“Anda tidak memiliki hak untuk bertanya pada Master” Tetua itu memiliki lencana Wakil Paviliun, ia datang lalu memukul Jou Gi dengan keras. Jou Gi tidak berdaya melawan dan hanya bisa merasakan sakit di bagian perutnya.
Zhen Yuan sekali lagi terkejut. Ia dapat memastikan kekuatan dari tetua itu sebanding dengan kekuatan Jou Gi. Namun posisinya di aula hukum hanya sebagai Wakil Paviliun. Hal ini membuat Zhen Yuan semakin kagum. “Kekuatan dari 3 paviliun teratas memang tidak ada bandingannya”
Jou Gi diseret kembali ke arah tempat duduknya dengan menyedihkan sementara tetua itu kembali dan berdiri dengan hormat dibelakang Master Paviliun Hukuman.
“Tetua Pembantaian memang sangat mendominasi! Walau saya baru saja melihat orang- orang dari paviliun Hukum kali ini, tapi saya dapat merasakan mereka semua sangat disiplin dan dapat diandalkan.” Seorang perempuan cantik dengan jubah putihnya duduk di samping Zhen Yuan.
Zhen Yuan terkejut mendapati perempuan itu sangat kuat, ia tidak menyembunyikan kekuatannya yang juga setara dengan Lapisan 8.
“Humph! Bagaimana mungkin kau akan bertemu dengan mereka jika 10 tahun lebih terus mencari sesuatu yang mustahil?” Tapi sebelum Zhen Yuan memberikan respon padanya, dengusan dingin namun penuh kasih datang dari sebelahnya.
Ia menengok dan mendapati sosok pemuda tampan juga duduk disebelahnya. Kali ini kekuatan yang ia tunjukkan jauh lebih kuat, itu adalah lapisan 9! Kekuatannya dapat dikatakan seperti Master Paviliun.
Zhen Yuan tau bahwa keduanya saling berhubungan, tapi ia benar- benar yakin tidak pernah sekalipun berinteraksi dengan keduanya.
“Mustahil? Saya bertanya siapa orang bodoh yang mau menemani saya mencari hal mustahil itu!” Wanita itu membalas sambil terkikik. Pemuda tampan itu tidak lagi membalas, ia sedikit merasa malu dengan ucapannya.
Merasa kehadirannya akan menggangu dua sejoli itu, Zhen Yuan berniat untuk pindah dari sana. Tapi wanita itu menahannya. “Tidak ada yang menyuruh anda pindah! Lihatlah, Xiao Fan, anda menakutinya” Kata wanita itu cemberut menyalahkan pemuda disamping Zhen Yuan.
“Duduklah! Wanita gila itu menyuruhmu untuk tinggal. Lagipula kami juga ingin berbincang denganmu” Xiao Fan ikut menjawab dan menahan Zhen Yuan untuk pergi.
Zhen Yuan mengerutkan keningnya, perasaannya sama sekali tidak merasakan bahaya membuatnya menuruti permintaan keduanya. Dengan sedikit bingung Zhen Yuan bertanya. “Apakah kalian berdua benar- benar yakin tidak salah orang?”
Wanita itu menggeleng tegas, “Tidak! Kami tidak salah, anda adalah Zhen Yuan!”
Zhen Yuan tiba- tiba memasang kewaspadaannya dan menatap keduanya dengan curiga. Ia tidak menyangkal namun lebih memilih untuk kembali bertanya. “Siapa kalian? dan bagaimana cara kalian mengetahui identitas saya?”
Zhen Yuan ingat dengan benar bahwa hanya Master Hayang yang mengetahui keberadaannya. Selain itu ia percaya Master Hayang tidak melanggar janjinya dengan menyebarkan berita tenang kemunculan Zhen Yuan.
“Kau tidak perlu khawatir. Kami memiliki cara kami sendiri untuk mengetahuinya. Untuk lebih jelasnya anda bisa bertanya setelah rencana anda hari ini selesai!” Pemuda itu kembali berkata. Zhen Yuan semakin mengerutkan keningnya, dari mana mereka tahu bahwa semua ini adalah rencananya. Ia ingin sekali bertanya tapi kemudian suara ketukan palu terdengar yang menandakan sidan hukuman dimulai. Mau tidak mau, Zhen Yuan harus menundanya dan melihat rencananya.
Kembali ke sidang hukuman, setelah Jou Gi kembali ketempatnya. Tetua Pembantaian berdiri dan berbalik kearah 6 kursi yang berada dibelakangnya. Jou Gi hanya menunduk pada ketua Chen Li sementara lainnya hanya mendapatkan anggukan kecil darinya.
Zhen Yuan yang melihatnya semakin terkejut, mendapati kejutan Zhen Yuan, sang wanita itu berkata. “Walau tetua Pembantaian belum menjadi Kultivator Jiwa namun ia sangat dihormati. Namanya mungkin akan sebanding dengan para kultivator Jiwa seperti Master Hayang dan 3 Grand Elder dan membuatnya tidak memiliki banyak formalitas”
“Mengapa seperti itu?” Zhen Yuan bingung.
Sang Wanita kembali menjawab, “Itu karena tetua Pembantaian telah memiliki kontribusi pada Sekte jauh lebih banyak dari para Grand Elder sekalipun”
“Apa kau melihat 3 cakaran yang ada di wajahnya? Itu adalah akibat dari ia menghadapi seorang tetua dari Kerajaan Tengah disaat kultivasinya hanya puncak Roh!” lanjut wanita itu.
Zhen Yuan mengangguk kagum, ia tahu bahwa tidak seperti tetua dari kerajaan kecil. Tetua yang dimaksud adalah ahli jiwa yang mungkin setara dengan kekuatan Ketua Sekte. Zhen Yuan tidak habis pikir hal itu bisa terjadi.
“Apa kau terkejut? Hahaha... Itu sangat wajar sebab tetua Pembantaian memiliki 2 teknik yang telah berevolusi menjadi teknik Jiwa! Itu membuatnya setara dengan kultivator jiwa lapisan 2” Xiao Fan menambahkan.
Zhen Yuan semakin paham, tapi ia masih bingung. Seharusnya tetua Pembantaian dapat menjadi kultivator Jiwa sekarang ini. Namun ia masih tidak melanjutkan kultivasinya. Melihat kebingungan Zhen Yuan, Xiao Fan kembali melanjutkan.
“Karena tetua Pembantaian pernah bersumpah bahwa ia tidak akan melangkah menjadi kultivator Jiwa sebelum memiliki 3 teknik Jiwa. Dengan begitu, sampai saat ini ia belum menjadi kultivator jiwa karena sumpahnya itu.”
“Apa gunanya bersumpah seperti itu? Dengan kekuatannya jika ia berhasil menjadi kultivator jiwa maka tidak diragukan lagi Ketua Chen Li akan kalah jika mereka berdua bertarung. Tapi tetua Pembantaian sama sekali tidak melirik posisi seperti itu. Ia mungkin hanya berfokus pada keadilan sekte, ah sudahlah kau tidak perlu tahu terlalu banyak karena dimasa depan kau akan mengetahuinya sendiri”
Sementara itu tetua Pembantaian telah berdiri tepat ditengah- tengah aula, ia kemudian mengumumkan. “Sidang yang ke 12,754 terdakwa Jou Den dimulai! tidak ada yang diizinkan berbicara sebelum waktunya tanpa terkecuali untuk ketua Sekte, Grand Elder apalagi Master Paviliun.” ucap tetua Pembantaian dengan tegas.
Tiga orang yang sebelumnya berdiri di belakang Master Paviliun bergerak maju, mereka masing- masing berdiri pada posisi yang berbeda. Satu berdiri di depan para master Paviliun, satu berdiri di depan para penonton dan satu nya berdiri di depan Jou Den. Sementara Master Paviliun kembali duduk di tempatnya.
“Kau pasti telah menyadari kekuatan dari 3 orang itu! Selain dari Master Paviliun, ketiganya merupakan Lapisan 9 yang setara dengan Master Paviliun Jou Gi. Mereka adalah 3 serangkai yang juga paling ditakuti di Paviliun Hukum selain Tetua Pembantaian. Masing- masing dari ketiganya menempati posisi yang berbeda di dalam persidang. Satu menjadi Jaksa Penuntut, Satu jadi Pelindung saksi dan Satu menjadi Pencegah. Sementara itu Tetua Pembantaian akan menjadi hakim Sidang”
Segera orang yang berdiri di depan Jou Den berkata, “Terdakwa Jou Den, Kami menuntut anda karena masalah pelecehan dan penganiayaan terhadap tamu terhormat sekte, dengan tuntutan berlapis!”
Segera orang- orang yang awalnya bingung mulai mengerti atas kesalahan yang dilakukan Jou Den. Mereka kini penasaran siapa tamu yang dilecehkan olehnya dan juga atas alasan apa Jou Den melakukannya.
“Tidak! Itu tidak mungkin! Itu Fitnah!” Tapi kemudian suara menggelegar dengan kemarahan datang dari Jou Gi. Ia benar- benar marah mendengar tuduhan yang diberikan pada anaknya itu.
“Siapa yang menyuruhmu untuk berbicara? Bahkan ketua Sekte harus meminta izin pada Hakim!” Tapi kemudian jaksa penuntut umum berteriak marah dan mengirimkan kekuatannya pada Jou Gi.
Jou Gi yang tidak siap itu terpaksa harus mundur, sementara satu yang berdiri di depan para master juga ikut bereaksi. Ia melemparkan pukulan telak pada Jou Gi. Master Paviliun Jou Gi sekali lagi menerima serangan yang kuat. Ia mengepalkan tangannya, sangat memalukan mendapatkan penganiayaan seperti itu.
“Di dalam persidangan, siapapun dirimu dan setinggi apapun jabatanmu dalam sekte itu sama sekali tidak berpengaruh. Disini Hakim dan Jaksa adalah yang menjalankan persidangan!” Kali ini sang penjaga Saksi berbicara, ia tidak turun tangan sebab telah memukul Jou Gi sebelumnya.
Jou Gi yang merasa terhina ingin kembali menyerang tapi kemudian Tetua Pembantaian yang menjadi hakim angkat bicara. “Anda bisa berbicara dan menjadi saksi untuk Jou Gi tapi sebelum itu anda harus mendengarkan tuntutan dari Jaksa!” Dengan itu Jou Gi mengurungkan niatnya, ia kembali duduk dengan wajah terhina.
Sementara itu sang Jaksa mulai menjelaskan tuntutannya dengan detail. Para tetua sekte terkejut mendengar Jou Den berusaha melecehkan Putri Yewan yang merupakan tetua muda sekte Bulan Abadi saat ia lemah.
Hal ini juga yang membuat mereka mengerti mengapa Grand Elder Mei ikut dalam persidangan kali ini. Para tetua yang dari awal tidak menyukai Jou Den dan ayahnya mengangguk setuju, mereka mulai berkomentar pedang dan menyalahkan Jou Den.
“Jou Den benar- benar menganggap dirinya tinggi! Bahkan jika ia merupakan anak dari Master Paviliun tapi tidak sepantasnya ia berbuat seperti itu, bukan?”
“Saya setuju. Jou Den harus dihukum berat agar kita dapat mengirimkan penjelasan yang memuaskan dari sekte Bulan Abadi!”
“Dari awal saya tidak menyukai Jou Den karena sifatnya yang menjijikkan. Beberapa kali murid perempuan dari sekte dalam dan luar harus menanggung kesedihan dan berakhir bunuh diri setelah dikotori olehnya. Tapi ia selalu lolos dari hukuman karena bantuan Master Paviliun Jou Gi! Hari ini bahkan ketua sekte tidak mampu melindunginya lagi! Hahaha..”
Percakapan mereka di dengar oleh penjaga saksi, membuat yang terakhir menatap tajam ketiganya. “Apa kalian juga ingin mendapatkan bagian seperti Master Jou Gi?!” Ketiganya buru- buru menutup mulut mereka takut.
Setelah jasa penuntut memberikan penjelasannya, giliran Hakim yang memberikan kesempatan pada Jou Den untuk membela diri.
“Saya tidak melakukannya! Saat itu saya tidak sadar, ada orang yang mencoba menjebak saya dengan ini!” Jou Den berkata jujur.
Tetua Pembantaian kembali berbicara, “Apa kau punya bukti jika kau benar- benar dijebak oleh seseorang?”
Jou Den ingin menjawab, tapi ia mengingat bahwa seluruh pill telah ia konsumsi. Hanya tersisa Pill penipu yang diberikan khusus oleh ayahnya. Jika ia menyebutkan pill tersebut maka bukan hanya akan memperberat hukumannya tapi juga akan menyeret ayahnya untuk ikut bersamanya. Sebab itu ia memutuskan untuk tidak menyebutkan buktinya.
Melihat Jou Den tidak menjawab, Hakim kembali bertanya, “Apakah anda memiliki saksi?”
Jou Den mengangguk, ia melihat ayahnya. Jou Gi tidak membuang banyak waktu buru- buru berdiri dan mengatakan ia dapat bersaksi untuk anaknya.
Walau agak tidak senang dengan tindakan Jou Gi, tapi Hakim sidang masih mempersilahkannya.
“Hakim yang terhormat, saya bersaksi bahwa Jou Den tidak akan melakukan itu dengan sengaja. Ia pasti dijebak oleh seseorang. Hari ini, saya baru saja melihatnya sedang berlatih keras untuk menerobos lapisan 7 tidak mungkin ia melewatkan kesempatan itu untuk berbuat hal yang memalukan”
“Apakah anda memiliki bukti untuk mendukung pernyataan anda?” Jaksa Penuntut membalas. Jou Gi segera terdiam, ia benar- benar tidak memiliki bukti untuk mendukung pernyataannya.
“Sebagai seorang saksi untuk membela terdakwa, anda diharuskan memiliki dan melampirkan bukti dalam persidangan! Jika anda tidak bisa maka kata- kata anda sama sekali tidak berguna. Terlebih, anda akan mendapatkan sanksi karena itu. Buktikan atau Jou Den akan mendapatkan tambahan tuduhan dan memperberat hukumannya” Hakim berkata.
Jou Gi benar- benar terdiam, satu- satunya bukti yang ia miliki adalah pill yang diberikannya pada Jou Den. Ia yakin bahwa pill tersebut telah ditukar! Tapi jika ia menunjukkannya sama juga dengan membuat dirinya terekspos dan mungkin membuat masalah baru yang lebih rumit.
Wajah cerah Jou Gi terlihat ketika ia mendapatkan ide baru, “Hakim yang mulia. Saya benar- benar bingung mengapa Jou Den tertangkap jika ia melakukan hal tersebut. Saya rasa beberapa orang disini berkolusi dengan sekte luar untuk memecahkan persatuan diantara kita. Jika benar Jou Den malukan hal tersebut maka apakah jaksa memiliki saksi untuk membenarkan tuduhannya?”
Jaksa mendengus dingin, “Apakah Master Jou Gi benar- benar meremehkan kredibilitas di Paviliun Hukum? Tapi untuk keadilan maka kami akan memanggilkan Putri Yewan disini.”
Tidak lama, Putri Yewan hadir. Ia memasuki aula dengan ditemani Qing Hongyun dan seorang tetua wanita. Wajah Putri Yewan masih scok dan menatap Jou Den penuh kebencian.
“Putri Yewan, bisakah anda menjelaskan apa yang terjadi?” Jaksa Penuntut meminta. Sama seperti itu, Putri Yewan menceritakan apa yang terjadi padanya membuat semua orang terkejut ketika mendengar Jou Den benar- benar bernafsu untuk mengotorinya.
Hakim kemudian berkata, “Lalu apakah anda memiliki bukti atau saksi atas itu?”
Putri Yewan mengangguk, “Tepat ketika Jou Den ingin mengotori saya, Grand Elder Mei bersama dengan Tuan ketua Sekte dan Master Hayang datang dan menghentikan bajingan itu!”
Kerumunan semakin berisik, mereka benar- benar terkejut mendengar pernyataan Putri Yewan. Jaksa Penuntut kembali kini bertanya dan memberi hormat pada Hakim, “Hamba ingin memberikan kesempatan pada Ketua Sekte, Tuan Chen Li dan Master Hayang dalam persidangan ini”
“Silahkan!” Hakim memberi kesempatan.
Master Hayang tanpa ragu maju dan memberikan kesaksiannya begitupula dengan Ketua Chen Li. Mereka berdua mengatakan persis sama dengan pernyataan Putri Yewan. Hal ini membuat Jou Den semakin bersalah dan Master Jou Gi semakin tidak terima.
“Tidak adil! Ketua Sekte, anda adalah orang yang saya hormati. Tolong berikan kesempatan pada Jou Den untuk memperbaikinya. Lagipula Jou Den sebentar lagi menerobos lapisan 7 dan tidak akan lama sebelum ia menjadi tetua muda yang ketiga untuk sekte Obat Mujarab! Tolong pertimbangkan sekali lagi” Jou Gi berbicara, ia tidak peduli lagi jika harus mendapatkan hukuman dari tetua Hukum sebab berbicara tanpa diminta.
“Master Hayang, tolong berikan kesempatan Jou Den sekali lagi! Ia masih muda dan berdarah panas, mungkin saja ia tidak bisa menahan gejolak mudanya, tolong mengertilah”
Mater Paviliun Jou Gi masih ingin berbicara ketika Tiga pukulan tepat mendarat ditubuhnya. Jou Gi terjatuh dengan wajah pucat, tapi sebelum ia meminum Pill Cedera Emas untuk menyembuhkan cideranya, seorang tetua Hukum lapisan 8 segera membawa Jou Gi ke tengah aula. lalu Ia diikat disamping Jou Den.
“Jou Den, sebagai anak dari Master Paviliun Gajah dan sebagai murid Sejati sekte Obat Mujarab. Saya memberimu kesempatan untuk memberikan bukti agar hukumanmu setidaknya dapat diringankan” ucap Hakim Sidang.
Namun Jou Den tetap diam hingga waktu yang diberikan oleh Hakim sidang habis tak bersisa. Melihat hal ini, semua orang kini menunggu keputusan dan hukuman yang diberikan Hakim pada Jou Den.
Tetua Pembantaian menutup matanya sebentar, ia terlihat sedang menimbang hukuman yang akan diberikan kepada Jou Den. Beberapa saat kemudian, Tetua Pembantaian kembali membuka matanya lalu berkata,
“Karena ini melibatkan dan merugikan sekte Bulan Abadi maka keputusan mengenai hukuman yang akan diterima oleh murid Jou Den akan diputuskan oleh mereka” ucap Hakim sambil menoleh ke arah Grand Elder Mei.
Grand Elder Mei tersenyum senang, perkataan Ketua Chen Li padanya memang benar. “Jou Den ingin mengotori Putri Yewan yang merupakan tetua muda sekte Bulan Abadi. Mengingat persahabatan dan keramahan yang diberikan oleh Obat Mujarab pada kami membuat kami hanya ingin Jou Den tidak lagi dapat berbuat seperti itu dimasa depan, ia harus di kebiri dan menjadi kasim seumur hidupnya!”
Bersamaan dengan itu ketukan palu Hakim Sidang terdengar dan keputusan sidang telah diumumkan. Jou Den sangat sedih sekaligus marah, ia tahu dirinya sedang dijebak kali ini oleh seseorang. Sebab itu ia tidak ingin melepaskan orang itu dengan mudah!
Sama seperti anaknya, Jou Gi juga sangat sedih, anaknya menjadi kasim, sama seperti garis keturunannya tidak lagi ada karena Jou Den sudah tidak menikah dan berhubungan dengan perempuan.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!