NovelToon NovelToon

PERNIKAHAN LUAR BIASA

PENGUMUMAN

***ELVINO KEANU EDDISON***

Seorang kakak yang menderita luka bakar di sekujur tubuh nya harus mencarikan adik laki-laki nya seorang wanita untuk mengandung anak dari adik laki-laki nya tersebut.

"Aku sudah tidak kuat Blake",

"Apakah Anson sudah menemukan seorang wanita", ucap Elvino.

*** ANSON EMILLIANO ADDISON***

"Aku ingin kau menggunakan nama kakak ku di depan keluarga Brugman "

"Tapi tuan"

"Bagaimana dengan buku pernikahan yang tertera bahwa andalah suami sah nya " ucap Blake.

"Dia tidak akan pernah mengetahui hal itu," ucap Anson.

*** GHANIA VANDELA BRUGMAN***

"Paman mohon ghania, kali ini bantu paman," ucap Mahendra Al Brugman

"Baiklah paman, aku bersedia menikah dengan nya."

Akankah Ghania berujung bahagia bersama Anson adik Elvino, atau sebalik nya ia akan terjerat cinta nya dengan Elvino???!

untuk lebih lanjut, lebih baik simak aja yuk episode nya 🤗🤗

SAH MENJADI NYONYA ADDISON

Di sebuah ruangan dengan bau khas obat-obatan, seorang pria terbaring dengan banyak selang di tubuh nya.

"Blake ?!"

"Apakah anson sudah menemukan wanita yang bersedia menikah dengan nya," ungkap pria tersebut dengan suara pelan, namun masih terdengar di telinga Blake.

Dia adalah Elvino keanu Addison satu-satu nya pewaris sah dari perusahaan Addison Faderal Corporation Grup (AFCG). dan pemilik saham terbesar di AFCG.

"Sudah tuan."

"Putri ke ke dua dari keluarga Brugman," ucap Blake assisten pribadi Elvino yang sudah bekerja pada elvino sejak masuk ke perusahaan AFCG.

"Apakah sudah kau selidiki seluk beluk nya," ucap nya lagi.

"Sudah tuan," jawab blake.

"Dia ternyata anak angkat di keluarga Brugman."

"Keberadaan nya di keluarga tersebut sangat tidak di inginkan nyonya Brugman dan putri nya."

"Dia pun sering kali mendapat perlakuan tidak adil." jelas Blake.

"Seperti nya dia gadis yang cocok untuk Anson," seru Elvino dengan senyum tipis yang hampir tak terlihat karena selang oksigen yang ia kenakan.

"Maaf tuan, untuk hal ini bisakah tuan jangan terlalu di pikirkan, aku akan berusaha seperti yang tuan inginkan," ucap Blake dengan tatapan sendu. namun Elvino hanya menjawab nya dengan mengedipkan kedua mata nya pelan.

"Tolong Blake segera lakukan."

"aku sudah tidak kuat," ucap nya pelan lebih tepat nya seperti sedang berbisik.

"Ba_baik tuan," ucap Blake dengan menahan sesak di dada mendengar ucapan tuan nya.

"Saya pamit undur diri tuan," ucap Blake kemudian sambil menatap Elvino yang terlihat sangat lemah.

"Tolong jaga tuan Elvino," ucap blake sambil menepuk pundak Dokter Ed yang spesial merawat Elvino.

lalu Dokter ed pun menjawab nya dengan anggukan ringan.

"Ann"

"Tolong rapikan kamar tuan Anson,"

"Aku akan segera menjemput nyonya Ghania," seru Blake kepada pelayan setia di keluarga Addison.

"Baik tuan," seru Anne wanita yang sudah bekerja di kediaman Addison sejak kedua orang tua Elvino masih ada.

*

*

*

Ditempat lain

"Ghe (panggilan ghania di keluarga)

"Apa kau yakin baik-baik saja."

"Jika kau keberatan, paman akan membatalkan pernikahan kalian." ucap tuan Brugman paman ghania satu-satu nya keluarga ghania yang tersisa.

"Apa kau gila ?!!!"

"Jika kau membatalkan pernikahan Ghe, lalu apa kau akan rela menjadikan putri kita satu-satu nya ini menjadi nyonya Addison yang berwajah buruk rupa hah!!!"

"Kau ingat, perusahaan mu sedang banyak terlilit hutang," seru Zhaina istri tuan Brugman (paman Ghania).

"Aku tak apa-apa paman,"

"Aku ikhlas," jawab Ghe memutus perdebatan antara paman dan bibi nya tersebut.

"Maafkan paman Ghe ?"seru paman Ghania dengan wajah tidak enak.

"Ayah..."

"Sepertinya itu mobil kelurga Addison," ucap Engelina brugman putri kandung keluarga brugman sambil menatap keluar.

"Wah...." Ghe seperti nya kau akan benar-benar menjadi orang kaya," ucap Angelina dengan wajah tanpa dosa.

"Tenanglah Ghe, suami kamu itu cacat, mungkin usia nya juga tidak akan lama lagi."

"Jadi semua harta nya akan jadi milik mu."

"Jangan lupakan bagian kita, karena bagaiman pun orang tua ku sudah membesarkan mu," tambah nya lagi

"Engel !!!!" bentak paman Ghania.

"Ayah ??!!!"

"Bukankah," ucapan Angelina terpotong oleh sebuah suara.

"Ekhem!!!" Blake berdehem membuat semua keluarga Brugman menoleh ke arah nya.

"Tuan Blake??"

"Oh maafkan keluarga kami yang tak mengetahui kehadiran tuan," ucap paman Ghania.

"Tuan, perkenalkan ini Zhania istri saya,

"Dan ini Angelina anak pertama kami," ucap paman Ghania dengan wajah sumringah. Blake pun menjawab nya dengan sebuah senyuman dan anggukan.

"Tuan Brugman langsung ke inti nya saja, kami kesini karena ingin menjemput nyonya kami, karena tuan sudah menunggu," ucap Blake

"Seperti yang sudah di sepakati ini cek dengan nominal yang sudah di janjikan sebelum nya," tambah blake sambil menyodorkan sebuah cek dengan nominal yang tidak ada ujung nya.

"Aku harap anda bisa menerima nya dengan baik," ucap Blake.

"Wah... mom... kita kaya," ucap Angelina dan di sambut Zhaina (bibi Ghania). namun tidak dengan Ghania.

"Apakah aku seberharga itu," ucap Ghania menatap iba kepada diri nya sendiri.

"Zaina, Angel, di mana rasa hormat kalian !!!" bentak Brugman (paman ghania) lalu menatap Ghania dengan tidak enak.

Blake yang menyaksikan itu hanya tersenyum miris melihat nya.

"Aku akan mengambil barang-barang ku dulu," ucap Ghania mengalihkan pandangan nya. karena jujur saat ini rasa nya ia ingin menangis sejadi-jadi nya meratapi nasib nya sendiri.

"Barang-barang yang kau dapat dari keluarga Brugman tak perlu kau bawa nyonya."

"Ambillah barang yang menurut anda penting saja, karena apa yang anda perlukan sudah di sediakan di sana," ucap Blake lantang membuat ghania membeku sejenak.

"Baiklah," ucap ghania lalu menunduk hendak mengikuti blake.

"Maaf tuan aku tidak bisa lama-lama karena tuan kami sudah menunggu kedatangan kami," pamit Blake. lalu beranjak berjalan keluar ke arah mobil yang terparkir di halaman.

Sesampai nya di depan mobil blake membukakan pintu mobil untuk Ghania.

"Silahkan nyonya,"ucap Blake mempersilahkan Ghania masuk. sesaat sebelum ghania memasuki mobil ia memandang ke arah keluarga Brugman.

Seperti nya hanya paman Brugman lah yang merasa sedih atas kepergian Ghania, sedangkan bibi dan Angelina sedang asik dengan check yang baru saja keluarga Brugman terima.

Hati Ghania merasa sakit melihat nya. namun sesaat dia memejamkan mata nya sejenak lalu memasuki mobil.

Di dalam perjalanan Ghania hanya diam dengan bersandar di kursi penumpang sambil kedua mata nya menatap jalanan. entah apa yang sedang asyik ia lihat.

"Tuan Anson sebenar nya orang nya baik,"

"Namun semenjak insiden kebakaran yang hampir merenggut tuan Elvino, tuan Anson selalu menyalahkan diri nya sendiri dan selalu mengganggap semua orang adalah musuh bagi nya," ucap Blake.

"Jadi nyonya bersabarlah untuk menghadapi sikap tuan Anson," tambah nya sambil fokus mengendarai mobil nya.

Ghania yang sedang fokus ke jalanan menolehkan diri dan mendengarkan penjelasan blake.

"Kenapa dia menjelaskan ku tentang pria lain," gumam ghania dari dalam hati.

"Lalu apakah tuan Elvino orang nya juga kejam seperti Anson," ucap Ghania sedikit mengorek tentang Elvino agar setelah di mantion Addison ia siap berhadapan dengan Elvino.

"Tuan Elvino adalah orang yang lembut dan sangat menyayangi tuan Anson,"ucap Blake sambil tersenyum.

"Kalau begitu tak apa, asal suami ku baik pada ku aku pun akan menerima keluarga nya, begitu pun dengan Anson," ucap Ghania sambil tersenyum.

Blake yang masih mencerna ucapan nyonya Addison tersebut. tiba-tiba,

"Astaga."

"Kenapa aku bisa lupa, atas permintaan tuan anson yang telah menggunakan nama elvino untuk menikahi keluarga brugman.

tentu saja keluarga brugman mengira nya nya jika tuan elvino lah yang menikahi nyonya ghania."

"Begitu pun nyonya ghania,"

"Pasti ia mengira tuan elvino lah suami sah nya," gumam blake sambil menarik nafas kasar.

"Apa kau sudah lama bekerja dengan tuan Elvino," ucap Ghania tiba-tiba memecah keheningan.

"Lumayan lama nyonya", jawab Blake sekena nya.

"Dia bertanya tentang tuan Elvino lagi."

"Seakan2 memang tuan Elvino lah suami nya."

"Entah bagaimana tuan Anson nanti menjelaskan kepada nyonya Ghania." ucap Blake lagi2 dengan menarik nafas kasar.

*

*

*

💌hai lupers perkenalkan ini karya ke dua aku. mohon dukungan nya ya, jangan lupa like dan koment nya agar aku semangat update.

Terimakasih 🤗🤗🤗🙏

HARI PERTAMA MENJADI NYONYA ADDISON

Setelah sampai di kediaman Addison, Ghania di sambut Jo kepala pelayan di tempat keluarga Addison.

"Selamat malam nyonya," ucap Jo sambil membungkukkan badan tanda hormat kepada Ghania.

Sedangkan Ghania masih terpana dengan mengedarkan pandangan nya melihat mantion keluarga addison yang begitu megah bak istana, jauh di banding tempat nya di keluarga Brugman.

"Ini Anne yang mengurus masakan tuan Elvino, jika anda butuh apa-apa anda bisa langsung mencari Anne," jelas Jo. Ghania pun menoleh pelan ke arah Anne lalu tersenyum manis.

"Mari nyonya saya antarkan ke kamar pengantin," ucap Anne sambil menunjuk dengan lengan tangan nya.

Sesampai di kamar atas lebih tepat nya kamar pengantin lagi-lagi Ghani di buat takjub dengan desaign kamar yang begitu megah bak kamar seorang sultan, yang jika di ukur mungkin di banding ruang utama kelurga brugman akan lebih besar kamar ini.

"silahkan istirahat nyonya."

"jika perlu apa-apa anda bisa menemui ku di dapur," jelas Anne sambil menundukan kepala hendak keluar kamar.

"Ann lalu di mana tuan Elvino," ucap Ghania karena sejak tiba di kediaman Addison dia tidak melihat keberadaan Elvino.

"Tuan sedang di luar perawatan nyonya," jawab Anne berusaha menjelaskan.

"Sebenar nya bagaimana kondisi tuan Elvino sekarang?!" ucap Ghania.

Terdengar Anne menarik nafas nya kasar lalu tatapan nya berubah sendu.

"Dokter bilang jika kondisi tuan Elvino semakin parah," jelasnya sambil menitikan air mata.

"Luka bakar di tubuh nya sangatlah serius," tambah AnnR

"Kenapa tidak di operasi," ucap ghania penasaran.

"Semua sudah menyarankan demikian, namun tuan Elvino bersikeras tidak mau.

"Rasa keputusasaan di hati nya sudah mendalam semenjak di tinggalkan nona Clarabelle," seru nya.

"Clarabelle???"

"Siapa Clarabelle??"ucap Ghania penasaran.

"Dia kekasih tuan Elvino, namun mengkhianati nya dengan bertunangan dengan tuan Xavier Alexander masih kerabat dari keluarga Addison," ucap Anne, Ghania menutup mulut tidak percaya. Namun tak di pungkiri hati nya terasa sedih saat mengetahui jika yang ia anggap suami hati nya milik wanita lain.

"Baiklah nyonya, nyonya mungkin lelah, istirahatlah?!"

"Lebih baik nyonya tidak perlu menunggu tuan Anson, karena hari ini beliau akan pulang larut malam," ucap Anne. membuat Ghania memicingkan mata nya tak mengerti.

"Kenapa aku harus menunggu Anson,"

"*Dia mau pulang larut malam, atau dia mau tidak pulang pun bukan urusan ku,"

"A*pa Ann lupa jika aku istri tuan Elvino," gumam Ghania.

Malam itu tepat pukul empat pagi Anson yang baru pulang, memasuki kamar utama, di lihat nya seorang wanita sedang tertidur pulas. tiba-tiba Anson tersenyum jail. lalu beranjak ke ruang ganti, diambilnya jubah yang menyerupai bentuk kulit yang terbakar tersebut lalu mengenakan nya. dan dekati nya Ghania yang sedang tertidur pulas.

Di sentuh nya paha Ghania lalu menjalar ke atas, sontak Ghania yang sedang tertidur pulas terlonjak kaget. Dia yang tidak pernah bersentuhan dengan laki-laki terkejut ada sesosok tangan kasar seperti penuh luka sedang menyentuh kulit nya, spontan ia menendang Anson tepat di junior nya, lalu beranjak dan berlari menuruni tangga. di ambil nya air dingin dari kulkas dan di tenggaknya banyak-banyak.

Mengingat kejadian baru saja terjadi Ghania terduduk di lantai. Ia merasa bersalah karena sudah pergi dari kamar pengantin di malam pertama nya.

"Maaf..."

"Aku hanya belum siap."

"Maaf... " ucap nya berkali-kali.

Setelah menenangkan diri nya ghania bertekad kembali ke kamar pengantin nya untuk meminta maaf kepada suami nya karena sudah meninggalkan nya sendiri.

"Aku pasti bisa."

"Aku hanya butuh waktu untuk bisa menerima semua ini," gumam nya.

Lalu dengan tekat dan niat ia beranjak untuk kembali ke kamar pengantin untuk memohon maaf kepada suami nya yang ia kira adalah Elvino.

Namun sesampai nya di kamar ia tak menjumpai suami nya. di cari nya kekamar mandi dan ruang ganti namun juga tak menemukan nya.

akhir nya ghania terduduk di pinggir ranjang.

"Apakah Elvino marah pada ku," gumam nya pelan.

*** Pagi itu ***

Ghania menuruni tangga dan menuju keruangan dapur, di lihat nya seorang pria yang sangat tampan bak pangeran namun memiliki aura dingin sedang menyantap makanan di meja makan.

Dan tanpa menyapa Ghania hanya melewatinya begitu saja. Anson pun meliriknya sekilas.

"Ann apakah bubur ini untuk El," ucap Ghania.

"Benar nyonya," ucap Ann sambil mengangguk.

"Sejak kapan dia mengganti nama panggilan kakak ku," gumam Anson tidak suka.

"Ann bolehkah aku yang mengantarkan makanan untuk El," ucap Ghania antusias.

"emm_ itu nyonya,"sekilas Anne melirik Anson.

Anson pun menggelengkan kepala nya pelan, tanda tak setuju.

"Ann ada apa??" ucap Ghania

"Em_ maaf nyonya tanpa perintah tuan Anson tidak boleh siapapun memasuki ruang perawatan tuan Elvino,"ucap Anne menjelaskan.

"Tapi aku istri nya?!" seru Ghania.

"Sekali lagi maaf nyonya," ucap Anne tenang.

Ghania yang merasa tidak mendapat hak nya itu pun langsung menatap tajam Anson yang sedang menyantap makanan.

Merasa sangat terganggu karena Ghania terus menatap Anson dari dapur, ia pun segera beranjak ingin meninggalkan ruang makan. namun tiba-tiba,

"Aku ingin membantu merawat El, jadi izinkan aku masuk keruang perawatan nya," ucap Ghania dengan nada tegas.

Namun tanpa menjawab, Anson hanya melirik nya. lalu melewatinya begitu saja.

"Aku istri nya, tentu aku ada hak untuk mengurus suami ku?!" seru Ghania penuh tekanan. Namun Anson dengan cepat mengunci Ghania dengan kedua tangan nya menopang pada dinding.

"aaaah.. rupa nya kau sudah tidak sabar ya, menjalankan misimu?!' ucap Anson lembut namun terkesan angker.

"Misi apa maksud mu?!" cetus Ghania sedikit emosi.

"Katakan apa tujuan mu bersedia menikah dengan keluarga Addison?!" ucap Anson penuh penekanan.

Deg..

tiba2 Ghania mematung.

"Apa Anson tahu jika aku meninggalkan El sendirian di malam pertama kami," gumam Ghania lalu seperti susah menelan ludah nya sendiri.

"A_aku.. aku hanya belum terbiasa," ucap Ghania cepat sambil memejamkan mata nya dan menunduk kebawah.

"Ta_tapi aku berjanji akan menjadi istri yang baik untuk El," ucap Ghania masih dengan memejamkan mata nya

"A_aku.. aku... hanya butuh waktu untuk membiasakan diriku," ungkap Ghania membuka mata nya perlahan lalu mendongak pelan menatap Anson.

Sedangkan Anson masih menatap Ghania sambil menautkan kedua alis nya, mencerna apa yang Ghania ucapkan.

Deg..

"Sial... kenapa pria ini tampan sekali," gumam Ghania dengan hati yang tiba-tiba berdebar saat menatap mata bening anson.

"Cyaaaa , apa yang kau lakukan.

"Aku ini kakak ipar mu," ungkap Ghania mengalihkan suasana. sambil mendorong tubuh anson menjauh dari nya.

"ekh," ucap Ghania sambil menghentakkan kaki nya ke lantai lalu berlari ke kamar nya.

*

*

*

💌 Hai lupers... ketemu lagi kita...

jangan lupa ya beri like dan coment nya jika kalian menyukai karya ini.

Terimakasih 🤗🤗

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!