta Roy semalam.

Ikut mencebur ke dalam kolam mengejar liton yang tak pedulikan kehadiran mereka.

semakin penasaran di buatnya giliran Alvin yang bertanya.

"Siapa wanita mu semalam Boss,,,,,?"

"Heh kalian sudah sama dengan Mak Mak tukang kepo ya..mau ku jadikan mulut kalian Haskom tinju ku,,,,?" geram Liton.

cowok itu naik dan duduk santai meneliti kedua temannya ini.

" ya hanya penasaran dengan menghilang mu semalam jangan kamu pikir bisa pergi begitu saja tanpa penjelasan..." Abi kembali bersuara.

Lalu duduk di dekat teman sekalian Boss mereka ini.

"Bukan siapa siapa sih Teman masa kecil ku...apa kalian tidak mengenalnya semalam,,,?" Liton meraih jus jeruk dan meneguuknya.

"jangan bohong ada berapa sih teman masa kecil kita....?" selidik Alvin.

"masih ingatkan Si Berlian Maharanny...Dy yang semalam bersama ku"

"hahhh,,,Berapa ronde kamu habisi dia ,,,,?"ujar Abi.

"Brengsek lu Vin...pikiran mu ************ mulu,

kamu pikir dia seperti ****** kalian apa,,,?" Bentak Liton tak teriama. lalu berdiri meraih handuk .

" Apa benar Lit semalam itu Ranny,,,,?"

"ya cewek misteri itu,,",gumamnya.

"Jadi nggak kepantai cuci mata,,,?"tanya Abi.

"Ok Go,,," Sesuai kesepakatan Minggu ini trio cassanova itu liburan di pantai.

Tak lupa pula Gitar kesayangan Liton ikut beserta mereka.

Dan semua cewek yang di pantai mengagumi ketampanan tiga cowok yang melangkah santai di tepian ombak.

Riuh suara tawa sekelompok cewek yang lagi asyik dengan bola voly mereka.

Ranny tertawa ngakak ketika bola yang di pukul mengenai wajah Monik sepupunya.

"Niat banget sih lu ..." Teriak Monik.

yang di balas tawa ngakak dari ketiga sepupunya.

ya hari ini Ranny, Monik, Ranti dan Cika mereka asyik di pantai lama tak ketemu Ranny mengajak ketiga sepupunya itu ke pantai.

Dan kebetulan juga Trio cassanova ada di sana.

Liton yang sedari tadi tatapannya tertuju pada sosok cewek yang sekian tahun pergi dan tiba tiba semalam muncul di pesta pernikahan Roy.

Tangannya memetik senar gitar dan di iringi lagu

dari dua sahabat merangkap asistennya itu.

Asyik bernyanyi paduan suara merdu ketiganya berhasil menarik langkah kaki Ranny gadis itu seakan terhipnotis petikan gitar dari jemari Liton.

"Kalian pantas menjadi grup band..." suara Ranny menghentikan jemari Liton.

Cowok itu menatap sosok gadis yang kini duduk manis di samping Abi.

Liton berdiri berpindah duduk di samping Rannny yang tersenyum padanya.

"Hay rupanya kalian kemari juga,,,?" sapa Liton yang di angguki Ranny.

"Hay Ranny..,,,?" sapa Abi dan Alvin bareng.

Ranny hanya tersenyum kepada mereka.

Rambut panjangnya tergerai mengenai wajah Liton. cowok itu menghirup wangi aroma rambut Ranny yang bagai aroma terapi di penciumannya.

menyadari hal itu Ranny segera menggulung rambutnya ke atas sehingga tampaklah leher jenjangnya.

Sikapnya itu justru membangkitkan sesuatu yang mati-matian Liton berusaha meredamnya.

Ya gairah yang tiba tiba memberontak ingin di salurkan.

"Sial,,," maki Liton dalam hati apa apaan sih segera Dy bangkit dan berlari menceburkan diri ke Laut yakin tak bisa menahan gairahnya dan menyerang Ranny.

Sementara Ranny yang tak menyadari hal itu hanya menatapnya bingung.

Abi dan Alvin yang melihat apa yang di lakukan Liton mereka saling pandang lalu tertawa.

Ranny hanya tersenyum menatap mereka bergantian.

Sementara ketiga sepupu Ranny masih asyik ber Volly ria.

Liton masih asyik bermain ombak meredam gairahnya tadi yang hampir meluap.

Abi mengagumi gadis cantik yang duduk di sampingnya.

Matanya yang indah dengan bola matanya yang coklat rambut panjangnya tergerai menawan

postur tubuhnya tinggi semampai.

Membuat siapupun yang memandangnya merasa kagum.

Dan semua itu di saksikan oleh Liton yang merasa panas kerena tak ingin Abi menatap Ranny seperti itu.

Awas saja akan ku butakan mata kalian berdua geram Liton segera naik ke darat dengan langkah cepat menghampiri mereka.

"Abi cepat sana pesanan makanannya aku lapar" perintah Liton.

"Dan kau Alvin segera ambil baju ganti ku di mobil sana" perintah Liton tanpa bantahan.

Alvin Dan Abi segera melaksanakan apa yang di perintahkan Boss mereka.

Tinngalah Liton dan Ranny ini yang di inginkan Liton.

"Ranny gimana ucapan ku semalam mau kah kamu jadi kekasih ku,,,?" Ucap Liton tanpa Saring.

"Beri aku waktu untuk memikirkannya....." saut Ranny.

"ok...aku harap kamu bisa memahami diri ku...melangkah bersama mu di masa depan nanti.,,,ujar Liton.

Ranny hanya tersenyum menataap wajah cowok yang kini di sampingnya.

"Akhirnya kita bisa bersama lagi, aku ingin merajut cerita bersama mu Dan,,," bisik Liton

"Apa,,?" kita aja ru ketemu semalam dan hari ini jangan terburu buru ambil keputusan sapatau kedepan nya ada lain hati yang menanti mu..."ujar Ranny.

kata kata Ranny bagai jarum yang menusuk di pori pori Liton. Tak bisa di pungkiri entah suda berapa banyak wanita yang di habisinya mereka rela menemani ranjang panasnya tanpa ikatan tanpa cinta.

Lalu apakah Ranny juga akan menjadi salah satu koleksi wanitanya.

Itu tidaklah mungkin karena Seorang Ranny bukan tipe cewek yang mudah di taklukkan.

Gadis modis dengan sosok cuek dan tegas itu bukanlah lawan yang bisa di remehkan.

Dan Liton tau seperti apa wataknya bisa remuk bila macam macam.

pelayan datang dengan makanan yang di pesan Abi.

Alvin pun sudah membawa pakaian Liton.

setelah berganti pakaian Liton mengajak Ranny makan bersamanya. karena tak bisa makan daging maka Ranny hanya menemani Liton makan. Sementara Abi dan Alvin kini sudah menjauh membiarkan sahabat sekalian Boss nya itu berdua Ranny.

Mata Ranny dengan majalah yang sedari tadi di bawahnya.

Sementara Liton dengan petikan gitarnya membuat suasana romantis tercipta di antara keduanya.

KETUPAT AMBON

Sekembalinya dari pantai Ranny membersihkan diri lalu memilih tidur karena capek seharian di pantai. sehingga dia terlelap berlayar di pulau kapuk.

sementara di rumahnya Liton sibuk dengan kertas kertas yang harus di tanda tangani.

Netra tajamnya meneliti setiap berkas yang perlu di bubuhi tanda tangannya.

baru saja selesai Liton melirik HP nya yang berdering nama Alvin tertera di layar benda pipih itu.

"Ada apa,,,?"

"Boss malam ini kita ke kafe abaiabai Alvin menyebut salah satu nama kafe milik mereka.

"Ada keributan di sana" lapor lapor Alvin.

"jemput Aku" perintahnya.

Benar saja sesampainya mereka bertiga di sana

ada Ranny dengan dua teman ceweknya.

Wajah Ranny yang terlihat gusar menatap salah satu pengunjung kafe yang mencoba mengganggunya bibir pria itu berdarah akibat di suguhi Ketupat Ambon dari Ranny.

"Awas saja macam macam ku patahkan kedua kaki mu biar kamu duduk santai di kursi roda,,," ancam Ranny yang di sambut gelak tawa dua gadis temannya dan pengunjung lainnya.

Liton yang baru sampai di tempat itu sempat menahan tawanya menyaksikan apa yang barusan Ranny lakukan.

"Ada apa ini ..??? ayo kalian bubar ..!" mereka pun bubar ketika tau siapa yang datang.

"Ranny kamu tidak apa apa,,,?" Liton menariknya menjauh dari pria itu.

"Vin...bereskan dia" perintahnya.

Abi dan Alvin segera menjalankan perintah Boss mereka. membereskan kekacauan yang ada.

Alvin membawa Ranny dan dua temannya duduk di sudut yang kebetulan kursinya masih kosong.

"Selera makan ku jadi hilang Ran ..."gerutu Anna.

"pesan aja apa yang ingin kalian makan biar aku yang traktir,,," seru Liton.

"Asyiiiik..." pekik Reva yang memang punya hoby makan. segera memesan makanan kesukaan nya.

Anna pun demikian sesuai dengan seleranya mereka pun menikmati makan malam mereka yang tadi tertunda akibat ulah cowok mabuk tadi.

Sementara Liton yang sedari tadi terus menatap serius wajah Ranny yang masih gusar.

,"Apa kamu tidak makan,,,?" tanya Liton.

"Aku kok jadi kenyang..setelah memberi ketupat Ambon pada cowok sialan itu" Ranny terkekeh sendiri.

Liton tersenyum mendengarnya cewek keras kepala yang dulu semasa kecil bersamanya ini

sudah sering menyuguhi sikap kasarnya.

"Temani Aku makan...,," Bisiknya di telinga Ranny

yang di balas senyuman.

Selesai makan Dua teman Ranny pulang di antar Abi dan Alvin atas peritah Liton.

Sementara Liton dan Ranny berada di Taman kota...kerlap kerlip lampu di taman cukup mendukung suasana malam yang terasa indah ltu. ya seperti suasana hati Liton saat ini.

namun semua itu tak berlangsung lama mereka di kejutkan dengan kehadiran Sarah yang tiba tiba datang dan lansung memeluk Liton tanpa permisi.

"Liton...ku cari kamu kemana mana nyatanya kamu di sini.,," cerocos sarah yang dengan tidak tau malunya memeluk Liton..

sementara Ranny hanya tersenyum datar tak ingin tau tentang urusan mereka.

"Sarah lepaskan jangan seperti ini malu di lihat orang..." elak liton melepaskan diri dari Sarah.

Sarah adalah salah satu teman ranjang Liton yang masih aktif bagai simcard yang selalu di isi pulsanya.

Liton menariknya menjauh dari Ranny

" Ku peringatkan sekarang juga kamu pulang dan tunggu aku akan datang pada mu. jaga sikap mu di tempat umum sepeti ini.." geram Liton dengan rahangnya yang mengeras. matanya berkilat marah. Sarah pun segera menjauh pergi.

Liton pun kembali menumui Ranny yang mehampiri nya.

"Pulang yuk" ucap Ranny.

Liton pun menghembus nafas gusar gara gara si Sarah acaranya dengan Ranny jadi berantakan.

Sepanjang jalan pulang Ranny hanya duduk diam

Liton melirik kearah Ranny yang cuek padanya.

"Maaf soal tadi."

"perasaan dari tadi kita tak ada soal ataupun ujian apapun."

gadis ini sungguh pandai bermain kata kata

sekolah di sanggar mana dia. batin Liton.

Liton masih menatapnya matanya menyimpan sejuta tanya yang mungkin akan sulit mendapat jawaban yang pas dengan sikap Ranny yang setenang ini seakan tidak terjadi apa apa.

Ranny yang tiba tiba tertawa membuat Liton kaget.

"Rupanya ada yang mulai cemburu pada mu. aku tak menjamin apa bisa aku diam bila tiba tiba ada yang meyerang ku nantinya."ujar Ranny.

Liton pun Tersenyum."Aku jamin tak akan ada yang bisa mengganggu mu. kalaupun ada mereka akan berurusan dengan aku."

"Tentu saja itu menjadi urusan mu karena mendapati kamu bersama ku. bukan aku bersama mu." timpal Ranny.

"Jangan kuatir kamu akan tetap aman aku jamin."

"apa jaminannya,,,,,?"

" Kepalaku aja deh."

"Kamu tanpa kepala dong."Ranny tertawa.

Keduanya lalu tertawa.

hingga Ranny Turun dan masuk tak lupa ucapan trimakasih yang di balas Liton dengan kedipan mata teriring senyum menawan. sebelum melakukan mobilnya.

"Selamat malam mimpi aku yah."

By.

Episode 2 SEPERTI KELELEWAR.

Sarah dengan kasar membanting pintu rumahnya.

membuat pintu itu bergetar dengan bunyi yang keras.

Telpon di tasnya berbunyi Sarah melihat benda itu nama Liton tertera di sana Sarah tersenyum

akhirnya kamu akan datang juga.

"Cepat keluar."

Sarah melihat mobil Liton terparkir di sana buru buru dia keluar dan lansung di suruh masuk.

Liton menyetir dengan kencang amarah terlihat di tatap matanya.

"Pelan dong yang nyetirnya aku belum maumati."

Liton malah tambah gas membuat Sarah ketakutan.

Entah mau di bawa kemana Sarah kini memejamkan matanya ngeri.

Hingga mobil mendadak berhenti di sebuah rumah tua.

"Turun." perintahnya.

Sarah menatap sekeliling sunyi tempat apa ini di mana kita.

Liton manariknya kedalam masuk ke rumah tersebut.

"Sudah ku peringatkan jangan ganggu aku bila aku lagi bersama orang lain siapapun itu. tapi rupanya mau cari mati."wajah Liton mengeras menakutkan.

Sarah bergidik ngeri "Kamu tinggalin aku di pesta Roy kenapa." masih sempat Sarah bertanya.

"Hmm mau tau kenapa,,,,,?" apa laki laki itu tidak mengantar mu pulang setelah kamu jadi kelelawar bergelayut manja dalam pelikannya.,,,?"

geram Liton yang membuat Sarah terkejut.

Untung malam itu ada Ranny sehingga Liton segera pergi dari sana saat kepalanya terasa panas melihat kelakuan Sarah yang begitu mudahnya tergoda laki laki lain saat bersamanya.

Dan malam ini Liton akan memberi pelajaran pada wanita jalangnya ini.

"Sudah ku bilang tetaplah bersama ku, akan ku penuhi semua kebutuhan mu tapi kamu malah semakin liar di luar sana. Kamu malah jadi kelelawar makin menjadi jadi saja. tangan Liton meremas rahang Sarah sorot matanya membuat wanita yang pernah lama bersamanya itu makin ketakutan.

Liton menghempaskan tubuh Sarah ke sofa yang ada di ruang itu. lalu mendekatkan wajahnya ke wajah Sarah dan mengecup bibir yang gemetar itu dengan air mata yang sudah membasahi pipi wanita cantik itu. semarah apapun Liton tak pernah bisa melihat air mata seorang wanita.

karena Dy masih punya tiga orang adik perempuan yang sangat di sayangnya.

Dan juga seorang wanita yang melahirkan dirinya.

"Ayo ku antar pulang. dan setelah ini jangan pernah muncul di hadapan ku selamanya.karena

aku paling benci apa yang ku punya di sentuh orang lain.jauhi Mark Dia pria beristri akan ku beri kau tunjangan dan hiduplah dengan layak carilah laki laki baik baik." Liton melangkah keluar di ikuti Sarah dari belakang.

Setelah mengantar Sarah pulang Liton menuju ke Rumahnya jam menunjukan pukul sebelas malam. Liton berbaring menatap langit langit kamarnya senyum terukir di bibir sebelum terbuai mimpi.

paginya seperti biasa ada Haskom yang slalu menjadi sasaran tinjunya sebelum mandi dan berangkat ke kantor.

posturnya yang atletis gagah menawan sosok Rupawan yang menjadi dambaan setiap wanita itu melangkah tegas dengan tatapan dingin yang di segani lawan bisnisnya itu memasuki kantornya tanpa senyum di dampingi dua sahabat yang menjadi asisten pribadinya ketiga cowok yang begitu lihai termasuk lihai di atas ranjang. wanita yang tidur bersama mereka pasti akan susah berjalan setelahnya.

Episode 3

MENIKMATI SENJA

Ranny terbangun ketika bunyi HP nya berdering di siang bolong.

siapa sih ganggu orang tidur aja matanya menyipit ada nomor baru perasaan nomornya tidak di kasi ke siapapun.

Semakin di biarkan semakin ribut malas malas Ranny menggesek tombol hijau dan terdengar suara laki laki di sebrang sana.

Ranny menjauhkan HP dari telinganya masih terdengar suara yang memanggil namanya.

"Ranny...Ranny.. Hay ini aku Liton."

"Ada apa." ketusnya.

"Bisa temani aku sore ini,,,?"

"Kan ada Abi sama Alvin masasih masih kesepian di siang bolong ini."

Terdengar suara tawa Liton di sebrang sana.

"Kita ke pantai yuk ber dua aja. siap siap ku jemput sekarang.

malas malasan Ranny mandi tak lama kemudian sang sopir datang menjemputnya. Siapa lagi kalo bukan Liton.

"Aku masih ngantuk kamu gangguin aja." Ranny masuk setelah Liton membuka pintu mobilnya.

pria itu Tersenyum tebar pesona melihat Ranny yang kurang semangat.

"Kamu akan suka bila sampai di sana nantinya."

"Dan aku berharap ketemu lagi dengan para wanita mu di sana biar lebih ramai lagi." sambung Rani yang membuat Liton pun tertawa.

Ranny pun ikut tertawa melihat Liton yang terus tertawa.

Tibalah mereka di tempat tujuan pantai yang sengaja Liton membawanya ke sini.

Liton mengeluarkan gitar dari bagasi dan beberapa cemilan yang sudah di belinya tadi sebelum datang.

mereka duduk di bawah pohon yang Rindang.

angin laut meniup menggerai rambut panjang Ranny. Matanya serius menatap debur ombak yang saling berkejaran.

Tangan Liton memetik senar gitarnya mengiringi sebait lagu.

Ranny menatap takjub rasanya hanyut terbuai perasaan.

"Apa kamu mau renang bersama ku." Liton meletakan gitarnya menatap Ranny yang serius pandangi lautan.

"Tiadak. Kalau kamu mau renang pergilah ku tunggu kamu di sini."

"Kalua gitu kita di sini saja."

"Nih makan. Ku belikan buat kamu tadi." Liton memberikan cemilan yang di belinya tadi.

"Makasih."

"Hmmm."

Hari semakin sore senja yang menakjubkan

Ranny menikmati alam ciptaan Tuhan yang maha luar biasa ini.

Sementara Liton terus menatap wanita cantik yang kini duduk manis bersamanya.

Bersukur hari ini Ranny mau untuk bersamanya.

Aku ingin kamu temani Aku selamanya bukan hanya untuk saat ini.

Di tatap pupil coklat yang kini melotot padanya semakin cantik nan menawan.

"Hei jangan tatap aku seperti itu.mau ku cium." Liton mendekatkan wajahnya dan di sambut tonjokan yang tepat mengenai hidungnya.

"Auh."Liton meringis kaget.

"Hahaaaa." Ranny malah tertawa. Berlari menjauh.

"Awas kamu ya." mau kabur kemana kejar kejaran pun terjadi antara dua insan yang sedang di mabuk asmara.

Liton hampir tak bisa mengejar Ranny ketika gadis itu sengaja hambur kan pasir ketika Liton menangkapnya.

sehingga mata Liton kena pasir Ranny tertawa menang. Bukan Ranny namanya kalo tak bisa berkelit .

Senyum yang memabukan

Ranny dengan ketiga sepupunya asyik bermain di pantai. Monik, Ranti dan Silva .

Keempat cewek cantik itu barusan selesai menempuh pendidikan menengahnya dengan predikat siswa terbaik.dan hari ini mereka merayakan itu di pantai ini.

Ranny sendiri bersekolah di kota B tempat kelahiran papanya. setelah delapan tahun berpisah kini Ranny kembali kerumah orang tuanya yang satu komplek dengan tempat tinggal ketiga sepupunya ini.

Mereka seakan merayakan reuni dengan kehadiran Ranny. Cewek cerdas yang supel dan di senangi banyak orang dengan keramahannya.

Dia selalu ramah dan mudah senyum dengan siapa saja. Cewek yang humoris nan Romantis,tapi sayang tak mudah bagi cowok untuk menyalami hatinya.

Sedari tadi ada tiga cowok yang menatap mereka.

Liton dengan dua sahabatnya Abi dan Alvin mereka bertiga datang sama halnya dengan keempat cewek itu.Barusan lulus dengan predikat siswa terbaik pula.

sebenarnya pihak sekolah mengadakan acara perpisahan tapi mereka memilih punya acara sendiri. karena kangen akan kehadiran Ranny yang selalu ramai bila ada dirinya. Mereka memilih acaranya sendiri di pantai ini.

Puas bermain main Ranny memilih menceburkan diri kelaut.

"Ranny awas ombaknya terlalu besar," Teriak ranti,yang tidak di dengar Ranny yang sudah menerjang ombak. gadis itu berenang menerjang beberapa gelombang. Akhirnya keempat gadis itupun ikut menerjang ombak hanya kepala mereka yang terkadang timbul tenggelam.

"Benar benar gila apa mereka tidak takut tenggelam. Abi,Alvin siap siap untuk menolong mereka.Mereka pasti akan tenggelam,gila tidak takut dengan laut lagi ekstrim ini." perintah Liton.

Mereka bertiga segera mencebur kelaut dan berenang ke Arah keempat cewek yang lagi berusaha melawan arus.

"Tolooooong....tolo...Ng..tolong," teriak Silva yang terseret arus.

Ranny segera berenang berusaha menolong. Kedua gadis itu mulai terbawa arus. sementara Ranti dan Monik mulai panik. Abi dan Alvin dengan sigap menolong keduanya kepantai.

Liton segera berenang menolong Ranny yang lagi berusaha menarik Silva. Tubuh Silva berhasil di raih Liton.

"Ranny pegangan di pundak ku."ujar Liton.

"Aku bisa sendiri."Sekuat tenaga Ranny berusaha melawan arus. gadis itu memang ahlinya soal renang,karena itu merupakan salah satu Hobynya juga.

Liton membawa Silva ketepian gadis itu terbatuk batuk karena terlalu banyak minum air laut.

"Kalian terlalu ceroboh,apa kalian pikir kalau tenggelam kalian punya nyawa cadangan apa,?" bentak Liton.

"Silva kamu tidak apa apa,?" Monik panik.

Silva menggeleng lemah berusaha menarik nafasnya yang menyesakan dada.

"Makasih Lit,atas bantuannya," Ranny tersenyum tulus menatap cowok kekar yang kini ada di hadapannya. Liton menatap dalam wajah gadis yang sekian tahun lalu pergi dari hari harinya.

Ranny adalah teman masa kecil Liton,mereka berdua selalu bermain bersama terkadang Liton suka membuatnya kesal yang berujung hadiah bekas gigitan Ranny di tangannya.

Rumah Ranny kebetulan tetannga depan runmahnya nenek Liton. namun sejak lulus sakolah dasar Ranny di boyong Omanya bersekolah di kota kelahiran papanya itu,hinnga sekarang barulah mereka bertemu lagi setelah lulus sekolah menengah dan akan memasuki perguruan tinggi.

Pertemuannya dengan Ranny di pesta pernikahan Roy dan Hanny membuat Liton malas bertemu dengan Sarah wanita yang lagi dekat dengannya saat ini.

Bahkan dengan wanita wanita teman ranjangnya di luar sana yang sudah tidak terhitung berapa jumlahnya.

Kehadiran Ranny merubah sedikit bagian dari konsep hidupnya yang terkesan bebas bergonta ganti pasangan. bahkan cowok cassanova itu mulai tertarik dengan senyuman dan pesona seorang gadis yang kini tersenyum manis di hadapannya.

Ranny memapah tubuh lemas Silva untuk berbaring pada tempat pembaringan yang di sediakan pengelola.

"Nih di minum dulu biar kamu tidak mati lemas di pantai ini," Seloroh Ranny gadis itu masih sempat bercanda saat semua lagi tegang.

Di balas tawa dari Ranti dan Monik yang sempat panik.

"Kamu yang tenggelam, aku yang hampir putus nafas." kata Monik dia yang paling manja di antara mereka.

"jangan putus nafas dong yang ntar aku Bobonya sama siapa dong min," timpal Ranti.

"Bobo aja kamu sama bang Mimin." balas Silva.

mereka pun tertawa ngakak. Alvin dan Abi tak habis pikir hampir mati tapi masih sempat tertawa juga.

Nikmati hidup ini sebelum hidup menikmati mu.

jangan lewatkan waktu sebelum waktu melewati mu. ujar Ranny yang membuat Liton menap tajam ke arahnya. kata kata Ranny seakan merupakan sindiran untuk dirinya,ironi juga.

Yang di tatap malah tertawa tanpa beban.

"Sekali lagi terimakasih atas perhatian dan partisipasi kalian dalam rangka tolong menolong kami tadi, yang hampir mati terbawa ganasnya ombak samudra, kalau tidak ada kalian entah apa jadinya kami tadi,mungkin ada yang akan berubah wujud menjadi duyung di antara

kami,semoga Budi baik kalian menjadi contoh teladan untuk kami kedepannya," cerocos Ranny bagai pidato kenegaraan.

"Sebaiknya kalian pulang," Liton pun berlalu dari mereka. tapi sempat mendengar tawa cewek cewek sableng itu.

Liton sempat terpesona dengan senyum yang memabukan dari teman masa kecilnya itu.

ketiga cowok itu kembali duduk di tempat semula.

Liton memetik senar gitarnya benda akustik itu selalu di bawa bila bersantai dan mengalunkan sebait lagu di nyanyikan bareng ketiga cowok tampan itu.

matanya tak lepas dari sosok Ranny dan sodara sodaranya yang tak jauh dari tempat duduk mereka.

Ada Rasa gelagat aneh yang menghangat di hatinya entah rasa apa itu hanya dia dan tuhan yang tau.

"Ranny tuh cowok dari tadi pandang kamu terus naksir kali ya,?" si Monik bersuara.

"Siapa,?" tanya Ranti.

"Tuh si play boy sama dua temannya itu."

"Mungkin mereka kuatir aja dengan insiden tadi.coba kalo tadi tak ada mereka bakalan tenggelam akunya kali yaa." ucap si Silva.

"Makanya lain waktu jangan nekat dong yang mencebur kelaut, si Ranny baik Dy ratu duyung ya. lu bisa jadi pelampung kali yang bila tidak bisa berenang." Timpal Ranti.

Di antara mereka Ranny memang yang paling kuat fisiknya gadis serba bisa. Renang bisa,pemegang sabuk hitam karate,dan banyak prestasi lainnya.

"Tapi lu kalo sama Dia cocok juga sih,lagian kalo emang si Liton itu naksir sama kamu aku mendukung juga Ran."ujar Monik terkekeh dengan kata kata sendiri.

"Perasaan aku belum kepikiran ke situ Mon,lagian masa depan kita masih panjang,jangan coba coba kecantol cowok ntar kalo patah hati kamu bisa sinting lebih dari ini." kata Ranny sambil meneguk air mineral membasahi tenggorokannya yang terasa haus.

disambut tawa cekikikan dari Silva. mereka asyik bercanda tawa hingga waktu menjelang sore.

Sepulangnya dari pantai Ranny membersihkan diri lalu berbaring di kasur empuknya karena capek hinnga tertidur pulas.

Terlanjur

Ranny terbangun dari tidurnya ketika cacing cacing di perutnya mulai berdemo minta jatah makan malam.

Dia bangun dan merenggangkan tubuhnya yang agak lemas tentu saja karena lapar.

Langkahnya menuju dapur dengan lahap di santapnya ikan bakar sesuai dengan selera makannya, makanan kesukaannya sejak kecil.

Dia percaya bila banyak makan ikan akan memperkuat tulang dan sistem kekebalan tubuh.

Di depan rumah terdengar ribut,Ranny keluar menemui kakak dan adiknya serta beberapa teman mereka yang laki asyik bermain catur.

Sayup sayup di sebrang sana tepatnya tetannga depan,terdengar petikan gitar dan sebuah lagi yang dinyanyikan Liton bersama dua temannya itu.

Lagu dengan judul Terlanjur yang di populerkan oleh penyanyi Rudiath RB.

sejenak menghanyutkan bila mendengar alunan lagu lagu Melayu di masa kejayaannya kala itu.

Sederetan penyanyi yang lagi populer dengan lagu lagu pop rock yang tak pernah hilang walau beganti masa.

Dengan sederetan penyanyi yang amat populer di jaman orde baru dulu.

Liton begegas menyebrang ketika di lihatnya Ranny keluar di teras rumahnya.

Ya apa lagi tujuannya selain bertamu dadakan ke yang empunya rumah.

kebetulan kedua orang tua Ranny lagi keluar kota.

jadi semua anak anaknya bebas. mereka juga tidak melarang anak anak nya untuk bergaul dengan siapa saja.

meskipun mereka tergolong orang yang kaya tapi itu tidak menjadikan mereka sombong.

Ranny mengajak Liton ke gazebo yang ada di samping rumahnya. keduanya duduk santai menikmati malam yang kebetulan langit cerah dengan ribuan bintangnya.

Sementara di depan sana terdengar riuh suara tawa anak anak yang biasanya datang mangkal di situ.

"Ranny kenapa ya aku merasa merindukan mu." ucap Liton.

"itu tandanya kamu masih hidup."kekehnya.

"Aku serius."

"Aku malah lebih dari akuarius."

"Ranny."

"Hmm Liton."

"Ranny dengarkan aku dulu."

"Dari tadi aku dengarin kamu,mau aku dengar Yang bagaimana lagi?"

"Ya tapi kamu dengar aku ngomong dulu." pinta Liton.

"Baiklah ayo ngomong.Aku siap mendengarkan ."

"Ranny aku ingin kamu jadi pacar aku,Temani aku di setiap waktu seperti masa kecil kita dulu." pintanya. merah jemari Ranny.

Berhasil membuat mata Ranny membola alias melotot.

"Aku malah jadi takut."

"Apa yang kamu takutkan?".

"Aku takut di serang wanita wanita mu di luar sana."

"Yang saat ini ada di hati dan pikiran aku itu kamu."

"setelah saat ini yang lain ya." Ranny malah tertawa.

Membuat Liton malah berpikir tentang watak wanita satu ini.

Di luaran sana banyak wanita dengan senang hati

rela antri menanti untuk bisa jadi pacarnya.

Bahkan mereka mau maunya di ajak bermain di atas ranjang.

Tapi untuk merengkuh hati wanita yang satu ini rasanya sulit. setiap kata yang di ucapkan berhasil di tangkisnya dengan lihai.

Liton menghembuskan nafasnya yang terasa menyesakan dada.

"Ranny."

"Hmmm."

"Kalau memang kamu belum siap.aku akan menunggu saat di mana kamu akan siap untuk aku mengisi di sisi lain sudut hati mu."

"Beri aku waktu untuk bisa bertanya apakah ada nantinya bayang diri mu di tempat spesial itu. karena saat ini aku belum kepikiran sampai kesitu.yang ada hanya masa depan.yang ada di angan dan impian ku saat ini Lit."

Ditatapnya wajah Ranny yang nampak anggun.

Di usianya yang masih belia gadis itu nampak lebih dewasa.

Pantas saja kalau semua orang menyukai sosoknya. sikap dan tutur katanya yang terkadang humoris dan bersahaja.

Itulah yang membuat perhatian Liton terfokus padanya belakangan ini.

Keduanya asyik bercerita di selingi tawa ketika Liton mengingatkan bagaimana tangannya sampai berdarah hadiah dari gigitan Ranny bila Liton membuatnya marah.

Tak terasa waktu cepat berlalu dia pun harus pamit pulang.

"Selamat malam,mimpi kan aku ya," Bisiknya sebelum pergi.

Ranny tersenyum menanggapinya ada rasa yang dia sendiri tak memahaminya namun hatinya terasa menghangat.

Perasaan yang entah apa namanya karena kedekatannya dengan Liton pun belum terlalu lama, hingga malam membawanya terbuai mimpi.

Kesibukannya di kampus sebagai murid yang berprestasi membuat Ranny benar benar harus ekstra mengikitu segala kegiatan yang menyangkut studynya itu.

Hari yang melelahkan.Dia hampir tak punya waktu untuk bersantai.ingin terbebas dari tugas tugas kampusnya dia memilih tempat yang selalu membuatnya merasa damai dan tenang.Bersantai di pantai tempat yang paling di sukainya.segala beban akan lebur di sini bersama deburan ombak. Tatapannya tertuju ke laut lepas di mana ombak saling berkejaran dan terhempas menjadi buih di bibir pantai.

Bersantai sambil dengar musik merupakan salah satu hobbynya.

Kesibukannya sebagai seorang CEO di kantor dan urusan bisnisnya benar benar menguras tenaga dan pikirannya membuat liton harus bekerja keras menstabilkan perusahannya.

Hari ini Dia baru bisa berernafas lega setelah selesai mengadakan rapat di kantornya.

Pulang kerumah setelah jam makan siang.Hari ini dia memilih pulang lebih awal untuk beristirahat.

Setelah melepas pakaian Liton memilih berendam dengan air hangat dengan aroma terapi yang membuat dirinya kembali merasa segar.

Ingatan melayang pada sosok wanita yang belakangan ini selalu ada pikirannya. entah sedang apa dia sekarang.

Liton mengambil dompet dan meraih kunci mobilnya.

Lalu meluncur menuju rumah neneknya. untuk mengetahui kabarnya Ranny dia harus mengunjungi sang nenek.

"Tumben cucu nenek hari ini nampak lebih ganteng." puji sang nenek ketika Liton memeluk dan mencium pipinya. Kebiasaan ketika mengunjungi sang nenek.

"Nek, tau tidak siapa yang ingin aku temui saat ini selain nenek,?"

"Hmmm cucu nenek pasti lagi jatuh cinta ceritanya nih," tebak sang nenek. "siapa ya gadis yang beruntung itu. nenek harap kali ini kamu tidak lagi bermain main Lit,?"

" Tuh anak tetangga depan rumah nenek,"

"eh yang mana,? kan ada tiga cewek di rumah itu?' Nenek menatap serius wajah Liton.

"Anak kedua dari keluarga Laowrens itu nek. teman masa kecil aku."

"Ooooh yang namanya Ranny gadis yang belum lama ini kembali ke sini itu.?"

"Betul nek.gimana apa nenek suka sama gadis itu.?"Liton meminta pendapat neneknya.

"Siapa pun yang kamu suka nenek tak akan melarang mu. tapi kamu harus ingat keluarga itu bukan sembarangan.jaga anak gadis orang, mereka anak anak yang baik."nasihat nenek sambil tersenyum pada cucu satu ini yang kalibernya soal waniat tidak bisa di hitung.

"Tapi sayang,gadis itu tidak berada di rumah,tadi nenek dengar dia mau kepantai,"

"Benar nek?' Aku akan kesana menyusul dia" Liton segera memeluk erat neneknya dan mencium pipi nenek sebelum pergi.

Dengan bersiul Liton melajukan mobilnya menuju pantai.

"Apa aku yang lagi kamu lamunkan,?"bisik Liton di telinga Ranny, membuat gadis itu terlonjak kaget.

matanya melotot ketika melihat sosok laki laki yang kini duduk santai di sampingnya.

"Liton?,

"Apa kabar mu,?"tanya Liton.

"Seperti apa yang kamu lihat."

"Gimana kegiatan kampus mu?"

"Lumayan biking capek,otak aku hampir melebur rasanya,"

Liton tersenyum menatap raut wajah yang beberapa hari ini dia rindukan.lngin di peluk dan ******* bibir seksi yang kini ada dihadapannya.

Tapi sayang dia belum tau seperti apa perasaan Ranny padanya.

Sementar detak jantung Ranny berdebar aneh.

kenapa persaan jadi aneh gini di tatap Liton.

"Ranny,"

"Napa,?

"Aku suka kamu,aku mau kamu jadi pacar aku. temani hari hari ku kedepannya." Ujar Liton tulus di tatapnya wajah Ranny.

Ranny tersenyum mendengarnya "Apa kamu tak salah memilih, aku bukanlah wanita yang sempurna masih banyak kekurangan aku. mungkin suatu saat nanti pasti kamu akan menyesalinya."

" Tidak semua orang itu sempurna, masih ada kekurangannya juga. mereka akan sempurna bila saling melengkapi, kamu ngerti apa yang ku ucapkan,?" Liton meraih tangan Ranny lalu menciumnya lembut.

Ranny memejamkan matanya ada gelayar aneh yang menghangat di hatinya.

Mungkin hatinya mulai bisa mengartikan perasaan yang saat ini bermakna cinta.

Membiarkan Liton memeluknya menyusupkan wajahnya di dada bidang milik cowok yang kini resmi menjadi pacarnya.

Hingga senja akan berganti malam membiaskan lembayung cinta yang akan mereka lalui nantinya.

Tidak ada jadwal ke kampus hari ini Ranny dengan kakaknya memilih berolah raga.

"Ran, belakangan ini ku lihat kamu lagi dekat sama Liton iya.kakak hanya mau bilang agar kamu jangan terlalu dekat sama dia, hidupnya tuh di kelilingi banyak wanita. setidaknya harus ada spasi lah biar kamu tidak kecewa belakangan." ujar Rena kakaknya. mereka berdua berjalan santai di taman perumahan kompleks.

Ranny memikirkan kata kata kakaknya barusan.

mungkin juga ada benarnya.Karena diakan belum lama mengenal Liton,serperti apa pribadinya dia.

"Kakak tidak mau kalau sampai dia kecewain kamu nantinya, sebaiknya kamu harus tau gimana dia kesehariannya.ntar malam kita ke tempat nongkrongnya biar kamu tau apa yang dia lakukan di sana." terang Rena karena dia pernah lihat liton dengan kedua temannya itu.

waktu di ajak pacarnya ketemu rekan bisnisnya di sebuah club'. Liton juga ada di sana dengan seorang wanita mereka terlihat intim.

"Oke kak ntar malam kita ciduk dia aja gimana,?" Ranny nampak bersemangat.' Kita jadi detektf cinta dong." Ranny tertawa dengan ucapannya.

Keduanya pun berlari sambil tertawa, "Aku jadi penasaran ni gimana kalo ketahuan kita ciduk ya, apa kata dunia,,,," jahahahaaaa.

"Huuuu cowok kalo ada maunya ya,bisa aja musang menjelma domba lembut amit. ih aku jadi pengen tonjok kali ya," Ranny ngedumel sapanjang langkah kakinya.

Sesuai rencana dua bersaudara ini melangkah kakinya masuk ke club' yang di katakan Renna.

Bau minuman keras merebak masuk di penciuman .Ranny segera memakai maskernya.

Hingar bingar suara musik menghentak memekakkan telinga.mengiringi pasangan manusia yang lagi asyik berjoget.

"Bising amat,aku bisa tuli nih.apa orang orang ini tidak tuli apa,?"

Rena mengajak adiknya duduk di salah satu pojok di ruangan itu yang kursinya kebetulan kosong.dari tempat ini mereka bisa dengan jelas melihat orang yang keluar masuk.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!