jam dinding menunjukkan angka 9, Sinar rembulan begitu terang memancar kedalam ruangan, ruangan yang terdiri dari 4 kursi terlihat sangat sepi, hanya satu meja yang terlihat ada seseorang, dengan wajah yang lelah rambut yang sudah tak berbentuk lagi,kondisi meja yang sangat berantakan, oh sungguh pemandangan yang sangat tak nyaman.
"Aggghhtt" Gumamnya sembari merilekskan seluruh anggota badannya,mengangkat kedua tangannya ke atas dan meluruskan kedua kakinya,sesekali ia memijat tengkuk lehernya yang lelah karna sejak pagi harus menunduk.
"Sudah jam 9 malam lewat 15 menit, oke mari pulang Nayna" gumamnya memecahkan keheningan malam
Ya nama dia ialah Nayna Fatimah Azahra, wanita berusia 26 tahun, memiliki tinggi 168cm dengan berat 50kg, Rambut hitam dengan panjang sebahu,hidung mancung serta berbulu mata letik, kulit sawo matang, penampilan yang cukup sempurna.
Sebelum pergi meninggalkan kantor ia tak lupa merapikan meja kerjanya yang sangat berantakan, bahkan ada beberapa sampah makanan dan minuman.
Beberapa menit kemudian meja kerja Nayna tampak bersih dan rapi, ia pun bergegas untuk pulang. Meski kondisi kantor yang sepi Nayna tak pernah takut.
"Kalo pun muncul demit bodo amat gua" Gumamnya sepanjang jalan
"Nah kan baru juga ku bilang,eh dianya muncul, duh mukanyaa jelek banget sih bau lagi" ia pun bergegas masuk kedalam lift
"Ngapain juga sih tuh mbak kun kasih lihat wajah aslinya kan ngerik jadinya" Ucap Nayna dengan wajah jijik
Pintu lift terbuka pada lantai 6,tampak seseorang telah berdiri didepan pintu lift dengan wajah lelah, ia pun masuk kedalam lift, Nayna menggeserkan badannya ke arah pojok dan membelakangi orang itu.
Suasana lift sangat hening tak ada satu kata pun keluar dari mulut mereka berdua.
Nayna tampak memperhatikannya dengan sangat jeli.
"Hm tinggi,keren,dan tampan, apa dia pegawai baru di sini yaa, atau karna aku yang memang gak pernah liat, kalau tiap hari pulang malam sama yang wujudnya begini aku juga mau,itung-itung cuci mata" gumam Nayna ,ia menganggukan kepala dan tersenyum tipis
***
Suasana kantor cukup ramai, para pegawai pada sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing.
"Mau gila aku sumpah, Ah Nayna I need pacar" Ucap seseorang yang tak lain rekan kerja Nayna
"Duh mbak Tia, ingat anak sama suami dirumah" Sahut Nayna yang tetap memandang layar komputer
"Hahaha lupa kalau udah nikah" Ucap Mbak Tia
"Guys guys ada kabar hangat nih" Tiba-tiba seseorang masuk kedalam ruangan Nayna
"Apaan?"tanya Mbak Tia
"General Manajer kita yang baru asli cakep banget, tinggi,wangi pokoknya sempurna" Ucapnya dengan semangat
"Tau darimana kamu Rin?"Tanya Nayna
"Barusan aku ketemu dia dibawah sama pak Narto" Jawab Rina
"Woiiii" Ucap seseorang mengagetkan Nayna,Mbak Tia dan Rina
"APAAN SIH TEJO ngagetin orang aja lu"Bentak Mbak Tia
"Sorry mbak ,khilaf hehehe" ucap Tejo
"Kalian tau gak selama 3 hari ini kalian lembur kenapa?"tanya Tejo
"Ya karna dapat tugas baru dadakan dari atasan" Jawab Rina
"Betul" jawab Tejo
"Terus kenapa?" Tanya Rina kembali
"Itu dari GM baru yang barusan kalian bahas" Ucap Tejo
"Maksud kamu karna GM baru itu makanya kerjaan kita semakin banyak dan selalu lembur?" Jelas Nayna
"Yaps bener banget" Ucap Tejo dengan wajah songong
"Wahhhh masih baru aja sudah begini apalagi kalau udah lama kerja bisa mati duduk kita mbak" Jelas Nayna yang terlihat tak suka
"Dan rumornya sih GM baru kita ini sangat mengerikan" Bisik Tejo
"Maksudnya?" Tanya Nayna,Rina dan mbak Tia,Serentak
"Dia bos dingin,Cuek,dan gila itu info yang aku dapat dari Rayhan" Bisik Tejo
"Sudah kelihatan sih, nih buktinya semua pegawai pada sibuk dan mengupat bos baru" Ucap Tejo kembali
Semua pegawai berdiri dan memberikan hormat pada pak Narto yang memasuki Ruang Staff, Tampak seorang pria berdiri di samping pak Narto dengan wajah dingi.
"Tuh orangnya" Bisik Rina
"What? Jadi yang semalam itu dia" bantin Nayna
"Selamat pagi semuanya"Sapa Pak Narto
"Pagi" Ucap seluruh pegawai
"Sehubungan dengan Pindah tugasnya Ibu Citra ke jakarta, Posisi GM saat ini di tempati oleh Pak Raka Adrian Nugroho yang tak lain cucu pemilik TJ Grup"Jelas Pak Narto
"Ada yang mau pak Raka sampaikan?"Bisik Pak Narto sebagai Wakil Direktur
"Untuk permintaan saya perihal laporan 3 bulan terakhir, siang ini jam 2 saya tunggu di meja kerja saya" Ucapnya yang membuat para pegawai tebelalak menatap Raka
"Apa dia sudah gila, Mana bisa selesai dalam waktu cepat" ucap Para pegawai yang sebenarnya Raka dengar
"Wong gendeng" Cetus Mbak Tia
"STRESS"Gumam Nayna
Para pegawai pun sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing hanya suara keyboard komputer yang saling bersautan satu sama lain.
Nayna menatap sekeliling dan terlihat tak suka.
"Nay, Ntar laporan tim kamu aja yang kasih ke Pak Raka ya" Ucap Rina
"Hah kenapa aku?"tanya Nayna Balik
"Sekalian kamu sampaikan kekesalan kami semua" Ucap Rina yang dibalas acungan jempol dari para tim yang lain
Jam terus berputar jarum jam pun menunjukan angka 2.
"Laporan finance, admin penjualan sama audit taro di meja Nayna ya" Ucap Rina yang hanya ditatap datar oleh Nayna
Nayna pun melangkah keluar ruangan Tim C dan melangka menuju ruang GM, Wajahnya sangat menggambarkan kekesalan yang meluap-luap.
TOK
TOK
TOK
Nayna begitu keras mengetok pintu ruangan Raka,ia pun melangkah masuk dan memberikan laporan kepada Raka.
Raka menatapnya tak suka, begitu pun dengan Nayna.
"Tolong lain kali kalau minta laporan beri kami waktu 1 minggu bukan dadakan seperti sekarang, Saya harap pak Raka dapat menjadi GM yang bertanggungjawab dan membawa suasana yang damai kepada Tim C, Terimakasih" Ucap Nayna sebelum pergi meninggalkan Ruangan Raka
Raka hanya menatapnya tajam.
"Sepertinya dia yang bernama Nayna, pegawai yang cukup arogan" Gumam Raka
Nayna kembali keruangan dengan wajah kesal,semua rekan kerja tak ada yang berani menyapanya, mereka tau Nayna tipe orang yang jika tak mood tak bisa diganggu.
hari mulai petang, satu persatu pegawai Tj Grup pulang. Ruang Tim C hanya tersisa Nayna yang masih menatap layar komputer memperlihatkan sebuah laporan harian.
"ah mau gila rasanya" Gumam Nayna membentukan dahinya ke meja dengan pelan.
"sedikit lagi selesai,Semangat Nayna" Gumamnya memberi semangat kepada diri sendiri.
ponsel Nayna terus berdering sejak 15 menit yang lalu, namun ia tak ingin mengangkatnya.
layar ponsel memperlihatkan sebuah panggilan dari seseorang yang bernama "Paman No.1" .
Nayna pun menyerah dan mengangkat panggilan dari Paman No.1
"Assalammulaikum Nayna" Ucap Paman No.1
"waalaikumsalam,kenapa Paman Roy nelpon Nayna?"Tanya Nayna To the point
"kamu kapan pulang ke Semarang?"Tanya Paman No.1 As Roy
"Nayna belum tau" Jawab Nayna
"bagaimana kalau minggu depan kamu pulang, mbah mu kangen banget sama kamu Nay" Ucap Paman No.1 As Roy
"nanti Nayna pikirkan" Ucap Nayna
"Paman tunggu jawabannya besok pagi jam 10,oke" Ucap Paman No.1 As Roy
"iya" Jawab Nayna.
tak lama ponsel Nayna kembali Berdering, memperlihatkan "Paman No.2"
"Hallo iya paman,Nayna belum tau pulang kapan,udah yaa Nayna sibuk kerja" Ucap Nayna menutup panggilan
"Hmm dia selalu bersikap kasar sama aku, apa karna usia kita yang hanya berjarak 2 tahun" Ucap Paman No.1
Nayna kembali ke rumah sudah pukul 8 malam, ia pun merebahkan badannya ke kasur ,sembari memikirkan apa ia harus pulang minggu ini. Nayna sudah hampir setahun tidak pulang ke kampung halamannya. Di Balikpapan ia hanya tinggal seorang diri , Keluarga di Balikpapan pun hanya Bude, dan Pakde nya itu pun rumah mereka cukup jauh dari kontrakan Nayna.
"mungkin besok aku harus berkunjung ke rumah bude dan pakde" Gumam Nayna ,memejamkan mata dan tak lama ia pun terlelap.
Nayna mengendari motor matic nya dengan kecepatan sedang. Ia berhenti disalah satu rumah kayu dengan warna cat coklat,rumah yang tampak asri dan sederhana, Dihalaman rumah terparkir sebuah mobil sedan berwarna hitam,ia pun memarkirkan motornya di samping mobil tersebut.
Tok
Tok
Tok
"Assalammualaikum" Ucap Nayna
"Pakde,Bude, Ini Nayna" Ucapnya
"Waalaikumsalam" Sahut seseorang dibalik pintu
"Nayna, lama kamu gak main kesini, sibuk kerja ?atau memang sudah lupa sama bude sama pakde?"
"maaf bude,Nayna lembur terus pulang kerja sudah malam, jadi bawaannya mager gitu ?" Jawab Nayna yang masih berdiri di depan Pintu
"yasudah masuk sini duduk,kamu ini memang selalu beralasan" Omel Bude
Nayna hanya tersenyum
"Pak, Ada Nayna, Reza ada Nayna sini kedepan semua, Gak usah urusin burung terus" Teriak Bude melangka menuju kedalam rumah
"ya Ampun selalu aja ribut soal burung" Batin Nayna
"Hei Nay, Apa kabar?" Tanya seorang pria yang memiliki perawakan tinggi, dan badan yang profesional, ia duduk di kursi yang berada di depan Nayna
"Alhamdulillah baik, kamu?"
"alhamdulillah baik juga" Jawabnya
"oh iya Reza kamu ada di telpon sama Paman Zio kah?" Tanya Nayna
"Gak ada,kenapa?"
"hm gak papa" Jawab Nayna
"kamu libur ?" Tanya Nayna kembali
"Iya nih, Kenapa?mau jalan kah?
"boleh, Aku lama nih gak makan mie ayam pakde Udin" Ucap Nayna
"aku mandi dulu ya" Ucap Reza
"dari tadi belum mandi?"tanya Nayna
"ya belum lah,Tetap ganteng kan" Ucap Reza dengan percaya diri
"hm yayaya" Jawab Nayna dengan sedikit semangat
suara langkah kaki terdengar sedang berjalan keruang tamu.
"Eh ada Nayna, Keponakan Pakde kok makin cakep"Ucap Pakde ,sembari membawa sarang burung ditangan kirinya
Nayna pun berdiri dan mencium punggung tangan kanan Pakde.
"mau dibawa kemana burungnya Pakde?"Tanya Nayna
"Lomba, Kalau Bude tanya Pakde bilang Pakde ke tempat pak Rt ya"Jawab Pakde sembari menoleh kearah belakang
"oke" Jawab Nayna
"Pakde pergi dulu, Doain Sih jalu menang ya hehehe" Sambung Pakde dengan ketawa khas nya
"Aamiin"Jawab Nayna
Nayna pun melangkah kedalam rumah menuju dapur, Mencari Bude.
"Bude ngapain?"Tanya Nayna
"Ini bude mau masakan kamu sambel Pete sama terong ,Lauknya tempe mendoan" Ucap Bude
"Gak usah repot-repot Bude" Ucap Nayna
"enggak kok ,Kamu kan lama gak makan masakan bude toh?"Tanya Bude
"iya Bude,Nayna boleh bantuin ya"
"Udah gak usah, sana kamu jalan-jalan aja sama Reza,siapa tau ketemu jodoh" Jawab Bude
"Iya Bude" jawab Nayna
"Pakde pasti ke tempat Pak rt sama jalu kan Nay?"Tanya Bude
"iya bude"
Tak lama Reza pun datang, Ia terlihat sangat tampan dan wangi.
"Ganteng juga yaa kamu Za"Ucap Nayna
"Ah kamu bisa aja, Aku kan Jadi malu" Ucap Reza dengan wajah merah
"Za, Ajak Nayna Jalan-jalan sana,Kalian ini sudah berumur semua tapi belum juga dapat pasangan, mau sampai kapan ngejomblo terus, Tuh lihat Siti anaknya pak Ramli minggu depan sudah nikah, Agus teman Sd mu tuh Za sudah mau 2 anaknya ,Laila sudah mau melahirkan, Kalian berdua Masih sama, Jomblo "Ucap Bude panjang lebar sembari memetik Lombok
Nayna Dan Reza yang mendengarkan hanya saling menatap dengan wajah datar, Dan pergi meninggalkan bude seorang diri.
"Aduh ampun aku Nay,Ibu Ngomel terus gak pernah Berubah" Keluh Reza
"Bude kan dari dulu emang Gitu Za" Jawab Nayna
mereka berdua pun menyelusuri kota menggunakan motor Nayna, Sepanjang jalan mereka saling bercerita dan sesekali tertawa lebar.
Reza dan Nayna adalah sepupu ,Usia mereka hanya selisih 1 tahun ,Meskipun Nayna lebih tua setahun dari Reza,Tapi jika di lihat dari silsilah keluarga Nayna tetaplah yang paling muda. Itu karna ibu Nayna merupakan adik bungsu Bude as Ibu Reza, Bude adalah anak pertama dari 2 bersaudara. Nayna telah hidup mandiri sejak ia duduk di bangku SMP.
"Pesan seperti biasa ya Za, Aku mau ke indoapril dulu beli snack" Ucap Nayna
"Siap Adiks ku" Jawab Reza
Reza pun memasan 2 mangkuk mie ayam full topping dan 4 gelas es jeruk,1 botol air mineral.
Nayna berjalan kaki menuju Indoapril,jarak warung mie ayam Pakde Udin dengan Indoapril hanya berjarak 15 meter.
"selamat siang,Selamat Berbelanja" Sapa Pegawai Indoapril
Nayna menyelusuri rak demi rak hingga ia menemukan snack favoritnya. Soes Kering adalah snack favoritnya,tak lupa ia juga membelikan Reza Keripik Singkong dan kentang.
Nayna dengan sabar mengantri di kasir. hingga tiba gilirannya
"totalnya 58 ribu mba" Ucap Kasir Indoapril
Nayna membayar dengan uang 100
***
Pakde Udin begitu lihai membuat mie ayam, Warungnya pun semakin hari semakin ramai, Mungkin karna citra rasa sejak 35 tahun lalu yang tidak pernah berubah. Berkat bisnis mie ayam ia mampu menyekolahkan ketiga anaknya hingga perguruan tinggi bahkan bahkan salah satu anaknya menjadi seorang perwira polisi. ia adalah Jony teman kecil Reza dab Nayna.
"2 porsi mie ayam full topping sudah selesai, Nih Pakde Kasih bonus pentol bakso jumbo menu baru disini" Ucap Abang Udin
"Makasih loh pakde"Ucap Nayna
"Sama-sama, Oh iya ntar sore Jony pulang kalian gak mau reuni gitu apa yak?"
"Serius pakde, Kok Sih Kampret gak kasih kabar" Ucap Reza
"Lah wong Saya yang bapaknya aja baru ditelpon tadi pagi" Ucap Pakde Jony
"penyakit lama" cetus Nayna
*Dreettt
Dreettt
Dreettt*
Handphone Nayna bergetar, memperlihatkan sebuah panggilan masuk yang tertulis "Paman No.1"
"ASTAGFIRULLAH" Ucap Nayna yang tampak terkejut membuat para pengunjung warung mie ayam Pakde Udin menatap dirinya, Pakde Udin dan Reza pun tampak terkejut.
"kenapa Ndok?"Tanya Pakde yang saat ini telah duduk disamping Reza atau berhadapan dengan Nayna
"kenapa Nay?" Tanya Reza
"Aku lupa kasih kabar ke Paman Roy"Ucap Nayna
Ia pun segera menelpon kembali Paman Roy.
"Hallo Paman"Ucap Nayna
"gimana keputusan mu?"Tanya Paman Roy
"Nayna pulang minggu depan Paman"Ucap Nayna
"okey,Bawakan paman Amplang Ya"
"iya" Nayna pun menutup telpon
***
Suasana dipagi hari sangat ramai dengan berbagai macam aktivitas pegawai, beberapa pegawai tampak berkumpul dan entah apa yang mereka bicara.
"Nay, kamu udah lihat perempuan yang diruangan pak Raka ?"Tanya Rina
"belum,Emang dia siapa?"
"cantik banget Nay, yang aku dengar sih pacarnya pak Raka"Ucap Rina
"oh" Jawab Nayna Singkat
tiba-tiba Tejo datang dengan bersenandung
"Hey Nay, kamu dipanggil sama Pak Raka sekalian bawa laporan bulan kemarin ya " Jelas Tejo
"why?"Tanya Nayna
"gak tau"
Nayna pun menyiapkan berkas-berkas laporan bulan lalu, Tanpa menunggu lama Nayna telah tiba di ruangan Raka. Tampak seorang wanita sedang duduk dipangkuan Raka ,wanita cantik dan berbadan profesional layaknya seorang model, Nayna yang melihat pun segera balik badan.
"Maaf Pak"Ucap Nayna
Wanita itu pun segera berdiri di samping Raka, Raka pun mempersilahkan Nayna untuk duduk di Sofa yang berada di sisi kiri meja Raka. Tak lama Raka pun menghampiri Nayna.
"Maaf soal tadi pak"Ucap Nayna
"tidak masalah, salah aku juga tidak menyuruhmu menunggu" Jawab Raka
"Ini berkas laporan bulan lalu Pak"Ucap Nayna Menyerahkan beberapa berkas ke Raka
"okey kamu bisa pergi" Ucap Raka
Nayna pun bergegas pergi meninggalkan ruangan Raka.
Nayna berjalan keluar dari ruangan Raka, Dengan menggelengkan kepala mengingat apa yang baru ia lihat.
BRUK
"Sorry" Ucap Seorang pria yang berusaha membersihkan kemeja Nayna dari tumpahan kopi yang ia bawa, Nayna menepis tangan pria itu tanpa menatap wajah pria itu, Ia tampak kesal.
"Lain kali hati-hati" Ucap Nayna dengan wajah dingin dan pergi meninggalkan pria tersebut.
Nayna berusaha menutupi bagian kemeja yang tertumpah kopi dengan tangan kanannya , Sepanjang jalan ia terus saja bergumam .
"aduh gak mau hilang lagi"Gumam Nayna yang masih terus membersihkan kemejanya
Ia masih terus berusaha untuk menghilangkan noda kopi dari kemejanya.
"ah syukur akhirnya hilang"Ucap Nayna membentangkan kemejanya
Nayna pun mengenakan kembali kemejanya.
"Loh loh kok jadi transparan gini sih" Ucap Nayna dengan sedikit panik ,melihat dirinya di depan cermin sedang mengenakan kemeja putih yang memperlihatkan tali bra dan juga tank top hitam yang ia kenakan.
"kalau kaya gini gimana aku mau kerja, Mau keluar toilet pun malu" Gumam Nayna
Nayna meraba-meraba saku celananya namun tak menemukan sesuatu yang ia cari.
"Ah shit hp ku kan lagi aku cas"Gumamnya , kini mood Nayna bener-benarnya rusak. tanpa sadar ia sudah 45 menit di toilet.
Dari luar toilet terdengar suara ketokan pintu yang cukup keras namun tetap hati-hati.
"Apa aku boleh masuk?"Tanya Seseorang dengan suara khas pria serak-serak basah
"siapa?"Ucap Nayna
"aku yang tak sengaja menumpahkan kopi ke baju mu" ucap Pria Tersebut
"Mau apa kamu kesini?"Tanya Nayna yang tampak tak suka
"Aku mau memberimu baju, kamu bisa pakai ini" Ucap Pria tersebut
Cukup lama Nayna tak memberikan jawaban, ia tampak berpikir sejenak ,sebenarnya ia malas menerima bantuan pria itu, namun keadaan memaksanya untuk menerima.
"Bisa letakan diatas wastafel"Ucap Nayna dari balik Pintu toilet
Pria itu pun masuk dengan hati-hati dan meletakkan tas kecil berwarna coklat diatas wastafel dan segera pergi keluar.
Nayna mengintip dari balik pintu dengan hati-hati,Ia pun mengambil Tas tersebut dan mengenakan baju tersebut.
"hmm" Ucap Nayna menghembuskan nafas dari mulut
Nayna keluar toilet dengan sedikit lega namun tetap merasa tak mood.
"Bajunya pas?"Tanya Seseorang yang tak lain pria yang menabrak Nayna, Nayna tampak kaget dan meletakkan tangan kanannya didada.
"Sorry pasti kaget ya"Ucapnya lagi
"Ya bajunya pas"Ucap Nayna tanpa menatap
"kenalin nama aku Nicko"Ucap Nicko menjulurkan tangan kanannya
"Nayna" membalas sambutan tangan Nicko
Nayna berjalan mendahului Nicko.
"eh kenapa muka mu kusut gitu? terus sejak kapan kamu ganti pake kaos?bukannya tadi kamu pake kemeja?"Tanya Rina
"gak sengaja kena tumpahan kopi" Jawab Nayna
"oh" Ucap Rina
" Nay,kamu lebih cantik pakai kaos Putih" Ucap Tejo yang hanya di balas senyum tipis oleh Nayna
Nayna kembali fokus dengan pekerjaannya. Hingga tanpa sadar jam dinding sudah menunjukan pukul 18.00.
Ia pun bergegas pulang.
Hujan deras sedang mengguyung kota Balikpapan. Nayna tampak sabar menunggu hujan reda di salah satu halte yang berada didekat kantornya.
sebuah Mobil berwarna merah berhenti tepat di depan Nayna.
"Hai Nay" Ucap Pria yang berada di mobil yang tak lain adalah Nicko
"Ya hai"Ucap Nayna
"pulang bareng aku aja "Ucap Nicko
"enggak usah, Aku sudah pesan gocar" Ucap Nayna
"Hm gitu yaa, Yaudah aku duluan ya , Sekali lagi sorry soal tadi pagi" Ucap Nicko
"Iya gak papa" Jawab Nayna.
Tak perlu waktu lama gocar Nayna pun tiba ,sebuah mobil berwarna hitam.
"Pak nanti bisa mampir ke plaza sebentar?"Tanya Nayna
"bisa mba" Ucap driver gocar dengan senyum yang cukup ramah
Driver gocar menunggu Nayna yang masih berbelanja.
Nayna membawa troli mini menyelusuri setiap sudut supermarket. ia pun berhenti pada Rak yang terlihat tersusun berbagai macam pembalut. Nayna pun mengambil satu pak pembalut dan memasukan kedalam troli saat hendak pergi tanpa sengaja Nayna berpapasan dengan Nicko yang juga sedang berbelanja, tampak didalam troli terlihat berbagai macam sayur.
"Hai Nay" sapa Nicko dengan senyum ramah
"Ya Hai"Balas Nayna dengan sedikit ramah
"Belanja apa?"Tanya Nicko
"Oh belanja kebutuhan pribadi"Ucap Nayna yang tampak malu
Nicko melirik kearah Troli Nayna yang berisi tissue,pembalut,sabun cuci baju,dan beberapa cemilan.
"oh belanja hm" Ucap Nicko saat melihat 1 pak pembalut yang berada paling atas,Nayna yang merasa malu pun bergegas pamit dan meninggalkan Nicko.
"Apaan sih,kenapa juga ekspresinya gitu" Gumam Nayna
BRUK
Troli Nayna tanpa sengaja menabrak seseorang, Spontan Nayna pun segera meminta maaf, Dan bergegas menuju kasir.
"Itu bukannya karyawan mu ya sayang?"Ucap seorang wanita yang tak lain adalah kekasih Raka
"sepertinya"Ucap Raka
"Kenapa dia buru-buru gitu seperti dikejar hantu" Ucapnya
"iya aku hantunya"Sahut Nicko
"Maksudmu?"Tanya Kekasih Raka
"Sepertinya dia malu"Jawab Nicko dengan senyum nakal
"Oh iya kamu hari Rabu jadi pergi ke Semarang Nic?"Tanya Kekasih Raka
"hm, sepertinya ada hal penting dan mendesak yang harus aku selesaikan" Ucap Nicko yang berjalan di sisi kiri Raka.
Tak terasa seminggu telah berlalu, Nayna pun mempersiapkan pakaian yang akan ia bawa ke Semarang,Sebuah koper mini berwarna hitam menjadi pilihan Nayna ,Ia tampak menyusun beberapa pakaian dengan rasa yang aman berat. sebenarnya Nayna tak ingin pergi ke Semarang dala waktu dekat ini, Namun permintaan Paman dan Mbah Putrinya lah yang membuat Nayna mau tak Mau pergi ke Semarang.
"Hitung-Hitung isi waktu libur lah yaa"Ucap Nayna
jam dinding menunjukan pukul 11 malam, Nayna yang merasa sangat lelah pun membaringkan badannya di kasur. Nayna terbangun dipagi hari karna terik matahari yang masuk kedalam ruang kamarnya melalui ventilasi.
Melihat jam yang sudah Siang ia pun bergegas mandi dan segera pergi ke kantor, Nayna tampil dengan mengenakan kaos berwarna Pink dan blezer berwarna silver dan celana silver, Ia berjalan melalui koridor kantor.
"Itu bukannya Pak Nicko"Gumam Nayna yang melihat Nicko berdiri di depan pintu lift seorang Diri, Ia berpakaian santai hanya mengenakan kaos polo berwarna navy yang sangat cocok dengannya.
sejak minggu ini Nicko adalah seorang asisten manajer yang menghandle tim C , Yaitu Tim Nayna and Geng.
"Pagi pak?"Sapa Nayna
"Hai Nay"sahut Nicko dengan senyum ramah
"maaf baru bisa balikin hari ini,terimakasih sudah meminjamkan bajunya pak" Nayna memberikan tas berwarna hitam kepada Nicko, Nicko tampak kaget karna Nayna mengembalikan baju yang telah ia berikan kepada Nayna
"Ini untuk mu"Jawab Nicko
"Hah"Ucap Nayna dengan wajah bingung
"Iya aku memberikan baju ini buat kamu, Kamu gak perlu mengembalikan "Jelas Nicko
"tapi aku gak bisa nerima ini pak" Ucap Nayna
"udah gak papa ambil aja" Ucap Nicko dengan senyum yang ramah
dengan berat hati Nayna pun menerima dan membawa kaos itu keruang kerjanya.
"Nay from cuti mu di setujui sama pak Raka"Ucap Mbak Tia
"Kapan kamu pergi?"ucapnya kembali
"Lusa mba "Jawab Nayna
"perlu diantar kah?"Tanya Rina
"Gak usah,kaya mau kemana aja diantar"Jawab Nayna
"Oleh-oleh ya Nay"Sahut Tejo yang dibalas tatapan Sinis oleh Nayna,Rina dan Mbak Tia.
"Okay Gak usah"Jawab Tejo yang kembali duduk ke kursi kerjanya.
***
**mohon maaf jika cerita ini kurang menarik, Author masih belajar, Untuk kritik dan sarannya bisa dikolom komentar yaa.
jangan lupa di like 😊
terimakasih**
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!