"Bell, nanti pulang sekolah lo mau kemana ?" tanya salah seorang teman Bella yang duduk sebangku dengannya.
"Gak kemana-mana sih. Mungkin langsung pulang" jawab Bella.
"Gimana kalau kita jalan-jalan bentar ?" tanya teman sebangkunya lagi.
"Kemana ?" tanya Bella.
"Didekat perempatan sana ada cafe baru dibuka. Ayo kesana" ucap Wina teman sebangku Bella.
"Ok. Kita berdua aja nih ? Laraa gimana ?" tanya Bella memastikan.
"Tenang aja. Udah gue kasih tau tadi" ucap Wina sambil tersenyum.
"Ok deh" jawab Bella.
Namanya adalah Dwi Cyntia Isabella Mahesa, biasa di panggil Bella. Anak kedua dari pasangan Jordan Mahesa dan Kinanti Wijaya. Kakaknya bernama Ali Fiandra Mahesa, selisih usia lima tahun dengan Bella. Saat ini Ali tengah menempuh pendidikan S2 nya di salah satu Universitas ternama di Inggris sebelum mengambil alih bisnis orang tuanya.
Ibunya Kinanti Wijaya adalah adik dari ayahnya Laras sahabat Bella. Jadi, bisa dikatakan Bella dan Laras adalah sepupu. Nama panjang Laras adalah Larasati Bram Wijaya.
Bella, Wina dan Laras adalah tiga sejoli yang tak bisa terpisahkan. Mereka bertiga sudah seperti layaknya saudara kandung. Mereka sudah bersama semenjak Sekolah Dasar hingga saat ini. Bella dan yang lainnya tengah menikmati masa-masa kelas Tiga SMA nya. Karena sebentar lagi mereka akan lulus dan melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi pilihan mereka masing-masing. Untung saja mereka memilih perguruan tinggi yang sama.
Bel pulang sekolah pun berbunyi, menandakan pembelajaran telah selesai. Bella dan Wina tengah menanti Laras di gerbang sekolah. Karena Laras berada dikelas yang berbeda dengan mereka.
"Lama bener nih Laras. Mana panas lagi" ucap Wina karena saat ini cuaca memang sangat panas.
"Tunggu aja bentar lagi" ucap Bella sambil memainkan ponselnya.
Tak lama setelah itu, Laras pun datang menghampiri Bella dan Wina sambil berlari kecil mendekati keduanya. Dengan nafas yang terengah engah Laras memanggil Bella dan Wina.
"Bell, Win" ucap Laras sambil melambaikan tangannya.
"Kemana aja sih lo Ras, udah dari tadi nih kita berdua nungguin lo" ucap Wina yang gak sabaran.
"Shorry shorry, tadi ada perlu bentar" jawab Laras meminta maaf kepada kedua sahabatnya itu.
"Yok jalan. Panas nih" ucap Bella kepada sahabat-sahabatnya itu.
Lokasi yang akan mereka tuju tidak terlalu jauh dari sekolah. Karena itu mereka hanya berjalan kaki kesana.
Sesampainya disana, mereka takjub dengan nuansa kafe yang tampak luar biasa. Dengan nuansa hitam putih dan dihiasi dengan pernak-pernik yang mempercantik tempat itu. Benar-benar kafe yang cocok untuk kalangan anak muda zaman sekarang. Bahkan menu yang ada dikafe sangat banyak dan juga ada yang unik dan rasanya pun juga sangat enak. Datang ke kafe ini adalah pilihan yang bagus.
"Wah, kafenya benar-benar bagus" ucap Bella takjub dengan nuansa kafe tersebut.
"Bener banget. Kita harus sering-sering mampir kesini" jawab Wina mengiyakan.
"Gue gak nyangka kalau ada kafe baru disekitar sini" ucap Laras yang tidak tau sama sekali sampai Wina memberitahunya.
"Kakak gue bilang. Katanya ada kafe baru dekat sekolah yang katanya bagus" jawab Wina memberitahu dari mana ia tau tentang kafe itu.
"Jadi kakak lo udah pernah ke sini Win ?" tanya Bella penasaran.
"Belum sih" jawab Wina sambil menyeruput minumannya.
"Dia cuman bilang katanya ni kafe sangat populer" sambung Wina.
"Keknya emang populer deh, liat aja banyak banget orang yang datang" tunjuk Laras pada orang-orang yang tak henti-hentinya datang.
"Udah jelas lah. Nih kafe kan bagus banget" jawab Bella menyetujui.
Mereka bertiga menghabiskan waktu cukup lama di kafe itu. Sekarang sudah menunjukkan pukul lima sore. Mereka bertiga pun pulang ke rumah masing-masing setelah bersenang-senang dikafe tadi. Sesampainya dirumah.
"Mama" ucap Bella memanggil mamanya ketika memasuki rumahnya.
"Iya sayang, kemana aja sih ? kok baru pulang jam segini ?" tanya Kinanti mamanya Bella.
"Tadi aku mampir dulu ke kafe dekat sekolah ma bareng Wina sama Laras" jelas Bella pada Kinanti.
"Mmmmmm Ya udah. Mandi sana gih. Nanti mama panggil ketika waktu makan malam" ucap Kinanti pada putrinya itu.
"Ok ma" jawab Bella langsung bergegas menuju kamarnya.
Sesampainya di kamar, Bella bergegas ke kamar mandi karena kebelet mau buang air kecil. Bella tidak langsung mandi karena ia merasa capek saat ini. Akhirnya Bella membaringkan tubuhnya di atas kasur. Lalu tiba-tiba ponselnya bergetar menandakan ada pesan masuk.
"Bell, lagi apa ? Tadi lo kemana aja ? Gue cariin tapi gak nemu-nemu" begitulah isi teks pesan yang ada dilayar ponsel Bella. Bella pun membalas pesan tersebut.
"Lagi rebahan nih. Tadi gue meet bareng Wina sama Laras di kafe" jawab Bella.
"Kenapa gue gak di ajak ?" tanyanya kepada Bella.
"Ini khusus anak cewek" jawab Bella sekiranya. Yang tengah mengirimkan pesan pada Bella saat ini adalah Kenzo Biamino. Dia juga adalah sahabat Bella, Wina dan Laras.
"Yah... padahal gue juga mau ikut ngumpul bareng kalian. Eh pada ngilang semua" jawab Kenzo tidak terima tidak diajak ngumpul oleh yang lainnya.
"Lain kali aja, kita ngumpul lagi dengan yang lainnya" ucap Bella.
"Yaudah deh. Mau gimana lagi kan" jawab Kenzo seperti merajuk.
Pintu kamar Bella tiba-tiba diketok dan Kinanti pun masuk.
"Sayang. Ayo siap-siap untuk makan malam" ucap kinanti pada anak gadisnya itu. Kinanti terkejut melihat Bella masih mengenakan seragam sekolahnya padahal jam sudah menunjukkan pukul setengah tujuh lewat.
"Sayang. Kau masih memakai seragam sekolah, mandi sana ! udah jam berapa ini" suruh Kinanti pad Bella.
"Iya ma" jawab Bella langsung turun dari ranjangnya menuju kamar mandi.
"Selesai mandi langsung turun. Jangan lama-lama" ucap Kinanti mengingatkan anaknya itu.
"Iya ma" jawab Bella lagi.
Selesai mandi Bella langsung menuju keruang makan. Karena sudah waktunya makan malam dan orang tuanya juga sudah menunggu sedari tadi.
"Malam pa, Malam ma" ucap Bella ketika melihat orang tuanya sudah menunggu diruang makan.
"Malam sayang" ucap Jordan dan Kinanti bebarengan.
"Ayo mulai makan malamnya. Jangan lupa berdoa" ucap Jordan kepada istri dan anaknya itu. Dan mereka pun mulai memakan makanan mereka.
Selesai makan malam. Bella pamit pada kedua orang tuanya untuk kembali ke kamarnya karena ada tugas sekolah yang harus dikerjakan. Sesampainya dikamar, Bella langsung menuju meja belajarnya dan mengerjakan pekerjaan rumah yang diberika oleh gurunya. Tapi sebelum itu, ia memeriksa ponselnya terlebih dahulu. Apakah ada pesan masuk atau enggak. Ternyata ada, Kenzo mengiriminya pesan beberapa kali. Bella hanya menatap layar ponselnya sebentar, lalu setelah itu fokus dengan aktivitas yang harus ia kerjakan.
Pekerjaan rumahnya cukup banyak dan sekarang hari sudah menunjukkan pukul setengah sepuluh malam. Akhirnya Bella memutuskan untuk tidur agar tidak terlambat besok kesekolah.
#Bersambung
Keesokan harinya, seperti biasanya Bella sudah berada disekolahnya cukup pagi. Bella biasa datang cepat ke sekolah. Saat ini Bella tengah duduk di depan kelasnya, tiba-tiba seseorang mengejutkannya.
"Oik Bell" ucap orang itu sambil mengejutkan Bella.
"Astaga...." Bella sangat terkejut karena panggilan itu dan dia pun menoleh ke sumber suara. Ternyata itu adalah Kenzo.
"Kenzo, lo apa-apaan sih. Bikin kaget aja" ucap Bella dengan nada sedikit marah dan melototi Kenzo.
"Shorry shorry" ucap Kenzo meminta maaf.
"Kenapa pesan gue gak lo balas semalam ?" tanya Kenzo pada Bella.
"Kemarin malam gue sibuk ngerjain tugas, jadinya gak liat pesan lo" jawab Bella menjelaskan.
"Yelah. Hari ni lo ada kegiatan gak sepulang sekolah nanti ?" tanya Kenzo lagi pada Bella.
"Gak ada sih. Kenapa emang ?" tanya Bella penasaran karena Kenzo tiba-tiba menanyakan kegiatannya nanti.
"Jalan yuk bareng gue, bedua aja" ucap Kenzo mengajak Bella jalan.
"Dalam rangka apa nih ?" tanya Bella penasaran lagi.
"Gak ada sih. Cuman pengen aja" jawab Kenzo cengengesan.
"Liat dulu ya Ken. Gak janji gue" ucap Bella karena gak yakin dengan yang akan terjadi nanti.
"Pokoknya lo harus usahain ok" ucap Kenzo membujuk Bella agar mau jalan bersamanya.
"Ok" jawab Bella sambil tersenyum.
Proses pembelajaran berjalan seperti biasanya. Ketika jam akan menunjukkan jam pulang sekolah. Bella mendapat pesan dari mamanya harus pulang cepat hari ini.
Karena itu Bella langsung mengirimkan pesan kepada Kenzo mengatakan bahwa dia harus pulang cepat hari ini dan untung saja Kenzo memakluminya.
Ketika dalam perjalan pulang. Bella mampir kesebuah cafe yang sejalur dengan jalan pulangnya. Bella pulang dengan angkutan umum. Walaupun ia adalah anak pengusaha kaya raya. Bella lebih memilih menggunakan angkutan umum sebagai alat transportasinya. Bella sengaja mampir ke kafe ini untuk membeli beberapa cake dan minuman kesukaannya. Cafe ini menjual berbagai cake yang sangat enak dan Bella sangat suka.
Sewaktu Bella ingin memasuki cafe. Bella tak sengaja bertabrakan dengan seorang pria yang akan keluar dari cafe itu. Alhasil minuman yang dipegang pria itu tumpah dan mengotori pakaian pria itu dan pakaian Bella, hal tersebut membuat Bella terkejut dan ketakutan.
"Kakak maafkan aku. Aku tidak sengaja menabrak kakak" ucap Bella sambil berusaha membersihkan pakaian pria itu dengan sapu tangannya. Pria itu awalnya hanya diam saja. Lalu tiba-tiba dia berbicara karena melihat Bella yang gemetaran karena ketakutan.
"Tidak apa-apa" jawab pria itu sambil menghentikan pergerakan tangan Bella yang berusaha membersihkan bekas tumpahan minuman dipakaiannya.
"Kakak aku benar-benar minta maaf" ucap Bella tanpa sadar air matanya telah menggenang. Melihat hal itu pria itu langsung menenangkan Bella.
"Aku benar-benar tidak apa-apa. Tidak perlu khawatir" jawab pria itu lagi.
"Tapi pakaian kakak" ucap Bella sambil menunjuk ke arah pakaian pria itu.
"Nanti bis dicuci lagi. Kalau begitu aku pergi dulu. Tak usah di fikirkan" ucap pria itu melenggang pergi menuju parkiran.
"Kakak sekali lagi maafkan aku dan terima kasih" ucap Bella dengan suara sedikit keras. Pria itu hanya mengangguk dan pergi meninggalkan cafe itu.
"Kenapa aku ceroboh sekali sih" gerutu Bella dalam hatinya.
Dengan hati yang berat, Bella pun memasuki cafe tersebut untuk membeli hal yang diinginkannya. Setelah itu ia langsung bergegas pulang. Karena ibunya tadi meminta Bella untuk pulang cepat.
Sesampainya di rumah.
"Ma" ucap Bella sedikit berteriak memanggil mamanya.
"Ada apa sayang ? Kenapa teriak-teriak begitu ?" tanya Kinanti pada putrinya itu.
"Eh sayang, kenapa pakaianmu kotor begini ?" tanya Kinanti lagi saat melihat seragam sekolah Bella sedikit kotor.
"Ah... tadi aku gak sengaja nabrak orang ma jadinya minuman yang orang itu bawa tumpah ke baju dia. Kena baju aku juga" jelas Bella tentang apa yang terjadi.
"Kok bisa sih sayang ? terus orang itu bagaimana ?" tanya Kinanti.
"Aku udah minta maaf ma. Terus kata kakak itu gak papa. Habis itu dia langsung pegi aja" jawab Bella.
"Syukurlah" ucap Kinanti.
"Ma. Kenapa minta aku buat pulang cepat hari ni ?" tanya Bella pada Kinanti.
"Gak ada sayang. Mama cuman mau kamu gak keluyuran keluar hari ini" ucap Kinanti pada putrinya itu.
"Oh gitu. Yaudah ma, Aku mau kekamar dulu" ucap Bella pamit kekamarnya sambil membawa belanjaannya tadi. Bella berniat memakannya dikamar.
"Jangan lupa masukin bajunya kemesin cuci biar nodanya gak nempel terua dibaju" ucap Kinanti mengingatkan Bella.
"Ok ma" jawab Bella bergegas langsung kekamarnya.
Setelah bebersih Bella membaringkan tubuhnya diatas kasur. Lalu tiba-tiba ingatan tentang kejadian di cafe tadi terlintas diingatannya.
"Kakak tadi gimana ya ? Noda dipakaiannya bisa ilang gak ya ? Aduh keknya jas kakak itu mahal lagi ?" itulah yang terfikirkan oleh Bella saat ini.
Orang yang di tabrak Bella saat itu adalah seorang pekerja kantoran dilihat dari penampilannya.
Dilain sisi seorang pria tengah mengganti pakaiannya yang terkena noda kopi. Walaupun dalam hatinya sebenarnya dia kesal tapi ketika melihat gadis yang menumpahkan kopinya mengenai bajunya menangis dia jadi tidak tega memarahi gadis itu.
"Ah.... Bikin repot saja" ucapnya ketika mengganti pakaiannya.
Untung saja rumahnya tak terlalu jauh dari tempat kerjanya. Jadinya dia bisa pulang sebentar untuk mengganti pakaiannya. Tapi tiba-tiba moodnya jadi berubah buruk, dia pun memutuskan untuk tidak kembali ke kantornya.
Dia adalah Arjuna Wira Admaja, berumur 25 tahun, wajahnya sangat tampan dan tubuhnya sangat proporsional. Sungguh sangat menawan. Dia adalah seorang CEO atau pimpinan disebuah perusahaan yang berkembang diberbagai bidang. Dia juga adalah putra semata wayang dari pasangan Ethan Wira Admaja dan Anna Kusuma Dewi. Walaupun parasnya sangat tampan. Tapi Juna tidak pernah menjalin hubungan dengan wanita manapun. Dia selalu memfokuskan dirinya terhadap pendidikan dan pekerjaan selama ini. Bukannya tidak tertarik dengan lawan jenis, dia hanya tidak ada waktu untuk berkencan maupun bersenang-senang.
"Ron. Aku tidak kembali kekantor. Batalkan semua jadwalku hari ini" ucap Juna menghubungi sekretarisnya Ronal.
Juna adalah tipe pria yang tak suka bicara dengan basa basi. Dia akan langsung bicara ke intinya. Karena Juna tak suka buang-buang waktu.
Setelah berganti pakaian, Juna membaringkan tubuhnya diatas kasur. Ketika memejamkan mata, Juna malah teringat dengan Bella.
"Kenapa aku terus teringat gadis itu" ucap Juna dalam hatinya.
"Apakah aku terlihat menakutkan. Kenapa dia menangis" ucap Juna lagi tidak menyangka dengan reaksi Bella tadi.
"Ah.... Merepotkan" ucap Juna pusing. Dia merasa heran dengan dirinya kenapa terua teringat dengan gadis yang menabraknya itu.
*Bersambung*
Waktu pun berlalu dengan cepat. Saat ini Bella tengah mempersiapkan diri untuk ujian nasional yang akan dilakukan atau dilaksanakan besok. Bella merasa sedikit cemas dengan ujian yang akan diadakan besok. Walaupun dia sudah belajar dengan sangat giat. Bella masih merasa sedikit takut. Apakah semuanya akan berjalan lancar sesuai keinginannya atau tidak. Bella berharap ujiannya akan berjalan lancar dan mendapatkan hasil yang memuaskan.
Ponsel Bella bergetar menandakan ada pesan yang masuk, dan ternyata Winalah yang mengirimkan pesan ke group chat mereka.
Wina : Hy guys. Kalian udah belajar belum nih ?
Laras : Lagi belajar
Kenzo : Proses
Bayu : Belajar mulu gue dari kemaren
Laras : Namanya juga mau ujian
Kenzo : Mangat
Wina : Bella mana nih ?
Bella : Hadir
Bagas : Gak ada yang nyariin gue ?
Bella : Hy guys
Bagas : hahahahah
Laras : Malah ketawa lo
Bagas : Biarin
Bayu : Belajar sono gih
Bella : 2
Kenzo : 3
Wina : Capek gue belajar mulu
Laras : 2
Bagas : 3
Kenzo : 3 : 3
dan percakapan itu pun berakhir dengan sendirinya dengan hal-hal yang tidak menarik untuk dibicarakan.
Keesokan harinya, ujian nasional pun dimulai. Bella dan kawan-kawannya merasa gugup dengan bagaimana bentuk soal ujiannya nanti. Mereka berharap soal ujiannya sesuai dengan yang telah mereka pelajari. Sebelum ujian dimulai mereka berdoa terlebih dahulu agar diberi kelancaran dan kemudahan saat mengerjakan soal ujian nanti.
Jam berganti dengan cepat. waktu ujian pun berakhir. Para murid meninggalkan ruang kelas satu per satu. Raut wajah mereka ada yang tampak lega, ada juga yang tampak kesal, Entah mereka bisa menjawab soal ujian dengan benar atau tidak. Dilain sisi, Bella dan kawan-kawannya saat ini tengah berkumpul ditaman sekolah.
"Gimana ujian kalian tadi ?" tanya Bagas ke yang lainnya.
"Jan tanya" jawab Wina "Pala gue puyeng liat soalnya" tambahnya lagi.
"Hahahaha lo mah emang kayak gitu dari dulu. Tapi ujung-ujungnya nilai lo pada bagus semua" ejek Kenzo kepada Wina. Karena Wina nilai-nilainya selalu bagus. Walaupun dia rada-rada kayak orang yang mageran belajar.
"Bener tuh kata Kenzo" timpal bayu menyetujui perkataan Kenzo.
"Lo gimana Bell ? Lancar kan ?" tanya Laras kepada Bella yang hanya diam sedari tadi.
"Di bilang lancar gak juga sih" jawab Bella sekiranya.
"Ah Bella mah sama aja kek Wina gak perlu ditanya lagi" ucap Bagas menimpali.
"Hahahah bener tuh" jawab Bayu.
"Yang jelas kita udah usaha sebisanya" ucap Bella dengan nada bijaknya.
"Bener tuh kata Bella. Yang penting itu kan usaha" ucap Wina menyetujui ucapan Bella.
Beberapa hari pun berlalu dan hari ini adalah hari terakhir mereka mengikuti ujian nasional. Walaupun semuanya tampak berjalan dengan baik dan lancar tapi di hati mereka masih ada perasaan yang tak bisa terungkapkan yaitu bagaimana hasil akhir dari kerja keras mereka selama ini. Mereka hanya bisa berharap agar bisa mendapatkan hasil yang memuaskan dan di terima di universitas yang diinginkan.
Satu minggu telah berlalu. Bella saat ini tengah menikmati masa-masa liburnya setelah mengikuti ujian nasional. Selama libur, Bella dan kawan-kawannya sering berkumpul bersama. Tiba-tiba ponsel Bella berdering, ternyata Kenzo yang menghubungi. Bella langsung mengangkat dan menjawab panggilan telfon dari Kenzo.
"Hallo" ucap Bella memulai pembicaraan.
Kenzo : Hy Bell. Lagi apa ?
Bella : Gak lagi ngapa-ngapain. Rebahan doang.
Kenzo : Jalan yuk bareng gue
Bella : Berdua aja ?
Kenzo : Iya. Mau gak bell ?
Bella : Kemana ?
Kenzo : Gimana kalau kita nonton di bioskop
Bella : Lo yang traktir
Kenzo : Ok. Lo mau kan ?
Bella : Ya udah. Jemput gue
Kenzo : Sipp. Satu jam lagi gue kesana
Bella : Ok. Gue tunggu
Saat ini Kenzo tengah mempersiapkan sesuatu. Sebenarnya Kenzo telah menyukai Bella sejak dulu. Hanya saja Kenzo takut untuk menyatakan perasaannya. Dia takut jika nanti persahabatannya dengan Bella akan berakhir. Tapi hari ini Kenzo memberanikan dirinya untuk menyatakan perasaannya yang sebenarnya pada Bella.
Bella tengah menunggu kedatangan Kenzo menjemputnya. Sebelumnya Bella telah berpamitan pada ibunya bahwa dia akan pergi bermain dengan Kenzo ke mall hari ini dan Kinanti ibunya Bella tentu saja mengizinkan karena ia sangat mengenal Kenzo.
Tak lama setelah itu. Bel rumah Bella berbunyi. Bella langsung keluar untuk membukakan pintu dan ternyata Kenzo yang datang.
"Hy Bell, udah siap ?" tanya Kenzo kepada Bella.
"Hy Ken, udah nih" jawab Bella yang sudah siap untuk pergi.
"Siapa yang datang sayang ?" tanya Kinanti dari dalam rumah.
"Kenzo ma" jawab Bella. Kinanti pun mendekat kesana melihat siapa yang datang.
"Eh Kenzo. Apa kabar nak ?" tanya Kinanti pada Kenzo. Kenzo pun langsung menyalami tangan Kinanti.
"Hallo tante. Kabarku baik. tante sendiri bagaimana ?" tanya Kenzo balik kepada Kinanti.
"Seperti yang kamu lihat. Tante baik-baik aja" ucap Kinanti ramah.
"Ma, Bella sama Kenzo jalan dulu" ucap Bella pamit pada mamanya itu.
"Hati-hati dan jangan pulang kemalaman. Kenzo jagain Bella ya nak" ucap Kinanti menasehati anaknya itu.
"Tenang aja tan. Kami berangkat dulu" ucap Kenzo berpamitan.
"Bella pergi dulu ma" ucap Bella berpamitan juga.
Diperjalanan mereka berdua hanya diam saja. Lalu tiba-tiba Bella memulai pembicaraan karena suasananya begitu hening jadinya sedikit canggung.
"Tumben lo bawa mobil Ken" ucap Bella memulai pembicaraan terlebih dahulu.
"Panas Bell. Lo udah dandan cantik-cantik gini masa gue bawa panas-panas" jawab Kenzo menjelaskan kenapa dia bawa mobil hari ini. Karena biasanya Kenzo selalu membawa motor besarnya.
"Hahahah gue kirain tadi lo bakalan bawa motor lo" ucap Bella terkekeh.
"Khusus hari ini gue bawa mobil" ucap Kenzo sambil tersenyum.
"Sebanarnya gue khusus bawa mobil buat lo Bell. Biar lo nyaman" ucap Kenzo dalam hati.
Sesampainya di mall. Mereka langsung menuju bioskop untuk membeli tiket terlebih dahulu. Sebelum itu mereka telah memutuskan untuk menonton film yang mana. Film yang akan mereka tonton akan tayang dua jam lagi. Karena itu mereka pergi berjalan-jalan dulu melihat-lihat mungkin saja ada hal yang menarik.
Ketika sedang asik-asiknya jalan. Bella melihat boneka beruang yang sangat lucu.
"Wah... Lucu banget" ucap Bella sambil memegangi boneka beruang tersebut.
"Ken, lucu kan" tanya Bella menanyakan pendapat Kenzo terhadap boneka itu.
"Iya lucu" jawab Kenzo sambil memandangi Bella. Karena Bella terlihat cantik ketika tersenyum dimata Bella.
"Apa kau suka Bell ?" tanya Kenzo kepada Bella.
"Iya suka" jawab Bella mengiyakan.
"Kalau begitu. Ayo kita beli" ucap Kenzo pada Bella berniat untuk membelikan boneka beruang tersebut.
Bella benar-benar jatuh hati dengan boneka beruang itu. Dia sangat ingin membelinya. Setelah difikir-fikir akhirnya Bella memutuskan untuk membelinya. Awalnya kenzo berniat untuk membelikan boneka beruang itu untuk Bella. Tapi Bella menolaknya dengan tegas. Alhasil Bella membeli boneka beruang itu dengan uangnya sendiri.
*Bersambung*
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!