NovelToon NovelToon

Istri Kecil Presdir

eps 1

Takdir. itu kata yang tersemat di benak wanita yang sekarang sedang duduk di kursi taman seraya mengelus perut rata yang terisi sosok bernyawa.

ini adalah sebuah takdir yang memang semestinya terjadi. Takdir kejam yang memang kerap kali menghampiri nya. Ia ingin menangis, namun air mata nya serasa sudah mengering karena menangis terus menerus. Ia bingung harus berbuat apa setelah ini.

lagi lagi helaan nafas terdengar dari mulut gadis-- ralat ia sudah bukan gadis lagi sekarang, semenjak kesucian yang ia jaga mati-matian harus hilang karena Pria brengsek yang ia temui satu bulan yang lalu.

" Bunda Alula bingung. " Lirih Alula.

Setelah lama menenangkan diri di taman tersebut, wanita tersebut bangkit dari duduk nya dan mulai berjalan menelusuri trotoar menuju rumah nya yang hanya berjarak beberapa meter dari taman.

Alula Putri Prayoga, Gadis manis yang memiliki wajah yang cantik dan putih, memiliki sifat periang dan ramah pada sekitar nya. Tak jarang banyak yang terpesona akan kecantikan alami yang di miliki oleh Alula Sehingga banyak para pria mencoba mendekatinya, namun Alula selalu mencoba menjauh Karena ia selalu tidak nyaman dengan seorang pria yang di sebabkan oleh ayah nya sendiri.

...****...

Sesampainya di depan gerbang rumah nya, Alula berhenti dan menatap bangunan kokoh berlantai tiga tersebut dengan pandangan yang sulit diartikan. Rumah ini tidak pantas ia sebut rumah karena di dalam bangunan tersebut ia kerap kali mendapatkan siksaan fisik dan batin oleh ibu tiri dan kedua saudara tirinya. Ayah nya? Selalu menjadi penonton dari aksi penyiksaan yang ia derita. Miris bukan?.

Alula mencoba melangkahkan kaki nya dengan perlahan masuk ke dalam rumah. Namun saat ia membuka pintu rumah, ia sudah mendapatkan tamparan yang begitu keras dari ibu tirinya.

Plakk.

Panas itu yang ia rasakan di pipi kirinya. Alula mendongak menatap wajah ibu tirinya yang menatap dirinya dengan wajah memerah marah.

" Anak sialan! Apalagi yang kamu lakukan Lula?! kamu membuat malu keluarga sialan!!. " Teriak Vita-- Ibu tiri Alula tepat didepan wajah Alula.

Alula memejamkan mata nya mendengar teriakan tersebut, ini sudah biasa ia dapatkan, namun kali ini sepertinya ibu tiri nya marah karena kesalahannya yang fatal. Salah apalagi kali ini dirinya?!.

" Lula ngelakuin apa lagi ma. " sahut Lula dengan suara bergetar, ia menunduk takut melihat wajah Vita.

" KAMU TANYA SALAH KAMU APA?! KAMU MEMANG ANAK SIALAN! APA MAKSUD SEMUA INI HA?!!. " Vita melemparkan sebuah benda panjang berukuran kecil yang terdapat dua garis di depan nya tepat di wajah Alula.

" DASAR ****** SIALAN!! KAMU SAMA AJA SAMA IBU KAMU YANG MURAHAN ITU!. "

Tubuh Alula membeku melihat tespack yang berada tepat di ujung kakinya. Bagaimana bisa ibu tiri nya bisa mendapatkan benda yang sudah ia simpan di tempat yang aman.

Dengan tangan gemetar, Lula mengambil tespack tersebut dan mendongak menatap ibu tirinya yang menatap nya dengan amarah, namun di mata nya tersimpan sebuah kelicikan yang sudah ia pahami maksudnya, lalu mata nya berputar ke arah kiri dimana terdapat saudari tiri nya yang sedang tersenyum penuh kelicikan dan memandang Alula dengan remeh. Mata nya kembali beralih ke arah kanan dimana ayah nya berdiri diam yang hanya memandang nya dengan wajah datar dan dingin.

" ma-mama dengerin dulu..... "

Bugh.

Dengan tega nya Aulia a.k.a saudari tiri Alula menendang tulang kering kaki Alula dengan kencang membuat nya terjatuh ke lantai dengan na'as nya.

" auwsss. " Alula meringis memegangi tulang kering nya ya yang terasa sangat sakit.

" Rasain Lo makannya jangan buat keluarga gue malu sama kelakuan ****** Lo itu. " Ucap Aulia sinis.

Alula mendongak menatap ayah nya dengan mata berkaca-kaca. " Ayah. " Ucap nya sendu.

Dimas selaku ayah dari Alula menatap putri nya dengan sorot dingin lalu tanpa aba-aba ia langsung melempar sebuah koper berisi barang-barang putri nya sehingga membuat kaki Alula tertimpa koper besar tersebut.

" Awsss. " Alula meringis ngilu merasakan kaki nya yang bertambah sakit.

" Pergi kamu dari rumah saya! Rumah saya tidak Sudi menampung ****** seperti kamu!. " Ucap nya dingin dengan nada tegas di dalam nya

Hati nya Bagai di tusuk belati, Sakit dan perih ketika ayah nya sendiri menyebut nya dengan ******, Selama ini ayah nya tidak pernah berkata kasar karena memang Dimas jarang berbicara kepada nya entah apa sebabnya. Ia hanya tau ayah nya membenci diri nya dari perkataan ibu tirinya nya karena Bunda nya berselingkuh dari ayah nya.

"A-ayah Lula bisa jelasin ayah, Lula ahkkkkk... "

Belum sempat ia menyelesaikan ucapannya, Tubuh nya di tarik dengan paksa oleh Dimas keluar membuat kaki nya terasa amat sakit. Dengan tidak perasaan, Ayah nya melempar tubuh Lula dengan kasar dan juga koper nya lalu berbalik masuk dan menutup pintu dengan kencang.

Alula masih terduduk di teras rumah karena merasakan perut nya yang terasa keram. Ia mencoba berdiri dengan susah payah dan berhasil, mengambil koper yang tergeletak di sebelahnya lalu Alula berjalan dengan tertatih-tatih menuju gerbang. Untuk saat ini ia akan mencari sebuah kontrakan untuk ia tinggali bersama anak yang ia kandung saat ini.

" Kuat ya nak. bunda sayang kamu. " Ucap nya tulus dengan berderai air mata seraya mengusap perut ratanya.

...****...

Setelah mendapatkan kontrakan yang terbilang murah tersebut, Alula kini tengah membereskan barang-barang di dalam koper nya yang berisi baju baju yang sudah hampir lusuh karena jarang sekali ia membeli baju karena tidak mempunyai uang yang cukup.

Wajah Alula terlihat sendu ketika menemukan figura yang terdapat foto Bunda nya pecah dan hampir hancur, Ini pasti ulah ibu dan kakak tirinya yang selalu senang melihat dirinya menderita.

" Mereka jahat Bunda, selalu bilang kalo Bunda itu wanita gak benar, Ayah juga jahat Bunda hiks. " Air mata nya jatuh kembali di atas figura sang ibu, sebenernya itu bukan foto sang ibu, itu hanya sebuah lukisan yang ia gambar menyerupai seorang ibu dan anak yang sedang bermain karena selama ini ia tidak pernah di izinkan untuk melihat foto ibu nya sendiri oleh sang ayah, ia bingung melihat semua orang menghina ibu nya dengan sebutan ****** murahan termasuk teman sekolah nya. Oleh sebab itu ia tidak mempunyai teman atau sahabat karena semua orang selalu mengucilkan dirinya karena di anggap anak dari wanita murahan.

Setelah menghentikan tangisnnya dan membereskan semua barang nya, Alula mencoba berbaring di kasur nya yang terlihat nyaman tersebut. Alula tidur telentang seraya memandang langit-langit kamar nya dengan pandangan menertawakan dan jangan lupakan tangannya yang setia mengelusi perut rata nya.

" Anak bunda baik-baik ya di dalam, Kita akan berjuang sama-sama walaupun tanpa ayah kamu. " Alula tersenyum tulus ketika mengingat dirinya tidak sendirian lagi, kini ia bersama dengan anak nya yang suatu saat akan memanggil nya Bunda, walaupun ia hadir dari sebuah kesalahan, Namun Alula tidak pernah membenci janin yang dikandungnya saat ini.

" Bunda akan selalu sayang sama kamu. " Alula memberikan sebuah kecupan di tangan nya lalu ia tempelkan di perut rata nya.

Bersambung.......

Jangan lupa like and vote semua nya .......

eps 2

Di sebuah pusat kota Jakarta, terdapat sebuah perusahaan besar bernama ' Alexander Company', Perusahaan yang sudah cukup terkenal di mancanegara dan memiliki beberapa cabang di berbagai negara. jika ingin pekerja disini pun harus menjalani seleksi ketat supaya bisa masuk ke dalam perusahaan yang di idam-idamkan oleh semua orang.

Di sebuah lorong, Seseorang nampak berjalan dengan terburu-buru menuju sebuah ruangan, Ketika sampai di depan pintu ruangan bertuliskan Presdir, Orang tersebut mengetuk pelan pintu berwarna coklat itu, ketika mendengar sahutan dari dalam

, ia langsung masuk kedalam ruangan.

" Lo telat 5 menit. " Ucap seorang pria yang sedang duduk di kursi kebesaran Presdir dengan tangan yang sibuk menandatangani beberapa berkas.

Ia adalah ' Nathan darendra Alexander '. Pria berusia 23 tahun ini adalah Seorang Presdir muda perusahaan Alexander Company. Sifat nya yang dingin dan tegas membuat diri nya di segani oleh orang-orang di kalangan bisnis maupun masyarakat dan juga umur nya yang terbilang masih muda membuat orang-orang di kalangan bisnis kagum kepada nya. Ia adalah anak yatim-piatu karena orang tua nya meninggal karena kecelakaan pesawat saat ia berumur 17 tahun.

Orang tadi sibuk mengatur napas nya yang memburu. " Anjir lo cuma ngasih waktu 10 menit datang. Ini pesanan Lo. " Pria bernama Bagas anugrah Pradipta tersebut meletakkan beberapa kantong plastik berisi banyak makanan di atas meja.

mendengar ucapan sahabatnya itu, mata Pria bernama ' Nathan ' itu berbinar cerah. Tanpa membuang waktu lagi, Ia langsung bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah sofa.

Nathan mengeluarkan semua makanan yang ada di dalam plastik lalu memakannya dengan sangat lahap sampai-sampai membuat Bagas yang duduk di hadapan nya menelan Saliva dan merasa aneh dengan perilaku sahabat nya. Beberapa hari ini Nathan bersikap sangat aneh, Bagaimana tidak? ***** makannya mendadak meningkat, terkadang ia meminta sesuatu hal yang aneh seperti kemarin Nathan meminta jus alpukat di campur dengan durian. Dan itu harus ada dalam waktu 15 menit jika tidak ia akan memecat semua karyawan di divisi marketing, Aneh bukan? Padahal Nathan di kenal dengan sifat nya yang disiplin dan tidak asal memecat hanya karena masalah pribadi.

" Lo laper apa doyan rakus amat. " Oke Bagas langsung diam dan memalingkan wajahnya ketika Nathan menatap nya dengan tatapan tajam nya.

beberapa menit kemudian Makanan yang di bawakkan oleh Bagas habis tanpa sisa. Bagas sampai menggelengkan kepalanya melihat kerakusan sahabat satu nya ini.

" Lo mending periksa deh Nat. Takut lambung Lo bermasalah, Masak makanan sebanyak ini Habis ludes Lo buat. "

Nathan ikut menatap bekas makanan nya yang masih berceceran di atas meja, Sebenarnya dirinya juga merasa aneh dengan perut nya yang cepat sekali merasakan kelaparan, terkadang dirinya juga suka sekali ngemil dan menonton TV di ruang pribadi nya, Dan setiap habis ngemil pasti dirinya mengantuk dan langsung tertidur pulas. Dan itu bukan sifat dirinya sekali. Namun, Nathan hanya bodoamat karena ia tidak merasakan sakit pada tubuh nya.

Setelah lama melamun, ia merasakan mengantuk. Nathan bangkit dari duduk nya dan berjalan menuju kamar pribadi nya untuk melaksanakan ritual tidur nya.

Bagas hanya melihat saja karena ia tahu apa yang akan di lakukan Nathan ketika selesai makan, apalagi jika bukan tidur karena Nathan itu sekarang menjadi kebo yang suka tidur.

Setelah memanggil OB untuk membersihkan bekas makanan Nathan, Bagas memilih melanjutkan pekerjaan Nathan karena posisi ia sekarang adalah menjadi asisten dari tuan Nathan darendra Alexander.

Di saat-saat pekerjaan nya, Seseorang mengetuk pintu, Setelah ia suruh masuk, Terlihat lah orang kepercayaan Nathan--Rian Saputra, masuk dengan membawa beberapa dokumen.

" Ada apa?. " Tanya Bagas tanpa melihat sedikit pun.

" Ada beberapa dokumen penting berisikan data seseorang yang Tuan Natha minta pak. " Rian memberikan dokumen tersebut lalu izin pamit keluar untuk mengerjakan urusan yang lain.

Dengan perasaan kepo nya, Bagas membuka dokumen tersebut yang ternyata berisi data perempuan, Sejak kapan Nathan tertarik dengan perempuan?.

" Alula Putri Prayoga, Anak dari eh?!. " Bagas terkejut ketika dokumen tersebut di rebut paksa. Bagas menelan Saliva nya dengan susah payah ketika melihat tatapan tajam Nathan yang di tujukan oleh dirinya.

" Jangan sentuh ini! pergi lo. " Bagas langsung mengangguk dan pergi dari sana sebelum semua tulang nya patah akibat amukan Nathan.

Setelah kepergian Bagas, Nathan duduk di kursi kebesarannya seraya membaca data diri seorang gadis yang ia renggut kesucian nya satu bulan yang lalu. Ia meneliti kata demi kata yang tersemat di dalam kertas tersebut lalu senyum Miring tercetak jelas di bibir nya.

" Prayoga hmm. "

Ternyata Gadis yang ia renggut kesucian nya adalah anak dari salah satu pembisnis sukses yang bekerjasama dengan nya. Anak yang tidak pernah di anggap oleh ayah nya sendiri karena kesalahan ibu nya di masa lalu dan selalu mendapatkan siksaan fisik maupun batin dari ibu dan kakak tirinya tapi di mata media keluarga tersebut selalu terlihat harmonis dan bahagia, sungguh licik permainan keluarga tersebut menyiksa anak yang tidak tau apa-apa.

" gadis yang malang. " Nathan bangkit dari duduknya lalu berdiri di dekat kaca yang memperlihatkan aktivitas jalan raya dekat perusahaannya. Ia mengambil ponsel nya di saku celana lalu menekan nomor seseorang.

" Cari tau keadaan wanita bernama Alula Putri Prayoga dan cari tau dimana ia sekarang. " Setelah mengatakan hal tersebut, ia mematikan sambungan telefon dan kembali menatap jalanan yang padat akan kendaraan. Ia sebenarnya merasa bersalah dengan kejadian satu bulan yang lalu telah merenggut kesucian gadis remaja yang bahkan masih bersekolah. Ia ingin bertanggung jawab, namun ketika bangun gadis tersebut sudah pergi dan menuliskan sebuah note yang berisi " jangan pernah temui aku lagi anggap saja ini adalah sebuah mimpi buruk yang telah berlalu. " Semenjak saat itu ia ingin bertemu dan bertanggung jawab akan hal itu, namun takdir berkata lain, sehari setelah kejadian itu, ia harus pergi ke London karena ada masalah pada cabang perusahaan yang membutuhkan waktu cukup lama di sana. setelah kembali ke Indonesia, ia menyuruh orang kepercayaan nya untuk mencari data Gadis tersebut.

Tiba-tiba rasa ingin mengemil datang kembali, Ia beranjak dari sana menuju kamar pribadi nya yang sudah berisi beberapa cemilan dengan rasa coklat karena beberapa hari ini, ia sangat suka coklat, padahal sebelumnya ia sangat tidak suka coklat karena mengandung banyak kalori dan terlalu manis tapi sekarang coklat seperti nya adalah makanan favorit nya sebab jika tidak ada coklat ia akan mengamuk dan Bagas lah yang akan menanggung semua nya. poor Bagas.

Di tengah asik nya mengemil ia ingin memakan seblak Dengan tingkat kepedasan extra, tanpa berlama-lama ia segera menghubungi sekretaris nya.

" ada apa pak?. " Ucap sekretaris di seberang sana

" Belikan saya seblak yang sangat pedas dalam waktu 10 menit dari sekarang. "

di seberang sana sekretaris Nathan melotot mendengar ucapan bos nya. " Tapi pak.... " Belum sempat meneruskan ucapannya panggilan langsung di tutup.

" Astaghfirullah sabar kan lah hamba mu ini ya Allah. " Sekretaris bernama Novita tersebut langsung saja berlari ke luar perusahaan, untung di depan sana ada penjual seblak jika tidak siap-siap saja ia terlambat dan surat pemecatan di depan mata.

Bersamaan........

eps 3

Sudah sebulan Alula tinggal di kontrakan nya, dan sudah sebulan juga ia memutuskan untuk tidak sekolah karena tidak mau membuat sekolah nya malu jika ia ketahuan hamil di luar nikah. sekarang ia bekerja di sebuah cafe sebagai seorang pelayan, Alhamdulillah ia tidak pernah mengalami mual atau ngidam dan mood yang suka berubah-ubah. Ia bersyukur karena bayi yang di dalamnya kandungan nya sangat mengerti dengan ibu nya.

Saat ini Alula sedang menata beberapa makanan di atas meja yang berada di ruangan VIP Cafe Karena sebentar lagi akan ada pertemuan perusahaan besar di Cafe ini jadi para pelayan tengah sibuk berkutat dengan tugas masing-masing.

Alula menyeka keringat yang bercucuran di dahi nya, Ia meringis ketika merasakan keram di bagian perut nya.

" Anak bunda capek yah. " Alula mengusap pelan perut nya agar rasa nyeri itu hilang. Tapi bukannya menghilang, rasa sakit itu malah bertambah.

" Lula kamu gak papa?. " serina-- manajer Cafe yang mengetahui kehamilan Lula langsung menghampirinya.

" Perut kamu sakit?. " Tanya nya ketika tangan Alula mencengkeram pelan perut nya.

" Gak papa kok mbak cuma keram sedikit. " Sahut Alula mencoba menahan ringisannya.

" Kamu istirahat aja di ruangan saya ya, lagian ini Uda hampir siap kok. "

Alula ingin menolak karena tidak enak hati kepada karyawan yang lain, namun saat ingin menolak, tangan nya langsung di tarik oleh serina menuju ruangan nya.

" Kamu duduk di sofa aja, mau tiduran juga boleh. Aku mau mantau kerjaan diluar dulu. " Setelah mengatakan hal tersebut, Serina pergi keluar untuk mengurus pekerjaan nya yang lain.

Alula bernafas lega ketika bisa istirahat sebentar, ia bersyukur karena sang manajer sangat baik dan pengertian tentang keadaan nya. Alula mencoba membaringkan tubuh lelah nya dengan tangan yang tidak henti-hentinya mengelus perut rata nya. Tidak lama kemudian Alula terlelap karena terlalu lelah.

...****...

Sifah hampir satu jam Alula terlelap dalam tidurnya, kebisingan di luar ruangan tidak membuat nya terganggu sedikit pun.

Diluar sana, tepat nya di ruangan VIP, terlihat beberapa orang sedang membicarakan hal serius mengenai bisnis yang sedang mereka jalani.

" Bagaimana tuan Nathan, apa tuan menyetujui kesepakatan ini?. " Tanya seorang pria yang sedang duduk di hadapan mereka dengan dokumen yang berada di tangan nya.

Nathan yang sedari tadi sibuk dengan melihat makanan di hadapan nya hanya bergumam tidak jelas. Fokus nya saat ini hanya makanan di hadapan nya bukan pembicaraan klien yang menurutnya tidak bermutu itu.

Bagas yang duduk di samping Nathan memijit pelipisnya melihat tingkah laku Nathan jika melihat makanan di hadapan nya.

" Ekhem bagaimana tuan Nathan, Apakah anda setuju dengan kerjasama dari tuan Anton?. " Tanya Bagas agar sedikit membuat Nathan sadar akan kelakuan nya.

" Hmm. Apakah kita bisa makan sekarang dari pada membahas hal yang tidak jelas itu. "ucap nya datar tanpa mengalihkan pandangannya pada makanan di depan nya. Semua terkejut mendengar hal tersebut termasuk Bagas yang langsung tersedak karena ia tadi sedang meminum minuman nya.

Bagas meringis malu melihat kelakuan Nathan yang seenaknya berbicara kepada investor besar seperti Mr. Anton, yah walaupun itu tidak akan merugikan perusahaan Nathan, tapi sama saja itu membuat ia malu karena yang orang tahu Nathan adalah sosok yang tegas dan disiplin.

" se-sepertinya Tuan Nathan lapar pak Anton karena sedari pagi ia belum makan. " Bohong. ucapan Bagas adalah bohong karena sedari pagi sampai siang ini Nathan sudah makan lebih dari 5 porsi dengan makanan yang berbeda-beda.

Mr. Anton menganggukkan kepalanya lalu mempersilahkan mereka untuk menikmati hidangan yang sudah tersedia di atas meja.

Tanpa banyak berfikir makanan mana yang mau ia makan, Nathan langsung menyantap semua makanan dengan lahap tanpa memperdulikan tatapan aneh dari klien dan sekretaris nya yang penting bagi nya ia kenyang dan puas.

Huekk.

mereka semua disana menatap horor Nathan.

Huekk

Nathan bangkit dari duduk nya dan berlari menuju toilet ketika perutnya kembali bergejolak seakan ingin mengeluarkan semua makanan yang ia isi kedalam perut nya.

Bagas tidak tinggal diam, ia izin kepada Mr. Anton dan mengejar Nathan yang sudah menghilang dari penglihatan nya.

Huekk

Huekk

Nathan terus mencoba memuntahkan semua yang ada di dalam perutnya Namun, hanya cairan bening yang keluar itu membuat Nathan frustasi. tubuh nya sangat lemas saat ini.

Bagas yang berada di sebelahnya pun merasa heran, ia dan Nathan bersahabat dari SMP Namun, baru kali ini melihat Nathan lemas sampai tidak berdaya.

" tolong gue gas. " Bagas tertegun mendengar suara lirih dari Nathan karena Nathan tidak pernah berbicara selirih ini kepada nya, biasanya ia berbicara dengan nada datar dan dingin andalannya.

Dengan sekuat tenaga Bagas menuntun tubuh Nathan menuju mobil mereka, sesampainya di mobil Bagas membaringkan Nathan di kursi penumpang lalu menelfon sekretaris Mr.Anton agar meeting di tunda karena Nathan sedang sakit.

Bagas mengemudikan mobil nya menuju rumah sakit terdekat karena ia sangat khawatir akan kondisi sahabat nya yang sudah tidak berdaya di kursi belakang.

" Lo kenapa sih tan. " Ucap Bagas frustasi.

Sesampainya di rumah sakit milik keluarga Alexander, Bagas langsung memapah tubuh Nathan yang sudah setengah sadar yang langsung di bantu oleh para petugas rumah sakit.

...****...

" Maaf tuan...mmm. " Dokter yang menangani Nathan ragu ingin menyampaikan sesuatu yang mungkin akan menyinggung Nathan.

" Bicaralah. " Ucap Nathan yang sedang berbaring di brankar rumah sakit dengan nada dingin.

" Maaf kalau saya lancang. Apa tuan pernah berhubungan badan dengan seorang wanita?. "

Pertanyaan dokter tersebut membuat Bagas tersedak ludah nya sendiri. Bagaimana bisa dokter tersebut selancang itu mengucapkan hal yang tidak mungkin di lakukan Nathan kecuali ketika dia sudah menikah.

Sedangkan Nathan tetap mempertahankan wajah datar nya tetapi di pikiran ia sedang memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang ada.

" Aku tidak suka berbasa-basi. "

Dokter pria tersebut menelan ludah nya gugup. " Kemungkinan tuan Nathan mengalami gejala-gejala ngidam yang dimana pada kasus ini yang mengalami itu semua adalah calon ayah nya, ini adalah gejala normal pada pria yang sebentar lagi akan menjadi seorang ayah, kalau tuan Nathan meminta sesuatu mau sesulit apapun itu, itu harus di turuti demi bayi yang sedang di kandung oleh sang ibu nya. " Penjelasan dokter tersebut membuat tubuh Bagas maupun Nathan menegang, namun hanya sebentar, Nathan kembali memasang raut datar nya.

" Apa ibu nya juga akan seperti saya?. " Entah mengapa pertanyaan itu meluncur begitu saja dari mulut Nathan. seperti nya ia khawatir dengan keadaan ibu sang bayi.

Dokter tersebut mengulum senyum. " Tidak tuan, karena gejala seperti ini hanya akan dialami oleh satu orang, entah itu ibu atau ayah nya. "

Nathan bisa merasakan ada perasaan lega dalam dirinya karena hanya dia yang mengalami hal menyiksa ini.

Sedangkan Bagas ia masih diam mematung karena syok jika sahabat nya sudah tidak perjaka lagi dan akan mempunyai anak. Oke seperti nya julukan anti wanita sudah tidak berlaku lagi untuk Nathan darendra Alexander.

Bersambung........

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!