Bab 1 Kematian Yan Shu
Malam yang gelap yang hanya diterangi cahaya bulan, angin berhembus dan tercium bau darah dari kedalam hutan, suara baku tembak dan pengejaran.
Sosok wanita yang berlumuran darah sekujur tubuhnya , berlarian didalam hutan, wanita itu terus berlari tanpa peduli luka di sekujur tubuh nya.
Wajahnya tanpa ekspresi membuat dirinya lebih mempesona. di tambah darah sekujur tubuhnya tampak seperti dewa kematian yang muncul dari neraka.
Di belakang wanita itu terdapat puluhan pria berpakaian hitam mengejar nya, hingga mereka tiba di ujung tebing.
Wanita itu berhenti berlari, disisi lain puluhan pria berpakaian hitam sudah mengepungnya.
Yu Ying : "An Shu sayang ~, serahkan gelang Azhure di tangan mu sekarang. aku tahu itu ada di tangan mu sayang~"
Salah satu pria tampan berpakaian hitam bicara dengan nada penuh kasih sayang seperti sedang berbicara dengan kekasih tercintanya.
Tapi apa yang di katakan nya sama sekali tidak terasa lembut dan penuh kasih , melainkan dingin yang menusuk kedalam sumsum tulang.
Yan Shu : "Hahaha..."
Yan Shu tertawa seperti suara dentingan lonceng surga,membuat orang yang mendengar nya merasa sangat indah.
Walaupun tawa Yan Shu sangat indah ,tawa itu mengandung kesedihan dan keputusaan jika di perhatikan secara mendalam.
Sayangnya Yu Ying tidak memahami nya. justru hanya menatap Yan Shu dengan mata dingin seperti ular melihat mangsa.
Yan Shu : "Menyerahkan padamu? apakah kamu sedang bercanda? Bahkan jika aku menyerahkan nya akan kamu membiarkan ku tetap hidup? Hmm..." suara lembut dan manis terdengar telinga Yu Ying.
Yu Ying tersenyum sinis : "Tentu saja,tapi sayang ku...Bagaimana jika aku menginginkan hidupmu? lagipula tidak ada gunanya juga aku mempertahankan mu" Sekali lagi Yu Ying berbicara dengan nada penuh kelembutan dan rasa kasih sayang.
Tapi jika kata yang diucapkan Yu Ying tidak mengandung niat membunuh mungkin akan terlihat lebih asli.
Yan Shu "Yu Ying kenapa? kenapa kamu mengkhianati ku!!? kenapa aku dengan begitu bodohnya tidak menyadari niatmu lebih awal." nada suara Yan Shu meninggi tapi diakhir nada yang begitu kecil seakan bertanya pada diri sendiri.
Yan shu mengangkat kepala nya menatap bulan yang begitu indah di langit dan bertanya pada pria yang pernah sangat mencintainya selama sepuluh tahun :
" Jadi Yu Ying apa tujuan awal kau menikahi ku hanya untuk gelang Azhure? Pernahkah kau mencintaiku walau itu hanya sedikit??"
Yu Ying tertegun sebentar seakan memikirkan kenangan indah selama sepuluh tahun bersama wanita di depannya, Yu Ying mengerutkan keningnya entah kenapa kepala nya tiba-tiba terasa sakit.
Yu Ying merasa ada suara di hatinya untuk tidak melakukan hal ini ,dia harus sangat sangat mencintainya seperti layaknya harta karun yang tersimpan didalam lubuk hati nya.
[Suara misterius di dalam kepala Yu Ying] :
[Apa yang sedang kau lakukan!!? katakan kalau kau sangat mencintai nya, katakan kalau kau tidak berniat melakukan nya, Katakan kalau sangat menyesal....] suara misterius terus mengulangi kata itu, seakan menyuruh nya untuk mengatakan pada gadis di depan nya.
Yu Ying tidak tahan lagi dan berteriak dalam hati : [Diam!!!] Setelah itu tidak terdengar lagi suara aneh di kepala nya.
Yu Ying menarik nafas mencoba menenangkan hatinya yang gelisah, dengan nada tidak sabar Yu Ying berkata :
"Serahkan saja gelang 'Azhure' An Shu, dengan itu aku dengan baik hati aku akan mengubur mu bersama adik mu"
Matanya melebar tidak percaya saat mendengar apa yang dikatakan pria dicintai,mata Yan Shu memerah menahan amarah serta kesedihan:
" Yu Ying!! apa yang kamu lakukan pada adik ku??" teriakan Yan Shu bergema di seluruh hutan.
Yu Ying mengangkat bahu dengan nada ringan dia berkata :
"Apa lagi? Jika kau menuruti ku lebih awal, adik mu tidak akan mati dengan cara mengenaskan...Jadi Yan Shu serahkan gelang nya sekarang! Maka kau akan ku kuburkan bersama adik tersayang mu."
Yan Shu menutup matanya. Air matanya mengalir turun tak terkendali,Yan Shu tidak sanggup menahan kesedihan serta penyesalan yang amat dalam atas kematian adik nya.
Jika saat itu dia tidak mempercayai Yu Ying dan menikahinya. Mungkin semuanya tidak akan berakhir seperti ini.
Yan Shu berkata nada lemah dan lelah :
" kenapa kau membunuhnya? dia tidak bersalah Yu Ying..."
Suara Yan Shu kini berubah menjadi keputusasaan, atas pengkhianatan suami yang sangat ia cintai.
Yang telah bersamanya selama lebih sepuluh tahun melewati hidup dan mati kini mengkhianatinya, dan bahkan membunuh satu-satunya keluarga yang dicintai nya
Yan Shu menutup mata nya sambil tersenyum lembut, hembusan angin menerpa rambut hitam indahnya, senyuman yang indah membuat ilusi bahwa ia akan menghilang dalam sedetik kemudian.
Perlahan-lahan dia membuka mata hitam yang bersinar layaknya mutiara hitam yang berkilau, yang kini telah kehilangan kilauan nya.
Dia membuka bibir merah delima yang telah menjadi pucat tak berdarah.
Yan Shu: " Yu Ying tahukah kau, dalam hidupku aku sama sekali tidak menyesali apa pernah ku perbuat? Haha, tapi kini menyesalinya. menyesal karena telah bertemu dengan mu bahkan menikahi mu!!"
Yan Shu: " Yu Ying kau tidak akan pernah mendapatkan apapun yang kau inginkan termasuk gelang Azhure ini!"
Yan Shu: " Hahaha,Yu Ying apa kau tahu sebelum aku keluar dari organisasi, Aku telah meracuni seluruh anggota organisasi gelap. Tepat saat jantung ku berhenti kalian juga akan mati bersamaku! hahaha..."
Yan Shu mengatakan semua dengan tawa serta tangis pedih.
Yan Shu menatap mata Yu Ying untuk terakhir kalinya, dengan senyum sarkasme dia menggerakkan bibirnya, yang mana kata nya adalah [AKU TIDAK MENCINTAI MU LAGI!!!]
Setelah mengatakan melakukan itu,Yan Shu tersenyum dan memejamkan matanya lalu menjatuhkan tubuhnya ke dalam tebing tinggi.
Tubuh Yan Shu langsung terjun bebas dari ketinggian.
Yu Ying sedikit tertegun dan tidak pernah menyangka kalau Yan Shu akan melakukan bunuh diri.
Seakan tersadar, wajah Yu Ying Segera berubah dia mencoba menggenggam tangan Yan Shu, Tapi terlambat Yan Shu telah jatuh kedalam jurang gelap.
Tepat saat mata Yu Ying bertemu dengan mata Yan Shu yang menatapnya ketika terjatuh kedalam jurang.
Dalam sekejap mata Yu Ying merasa dadanya dilubangi dan teriakan suara putus berada di kepalanya. : [ TIDAK!!!]
Dan disaat bersamaan mata hitam Yu Ying berubah menjadi emas.
"Tidak!!!!! " teriakkan Yu Ying bergema seluruh hutan.
" Aku menyesal.. "
'Tolong kembali lah kumohon...'
Suara seorang pria yang tampak sedih bergema di dalam jurang gelap.
Dan Itu juga kata terakhir yang Yan Shu dengar sebelum kematiannya.
Entah itu ilusi Yan Shu samar-samar ia mendengar teriakan sedih Yu Ying.
'Tapi kenapa? Bukankah kau yang ingin aku mati? kenapa baru sekarang kau menyesalinya? '
Ada banyak hal yang ingin Yan Shu ingin tanyakan kepada Yu Ying bahkan disaat ajalnya datang.
Bab 2. Ingatan Aneh
'Gelap..Gelap...Gelap sekali... Dimana ini? bukankah aku sudah mati?'
Hal yang pertama kali Yan Shu lihat ketika matanya terbuka adalah kegelapan tanpa batas yang membuatnya tanpa sadar kesulitan untuk bernapas.
Yan shu : " Sial! Tempat apa ini? Bahkan tidak ada cahaya sedikitpun disini, eh? Apa itu? "
Saat Yan shu masih mengeluh tempat aneh ini, dia tiba-tiba melihat setitik cahaya terang didepannya.
Cahaya begitu menyilaukan terlebih lagi tempat gelap seperti ini.
Saat Yan shu berjalan menuju cahaya aneh itu. Dan ketika dia semakin dekat dengan cahaya itu, Yan Shu merasa tubuhnya terasa aneh,dia merasa cahaya Itu menyelimuti nya
Walaupun Yan Shu tidak tahu kenapa cahaya itu menyelimuti nya, dia hanya bisa terdiam karena samar-samar dia melihat gambaran aneh di kepalanya, seperti frame film yang menayangkan seorang wanita cantik yang berpakaian putih bersimbah darah.
Wanita itu tampaknya telah tewas, tepat di samping nya terdapat pria berjubah hitam kemerahan dengan wajah dingin seakan gunung es yang membeku ratusan tahun.
Pria itu menatap mayat wanita dengan kelembutan dalam matanya yang sedingin es, mata itu juga dipenuhi air mata.
Dan di tangannya terdapat pedang yang menembus jantung wanita itu.
Pemandangan aneh mengikuti di belakang mereka tumbuhan hijau yang subur kini mulai layu deru kesedihan hewan bergema di seluruh medan perang yang juga terdapat mayat-mayat serta darah menghiasi nya.
Langit biru kini ditutupi Awan darah yang menyelimuti seluruh langit di dunia.
Di belakang wanita itu, terdapat tujuh pria berpakaian putih yang mana pakaian itu kini berubah menjadi merah.
Sinar cahaya turun dari langit menelan
ke tujuh ksatria suci wanita itu.
Tujuh ksatria suci menghilang dari dunia seakan tidak pernah ada di dunia.
Pria berjubah hitam itu terlihat tidak peduli dengan pemandangan itu,dia masih dengan setia menatap lembut wanita yang ada di pelukannya sekarang.
Walaupun mata pria itu masih terlihat dingin, tapi jika seseorang memperhatikan lebih dekat. Mata pria itu berisi penyesalan serta keputusasaan.
Terlebih lagi setelah melihat wanita di pelukan mulai perlahan-lahan di kelilingi cahaya emas yang mirip seperti terjadi ketujuh kstaria suci.
Dengan kehati-hatian dan kelembutan pria itu melepas pedang yang ada di jantung wanita itu, Setelah melepaskan nya dia langsung memeluk erat tubuh wanita itu.
Seakan takut kalau wanita itu akan menghilang seperti yang terjadi pada ketujuh kstaria suci.
Tapi sangat disayangkan, tubuh wanita itu juga telah diselimuti cahaya emas yang Kini merubah tubuh wanita itu menjadi kelopak bunga teratai.
Hembusan angin meniup kelopak bunga teratai yang membuat kelopak teratai itu terbang bebas di udara dan menghilang untuk selamanya.
Pria yang melihat itu seperti belum menyadari apa yang sedang terjadi, dia dengan putus asa nya mencoba menangkap semua kelopak bunga teratai yang tertiup angin.
Seakan-akan dengan mengumpulkan nya wanita tercinta akan kembali kedalam pelukannya.
Tapi mirisnya,dunia seakan marah padanya saat dia sudah mengumpulkan hampir semua kelopak teratai itu, angin kencang kembali mulai meniup semua kelopak bunga teratai yang telah dia kumpulkan susah payah .
Pria yang melihat itu dengan putus asa mencoba menangkap kembali kelopak bunga teratai, tapi sayangnya dia hanya bisa menangkap satu kelopak bunga teratai saja.
Dengan tatapan kosong pria itu menatap kelopak bunga teratai yang ada ditangannya, dengan lembut dia menaruh kelopak bunga teratai didalam kotak giok yang baru saja ia ambil Ruang luar angkasanya.
Bahkan saat dia menutup kotak giok itu ,dia melakukan dengan penuh kehati-hatian.
Seakan dengan gerakan berlebihan akan menghancurkan kelopak bunga teratai yang rapuh.
Setelah melakukan hal itu pria itu jatuh berlutut sambil memeluk erat kotak giok itu seolah-olah dia ingin memasukan nya kedalam darah serta daging nya sehingga dia tidak akan kehilangan nya lagi.
Tes...Tes..Tes..
Air mata nya mulai turun tanpa terkendali seperti hujan mengguyur hati pria itu.
Tangisan sedih dan penyesalan pria itu bergema di Medan perang.
Tangisan itu begitu memilukan yang membuat orang mendengar nya ikut merasa kesedihan yang dalam pria itu.
Gambar aneh menghilang di gantikan gambaran seorang gadis berpakaian merah diatas gunung, menyaksikan semua makhluk hidup tewas didepan matanya.
Gadis berpakaian merah itu hanya tersenyum lembut melihat hal itu, tapi sebenarnya senyum itu membawa kesedihan serta perpisahan.
Merasa waktunya habis, gadis itu menatap dunia untuk terakhir kalinya dengan enggan.
Lalu gadis berpakaian merah Itu menutup mata nya dan tubuhnya perlahan jatuh, tapi sebelum tubuh gadis itu menyentuh tanah.
Tiba-tiba datang sosok pria berjubah merah yang langsung menangkap dan memeluk gadis berpakaian merah itu dengan lembut.
"selamat tidur sayangku~~ . "Suara rendah pria dingin terdengar ditelinga sang gadis yang kini telah menutup matanya untuk selamanya.
" Jangan khawatir sayang...Aku akan membalas dendam kepada dunia untuk mu, setelah itu aku menyusul mu. "
'Aku mencintai mu'
Setelah pria itu mengucap kata tersebut angin kencang menerpa seluruh dunia, tangisan kesakitan bergema di seluruh dunia.
Pria hanya menatap mereka dengan dingin sambil menggendong sang gadis yang telah tertidur selamanya. Lalu Pria itu tersenyum lembut dan menunduk kepalanya mencium bibir merah delima gadis yang ada di pelukannya.
'Aku akan menyusul mu, sampai bertemu lagi gadis ku '
Pria dan gadis itu pun menghilang meninggalkan dunia yang telah hancur.
Gambar itu menghilang di gantikan gambaran kematiannya.
Ingatan aneh terus muncul dalam kepala nya entah itu kematian nya atau kematian seorang wanita dan sang gadis berpakaian merah.
Kepala Yan Shu merasa seakan ingin meledak, bukan hanya kepala tapi juga hatinya juga mulai terasa sakit.
Air mata Yan Shu terus mengalir tanpa henti entah karena alasan kematian nya atau ingatan aneh di kepala nya.
Yang jelas Yan Shu tidak tahu kenapa hatinya begitu sedih.
Tanpa disadari Yan Shu cahaya keemasan dan merah Perlahan-lahan menyelimuti tubuhnya dan kedua cahaya itu saling bertabrakan seperti tidak ada yang mau mengalah.
Hal itu juga yang membuat tubuh Yan Shu merasa lebih kesakitan sampai kedua cahaya itu menyatu dan masuk kedalam tubuh nya, barulah rasa sakit ditubuh Yan Shu menghilang bersamaan menyatukannya kedua cahaya itu.
Dengan menghilang cahaya itu membuat wajah pucat Yan Shu kembali keadaan normal.
Disisi lain setelah cahaya Itu menghilang...
Muncul tanda aneh di dahi Yan Shu yang berbentuk lotus merah itu membuat nya lebih cantik dan menarik.
Di kegelapan tanpa batas terdapat sinar cahaya putih menyelimutinya dan perlahan-lahan menghilang dalam kegelapan.
Bab 3 kelahiran kembali Yan shu.
Di sebuah gua terdapat danau merah darah.
Ditengah kolam terdapat teratai emas yang besar terbentang di tengah kolam
Di atas teratai emas tersebut terbaring seorang gadis berumur 16 serta 17 tahun yang berpakaian merah darah di bawah gaun terdapat sulaman bunga teratai emas yang membuat bunga tersebut tampak hidup.
Kulit seputih susu seakan-akan bisa menetes air dengan mencubit nya, bibir seperti kelopak bunga merah yang siapa saja ingin mencicipi nya, bulu matanya panjang seperti bisa mengepakkan sayap kupu-kupu, rambut perak yang membuatnya seperti mahluk elf yang murni dan lembut dan hidung mungil.
Di dahi nya terdapat bunga lotus merah darah yang membuat seluruh wajahnya yang cantik mempesona seperti elf murni dan juga seperti iblis menawan yang siap menggoda seluruh pria di dunia.
Di pergelangan tangan nya terdapat gelang berbentuk naga hitam serta phoenix darah warna hitam dan merah membuat pergelangan tangan putih nya terlihat lebih menonjol.
Bulu matanya mulai berkibar seakan sayap kupu-kupu siap untuk terbang.
Perlahan mata gadis itu terbuka memperlihatkan mata hitam yang jernih dan kebingungan yang jelas terbentuk didalam matanya.
Yan shu : "Hmm sakit sekali"
Suara halus bergema di seluruh gua, sang gadis kini bangun sambil memegangi kepalanya yang sakit.
'Dimana ini ? Bukannya aku sudah mati sial apa ini? '
Yan Shu terkejut kalau dirinya masih hidup setelah jatuh dari tebing.
Dan Yan Shu juga merasa telah melupakan sesuatu yang sangat penting, dia tidak tahu apa itu.
Yang jelas sekarang Yan shu masih sulit menerima dirinya telah terlahir kembali , Yan shu melihat sekeliling dan tertegun karena melihat di bawah teratai emas yang tempat Dia tiduri terdapat darah menyelimuti seluruh teratai emas.
Seakan ingin memastikan bahwa air kolam yang dia lihat apa benar darah, Yan shu pun menyentuh air tersebut dan mencium nya, tapi dia tidak merasa ada wangi darah justru air kolam merah itu memiliki wangi bunga teratai.
Yan shu melihat sekeliling gua, tidak ada apa-apa ,selain kolam serta teratai.
Di samping teratai emas tersebut juga terdapat batu-batu yang mengambang membentang seperti jembatan sampai ke tepi.
Yan Shu tanpa ragu turun dari bunga teratai emas itu dan langsung berjalan ke tepi danau.
Dengan kaki yang tidak beralas, dan memperlihatkan kakinya yang mungil putih dan lembut yang perlahan-lahan melewati batu-batu yang mengambang di kolam.
Kaki sedikit terendam air kolam yang berwana merah mengenai kulitnya yang seputih susu.
Tidak peduli beberapa kali kaki terendam di air kolam, kaki tetap mulus tampak berwarna merah darah, dan pemandangan tersebut membuat Yan Shu tampak seperti dewi yang berjalan di lautan darah.
Di tambah gaun merah serta rambut perak yang membuat tubuh lebih terlihat seperti seorang Dewi.
Setelah berjalan ke tepi kolam,
Dia mulai memeriksa sekeliling lagi..
Yan shu mulai menyadari bahwa tempat ini seperti ruang bawah tanah
Di dinding ruangan gua terdapat 'Relif' rumit
Bahkan di atas langit-langit gua terdapat rantai perak murni yang hampir mengelilingi seluruh ruangan, tampak rantai ini diperuntukkan untuk mengunci ruang gua ini.
Terdapat juga furnitur kuno lainya yang paling mencolok dari seluruh ruangan adalah kolam darah serta teratai emas yang hampir menutupi seluruh kolam.
Setelah mengamati tempat aneh ini, Yan shu mulai memperhatikan tubuh nya.
Tubuh seperti Dewi tidak peduli dimana dia melihat nya, tubuh ini terlalu sempurna, dia juga melihat jari-jarinya yang putih ramping serta mungil dan dihiasi kuku panjang yang berwana merah muda.
Tidak peduli dimana Yan Shu melihatnya,jelas sekali tubuh ini bukanlah tubuh yang dia kenal.bahkan otot-otot serta bekas luka yang dia kembangkan selama pelatihan iblis dan misi di organisasi,tidak satupun terlihat ditubuh ini, yang tersisa hanya tubuh sempurna tanpa cacat.
Dia bahkan tidak melihat tahi lalat tubuh ini sangking sempurna nya.
Tubuh ini terlihat sangat mungil serta rapuh bahkan jika bertemu musuh sekarang mungkin tidak ada mengenal nya atau menghubungkan nya pembunuh no.1 di dunia.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!