NovelToon NovelToon

Gaun Usang

Bab 1 - Mimpi setengah

Nayna, begitu akrabnya dia di panggil. Seorang wanita mandiri, tanggung jawab, ramah dan peduli terhadap sekitar. Meskipun dia anak-anak satunya dari ke dua orang tua, namun kemanjaan tidak ada pada darinya.

Orangtuanya tidak memanjakan dirinya, meskipun orangtua nya mampu melakukannya. Nayna ingin menjadi wanita yang bisa di andalkan oleh keluarganya.

Baginya anak tertua wanita adalah kebanggaan. Walau banyak hal yang harus dipelajarinya. Meskipun orangtua nya tidak pernah memaksa Nayna.

Hari itu pun tiba.

"Maaa... Paa... kok rumah sepiii yaa," teriak Nayna

tiiba-tibaaa... suprise ...

Rumah berhiaskan lampu yang indah, dengan hiasan bunga serta dekorasi cantik.

Nayna hanya terpaku dan tersanjung melihatnya.

"Mama dan papa, kenapa tidak kasih tahu Nayna kalau mau mengadakan pesta?" ucap Nayna.

"Maafin mama dan papa, yaa Nayna," ucap mama sambil memeluk anaknya.

"Nayna kan pernah bilang tidak mau merayakan ulang tahun karena Nay tidak ingin merepotkan mama dan papa," ucap Nayna sambil memeluk mama nya.

"Ya ini inisiatif mama kamu, papa hanya membantu saja merayakan nya" ucap papa Nay sambil memeluk anaknya.

"Kamsahamida , mama dan papa" ucap Nay belagak bahasa korea sambil memeluk keduanya.

"Papa, ada kejutan lain dan kamu pasti suka" ucap papa.

Nayna riang banget mendengar kejutan lanjutannya.

"Nayna, mama sedang hamil tiga bulan" ucap mama memegang perutnya.

Mendengar hal itu, Nayna pun memeluk mama dengan sangat erat.

"Waaah, Nayna senang banget liburan panjaang bersama debay hihi" ucap Nayna tertawa.

Nayna sangat bahagia, nantinya akan ada keluarga baru di rumahnya. Karena kedua orangtuanya sungguh menantikan seorang anak setelah aku besar.

[Bahagia rasanya melihat papa dan mama bahagia] gumam Nayna dalam senyumnya.

Malam pun selesai dengan kemeriahan di malam itu, keluarga itu bahagia tak terhingga.

Setelah usai pesta kecil-kecilan yang dibuat orangtuanya, mereka pun kembali istirahat di kamar sendiri.

Nayna bahagia dengan kejutan tersebut meskipun tidak di jam 00, baginya itu sudah sangat cukup baginya. Karena orang tuanya jarang berada di rumah karena kesibukan keduanya.

Nayna pun masuk ke kamarnya dan langsung merebahkan dirinya dan menutup matanya agar dirinya bisa tenang.

[Semoga papa dan mama bahagia selalu ya, karena kebahagiaan mereka adalah kebahagiaan ku juga, berharap mereka selalu sehat selalu, begitulah ucapan Nayna sebelum tertidur dalam tidurnya] gumam Nayna dalam hati.

Pagi pun tiba.

Seperti biasa, Nayna ikut membantu pekerjaan rumah meskipun di rumah nya sudah ada pembantu. Karena hal itu lah papa dan mama sangat menyayangi Nayna.

Namun, karena Nayna Pewaris dari keluarganya. Nayna pun harus melakukan misi keluarga "Elbert". Yaa Nayna berasal dari keluarga Pengusaha terkaya di Kota nya.

Papa dan Mama pun, mendekatinya dengan sangat erat. Membuat Nayna bingung atas tingkah orang tuanya yang tidak biasa.

"Pa... Ma.. Kenapa begitu bangett meluk nya?" ucap Nayna.

Nayna belum selesai menyelesaikan makanan yang harus di letakkan di atas meja.

Mendengar hal itu Mama dan Papa melepas pelukan mereka. Kami pun makan seperti biasanya, Papa dan Mama berangkat ke kantornya sedangkan aku hanya di rumah saja disebabkan libur sekolah.

Nayna pun melakukan aktivitas seperti biasa. Karena usia Nayna sudah 16 tahun siswa SMA kelas 2 dan masih suasana liburan. Jadi aktivitas Nayna berada di rumah hari ini.

Nayna pun pergi ke gudang, untuk beres-beres tempat itu. Namun, tiba-tiba terdengar teriakan dari kejauhan.

"Nona Nayna, help me jangan masuk ke gudang lagi. Tempat itu terlarang oleh Tuan dan Nyonya. Kalau Nona ketahuan memasuki gudang tersebut, Kami akan di marahi Tuan dan Nyonya" ucap Bik Yem memberi peringatan pada Nayna.

Nayna pun mengikuti aturan tersebut, namun dia penasaran arti mimpi nya beberapa hari ini. Mimpi nya tersebut berisikan sebuah hadiah dari Nenek dan Kakeknya yang berada di gudang tersebut. Namun, tidak boleh di ketahui oleh siapapun mimpi tersebut.

Nayna pun pergi dengan muka yang penuh penasaran, karena ketika dia masuk. Ada sebuah gaun usang yang tidak sempat dia ambil. Dia pun penasaran gaun usang tersebut.

Hari-hari pu berlalu, Nayna berinisiatif melakukan nya di malam hari. Nayna mengendap-ngendap memasuki gudang untuk melihat gaun usang tersebut. Namun, tiba-tiba..

"Nayna kamu mau kemana," ucap papa nya.

Nayna pun pura-pura mimpi berjalan. Sehingga Papa nya berpikir, Nayna bermimpi berjalan lagi. Papa nya pun mengiring Nayna ketempat tidurnya.

Lagi-lagi rencana nya gagal. Setiap hari pun di lakukan nya meskipun kembali gagal.

Tiba di malam hari, Nayna kembali bermimpi bertemu dengan Nenek. Nenek pun tersenyum melihat Nayna dan memberikan sebuah bingkisan.

Nayna pun bangun dari tidurnya. Nayna penasaran atas mimpinya yang setengah tersebut.

[Aku semalam mimpi apa sih? penasaran kan jadinya] gumam Nayna dalam hati.

Tiba-tiba...

cekreeeek...

Nayna pun terus berpikir tentang mimpinya dan duduk sejenak untuk berpikir dan mengambil air minum.

"Argh, kok minum ku habis sih, males banget buat ke dapur, mana sudah pagi 01.30, yaa sudahlah aku turun saja, kenapa juga dahaga ku pagi ini haus banget sih," ucap Nayna berjalan menuju ke dapur.

Saat Nayna menuju ke dapur, dia melihat sesuatu yang tak asing dilihatnya. Namun, Nayna tidak mengejarnya dia pun menuju ke dapur.

Saat Nayna menuju ke dapur...

braaak....braakkk...

gelas pecah tiba-tiba.…

Nayna pun menuju sumber suara tersebut, saat dia menuju tempat tersebut...

Meeeong...

"Tunggu, sejak kapan di rumah ini ada kucing?" ucap Nayna bingung.

Kucing tersebut pun pergi saja, Nayna pun mengikuti kucing tersebut. Dan tanpa terasa Nayna sudah keluar dari rumahnya.

"Kok di luar rumah tengah hari ini, ada pemandangan begini," ucap Nayna mengikuti kucing tersebut.

Nayna pun sampai ditempat yang sangat indah.

"Wah indah sekali tempat ini, sejak kapan di sekitar rumah ada hal yang begini?" ucap Nayna mengelilingi tempat tersebut.

Nayna pun sampai ditempat tersebut dengan melihat sesosok nenek yang dikenalinya. Nayna pun mendekatinya dan langsung memeluk nya.

"Nenek," ucap Nayna bahagia dan riang sudhs bertemu dengan nenek yang sangat dirindukannya.

"Iya Nayna, ini nenek sebegitu rindukah kamu dengan nenek," ucap neneknya sambil mengelus rambut panjang Nayna.

"Iya nek, aku sungguh merindukanmu nek, mau bertemu dengan nenek selalu," ucap Nayna masih memeluk neneknya.

"Kalau begitu ikut nenek Yook, ada yang mau nenek tunjukkan padamu," ucap neneknya sambil memegang tangan cucunya.

Mereka pun bergandengan tangan.

"Nenek mau mengajakku kemana?" ucap Nayna bertanya.

Nenek pun tidak menjawab, dan mereka sampai ditempat yang di tuju.

"Kamu lihat gaun ini, ini gaun kesukaan nenek, tapi sudah usang, dan coba kamu pegang, maka akan menjadi cantik," ucap nenek menyuruh cucu nya memegang.

Nayna pun memegang gaun usang, benar saja gaun tersebut berubah menjadi cantik.

"Nayna, saatnya kamu pulang, gaun usang ini adalah keistimewaan buatmu," ucap nenek mencium kening cucunya.

Keduanya pun terpisah di dunia yang berbeda.

🍁💐💐💐🍁

Bab 2 - Terbangun

Pintu kamar pun terbuka dengan lebarnya. Mamanya hanya menggelengkan kepala, Nayna masih terlelap dalam tidurnya. Mama nya pun berusaha membangunkan anaknya.

"Nayna, bangun sudah siang ini. Kamu tidak pergi ke sekolah apa?" ucap Mama.

"Iya ma, Nayna akan bangun sebentar lagi," ucap Nayna.

"Yaa sudah mama, mau pergi dulu kalau begitu, segera bangun yaa sayang," ucap Mama sambil menutup pintu kamar Nayna.

Nayna pun langsung melihat handphone nya betapa terkejutnya waktu menunjukan pukul 07.20. Nayna pun bergegas menuju kamar mandi, tanpa menghiraukan kamarnya berantarakan.

Setelah usah mandi dengan secepat kilat Nayna berpakaian dan pamit pergi ke sekolah. Karena kebiasaan Nayna bangun kesiangan, Mama memberikan bekal buat Nayna. Nayna pun menerima dengan senang hati. Karena tubuh sudah terbiasa sarapan pagi, kalau tidak sarapan maka energinya akan berkurang.

Ketika hendak menyalahkan mobil, tiba-tiba Papa memanggil.

"Nayna, tunggu sebentar. Biar Mama saja yang menjemputmu karena mobil mau dipakai" ucap Papa yang sudah menjalankan kendaraan nya.

Tanpa pikir panjang Nayna mengendarai Motor kesayangannya. Papa nya yang sudah di bagian depan, terkejut dengan anaknya mengemudi motornya dengan kecepatan penuh. Mama nya hanya menggelangkan kepala melihat tingkah anaknya yang tomboy.

[Ya ampun, satu punya anak cewek malah berpenampilan cowok, dasar anak papa] gumam mama Nayna dalam hati.

[Ehm bakalan aku omelin pulang ntar, uuh dasar anak papa ya] gumam papa Nayna di dalam mobil.

Nayna memiliki seorang saudara laki-laki bisa terbilang mereka kembar, Namun karena saudaranya laki-laki tidak mau berdekatan dengan Nayna. Dikarenakan sifat Nayna yang dbilang urakan dan berpenampilan bukan wanita pada umumnya. Membuatnya malu ketika teman-temannya melihat Nayna. Saudara laki-lakinya bernama Arzan di Panggil Aan, bersekolah di Singapore untuk waktu yang lama.

Arzan jarang pulang ke rumah, tapi jika sudah di rumah keduanya bertengkar seperti tom dan Jerry, papa dan mama nya pusing jika keduanya ada di rumah. Sehingga Arzan lebih memilih tinggal jauh dari kembarannya.

***

Dengen kecepatan penuh motornya pun sampai di gerbang sekolah, namun naas tepat sampai di gerbang pintu ditutup. Nayna hanya mengelus Dada dan bergaruk kepala melihatnya. Karena peraturan di Sekolah siswa yang terlambat akan diberi hukuman berlari 10 putaran bola basket. Nayna pun melakukannya, meskipun anak-anak yang lain terlambat. Namun, ada yang berbeda pada hukuman kali ini. Ada guru magang yang menghukum mereka, sontak seluruh siswa berbicara menggosipkan hal tersebut.

[Hey, guru magangnya ganteng banget yaa, kalau di hukum tiap pagi mau dong] ucap siswa lain.

Siswa cewek pun pada terpesona dengan guru magang tersebut, hanya Nayna yang melongo saja.

Seluruh siswa yang terlambat pun diberi hukuman. Setelah usai dihukum Nayna pun pergi dengan sendirinya, tanpa menghiraukan siapapun. Melihat hal itu Pak guru Magang tersebut penasaran dengan tingkah anak tersebut.

[Siapakah siswa itu, dia sangat berbeda dengan yang lainnya] gumam guru magang tersebut.

Guru magang itu pun kembali ke ruangan guru karena para siswa yang dihukum sudah melakukan hukumannya. Dan duduk sejenak untuk mempersiapkan mata pelajaran pertama yang akan di ajarkannya.

[Argh, sepertinya perkenalannya saja di awal deh] ucap guru magang tersebut.

*****

Nayna pun memasuki kelasnya dan menyapa teman-temannya.

"Hai teman-teman semua, kalian makan nggak ngajak-ngajak yaa," ucap Nayna. Sambil mengelurkan sarapan yang dibuat oleh mamanya.

"Gimana, kita nggak mau ngajak kamu. Kamu saja bawa bekal setiap hari," Goda Leo sambil tertawa.

" Yaa ginie-ginie gaya aku sayang sama orang tua, bodoh amat kalian mikir gue anak Mami. Emang gue anak Mami bukan anak orang," ucap Nayna tertawa, yang lain pun ikut tertawa dengan sikap Nayna.

Gelak tawa pun terdengar dari ruang kantin tersebut. Keberadaan mereka memang membuat kantin menjadi heboh dan meriah. Meskipun ada bahan candaan, namun Nayna dan teman-temannya jarang menggosipkan orang lain yang dibahas malah tentang olahraga dan pelajaran. Karena hal itu lah Nayna lebih memilih berteman dengan laki-laki.

Bel pun berbunyi siswa berhamburan kembali ke kelas masing-masing. Pelajaran pun dimulai namun pada kelas Nayna pelajaran olahraga yang mana itu hal yang sangat disukai oleh Nayna.

Sebelum mereka memasuki lapangan, guru magang tersebut masuk ke dalam kelas dulu, guru magang itu mengajar dan langsung memperkenalkan diri.

"Hello, teman-teman semua. Perkenalkan saya Hayyan Fasha, yang akan menggantikan Pak Emil yang mengajar olahraga terdahulu. Sebelum kita ke lapangan ada beberapa peraturan yang akan diterapkan," ucap Hayyan.

Hayyan pun menjelaskan semua aturan yang berlaku ketika pembelajaran olahraga. Semua suka dengan aturan tersebut begitupun dengan Nayna yang tidak ambil pusing.

"Pak Hayyan, bisa kah sekarang kita ke lapangan. Kaki saya sudah gatal mau main bola basket," ucap Nayna berbicara seenaknya.

Nayna di sekolah terkenal cewek yang tomboy, hanya gayanya saja yang terkadang yang buat orang geleng-geleng kepala. Meskipun demikian Nayna termasuk siswa berprestasi di kelasnya.

Hayyan dibuat emosi oleh Nayna, namun dia harus bertahan dengan kondisinya. Hayyan pun menyuruh siswa yang lain ke lapangan.

Setelah semua usai olahraga basket, mereka pun merapikan alat-alat tersebut. Karena Hayyan kesal dengan tingkah tidak sopannya Nayna menyuruhnya untuk menyelesaikan tugasnya.

"Nayna, sebagai hukumannya bawa peralatan ini," ucap Pak Hayyan.

Hal itu tidak memberatkan Nayna, karena dia sudah terbiasa dengan hal tersebut. Namun, berbeda dengan yang lain.

"Makanya, jangan sok belagu. Akhirnya loe dikasih hukuman hahahah" ucap Refi dengan gelak tawanya.

'"Yang lain silahkan berganti pakaian dan istirahat hanya Nayna yang membereskan semuanya" ucap Hayyan memberi aba-aba kepada siswa lain.

Hayyan pun mendekati Nayna, namun Nayna cepat sigap menarik tangan Hayyan langsung memukul kebawah membuat badan Hayyan terjatuh kelantai dan kesakitan. Jelas saja membuat Hayyan langsung refleks dan membuat Nayna jatuh tepat di sampingnya.

Hayyan pun membisikkan sesuatu.

"Nayna, bisakah kamu bersikap sopan kepada saya. Saya paling tidak suka dengan siswa yang tidak memiliki aturan seperti kamu" ucap Hayyan melepaskan Nayna.

"Baik Pak, saya minta maaf," ucap Nayna pergi begitu saja sambil menjulurkan lidahnya alias mengejek dan berlari dengan cepat. Karena beres-beresnya selesai.

"Ya ampun itu anak, dia itu wanita atau apa sih? nggak sopan kali dengan orang, ehm tunggu saja nanti ya Nayna," ucap Hayyan mendengus kesal.

Hayyan pun berjalan menuju ruangan guru. Dia pun mempersiapkan bahan ajar untuk kelas berikutnya.

Waktu terus berjalan seiring dentingan detik ke menit. Hargailah waktu yang berharga di setiap hembusan nafasmu (dari author untuk pembaca).

🍁🍁🍁🍁🍁

Bab 3 - Tujuan Hayyan

"Sabar-sabar bocil yang bernama Nayna itu bisa membuat gue tidak lulus memegang perusahaan Dady. Awas aja loe Nayna tunggu balasan gue," guman Hayyan sebelum dirinya terlelap tidur.

Dalam mimpinya Hayyan bertemu dengan sosok wanita cantik, anggun dan santun dalam berkata-kata. Namun, Hayyan belum sempat bertemu sosok itu. Hingga Hayyan mengejar sosok tersebut, tiba-tiba jam weeker nya berbunyi, menandakan pagi menjelang. Hayyan pum bersiap mandi dan sarapan. Dady dan Mom Hayyan sudah lebih dulu sarapan jarang sekali dipagi hari sarapan bersama.

[Tujuan gue adalah mengendalikan emosi dan sabar menghadapi manusia dengan berbagai jenis. Tapi apa sih hubungannya mendidik siswa remaja dan memimpin perusahaan, aargh sudahlah jangan terlalu dipikirkan] gumam Hayyan terlihat kesal atas sikap papanya.

Selesai sarapan Hayyan pun bergegas meninggalkan rumah dan berpamitan pada Bik Lena yang membantu pekerjaan rumah mereka.

Bik Lena bekerja di rumahnya sejak Hayyan masih bayi, sehingga Bik Lena dekat dengan Hayyan, meskipun demikian Hayyan tetap hormat pada Bik Lena, seperti hormat dirinya dengan mamanya.

***

Sesampainya di sekolah lagi-lagi dia bertemu dengan Nayna tengah berbicara dengan Pak Satpam.

"Hello Pak Hay, " teriak Nayna sambil berlari dan menjulurkan lidahnya.

Sontak saja Hayyan yang baru keluar dari mobil dibuat kesal atas tingkah lakunya Nayna. Hayyan pun menenangkan pikirannya dengan menutup mata dan menarik nafas sejenak.

Entah muncul darimana Nayna datang memberikan kejutan. Nayna pun memukul pundak Pak Hayyan dengan keras hingga Hayyan membuka mata.

"Lagi-lagi kamu yaa Nayna, emang nggak ad kerjaan apa ngerjai Bapak terus," ujar Hayyan mendengus kesal akibat ulah Nayna.

" Hahahaha, yeeey siapa yang menganggap kamu bapak-bapak, kamu itu oppa hahah?" ucap Nayna sambil tertawa.

Nayna pun pergi secepat kilat meninggalkan Hayyan yang lagi menahan emosinya.

"Ya Tuhan, pagi-pagi sudah bertemu si pengacau. Jangan sampai dikehidupanku akan datang, bertemu dengan Nayna bisa rusak kehidupan gue," ujar Hayyan dengan muka kesalnya.

Aktivitas pagi pun berjalan lancar dengan berbagai kegiatan siswa.

"Nay, loe dipanggil Pak Hayyan thu. Btw loe suka banget sih ngeselin Pak Hayyan," ucap Sela teman sebangku Nayna.

"Ehm, itu kan karena dia duluan seenaknya kasih hukuman yang berat," ucap Nayna dengan bibir sekonyong-konyong membicarakan Hayyan.

" Permisi Pak Hayyan, ada apa memanggil saya?" ucap Nayna dengan muka masam.

"Tolong buku ini bagikan ke kelasmu dan tulis teori ini dipapan nanti Bapak masuk ketika tulisannya selesai, karena Bapak punya urusan sebentar," ucap Hayyan menyerah buku tersebut ke Nayna.

"Pak, kalau bicara tatap mata yang disuruh bukan melengos, hayooo Pak Hayyan mau nelpon pacarnya yaa," gumam Nayna ngomel.

"Eits, bisa diam nggak mulut kamu. Ini ruangan guru, cepat kerjakan yang Bapak suruh," ujar Hayyan dengan wajah kesal.

"Oke deh, awas yaa rindu sama saya Pak Hayyan" ujar Nayna berbisik.

Nayna pun pergi meninggalkan ruangan guru dengan penuh riang gembira. Nayna sekretaris di kelasnya selain dia anak yang jahil, hyper aktif namun tomboy serta cuek dengan orang yang membenci membuat sebagian anak menyenangi dan membencinya.

Setelah Nayna menuliskan teori yang disuruh Pak Hayyan, Pak Hayyan pun datang 15 menit setelah tulisan tersebut selesai ditulis. Pak Hayyan pun menjelaskan dengan penuh perhatian kepada siswa. Hingga lagi-lagi Nayna berbuat ulah dengan berbagai pertanyaannya. Sehingga pertanyaan tersebut membuat para siswa ribut atas pertanyaan tersebut. Pak Hayyan pun bisa menjawab pertanyaan Nayna meskipun Nayna tidak puas dengan jawan tersebut.

Jam pelajaran pun usai, Hayyan pun bergumam dalam hati.

[Ingat tujuan awal loe Hayyan, ingaat. Sabar saja menghadapi Nayna] gumamnya dalam hati menenangkan pikirannya dari tingkah Nayna.

Hayyan pun kembali ke kantor mengerjakan sesuatu hal. Saat dia tengah asyik mengerjakan sesuatu hal untuk masuk ke kelas berikutnya.

"Permisi Pak Hayyan, kami boleh masuk," ucap Sela mengetok pintu.

"Boleh masuk saja Sela," ucap Hayyan menjawab.

Sela pun masuk ke dalam ruangan tersebut bersama dengan Nayna.

"Apa yang bisa Bapak bantu Sela?" ucap Hayyan sambil membolak balikkan bukunya.

"Pak, nanti siang pelajaran kita kosong, sedangkan Bapak masih diamanahi untuk kelas kami kan Pak, bagaimana kalau bermain di lapangan saja Pak? jangan teori terus Pak, kita bosan," ucap Sela menjelaskan kedatangannya.

"Oh mau kalian seperti itu, oke lah kalau begitu, Bapak akan mengabulkannya, tunggu saja 10 menit yaa Bapak akan ke kelas kalian," ucap Hayyan menjawab pernyataan Sela.

"Baik Pak, terima kasih," ucap Sela langsung pamit keluar.

"Tunggu Sela, teman kamu Nayna biar di sini dulu ya," ucap Hayyan.

"Oh baik Pak," ucap Hayyan.

"Nayna duduk sebentar dari tadi saya berbicara dengan temanmu, tapi kamu masih saja berdiri," ucap Hayyan bertanya.

"Badan saya lagi tidak sehat Pak, makanya lebih memilih berdiri saja, Bapak mau bicara apa dengan saya?" ucap Nayna bertanya dengan tatapan lesu.

"Ehm tidak ada hanya pesan saya, bisa nggak berlaku sopan dengan saya sebagai guru kalian, emangnya saya tidak punya wibawa sebagai guru," ucap Hayyan bertanya dan memberi nasehat.

"Oke Pak, Nayna akan menurut dan tidak menjahili Pak Hayyan lagi, Nayna mau istirahat ke ruang UKS dulu ya Pak," ucap Nayna pergi begitu saja meninggalkan ruangan Hayyan.

Hayyan hanya terdiam saja dengan sikap Nayna, yang sesuka hatinya. Namun, Hayyan tidak ambil peduli, yang penting Nayna tidak menggangu nya lagi.

Nayna pun sampai di ruangan UKS ditemani dengan Sela yang sedari tadi di depan pintu ruangan Pak Hayyan.

"Nay, kamu pulang saja ya, muka mu pucat banget loe," ucap Sela khawatir.

"Nggak perlu Sela, terima kasih kamu sudah perhatian dengan ku," ucap Nayna langsung berbaring di atas kasur UKS.

"Yaa sudah, aku kembali ke kelas ya Nayna, nanti setelah pelajaran usai aku kesini ya, " ucap Sela khawatir.

"Iyaa Sela, terima kasih yaa sudah menemaniku di UKS," ucap Nayna dengan nada yang lesu.

Nayna pun beristirahat di ruangan UKS. Saat Nayna ingin beristirahat, ada suara yang masuk ke ruangan UKS.

"Nayna, itu kamu bukan," ucap Hayyan bertanya.

"Iya Pak, ini saya," ucap Nayna menjawab.

"Saya meletakkan Minuman dan obat di atas meja ini, segera di ambil ya, nanti di ambil orang lain," ucap Hayyan.

"Iya Pak, ini saya mau berdiri mengambil obat dan minuman dari Pak Hayyan," ucap Nayna mau berdiri.

"Oke baguslah, saya akan kembali ke kelas, cepat sehat ya Nayna," ucap Hayyan pergi meninggalkan ruang UKS tersebut.

Nayna pun pergi menuju meja yang mana ada minuman dan obat buatnya. Setelah selesai dia pun kembali beristirahat.

🌷🌷🌷🌷🌷

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!