NovelToon NovelToon

Wings Of Love

HARI YANG SURAM

"Shelvia, Hari ini kamu saya pecat"

Perkataan tersebut di tujukan kepada wanita berbaju putih dengan rambut acak-acakan.

Sebelumnya, pertengkaran yang hebat terjadi ketika mereka saling mengakui jika Ide yang mereka dapat itu murni dari pikiran mereka. Tetapi atasan hanya percaya dengan orang licik dan cantik.wanita Berbaju putih itu tak sengaja mendorong dan membuat atasan terluka.

Wanita itu kini berjalan dengan membawa kotak berisi peralatan kerjanya.saat berjalan seorang wanita berbaju merah menyenggol dan berbisik

"Makanya, jangan berontak sama senior.ini kantor yang hanya menerima dia yang memiliki potensi"

Shelvia kini menatap dengan tajam kepada wanita itu dan berkata "ide konsep itu hanya aku yang bisa kerjakan,bagaimanapun wanita bodoh macam kau tetap akan terbuang"

Karena kesal Wanita itu menyiramkan secangkir kopi kepada Shelvia, semua orang kantor melihat mereka berdua dan saling bergosip sehingga membuat suasana makin panas.

"JANGAN SOK MENJADIKAN IDE ORANG LAIN SEBAGAI IDE MU. IDE KU MURNI DAN AKU CERDAS, SAMPAH SEPERTIMU HANYA PENCITRAAN DI DEPAN ATASAN" teriak wanita berbaju merah dan membuat suasana makin panas dan menarik.karyawan di kantor makin bergosip tidak jelas.

Shelvia melanjutkan berjalan keluar dari kantor.dia tak percaya dengan waktu 5 bulan bekerja di keluarkan dengan cara seperti ini, ini sungguh hina baginya.

Saat dia sudah sampai di rumah yang dia katakan hanya "aku bebas dengan cara hina".air mata pun mengalir di pipinya, pekerjaan dan jabatan yang dia inginkan di ambil orang lain bahkan orang itu mengakui bahwa itu murni idenya.

Kriiing Kriiing telepon Berdering

" Assalamu'alaikum, Shelvia? Hari ini jangan lupa datang ke acara ulang tahun ku ya"

"Iya jam 8 malam kan?"

"Iya jangan lupa ajak Zein juga ya"

"Ok"

Zeya teman kuliah Shelvia hari ini berulang tahun bagaimanapun dia tidak bisa menunjukkan kesedihannya hari ini, mungkin suatu hari dia akan mengatakannya.

Jarum jam saat ini menunjukkan pukul 8 malam,Saat ini Zein sudah di depan rumah Shelvia. "Sudah siap Shel?" Tanya Zein. "Sudah, yuk berangkat".

Saat di mobil.....

"Shel, kamu kelihatannya kok murung gitu?" Tanya Zein sambil menyetir.

"Aa, nggak papa aku hanya sedikit pusing aja."jawab Shelvia

"Sudah minum obat?"

"Sudah"

Suasana di mobil kini dingin dan sepi, tidak seperti biasanya Shelvia yang selalu membuat candaan yang lucu dan Zein selalu tertawa dan tersenyum sekarang hening.

Di restoran

"Selamat ulang tahun Zeya" Shelvia memeluk Zeya dengan erat.

"Makasih ya, ayo kita mulai aja langsung ya acaranya. Takut kemalaman" Zeya mengajak teman-teman yang lain.

Zeya sangat kaya bisa di bilang terlahir dari keluarga kaya dan tak pernah kekurangan apapun. Namun, dia sangat baik dan ramah tidak seperti saudara-saudaranya.dia sengaja memesan khusus restoran favoritnya untuk acaranya.

Jam kini menunjukkan pukul 9 malam. setelah acara makan-makan selesai , Tiba-tiba Zeya pingsan dengan cepat

Zein membawa Zeya masuk ke mobilnya.

"Shel, kamu pulang naik taksi aja dulu ya?" Ucap Zein.

"Iya gapapa yang penting Zeya kamu bawa ke rumah sakit dulu. Itu pasti penyakitnya kambuh lagi." Jawab Shelvia yang khawatir terhadap Kondisi Zeya.

Zein segera membawa Zeya ke rumah sakit dengan mobilnya.hari ini Zeya tidak membawa mobil karena akan di jemput oleh supir pribadinya. Saat supir itu tiba, Shelvia memberi tahu bahwa Zeya pingsan dan harus dilarikan ke rumah sakit terdekat. Supir pun langsung menuju Rumah sakit.

Kini Shelvia sendirian di jalan raya yang sepi.lalu, ada sebuah mobil merah berhenti dan turun seorang wanita yang terlihat garang seperti mencari mangsa. Shelvia memerhatikan Wanita ini dari ujung rambut sampai kaki.

"Hai kenalkan Saya Vanessa Sayurnara".ujar wanita itu dengan menunjukkan pesonanya. Dan tetap saja Shelvia malah di buat takut.

" Maaf, saya mengganggu. Tapi demi kebaikan bersama dan juga masa depan anda nanti. Maukah anda bekerja di agensi saya? " Wanita itu memberikan kartu nama kepada Shelvia.

Namun, Shelvia kini berfikir bahwa ini keberuntungan baginya karena dia telah di buang oleh perusahaan.Tanpa berfikir panjang lagi Shelvia mengatakan "baik, saya akan bekerja di agensi anda. Kalau boleh tahu apa jabatan dan pekerjaannya bagaimana ya?" Tanya Shelvia.

Vanessa pun membawa Shelvia menuju sebuah hotel bintang lima.namun, Shelvia itu polos dan tak berfikir bahwa dirinya dalam bahaya.bahkan yang dia pikirkan malah pekerjaan menarik apa yang akan dia lakukan.

Saat di kamar 106 hanya ada Vanessa dan Shelvia. Vanessa memberikan Shelvia minuman yang telah di campur obat perangsang. Shelvia berhasil meminum minuman itu sampai habis,dia sangat haus karena harus menunggu taksi yang lewat tadi. Vanessa tersenyum karena rencananya berhasil.

"Wah, minuman ini sangat enak. Wah bagaimana saya bekerja atau perlu saya tanda tangan kontraknya sekarang?" Tanya Shelvia dengan penasaran.

"Kamu hanya perlu menunggu seorang lelaki berambut Blonde. dia membawa apa yang harus dia selesaikan sama kamu. Yaa, semoga kamu berhasil dan selamat bekerjasama dengan klien mu".Vanessa langsung keluar dari kamar tersebut.

Shelvia menunggu Klien datang. Namun, badannya kini merasa panas. Dia bahkan menyetel AC di ruangan -5°C.tetapi dia tetap merasa kepanasan di dalam tubuhnya.

Disisi lain, seorang lelaki sedang merayakan keberhasilannya yang mendapatkan proyek besar dan menguntungkan perusahaan. Namun, setelah dia meminum minuman yang di sajikan Hawa nafsunya muncul. Dan saat itu orang suruhan perusahaan saingannya menunjukkan kamar 106 dan menjebak lelaki itu.

lelaki berambut blonde itu datang dengan keadaan yang kacau. Lelaki itu menahan tekanan ***** yang besar. Dan saat Shelvia melihat lelaki itu dia malah menyapa "halo perkenalkan nama saya Shelvia Liliana. Apa benar anda klien saya? Ini pekerjaan pertama saya. Saya harap kita bisa bekerja sama" Ucap Shelvia dengan cepat karena dia menahan panas yang ada di tubuhnya.

Tetapi lelaki di depannya malah membuka semua yang dia kenakan.Shelvia terkejut melihat apa yang ada didepannya sekarang. Kini mereka sama-sama menahan suhu panas di dalam tubuh mereka.Shelvia ingin lari namun, dia tidak bisa dalam keadaan seperti ini.

"Kau, maafkan aku tetapi aku tak tahan" Ucap Lelaki itu yang kini menyergap Shelvia bagai Harimau.

Dan hal yang tak terduga. Mereka melakukan hal yang seharusnya di lakukan setelah menikah. Namun, keduanya kini hanya saling berusaha untuk menghilangkan rasa panas di tubuh mereka

Jarum jam kini menunjukkan pukul 1 pagi. Mereka kelelahan setelah bertarung panas. Kini suhu tubuh mereka kembali stabil.Shelvia segera beranjak dari kasur dan memakai pakaiannya. Lelaki itu memerhatikan Shelvia dengan tatapan kasihan. "Jika sesuatu terjadi padamu, aku janji akan bertanggung jawab bagaimanapun caranya." Ucap lelaki itu.dan kini lelaki itu berdiri dari kasur dan memberikan Shelvia sebuah Lencana. "Jika kau memiliki anak dari hubungan ini nama akhirnya harus Arkatama." Ucap Lelaki itu yang kini kembali tidur di kasur.

Shelvia berjalan sempoyongan sambil meneteskan air mata dan setelah dia keluar dari Hotel dia bergegas mencari taksi. Untung saja masih ada taksi lewat. Shelvia langsung pergi dan pulang ke rumah. Shelvia terus meneteskan air mata dan bodohnya dia percaya bahwa Vanessa seorang pemilik agensi nyatanya mucikari sialan.

Saat jam menunjukkan pukul 2.2 Orang suruhan perusahaan saingan lelaki itu disuruh memotret keadaan di kamar 106.mereka tak menemukan wanita itu hanya ada lelaki itu di kamar dan rencana mereka gagal.

Keesokan harinya, pagi-pagi Shelvia mendapat telepon tidak dikenal

"Halo Shelvia, bagaimana? Puas? Kerjasama yang luar biasa bukan? Ayo berikan nomor rekeningmu padaku. Kita bagi dua."ucap Vanessa yang bergembira

"AKU TAKKAN MENERIMA UANG HARAM ITU . DASAR MUCIKARI GILA! MUCIKARI SIAALAN!,"bentak Shelvia. Kini dia merasa hina. Dan tak pantas untuk lelaki manapun. Sedih yang dia alami karena, buka suaminya yang dapat menikmati dirinya melainkan orang yang tak dikenal.Kini dia hanya diam dan menangis.

Bersambung....... 🐼

Welcome Baby

Sudah Seminggu Shelvia seperti orang yang menyedihkan. Bahkan Sahabatnya Zein, tidak bisa menemui Shelvia.Kini dia hanyalah seorang wanita dengan mata panda.

"Kenapa aku begini Ya Allah?, kenapa aku sedih. Ini sangat hina bahkan aku berfikir kenapa malam itu aku sangat polos.aku seperti manusia yang tak ada harapan. Wajahku kini berubah, tak seceria dulu tak sesehat dulu.wah, dalam 1 hari aku hancur berkeping-keping." Shelvia membual di depan cermin rias nya. Air matanya kini mengalir lagi.

Dia memutuskan untuk mengakhiri kesedihannya. Sedih pun tak memberinya uang tapi hanya luka, segeralah Shelvia membereskan rumah dan menyiapkan banyak lamaran.

Keesokan harinya.....

"Selamat, Shelvia anda kami Terima kerja di perusahaan ini.semoga kita bekerjasama dengan baik kedepannya"

"Terimakasih pak, saya akan bekerja dengan senang hati dan kedepannya saya pastikan kita akan kedapatan proyek besar"

Shelvia di terima di perusahaan yang baru merintis.ia sampai rela begadang tiap hari agar mendapatkan ide bahkan dia juga belajar bagaimana membujuk klien.Shelvia memiliki public speaking yang baik. Kini ia tidak terlihat menyedihkan lagi.

Setelah satu bulan berlalu Shelvia mendapat proyek besar untuk perusahaan. Dan ini sangat menguntungkan, Circle yang kini dia tinggal beraura positif.banyak yang mendukung hasil kerja keras Shelvia.

Mereka merayakan keberhasilan ini dengan acara makan-makan. Namun, setelah Shelvia memakan 5 menu dia merasa mual. Dan memutuskan untuk pulang cepat.

Karena dia curiga, mual yang dia rasakan beda dengan rasa asam lambung yang kumat. Jadi dia memutuskan memutuskan membeli tes pack di Apotek.

Setelah sampai rumah dia mengecek seperti yang ada di dalam petunjuk kemasannya.saat dilihat tanda nya belum keluar sepenuhnya jadi dia meninggalkan test pack di kamar mandi. Shelvia menonton acara komedi tentu saja membuat dia tertawa lepas, bagaimana pun juga hidup ini perlu tertawa.

1 jam kemudian, dia ke kamar mandi sambil memegang perut yang keram karena tertawa lepas. Saat melihat hasil test pack raut wajahnya kini terdiam dan tak menyangka, Shelvia positif hamil.

Tentu saja dia mengemban beban yang besar.kini Shelvia memegang perutnya dan mengatakan "selamat datang nak.kita akan selalu bersama".Shelvia telah memutuskan bahwa dia harus menjaga reputasi dan harga dirinya. Karena, ini akan berakibat pada anaknya nanti.

2 bulan kemudian, Shelvia keluar dari perusahaan setelah menyelesaikan proyek. Semua atasan sangat menyayangkan hal ini karena Shelvia paling berpotensi di perusahaan.

Beberapa hari berlalu, Shelvia sering mual tidak ada yang mengurusnya. Saat Zein berkunjung ke rumah Shelvia. Zein dan sangat heran Shelvia mual mencium bau Zein.

"She, lo kenapa sih? " Tanya Zein yang saat ini muak.

"Asam lambung ga mungkin ga suka sama bau parfum gua" Lanjut Zein.

"Ahh, haah, aah. Ini mual yang ke 10 kali hari ini. " Jawab Shelvia sambil berpegangan pintu kamar mandi.

Zein menelpon Zeya dan menyuruhnya segera ke rumah Shelvia. Saat Zeya datang dan membawa makanan kesukaannya Shelvia langsung memakan makanan itu. Tetapi, setelah habis Shelvia memuntahkan semuanya. Saat keluar dari kamar mandi Shelvia pingsan Zein segera membopong Shelvia ke kamarnya dan Zeya menggantikan baju Shelvia. Saat Zeya menggantikan baju Shelvia dia terkejut dengan perut Shelvia yang membesar sedikit.

Saat Shelvia bangun. Zein dan Zeya mendesak Shelvia agar bercerita apa yang dialaminya sekarang.

"Gua...hamil gaes" Ucap Shelvia sambil tersenyum.

Zein dan Zeya terkejut, dan tak menyangka mana mungkin anak yatim piatu polos seperti dia mengandung anak. Bahkan tak ada ayahnya.

Akhirnya, Shelvia menceritakan malam suram itu kepada Zein dan Zeya. Mereka berdua sangat menyesal. Terutama Zein, yang meninggalkan Shelvia sendiri. Zein hanya tidak ingin Shelvia terlambat kerja saat itu, karena dia tak tahu bahwa Shelvia telah di pecat dari perusahaannya yang dulu.

Zein dan Zeya kini mengurus Shelvia dengan baik. Selama 9 bulan, bahkan Zein mengurus Shelvia setiap hari. Zeya hanya bisa saat hari minggu saja. Namun, mereka berdua sungguh sangat memerhatikan temannya yang menyedihkan ini.

Saat ini Shelvia berfikir bahwa dirinya sudah tak pantas lagi menyukai Zein. Shelvia bahkan tak ingin menjadi beban bagi Zein.saat umur kandungan Shelvia 9 bulan sebelum hari dia melahirkan. Shelvia meminta sesuatu dari Zeya.

"Ze, lo kan bukan hanya sahabat. Tapi sudah kaya keluarga buat gua" Ucap Shelvia sambil memegang tangan Zeya

"Lo mau minta apa sih Bumil" Ujar Zeya dengan nada lucu.

"Buat Zein jatuh cinta sama kamu ya,aku bukan yang baik buat dia. Aku mohon Ze" Shelvia meminta dengan tulus.

"Tapi aku nggak.. "

"Memang saat ini belum karena hadirnya aku. Akan menghambat Zein. Aku mohon aku ga pantes buat Zein. Maka dari itu aku sudah memutuskan sesuatu, aku mohon kamu bisa menerima ini ya" Shelvia sanga mendesak keinginannya ini.

"Iya, semoga aku bisa diterima oleh hatinya Zein" Jawab Zeya.

Saat itu tepat di tanggal 16 bulan 2 tahun 2004 Shelvia melahirkan 2 anak kembar yang cantik. Mereka bernama Mavis dan Navis.

Setelah 4 bulan kemudian, Shelvia memutuskan untuk tinggal di Singapura bersama kembar. Ini tak mudah namun, Vanessa mengirim uang ke rumah Shelvia. Tanpa berfikir panjang dia mengambil uang itu dan pergi ke Singapura dengan cepat. Shelvia meninggalkan tanah air nya tanpa sepengetahuan Zein dan Zeya.

We Are Back, PAPA!

Shelvia kini salam perjalanan pulang menuju rumahnya.saat sampai rumah di depan pintu telah banyak hadiah tentu saja membuat Shelvia bingung. Bahkan ada sayur-sayuran dan buah, Shelvia menghela nafas dengan pelan pasti ini karena perbuatan si kembar lagi. Shelvia segera membawa masuk barang-barang yang di luar.

Kini gadis berambut pendek hitam sedang membaca buku kesukaannya dan gadis yang satu melakukan gerakan bela diri.

"MAMA PULAAAANG" teriak Shelvia yang sedang membangunkan konsentrasi mereka berdua.

"MAMA" mereka berlari dan memeluk Shelvia.

"Mavis, Navis. Apa apaan ini? Kenapa banyak sekali barang di depan pintu, kan sekarang bukan Natal ataupun ramadhan."tanya Shelvia

Mereka berdua hanya menatap satu sama lain, dan melihat barang-barang di belakang mamanya.

" Itu dari Aunty Naomi, Paman Hemers, nyonya Lora,dan dari kakak Charles"jawab Mavis sambil memegang bukunya.dan kini tatapan Shelvia beralih kepada Navis

"Itu dari Kakak-kakak yang bersekolah di dekat pasar,paman Volta dan Kak Sherli. "jawab Navis sambil menunduk

"Kalian melakukan itu lagi? Mavis kamu membantu orang-orang itu. Dan kamu Navis,bagaimanapun kamu perempuan nak. Kalau mereka bawa benda tajam gimana?" Shelvia menceramahi mereka karena takut terjadi sesuatu.

"Mavis bisa ceritakan bagaimana kamu membantu mereka?" Tanya Shelvia penasaran.

Mavis langsung menceritakan kejadian hari itu, dia membantu Aunty Naomi mengurus tanamannya dan menjual tanaman dengan harga yang tinggi. Mavis juga membantu Paman Hemers saat melakukan penelitian tentang tumbuhan, saat itu paman Hemers sedang kesulitan karena tanaman penelitiannya tidak berhasil bereaksi namun saat Mavis memeriksa dan melakukan percobaan lagi tanaman pun bereaksi dengan cepat.

"Ha? Kamu memang baca buku dimana? Kan mama ga pernah beliin buku tentang tumbuhan apalagi sedetail itu"

"Aku membaca di Perpustakaan Nyonya Lora ma"jawab Mavis sambil tersenyum

Dan Mavis lanjut bercerita tentang dia mengerjakan Pekerjaan rumah milik Charles tetangga dekatnya.Shelvia sangat khawatir bahwa anaknya akan dimanfaatkan terus.

" Oke, sekarang. Navis"tatapan tajam kini menuju Navis yang menunduk terus

Navis bercerita tetang Kakak yang bernama Eren Kim minta bantuan Navis untuk tawuran dengan Sekolah tetangga. Dan sekolahan yang di bantu Navis menang, bahkan semua yang di hajar Navis babak belur dan tak berani pada sekolah itu lagi.

"Nak, membantu itu baik. Tetapi jika kekerasan itu dipakai untuk hal yang tak berguna itu salah nak"

"Tapi mah, anak sekolah yang menyerang Sekolahan Kak Eren itu. Melemparkan batu kepada satpam sekolahan mereka. Dan Navis juga lihat sampai pak satpam berdarah".Ucap Navis yang sedih akan nasib pak satpam

"Tapi bagaimana pun , ini bukan urusan Navis. Biar mereka menyelesaikannya ya. Lain kali jangan ikut Tawuran lagi" Ujar Shelvia

Navis bercerita lagi tentang dia membantu Paman Volta saat mengajar Karate. Dia berhasil membanting 10 murid Paman Volta dan mengajari mereka.sehingga Paman Volta berterimakasih pada Navis karena sangat membantu. Dan dia membantu Sherli saat di bully teman-teman Sherli. Sehingga Sherli memberikan Navis boneka besar kepada Navis.

Shelvia tak percaya bahwa didepannya saat ini kedua anak genius dan kuat.saat ini yang dipikirkan Shelvia hanya, bagaimana cara agar Shelvia bisa membuat Anak kembarnya ini menikmati masa kecil yang sebenarnya.

"Ayok kita makan setelah itu mama bacakan dongeng"

"Lets goo ma" Mereka berdua sangat menyukai saat-saat bersama dan sangat bersemangat.

Setelah pekerjaan Shelvia dengan kembar selesai. Dia merenung sendiri dan kini tangannya menelpon seorang rekan kantornya agar besok dia tidak bekerja lagi di kantor. Dan akan segera pindah, keputusan ini terpaksa dia ambil agar Si kembar layak menikmati masa kecil yang wajar.

Keesokan harinya....

Kardus-kardus besar kini satu persatu masuk kedalam mobil Box dan siap di antar ke Indonesia.

Shelvia menjelaskan kepada Mavis dan Navis bahwa akan pindah ke Indonesia dan menetap di sana.

Saat sampai di bandara Soekarno-hatta...

"Mah, kita tinggal di mana? Apartemen? Atau rumah? Atau hotel? " Tanya Mavis penasaran.

"Mmmm, kita akan tinggal di apartemen. Tapi sebelum itu ayok kita beli roti'Q dulu ya. Mama laper"

Mereka membeli roti setelah itu naik taksi menuju apartemen yang di beli Shelvia di daerah Jakarta Selatan.

"Haaah, capek mah. Ternyata indonesia begini ya ma. Panas tapi seru" Ucap Navis yang kini rebahan di lantai.

"Iya banyak polusi,sungguh sangat padat" Ngeluh Mavis yang saat ini juga rebahan di dekat Navis.

"Ngeluh terus sih. Ayo dong yang semangat gitu. Masa kalah sama mamah yang sudah tua? " Ucap Shelvia sambil mengangkat galon.

Setelah banyak kegiatan beres-beres mereka bertiga tertidur dengan pulas.

Keesokan Harinya...

"Aku harus kerja. Meskipun harus menahan rasa sakit dan benci".ucap kata hati Shelvia yang kini melihat perusahaan barunya dia bekerja. Di hadapannya saat ini adalah perusahaan cabang milik Arkatama Group, Shelvia harus profesional dalam bekerja. Karena ini awal tantangan baru yang menegangkan.

Disisi lain, Ardiaz kini menyamar sebagai karyawan cupu. Agar dia mendapat bukti sesuatu yang mengganggu anggaran didalam Perusahaan cabang miliknya.

Takdir memilih mereka berdua bertemu. Kini mereka bekerja di bagian yang sama di perusahaan. Dan saat pertama bekerja Shelvia memperkenalkan diri dan berinteraksi dengan para karyawan yang lain. Namun, saat melihat Ardiaz yang kini menyamar sebagai Raka. Dia ingat sekali wajah ini mirip dengan Lelaki malam itu. Tetapi tampilannya yang cupu dan warna rambut cokelat itu sangat berbeda dan membuat membuat Shelvia mengabaikan Ardiaz. Tetapi, Ardiaz tersenyum dan sadar bahwa Shelvia kini telah ditemukan.

Ardiaz kini hanya diam dan tak bisa bergerak sesuai keinginannya karena dia harus mengutamakan misinya kali ini.

Hari Rabu akan ada meeting yang penting. Shelvia telah mempersiapkan semua berkas-berkas yang di perlukan. Namun, lupa adalah sifat alami manusia Shelvia meninggalkan dokumen yang penting dan membawa dokumen milik Mavis.

Mavis dan Navis segera pergi dan menyusul ibunya. Mereka pergi dengan taksi dan memberikan alamat perusahaan mamanya bekerja. Disisi lain, Ardiaz diminta membeli kopi untuk para rekan dan saat Mavis dan Navis tiba di perusahaan dia melihat lelaki yang persis dengan mereka Ardiaz juga melihat mereka berdua. Tatapan Ardiaz kini dalam, tetapi Mereka berdua memanggil Ardiaz "PAPA".Ardiaz mendekati mereka berdua tetapi mata Mavis dan Navis kini berkaca-kaca. Merindukan kasih sayang sosok papa adalah impian mereka berdua, di sayangi papa adalah impian mereka.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!