NovelToon NovelToon

Cinta Dalam Penantian

Awal Pagi

Cahaya yang masuk melalui celah jendela sedikit mengusik seorang gadis yang sedang nyaman di dalam mimpinya. Perlahan kelopak matanya terbuka menampilkan mata indah yang kecil dan sedikit menyipit karena silaunya cahaya dari luar jendela kamarnya.

"Hoaaammmmm........ malam sudah berganti pagi ternyata" gumam Asyila.

Dia mulai beranjak dari ranjang dan segera menuju kamar mandi untuk melakukan ritualnya membersihkan diri.

30 menit berlalu, Asyila kini sudah tampil cantik dengan pakaian casualnya. Gamis panjang bermotif bunga yang dipadukan dengan hijab berwarna soft yang semakin memancarkan aura kecantikan seorang Asyila.

Kini dia sudah berada di meja makan bersama dengan Mama dan Papa nya.

"Selamat pagi mama.." sapanya seraya mencium pipi Nyonya Vera

"Selamat pagi kesayangan mama" ujar Nyonya Vera.

" Tumben nih anak papa keliatannya bangun kesiangan ? Solat subuh kamu kelewat nih kayanya ?" Ujar Tuan Andhika

"Ishh Papa ngga lah, kebetulan aku lagi libur Pa,, biasa lah kaum wanita tuh ISTIMEWA hahaha" Asyila berucap diiringi dengan tawanya

"Pantes aja pintu kamar kamu udah mama ketuk berapa kali ko ga nyaut nyaut sih nak, kamu ternyata nyenyak banget" Nyonya Vera menimpali

"Gimana ga nyengak Ma, tuh Papa kasih kerjaan di Kantor numpuk terusss" Candaan Asyila

"Biar kamu belajar dong sayang, lagipula setelah ini kamu kan yang meneruskan kepemimpinan GNW Corp" Jelas Tuan Andhika

"Udah udah daripada obrolan makin kemana mana, yuk sarapan dulu keburu dingin nih nasi goreng buatan Mama" Ujar Mama Vera menyudahi.

15 menit berlalu, Asyila dan Tuan Andhika akan pergi ke Kantor memulai aktivitas mereka.

"Papa pamit ya Ma, makan siang nanti Mama dateng ke Kantor ya kita makan siang bareng" Ujar Papa Andhika yang dibarengi dengan mengecup dahi istrinya.

"Baiklah Pa, Mama nanti diantar Mang Ujang ya" ucap Mama Vera seraya menyalami punggung tangan suaminya.

"Haduh udahan ah adegan romantisnya, Mama Papa tega deh ni anaknya dari tadi dianggurin Hufttt " Protes Asyila.

"Aduh anak Mama syirik nih, yaudah sini Mama cium dulu kalo gitu" Ujar Mama Vera

"Pa, Syila bawa mobil sendiri ya mau mampir dulu ke rumah Amanda, katanya Amanda mau coba buat melamar pekerjaan ke Perusahaan Papa."

"Yaudah tapi kamu bawa mobil hati-hati nak, jangan ngebut, inget kecepatan jangan di atas 80 km/jam" Petuah Papa Andhika

"Siap Papa Boss hihihi" Ujar Syila sambil memberi hormat

"Yaudah Ma, Papa berangkat ya Assalamu'alaikum"

"Asyila juga Ma, Assalamu'alaikum"

"Kalian hati-hati dan Semangat bekerjanya ya,, Walaikumsalam"

Asyila dan Papa Andhika sudah bersiap menancapkan gas pada kendaraan roda empat mereka. Sementara Mama Vera kembali masuk ke rumah dan menjalankan aktivitasnya kembali.

" Asyila Semangat, hari ini kamu harus bisa lebih baik dan berkualitas dibanding hari kemarin" Ujarnya seraya menjalankan mobil pribadinya.

Asyila sedang mengendarai mobilnya di jalan yang tampak ramai dan sedikit padat oleh kendaraan lain. Sampai matanya tak sengaja melihat seorang anak laki-laki sedang menangis seperti kehilangan sesuatu. Asyila tampaknya sedikit kasihan hingga dia menepikan lebih dulu mobilnya dan menghampiri anak laki-laki itu.

"Hallo anak tampan, kenapa menangis hm ?" seraya mengelus puncak kepala anak itu

"Papa hiks hiks.." ucapnya yang diiringi dengan linangan air mata di pipinya

"Papa kamu kemana sayang ?" Asyila memeluk anak laki-laki itu dengan sayang.

Anak laki-laki itu mendongakkan kepalanya dan tiba2 dia memeluk erat Asyila lalu berucap "Mama..." ucapnya senang

"Mama... ?" ujar Asyila yang masih menatapnya bingung

Jangan lupa Like and Comment nya 😁😁

Aku bukan Mamamu

Mama.. ? Gumam Asyila

Asyila bingung hingga mengerinyitkan dahinya. Mencoba mengerti apa yang diucapkan oleh anak laki-laki itu..

"Mama, Vino rindu Mama" ujar anak itu yang ternyata bernama Vino.

"Maaf nak, sepertinya kamu keliru sayang,, hmm tante ini bukan Mamamu" ujar Asyila perlahan dan sedikit lembut

"Hiks..Hiks.. Vino kira tante Mama Vino" ucapnya dibarengi senggukan kecil.

"Maaf jika tante boleh tau, Mama Vino memangnya kemana ? Vino tidak menemukan Mama di sekitar sini ? Perlu tante antar ke rumah ?" Tawar Asyila.

"Kata Papa setiap Vino tanya, Papa selalu jawab Mama itu ada di Surga, Mama udah bahagia disana" Jelas Vino

Entahlah mengapa mendengar anak sepolos itu berbicara soal hal seperti ini membuat Hati Asyila terenyuh, tanpa sadar air mata nya pun menetes tanpa izin yang membasahi pipi Asyila.

"Tante, Vino boleh panggil tante Bunda ?" Tanya Vino

"Hmm boleh lagipula panggilan Bunda tidak buruk, mulai sekarang Vino anak Bunda ya " Ucap Asyila tanpa sadar.

Hingga mereka terlarut dengan obrolan-obrolan ringan layaknya seorang anak dan ibunya. Hingga tak berapa lama Asyila dikejutkan dengan datangnya pria yang tiba-tiba menarik tangan Vino lalu memangkunya.

"Ekhem.. Anda ada urusan apa dengan anak saya ?" Ujar pria itu.

" Maaf Tuan, begini saya tadi tidak sengaja.." Ujar Asyila sambil menundukkan kepala nya.

"Anda mau menculik anak saya ? Di tempat seramai ini anda bisa senekat itu ?" Hardik pria itu.

Merasa terhina dan tertudu Asyila memberanikan diri mendongakkan kepalanya untuk menatap siapa pria itu.

"Kak Er Er-lan kan ?" ujarnya dengan terkejut

"Iya saya Erlan, anda mengenal saya ?" tatap Erlan bingung.

Ya lelaki yang saat ini ia tatap adalah Erlan. 8 Tahun silam mereka adalah seorang sahabat yang sangat dekat, namun karena dipindahtugaskannya orang tua Erlan, membuat mereka jadi terpisah.

"Kamu Erlan Putra Sebastian kan ?" tanya Asyila.

"Ya benar, anda siapa ?" ujar Erlan.

"Hmm aku Asyila ingat ? Perempuan gendut si kubcir dua" Ujar Asyila lagi.

"Asyila ? Kau Asyila ? Hmm si es pisang ijo Hahaha " ujar Erlan.

"Hmm kenapa kaka selalu ingat soal es pisang ijo ketika melihatku ?" Asyila merajuk

"Tidak, tapi aku bisa mengenalmu karena predikat es pisang ijo itu, maaf ya." Ujar Erlan

"Tak apa Kak, aku merasa senang Kak Erlan masih mengingatku."

"Tentulah aku ingat, kamh satu-satunya orang yang saat itu mau berteman denganku di sekitar komplek rumah kita." Ujar Erlan

"Masa lalu itu memang indah ya Kak, hmm kaka ada keperluan apa disini ? Kaka mengenal Vino ?"

"Ya aku cukup mengenang masa lalu itu dalam pikiranku. Aku kebetulan mencari Vino tadi aku lalai menjaganya, Vino terlepas dari genggamanku Syil. Vino ini anakku" Jelas Erlan.

"Vi- Vino anakmu Kak ? Lalu kenapa Vino bisa sendirian seperti tadi ?" ujar Asyila seraya melirik Vino sekilas

"Ya.. dia anakku. Tadi aku berniat untuk mengajaknya jalan-jalan hanya saja dia merengek ingin dibelikan bubur ayam di seberang Jalan sana, saat aku beranjak untuk membeli bubur sepertinya dia terlepas dari genggamanku, akupun baru menyadari kalo Vino tidak bersamaku, aku mencoba mencari hingga ke ujung Taman tapi tidak ku temukan, tapi aku mengenal sweater yang digunakan Vino tadi makanya aku hampiri kamu dan Vino dan ternyata benar dia Vino anakku." Jelas Erlan.

"Oh begitu, aku tadi tidak sengaja melihatnya menangis, hatiku melunak aku coba untuk menghibur Vino saja, setidaknya dia tidak akan terlalu menangis kencang saat kurasa dia sudah tenang." Ujar Asyila

"Terimakasih ya Syil kalo bukan kamu entahlah sepertinya aku akan kebingungan mencari anakku. Kamu ini sedang apa dan mau pergi kemana ?" Tanya Erlan

"Santai saja kak, aku kebetulan akan pergi ke Kantor Kak, kebetulan aku lewat jalan sini dan tak sengaja melihat Vino" Jelas Asyila

"Maaf ya Syil karena Vino kamu jadi harus terlambat ke Kantor" Ujar Erlan

"Tak apa Kak, aku kan berniat menolong orang bukan terlambat di sengaja. Jadi santai saja." Ujar Asyila

" Baiklah kalau begitu, Oh iya Terimakasih sekali lagi ya Syil, semoga kita bisa bertemu di lain waktu. Vino sayang, ayo salami dulu tante Asyila dan ucapkan terimakasih." Tegas Erlan

" Iya Papa " Ujar Vino seraya mengambil tangan Asyila dan mennciumnya.

" Semoga kita bisa bertemu lain waktu ya sayang, Vino selalu turutin apa kata Papa ya nak " Ujar Asyila sambil mengelus kepala Vino.

"Iya Bunda, See You next time" Ujar Vino seraya melambaikan tangannya

🌷🌷

Selama dalam perjalanan, Asyila selalu bergelut dengan pikirannya. Entahlah pertemuan pertama kali antara Asyila dan Erlan membuatnya sedikit terkejut terlebih saat tau Erlan sudah memiliki anak yang tampan seperti Vino.

"Ya Allah apa penantianku selama ini menunggunya hanya sia-sia ? Apa dia lupa terhadap janji yang sudah dia ucapkan kepadaku 8 tahun silam ?" gumam Asyila.

Hingga tak terasa kini Asyila sudah berada di depan salah satu rumah klasik milik sahabatnya Amanda. Asyila keluar dari mobil dan tak lama Amanda pun keluar dari rumahnya.

"Assalamu'alaikum Manda,, Selamat pagi." Sapanya

"Walaikumsalam Syil, yuk masuk dulu". Ucap Manda

"Tidak Manda, aku sedang terburu-buru, aku sudah terlambat". Asyila berucap

"Tunggu sebentar Syil, kamu sedang ada masalah ya ? Murung gitu padahal ini masih pagi". Ucap Manda

"Kamu sepertinya sangat tahu apa yang saat ini sedang aku rasakan Manda". Ucap Asyila

"Syil, kita sudah berteman sangat lama, aku pasti bisa melihat kalau sahabatku ini sedang tidak baik-baik saja. Katakan ada apa Syil ?". Ucapnya sambil mengelus pundak Asyila.

"Hmm untuk sekarang waktuku sudah hampir terlambat Manda, aku takut Papa akan memarahiku karena terlambat datang ke Kantor. Begini saja siang nanti kita makan siang di Restoran biasa kita bertemu bagaimana ?". Tawar Asyila

"Baiklah Syil, aku akan kabari nanti siang ya. Yasudah semangat dong Syil jangan murung gitu." Bujuk Manda

"Yaudah kabari saja aku ya Manda, kalo begitu aku pamit. Assalamu'alaikum". Asyila berucap seraya berlalu menuju mobilnya

"Walaikumsalam Syil, Hati2". Ucap Manda seraya melambaikan tangannya.

Asyila masuk ke dalam mobil dan tak lama dia berlalu meninggalkan kediaman Manda.

"Sebenarnya ada apa dengan Asyila ya, tidak biasanya Asyila seperti ini. Masalah apa yang dihadapi Asyila ya ?" Batin Manda

Setelah 8 Tahun

Dalam perjalanan, Vino tak henti-hentinya berceloteh dan terus bercerita soal Asyila pada Erlan. Erlan sedikit heran karena Vino typical anak yang sulit dekat dengan orang asing, tapi mengapa saat pertemuan pertamanya dengan Asyila justru Vino terlihat senang dan Nyaman.

"Papa, Vino ingin bertemu Bunda". Pinta Vino

"Bunda ? Bunda siapa sayang ?" Ucap Erlan sedikit melirik anaknya itu

"Bunda Syila loh Pa, itu yang tadi bertemu dengan Vino di Taman. Vino ingin bertemu lagi dengan Bunda". Pintanya lagi.

"Tapi Papa tidak tahu dimana rumah Tante Syila sayang". ucap Erlan

"Papa please Vino ingin bertemu lagi dengan Bunda Hiks.." Pinta Vino yang hampir menangis.

"Baiklah sayang Papa akan usahakan untuk Vino bertemu Bunda lagi, Vino senang ?" Ucap erlan dengan mengelus puncak kepala Vino.

"Asikkkk Vino senang Papa,, I love you Papa" Ucap Vino seraya memeluk Erlan.

"I love you too anak Papa, baiklah Papa akan mengantarkan anak Papa ke rumah dulu, setelah itu Papa akan ke Kantor" balas Erlan

"Oke Papa". Balas Vino menunjukkan 1 jempolnya.

Di sepanjang perjalanan Erlan tak hentinya memikirkan sesuatu. Sepertinya hal ini mengusik pikirannya.

"Ya Allah setelah 8 tahun berlalu, aku bertemu kembali lagi dengannya. Dia yang sudah mencuri hatiku sejak dulu. Tapi apa dia masih mengingat tentang janjiku padanya ? Sepertinya tidak, dia sudah melupakan janji itu, lagipula tak mungkin kan dia menungguku". Batin Erlan.

🌷🌷

GNW Corp

Asyila nampak sedang sibuk dengan pekerjaannya hari ini, setumpuk berkas siap dia periksa dan tandatangani. Ya Asyila adalah Wakil Direktur di GNW Corp. Papa Andhika menempatkannya di bagian Wakil Direktur ini supaya Asyila lambat laun terbiasa dengan posisinya, karena suatu saat dia yang akan memegang GNW Corp.

Terlalu sibuk dengan pekerjaannya hingga Asyila tidak menyadari ada seseorang yang masuk ke ruangannya.

Ceklek... Pintu terbuka

"Selamat Pagi Bu, sepertinya hari ini anda sibuk sekali". Sapa seseorang

"Oh Pagi Bagas, maaf ya aku terlalu terfokus pada pekerjaanku sampai aku tak sadar dengan kehadiranmu di Ruanganku. Ada apa Bagas ?". Ucap Asyila dengan mata yang masih fokus pada kertas-kertas itu.

Ya seseorang itu adalah Bagas. Teman SMA Asyila dulu, dia juga bekerja di GNW Corp atas rekomendasi dari Asyila. Bagas menempati posisi sebagai Manajer Pemasaran di GNW Corp.

"Seperti biasa Syil, aku mengajukan beberapa rencana proyek kita dengan klien untuk 1 bulan ke depan. Aku ingin kamu memeriksa dahulu proposal rencana proyek kita". Ujar Bagas

"Baiklah, kamu bisa simpan disini". Ucap Asyila sambil menunjuk meja kerjanya

"Hmm Syil.." Sahut Bagas

"Ada yang lainkah ?" Tanya Asyila yang masih fokus dengan laptop dan dokumennya.

"Aku berencana ingin mengajakmu untuk makan siang Syil, bisa ?" Ajaknya Bagas.

Asyila mendongakkan kepalanya.

"Hmm bagaimana ya Gas, sebenarnya aku ada janji temu dengan Amanda siang ini untuk makan siang." Ucap Asyila.

"Tak apa Syil, lain waktu aku akan mengajakmu kembali kalau begitu." Ucap Bagas

"Baiklah, bagaimana jika besok saja ? Aku akan mengosongkan jadwal makan siangku untukmu. Bagaimana ?" Tawar Asyila

"Oke deh Syil, kalau begitu aku kembali dulu ya ke ruanganku." Ucap Bagas dengan senangnya.

"Oke, ingatkan aku lagi ya Gas." Ucap Asyila seraya membentuk jarinya menjadi huruf O

"Baiklah,, Semangat bekerjanya ya Asyila." Ucapnya seraya meninggalkan ruangan Asyila.

"Thanks ya Gas." Ucap Asyila sambil tersenyum.

Cantik banget kamu Syil, apalagi kalo senyum gitu makin deh aku kagum dan suka sama kamu. Batin Bagas.

🌷🌷

Waktu makan siang telah tiba, Asyila tengah berada di Restoran Venus, menunggu Amanda sesuai dengan janjinya tadi pagi.

Tak lama Amanda datang dan menghampiri Asyila.

"Assalamu'alaikum Asyila si cantik, jangan ngelamun gitu ih kesambet baru tau." Sapa Manda

"Walaikumsalam Manda, ngga ngelamun ko kamu ini."

"Sudah lama menungguku Syil ?" Tanya Manda.

"Tidak, aku pun baru sampai 5 menit yang lalu ko, ayo duduklah."

"Baiklah, kamu sudah memesan ?" Tanya Manda

"Aku nunggu kamu, yaudah kita pesan dulu baru aku akan cerita." ucap Manda.

"Mba.." ucap Manda seraya mengangkat tangannya.

"Ada yang bisa saya bantu, Nona ?" ucap pelayan itu.

"Aku ingin memesan." ucap Manda.

"Baiklah, pesanan anda Nona ?" tanya pelayan itu.

"Aku mau chicken wings dengan saus barbeque dan chocolate signature ya. Kamu mau apa Syil ?" ucap Manda.

"Aku pesan spaghetti bolognese sama orange juice aja deh." ucap Syila.

"Baiklah Nona, ditunggu pesanannya ya." pamit pelayan.

"Oke Syil, sekarang kamu bisa ceritakan apa yang sedang kamu alami dan pikirkan." ucap Manda

"Manda kamu tau aku hari ini bertemu dengan dia." ucap Asyila

"Dia ? Siapa Syil ?" tanya Manda.

"kamu ingat Kak Erlan ? Teman sekomplekku dulu. Aku bertemu dengannya hari ini Manda." ucap Asyila

"Kak Erlan ? Oh iya aku ingat, dia yang selalu kamu ceritakan padaku kan ? yang janji akan menjadikan kamu pengantin wanitanya saat dia menikah kan ? dia yang menjanjikan pernikahan padamu kan Syil?" tanya Manda bertubi-tubi.

"Kau benar Manda, dia Kak Erlan yang 8 tahun lalu pernah berjanji soal pernikahan padaku. Yang sampai saat ini janji itu selalu aku pegang dan aku tanamkan dalam hatiku Manda." ucap Syila

"kamu harusnya bahagia dong Syil, kamu tidak perlu menunggunya lagi dia selama itu. 8 Tahun kamu menunggu akhirnya Allah pertemukan kalian lagi Syil." antusias Manda.

"Awalnya aku bahagia bisa bertemu kembali dengannya Manda, tapi satu kenyataan yang membuatku terkejut dan membuatku seakan hilang harapan Manda."ucap Asyila sambil menundukkan kepalanya.

"Kenyataan apa Syil ?" tanya heran Manda.

"Dia sudah menikah, bahkan sudah memiliki anak yang tampan." ucap Asyila yang menenteskan air mata.

"Apa ? yang benar Syil ? Apa dia lupa janjinya padamu dulu Syil ? kamu bahkan menunggunya selama ini Syil, kamu bahkan menutup hati kamu untuk pria selain Kak Erlan, bahkan kamu.. " Manda tak mampu melanjutkan kata-katanya saat melihat Asyila menangis.

"Sudahlah Manda aku baik-baik saja, mungkin Allah memang tidak menakdirkan aku bersama Kak Erlan, aku terlalu percaya janji yang Kak Erlan berikan untukku dulu, tak mengapa Manda aku akan mencoba melupakan dan menghapus perasaanku untuk Kak Erlan, dia sudah bahagia dengan keluarga kecilnya dan aku tidak pernah berniat untuk merusak kebahagiaan orang lain. Jadi lebih baik aku mundur aja." ucap Asyila seraya menahan sakit di hatinya.

"Kamu tenang saja Syil, aku yakin Allah punya rencana indah untukmu ke depannya. Aku yakin kamu akan dipertemukan dengan dia yang pantas bersanding denganmu, aku akan bantu kamu untuk bisa melupakan dan menghapus sedikit demi sedikit pikiranmu tentang Kak Erlan. Semangat Syil, ingat masih ada hari esok yang lebih indah dari hari ini." ucap Manda.

"kamu benar Manda, thanks ya karena kamu mau mendengarkan setiap ceritaku ini. Thanks karena kamu selalu jadi sahabatku selama ini Manda." ucap Asyila sambil menghapus sisa air matanya.

"Sudah jangan nangis gitu Syil, ntar malah makina laper loh." canda Manda.

"Kamu benar aku sudah lapar ini." celetuk Asyila

Tak lama kemudian pelayan membawa pesanan mereka, dan mereka mulai kegiatan makan siang mereka yang dibarengi dengan obrolan dan candaan dari keduanya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!