NovelToon NovelToon

Sayap Cinta Gadis Kesepian

Pengkhianatan

Brak.

Sepasang kekasih kaget mendengar pintu kamar terbuka. Mereka lebih kaget melihat siapa yang berdiri di depan pintu itu. Sang lelaki segera memakai celana pendeknya.

" Maya, Daniel! kalian?!"

" Ya seperti yang lo lihat, kita sedang bercumbu"

Plak.

Satu tamparan mendarat di pipi lelaki itu.

" Kau!"

" Apa?!"

" Dasar wanita bodoh!" pekik Maya.

Deg.

Jantung Aluna seperti dihimpit ribuan batu besar. Sahabat yang dia kenal lemah lembut itu ternyata mempunyai mulut yang tajam. Apakah ini sifat asli wanita itu?.

" Kenapa lo tega sama gue"

" Lo nggak nyadar ya, Daniel itu cintanya cuma sama gue! bukan sama Lo!"

" Nggak! itu nggak mungkin!"

" Lo tanya aja sama dia" kata Maya.

" Apa benar yang dikatakan Maya, Daniel?"

" Benar, gue cintanya sama Maya"

Deg.

Jantung Aluna berhenti berdetak. Dia tidak menyangka akan mendengar kata-kata itu dari lelaki yang sangat dia cintai. Ternyata mereka berdua berani main serong.

Aluna menatap kedua manusia yang tidak tau diri itu. Dia tidak menyangka akan mendapatkan kado terindah di hari ulang tahunnya yang ke 20 tahun.

" Good, kalian berdua memang cocok. Pasangan sampah!"

Aluna pergi meninggalkan pasangan sampah yang sedang bercumbu itu. Anehnya dia tidak merasa sakit saat Daniel mengatakan kalau dia tidak mencintai dirinya.

Aluna berlari meninggalkan pesta ulang tahunnya. Ya malam ini dia ulang tahun dan ia merayakannya di salah satu hotel terkenal di kota itu.

" Dasar pasangan sampah! kalian pikir cuma kalian yang bisa bercumbu, gue juga bisa" umpat Aluna sambil mengambil gunting.

Dia menggunting gaunnya hingga lutut. Tadinya Aluna memakai gaun yang sangat panjang sampai ke mata kaki.

Aluna melajukan mobilnya ke sebuah klub malam. Malam ini dia akan mencari Om-om tampan, sugar Daddy, atau apalah sebutannya itu. Pokoknya malam ini dia harus berhasil meniduri seorang cowok.

Suara dentuman musik sudah terdengar saat Aluna menginjakkan kakinya di salah satu klub malam yang terkenal di kota itu.

Aluna mendudukkan pantatnya di mini bar. Dia melihat dan menatap sekeliling, mencari target yang akan dia cari.

" Mau pesan minuman apa nona"

" Wine"

Ya Aluna hanya tau dua jenis minuman saja, wine dan juga wiski. Dia memesan wine karena kadar alkoholnya tidak terlalu tinggi.

" Ini nona"

" Terima kasih"

Aluna memang belum pernah mencicipi minuman beralkohol. Nama minuman itu dia tau dari Mbah google. Ya sebelum ke klub tadi dia sempat mencari nama minuman yang sering diminum sama orang ketika di klub malam.

Mata Aluna menatap sosok lelaki tampan yang baru saja masuk kedalam klub. Dia pun tersenyum penuh arti.

" Akhirnya dapat juga ikannya"

Aluna berjalan sambil membawa minumannya, menghampiri lelaki tampan yang baru masuk itu.

" Boleh gabung nggak Om"

Lelaki tampan itu melirik Aluna sekilas dengan ekor matanya. Tapi setelah itu dia melanjutkan obrolannya dengan temannya.

" Om mau tidur bareng saya nggak?"

Uhuk..

Lelaki itu tersedak sama ludahnya sendiri saat mendengar perkataan Aluna tadi. Dia tidak menyangka gadis yang ada di sampingnya itu akan bicara seperti itu.

" Saya tidak minat tidur dengan wanita malam"

Deg.

Wanita malam? apa dia terlihat seperti wanita malam?.

Brak.

Lelaki tampan itu dan juga teman-temannya kaget mendengar meja di gebrak.

" Baiklah kalau Om nggak mau tidur dengan saya. Kalau gitu saya permisi dulu"

Lelaki itu dan juga para sahabatnya melongo melihat gadis yang mengajak tidur tadi pergi begitu saja.

" Sial! gue cuma ngajak dia tidur, tapi dia malah bilang gue wanita malam"

Aluna meneguk wine yang ada dia bawa sedari tadi. Pahit, itulah yang dia rasakan saat pertama kali minuman itu masuk kedalam mulutnya.

" Minuman apaan nih?"

Walaupun rasanya pahit, tapi Aluna meneguk lagi dan lagi wine itu. Sampai akhirnya dia mabuk. Aluna pergi meninggalkan klub itu dalam keadaan mabuk. Sepanjang jalan dia meracau tidak karuan. Bahkan dia mengumpat setiap mobil yang lewat.

" Dasar wanita gila!" teriak salah satu pengendara mobil yang kebetulan lewat.

Alunan duduk di pinggir jalan. Dia masih saja bicara yang tidak jelas. Terkadang dia menangis dan juga tertawa sendiri. Dia benar-benar seperti orang yang tidak waras.

" Kenapa nggak ada orang tulus mencintai gue, bahkan Om tadi pun menolak gue, apa gue kurang cantik!" racau Aluna.

Sebuah mobil mewah berhenti tepat di depannya. Pintu mobil terbuka dengan otomatis. Aluna mendongakkan kepalanya melihat siapa yang ada di dalam mobil itu.

" Eh, Om tampan. Kenapa om bisa ada di sini?"

" Masuk!"

" Ck"

" Saya bilang masuk!"

" Emangnya Om siapa? lagian Om sendiri yang menolak saya tadi saat di dalam klub. Sekarang Om pergi sana!"

Lelaki tampan itu terlihat sangat kesal. Tapi setelah itu dia meminta sopirnya untuk melajukan mobilnya, dan meninggalkan Aluna sendirian di sana.

Belum terlalu jauh mobil lelaki tampan itu menjauh, Aluna pingsan dan tidak sadarkan diri. Sontak mobil mewah tadi mundur kebelakang.

Lelaki tampan itu menggendong Aluna masuk kedalam mobilnya. Setelah itu mobil mewah itu melaju meninggalkan tempat itu.

To be continue.

Hy Reader terzayang, jumpa lagi di novel terbaru Feby 🤗🤗

Semoga kalian suka😘😘

Happy Reading 😚😚

Mahkota ku

Cahaya matahari berhasil mengusik tidur seorang gadis cantik. Dia mengejapkan matanya menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam retina matanya.

" Ini dimana? ini bukan kamar gue"

Gadis cantik itu mendengar bunyi gemericik air dari arah kamar mandi.

Apa dia sedang berada di kamar seorang laki-laki?. Aluna mengingat-ingat kejadian semalam. Setelah itu dia melihat tubuhnya yang tertutup selimut.

Deg.

Tubuhnya polos tanpa sehelai benang pun. Apa dia sudah melakukannya dengan lelaki yang ada di kamar mandi itu.

" Gue harus kabur dari sini, bagaimana orang yang tidur sama gue itu om-om pendek dan perutnya buncit. Iih nggak banget"

Aluna mencari baju yang dia pakai semalam. Dia kaget karena baju yang dia pakai sudah tidak berbentuk lagi. Dia bisa membayangkan betapa buasnya lelaki yang tidur bersama dengannya itu.

" Pakai ini aja"

Aluna memakai kemeja yang ada di lemari. Ia yakin kemeja itu milik lelaki yang sedang mandi itu. Dia segera memakai kemeja yang agak kebesaran di tubuhnya.

Setelah itu dia mengambil dua puluh lembar uang seratus ribu di dalam dompetnya. Dia meletakkan uang itu di atas nakas dan secarik kertas. Setelah itu dia pergi meninggalkan kamar itu.

Akhirnya Aluna berhasil keluar dari kamar itu. Dia baru ingat kalau mobilnya tertinggal di parkiran klub. Ia memesan taksi online dari aplikasi yang ada di ponselnya.

" Dengan nona Aluna"

" Ya saya sendiri"

" Saya sopir taksi yang anda pesan tadi nona"

" Ah iya. Tolong antarkan ke jalan xx ya Pak"

" Siap nona"

Taksi itu melaju meninggalkan area apartemen mewah itu. Sepanjang jalan Aluna memikirkan siapa lelaki yang tidur dengannya semalam. Sialnya dia tidak bisa mengingat wajah lelaki itu.

Setelah menempuh perjalanan selama 25 menit, akhirnya Aluna sampai di tempat klub semalam. Ia turun dari taksi setelah membayar tarif yang tertera di layar berukuran segiempat itu.

" Makasih Pak"

" Sama-sama non"

Sopir taksi itu melajukan kembali mobilnya. Dia tidak menyangka wanita yang baru saja memesan taksinya itu seorang wanita malam.

Hidup di kota memang keras. Gumam sopir taksi itu.

Aluna mengambil mobilnya di parkiran. Setelah itu dia melajukan mobilnya meninggalkan klub malam itu. Ini terakhir kalinya dia menginjak kaki di sana.

Aluna melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Dia ingin segera membersihkan dirinya. Ia tidak menyangka akan melakukan hal bodoh seperti semalam. Dan lagi dia tida tau siapa orang yang sudah tidur dengannya.

Bayangan laki-laki yang pendek dan juga gendut, selalu melintas di pikirannya. Seharusnya dia tidak pergi begitu saja tadi. Ia harus memastikan kalau yang tidur dengannya bukanlah Om-om perut buncit. Aluna merutuki dirinya yang bodoh.

" Tapi tenang, setidaknya gue sudah meninggalkan uang untuk membayar jasanya tadi malam"

Tanpa terasa dia sudah sampai di rumahnya. Rumah yang di belikan bokap nya, saat dia berulang tahun yang ke 17 tahun. Berarti sekarang sudah genap tiga tahun dia tinggal di rumah itu.

" Aluna pulang"

" Non Aluna sudah pulang"

" Bibik, Aluna kangen"

" Baru satu malam nggak ketemu bibik masa udah kangen aja. Oh iya, bagaimana pesta ulang tahunnya?"

Hah!

" Kacau Bik"

" Kacau, kok bisa?"

" Daniel selingkuh Bik"

" Maksud nona, Den Daniel punya pacar lagi?"

" Iya, dan bibik tau pacarnya siapa?"

" Nggak non"

" Maya, Bik" kata Aluna sambil menangis.

Mbok Ijah memeluk nona mudanya itu. Ya dia sudah menganggap nona mudanya itu sebagai putrinya. Dia juga yang sudah mengasuh Aluna sedari kecil. Jadi dia tau bagaimana sifat dan watak Aluna.

Walaupun dia terkenal nakal di kampus, itu semata-mata dia lakukan untuk mendapatkan perhatian dari orang-orang. Maka dari itu dia selalu membuat masalah.

" Sudah, ikhlaskan. Berarti Daniel itu bukan lelaki yang baik untuk non Aluna. Dan Maya juga bukan teman yang baik untuk non Aluna "

" Bibik benar, mereka berdua memang tidak pantas kenal dengan Aluna"

" Nah itu baru benar. Eh, ini baju siapa yang nona pakai?"

Deg.

Gawat! bibik nggak boleh tau, ini belum saatnya bibik tau.

" Ini baju teman Aluna Bik, soalnya kemarin baju Aluna basah. Karena nggak bawa baju ganti, jadi Aluna pinjam baju dia"

" Lucu liat non pake baju kebesaran gitu. Aduh hampir saja lupa" kata Bik Ijah sambil menepuk jidatnya.

" Apa Bik?"

" Kado dari tuan dan nyonya sudah sampai. Hadiahnya bibik taruh di kamar non Aluna"

" Biarkan saja Bik. Aluna tidak butuh kado dari mereka. Aluna ke kamar dulu ya Bik, mau mandi"

" Baik non"

Bik Ijah menatap kepergian nona nya dengan sendu. Dia tau betapa inginnya gadis cantik itu ingin hidup bersama dengan kedua orang tuanya. Tapi apalah daya, kedua orang tuanya memilih untuk berpisah di saat umur Aluna 14 tahun. Semenjak itulah Aluna ingin tinggal dengannya.

Sebelum tuannya memberikan rumah, dia dan nona mudanya tinggal dikontrakkan selama tiga tahun. Setelah nona mudanya berumur 17 tahun barulah tuan besar membelikan rumah sebagai kado ulang tahunnya. Walaupun gadis cantik itu sempat menolak, tapi karena kasihan dengan dirinya, akhirnya dia memutuskan untuk menerima rumah ini. Dia selalu berdoa supaya nona mudanya supaya mendapatkan kebahagiaan yang berlimpah.

Di tempat lain.

Seorang lelaki dewasa baru saja keluar dari kamar mandi. Ia baru selesai membersihkan dirinya. Saat melewati tempat tidurnya, dia merasa ada yang hilang. Ia baru teringat, kalau semalam membawa seorang gadis ke apartemennya.

" Kemana dia?"

Lelaki itu mencari ke seluruh sudut ruangan kamarnya. Dia takut gadis itu bunuh diri, karena dia tau betul betapa kacaunya gadis itu semalam.

Dia tidak menemui dimana pun gadis itu. Ia berpikir kemana perginya gadis itu. Sedangkan apartemennya di kunci. Dia mencari kartu akses untuk masuk ke apartemennya ternyata kartu itu sudah ada di bawah pintu.

Lelaki itu mengambil ponselnya di atas nakas. Ia akan menghubungi nomor asistennya. Saat akan mengambil ponselnya, dia melihat uang dan juga secarik kertas. Ia membaca isi kertas itu.

" Sial, dia pikir gue cowok apaan!"

Lelaki itu meremas kertas itu dan membuangnya ke tong sampah. Ia menghubungi nomor asistennya.

" Hallo bos"

" Tolong periksa CCTV apartemen gue, sekarang!"

Tut.

Tanpa menunggu jawaban dari seberang, lelaki itu langsung melemparkan ponselnya ke atas kasur.

" Awas kau gadis nakal "

Ting.

Bunyi pesan masuk ke dalam ponsel lelaki itu. Dia segera mengambil ponselnya yang sempat dia lemparkan tadi.

Ternyata pesan itu dari asistennya. Ya di akui kinerja asistennya itu patut di acungi jempol. Karena dia selalu bekerja dengan cepat dan akurat.

Lelaki itu memutar video yang di kirim asistennya. Ia tersenyum melihat gadis nakal itu keluar dari apartemen dengan memakai kemejanya.

" Ck,, berani mencuri kemejaku, sungguh gadis yang berani"

Lelaki itu kembali menghubungi nomor asistennya. Tidak butuh waktu lama telpon pun tersambung.

" Tolong cari identitas wanita yang ada di video itu. Jangan sampai ada informasi yang terlewatkan. Sesampai saya di kantor informasi itu sudah harus ada. Mengerti?"

" Mengerti bos"

Panggilan berakhir. Dia meletakkan ponselnya kembali. Lelaki itu berjalan menuju lemari untuk mengambil pakaian kantornya. Ia sudah tidak sabar ingin tau siapa gadis nakal itu.

To be continue.

Jangan lupa like komen dan juga votenya 🤗🤗

Happy Reading 😚😚.

Kesedihan

Aluna menatap tubuhnya di cermin. Ia tidak menyangka kalau dia sudah tidur dengan lelaki yang tidak dia tau asal usulnya. Bahkan dia menyerahkan mahkota miliknya begitu saja. Tapi anehnya kenapa dia tidak merasakan sakit di bagian intinya.

Huuufftt..

Daripada memikirkan kejadian itu lagi, lebih baik dia segera membersihkan dirinya. Aluna merendam tubuh ke dalam bathtub. Nyaman itulah yang ia rasakan saat air hangat itu menyentuh tubuhnya.

" Ini gara-gara Daniel dan Maya sialan itu. Awas aja mereka nanti" ucap Aluna dengan kilatan api kemarahan dimatanya.

Setelah 30 menit lamanya bagi dia untuk membersihkan dirinya. Setelah dirasa cukup barulah dia menyudahi ritual mandinya.

Ia berjalan menuju lemari pakaiannya. Dia melirik kado yang ada di atas kasurnya. Kado yang di berikan oleh kedua orang tuanya.

Dering ponsel menghentikan langkahnya. Tapi setelah itu dia melanjutkan langkahnya kembali. Karena Ia tau siapa yang meneleponnya.

Selesai berpakaian ia mengambil kado yang di berikan kedua orang tuanya. Ia meletakkan kado itu di dalam lemari. Ya, lemari yang dia beli untuk menyimpan semua kado yang di berikan kedua orang tuanya beberapa tahun belakangan ini.

Aluna menyimpan kado itu begitu saja, tanpa membuka terlebih dahulu kado itu. Ia menatap semua kado yang ada di dalam lemari itu. Air matanya jatuh tanpa permisi terlebih dahulu padanya.

" Aluna tidak butuh kado. Aluna hanya butuh mama sama papa" tangisnya.

Ya setelah punya keluarga masing-masing. Mama dan papanya memang jarang menemuinya. Bukan jarang lagi, tapi tidak pernah lagi bertemu dengannya.

" Pernahkah sekali saja kalian memikirkan Aluna. Aluna juga anak mama sama papa"

Hanya itulah yang dia butuhkan sekarang. Dia hanya butuh mama dan papanya datang untuk menemuinya. Bukan kado yang tak bisa memeluk dia dengan hangat. Karena kelamaan menangis akhirnya Aluna tertidur.

🍃🍃🍃

Perusahaan Wesley Group.

Seorang lelaki tampan sedang serius membaca isi kertas yang di serahkan oleh asistennya. Ya lelaki tampan itu adalah David Jude Wesley. Seorang CEO perusahaan Wesley Group.

" Kamu yakin nggak ada informasi yang terlewatkan"

" Yakin tuan"

Lelaki tampan itu kembali fokus membaca kata demi kata yang tertulis di kertas putih itu. Dia tersenyum melihat foto yang di cantumkan oleh asistennya di sana. Sudut bibirnya sedikit terangkat membentuk senyuman.

Ternyata penglihatan gue tidak salah. Kalau kamu gadis baik-baik yang ingin berubah jadi nakal.

" Jadi kemarin ulang tahunnya?"

" Iya tuan, dan dia juga mengadakan pesta di hotel kita"

" Wow sangat menarik"

" Ini rekaman CCTV yang ada di hotel kita pada malam itu tuan" kata sang asisten sambil memberikan flashdisk.

" Kau memang tau apa yang ku inginkan"

David memasang flashdisk itu ke laptopnya. Dia penasaran seperti apa pesta ulang tahun gadis nakal itu.

Mata David terbelalak saat melihat adegan sepasang kekasih sedang asik bercumbu. Tapi bukan pasangan itu yang membuat dia tertarik tapi gadis yang baru datang mengganggu kesenangan sepasang manusia yang sedang asik bercumbu itu.

" Kau memang gadis bar-bar ku"

Asisten David kaget mendengar ucapan tuanya barusan, apa dia bilang tadi ' gadis bar-bar ku' sepertinya sudah terjadi sesuatu antara tuan dan gadis yang di bilang bar-bar itu.

" Apa kamu tidak tau wanita yang ada di dalam video ini?" tanya David pada asistennya.

Gimana mau tau, saya baru pertama kali melihatnya. Jadi mana mungkin saya tau. Batin asisten itu dalam hati.

" Tidak tuan"

" Semalam wanita ini mengajak saya untuk tidur bersama"

" Hah!"

" Ya sungguh wanita yang berani. Apa dia tidak mengenal siapa saya?"

" Mungkin tidak tuan. Kalau dia kenal mana berani dia mengatakan itu pada anda"

" Tapi semalam saya memang tidur dengan gadis ini"

" Apa! terus bagaimana keadaan tuan?" tanya sang asisten sangat khawatir. Ya dia tau kalau tuannya itu mempunyai penyakit OCD akut. Dia tidak bisa di sentuh sembarangan orang.

" Anehnya saya tidak jijik ataupun gatal-gatal saat menyentuh gadis itu"

Flash On.

David ragu ingin menggendong tubuh gadis yang sedang pingsan di depan matanya itu. Dia ingin sekali menggendongnya, tapi dia takut penyakitnya akan kambuh saat menyentuh gadis itu.

" Biar saya saja yang menggendong nona ini tuan"

" Jangan!" pekik David saat sopirnya mau menyentuh wanita itu. " Biar saya saja"

David menggendong tubuh Aluna yang sudah pingsan. Mungkin dia kebanyakan minum, jadi dia mabuk berat dan pingsan. Pertama-tama David mencoba menyentuh Aluna tanpa sapu tangan. Karena tidak ada reaksi apapun pada tubuhnya barulah dia menggendong tubuh Aluna ke dalam mobil.

Mobil mewah itu melaju meninggalkan tempat itu. Sepanjang perjalanan David menatap wajah gadis yang sedang tidak sadarkan diri itu. Dia menyingkirkan rambut yang menutupi wajah Aluna.

Cantik.

Itulah yang David lihat. Kalau gadis yang sedang tidak sadarkan diri itu memang cantik. Tanpa terasa mobil mewah itu sampai di apartemen mewah miliknya.

" Bapak boleh pulang Pak, besok jemput lagi saya ke sini" kata David setelah turun dari mobil.

" Baik tuan"

David membawa Aluna ke dalam apartemennya. Dia masuk kedalam lift dengan Alunan yang masih dalam gendongannya.

Ting.

Saat pintu lift terbuka, lelaki tampan itu membawa Aluna masuk kedalam apartemennya. Dia membaringkan tubuh Aluna di atas kasur empuk miliknya.

David bingung harus bagaimana. Dia harus membersihkan tubuh Aluna. Karena tubuh Aluna bau minuman. Dia tidak mungkin membangunkan gadis yang sedang pingsan itu.

Dia mengambil baskom kecil, kemudian dia mengisi baskom kecil itu dengan air hangat. Setelah itu dia mengambil handuk kecil untuk membersihkan tubuh Aluna.

Ia membuka pakaian gadis cantik itu, karena susah, Dia terpaksa merobek gaun milik Aluna. Sekarang tubuh Aluna hanya tertutup sama bra dan juga CD penutup mahkotanya.

David susah payah menahan hasratnya. Bagaimana pun dia itu lelaki normal dan di depannya ada wanita cantik dengan tubuh yang sangat menggoda iman.

Tahan Dav, Lo nggak boleh merusak gadis ini. Kata David pada dirinya sendiri.

Ia mulai membuka penutup terakhir tubuh Aluna. Dan sekarang tubuh Aluna polos tidak memakai sehelai benang pun. Lagi-lagi David susah menahan hasratnya. Apalagi miliknya sudah mulai on.

Sial! gue harus bisa tahan.

Dengan sangat hati-hati David membersihkan tubuh Aluna. Dia merasa ditantang oleh dua gunung kembar yang ada di hadapannya itu. Ia mencoba menyentuh salah satu gunung itu.

Lembut dan kenyal itulah yang dia rasakan saat menyentuh gunung itu. Dia mendekatkan mulutnya pada puncak kecil yang berwarna merah muda itu. Saat dia akan menikmati puncak kecil itu, kesadarannya kembali.

" Astaga, apa yang sudah gue lakukan"

David menutup tubuh Aluna dengan selimut, setelah itu dia juga membersihkan dirinya kedalam kamar mandi. Dia tidak ingin berlama-lama dekat gadis itu. Bisa-bisa nanti dia khilaf.

Selesai membersihkan diri dan memakai baju tidurnya, David ikut bergabung dengan Aluna. Ia membaringkan tubuhnya di samping gadis cantik itu.

" Bukankah tadi kau ingin tidur denganku. Sekarang keinginan mu sudah terkabul" kata David sambil mengecup kening Aluna. Setelah itu diapun terlelap.

Flash Off.

Hai Reader terzayang, mana nih dukungannya untuk karya receh Feby ini🤗🤗

Happy Reading 😚😚

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!