Happy Reading.
Di sebuah apartemen terlihat seorang pria yang sedang berada di balkon sambil menatap langit yang gelap tanpa bintang, dia sedang menikmati nikotin yang ia hisap sambil menerawang jauh. Pria itu mematikan putung rokoknya ke dalam asbak, helaan nafas panjang keluar dari mulutnya. Dia pun berdiri dan berjalan menuju sisi ranjang.
Franklin Edward seorang pria yang masih betah menyendiri di usianya yang sudah menginjak usia 30 tahun. Sepertinya hatinya sudah tidak bisa merasakan cinta lagi setelah di tinggal menikah oleh wanita yang sangat di cintai karena kesalahannya sendiri.
Dia yang waktu itu menyia-nyiakan cinta tulus dari seorang wanita yang bernama Fanny akhirnya merasa menyesal karena tidak pernah membalas perasaannya pada wanita itu.
Hingga akhirnya Fanny menyerah dengan perasaan nya dan memilih pria lain untuk menjadi pendamping hidupnya.
Penyesalan memang selalu di akhir ketika kita sadar bahwa selama ini orang yang selalu berada di dekat kita dan mencintai kita apa adanya telah pergi menjauh.
Pria itu membuka laci dan mengambil sebuah bingkai berukuran sedang, dia terlihat sangat rapuh saat menatap foto yang berada dalam bingkai tersebut.
"Fanny, sudah 3 tahun kamu menikah dan mungkin sekarang sudah bahagia dengan suamimu, aku hanyalah seorang pecundang yang tidak berani memperjuangkan cinta," Ucap Franklin sambil membelai gambar Fanny yang sedang tersenyum itu.
Rasa cinta itu masih ada sampai sekarang dan sudah tertanam di hati pria itu.
"Mungkin aku tidak bisa merasakan perasaan ini lagi, seandainya Tuhan masih memberikan jalan agar kita bisa bersama, aku berjanji akan membuatmu bahagia, tak kan ku sia-siakan lagi dirimu yang berharga ini Fanny," Franklin mencium foto itu.
Dirinya benar-benar lemah kala sudah merindukan sosok wanita itu, Franklin sadar bahwa dirinya sudah tidak patut untuk memikirkan Fanny lagi karena wanita itu sudah menjadi milik orang lain.
Drrrttt... Drrttt..
Ponsel Franklin bergetar, dia melihat Bos-nya yang sedang menelepon
"Halo Bos, ada apa?"
"Besok kamu yang akan pergi ke kota x untuk menemui klien kita, aku tidak bisa ikut karena istriku sedang sakit,"
"Baiklah Bos,"
Franklin menutup panggilannya. Danish adalah atasan sekaligus sahabatnya, dia sudah lama menjadi asisten pribadi CEO Alvares CORP itu, kehidupannya yang dulu benar-benar bebas dan tidak pernah memikirkan tentang hubungan serius dengan lawan jenis.
Seorang Casanova yang tidak mau terikat dengan siapapun sebelum dirinya sadar kalau selama ini sosok Fanny telah membuat hatinya bergetar.
Hari-harinya hanya untuk bekerja dan mengabdi pada Danish Alvares setelah terpuruk karena di tinggal menikah wanita pujaannya.
###
Di sebuah rumah besar terlihat seorang wanita yang tidak lain adalah Fanny sedang tersenyum menatap penuh cinta pada sang suami.
Diapun berjalan menghampiri suaminya yang masih berkutat dengan laptop di depannya.
"Sayang, besok aku akan pergi ke luar kota selama tiga hari, ada proyek penting yang akan aku urus," Ucap seorang pria yang tidak lain adalah Harry Adkinson , suami dari Fanny ketika dia melihat istrinya datang ke arahnya.
Fanny yang tadinya tersenyum langsung mengubah ekpresi wajahnya menjadi datar, belum lama Harry pulang dari luar kota besok dia harus pergi lagi. Batin wanita itu.
"Akhir-akhir ini kamu selalu keluar kota sayang, padahal aku masih sangat merindukanmu," Fanny berjalan mendekati sang suami.
"Ini juga urusan pekerjaan sayang, aku harus bisa mengembangkan bisnis agar perusahaan semakin besar, yang pasti aku selalu merindukan mu setiap saat," Ucap Harry menutup laptopnya.
"Jangan lupa seminggu lagi Anniversary kita yang ke tiga sayang," Ucap Fanny meletakkan secangkir kopi di meja kerja suaminya.
Harry meraih tangan Fanny dan mencium punggung tangannya. Pria itu sangat mencintai Fanny, tapi di sisi lain dia juga mempunyai wanita simpanan yaitu sekretarisnya sendiri.
Hubungan gelap Harry dan sang sekretaris sudah terjalin selama setahun ini, awal mula mereka melakukan affair pada saat Harry dan sang sekretaris yang bernama Yolanda sedang keluar kota untuk urusan bisnis.
Kala itu keduanya mabuk dan berakhir di atas ranjang, sebenarnya Harry sangat menyesal telah meniduri sekretarisnya sendiri tapi nyatanya Yolanda malah senang dan semakin membuat Harry jatuh ke dalam pesonanya.
Hubungan mereka tidak ada yang mengetahui karena baik Yolanda dan Harry selalu bersikap profesional.
Tapi kalau sudah bersama yang pasti tiap malam akan mereka habiskan untuk bercinta sampai puas.
Harry semakin ketagihan dengan tubuh Yolanda yang seksi itu, tapi menurut Franklin tubuh sang istri yang masih menjadi favoritnya.
Meskipun dia melakukan hubungan terlarang dengan Yolanda tapi Harry hanya menjadikannya pemuas ***** saja.
Cintanya hanya untuk Fanny, sampai kapanpun hatinya tidak akan terbagi oleh wanita manapun.
Harry menatap sang istri dengan penuh cinta.
"Sayang, malam ini kamu begitu cantik, aku memang tidak salah memilih calon istri," Harry menarik pinggang Fanny untuk duduk di atas pangkuannya.
"Terima kasih sayang, aku juga tidak salah memilihmu untuk menjadi pendamping hidupku, tapi maaf karena aku belum bisa mengandung anakmu, aku takut kalau tidak...."
"Sssttt... Jangan di teruskan lagi, aku yakin sebentar lagi pasti akan segera hadir buah cinta kita di dalam sini, yang pasti aku selalu mencintaimu sampai kapan pun" Ucap Harry mengelus perut istrinya.
"Aku harap kamu bersabar sayang, aku juga sudah berusaha semaksimal mungkin, mudah-mudahan usaha kita segera membuahkan hasil," Ucap Fanny sendu.
Harry tersenyum dan membelai pipi mulus sang istri. "Aku akan selalu bersabar menanti sayang," Franklin mencium bibir Fanny lembut.
Mereka saling menautkan lidah dan memperdalam ciumannya. Harry sudah tidak tahan hanya dengan mencium Fanny.
Pria itu menggendong sang istri ala bridal style dan membawa ke atas tempat tidur.
"Aku sangat menyukai tubuhmu sayang, malam ini puaskan aku sebelum pergi ke luar kota besok, karena pasti aku akan sangat merindukanmu," Harry mencium bibir Fanny kembali.
Diapun menyentuh seluruh tubuh istrinya yang selalu membuatnya candu itu, akhirnya mereka pun menyatukan tubuh mereka dengan saling memberi kenikmatan dan kepuasan.
Fanny tidak pernah tahu bahwa suaminya itu telah mengkhianatinya dengan meniduri wanita lain selain dirinya.
Bersambung.
Hai Akak reader 🥰🥰🥰
Novel Franklin dan Fanny sudah hadir ya, jangan lupa untuk di favoritkan dan kasih like dan bunga yang banyak 🌹🌹🌹
Happy Reading 😔
Pagi itu Fanny mempersiapkan kebutuhan sang suami yang akan pergi ke kota x untuk waktu tiga hari kedepan. Sebenarnya wanita itu merasa sangat berat melepaskan sang suami yang memang sudah biasa pergi ke luar kota itu.
Ada sedikit perasaan tidak rela yang dia rasakan di hatinya, mungkin karena seminggu lagi adalah Anniversary pernikahan mereka yang ke 3, kali ini Fanny harus bisa merayakannya karena tahun kemarin tidak bisa di rayakan.
Harry saat itu ada acara di luar kota dan tidak bisa pulang pada waktu anniversary mereka, yang ke dua, tapi setelah pulang dari luar kota Harry memberikan sebuah kejutan yang luar biasa untuk Fanny dan membuat istrinya itu tersenyum kembali.
Harry tahu cara membujuk Fanny yaitu mengajaknya pergi ke tempat romantis dan indah.
Tin, tin, tin.
Ada sebuah mobil berwarna putih masuk ke dalam pekarangan rumah mereka, Harry dan Fanny menoleh dan melihat seorang wanita cantik yang keluar dari dalam mobil putih itu.
Harry begitu sumringah kala melihat Yolanda yang datang menjemputnya, pria itu langsung bergegas menghampiri Yolanda yang terlihat sangat cantik sekali pagi itu.
Hampir saja mengabaikan sang istri yang masih ada di tempat itu dan Harry langsung menoleh ke arah Fanny.
"Aku yang menyuruh Yolanda untuk menjemput ku," ucap Harry.
Fanny berjalan mendekat sedangkan Yolanda selalu menampilkan senyumnya.
"Selamat pagi tuan Harry dan Nona Franny, apakah semuanya sudah siap?" tanya Yolanda tersenyum ramah.
Fanny yang tidak curiga sama sekali itu menghampiri Yolanda dan memberikan sebuah syal pada wanita itu.
"Tolong nanti berikan syal ini sama Harry, dia pasti kedinginan dan suka lupa membawa syal di lehernya." ucap Fanny sambil memberikan syal itu.
Sekarang memang musim gugur memasuki musim dingin, jadi bisa di pastikan kalau cuaca memang sangat dingin.
"Baik Nona, aku pastikan keadaan Tuan Harry baik-baik saja karena menjaganya adalah tugasku," jawab Yolanda.
"Sayang, hanya untuk tiga hari ke depan aku pergi setelah itu aku berjanji padamu akan selalu menghabiskan waktu dengan istriku yang cantik ini," Ucap Harry menyentuh pipi Fanny dan mencium bibirnya.
Membuat Yolanda membuang mukanya dan harus menahan rasa cemburu.
Yolanda memang sangat mencintai Harry, tapi dia tidak bisa memiliki pria itu karena Harry begitu mencintai istri nya.
Fanny tersenyum dan mengangguk. "Baiklah hati-hati ya, Yolanda tolong jaga suamiku ya, jangan di biarkan dekat perempuan lain," ucap Fanny terkekeh.
Hal itu sontak membuat Harry maupun Yolanda sedikit menegang mendengar ucapan Fanny tersebut. Fanny masih terus memberikan wejangan kepada suami agar tidak macam-macam dan menyuruh Yolanda selalu mengawasinya.
Padahal tidak tahu saja bahwa Yolanda dan Harry mempunyai hubungan gelap yang mereka jalani sampai saat ini, yang pasti mereka akan sangat pintar menyembunyikan perselingkuhan nya dan bersikap baik-baik saja.
"Tentu saja Nona, serahkan padaku," jawab Yolanda percaya diri.
Kemudian Harry masuk ke dalam mobil dan duduk disadi kursi depan kemudi di susul Yolanda yang masuk dan duduk di samping Harry.
Fanny menatap kepergian suaminya itu dengan wajah yang sulit di artikan. Seakan merasa .Sedangkan di dalam mobil Yolanda bersandar di bahu Harry yang gagah itu.
"Honey, sepertinya istrimu benar-benar menyerahkan dirimu padaku," ucap Yolanda.
"Sudah lah jangan membahas hal itu lagi, sudah ku katakan kalau kita sedang bersama jangan membicarakan Fanny, mengerti?"
"Aku hanya membahas sedikit, Fanny sangat cantik dan bisa menjadi istri yang baik untukmu," jawab Yolanda manyun.
Harry menepikan mobil dan langsung menarik leher Yolanda lembut. Wanita itu sedikit kaget atas prilaku Harry yang sudah mencium bibirnya.
"Jangan bahas Fanny kalau kita sedang bersama," ucap Harry.
Pria itu kembali mencium bibir Yolanda yang sudah terlihat basah itu.
"**!* sepertinya kita harus cari hotel dulu sebelum berangkat ke kota x, junior sudah meronta meminta di puaskan," ucap Harry menjalankan mobilnya kembali.
Yolanda begitu senang ketika mendengar ucapan Harry, sepertinya lagi-lagi dia berhasil membuat Harry masuk ke dalam pesonanya.
Waktu mereka masih dua jam lagi menuju keberangkatan ke kota X dan sepertinya pasangan itu akan memanfaatkan waktu yang masih tersisa itu untuk menyalurkan hasrat yang sudah menggebu.
Sedangkan di sisi lain.
Franklin sudah berada di bandara untuk pergi ke kota x, dia harus pergi sendiri karena Lula sedang sakit dan bos Danish harus menjaga istrinya itu.
Mungkin dengan cara berlibur bisa sedikit membuat perasaannya tenang.
Tiba-tiba matanya tidak sengaja menangkap sosok yang sangat dia kenal. Harry dan seorang wanita cantik terlihat begitu manja menempel pada lengan Harry.
"Pria br3ngs3k, berani sekali dia menghianati Fanny!!" ucap Franklin mengepakkan tangannya.
Bersambung.
Hai Akak reader 🥰🥰🥰
Novel Franklin dan Fanny sudah hadir ya, jangan lupa untuk di favoritkan dan kasih like dan bunga yang banyak 🌹🌹🌹
Happy Reading 😔
Franklin masih menatap ke arah depan dan memastikan bahwa apa yang dia lihat itu adalah Harry, suami dari wanita yang di cintainya.
Kalau memang benar seharusnya dia langsung mengatakan pada Fanny tentang perbuatan suaminya yang terlihat mesra di depan umum itu.
Tapi nyatanya Franklin tidak setega itu, pria itu tidak mau Fanny sakit hati karena melihat kelakuan suaminya yang bermain dengan wanita lain di belakangnya.
Harry menepis lembut tangan Yolanda yang memegangi lengannya ketika menyadari mereka sudah berada di bandara alias kawasan umum.
"Yolanda, ingat kita sudah berada di depan umum, jaga sikapmu," bisik Harry.
Yolanda langsung melepaskan tangannya dari lengan Harry dengan mengerucutkan bibirnya, sebenarnya dia enggan melakukan itu, ingin rasanya Yolanda bisa selalu bermesraan dengan atasannya sekaligus kekasih gelapnya itu di depan umum.
Tapi melihat kenyataan bahwa dia hanyalah wanita simpanan membuat Yolanda hanya bisa pasrah menerima keadaannya.
Ingin rasanya bisa membuat Harry menjadi miliknya seutuhnya, tapi itu sangat mustahil karena Harry tidak mau berpisah dari Fanny.
Andaikan aku bisa memiliki mu seutuhnya, apakah aku harus hamil dulu agar bisa mengikatmu Harry. Batin Yolanda menatap Pria yang sangat di cintainya itu dari samping.
Dia tahu bahwa Harry sudah sangat ingin memiliki seorang anak, tapi istrinya belum kunjung hamil juga meskipun pernikahan mereka sudah tiga tahun.
Apakah dia harus menjadi istri kedua ketika dia hamil nanti? apakah Yolanda sanggup? memikirkan hal itu tentu saja dia hanya ingin menjadi satu-satunya wanita milik Harry.
Selama ini Harry selalu memakai pengaman saat berhubungan dengannya, hanya sekali sewaktu pertama kali mereka melakukan itu dengan keadaan mabuk, tapi nyatanya saat itu Yolanda tidak hamil.
Harry berjalan melewati Franklin yang masih menatapnya dengan tatapan tajam, tapi sepertinya Harry tidak ingat denga Franklin, mungkin seandainya mereka bertemu Harry hanya tahu bahwa Franklin adalah sahabat istrinya.
Akhirnya mereka berdua bersikap seperti biasa kembali, sungguh perilaku yang tidak pantas di lakukan oleh seorang Presdir dan sekretaris-nya.
Franklin masih mengamati gerak-gerik suami Fanny dan wanita di sebelahnya, kalau memang Harry menghianati Fanny, dia akan berusaha merebut Fanny dari tangan Harry.
Jangan salahkan aku kalau suatu saat nanti istrimu akan menjadi milikku. Hanya mengulur sedikit waktu untuk menyelidiki tentang semuanya. Batin Franklin.
Pria itu mengambil ponsel dan mencari nomer seseorang, sudah 3 tahun ini dia tidak menghubungi nomer tersebut, Franklin tau diri karena Fanny sudah menikah, dia akan bahagia apabila Fanny juga bahagia dengan pilihannya.
Tapi kalau kenyataannya lain pria itu akan berusaha dan berjuang kembali untuk merebut hati Fanny.
Sedangkan di sisi lain.
Fanny mengambil baju kotor suaminya untuk di cuci, biasanya dia memisahkan kemeja dan celana agar tidak sulit untuk mencucinya.
Pada saat Fanny akan memasukan kemeja Harry yang terakhir kali dipakainya tiba-tiba ada sebuah benda kecil jatuh tepat di samping kakinya.
Fanny mengernyit melihat benda mengkilap itu.
"Anting?" gumam Fanny.
Diapun mengambil anting itu dan mengamatinya. Bukan, itu bukan antingnya. Lau anting siapa itu?
Deg. Tiba-tiba tubuh Fanny menegang, jantungnya berdetak kencang, dia pun menggelengkan kepalanya menepis semua yang ada dalam pikirannya.
"Tidak, tidak mungkin Harry melakukan itu, aku harus berpikir positif," guman Fanny.
Mungkin saja anting itu milik salah satu klien atau sahabat wanitanya yang jatuh di kemeja Harry, Fanny tidak mau menduga-duga.
Setelah itu Fanny memasukkan anting itu ke dalam sakunya dan memasukan kemeja Harry di dalam mesin cuci.
Fanny memang tidak menggunakan jasa asisten rumah tangga karena dia ingin menjalani kehidupan nya sebagai seorang istri seutuhnya.
Semua itu karena ulah Harry yang menyuruh Fanny tinggal di rumah saja tanpa harus bekerja, Harry ingin istrinya itu tidak kelelahan dan bisa melayaninya setiap saat.
Tapi terkadang rasa bosan menghinggapi Fanny karena dia tidak melakukan aktivitas apapun, biasanya dia akan memasak makanan kesukaan Harry atau sekedar membuat cake untuk menghilangkan kebosanan.
Pada saat Fanny sedang melamun tiba-tiba ponselnya berdering. Fanny mengambil ponselnya dan melihat siapa yang meneleponnya.
Deg, deg.
"Franklin," guman wanita itu.
Sudah lama sekali pria itu tidak menghubungi-nya, tapi entah kenapa jantungnya berdebar-debar saat melihat nama itu muncul kembali.
Apakah dia harus mengangkat atau tidak, panggilan itu berhenti tanpa Fanny mengangkatnya.
Wanita itu menghela nafas dan menarih ponselnya di dada, entah kenapa masih ada sedikit getaran di hatinya kala mengetahui Franklin menghubungi-nya kembali.
"Ada apa ya?"
Fanny hanya menduga-duga kenapa tiba-tiba Franklin meneleponnya.
Entahlah, pikirannya masih tidak menentu antara anting di baju Harry dan Franklin yang tiba-tiba menghubungi-nya kembali setelah 3 tahun berlalu.
Bersambung.
Jangan pernah bosan untuk menunggu cerita Fanny dan perjuangan Franklin ya akak Reader 🥰
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!