NovelToon NovelToon

My Life Is Survive

permulaan

kadang setiap kehidupan dan setiap makhluk hidup pasti memiliki kisahnya sendiri, aku tidak mengerti sampai aku mengerti apa itu sebuah kehidupan yang sebenarnya.. awalnya memang teras indah tapi tidak.

ketika kita percaya pada satu hal, pada sebuah kebenaran atau kenyataan bukankah terasa menyakitkan yang tidak bisa kita terima oleh akal dan logika.

sebuah permulaan baru

kadang setiap kehidupan dan setiap makhluk hidup pasti memiliki kisahnya sendiri, aku tidak mengerti sampai aku mengerti apa itu sebuah kehidupan yang sebenarnya.. awalnya memang terasa indah tapi tidak.

ketika kita percaya pada satu hal, pada sebuah kebenaran atau kenyataan bukankah itu terasa menyakitkan yang tidak bisa kita terima oleh akal dan logika.

Bab 1.

#Sebuah Permulaan Baru#

Kadang setiap kehidupan dan setiap makhluk hidup pasti memiliki kisahnya sendiri, aku tidak mengerti sampai aku mengerti apa itu sebuah kehidupan yang sebenarnya, awalnya memang terasa indah tapi tidak.

Ketika kita percaya pada satu hal, pada sebuah kebenaran atau kenyataan bukankah itu terasa menyakitkan yang tidak bisa kita terima oleh akal dan logika.

Kehidupanku sangatlah sederhana jauh dari kata mewah, aku yang di lahirkan dari keluarga menengah kebawah, sangat bahagia, penuh canda tawa dan suka maupun duka, akan ku ceritakan bagaimana kehidupanku sejak kecil hingga dewasa, kehidupan ku yang penuh kesuraman itulah selalu yang aku pikirkan.

Akan ku perkenalkan satu persatu mulai dari ibuku Widji Mulyorejo , ayahku Suroso Hadisutrisno, adikku Maesa Hadisutrisno, dan kakakku Fauzan Hadisutrisno dan aku sendiri Megan Hadisutrisno.

Well... Kata ibuku dulu dia sangat menyukai film Oshin, kalian tahu drama Oshin kan sangat populer dulu di jamannya, sampai ibuku mengidamkan anak seperti Oshin yang mempunyai mata sipit, manis dan kulit putih, dan taraaa... begitulah aku tetapi satu kelebihan ku diantara anak Ibu.

Aku mempunyai rambut warna coklat yang di turunkan dari gen ibuku sendiri mungkin karena itu aku di namakan megan serta kelebihan ku yang lain adalah aku memiliki Indra ke enam, entahlah apakah bisa di namakan Indra ke enam, aku bisa merasakan ada sesuatu yang selalu mengikutiku dan bisa merasakan keberadaan makhluk tak kasat mata.

Perlahan lahan ku telusuri jalan di depan rumahku teras yang membuat ku tak asing untuk kulihat.

"Pagar terbuka, apakah mungkin..?"

"Pasti ibu menungguku sedari tadi." Pikirku menggigit bibirku yang ranum.

"Kamu dari mana saja, ndok?" tanya ibu yang menutup buku dan menurunkan kacamata bacanya.

"Mey dari perpustakaan Bu, sekalian cari info jurusan yang bagus untuk Mey ambil nanti." sambil memeluk ibu dengan erat.

"Jangan kecapean kamu ya ndok, ingat sama penyakit mu, capek sedikit langsung sakit, masuk angin, minta di kerokin sama Ibu, ya to," canda ibu.

"Hihihi.., Ibu kok the best banget sih." Seringai ku tersenyum kecil.

"Apa sih yang ibu tidak tahu dari kamu, anak gadis ibu yang manis dan cantik ini selalu jadi bayi kecil ibu." Sambil mencubit kecil pipi Mey yang menggemaskan

"Ihhh.., ibu loro (sakit) pipi ku," kataku.

"Ya sudah sana mandi terus turun ke bawah ya makan malam sama Ayah dan adikmu, ibu sama Mba Rin mau menyiapkan makan malam."

"Baik ibu ku sayang."

Kurebahkan diriku di kasur yang empuk merasakan kelegaan sudah sampai istanaku yaitu rumahku sendiri, dua lamaran sudah ku kirimkan, lamaran pekerjaan.

"Meditasi di perpustakaan tadi tidak memberiku inspirasi, apa kah aku harus bilang ke Ibu ya kalau aku ingin sekali bekerja." Pikirku dalam

Aku meminjam beberapa buku di perpustakaan diantaranya komik dan buku bagaimana cara menjadi karyawan yang berkompeten.

"Tok tok tok.." suara pintu di ketuk.

"Ndokk... Sudah selesai kamu mandinya?" tanya ibu membuka pintu.

"Sudah Bu... emang lauknya apa bu?" tanyaku tersenyum kecil.

"Kamu sama seperti adikmu, tanya lauknya apa, tahu tempe yo uwes enak to, ayo ada yang mau ayahmu sampaikan sama kalian!" seru ibu menariku keluar.

"Opo to Bu?" dengan terburu - buru ku menyisir rambutku.

"Sudah pada ngumpul semua yah, kata ibu mau menyampaikan sesuatu, apa ayah?" tanya adikku Maesa.

"Iya..., Sabar dik kamu tuhh," cubitku kecil di tangan Maesa.

"Kalian tahu Kakak kalian dari Jogja mau balik ke Jakarta?" tanya ayah mulai percakapan.

"Kak Fauzan mau ke jakarta?"

"Memang kuliahnya sudah selesai, yah?" tanyaku heran.

"Sudah tinggal tunggu hari wisudanya saja." Jelas ayah kepada kami.

"Ibu mau pesankan baju yang seragam untuk kita, buat wisuda kakak kalian."

"Jadi kita fitting baju, bu?" tanya Maesa.

"Ssttt..., Emangnya mau nikah fitting baju?" kataku ketus.

"Sudah sudah..., Ayoo makan keburu dingin makanannya!" seru ibu.

"Nanti kita ngobrol lagi, ayah ndak sabar makan masakan ibu kalian." Kata ayah senang.

Kami menikmati makan malam kami dengan penuh kebahagiaan.

Rasanya baru kemarin Kakak meninggalkan rumah, kenapa dia memilih untuk kuliah di luar kota dan kenapa kakak tidak selalu terbuka pada kami, dia bisa memilih keinginannya sendiri dan semua itu karena Ayah.

#Bersambung...

Salam Semua nya

Terimakasih telah membaca my life is survive.

Semoga terhibur dan jangan lupa like dan subscribe nya ya...

☺️☺️☺️

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!