NovelToon NovelToon

Ketua Osis Dingin Itu Suamiku

Awal Pertemuan

"Rara sayang bangun nak, nanti kamu telat loh ke sekolahnya, bangun Panda", ucap mommy Indira

"Iya Mommy sayang Rara udah bangun lagi siap-siap kok mom, daddy udah bangun belum mom?" jawab Rara sambil menanyakan daddynya

"Sudah sayang, daddy sudah bangun dari tadi loh sama oppa-oppa kamu juga udah bangun", ucap sang Mommy di depan pintu

Seperti biasa pada pagi di hari senin gadis cantik yang bernama Kim Aira Kusuma atau yang dikenal dengan nama Rara atau Panda. Kim Aira Kusuma merupakan anak ketiga dari pasangan Kim Woo Joon dan Indira Kusuma, tak lupa Rara juga mempunyai kakak kembar, yaitu Kim Jayden Kusuma dan Kim Jordan Kusuma. Mereka merupakan anak keturunan Korea dan Indonesia.

Kim Woo Joon merupakan salah satu pengusaha, pebisnis sekaligus direktur utama dari perusahaan yang bernama KIMRA COMPANY. perusahaan yang sangat sukses dalam berbagai bidang seperti perhotelan, restoran, pendidikan, properti, dll. Perusahaan ini merupakan perusahaan yang sangat berpengaruh dan terbesar di Indonesia maupun mancan negara. Kim Woo Joon memimpin perusahaan ini dengan sangat tegas, bijaksana dan berwibawa tak jarang ia pun mendapat gelar The Fire King yang mana ia sangat tegas dan disiplin pada karyawannya agar tidak ada yang melakukan kesalahan, sekali saja membuat kesalahan maka akan di pecat saat itu juga tanpa bantahan. Oleh karena itu banyak pengusaha lain yang sangat segan dan takut melakukan kesalahan dalam bekerja sama, Kim Woo Joon sangat teliti dan tidak terima kesalahan sekecil apapun itu. Kim Woo Joon akan mengeluarkan sifat kejamnya jika ada yang bermaksud mencelakai keluarganya terutama putri kecil panda kesayangannya dan tanpa diberi ampun, tetapi jika tengah berhadapan dengan keluarga tercintanya maka ia akan menjadi sosok suami dan ayah yang lembut dan penyanyang.

@ Di meja makan

Di meja makan semua anggota keluarga sudah berkumpul untuk sarapan pagi bersama kecuali Rara yang sedang sibuk dengan persiapan sekolahnya. Meskipun Rara kerepotan untuk menyiapkan keperluan sekolah, tapi dia tidak mau untuk meminta bantuan dari sang mommy walaupun mommynya sudah menawarkan bantuan untuknya, tetap saja dia tolak halus dengan alasan agar dia mandiri dan tidak mau dimanja lagi mengingat usianya yang terus bertambah. Setelah selesai Rara pun akhirnya turun dari kamarnya menuju dapur untuk sarapan.

"Pagi daddy, pagi mommy, pagi oppa-oppa Panda yang ganteng", ucap Rara pada kedua orang tuanya dan juga kakak kembarnya sambil mencium pipi mereka satu per satu.

"Pagi juga sayang", jawab daddy dan mommynya bersamaan. Panda sarapan dulu ya sayang", lanjut mommy Indira

"Pagi juga Panda", balas Jayden sambil tersenyum

"Pagi juga Rara", jawab Jordan

"Lama banget sih lo dek, gue udah lapar nih", kata Jordan kepada sang adik

"Hehe miane (maaf) Jordan oppa, Rara tadi harus cari buku pelajaran dulu, karena Rara lupa letaknya dimana", jawab Rara sambil cengengesan dan menggaruk kepalanya

"Ya sudah Panda kesanyagan oppa duduk dulu yang disamping oppa, kita sarapan dulu nanti oppa antar Panda ke sekolah ya sekalian oppa mau kuliah", ucap Jayden kepada sang adik dan Rara pun hanya menganggukan kepala

Berbeda dengan Jordan yang memanggil Rara dengan sebutan "Rara atau dek" pada Rara. Jayden justru memanggil Rara dengan sebuatan "Panda" karena gadis cantik itu memang suka sekali dengan segala hal yang berhubungan dengan Panda, karena menurut Rara panda itu lucu hingga kamarnya pun penuh dengan begitu banyak boneka panda yang ia dapat dari orang tua dan kakak kembarnya serta hadiah dari sahabat-sahabatnya. Dan seluruh anggota keluarga dan sahabatnya memanggilnya dengan nama tersebut, dan Rara pun dengan senang hati mendapat nama panggilan itu kecuali Jordan, sebab menurutnya panggilan tersebut terlalu alay.

Setelah selesai sarapan paginya, Rara pun pamit pada daddy dan mommynya untuk berangkat ke sekolah yang akan diantar oleh Jayden ke sekolahnya.

Setelah 20 menit menempuh perjalanan mereka pun sampai di depan gerbang sekolah Rara, yaitu SMA Negeri KEBANGSAAN yang ada di Jakarta.

"Selamat belajar yang rajin ya pandanya oppa, semangat ya", ucap Jayden pada Rara untuk menyemangatinya

"Ne, khamsamida (iya, terimakasih) oppa saranghe", jawab Rara tersenyum sambil menunjukkan tangan yang berbentuk hati seperti yang ada di dalam drama Korea

Lepas peninggalan Jayden , Rara pun berjalan menuju ruang kelasnya yang bertuliskan kelas XI IPS 1, yang mana para sahabatnya telah bekumpul dan menunggu kedatangan Rara.

@ Di Kelas

"Annyeong (halo) sahabat-sahabat Rara yang cantik, selamat pagi", ucap Rara dengan ceria pada sahabatnya

"Annyeong (halo) juga Panda eonni", jawab kelima sahabat Rara dengan kompaknya

"Hmmph", dengus Rara yang pura-pura marah sontak membuat sahabatnya pun tertawa

Pelajaran pertama pun dimulai dengan pelajaran sejarah yang sangat disukai oleh Rara dan sahabat-sahabatnya, karena menurut mereka pelajaran sejarah sangat menyenangkan untuk mengingat apa yang terjadi di masa lalu. Rara termasuk salah satu siswi yang pintar dan selalu mendapat peringkat 1 dalam kelasnya.

Sehabisnya pelajaran selesai mereka pun ke kantin untuk mengisi perut mereka yang sudah kelaparan. Banyak anak laki-laki mulai dari adik kelas sampai kakak kelas pun ada yang menyoraki mereka berenam apalagi Rara yang menjadi pusat perhatian karena wajahnya yang begitu cantik khas orang Korea.

"Rara, lo cantik banget hari ini", ucap anak laki-laki itu

"Noona saranghe (kak aku cinta kamu)", ucap salah satu adik kelas

"Rara, lo cantik deh, lo mau gak jadi pacar kakak", sahut kakak kelas dan langsung mendapat sorakan

"hhhhuuuuuuuuu, sorak siswa yang lain

Rara hanya tersenyum dengan manisnya menanggapi perkataan dari siswa-siswa yang ada di sekolahnya. Rara berjalan dengan cerianya hingga ia pun dengan tidak sengaja menabrak seseorang hingga terjatuh ke lantai, sontak saja kelima sahabatnya pun berlari menghampiri Rara dan membantu Rara berdiri.

"Lo jalan punya mata gak sih?", tanya seorang laki-laki dengan nada dinginnya dan menatap Rara dengan tajam ke arah Rara uang masih meringis kesakitan.

"Maaf", hanya kata itu yang terlontar dari mulut Rara sambil menundukkan kepalanya

"Kalo bicara tuh lihat orangnya bukannya menunduk", sahut laki-laki itu lagi

Seketika Rara pun langsung mengangkat kepalanya dan langsung terpesona akan ketampanan yang ia lihat dari laki-laki tersebut sehingga tanpa sadar jantung Rara pun berdetak dengan kencang.

~•~•~~

Selamat membaca readers kesayangan

Maaf kalo ceritanya kurang menarik karena author masih pemula

Jangan lupa jadikan favorit ya, like, komen dan dukung author ya biar tambah semangat

Vote yang banyak ya!!! terima kasih semuanya 🤗🤗🤗

Cinta Pandangan Pertama

Seketika Rara pun langsung mengangkat kepalanya dan kangsung terpesona akan ketampanan yang ia lihat dari laki-laki tersebut sehingga tanpa sadar jantung Rara pun berdetak dengan kencang.

Deg...deg...deg...deg

"Gila nih cowok ganteng banget," gumam Rara yang kembali menundukkan kepalanya sambil tersenyum.

Rara yang masih menundukkan kepalanya untuk menyembunyikan wajahnya yang memerah dan senyumnya, seolah terhipnotis dengan ketampanan yang dilihatnya, ia pun tidak mengetahui siapa yang ia tabrak.

"Bukannya minta maaf sama gue, lo malah nunduk lagi", ucap laki-laki itu dengan nada dinginnya

"I...iya gue minta maaf karena udah nabrak lo, gue gak sengaja kok. Sekali lagi miane (maaf)", Rara minta maaf kepada laki-laki itu sambil menyatukan kedua tangannya

"Lain kali kalo jalan tuh yang bener, jangan sampai nabrak orang lagi. Dasar menyebalkan!!!", sarkas si laki-laki itu dan berlalu meninggalkan Rara dan sahabat-sahabatnya yang masih berdiri di tempatnya

"Ra, lo gak apa-apa kan?", tanya Dinda yang khawatir akan sahabatnya tersebut

"Eh iya Ra lo gak apa-apa kan, mana lo sampai jatuh segala lagi gara-gara nabrak tuh cowok", ucap Laura yang tak kalah khawatir betigu juga dengan yang lainnya

"Eh panda, lo gak kenapa-napa kan, gak ada yang luka kan kalo ada yang luka kita ke UKS aja yuk", ajak Kartika

"Ne, Gwaenchanha (iya, aku baik-baik aja), udah gue gak ada luka kok tenang aja gue kan kuat, jadi jangan pada khawatir deh lo pada gue bukan anak kecil lagi tau", jawab Rara dengan tenang meyakinkan sahabat-sahabatnya

@ Di Kantin

Ke-enam cewek-cewek itu pun sudah duduk di meja kantin yang memang di sediakan khusus untuk mereka ber-enam. The gilrs ya itu lah julukan mereka selama di sekolah ini. Rara dan sahabat-sahabatnya yang terkenal di sekolah ini sebagai geng cewek yang populer di kalangan para siswa, walaupun mereka terkenal di mata siswa yang lain maupun guru-guru tak menjadikan mereka tinggi hati dengan kepopulerannya dan dengan senang hati mereka membantu jika di perlukan.

Rara yang masih terpesona dengan cowok dingin yang ditabraknya yang belum Rara tahu siapa sebenarnya yang dia tabrak tadi sampai-sampai ia melamun sambil senyum-senyum sendiri dan hanyut akan pikirannya.

"Jayden oppa, kayaknya aku sudah jatuh cinta pada pandangan pertama sama cowok dingin itu", batin Rara sambil menyebut nama Jayden dalam lamunannya.

@ Di Tempat Jayden

Hhhaaaaiccchhuuu", Jayden pun bersin dan merasa ada yang menyebut namanya, tapi siapa pikirnya.

"Apakah ada seseorangyang sedang membicarakan aku di belakangku?", gumam Jayden yang saat ini sedang di kelas kuliahnya.

"Eh Jayden, lo gak sakitkan sampai bersin segala?", tanya Dava sahabatnya

"Iya tenang aja gue gak sakit kok, kayaknya ada yang ngomongi gue dari belakang", jawab Jayden pada Dava yang menganggukan kepalanya

Jayden dan Dava adalah sahabat dari mereka SD dan sampai kuliah pun mereka masih bersahabat dan selalu di tempat yang sama. Jayden sudah menganggap Dava seperti saudara.

Saat ini Jayden dan Jordan berusia 20 tahun dan sekarang mereka kuliah di salah satu universitas terbaik yang ada di Jakarta. Mereka di perkuliahan telah memasuki semester 5 yang hanya berbeda jurusan saja namun masih satu fakultas yang tentu saja mereka akan selalu bertemu. Jayden yang gemar dengan bisnis pun hingga ia mengambil jurusan manajemen bisnis sedangkan Jordan memilih jurusan manajemen keuangan. Jayden yang memilih jurusan manajemen bisnis itu dikarenakan dia selalu kagum dengan daddynya yang bisa memimpin perusahaannya, ia berharap bisa mengikuti jejak sang daddy dalam perusahaan yang suatu hari nanti akan ia gantikan posisi daddynya.

# Back to Kantin

Rara yang masih melamun pun membuat para sahabatnya kebingungan saat melihat Rara senyum-senyum sendiri.

"Eh gilrs liat deh Rara ngapain senyum-senyum sendiri kayak orang gila", ucao Bella pada yang lainnya

"Lah iya ya tuh anak dari tadi begitu emang apa sih yang Rara lamunin kalo kesambet gimana", Kartika yang penasan akan tingkah Rara

Dina pun mencoba untuk membuyarkan lamunan Rara yang dari tadi buatnya senyum-senyum sendiri.

"Woi Panda, lo lagi melamun apaan sampe segitunya senyum-senyum sendiri kayak orang gila lo, kesambet setan tau raso deh loh", ucap Dina sambil menempuk pundak Rara agar kembali sadar dari lamunannya

"Aaahhh...wah lo buat gue mau jantungan tau gak, kaget gue tau kalo gue jantungan beneran gimana coba kesel gue ama lo. Dan enak aja lo ngatain gue kayak orang gila", sahut Rara yang masih kaget karena ulah Dina

"Lagian lo senyum-senyum sendiri udah kayak gila tau gak lo", ucap Dina sewot

"Sudah-sudah daripada kalian ribut terus mending kita pesan makanan, gue lapar banget ini ntar keburu masuk kelas", ucap Kartika yang memegang perutnya karena kelaparan

"Oke deh kita pesen makanan samaan aja ya, kita pesen nasi goreng pak Mamad aja gimana?", tanya Rara pada sahabatnya dan mereka mengangguk sebagai jawaban

"Eh panda jangan lupa minumnya es teh manis ya gak gilrs", cicit Laura pada Rara yang berjalan untuk memesan makanan mereka

"Oookkeee...", teriak Rara dari jauh

Sesampainya Rara di tempat pak Mamad pun langsung memesan makanan.

"Pak Mamad nasi goreng spesial ya 6 porsi untuk Rara sama teman-teman yang biasa kita pesen ya pak di meja biasa kita duduk ya", ucap Rara pak Pak Mamad

"Oke siap neng Rara ntar bapak anter makanannya kalo udah siap, minumnya apa neng?", tanya pak Mamad

"Es teh manis ya pak 6 juga, makasih pak mamad jangan lama ya Rara udah laper nih", jawab Rara dengan tersenyum

"Oke neng", sahut pak Mamad

Beberapa Menit kemudian pesanan Rara dan sahabatnya pun datang yang di anter oleh pak Mamad dan mereka pun menikmatinya. Rara dan yang lainnya pun menikmati makanan mereka hingga bel pun berbunyi.

Setelah selesai makan mereka ber-enam pun masuk ke kelas mereka yang mana akan ada pelajaran bahasa Inggris dan gurunya pun termasuk salah satu guru killer dan disiplin waktu.

"Ayo buruan bentar lagi pelajaran sir Edward, ntar kita di hukum kalo telat, kalian mau?", Tanya Dinda pada mereka berlima termasuk Rara

"ogah banget gue kalo di hukum tuh guru killer meskipun gue suka ama pelajarannya, ya udah ayo ke kelas keburu sir Edward sampe kelas", sahut Rara yang tidak mau sampai di hukum oleh guru killer tersebut.

~•~•~

Selamat membaca readers kesayangan

Maaf kalo ceritanya kurang menarik karena author masih pemula

Jangan lupa jadikan favorit ya, like, komen dan dukung author ya biar tambah semangat

Vote yang banyak ya!!! terima kasih semuanya ,🤗🤗🤗

Senyuman itu

Jam pelajaran pun telah habis dan bel pun berbunyi dengan nyaringnya yang menandakan waktunya pulang sekolah.

teng...teng...teng...teng

Rara dan kelima sahabatnya tengah merapikan buku-buku mereka yang ada diatas meja untuk dimasukkan ke dalam tas mereka masing-masing tetapi sebelum mereka pulang ke rumah masing-masing mereka akan pergi ke taman yang ada di dekat sekolah mereka. Setiap hari mereka selalu datang ke taman itu setelah pulang sekolah dengan berjalan kaki ke taman itu hanya sekedar untuk duduk santai sambil mengobrol apa yang akan mereka bahas.

"Eh guys kita ke taman biasa yang tempat kita nongkrong habis sekolah oke?", tanya Rara pada sahabatnya

"Oke panda", jawab mereka serempak

Setelah selesai merapikan buku-buku mereka pun keluar dari kelas menyusuri koridor kelas mereka dan berjalan melewati parkiran ketika sampai di parkiran langkah kaki Rara pun berhenti setelah melihat seorang laki-laki yang tidak sengaja ia tabrak waktu di kantin, setelah diamati wajahnya oleh Rara dan ia pun mencoba mengenali laki-laki tersebut yang ia yakini bahwa Rara mengenalnya. Setelah beberapa menit berpikir Rara pun tahu siapa orang ia tabrak dan ia lihat di parkiran, dan laki-laki yang Rara kenal itu pun namanya ialah Kenzo Aditama yang merupakan seorang ketua osis sekolah SMA Negeri KEBANGSAAN yang dikenal sebagai sosok ketua osis yang dingin kepada siapapun dan ekspresi wajahnya selalu datar serta jarang tersenyum kecuali kepada keluarga dan sahabat dekatnya. Namun Rara lupa siapa nama laki-laki itu walaupun Rara sering mengikuti kumpul-kumpul osis, karena Rara dan sahabatnya juga seorang anggota osis yang ditempatkan di bagian kedisiplinan yang membuat banyaknya siswa takut dengan sikap Rara saat ada waktunya razia sekolah yang diadakan dua minggu sekali agar siswa-siswa tetap menjalankan peraturan sekolah, yah walaupun masih banyak juga siswa yang suka menyoraki Rara dan gengnya.

Rara yang pada dasarnya berjalan dukuan dan berhenti tiba-tiba membuat para sahabatnya pun kebingungan karena Rara berhenti jalan, apakah ada sesuatu yang terjadi? Begitulah dalam pikiran sahabatnya.

Dina pun berjalan mendekat untuk mengetahui apa yang membuat Rara berhenti berjalan dan terlihat seperti orang yang sedang memikirkan sesuatu.

"Eh woi panda lo lagi mikir apaan sih sampe-sampe lo berherti jalan, emang apa yang lo lihat hah sampe bengong lagi ntar kesambet setan mau lo", ucap Dina sambil melambaikan tangannya di depan wajah Rara hingga tersadar

"Eng...enggak mikir apa-apa kok ya udah yuk kita lanjut jalan ke taman sekarang", jawab Rara yang matanya masih melihat ke arah Kenzo dan ia terkejut saat melihat Kenzo yang tersenyum dengan manisnya dan itu pun membuat Dina paham dengan sikap Rara yang berhenti tiba-tiba

@ Di Taman

Sesampainya ditaman mereka langsung mencari sebuah pondok kecil yang ada di taman untuk mereka duduk dan bersantai sambil menikmati hembusan angin yang mereka rasakan. Setelah duduk Laura langsung memulai pembicaraan mengenai Rara yang begitu terpesona akan ketampanan si ketua osis di sekolah mereka yang terkenal dinginnya.

"Ra, gue mau tanya lo kenapa sih senyum-senyum sendiri gitu kayak orang gila?", tanya Laura pada Rara dengan rasa penasarannya

"Emm...gak kok gue gak apa-apa, emang salah ya kalo gue senyum. Senyum kan termasuk ibadah", jawab Rara sambil tersenyum

"Gak apa-apa gimana, dia aja senyum-senyum gitu tuh gara-gara kakak ketua osis sekolah kita tau gak yang dikenal orangnya yang dingin", sahut Dina yang tahu kebenarannya dan itu sukses membuat yang lain terkejut karena Rara bisa-bisanya mikirin orang yang dikenal dingin itu

"Hah... Serius lo Ra mikirin kak Kenzo, ketua osis kita yang itu, atau jangan-jangan lo suka lagi ama tuh ketua osis jujur aja deh Ra", ucap Dinda yang juga mewakili yang lain atas pertanyaan yang sama

"Oh jadi namanya kak Kenzo ya yang gue tabrak tadi, gue gak tau apa gue emang suka ama kak Kenzo. Yang gue tau itu saat kita masuk osis gue udah tertarik ama kak Kenzo, jantung gue selalu berdetak kencang saat gue liat dia", jawab Rara jujur pada sahabatnya

"itu artinya lo suka sama kak Kenzo, gue juga ngerasa kalo lo suka sama kak Kenzo saat kita kumpul-kumpul osis lo selalu aja natap kak Kenzo segitunya kayak orang jatuh cinta. Tapi kok lo bisa sih suka sama kak Kenzo yang dinginnya minta ampun itu kayak gak ada yang lain", ucap Bella yang tak habis pikir dengan Rara

Rara pun hanya bisa menghela nafas, dia pun juga merasa bingung dengan perasaannya sendiri. Apakah benar dia sudah jatuh cinta sama kakak kelasnya yang itu.

"Ya, gue juga gak tau kenapa gue bisa suka sama kak Kenzo yang jelas hati gue seneng aja gitu liat kak Kenzo apalagi saat di dekat kak Kenzo", sahut Rara tersenyum manis walau lagi kebingungan dengan perasaannya sendiri sambil mengangkat bahunya

Saat mereka tengah asik ngobrol, tiba-tiba Rara meneriaki nama kakak kelasnya, yaitu Lily. Lily adalah kakak kelas Rara yang mempunyai wajah cantik, kulit putih ditambah dia mengenakan hijab saat kemana-mana termasuk juga memakai hijab ke sekolah, Rara sangat dekat dengan Lily dan Rara pun berniat untuk menjodohkan Lily sama oppa kesayangannya siapa lagi kalau bukan Jayden. karena menurut Rara, Lily adalah orang yang pantas untuk oppa-nya, Rara pin tahu kalau oppa-nya dan Lily sering bertukar pesan atau pun teleponan dibelakangnya. Saat pertemuan pertama antara Jayden dan Lily itu ketika berawal dari Jayden yang sedang menjemput Rara sekolah dan melihat Lily yang sedang mengobrol dengan adiknya, sejak saat itulah Jayden langsung meminta nomor hp Lily pada adiknya ketika telah sampai di rumah.

"Lily eonni, sini!", teriak Rara saat melihat Lily yang sedang jalan-jalan di taman itu dan Lily pun langsung menghampiri Rara

@ Flashback On

Hari telah menunjukkan pukul 14:00, dimana Rara sedang menunggu Jayden untuk menjemputnya. Rara pun mengeluarkan handphonenya dari dalam tas untuk menelpon Jayden.

"Assalamu'alaikum, yoboseo Jayden oppa. Oppa kapan sampainya, Rara udah kepanasan ini oppa", rengek Rara dengan manja

"Wa'alaikumsalam panda oppa, bentar lagi sampai kok tunggu aja ya", jawab Jayden

"Oke awas lama ya, nanti Rara marah sama oppa. Bye!", kata Rara dengan nada yang kesal

"Hahaha oke-oke oppa akan cepat, bye!", Jayden pun langsung mematikan telepon dan kembali fokus menyetir

Rara pun menunggu Jayden di halte depan sekolahnya, dan ia tak sengaja melihat Lily yang baru keluar sekolah dan akan pulang. Tapi sebelum Lily melanjutkan langkahnya Rara langsung saja memanggilnya untuk duduk bersamanya sambil menunggu Jayden dan mereka pun mengobrol dengan santainya.

Setelah menunggu 10 menit, akhirnya Jayden pun tiba di sekolah Rara dan langsung mendekat ke arah Rara yang sedang berbicara dengan seorang wanita yang tidak Jayden tahu siapa wanita tersebut, Jayden lalu melambaikan tangannya ketika Rara melihatnya telah sampai.

"Jayden oppa, sini duduk dulu", Rara juga melambaikan tangannya bermaksud mengajak Jayden ikut duduk dengan mereka dan Jayden pun langsung menuruti perkataan adiknya

Ketika Jayden mendekat, sontak membuat Lily menolehkan wajahnya yang ingin tahu siapa yang Rara panggil dan itu langsung saja membuat Jayden maupun Lily saling menatap dan jantung mereka pun berdetak dengan kencangnya.

"Astaga cewek ini cantik sekali apalagi dia memakai hijab dan kenapa jantungku berbunyi kencang sekali semoga saja tidak ada yang mendengarnya", gumam Jayden dalam hatinya ketika melihat Lily yang menurutnya sangat cantik

"Ya tuhan, apa aku mimpi ya kok bisa ada cowok setampan dia", kata Lily dalam hatinya

Rara yang paham akan situasi pun langsung membuyarkan lamunan oppa dan kakak kelasnya itu agar tidak terlalu jauh berkhayal.

"Ekhem... Apakah sudah selesai acara tatap menatapnya, kalo kalian saling suka kenapa gak langsung kenalan aja. Oppa kenalin ini Lily eonni kakak kelas Rara dan Lily eonni kenalin ini Jayden oppa, oppa tertua Rara", ucap Rara berdehem pada mereka berdua sambil memperkenalkan keduanya dengan nada sindir yang jahil dan itu membuat keduanya malu dan wajah mereka pun memerah seperti tomat

"Ya udah, Lily eonni kami pamit pulang duluan ya atau eonni mau ikut kami sekalian kami antar. Bolehkan oppa Lily eonni kita antar sekalian", ucap Rara memohon pada Jayden agar mengizinkan Lily ikut mereka

"Eng...", belum sempat Lily menolak ajakkan Rara, Jayden pun langsung memotong Lily berbicara dan setuju dengan usulan adiknya

"Oke, ayo kita berangkat", ucap Jayden dan membuat Lily terkejut tapi ia tidak bisa menolak ajakan Rara karena Rara memaksanya untuk ikut

Setelah mengantar Lily ke rumahnya akhirnya Jayden dan Rara pun menuju rumah mereka dan setelah beberapa menit mereka pun sampai, ketika Rara hendak masuk ke dalam kamarnya ia langsung menahan adiknya.

"Panda, oppa boleh minta nomor hp Lily gak sama kamu?", tanya Jayden pada Rara dengan malu-malu

Rara pun tersenyum dengan penuh arti melihat tingkah Jayden yang ingin meminta nomor hp Lily dan Rara pun langsung memberikannya kepada Jayden.

"Oppa kalo oppa suka sama Lily eonni langsung jadian aja, Rara dukung kok hubungan kalian", kata Rara yang menjahili oppa-nya dan tersenyum dengan penuh arti

Jayden yang telah mendapatkan nomor hp Lily pun hanya bisa tersenyum dan menggarukkan kepalanya yang tak gatal akibat ucapan Rara yang menurutnya sindiran.

@ Flashback Off

Selamat membaca readers kesayangan

Maaf kalo ceritanya kurang menarik karena author masih pemula

Jangan lupa jadikan favorit ya, like, komen dan dukung author ya biar tambah semangat

Vote yang banyak ya!!! terima kasih semuanya ,🤗🤗🤗

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!