Ditengah malam yang berangin seorang wanita tengah menatap langit gelap tanpa bintang dari balkon rumahnya dengan tatapan kosong ia adalah Sesilia Martadinata. Seorang Ratu Kampus di sebuah universitas terkenal di sana, ia mempunyai rambut panjang, hidung yang mancung, matanya tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil dan tubuhnya yang tinggi membuat nya menjadi semakin cantik.
Ia adalah anak ke dua dari tiga bersaudara, ia di besarkan oleh pamanya semenjak kedua orang tuanya meninggal akibat kecelakaan mobil di hari pertama masuk sekolah menengah pertama, kedua orang tuanya sempat di bawa ke rumah sakit namun setelah semalam dirawat tiba-tiba saja kedua orang tuanya menghembuskan nafas terakhir mereka di rumah sakit.
Perlahan-lahan Sesil berubah menjadi seseorang yang pendiam dan suka menyendiri untungnya dia mendapatkan dua orang sahabat yang selalu membuatnya tersenyum, tapi kemudian Sesil berubah menjadi dingin saat pacarnya Kevin selingkuh dengan teman masa kecilnya sendiri.
Awalnya dia tidak percaya tapi kemudian Sesil mulai percaya kalau sebenarnya dia telah di permainkan oleh kedua orang itu, berkat bantuan kedua sahabatnya...
*~`_~~~~*
Kini Sesil tengah fokus dengan lari paginya di sebuah taman yang tidak jauh dari apartemen yang ia tempati semasa ia kuliah. Saat sesil tengah fokus pada lari paginya tiba-tiba....
" ooi, sesil " Teriak seorang wanita cantik yang ternyata adalah sahabat Sesil yang bernama rasya wirawan.
Mendengar ada yang memanggil namanya Sisil berhenti dari aktivitasnya kemudian menengok kearah asal suara itu lalu menunggu Rasya.
{____________&&&_____________&&&&&_______________}
Rasya Wirawan, seorang gadis cantik dan
wanita yang populer di kampus karena kecantikannya dan juga orangnya yang supel jadi banyak pria yang takluk padanya dan karena itu dia di cap sebagai PLAY GIRLS, karena suka bergonta-ganti pasangan, selama seminggu kira-kira sekitar 20 pria dia pacari sekaligus. Tapi Rasya harus pensiun dari gelarnya itu karena saat ini hatinya sudah berhasil di taklukan oleh salah satu pangeran kampus yang bernama Raka yang
berhasil menaklukannya dalam tiga bulan.
{_______________&_________________&_______________}
" Lo kemana aja sih? Gue cariin dari tadi juga.. katanya kumpul di deket pohon besar! Eh tau-taunya ngak ada orang sama sekali. " Omel Rasya yang hanya di tanggapi dengan tatapan dingin dari Sisil.
" Apa maksud dari tatapanmu itu? " Tanya Rasya.
" Huhhhh, Itu karena kalian terlalu lama. " Jawab Sisil kemudian melanjutkan aktivitasnya.
mereka pun melanjutkan aktifitas mereka yaitu lari pagi. setelah beberapa saat hening Sesil pun membuka suara.
" Mana Kiki? " Tanya Sesil. " bukanya dia bilang mau datang sama lo ya? " Lanjut Sesil.
" Tadi sih kita datang bareng terus pas udah sampai di taman gak tau kemana, kita kepisah gitu " Jelas Rasya.
Tiba-tiba ponsel Sesil pun berdering yang menandakan alaram berbunyi, Sesil pun berhenti sejenak untuk mengambil ponselnya dan langsung memetikan alaram tersebut. Kemudian Sisil langsung berjalan menjauh dari Rasya.
" Lo mau kemana? Tungguin gue napa. " Teriak Rasya kemudian mengejar Sisil.
" Gue mau balik duluan, gue mau ke kampus ada kelas pagi. " Kata Sesil sambil meletakkan kembali ponselnya kedalam saku celananya.
" Oooh oke, bilang kek kalau mau balik, ngak usah main nylonong gitu aja.." Omel Rasya.
" Oh kebetulan gue juga udah mau balik ,mau siap-siap ke cafe juga " Lanjut Rasya.
" ingat ya nanti kalau udah selesai kelas datang ke cafe, kalian nati hanya kelas pagi aja kan? " lanjutnya lagi.
" Hemmm. " Jawab Sesil kemudian berjalan lagi.
" Mau gue antar ngak?" Teriak Rasya.
" Ngak usah gue masih kuat buat jalan.." Saut Sesil.
Setelah beberapa menit Sesil berjalan kaki akhirnya ia sampai di sebuah apartemen yang serhana tapi sangat nyaman.
Setelah masuk kedalam apartemen nya ia langsung menjatuhkan dirinya di atas kasur, setelah dirasa lelahnya sudah berkurang Sesil memutuskan untuk menyegarka dirinya, setelah lima belas menit sesil pun keluar dengan pakaian yang sudah rapi untuk ke kampus.
karena jam sudah menunjukkan pukul 7 : 30 sesil pun langsung bergegas berangkat ke kampus menggunakan motor beat kesayanggan nya, karena jarak kampus dengan apartemenya tidak terlalu jauh, setelah perjalanan lima belas menit sesil pun sampai di kampus dan langsung memarkirkan motornya di parkiran khusus motor. sesil turun dari motornya dan langsung bergegas ke kelas karena sebentar lagi kelas akan segera di mulai.
" Sesiiill, tunguinn gue napa sihh " Kata seorang wanita cantik yang ternyata adalah Razkiya mastara sahabat Sesil dan Rasya.
Razkiya yang baru keluar dari mobil pun langsung berlari kearah Sesil, setelah sampai di tempat Sesil berdiri Reskiya lansung merangkul bahu Sesil.
{~~~$$$$$~~~~~~~}
Reskiya Mastara, gadis cantik yang mempunyai
paras cantik dan mempunyai bentuk tubuh bak gitar sepanyol membuat banyak pria jatuh hati padanya tapi sayang dia masih menutup hatinya setelah di putuskan tanpa alasan oleh mantannya yang kini berada di Bali, ia di kenal sebagai PENGAGUM PRIA, Reskiya hobi meliat pria-pria tampan tanpa menaruh hati padanya.
{~~&&&&&&&&~~~~~}
" Kemana Lo tadi pagi? " Tanya Sesil.
" Ohhh tadi...." Sautnya sambil menganggukkan kepalanya.
" Itu gak penting sekarang, yang terpenting sekarang adalah kita harus ke kelas karna tadi gue liat dosen udah datang tadi " Jelas Reskiya dengan nafas yang tidak beraturan, kemudian langsung menarik tangan sesil.
Karena Reskiya berjalan dengan telalau cepat tiba-tiba membuat Sesil menabrak seorang pria.
BRRUUUKKK
Suara tabrakan Sesil dengan pria tersebut.Saat Sesil menabrak pria tersebut mereka berdua langsung terjatuh karena Reskiya ikut tertarik saat Sesil terjatuh sedangkan pria tersebut hanya bergeser kebelakang.
" Aaaaww, sakit banget " rintih Reskiya. " Lo gak papakan sil." lanjut Reskiya.
" Gak papa kok " Jawab sesil sambil menepuk-nepuk kedua tangannya untuk membersihkan debu yang menempel.
Sesil pun melihat kearah pria tersebut dengan pandangan dingin.pria tersebut kemudian mengulurkan tangannya kepada Sesil.
" Gua bantu berdiri ?" Tanya Pria tersebut.
" Ngak perlu , gue bisa bangun sendiri." Jawab Sesil Ketus.
" Ngak punya mata ya lo? Main nabrak orang sembarangan mana gak tanggung jawab lagi. " Omel Reskiya.
" Lo harus tanggung jawab tanggan temen gue luka tuh. " Lanjut Reskiya.
" Gue minta maaf udah nabrak kalian. " Ucap Pria tersebut dengan sedikit terpaksa.
" Tapi apa gue maafin aja ya? lagian dia lumayan ganteng juga ya, yahh itu cuman karena dia ganteng aja sih." Batin Reskiya sambil menilai penampilan pria itu.
" Lagian bukan gue yang salah, kenapa malah gue yang minta maaf. " Batin pria itu.
" Tenang gue bakalan bawa temen lo ke UKS " lanjut pria tersebut.
" Ngak usah, hanya luka kecil aja. Mending sekarang kita ke kelas sekarang " Saut Sesil.
Sesil kemudian langsung menarik tangan Reskiya dan berlalu pergi meninggalkan pria tersebut, sedangkan pria tersebut hanya memandang mereka berdua dari belakang, tapi tatapannya tertuju pada Sesil seorang.
Sesil kemudian langsung menarik tangan Reskiya kemudian berlalu pergi meninggalkan pria tersebut. disepanjang perjalanan Reskiya terus mengoceh dan memarahi Sesil dan mengoceh tentang pria itu.
Setibanya di kelas mereka berdua langsung duduk di kursi tempat biasa mereka berdua tempati, tidak lama kemudian dosen pun masuk tetapi kini dosen tidak masuk seorang diri tetapi ia masuk denggan seorang pria tampan yang berjalanbdi belakangnya, semua mahasiswi pun mulai heboh dengan kehadiran pria tersebut.
" Waaaaahh, akhirnya panggeran gue datang juga " ucap mahasiswi D.
" Apa maksud ucapan kamu? Kamu masih anggap aku sebagai pacar kamu kan? " Tanya seorang pria dengan emosi yang ternyata pasangan wanita itu.
" Bukan gitu maksudnya sayang..." Sangkal wanita itu.
" Wah namabah lagi ni cowo' ganteng di kelas " Kata mahasiswi B.
" Wisss ni kalau dibuat pameran cowok-cowok ganteng di kelas ini bisa juga nih... Terus kalau mau masuk harus bayar, untung nih kalau gitu gue." Ucap Mahasiswi A.
Berbeda dengan para mahasiswa, jika para mahasiswi menatap pria tersebut dengan kagum tapi malah sebaliknya para mahasiswa tersebut menatap dengan wajah yang muram dan kesal.
" Palingan hanya sebentar doang terkenalnya, kalau ada mahasiswa lain pasti berpaling lagi " Kata seorang pria tampan yang bernama Rangga wijaya, salah satu pria paling tampan di kampus.
[~~~________________________~~~]
Rangga Wijaya, pria tampan dengan tubuh tinggi membuatnya banyak di kagumi pria maupun wanita, Rangga selalu berambisi untuk mendapatkan Sesil sejak SMA tapi ia tidak beruntung karena Sesil kini sudah menutup hatinya karena trauma akan di selingkuhi lagi seperti dulu.
[_____'_''''''_________________"""""______________________]
" Yo'i bro, sama kaya kita " Saut Aldo teman Rangga. " gimana kalau kita ajak dia gabung, biar tambah rame " sambung Aldo.
[~~~÷××××××××÷~~~]
Aldo, anak dari pemilik resort di kota itu, pria tampan satu ini memiliki tubuh yang sedikit pendek dari yang lainnya, Aldo menyukai Sesil sejak pandangan pertama di kampus.
[_______________¢____________@@@________________]
" Biar keliatan senasib gitu." Saut Ben. Kemudian mendapat respon yang heboh dari Aldo.
[______"____--________""________________"""""__________]
Ben, sepupu Aldo, dengan parasnya yang tampan ia bisa menarik semua wanita manapun dan dia diberi julukan PLAY BOY CAP KAKAP selama bertahun tahun tapi setelah bertemu dengan Sesil dia mulai sadar kalau ada wanita yang tidak tertarik dengan parasnya dan sejak itu pula Ben mulai berambisi untuk mendapatkan Sesil.
[___&&&&_________"_________&&__________&&"________]
" Sil itu cowo' yang tadikan? " Tanya Reskiya sambil menyenggol bahu Sesil.
" Ummm... " Saut Sisil yang masih fokus dengan bukunya.
" Bagus deh kita bisa minta pertanggung jawabanya " Kata Reskiya semanggat.
" Semuanya tenang, kalian hari ini dapat teman baru dia dari jepang, silahkan perkenalkan dirimu " Ucap dosen tersebut pada pria itu.
" Hai semua, kenalin nama gue Raditya Dirga, gue pindahan jepang, gue pindah kesini karena bokap udah ngak ngurus bisnis di Jepang, kalian bisa panggil gue adit.... Semoga kalian senang dengan keberadaan gue di sini. " Ucap Radit memperkenalkan dirinya.
" Oke Radit silahkan duduk di di samping Sesil, Sesil angkat tangan mu " Kata dosen pada Radit dan Sesil .
Sesil pun mengangkat tangannya, Radit yang melihat ke arah Sesil pun tersenyum tipis kemudian langsung berjalan ke arah Sesil dan Reskiya yang duduk di sebalah Sesil.
Dosen pun mulai memberikan materi, setelah dua jam dosen menjelaskan dosen tersebut pun keluar kelas yang di ikuti para mahasiswa/siswi yang ingin mengisi perut mereka dan melakukan aktivitas yang lain.
" Sil, kita ke kantin yuk laper ni " Ajak Reskiya.
" Boleh, gue beresin buku dulu. " Saut Sesil.
" Permisi gue mau minta maaf dengan kejadian yang tadi pas di parkiran " Kata Radit tiba-tiba sambil mengulurkan tangannya.
Sesil menatap uluran tangan Radit kemudian meraih uluran tqngqn tersebut. " Gue udah maafin,lagian gue juga yang salah, gue juga minta maaf. " Saut Sesil kemudian menarik kembali tangannya.
" Eh kok lo yang minta maaf sih? " Tanya Reskiya pada Sesil.
" Itu karena kita yang jalan gak hati-hati " Jelas Sesil.
" Udah yuk, kekantin.." Ajak Sisil.
" Ngak ah lapernya udah hilang." Saut Reskiya yang sudah ngambek.
" Ya udah.. " Ucap Sesil kemudian kembali duduk sambil membaca bukunya.
" Jangan baca buku lagii.." Ucap Reskiya kesal kemudian mengambil dengan paksa buku yang di pegang oleh Sesil dan langsung di masukkan kedalam tas.
" Yuk deh, laparnya udah datang lagi.." Ucap Reskiya sambil menarik tangan Sesil.
" Gue boleh jalan bareng ke kantin gak? " Tanya Radit.
" Bolehhh tapi jangan de...."
DERTTTT DEERRRTTT
Bunyi ponsel Reskiya dengan segera Reskiya mengambil ponselnya yang ada di atas meja dan mengangkat nya untuk menerima telfon, yang ternyata dari Rasya.
" Hallo Ras, ada apa? " Tanya Reskiya pada Rasya yang ada di sebrang sana.
" Hallo Res, apa lo gak kelupaan sesuatu gitu sekarang ? " Tanya Rasya pada Reskiya. " Ada Sesil kan di situ " Lanjut Rasya.
" Kelupaan, gak ada tu, kalau Sesil ada gak lo? " Ucap Reskiya.
" Otw segera, tunggu kita kesana sekarang. " Kata Sesil.
" Oke gue tunggu di cafe ya "Ucap Rasya langsung mematikan telfon sepihak.
Sesil langsung menarik tanggan Reskiya kemudian melewati Radit dan langsung berjalan menuju parkiran.
" Hah lagi-lagi gue di lewatin gitu aja " Keluh Radit.
" Yoo, Radit kan? kenalin nama gue Rangga Wijaya, salah satu orang paling ganteng di kampus ini " Ucap Ragga memperkenalkan dirinya.
" Oh hai, gue Radit. " Jawab adit.
" Lo pasti naksirnya sama Sesil? " Tanya Ben.
" Iya tu, pasti lo naksir kan sama Sesil,kalau Lo naksir sama Sesil gue ngak akan ngurusin tapi kalau lo sampe naksir sama Reskiya, gue gak akan ampunin lo " Ucap Farhan.
[_____________####_____________####______________]
Farhan, satu-satunya pengagum rahasia Reskiya sejak SMP, Farhan hanya menyimpan rasa itu kerena dia tau kalau dia ungkapkan nantinya malah dia yang sakit hati. Farhan hanya mau menunggu waktu yang tepat untuk mengatakannya karena saat ini dia tengah berusaha untuk meluluhkan hati Reskiya.
[___________++++________________++++______________]
" Eh tenang aja gue gak tertarik dengan temannya Sesil itu yang namanya Reskiya itu. " Jawab Radit.
" Selamat kita akan bersaing secara sehat untuk mendapatkan Sesil " Ucap Rangga, Ben dan Aldo bersamaan.
" Eh kita ke cafe yuk " Ajak Raka.
Raka, tunagan Rasya adalah pria yang pernah mendapatkan julukan Raja kampus itu kini turun pangkat,awalnya Raka adalah pengagum dari Sesil tapi lama-kelamaan Raka mulai menyukai Rasya dan berusaha keras menaklukan hati Rasya.
" Cafe? engak ah males gue mau balik. " Jawab Radit.
" Di jamin deh seru " Ucap Raka meyakinkan begitu pula dengan yang lain.
Setelah lama membujuk Radit agar ikut kemudian mereka ber enam menuju parkiran dan menaiki kendaraan masing-masing menuju Caffe yang ingin mereka tuju.
Sesampainya di cafe mereka di sambut dengan hanggat oleh para pelayan di cafe tersebut, yang ternyata cafe tersebut adalah milik wanita paling populer akan kecantikannya di kampus yakni siapa lagi kalau bukan Reskiya, Rasya dan Sesil yang mereka klola bersama.
" Bisa bertemu dengan menejer cafe ini? " Tanya Raka pada salah satu pelayan wanita.
" Oh maaf tuan, tapi menejer kami baru saja pergi, jika anda ada sesuatu yang inggin di bicarakan silahkan bertemu dengan pemilik cafe ini? " Jawab pelayan wanita tersebut.
" Kamu pasti baru bekerja kan?" Tanya Ben.
" Benar sekali ,saya baru masuk kemarin tuan, jika ada kesalahan saya, saya minta maaf tolong jangan laporkan saya tuan.." Saut pelayan itu.
" Oh apakah sesil ada di sini? " Tanya Rangga pada pelayan yang lain kebetulan lewat.
" Oh dik Raka, dik Rangga dan dik Ben kalian sudah datang.." Saut pelayan itu.
" Kalau non Sesil ada, ia sedang menggecek barang yang baru datang tadi pagi di gudang depan " Jawab pelayan wanita tersebut.
Rangga pun langsung bergegas ke gudang bagian depan untuk menemui Sesil, tapi ternyata Aldo dan Ben tidak mau ketinggalan mereka juga ikut ke gudang untuk menemui Sesil, sesampainya di sana mereka mendapati Sesil yang tengah mendata beberapa barang dan bahan-bahan pembuatan kopi dan makanan ringan.
" Hai, Sesil butuh bantuan gak ni? " Tanya Rangga yang di angguki oleh Aldo dan Ben.
Sesil yang merasa dirinya di panggil pun menengok kearah mereka ber tiga karena tadi posisi Sesil membelakangi mereka tiga.
" Gak perlu gue bisa sendiri. " Jawab Sesil kemudian kembali mengecek barang.
" Ayolah gue bantu pindahin barang gitu atau bantuin ngecek barang yang lain " Tawar Rangga.
" Gak perlu, udah hampir selesai tinggal beberapa mesin kopi aja " Ucap Sesil masih fokus pada pekerjaannya.
Tiba-tiba kotak yang berada di atas kepala Sesil jatuh dan hampir saja mengenai Sesil,dikarenakan ada beberapa tikus yang berjalan lalu tidak sengaja menabrak kotak yang memang hampir jatuh, Rangga yang tidak menyadari kotak itu akan jatuh hanya berdiam di tempatnya begitu pula dengan Ben dan Aldo.
Untung refleks Radit yang cepat yang langsung berlari lalu menarik tanggan Sesil saat kebetulan hendak mencari Rangga, Ben dan Aldo, Sesil seketika kaget karna Radit yang tiba-tiba menarik tanganya dan kotak yang terjatuh tepat di tempat dia berdiri tadi, Sesil dengan refleks langsung memeluk tubuh Radit.
" Sesil lo gak papakan? " Tanya Radit khawatir, tapi Sesil hanya terdiam sembari mengeratkan pelukannya, Radit hanya mengelus punggung Sesil untuk menenangkan, tapi yang lain menatap dengan tatapan penuh cemburu.
" Sesil Lo ngak papa kan?" Tanya Aldo, Ben dan Rangga bersamaan.
Sesil hanya terdiam mendengar semua pertanyaan yang karena masih syok dengan kejadian tadi dan masih dalam keadaan memeluk Radit, tapi tidak ada raut bahagia di wajah Radit hanya ada raut wajah khawatir sambil menatap lembut kearah Sesil, hingga Sesil tersadar karena getaran ponselnya.
DERRRTTTT DERTTTTT.
Sesil merogoh tas yang ia bawa dan mengambil ponselnya lalu mengangkat telfon yang ternyata dari pamannya.
" Hallo paman.. " Sapa Sesil pada orang yang menelfonya yang ternyata adalah pamanya, yang bernama Bram.
" Kamu sedang berada di mana sekarang? " Tanya Bram dari sebrang sana.
" Aku lagi di cafe, lagi ngecek barang - barang ada yang bisa di bantu? " Tanya Sesil.
" Kamu pulang ke rumah sekarang ada yang inggin paman sampaikan padamu. " Ucap Bram.
" Tapi paman.. " Ucap Sesil yang terputus karena pamanya sudah memotong pembicaraan.
" Gak ada tapi - tapian, sekarang juga harus datang " Perintah Bram.
" Baik laah, aku akan datang " Saut Sesil dengan pasrah.
Sesil kemudian langsung mematikan telfon sepihak.
" Kalian mau bantuin gue kan? " Tanya Sesil yang tanpa sadar masih menggenggam tangan Radit.
" Tapi sebelum itu bisa lepasin dulu genggamannya!" Ucap Radit yang berhasil membuat Sesil malu kemudian langsung menjauh dari Radit.
" Enak banget Radit baru datang langsung dapat kesempatan buat di peluk sama Sesil terus tangannya sampai di genggam seperti itu, benar-benar membuat orang iri. " Batin Ben.
" Sepertinya harus diberi pelajaran ni orang. " Batin Aldo.
" Bisa-bisanya gue kalah sama cowok kaya dia, selama bertahun-tahun gue ngejar Sesil belum pernah gue nyentuh dia, bisa-bisanya dia anak baru udah main peluk sembarangan. " Batin Rangga.
" Tapi kalau nyaman peluk lagi aja, ngak papa." Lanjut Radit yang langsung mendapatkan tatapan mematikan dari tiga orang yang berada di depannya.
" Yap betul sekali, apa yang perlu kami bantu? " Tanya Rangga semanggat mengalihkan pembicaraan.
" Tolong kalian data barang yang baru masuk terus catat tanggal kaldelursa makanan siap saji yang ada di sana, karena gue mau balik dulu ada urusan. " Jelas sesil masih malu saat melihat kearah Radit.
" Oke, siap bu bos. " Kata Ben dan Aldo bersamaan.
" Kalau gitu gue mau balik. " Saut Sesil kemudian berlalu pergi melewati mereka.
" Hati-hati di jalan. " Ucap mereka ber tiga bersamaan.
Disaat yang lain sedang sibuk mengecek barang Radit diam-diam mengikuti Sesil dari belakang.
" Sesil tunggu dulu " Kata Radit yang menghentiakan langkah sesil dengan menggenggam pergelangan tangannya.
" Ada apa? " Tanya sesil.
Sesil kemudian menatap tajam kearah pergelangan tangannya yang di pegang oleh Radit, Radit yang tersadar kemudian langsung menarik kembali tangannya lalu meminta maaf.
" Maaf gue ngak maksud." Ucap Radit sambil menarik kembali tangannya.
" Ada perlu apa ? Gue lagi sibuk." Tanya Sisil jutek.
" Ahhh itu gue mau minta maaf soal tadi." Ucap Radit.
" Gue udah maafin. " Saut Sesil, hanya kata singkat itu membuat Radit begitu bahagia.
" Dan.... dan gue... gue mau bilang... terimakasih udah nolongin gue. " Lanjut Sesil dengan terbata-bata karena sudah hampir tidak pernah ia mengatakan terimakasih pada orang lain.
" Sama-sama, gue lakuin itu juga karena gue ngak mau Lo kenapa-kenapa. " Saut Radit.
" Hanya mau bilang itu? " Tanya Sesil kembali jutek.
" Ah... Mau gue antar.." Tawar Radit.
" Ngak makasih ,gue punya kendaraan sendiri." Saut Sesil.
" Kalau ngak ada lagi gue mau balik." Ucap Sesil kemudian berjalan menuju motornya.
" Ahhh, Itu.... Aisss sudahlah.." Ucap Radit pasrah karena Sesil sudah berjalan menjauh darinya.
" Heyy.... Enak banget Lo main deketin Sesil disaat kita lagi sibuk... " Ucap Ben yang tiba-tiba datang dan langsung merangkul Radit dengan tatapan membunuh.
" Bukan kaya gitu..." Sangkal Radit yang langsung di potong oleh Ben.
" Hehhh ngak usah ngelak Lo.., ikut gue sekarang." Ucap Ben kemudian menarik Radit menuju gudang, saat tiba di dalam gudang sudah ada satu kursi yang di jaga oleh Rangga dan Aldo dengan wajah penuh selidik, Radit hanya menelan ludahnya memikirkan apa yang akan mereka lakukan padanya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!