Pejuang Bahagia (Queena)
PEJUANG BAHAGIA (Queena)
Sebut saja dia Queen, gadis yang putus sekolah karena keadaan ekonomi keluargak yang tak begitu memadai.
Semenjak putus sekolah Queen selalu merasakan tekanan bathin di rumahnya. Karena ayah dan ibunya sering bertengkar dan dia merasa tak pernah di perhatikan oleh kedua orang tuannya. Kedua orang tuannya hanya sibuk dengan urusan mereka sendiri.. yang selalu saja sering mereka katakan itu adalah urusan orang dewasa katanya. Entah apa yang di maksud urusan orang dewasa itu sementara pertengkaran-pertengkaran yang mereka lakukan yang hampir setiap hari itu bukannya mencerminkan seperti sikap seperti anak kecil???
Terkadang ketika ingin makan saja Queen oun harus merasa sedih dahulu karna ayah dan ibunya. Queen sungguh merasa tak di perhatikan.. jika sudah bertengkar dengan ayah Queen.. ibu nya jadi tidak menghidangkan makanan di meja makan. Sering Queen menahan lapar hanya gara-gara hal itu. Mau bertanya pun takut di marah.
Dulu pun sering, ketika masih bersekolah Queen meminta uang untuk membayar buku LKS yang di belinya dari sekolah. Queen membelinya karena merasa sering tidak enak ketika harus meminjam terus ke teman-teman nya. Namun sering kali hanya bentakan-bentakan dari ibunya yang dia dapat.
Ngambil dan bawa buku terus kamu ini ya di sekolah..!! Ibu ini sudah enggak punya uang untuk membayar buku baru mu itu. uang yang kamu lihat ini sudah ibu siapkan untuk membeli bumbu dapur dan sayuran nanti untuk kamu, Dan ayahmu itu makan. Selalu begitu Kata ibunya.
Saat itu Queen masih berusia 14 tahun. Dan pastinya belum banyak bisa menerima ucapan-ucapan kasar dari ibunya itu. Hingga berpengaruh di perjalanan kehidupan yang dia hadapi selanjutnya.
Semakin hari semakin kurus saja badan Queen, merasakan tak ada sedikit saja perhatian dari kedua orang tuanya.
Hanya bertengkar dan bertengkar yang di lakukan ayah ibunya di hadapannya.
Dan baru saja 1 bulan queen putus sekolah, sudah selalu sering ibunya menyuruh Queen kerja di kota orang. Sering Queen tertekan oleh sikap ibunya, yang terkadang menawarkan Queen kepada tetangga atau anak tetangga yang pulang dari kota untuk mengajak Queen bekerja. Mencari-carikan pekerjaan untuk Queen menjadi asisten rumah tangga atau pengasuh anak orang. Tanpa perduli dengan perasaan Queen, pada usia Queen yang masih sangat belia itu. Hanya sesak dan tangis dalam hati yang di tutup-tutupi lah yang bisa Queen lakukan saat itu.
Sampi akhirnya 2 minggu kemudian Queen pergi memenuhi keinginan ibunya itu dengan ikut anak tetangga yang sudah lama bekerja menjadi ART di kota besar.
Queen fikir.. itu semua akan menjadi awal perubahan hidupnya yang akan lebih melegakan dan indah.. namun pada kenyataannya lagi-lagi queen selalu menelan kepahitan.
Yang menjadikanya menjadi berakhir pasrah pada tuhan dan memanjatkan doa yang dia sendiri pun tak tahu tepat atau tidak permintaan dari do'anya pada tuhannya itu..
2
Bekerja menjadi ART di usia dini bukan keinginan banyak anak perempuan yang seharusnya sedang senang-senangnya menikmati masa sekolah. Setiap hari penuh kebimbangan hidup yang Queen rasakan, namun keadaan selalu memaksanya untuk terus tegar dan selalu harus baik-baik saja.
Ingin rasanya pulang, tetapi untuk pulang pun buat apa? Hanya akan semakin tersiksa hatinya di rumah. Melihat dan mendengar ayah ibunya yang sering bertengkar, di tambah lagi jika harus menelan pahitnya perlakuan ibunya yang selalu mengabaikannya. Harus merasakan lagi bagai anak tak di anggap, juga kurang perhatian dari orang tua. Begitulah ketika rasa bosan yang bercampur dengan perasaan yang masih kurang di terimanya. Kenapa aku yang di pilih tuhan untuk merasakan ini semua, begitu lah kalimat pertanyaan yang selaku sering menyiksa dalam bathin Queen.
Hanya 2 bulan Queen bisa menahan diri untuk tetap menjadi ART dan untuk tidak cepat-pulang kerumah orang tuanya.
Ketika itu bukan sambutan hangat, seperti orang tua yang merindukan anaknya saat sudah tidak bertemu lama yang Queen dapatkan saat benar-benar ia memutuskan untuk kembali pulang. Baru saja duduk setelah memasuki pintu rumah ibunya sudah berkata-kata, cepat-cepat pulang itu buat apa. Belum juga 1 tahun kamu kerja. Ibu ini dulu kerja kalau belum 1 tahun belum pulang kampung. Mau ngapain di rumah??
Queen hanya diam dan mendengarkan lalu melanjutkan istirahatnya.
Saat sedang tidur siang.. terdengar di fapur ibu queen ngomel-ngomel, bumbu dapur habis, bingung menu apa yang akan di masak untuk sore nanti.
Tak ada lain yang Queen lakukan, hanya tetap diam di dalam kamarnya.
Masuklah ibu Queen ke dalam kamarnya dan berkata. Sini ibu lihat uang gaji kamu yang cuma 2 bulan itu. Di berikanlah uang gaji queen tersebut pada ibunya. Lalu Queen melanjutkan istirahatnya. Seolah tak perduli namun sebenarnya hati begitu sakit menerima segala perlakuan dari ibunya terus menerus seperti itu.
Berkata hanya ingin melihat jumlah uang gaji yang Queen dapatkan, tetapi hasilnya pun tak di kembalikan. Untuk setengahnya ataupun untuk sekedar uang jajan buat Queen. Di bawa lah keluar dari kamar Queen semua uang gaji itu oleh ibunya.
Baru saja 3 hari di rumah, kembali lagi ibunya menyuruh Queen untuk bekerja lagi. Dan saat Queen pulang karena merasa sudah sangat tidak betah dari pekerjaannya dan ingin beristirahat dirumah, seperti itu-itu terus ibunya. Sampai beberapa tahun berlalu..... Queen sudah sangat amat pasrah hingga dirinya terbawa dalam kehidupan yang tak berarah.. semakin terluka oleh sikap ibunya Queen pun semakin membiarkan diri nya untuk bebas melakukan apapun walau dia pun tau terkadang apa yang dia lakukan sebenarnya bukan utuh murni kemauanya sendiri. Sampai-sampai dia pun tak perduli terhadap dirinya dan ikut menyakiti dan melukai hatinya sendiri.
3
Buuu.... aku minta tambahan uang untuk membeli baju dan mukena buat lebaran ya. aku masih punya sedikit uang. kalau-kalau uangku kurang nanti ibu ya yang nambahin?
saat itu sudah di pertengahan ramadhan. yang artinya -+ 2 minggu kemudian akan dtg hari raya idul fitri.
Queen pun sudah 2 hari berada di rumah lagi setelah beberapa bulan bekerja menjadi pengasuh anak majikannya yang baru. jauh-jauh hari sebelum lebaran tiba Queen meminta waktu cuti agar bisa berkumpul dengan keluarganya di kampung.
Ooo... kamu masih punya simpanan uang ya?
sini biar ibu pakai dulu, nanti pas mau lebaran bapakmu kasih ibu uang, biar untuk belikan baju lebaran dan mukena buat kamu. ini sementara uangmu ibu pakai dulu buat bikin kue ya??
Queen diam dan menyodorkan semua sisa uang yang ia pegang pada ibunya.
yang padahal sebelumnya Queen sudah lebih dulu memberikan lebih banyak uangnya untuk ibunya itu.
tinggal beberapa hari lagi menuju hari idul fitri.
saat Queen tidur siang, ada kedua bibik dan neneknya mengobrol di ruang tamu.
dan kebetulan ruang tamu itu bersebelahan dengan kamar milik Queen.
sudah sekitar 5 menit queen terbangun dari tidur siangnya. tapi masih enggan untuk beranjak dari ranjang tidurnya itu.
tak berniat menguping pembicaraan orang, namun tak sengaja terdengar oleh Queen.
tega-teganya ibunya itu mebuat cerita bohong, saat bulan ramadhan.
ketika nenek Queen menanyakan keberadaan Queen dimana,
ibunya menjawab... biarlah Queen sedang tidur siang di kamarnya.
mungkin masih capek dan ingin menikmati masa istirahatnya di rumah.
pulang tidak membawa uang, entah buat apa uangnya, atau karna tidak di gaji sama boss nya atau bagaimana dia itu.
di tanya banyak-banyak nanti malah marah..
sudah ngomong pula dia itu minta uang buat beli baju lebaran dan mukena.
padahal bapak ya belum sama sekali ada uang.
tapi ya sudah lah, jangan berisik jangan sampai Queen dengar. nanti malah tambah marah saja dia kalau dengar sedang di bicarakan.
di dalam kamar Queen pun tak habis fikir. kenapa ada ibu seperti itu?
dan kenapa harus ibuku yang seperti itu dan aku yang mengalaminya. mendapati perlakuan seperti itu dari ibu kandung ku sendiri...??
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!