Dihamili Idolaku
°.• 01 - Terkenal •.°
Mentari pagi menyinari gedung-gedung kota, orang-orang bangun dari tidurnya dengan niat akan bekerja dengan penuh semangat hari ini
Pertama kali yang mereka buka adalah ponselnya, dilayar mereka tertera berita kemarin malam yang sedang booming di masa ini
Berita :
Zidan Rafael, seorang aktor terkenal kembali meraih piala diajang aktor terpopuler tahun ini!
@arri_/
Woahh! Zidan menang kembali! Ini sudah yang kelima kalinya!
@istrizidan
Gak perlu kagum, Zidan memang pantas memenangkan penghargaan ini!
Dan banyak komentar yang membanjiri di media sosial mereka
Arabella Fransisco
Nanti siang ada wawancara dengan para media, setelah itu ada jamuan dengan aktor-aktor besar di Hotel
Zidan Rafael
Hem [ berjalan tanpa menatap sekertaris nya ]
Arabella Fransisco
Ada kontrak baru dengan entertainment yang lain, jika kau tertarik beri tau aku, agar bisa cepat di proses
Zidan Rafael
Aku tau [ dingin ]
• Zidan Rafael •
Aktor terkenal dan tertampan didunia, dia berada di posisi pertama dalam hal ketampanan, aktingnya luar biasa, tapi sikap dinginnya masih tetap sama dengan semua orang kecuali fans-fans nya
Zidan Rafael
[ memainkan ponselnya ]
@arri_/
Zidan lebih tampan! Dia memang pantas menjadi pemenang disini!
@ckkk_1
Heh! Kalian tu dibutakan semua! Jelas-jelas Theo lebih tampan! Zidan itu laki-laki tidak baik! Dia sombong!
Zidan Rafael
( Kenapa mereka bertengkar untuk hal yang sudah jelas, cih... )
Arabella Fransisco
Bersiap-siap lah, wawancara akan dimulai 30 menit lagi
Zidan Rafael
Hem [ bangun ]
Sementara itu, di dunia yang sangat-sangat berbeda, hiduplah gadis polos sedang belajar di kelasnya
Laluna Saraswati
[ kaget ]
•••
Lo ngapain disini?! Keluar!
Laluna Saraswati
Ini meja ku, memangnya kenapa? Aku ingin belajar
•••
Ooo lo udah mulai berani ya
[ mencengkram kuat dagu Luna ]
Laluna Saraswati
Akhhhh....!! [ meringis kesakitan ]
Laluna Saraswati
[ melirik ]
Ka- Kakak... [ lirih ]
Lia Xavier
Lepas lepas! [ menarik Luna ] Kalian gak berhak atas Luna!
Laluna Saraswati
Kakak-- Arhhggg...!!
Lia Xavier
[ menarik rambut Luna ] Cuman gua yang berhak! Kalian semua robek bukunya!
Laluna Saraswati
[ menggeleng sambil menangis ]
Ja- Jangan kak... [ lirih ]
Laluna Saraswati
Aarhggg...!! Lepasin kak...!! [ menangis ]
Lia Xavier
Lo mau lepas ha?!
Laluna Saraswati
Shhhhttt... [ memegang dadanya ]
Lia Xavier
Hahaha! Dasar cupu! Murahan! Penyakitan!
Laluna Saraswati
Hiks hiks ka- kakak--
Laluna Saraswati
Arhgggg...!! [ meringis kesakitan ]
Lia Xavier
Jangan panggil gua kakak! Gua jijik! Lo tu cuman beruntung karena Daddy gua! Lo cuman anak tiri pembawa sial!
Lia Xavier
[ mendorong Luna ] Kuy lah ke kantin, biarin dia nangis kek orang gila disini [ smirk ]
Tidak ada yang bisa berkutik untuk membantu Luna, semuanya pergi dari kelas itu
Laluna Saraswati
Hiks sa- sakit... [ memejamkan matanya ]
Laluna Saraswati
Ma- Mama... [ lirih ]
Laluna Saraswati
[ mengambil kotak obatnya di tas ]
Laluna Saraswati
[ melihat obatnya yang berceceran ]
Arhggg....!
Laluna Saraswati
[ mengambil obat lalu meminumnya ]
Laluna Saraswati
Hah...! Hah...! [ mengatur napasnya ]
Laluna Saraswati
Hiks hiks... Mama... Luna gak bisa... [ menangis ]
💐 Laluna Saraswati 💐
Gadis SMA yang ditinggalkan oleh Ibunya saat dia melahirkan Luna, dan Ayahnya meninggal karena kecelakaan kebakaran. Hidupnya hanya tersisa Ibu tirinya dengan kakak tirinya
Laluna Saraswati
[ terduduk lemas di lantai ]
( Ma, kenapa Mama gak izinin Luna ketemu Mama...? Luna gak cukup kuat buat nge hadapin semua ini... )
Laluna Saraswati
[ menggeleng cepat ]
Gak gak, Luna kamu udah janji depan makam Ibu, gak boleh nyerah gitu aja, tetep semangat Lun!
[ tersenyum tipis walau menyakitkan ]
Lia Xavier
[ melempar sepatunya ke arah Luna ]
Mommy! Lia balik!!
Laluna Saraswati
[ membereskan sepatu Lia ]
Clara Xavier
Anak Mommy [ senyum lebar ] Gimana sekolah nya sayang?
Lia Xavier
Baik Mommy! Lia bahagia banget hari ini
Clara Xavier
Oh iya? Hari ini kamu ngapain aja?
Laluna Saraswati
[ diam menatap Clara ]
Clara Xavier
[ menatap tajam Luna ]
Ngapain disana? Sana cepet masak!
Laluna Saraswati
I- Iya [ buru-buru ke dapur ]
Clara Xavier
Kita ke kamar aja sayang, sambil kamu istirahat, anak Mommy gak boleh capek
Laluna Saraswati
[ melirik Clara dan Lia ]
Laluna Saraswati
[ menghela napas ]
( Aku rindu Daddy... )
Laluna Saraswati
[ mengusap wajahnya sekilas lalu kembali memasak ]
Laluna Saraswati
[ menatap Lia dan Clara yang makan sangat lahap ]
Lia Xavier
Mommy, Lia disuruh beli buku buat ujian nanti, bisa kan?
Clara Xavier
Bisa kok, kamu gak boleh sampai telat tentang sekolah Oke?
Laluna Saraswati
Ummm... Mommy... [ ragu ]
Clara Xavier
[ menatap tajam Luna ]
Laluna Saraswati
Ma- Maksud ku Nyonya, a- apa aku juga bisa meminta uang?
Laluna Saraswati
Un- Untuk pembelian buku, aku harus ikut agar bisa masuk lomba
Laluna Saraswati
[ kaget ]
Clara Xavier
Gimana caranya kita mau beli buku mu kalau kau tidak bekerja sekarang?!
Laluna Saraswati
[ kaget ] A- Aku akan bekerja, setelah--
Lia Xavier
Tuh kan Luna mulai malas sekarang Mom, Mommy sih terlalu manjain dia
Laluna Saraswati
[ menggeleng cepat ]
Lu- Luna cuman--
Clara Xavier
Stop! Udah cukup! Sekarang cari uang buat beli buku Lia!
Laluna Saraswati
Ta- Tapi Mom--
Laluna Saraswati
[ kaget ] I- Iya...
Laluna Saraswati
[ mengambil tas nya ] Luna berangkat dulu ya
Lia Xavier
Kita juga udah tau kok [ menghirup aroma ayam goreng ]
Laluna Saraswati
[ diam lalu pergi ]
Lia Xavier
Mom Mom, Mommy yakin Luna bisa jadi tulang punggung kita?
Clara Xavier
Gampang, kalau dia gak mau, Mommy udah siap pakai cara terakhir Mommy [ smirk ]
Clara Xavier
Ada deh, sekarang lanjutin makannya dulu
Arabella Fransisco
Setidaknya sapa mereka, kenapa kau hanya minum disini saja! [ berbisik ]
Zidan Rafael
Aku kesini bukan atas kemauan ku [ meneguk minuman di tangannya ]
Arabella Fransisco
Haiss! Kenapa dulu aku melamar kerja bersama mu!
Zidan Rafael
Kau ingin aku pecat?
Arabella Fransisco
Baik, aku tutup mulut
Zidan Rafael
[ mendongak ]
Theo Cristian
Senang bertemu dengan anda Tuan Rafael [ senyum ]
Zidan Rafael
Hem, aku juga [ dingin ]
Theo Cristian
Boleh aku bergabung?
Zidan Rafael
[ diam tidak menjawab ]
Theo Cristian
[ duduk di depan Zidan ] Bagaimana kabar mu? Apa kau baik-baik saja?
Zidan Rafael
[ menkode sekertaris nya ]
Arabella Fransisco
[ mengerti lalu pergi ]
Zidan Rafael
Kabar ku baik Tuan Cris
Theo Cristian
Jangan terlalu formal, aku hanya bercanda tadi
Theo Cristian
Ahh, ini namanya kebebasan, akhirnya aku bisa bertemu dengan dirimu
Theo Cristian
Kau tau? Manajer ku sangat mengekang ku belakangan ini, menyebalkan
Zidan Rafael
[ hanya menatap sambil menyeruput minumannya ]
Theo Cristian
Ehh? Kau bisa minum? Wah kemajuan besar
Theo Cristian
Ambilkan pesanan ku
Theo Cristian
Selamat atas keberhasilan mu Zidan, kau sekarang menjadi bahan pembicaraan di seluruh negeri, kau harus bangga atas itu
Zidan Rafael
Terimakasih [ dingin ]
Theo Cristian
Ah, terimakasih banyak
Zidan Rafael
[ ingin minum ]
Theo Cristian
[ membuang isi gelas Zidan ]
Theo Cristian
Mari kita lakukan, seperti waktu kuliah dulu
Theo Cristian
[ menuangkan minuman di gelas Zidan ] Mari bersulang!
Theo Cristian
Cheers! [ menyatukan gelasnya dengan Zidan ]
Zidan Rafael
[ menatap minuman di hadapannya ]
Theo Cristian
Kenapa tidak diminum? Ayo lah sedikit saja
Zidan Rafael
( Mungkin yang aku dengar salah... )
Zidan Rafael
[ meminum minuman itu ]
🌚 Like
🌚 Spam Comen
🌚 Hadiah + Vote
°.• 02 - Hentikan! •.° [ ++ ]
Laluna Saraswati
[ mengelap keringat nya ]
( Capek banget... )
Luna bekerja serabutan, hari ini dia bekerja sebagai cleaning servis di sebuah hotel
Laluna Saraswati
[ memegang dadanya ]
( Aku belum makan, aku juga belum minum obat... )
Laluna Saraswati
Arhggg... [ meringis kesakitan ]
Laluna Saraswati
[ melihat sekitar ]
( Semoga aku tidak ketahuan... )
Laluna Saraswati
[ masuk salah satu kamar ]
Zidan Rafael
[ merasa panas ]
( Kenapa kepalaku pusing banget... )
Theo Cristian
[ menaikan alisnya ] Zidan?
Theo Cristian
Zi? [ memegang Zidan ]
Zidan Rafael
[ kaget ] A- Apa?
Theo Cristian
Kamu gapapa? Kok berkeringat?
Zidan Rafael
Eng- Enggak...
Theo Cristian
[ senyum ] Aku ke toilet dulu ya, jangan kemana-mana
Zidan Rafael
( Aku harus pulang, gak boleh disini lagi... )
Zidan Rafael
[ beranjak bangun ]
Zidan Rafael
[ berjalan ke arah lift ]
Zidan Rafael
[ memejamkan matanya ]
( Reaksi ini... Mirip... )
Zidan Rafael
[ berjalan keluar ]
Zidan Rafael
( Dimana aku...? )
Pandangan Zidan mulai buram, yang dia hanya lihat cahaya yang berasal dari dalam kamar
Zidan Rafael
[ masuk dengan sempoyongan ]
Zidan Rafael
[ mencuci wajahnya di westafel ]
Zidan Rafael
( Panas... Aku butuh yang lain... )
Zidan Rafael
[ menutup pintu ]
Laluna Saraswati
[ kaget ]
( Yatuhan, apa aku ketahuan?? )
Zidan Rafael
[ jatuh di atas tempat tidur ]
Laluna Saraswati
[ kaget ] Ma- Maaf! Aku akan mulai bekerja kembali! Maafkan aku!
Zidan Rafael
[ melirik Luna ]
Zidan Rafael
[ menarik nya ]
Laluna Saraswati
[ terdiam ]
Zidan Rafael
[ menatap Luna dalam ]
Laluna Saraswati
Tu- Tuan, bi- bisakah anda--
Laluna Saraswati
Mmmpppttt!!
Laluna Saraswati
[ berusaha memberontak ] Mmpptt!!
Zidan Rafael
[ menggigit bibir Luna ]
Laluna Saraswati
Awww...!!
Laluna Saraswati
Hiks hiks [ menangis ]
Zidan Rafael
[ menatap Luna ]
Laluna Saraswati
Hiks le- lepas... [ lirih ]
Zidan Rafael
[ di atas Luna ]
Laluna Saraswati
Hiks lepas! [ menangis ] Aku tidak mau! Lepas! Lepas!!
Zidan Rafael
[ mengusap bibir Luna ]
Zidan Rafael
Diam, nanti ketahuan
Laluna Saraswati
Hiks lepas! Dasar pria mesum! Lepaskan aku!
Laluna Saraswati
[ berlari keluar ]
Laluna Saraswati
Mmmpppttt!! Lepas!!
Laluna Saraswati
Akhh... [ pingsan ]
Zidan Rafael
Dasar menyusahkan!
Zidan Rafael
[ memainkan Luna ]
Zidan Rafael
Mmmpppttt... [ minum ]
Laluna Saraswati
[ tidak sadarkan diri ]
Zidan Rafael
[ melepas kancing Luna ]
Zidan Rafael
[ menyentuh satu persatu ]
Zidan Rafael
[ mencium nya ]
Zidan Rafael
( Shhhttt... Adik ku.... )
Laluna Saraswati
Emmm... [ membuka matanya perlahan ]
Zidan mengambil sebuah gelas yang berisi minuman yang sudah diberi obat, Zidan langsung memaksa Luna untuk meminum minuman itu secara paksa
Luna memberontak, dia sampai tidak sadarkan diri, setelah dia sadar, dia merasa perut nya hangat dan mulailah permainan mereka
🌚 Like
🌚 Spam Comen
🌚 Hadiah + Vote
°.• 03 - Gampang •.°
Untuk yang belum baca episode 1 dan 2 hasil revisi silahkan baca ulang agar kalian bisa mengerti alur ini
Zidan Rafael
Uhhhg... [ mengerjapkan matanya ]
Zidan Rafael
( Aku dimana? Kenapa ini seperti di kamar hotel? )
Zidan Rafael
Shhhttt... [ merasa punggungnya kesakitan ] Aku ini kenapa...?
Zidan Rafael
[ melihat ke sampingnya ]
Laluna Saraswati
[ tidak sadarkan diri ]
Zidan Rafael
[ kaget ]
( Kenapa wanita ini ada disini?? Dengan tidak memakai pakaian sama sekali?! )
Zidan Rafael
( Jangan-jangan... )
Zidan Rafael
Nona? [ membalikan tubuh Luna ]
Zidan Rafael
[ kaget ]
( Kenapa hidung dan kakinya berdarah?? Apa yang aku lakukan?? )
Zidan Rafael
Nona? Kau dengar aku?
Zidan Rafael
[ memeriksa suhu tubuh Luna ]
( Dingin... )
Zidan Rafael
[ memeriksa detak jantung Luna ]
( Jangan bilang... )
Zidan Rafael
[ menelpon seseorang ]
Arabella Fransisco
📞 Yak! Kau dari mana saja?!
Zidan Rafael
📞 Aku punya masalah... [ lirih ]
Arabella Fransisco
📞 Masalah baru apa lagi yang kau buat?!
Zidan Rafael
📞 Aku... Membunuh seorang gadis...
Arabella Fransisco
📞 APA?!
Arabella Fransisco
[ menutup hidung nya ] Yak! Kenapa disini bau darah?!
Arabella Fransisco
[ melihat Zidan yang terus berusaha membangunkan Luna ]
Arabella Fransisco
Ka- Kau benar-benar--
Zidan Rafael
Cepat panggil ambulan
Arabella Fransisco
Baik! [ keluar ]
Zidan Rafael
Hey Nona, bangun, jangan menakuti ku seperti ini!
Zidan Rafael
ARABELLA! KENAPA KAU LAMA SEKALI?!
Arabella Fransisco
Bawahan ku akan datang! Mereka tidak bisa naik ke atas dengan keadaan kau seperti ini, kau harus membawanya!
Zidan Rafael
Tapi identitas ku?
Arabella Fransisco
Pakai ini [ memakaikan masker dan topi ke Zidan ]
Zidan Rafael
[ menggendong Luna ]
( Aku mohon, sadarlah... )
Arabella Fransisco
Bagaimana? Dia gak mati kan?
Dokter Daffa
Kau itu manusia atau drakula?
Zidan Rafael
Kau mengatai ku atau apa? [ dingin ]
Dokter Daffa
Gadis ini kekurangan darah, kekurangan oksigen, dan detak jantungnya sangat tidak stabil
Dokter Daffa
Apa kau seorang psikopat?
Arabella Fransisco
Zidan, keluar sebentar
Zidan Rafael
[ melirik lalu keluar ]
Arabella Fransisco
[ melipat kedua tangannya ] Jelaskan apa yang terjadi
Arabella Fransisco
Jangan bilang kau bermain dengan perempuan itu?
Arabella Fransisco
Bau alkohol, darah, dan seorang wanita, apa yang harus di jelaskan lagi?
Zidan Rafael
Tutup saja jika berita ini beredar
Arabella Fransisco
Kau kira gampang menutup berita seperti ini?!
Zidan Rafael
Itu urusan mu, bukan aku
Arabella Fransisco
[ menahan emosinya ] Aku tidak mau ikut campur jika kau dapat masalah karena ini!
Zidan Rafael
[ kaget + langsung masuk ]
Laluna Saraswati
Lepaskan! Lepaskan aku! Jangan sentuh aku!
Dokter Daffa
Tenanglah Nona, kau aman disini
Laluna Saraswati
GAK! Dia pria jahat! Tolong jangan sentuh aku!! [ menangis histeris ]
Dokter Daffa
[ memeluk Luna ]
Dokter Daffa
Tenang, tidak akan ada yang berani menendekati mu
Laluna Saraswati
Hiks hiks Daddy... Mama... [ menangis ]
Dokter Daffa
[ menatap tajam Zidan ]
Zidan Rafael
[ tidak peduli ]
Dokter Daffa
[ menatap Luna ]
Laluna Saraswati
[ pucat seperti mayat hidup ] Hiks hiks a- aku mau pulang... Pulang... [ lirih ]
Dokter Daffa
Iya iya, kau akan pulang [ mengusap air mata Luna ] Sekarang katakan, apa ada yang sakit?
Laluna Saraswati
Ummm... [ menggeleng ] Hanya dadaku terasa nyeri...
Dokter Daffa
Kau punya penyakit bawaan?
Laluna Saraswati
Penyakit jantung... [ lirih ]
Dokter Daffa
[ senyum ] Okei, sekarang istirahat dulu, jika kau kembali pulih aku berjanji akan memulangkan mu
Laluna Saraswati
Janji...?
Dokter Daffa
[ mengangguk ] Sekarang istirahat Oke?
Laluna Saraswati
[ mengangguk lalu kembali berbaring ]
Zidan Rafael
[ mengikuti Daffa ]
Zidan Rafael
Kenapa kau memeluknya? Kau menyukainya??
Dokter Daffa
[ menatap tajam Zidan ] Gara-gara mu, mentalnya rusak sekarang! Sekarang dia seperti dihantui tentang malam itu! Kau tidak paham?!
Zidan Rafael
Dia? Bukankah dia hanya wanita murahan seperti di jalan?
Arabella Fransisco
Bukan, aku memeriksa sepertinya dia hanya gadis lugu, bahkan dia tidak pernah bertemu dengan laki-laki
Zidan Rafael
Belakangan ini kinerja mu memburuk saja
Arabella Fransisco
Yak! Koreksi kesalahan mu dulu!
Zidan Rafael
Baik baik! Aku akan selesaikan! Aku akan menemui gadis itu! Kalian jangan ada yang berani mengintip!
Dokter Daffa
Nah gitu dong, BERTANGGUNGJAWAB
Zidan Rafael
[ memainkan bola mata malas ]
Laluna Saraswati
[ tidur sambil meremas dadanya ]
Laluna Saraswati
[ melirik ]
Laluna Saraswati
Aaaaa!! Jauh! Menjauh dariku!
Zidan Rafael
Jangan sok drama!
Zidan Rafael
[ melempar selembar cek ] Ambil ini!
Laluna Saraswati
A- Apa...
Zidan Rafael
Ini bayaran mu, itu kan yang kau mau??
Laluna Saraswati
Kau kira uang ini akan mengembalikan masa gadis ku?!
Laluna Saraswati
Kau mengambil segalanya, kau hanya mengembalikan sedikit dari kehidupan ku!
Laluna Saraswati
Ka- Kau merusak masa depan ku... [ menangis ] A- Aku sudah berjanji pada Mama akan menjadi seorang dokter hiks
Zidan Rafael
Hey wanita munafik [ menaikan dagu Luna ] Jika kau kekurangan uang, datang ke Mansion ku, dengan senang hati aku akan menyambut mu
Zidan Rafael
Tapi sebaiknya, tutup mulutmu rapat-rapat karena aku tidak suka wanita cerewet
Laluna Saraswati
[ meremas perutnya ]
( Maafin Luna Dad... Luna gak bisa jaga diri hiks... )
🌚 Like
🌚 Spam Comen
🌚 Hadiah + Vote
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!