Seluruh Benua Rendah, Tengah, hingga Tinggi mengalami masa ketenangan sejak adanya kekacauan yang di lakukan oleh para iblis, mereka dibantai oleh seorang Dewa, ia adalah Cao Yuan, seorang Dewa dengan julukan Dewa Naga, wajahnya yang tampan, serta kekuatannya yang berada dipuncak ranah kultivasi membuat semua lawannya segan, bahkan semua peperangan yang ia lalui tidak kenal ampun terhadap lawan, hal itu membuatnya disegani di alam Dewa, bahkan alam fana kini semua orang mulai mengenal sosok Cao Yuan.
Kedamaian selama sepuluh bulan telah berlalu, dimalam yang sangat mencekam, Lylia istri Cao Yuan tengah melahirkan anak pertama mereka. Namun yang membedakan kelahiran mereka ada pada fenomena yang terjadi, seluruh alam semesta mendadak menjadi gelap, angin berhembus sangat kencang, petir petir kecil menyambar, gelombang ombak dilaut meninggi, dan beberapa gunung berapi yang ada dialam fana memuntahkan lahar mereka, disaat kelahiran putra dari seorang Dewa Naga dan Dewi Phoenix.
"Yuaner, bagaimana kondisi istrimu? " tanya Cao Lian.
"Ayah, sampai saat ini aku belum mengetahui kondisi yang pasti, namun fenomena aneh ini..." ucap Cao Yuan tak bisa melanjutkan ucapannya.
"Tenanglah, ayah yakin bukanlah anakmu yang akan menjadi lawan kita nanti. " ucap Kaisar Langit meyakinkan.
Cao Yuan mengangguk lemas, tiba tiba Niu, Shen Huo An, Jaoyang muncul dibelakang Kaisar Langit.
"Hormat pada Yang Mulia. " ucap mereka kompak.
"Hormat kalian aku terima, bagaimana? Apakah ada yang aneh mengenai fenomena ini? " tanya Kaisar Langit.
Mereka bertiga hanya menggelengkan kepalanya, karena selama mereka mengawasi alam fana tidak ada keanehan, hanya ada fenomena yang sama terjadi, bahkan dialam fana sendiri fenomena tersebut membuat banyaknya manusia biasa, hingga para Kultivator terasa ngeri karena merasakannya. Ditengah suasana mencekam tersebut, dua suara bayi laki laki terdengar didalam ruangan persalinan Lylia.
"Oekk! Oeeek! Oeeek! " Mata Cao Yuan, bahkan semua orang yang hadir berkilat mendengar hal tersebut.
"Anakku, akhirnya kau terlahir. " ucap Cao Yuan lirih jatuh berlutut, perasaan terharu, lemas, dan dibarengi aura yang sangat menindas mereka tiba tiba terasa.
"Aura apa ini..." ucap Kaisar Langit terkejut, bahkan ia sendiri merasakan bulu kuduknya berdiri.
Swuuuuush! Aura naga keluar dari tubuh Cao Yuan, dan menyebar menetralkan aura tersebut, sehingga mereka sedikit lebih lega.
Jgleeeek! Pintu ruangan terbuka, dengan kemunculannya Dewi Lianhua, serta Dewi lainnya yang telah membantu kelahiran anak pertama Cao Yuan.
"Yuaner. " ucap para Dewi yang tiba tiba pingsan karena tak kuasa menahan aura yang keluar dari salah satu anak Cao Yuan.
Dengan sigap, Cao Yuan segera membungkus tubuh mereka dengan energi Qi, dan diberikan sedikit aura naga untuk menetralkan aura penindasan tersebut. Dewi Lianhua yang hampir saja pingsan akhirnya merasa lega setelah Cao Yuan membantu menetralkan aura yang sungguh membuatnya hampir tak sadarkan diri seperti Dewi lainnya.
"Terimakasih Yuaner. " ucap Dewi Lianhua menghela napas.
Cao Yuan mengangguk, dan kemudian ia memasuki ruangan tersebut dengan cepat, matanya tertuju kearah dua bayi yang sedang menatap atap rumah dengan dua kharisma yang berbeda.
"Ini...." ucap Cao Yuan jatuh berlutut, ia sudah menduga anaknya lah yang akan menjadi Budha sesat.
"Yuaner. " ucap Kaisar Langit mencoba menenangkan anaknya.
"Ayah, aku harus bagaimana. " ucap Cao Yuan kebingungan.
Ia tak mungkin membunuh anaknya sendiri, sehingga pikirannya kini berada dijalan buntu. Namun sebuah usul ayahnya, membuat Cao Yuan memiliki harapan untuk merubah takdir anaknya. Sekilas ia menatap istrinya yang masih lemas, sayup sayup matanya berkedip pelan.
"Yuaner, untuk menghindari hal buruk terjadi, alangkah baiknya kita menyegel dantian dengan segel dua belas segel dewa utama. " ucap Kaisar Langit.
"Baiklah jika itu keputusan yang terbaik."
Cao Yuan mengangguk setuju, setelah itu ia mengirim pesan pada Guo Jing, Chi Yue, Jaoying, Xing, Luo Luo, Niu dan lainnya untuk membantunya membuat segel dantian yang sangat kuat untuk menyegel dantian anaknya. Selang beberapa menit sambil menunggu kehadiran para dewa utama, Cao Yuan membantu istrinya memulihkan diri dengan cara menstransferkan energi Qinya.
" Hormat pada Yang Mulia. " ucap Guo Jing memimpin lainnya.
Kaisar Langit mengangguk dan kemudian ia memberikan arahan pada mereka semua, setelah itu mereka menunggu Cao Yuan menyelesaikan pemulihan tubuh istrinya. Setelah selesai, Cao Yuan membawa anaknya dengan air mata yang menetes kearah pipi anaknya. Setelah itu, Cao Yuan meletakan anaknya ditengah tengah Mereka semua yang kini membentuk lingkaran, para Dewa utama saling pandang sejenak.
" Sekarang. " ucap Kaisar Langit memimpin.
Swuuuungg! Mereka membuat segel tangan yang sama persis, setelah itu mereka menggigit jari mereka dengan mengoleskan darah ke segel buatan mereka masing masing. Segel tiba tiba berubah menjadi berwarna keemasan dan melesat kearah atas pusar anak yang baru lahir tersebut.
"Oeeek! Oeeeek! " tangisan terjadi pada anak Cao Yuan.
Mereka memfokuskan pemasangan segel agar sang bayi tidak merasa kesakitan, perlahan tapi pasti segel tersebut terpasang dengan benar. Sswuuuuung! Tubuh sang bayi bergetar dengan hilangnya segel buatan mereka yang telah mengekang dantian anak pertama Cao Yuan.
Mereka semua kini menghela napas bebarengan, karena yang mereka takutkan segel buatan mereka akan menyakiti anak pertama Cao Yuan, namun kini anak Cao Yuan sedang tersenyum saat di gendong oleh Kaisar Langit.
"Kelak aku akan menjagamu hingga akhir hayatku, sehingga tidak ada yang dapat memanfaatkan kekuatanmu kelak. " ucap Kaisar Langit sambil membelai pipi mungil cucunya sendiri.
Kekhawatiran mulai memudar dibarengi dengan fenomena yang mencekam juga perlahan mereda dan akhirnya menghilang. Setelah itu Cao Yuan menggendong anak keduanya, kharisma yang dirasakannya pun sangat hangat, aura bersih dihatinya membuat kondisi yang tadinya mencekam berubah menjadi lebih tenang dan damai.
"Ayah, aku akan namakan anak keduaku, Cao Xie yang artinya hitam. Sedangkan anak keduaku ini, akan kuberikan nama Cao Zhen Xin. " ucap Cao Yuan.
Mereka semua mengangguk setuju atas pemberian nama dari Cao Yuan, Cao Yuan sendiri menghampiri Lylia dengan segera.
"Lier, apakah kamu setuju? " tanya Cao Yuan.
"Tentu Gege, apapun keputusanmu aku selalu menyetujuinya jika itu menurutku benar. " ucap Lylia lirih.
Cao Yuan mengangguk, setelah itu Kaisar Langit serta Cao Yuan meletakan anak yang baru lahir disamping Lylia yang masih membutuhkan waktu pemulihan.
"Karena istriku masih lemah dan perlu istirahat, alangkah baiknya kita segera keluar dari tempat ini. " ucap Cao Yuan.
Semuanya mengangguk setuju, setelah itu mereka berkumpul keaula istana Dewa untuk merayakan kelahiran dua putra dari Dewa Naga dan Lylia. Kepergian mereka juga dibarengi dengan tertidurrnya kedua anak Cao Yuan beserta Lylia. Namun tiba tiba keanehan terjadi, saat mereka semua telah pergi. Kalung yang masih mengandung energi yang sangat besar, tiba tiba menempel pada leher Cao Zhen Xin dengan sendirinya.
****
Dilangit alam Dewa, seorang kakek tua bernama Fusen sedang bersembunyi diatas langit mengawasi kelahiran sang Budha sesat.
"Aku tak menyangka, anakmulah nanti yang akan membuat kalian semua menjadi abu. " ucap lirih Fusen.
Tawa kemenangan dihatinya ia utarakan, ia masih mengawasi penjagaan istana alam Dewa, dan juga tentunya kediaman milik Cao Yuan, karena ia sendiri menunggu kelengahan mereka semua.
"Heem, sepertinya saat ini belum tepat untuk melakukan aksiku. " ucap Fusen kemudian menghilang.
Ia tak ingin mengambil resiko yang besar, karena tak hanya Cao Yuan yang dapat mengalahkannya, tapi dewa baru yang bersama Cao Yuan pun dapat mengalahkannya dengan mudah, sehingga ia memutuskan untuk kembali kedunia buatannya untuk menyusun rencana busuknya.
***
Pesta arak langit terus berputar, hingga semua Dewa mulai meracau akibat mabuk yang berlebihan.
Dikamar, Lylia terbangun dari istirahatnya.
"Cao Xie, dan Cao Zhen Xin, semoga kalian berdua mendapat berkah dari langit. " ucap Lylia, walaupun ia tahu kakak dari Cao Zhen Xin kelak dapat menjadi Buddha sesat, namun rasa sayangnya terhadap darah dagingnya, membuat ia melupakan semua bahaya tersebut.
"Ehhh.." ucap Lylia terkejut, kalung yang ada dilehernya berada di leher Cao Zhen Xin.
Traaaaak! Saat ingin memegang kalung tersebut, tiba tiba percikan petir keluar dari kalung. Seakan akan kalung tersebut tidak boleh tersentuh oleh orang lain. Lylia yang berhasil menarik tangannya dari sengatan petir kecil kemudian menghela napas panjang. Setelah itu, tiba tiba pintu kamar terbuka.
Jgleeeek!
"Gege. " ucap Lylia tersenyum hangat.
Cao Yuan mengangguk sejenak, wajahnya memerah dengan mata yang sedikit blur. Jujur saja Cao Yuan mabuk arak langit tak tanggung tanggung, dia sendiri meminum lebih banyak dari pada Dewa lainnya. Ia sengaja melakukan hal tersebut karena sebuah pikiran terlintas dipikirannya.
"Yuaner, apa yang kau tabur itu yang akan kamu tuai. " ucapan Dewi Kwan In jelas melekat dipikirannya. Saat itulah ia meminum banyak arak langit.
Bahkan semua penjelasan tentang kelahiran Budha sesat dengan jelas ia masih mengingatnya.
"Gege kamu..." ucap Lylia mencium bau arak langit ditubuh Cao Yuan.
Lylia mencoba bangkit, namun sebelum ia berhasil duduk, Cao Yuan menghentikan aksi Lylia.
"Lier tenanglah aku hanya perlu menenangkan pikiran, tolong jaga anak kita. " ucap Cao Yuan menatap kedua anaknya yang masih tertidur pulas.
Terdiam sejenak Lylia bingung dengan sifat suaminya yang baru kali ini mabuk hingga sedikit tak bisa mengontrol tubuhnya. Tanpa memperdulikan kondisi, Lylia bangkit dan langsung memeluk tubuh Cao Yuan yang sedang menyandar di dinding dengan perasaan yang sulit ia gambarkan.
"Gege... Ini sudah takdir, aku tahu Gege sulit menerima semua ini, tapi..." ucap Lylia terpotong.
Cao Yuan melepas pelukan Lylia perlahan dan menatap matanya, sepasang mata kini bertemu.
"Lier, aku benar benar tidak menyangka. " ucap Cao Yuan kembali melirik dua anaknya yang masih tertidur.
"Gege, lebih baik Gege istirahat saja, atau bermeditasi agar semua pikiran kotor Gege teratasi, biarkan Zhener dan Xieer aku yang menjaganya. " ucap Lylia.
Cao Yuan mengangguk dan kemudian menatap istrinya dengan hangat.
"Jaga mereka berdua baik baik. " ucap Cao Yuan menghela napas sejenak.
Setelah itu, Cao Yuan menghilang dengan tatapan menuju kearah dua anaknya yang masih tertidur. Melihat suaminya pergi untuk bermeditasi, Lylia kemudian berjalan dengan sedikit tertatih tatih.
****
Cao Yuan muncul ditempat goa tersembunyi buatannya yang biasa digunakan untuk tempatnya bermeditasi, sesampainya disana, ia langsung bermeditasi dengan harapan akan adanya pencerahan dari semua pikiran yang terlintas di otaknya sendiri.
Di pagi hari dialam dewa, banyak sekali para Dewa yang mengunjungi kekediaman Cao Yuan untuk memberikan ucapan selamat serta membawakan beberapa hadiah untuk kedua anak mereka, namun anehnya mereka hanya melihat Kaisar Langit, Dewi Lianhua serta Lylia, sehingga mereka bertanya tanya kemana kepergian Cao Yuan kali ini.
"Apakah Dewa Naga sedang melakukan tugas, sehingga tidak menemani anak serta istrinya. " ucap salah satu Dewa berbisik sangat pelan.
Namun mereka tak sadar, peperangan kecil menanti digerbang kota Dewa. Fusen yang telah menyiapkan jutaan pasukan dengan menggunakan teknik ciptaannya, siap menyerang gerbang dan membuat pengalihan, beberapa artefak khusus seperti gelang nirwana miliknya, gelang yang membuat keberadaannya tidak dapat dirasakan oleh siapa pun kini ia kenakan. Rencana yang telah ia buat akhirnya segera di laksanakan.
"Serang! " teriak menggema Fusen langsung menghilang, serta muncul diatas langit menunggu kelengahan para Dewa.
Swuuuush! Swuuuush! Baaaaamss! Dhuaaaaar! Ribuan ledakan berasal dari jutaan iblis membuat lonceng penyerangan kota menggema.
Dooong! Dooong! Dibarengi dengan lonceng berbunyi, jutaan pasukan serta ribuan pasukan Abadi yang dipimpin oleh Lu Ye muncul didepan gerbang, mereka memblokir semua serangan para iblis yang mendadak tersebut.
"Arghhh! Iblis dari mana ini, pertahankan kota! " ucap Lu Ye menggema.
Seketika perang pecah antara pasukan iblis yang entah datang dari mana melawan bawahan para Dewa. Kekacauan tersebut juga mulai terdengar oleh Kaisar Langit serta sebelas Dewa lainnya atau para Dewa utama. Karena mendengar laporan pasukan mereka memiliki ranah kaisar dewa puncak satu, dan hal tersebut membuat para bawahan Dewa kewalahan, sebelas dewa utama beserta Kaisar Langit dan Dewi Lianhua memutuskan untuk turun tangan.
Begitu juga dengan Cao Yuan yang tiba tiba merasakan banyaknya aura iblis, perlahan matanya terbuka, matanya pun bercahaya keemasan dengan lingkaran energi yang ada dibelakang bahunya.
"Iblis dari mana." ucap Cao Yuan kemudian menghilang muncul diatas langit gerbang kota Dewa yang pertempurannya sudah pecah.
Cao Yuan mengedarkan kekuatan jiwanya untuk memeriksa siapa pemimpin penyerang tersebut, namun sampai saat ini ia masih belum menemukannya, sehingga ia segera turun tangan dengan cara mengeluarkan telapak Ilahinya, ia juga bergerak secara Zig Zag.
Baaamss! Dhuaaaar! Kemunculan Cao Yuan yang menyerang tanpa ampun, membuat pasukan iblis berhamburan melarikan diri. Sesaat Cao Yuan sedikit heran dengan apa yang telah terjadi.
"Apa ini pengalihan. " gumam Cao Yuan. Namun pikiran itu segera ia tepis dan terus membabat habis iblis berkekuatan kaisar dewa puncak satu.
Shen Huo An, sepuluh dewa lainnya, Kaisar Langit serta Dewi Lianhua tak kalah mengerikannya dalam membunuh iblis didepan mereka. Karena tak mungkin mereka menonton pasukan mereka bertempur dengan pasukan iblis yang memiliki ranah kultivasi lebih tinggi dari mereka, sehingga Dewa utamalah yang harus bergerak untuk menghabisi pasukan para iblis.
****
Fusen tersenyum penuh kemenangan melihat Dewa utama sibuk dengan iblis ciptaannya, dengan segera ia melesat kearah kediaman Cao Yuan. Ia mengedarkan kekuatan jiwanya, seketika sebelah alisnya ia naikan saat merasakan seorang berkekuatan kaisar dewa puncak empat, yang sebentar lagi menembus tingkat lima.
"Apakah dia istri Cao Yuan. " gumam Fusen memikirkan cara.
Sebuah ide terlintas dipikirannya, setelah itu ia mengeluarkan artefak khusus yang memang dimilikinya. Swuuuush! Tubuhnya berubah menjadi Cao Yuan.
"Hehehe. Saatnya aku bertindak cepat. " gumam Fusen.
Jgleeeek! Pintu terbuka dan membuat Lylia yang menggendong Cao Xie segera melebarkan matanya.
"Gege apakah peperangan telah usai? " tanya Lylia khawatir.
"Tidak Lier, hanya saja aku ingin membawa anak kita pergi, karena lawan kita sangat lah berat, ribuan iblis berkekuatan kaisar dewa puncak sedang mengarah kesini, mereka berhasil memaksa masuk kedalam gerbang kota. Jadi Kaisar Langit memintaku untuk membawa pergi salah satu cucunya. " ucap Fusen.
****
Ranah kultivasi mau ditulis lagi? Sama tingkatan tulang dan penjelasan lain?
Sedikit heran dengan salah satu kata yang diucapkan suaminya, namun Lylia segera menepis pikiran buruknya.
"Gege, Cao Zhener biarkan bersamamu, sedangkan Cao Xieer akan bersamaku. " ucap Lylia.
Fusen yang menyamar sebagai Cao Yuan melirik kedua bayi, yang salah satunya Cao Xie yang digendong oleh Lylia.
"Tidak tidak, sepertinya para iblis itu ingin menculik Cao Xie, jadi aku saja yang membawanya, agar Cao Xie tidak terculik oleh para iblis. " ucap Fusen meyakinkan.
Sedikit tak rela, namun yang meminta suaminya sendiri, sehingga Lylia menyetujuinya.
"Hati hati Gege, aku akan menyusulmu. " ucap Lylia.
Cao Yuan menggendong Cao Xie dengan perasaan yang sangat senang, setelah itu ia menatap Lylia dan langsung menghilang dari pandangan.
****
Cao Yuan merasa adanya kejanggalan pada pasukan iblis yang menyerang kota Dewa.
"Tidak, ini hanya pengalihan. " ucap Cao Yuan membuat Kaisar Langit yang sedang bertarung heran.
Tanpa banyak berpikir, Cao Yuan segera menghilang dan muncul dikamar Lylia yang sedang bersiap pergi mengikuti Fusen yang menyamar.
"Gege, Xieer apakah sudah disembunyikan? " tanya Lylia khawatir.
Cao Yuan seketika menaikan alisnya karena heran, tiba tiba firasat buruk melanda pikirannya.
"Apa maksudmu Lier? " tanya Cao Yuan heran.
Lylia menceritakan semuanya, tiba tiba mata Cao Yuan yang berwarna keemasan bertambah cerah, seakan akan kecerahan tersebut menandakan Cao Yuan marah besar.
"Lier itu bukan aku, melainkan seseorang yang menyamar sebagai dirikulah yang membawa Cao Xie. " penjelasan Cao Yuan.
Seketika Lylia terkejut setengah mati mendengar penjelasan Cao Yuan.
"Ja-jadi..." ucap Lylia jatuh berlutut sambil menggendong Cao Zhen Xin.
"Lylia, waktuku untuk mengejar orang itu sangat terbatas, jadi jaga Zhener untukku. " ucap Cao Yuan.
Lylia mengangguk dengan rasa bersalah yang sangat besar, melepas anak kandungnya sendiri pada seorang yang entah siapa ia sendiri tidak ketahui.
Swuuuush! Cao Yuan menghilang dan melesat keatas langit mencari aura yang sekiranya dapat dijadikan sebuah petunjuk untuk menemukan anaknya. Namun naasnya ia telah berkeliling kesana kemari, dan tidak ada jejak aura, hanya ada rasa penyesalan dihatinya.
"Arghhhhh! Aku tau ini perbuatanmu Fusen! Ingatlah jika kita bertemu kelak aku akan membunuhmu hingga kamu tidak akan bisa bereinkarnasi lagi. " ucap Cao Yuan menggema.
Aura naga yang sangat kental menyebar keseluruh tempat, ranah kultivasi ditingkat kaisar dewa puncak lima ia keluarkan tanpa memikirkan bangunan dibawahnya telah hancur, akibat ia mengeluarkan puncak ranah Kultivasinya.
Tingkatan ranah kultivasi:
Perak (Tingkatan 1-5).
Baja (Tingkatan1-5).
3.Emas (Tingkatan 1-5).
4.Alam (Tingkatan 1-5).
5.Master (Tingkatan 1-5).
6.Langit ( Tingkatan 1-5).
7.Surga (tingkatan 1-5).
8.Dewa (Tingkatan Rendah ,Sedang, Tinggi ).
Diatas kultivasi tersebut sudah dapat dikatakan seorang Dewa atau bawahan para dewa.
Dewa Sejati : tingkatan satu sampai lima.
Dewa Agung : tingkatan satu sampai lima.
Kaisar Dewa : tingkatan satu sampai lima.
Alam Dewa : satu sampai tiga.
Surgawi :satu sampai tiga.
Kasiar Dewa Puncak : satu sampai lima.
Selain itu seorang Kultivator juga harus memiliki senjata, pil, dan jurus agar kekuatan mereka menjadi lebih hebat. Untuk tingkatan senjata dan jurus-jurus terbagi menjadi beberapa tingkatan yaitu, Rendah, Normal, Langit, Dewa.
Sedangkan untuk tingkatan pil terdiri menjadi beberapa tingkatan juga yaitu, Rendah, Sedang, Tinggi, Dewa.
Tak hanya itu saja, semua manusia atau Kultivator memiliki kualitas tulang, kualitas tulang dapat ditingkatkan atau memperkuatnya menggunakan sumber daya. Ada juga beberapa Kultivator yang lahir dengan tingkat tulang yang tinggi ataupun berkah bawaan dari lahir.
Tingkatan kualitas tulang:
Kayu.
Baja.
3.Harimau.
4.Naga.
Dewa.
Cao Yuan yang sedang marah besar melesat turun mengarah ke ribuan iblis yang masih bertarung melawan para Dewa utama. Emosinya yang meluap luap, hatinya yang terbakar, dengan sadisnya Cao Yuan membunuh mereka dengan cara menggorok leher para iblis.
Kaisar Langit, Dewi Lianhua, serta sebelas Dewa utama lainnya heran melihat kekejaman Cao Yuan tersebut. Karena mereka sendiri belum tau penyebabnya. Hingga pertempuran berakhir Cao Yuan dan dewa lainnya memenangkan pertempuran.
"Yuaner, sepertinya kamu terlihat sangat marah. " ucap Dewi Lianhua, walaupun umurnya ratusan tahun namun kecantikannya tidak pernah pudar.
"Ibu, Xieer. " ucap Cao Yuan terhenti.
Kesebelas Dewa utama, serta Kaisar Langit dan Dewi Lianhua menaikan alis mereka, heran dengan Cao Yuan yang sepertinya tak sanggup melanjutkan ucapannya.
"Xieer kenapa Yuaner? " tanya Kaisar Langit.
"Diculik." ucap Cao Yuan lemah.
Baaaaaamsss! Seketika Kaisar Langit mengeluarkan sinar keemasan dari jarinya melesat kearah tanah dan membuat kawah besar akibat ledakan serangan tersebut. Tak hanya kaisar langit saja yang marah, kesebelas Dewa utama serta pasukan abadi, dan pasukan bawahan para dewa juga sama. Cao Yuan menghela napas panjang, seketika ia menghentakan kakinya dan melayang diatas mereka semua.
"Aku ingin memberikan kabar pahit, penyerangan ini hanyalah pengalihan dari rencana penculikan anakku, dan aku meminta pada kalian semua untuk segera menyebar, dan mencari anakku itu. " ucap Cao Yuan menggema.
"Baik Dewa Naga! " seluruh pasukan berlutut dan menangkupkan tinjunya.
"Yuaner, apakah kau tau dalang semua ini. " ucap Kaisar Langit muncul disamping Cao Yuan, wajahnya pun memerah, seakan akan ia sendiri yang ingin menghabisi penculik tersebut.
"Ayah, jika tebakanku tidak salah yang menculiknya itu Fusen, karena semua pasukan iblis yang kita lawan memiliki kesamaan dengan teknik penciptaan milik Fusen. " ucap Cao Yuan pelan.
"Apakah ayah sadar iblis yang kita lawan tidak memiliki teknik sama sekali, mereka sama saja halnya pion yang siap mati. " ucap Cao Yuan.
Kaisar Langit mengangguk, dan setelah itu ia menatap seluruh pasukan dengan tajam.
"Jika kalian menemukan Fusen segeralah tangkap ataupun laporkan pada Dewa utama, karena Fusen tersangka dari kasus penculikan ini, namun aku meminta ada yang beberapa mencari anak Cao Yuan di seluruh Benua." ucap Kaisar Langit tegas.
"Baik! " ucap mereka semua kembali kompak.
"Niu kemari. " ucap Kaisar Langit.
Niu sang Dewa Pengawas kemudian mendekat kearah samping Kaisar Langit.
"Hamba menghadap Yang Mulia. " ucap Niu hormat.
"Hem, tugasmu kali ini pantau seluruh gerakan alam semesta, jika ada sesuatu yang mencurigakan maka segera laporkan pada anakku ataupun aku sendiri. " ucap Kaisar Langit.
Niu kembali mengangguk, setelah itu mereka semua melaksanakan tugas sesuai dengan perintah. Tersisa Cao Yuan, Kaisar Langit, Dewi Lianhua, Shen Huo An, Guo Jing, Jaoyang, Jaoying, dan lainnya.
"Sekarang kita kembali ke aula istana untuk membahas penculikan ini, karena aku takut hilangnya Cao Xie akan menjadi petaka di masa depan nanti. " ucap Kaisar Langit.
"Ayah... aku..." ucap Cao Yuan.
"Anakku, jika kamu ingin mencari Xieer ayah tidak akan melarangnya, namun berhati hatilah. " ucap Kaisar Langit.
"Terimakasih ayah, oiyaa ibu, katakan pada Lylia aku akan pergi selama satu bulan untuk mencari keberadaan Xieer. " ucap Cao Yuan berpamitan pada kedua orang tuanya.
Cao Yuan mengangguk dan kemudian membuat portal dimensi untuk mencari anaknya yang diculik.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!