NovelToon NovelToon

Slave

Bagian 1

enjoy 🌟

hidup ini adalah panggung sandiwara tersenyum tetapi hati menangis bahagia tapi hidup penuh luka itulah sedikit tentang pahit getir nya semesta , orang hanya bisa menilai dari apa yang mereka lihat itu bisa saja hanya sekedar topeng untuk menutupi keadaan menjadikan kekurangan seseorang mejadi bahan gunjingan .

aku bukan orang suci atau bahkan masuk dalam kategori gadis baik2 tapi setidaknya aku tidak pernah menggunakan mulut ini untuk mencela orang , karena aku sadar diri dan selalu berkaca terserah kalian anggap aku apa di hina? di maki? itu sudah menjadi makanan sehari-hari .

nama ku Lee Daisy seseorang yang di berikan jalan hidup yang keras poros dunia ku sudah terbaring selama 1 tahun ibu koma setelah mengalami kecelakaan , ayah ku? pria itu begitu saja pergi meninggalkan kami sehingga aku harus tetap berjuang untuk semua nya mencari uang dan membayar biaya rumah sakit .

aku selalu mendapat beasiswa setiap tahun bukan berarti jenius .

biaya rumah sakit selalu terjamin bukan berarti aku kaya .

aku mendapat itu semua dari para pria yang harus ku sebut apa ya? baj*ngan mungkin , si pria2 pemaksa yang bisa melakukan apapun dengan uang nya .

kejam

kelam

gelap

begitu deskripsi hidup ku .

✨✨

In Campus

seorang wanita cantik sedang duduk melamun di depan perpustakaan dia terlihat sangat lelah karena harus mengerjakan tugas yang banyak , rambut panjang itu di biarkan berantakan tertiup angin bahkan memperbaiki penampilan nya terlihat merepotkan .

" Daisy Profesor Seo memanggil mu cepatlah pergi ke ruangan nya . " ujar seorang pria

" ya Terima kasih Hechan . "

dia pun segera pergi menemui salah satu Profesor sekaligus pemilik universitas tersebut .

Tok

Tok

" selamat siang Profesor Seo ada yang bisa di bantu? " ucap Daisy

" silahkan duduk . "

" jadi ada apa? katakan secara langsung . "

" beberapa bulan lagi pemilihan beasiswa akan di perbarui dan sangat ketat untuk bisa mendapatkan nya , salah satu latar belakang menjadi pertimbangan nona Daisy bagaimana ya akan cukup sulit . " ujar Profesor Seo sambil tertawa kecil

" Profesor selalu bisa mendapatkan nya untuk ku . " jawab Daisy

" tentu kau akan selalu mendapatkan nya . "

lalu si Profesor tampan itu memeluk Daisy dari belakang dan mengecup pundak mulus yang terkespos .

" tampan tapi baj*ngan Seo Jeffran . " ujar Daisy

" jangan mengumpat sayang tetaplah menjadi penghibur ku , maka beasiswa akan tetap menjadi milik mu atau jadi istri kedua bagaimana? tidak perlu susah payah berkerja lagi . " ucap Jeffran

" dalam mimpi mu brengs*k . " Daisy hanya memasang wajah datar

" haha kau menarik aku semakin suka . "

Daisy membalikan tubuhnya dan Jeffran langsung menarik tengkuk si cantik memberikan cumbuan panas mendudukan Daisy dalam pangkuan nya , tangan kekar itu menyingkap rok mengelus paha selembut sutra tak lupa memberikan tanda .

" aku ada rapat jadi ke inti saja . " ujar Jeffran

dia memencet tombol ruang pun terbuka di sana ada ranjang yang cukup luas lalu menjatuhkan Daisy pada kasur sambil mengukung nya , mereka melakukan di kampus sudah biasa karena di lantai paling atas khusus ruangan Jeffran seorang dia membuka sabuk dan mengenakan pengaman .

" pelan-pelan saja ! " ucap Daisy sambil meremat tangan Jeffran

" kamu selalu terbaik pantas Arthur ketagihan . "

" cepatlah kau bilang ada rapat ! "

" sabar baby grils . "

suara yang begitu nyaring terdengar apalagi erangan Daisy membuat Jeffran semangat keringat mengucur deras , suara deritan ranjang menjadi melodi tambahan geraman rendah terdengar ketika mereka sudah sampai puncak .

" Terima kasih tidak perlu masuk kelas tidur saja di sini . " Jeffran membenahi penampilan nya dan pergi ke kamar mandi

" sampai kapan begini . " gunam Daisy

Jeffran sudah rapih dan mengenakan jas nya semua dosen sudah menunggu dia melihat Daisy meringkuk , kemudian menarik selimut menutupi tubuh polos si cantik dan pergi keluar tak lupa mengunci pintu nya mereka akan pulang bersama ketika suasana kampus sudah sepi .

" bagaimana ya persaan ibu mungkin dia takan sudi menganggap aku sebagai anak nya . " ucap Daisy

lalu dering ponsel terdengar Daisy melihat siapa yang menelpon

Arthur Jung Calling..

" apa? " tanya Daisy

" tentu saja saya merindukan mu sayang , kemari sekarang juga . " ucap pria di sebrang sana

" aku di kunci . "

" ish kemana si Seo pergi? "

" rapat dengan para dosen aku harus pulang dengan nya . "

" kabur saja terserah lewat mana cepat kerumah sakit . "

" ini di lantai 7 aku harus melompat? tapi tidak papa dengan begitu aku bisa bebas . " ucap Daisy

" jangan begitu honey nanti kalau ibu mu sembuh bagaimana? "

" nanti ibu ku yang sembuh dan aku yang mati . "

Pip

Daisy mematikan ponsel nya dia begitu muak mendengar suara yang selama ini memberikan pasilitas lengkap untuk sang ibu .

hari semakin sore Jeffran mengajak Daisy pulang mereka berjalan di lorong yang sudah sepi tangan lentik itu di genggam erat , tapi perasaan takut selalu ada menjadi orang ketiga dalam sebuah pernikahan bukan keinginan dia .

" tadi Arthur menelpon dan menyuruh ku untuk pergi ke sana . " ucap Daisy

" minggu ini jadwal bersama ku . " jawab Jeffran

" tapi nanti malam istri mu pulang dari paris . "

langkah mereka terhenti dia lupa jika istrinya pulang dari paris setelah melakukan pasion show dia pemilik beberapa brand ternama .

" aku antar ke apartemen . " ujar Jeffran

" tidak akan menjemput nya ke bandara? "

" akan ku suruh supir cepatlah masuk . "

di mobil suasana sangat hening tak ada obrolan sama sekali

" aku tidak tau apa yang di lakukan istri mu jika mengetahui hubungan ini . " Daisy membuka obrolan

" jangan sampai tau tapi kalau pun terbongkar tak masalah , pernikahan kami hanya diatas kertas bahkan tak sedikit pun aku menyentuh nya . " jawab Jeffran

" dia perempuan yang cantik . "

" tapi aku tidak mencintai nya karena pernikahan ini di laksanakan karena amanat mendiang kakek . "

" tetap saja aku menjadi wanita tidak tau diri . " ujar Daisy

" jangan membahas ini . "

tak lama kemudian mereka sampai di apartemen Jeffran tak turun dan langsung pergi Daisy pun masuk , tapi lampu sudah menyala dan apartemen dalam keadaan rapih bahkan makanan sudah tertata rapih di meja .

" kenapa baru pulang honey . " sepasang tangan kekar memeluk dari belakang

" Jeffran mengurung ku . "

" menyebalkan sekali dia lupa jika kau bukan hanya milik nya seorang . "

" kenapa kemari? " Daisy melepaskan pelukan nya

" saya ingin makan malam dengan mu lihat sudah banyak makan di sana . " Arthur mengecup pundak Daisy

" bagaimana dengan ibu? "

" dia baik-baik saja sayang tadi saya sudah mengecek nya , jangan khawatir selama kamu menurut ibu mu akan selalu terjamin . " ucap Arthur

" kau dan Jeffran sama saja . "

" sama-sama membuat mu senang bukan? harusnya kamu merasa beruntung . "

" menjadi simpanan kalian bukan sesuatu yang bisa ku banggakan ! " Daisy pergi ke kamar untuk berganti baju

Arthur hanya tersenyum dia semakin jatuh cinta pada perempuan itu mereka pun makan malam berdua , setelah selesai pergi ke kamar Daisy sangat lelah Arthur ikut berbaring dan memeluk tubuh ramping itu .

" akan menginap di sini? " tanya Daisy

" iya . "

" lalu bagaimana dengan dia yang kau tinggalkan dirumah? "

" tidak masalah pasti perempuan itu masih berkutat dengan berkas nya . " jawab Arthur

" kembalilah menjadi suami yang baik dan kita akhiri ini . "

" tidak mau aku mencintai mu . "

" mencintai tubuh ku lebih jelasnya . " Daisy tersenyum miris

" ya itu salah satunya tapi aku lebih sering meminta servis tak seperti Jeffran . " ujar Arthur

" terserah saja . "

akhirnya pun mereka terlelap ini memang kehidupan yang gila jika tak sanggup segeralah menjauh dan jangan ikuti perjalan ku , hidup dengan 2 orang pria sekaligus benar-benar tak waras maka dari itu pergi dan masuk dalam dunia ku .

cerita baru nih gimana lanjut apa engga nih?

maaf cerita ku memang suka ekstrim jangan pada baca kalau gak kuat , ingat ya ini latar bukan di negara kita tercinta

tapi kalau suka keributan silahkan gabung

Bagian 2

enjoy 🌟

matahari mulai terbit suara burung sudah terdengar berkicau mata cantik itu mulai terusik ketika cahaya matahari menembus kaca , Daisy terdiam sejenak dia memegang lengan yang melingkar di pinggang nya .

" bangun ini sudah pagi . " ujar Daisy

" sebentar lagi sayang . " Arthur merapatkan tubuhnya

" ponsel mu terus berdering . "

" ck pagi-pagi sudah menganggu ! "

lalu dia bangun dan mengambil ponsel nya lalu terlihat berbincang sebentar dan kembali ke ranjang .

" pulanglah pasti ada yang menunggu mu . " ucap Daisy

" saya masih betah di sini . "

" setidaknya bagi waktu dia istri sah mu layak mendapat lebih . "

" tapi simpanan saya jauh lebih menarik . " Arthur mengecupi bahu Daisy

Daisy menghela napas tak ada gunanya berdebat dengan pria ini dan tak lama terdengar suara seseorang masuk ke apartemen , Jeffran datang dengan membawa banyak laper bag yang berisi makanan .

" selamat pagi sayang . " Jeffran mengecup kening Daisy

" selamat pagi . " jawab Arthur

" aku tidak bicara dengan mu ! kenapa belum pulang? " tanya Jeffran

" terserah aku Seo . "

" ayo bangun kita sarapan dan setelah itu berangkat ke kampus . " ajak Jeffran

Daisy pun bangun dan bergegas mandi Jeffran dan Arthur adalah sahabat dari kecil ntah apa yang mereka pikirkan , menjadikan 1 wanita untuk penghibur nya bahkan tidak bisa di terima akal sehat Jeffran sudah menikah usia pernikahan mereka 6 bulan .

tak bedanya dengan Arthur yang menyusul sahabatnya ke pelaminan usia pernikahan dia baru berjalan 4 bulan dengan cepat kedua pria ini berpaling , kehidupan yang sempurna dari lahir sudah mereka dapatkan di tambah istri cantik tidak tau lagi apa yang kurang .

" hari ini aku harus bertemu ibu . " ucap Daisy

" nanti aku antar ke rumah sakit . " jawab Jeffran

" istri mu sudah pulang? " tanya Arthur

" sudah semalam . "

" lalu pagi-pagi kau sudah kemari bukan nya menemani istri mu sarapan . " cibir si pria Jung

" apa beda nya dengan mu sialan bahkan kau tak pulang ! " omel Jeffran

" kalian sama-sama koslet jadi diamlah . " ucap Daisy

" saya masih mending di banding dia honey . " sela Arthur

" mending dari mana nya? kau baj*ngan dan aku brengs*k , iya benar kita itu sama jadi hentikan perdebatan ini . " jawab Jeffran

pagi ini Daisy harus sarapan di barengi dengan perdebatan kedua pria tampan terserah mereka ingin bagaimana , setelah itu dia berangkat ke kampus bersama Jeffran dan Arthur pulang untuk berganti baju .

...

In Mansion

seorang wanita cantik sedang menyirami tanaman gaun biru membalut tubuhnya yang jenjang dia terlihat asik dengan kegiatan di pagi hari , lalu tak lama kemudian sebuah mobil mewah masuk ke pekarangan dan menampakan pria tegap yang tak pulang semalaman .

" kenapa tidak pulang semalam? "

" di rumah sakit banyak kerjaan . " jawab Arthur

" oh begitu ya jangan terlalu sibuk perhatikan kesehatan mu , ayo masuk aku buatkan teh hangat . "

namanya Valen Jung wanita yang sah dinikahi 4 bulan lalu biasa mereka menikah karena tuntutan orang tua , memang hal yang membosankan tapi itulah yang terjadi sudah menjadi alasan klasik bagi mereka .

" ini teh nya . " Valen memberikan segelas teh pada suaminya

" Terima kasih . "

" tadi mama menelpon ingin sarapan bersama tapi kamu belum pulang , karena hal itu mereka ingin makan malam bersama sebagai gantinya . " ujar Valen

" iya boleh . "

" pasti mereka akan menyinggung hal yang sama Arthur . " Valen terlihat gugup

" memang nya kau sudah siap melakukan nya dengan ku? " tanya Arthur

" belum . "

malam pertama? jangan harap mereka hanya tidur biasa karena Valen yang belum siap melakukan kewajiban nya sebagai seorang istri , Arthur pun tak masalah karena memang dia tak menginginkan juga ntah apa alasan Valen belum siap .

" kalau begitu aku harus segera berangkat ke rumah sakit . "

dia pun pergi mandi dan akan segera berangkat kerja .

...

In Campus

Daisy mendengarkan materi dengan serius dia memang seseorang yang cerdas dosen sedang mengajar di depan membuat dia malas , hari ini kelas Jeffran ingin sekali membolos tapi akan banyak rentetan pesan yang masuk .

" Daisy sudah dapet kelompok belum? " tanya Daniel

" belum aku lupa . " bisik Daisy

" dengan ku saja kebetulan kurang satu jadi tim kita sudah pas . " ujar Daniel

" boleh Terima kasih sudah mengajak ku . "

Daisy tersenyum tanpa sadar ada seseorang yang menatap tak suka pada mereka .

" tolong perhatikan pelajaran nya ! jika masih mengobrol silakan keluar dari kelas saya . " peringat Jeffran

...

pelajaran pun selesai Daisy di panggil kembali ke ruangan sang Profesor .

" permisi anda memanggil saya? " ucap Daisy

" duduk . "

" ada apa cepat katakan . "

" untuk tugas kerja kelompok kamu tidak perlu lakukan saja sendiri . ujar Jeffran

" kenapa begitu? aku juga perlu orang lain dalam hal ini ! " protes Daisy

" jangan membantah turuti saja apa kata ku ! "

" tugas nya banyak jadi bagaimana aku bisa mengerjakan semua sendiri? , kebetulan Daniel mengajak untuk bergabung . "

" bukankah kamu pintar? jadi tak masalah . " Jeffran masih kekeh

" apa alasan aku tidak boleh kerja kelompok? " tanya Daisy

" aku tidak suka . "

" kau egois mengatur hidup ku sesuka mu ! "

" tentu saja aku berhak mengatur hidup mu karena kau itu.. " ucap Jeffran terhenti

" jal*ng mu aku tau..tidak perlu kau perjelas Seo Jeffran ! memang nya kenapa jika aku begitu , buktinya kau betah memakai ku di banding wanita yang sah kamu nikaaaahi ! " Daisy berteriak frustasi

plakk

suara tamparan begitu bergema Jeffran menampar Daisy hingga gadis itu terduduk di lantai , bahkan sudut bibir ranum itu sedikit robek dan berdarah luka memar mulai terlihat .

" sudah berani berteriak? aku tidak suka di bantah ! jangan lupa untuk tau diri hidup mu itu aku beli . " Jeffran mencengkram pipi Daisy

" Terima kasih sudah mengingatkan tentang siapa aku..seseorang yang bahkan sudah tidak punya harga diri , maaf telah membantah jangan marah ya dengan wanita tidak tau diri ini . " Daisy tersenyum dan memegang kaki jeffran tapi pandangan itu terlihat kosong

hati Jeffran mendadak tak nyaman melihat tatapan terluka Daisy lalu dia pun berdiri dan pamit keluar , lalu berlari ke halte setelah bus datang Daisy pun naik untuk pergi ke rumah sakit tak lama kemudian sampai di sana .

dia naik ke lantai 17 dimana ruang khusus perawatan VIP lalu masuk kedalam melihat seorang wanita parubaya yang betah terpejam .

" ibu aku pulangg.." ucap Daisy dengan suara serak menahan tangis

seperti biasa tak ada jawaban hanya tedengar suara alat .

" kapan aku bisa mendengar suara mu lagi? menyambut kepulangan ku dengan pelukan hangat..hari ini sulit sekali , bukan nya ingin mengeluh tapi semua ini terlalu berat untuk ku hadapi sendiri aku tak memiliki siapa2 selain ibu maka bangunlah , banyak sekali yang ingin ku ceritakan sekarang aku berada di pase ingin menyerah sungguh hati ini sangat lelah bu . "

suara tangis yang begitu menyayat hati memenuhi ruangan dimana rasa sedih , terluka , lelah , kecewa menjadi satu .

" masih bertahan sampai sekarang bukan berati hati ku sekuat baja hanya saja aku sedang menghargai hidup yang ibu berikan , membawa ku untuk melihat dunia dengan taruhan nyawa mu tapi dengan keadaan sesulit ini aku juga tidak bisa . " gunam Daisy

wanita cantik ini membutuhkan seseorang untuk membuatnya bertahan dia berjuang sendiri menanggung semua beban di usia muda , lalu terdengar suara pintu terbuka seorang pria dengan jas putihnya masuk ke dalam .

" saya di sini jangan menangis . " Arthur menarik Daisy ke dalam pelukan nya

" kenapa kalian jahat pada ku hikss . "

" maafkan Jeffran tadi hanya terbawa emosi . " ujar Arthur

" apa aku memang pantas di perlakukan seperti ini? " tanya Daisy

Arthur menatap mata cantik yang terlihat sembab dia hanya diam Jeffran menelpon bahwa tadi kelepasan karena kesal , sumpah serapah di layangkan pada si dosen lalu dia membawa Daisy duduk untuk memenangkan diri .

" kemari saya obati luka nya . " ucap Arthur

" aku tidak papa . "

" pasti sakit jangan berbohong Jeffran memang keterlaluan . "

" salah ku membuat nya marah . " Daisy melihat ke arah jendela

Arthur mengambil kotak p3k dan mengobati bibir Daisy yang terluka secara perlahan , hari mulai sore sebelum pulang Arthur mengecek monitor semua baik2 saja .

" aku bisa pulang sendiri . " ucap Daisy

" tidak papa sekalian saya antar . "

mereka pun menuju apartemen setelah sampai pria itu masuk kemudian membuka jas nya sedangkan Daisy pergi mandi , Arthur membuat teh hangat untuk meredakan rasa lelah lalu menuju ruang tamu .

" ingin menginap? " tanya Daisy

" tidak tau wangi sekali saya suka . " Arthur menarik Daisy sehingga duduk di pangkuan nya

" apa yang kamu sukai? "

" semuanya yang ada pada mu . "

Arthur menarik tengkuk Daisy memberikan cumbuan dengan segara tangan lentik si cantik mengalung pada bahu tegap itu , di cengkram nya rambut sang pria ketika gerakan itu semakin liar hingga cumbuan nya turun ke leher jenjang Daisy .

ketika adegan mulai panas terdengar dering ponsel dari ponsel Arthur .

Valen Calling..

" ada apa? "

" kamu tidak lupa jika malam ini akan makan bersama kan? "

" ah iya aku ingat . " Arthur hampir mengumpat tentu dia lupa

" cepatlah pulang kedua orang tua kita akan datang . "

" iya aku pulang sekarang . "

Pip

sambungan terputus Arthur terlihat kesal Daisy yang masih berada di pangkuan nya hanya diam

" saya harus pulang . "

" iya aku tau hati2 di jalan . " Daisy memberikan kecupan di bibir sexy Arthur

setelah mengantar ke depan Daisy masuk dan mengistirahatkan tubuh nya yang lelah .

...

malam semakin larut Jeffran sedang terduduk di pinggir ranjang memikirkan kejadian tadi siang sekarang dia tak bisa tidur , lalu seorang wanita masuk ke kamar dan naik keranjang bahkan Jeffran tak sadar sang istri sudah selesai mandi.

" apa ada masalah? " tanya Minji

" tidak ada . "

" kamu tak pandai berbohong . "

" tidurlah ini sudah malam aku harus menyelesaikan sesuatu . " ucap Jeffran

" kau tidak ingin memelakukan nya dengan ku? sudah 6 bulan menikah tapi tak ada malam pertama . " ujar Minji

" nanti saja aku sibuk . "

Jeffran meninggalkan Minji sendirian di kamar dia hanya menghela napas melihat suaminya yang pergi begitu saja , pernikahan mereka hanya sebuah perjanjian di atas kertas tapi tak di pungkuri Minji mencintai Jeffran .

ketemu di sini sama aku

makasih untuk semua dukungan nya

sampai bertemu di next episod

Bagian 3

enjoy 🌟

Di ruang kerja Jeffran masih berkutat dengan berkasnya tapi tetap saja pikiran pria itu tertuju pada si cantik yang jauh di sana , mencoba tetap fokus tapi tidak bisa wajah Daisy selalu melintas di bayangan nya .

" sial kenapa malah jadi begini ! " ucap Jeffran dengan frustasi

dia keluar dan mengambil kunci mobil ini sudah malam tapi Jeffran tetap pergi tanpa pamit pada Minji , mobil mewah itu membelah jalanan yang sudah sepi tak lama kemudian Jeffran sudah sampai di apartemen .

Clekk

pintu terbuka setelah dia memasukan kodenya lalu bergegas menuju ke kamar , tanpa banyak kata Jeffran naik keranjang dan mengusap luka di bibir Daisy .

" kenapa pulang lagi Arthur? " ucap Daisy dengan mata yang tertutup

" ini aku . "

sontak Daisy terbangun dan terkejut ketika melihat wajah tampan yang sedang mengukung nya , dia berniat bangun tapi Jeffran menahan Daisy agar tetap diam .

" maaf tadi aku kelepasan sayang . " ucap Jeffran

" kenapa ke sini? " Daisy memalingkan wajah ke samping

" aku rindu . " Jeffran tidur di samping Daisy dan memeluk nya

mereka berdua pun terdiam menikmati kesunyian di malam hari

" apa sudah di obati? " tanya Jeffran

" sudah tadi oleh Arthur . "

" bagus kalau begitu aku benar2 minta maaf jangan marah . " tangan Jeffran melingkar di pinggang Daisy

" tidak papa lupakan saja . "

Jeffran menarik tubuh Daisy sehingga mereka berhadapan wajah cantik yang kadang membuat dia selalu rindu , binar mata seindah galaxy yang berhasil membuat nya jatuh hati ada perasaan aneh ketika melihat tatapan itu .

" istri mu sendirian di rumah . " ucap Daisy

" dia sudah tidur banyak maid di sana . " jawab Jeffran

" hari ini kamu menyebalkan aku tidak suka . " Daisy memainkan jemari panjang Jeffran

" kalau begitu jangan membuat ku marah . " Jeffran pun mengecup kening Daisy

Daisy pun menenggelamkan wajah nya di dada bidang Jeffran dengan segara si tampan memeluk dengan erat , mata tajam itu ikut terpejam berjelajah pada dunia mimpi keresahan di hati Jeffran kini sudah menghilang .

...

In Mansion Jung

Arthur masih membaca laporan walaupun malam sudah larut dia masih enggan terpejam makan malam telah selesai , kedua orang tua mereka sudah pulang Valen terbangun dan suaminya masih belum tidur .

" kenapa belum tidur? " tanya Valen

" aku tidak mengantuk tidurlah . " ujar Arthur

" eum aku haus . "

Arthur menuangkan air dan memberikan pada Valen .

" Terima kasih . " Valen mengecup bibir suaminya

" nakal sekali . " Arthur menatap wanita cantik itu dengan lekat

" biar saja tak ada larangan nakal pada suami sendiri . "

" tidurlah kembali . "

" aku memberikan hadiah karena belum siap melakukan kewajiban ku .

tangan Valen bergerak ke bawah akan memberikan servis pada Arthur .

" jangan aku tidak masalah jika kamu belum siap sudahlah . " tolak Arthur

" hanya sekedar servis . "

lalu dengan segera Valen melakukan kegiatan itu kalau begini si tuan Jung menerima dengan senang hati , Arthur mulai berkeringat dia mengcengkram pinggir ranjang menikamati sensasi di bawah sana .

" sebentar lagi Daisy . " gunam Arthur

sadar dengan ucapan nya Arthur sontak membuka mata sial dia salah sebut lalu melihat ke arah Valen , untung saja dia tak mendengar nama itu lalu kegiatan pun berakhir ketika Arthur mencapai puncak .

" kamu suka? " tanya Valen

" iya aku suka Terima kasih . " jawab Arthur dengan gelagapan

setelah membereskan sisa kekacauan tadi Valen kembali tidur kenapa malah wajah Daisy yang terbayang , Arthur jadi merindukan si mahasiswi cantik pujaan nya dia ingin sekali pergi ke apartemen tapi ini sudah malam .

...

pagi pun mulai menyapa Daisy sudah mandi dan membuat bekal untuk di bawa ke rumah sakit karena hari ini dia libur kuliah , berencana akan menghabiskan waktu bersama sang ibu dari pada hanya berdiam diri di apartemen .

" apa semua sudah siap? " Jeffran memeluk dari belakang

" sudah ayo berangkat . " ujar Daisy

" baiklah . "

mereka pun pergi ke rumah sakit lalu tak lama kemudian sampai disana dengan segera masuk ke ruang rawat , Daisy terkejut ketika melihat Arthur di sana apa tadi terjadi sesuatu wajah nya menjadi khawatir .

" apa semua baik2 saja ? " tanya Daisy

" tentu saya hanya mengecek alat dan menberikan pijatan di kaki ibu , agar nanti setelah bangun tubuh nya di kaku jangan khawatir . " ujar Arthur

" syukurlah jika nyonya Lee baik-baik saja . " ucap Jeffran

mereka pun duduk Daisy mengajak Arthur untuk sarapan bersama .

" ayo makan aku membuat banyak makanan ini cukup untuk kita . " Daisy membuka kotak bekal

" kamu tidak kuliah? " tanya Arthur

" hari ini aku tidak ada kelas . "

" hentikan obrolan kalian aku sudah lapar . " protes Jeffran

makanan Daisy selalu menjadi favorit mereka karena Valen dan Minji tak pernah menyentuh dapur .

" bagaimana masakan ku enak tidak? "

" masakan mu selalu enak honey . " Arthur mengecup pipi Daisy

" ayo tambah lagi bulgogi nya ini kesukaan mu . " Daisy menaruh ke piring Jeffran

" Terima kasih . "

setelah selesai makan Jeffran turun ke bawah karena dia ingin membeli kopi tapi ada yang menahan dari belakang .

" apa yang sedang kamu lakukan di sini? dimana semalam tidur? " tanya Minji

" aku bertemu Arthur . " jawab Jeffran dengan lempeng

" setidaknya kabari aku Seo Jeffran ! "

" diamlah jangan ribut di sini ayo keluar sebentar . "

hari ini jadwal Minji bertemu dengan dokter kulit biasa para wanita harus selalu tampil cantik Minji dan Jeffran pergi ke taman rumah sakit .

" aku tau kamu punya urusan sendiri tapi sekarang status mu sudah menikah , tidak bisakah memberi kabar pada ku? tolong lihat aku sebentar saja . " pinta Minji

" kamu sudah tidur . "

" aku mengirim pesan dan bahkan menelpon tak satu pun kau angkat ! "

" lalu apa mau mu? aku sudah bilang jika tak sanggup berumah tangga ayo berpisah , puluhan kali ku bilang aku tidak setuju dengan pernikahan ini ! " ujar Jeffran

" kenapa kamu tidak menginginkan pernikahan ini? aku mencintaimu mu . " mata Minji sudah berkaca

" aku melakukan nya hanya karena amanat kakek tidak lebih . "

ketika mereka asik berdebat seorang wanita menangis melihat semua itu dia sudah berdosa menjadi noda kotor di kehidupan mereka , Daisy pergi ke atas dia tak bermaksud menguping rasa penasaran mendorong nya untuk mendengarkan apa yang terjadi .

setelah itu dia duduk dan melihat ke arah sang ibu yang masih terpejam beliau bertahan sampai sekarang dengan bantuan alat , Daisy meraih tangan nonya Lee seketika air mata mengucur deras semua perasaan campur aduk .

" apa alasan ibu belum terbangun karena ingin pergi? melepas rasa sakit selama ini aku sudah mengusahakan semua nya , haruskah ku lepas sekarang? Tuhan lebih menyanyangi mu dia tak ingin bidadarinya menderita terlalu lama tapi.." Daisy berhenti sejenak

suara tangisan langsung terdengar rasa sesak semua dia tumpahankan di dalam sana .

" jika ibu pergi aku tak punya siapapun lagi dimana aku menjalani semua ini sendiri tapi bagaimana lagi , katakan apa yang harus ku lakukan ! menjadi orang ketiga bukan keinginan kuuu hikss . " teriak Daisy dengan frustasi

dia berdiri dan pergi menemui seseorang semua ini harus berkahir .

Tok

Tok

" masuk . " ucap Arthur

" apa aku mengganggu? " Daisy masuk kedalam

Arthur panik ketika melihat wajah sembab Daisy dengan segera pria itu menghampirinya .

" ada apa sayang kenapa menangis? terjadi sesuatu di sana? " tanya Arthur

" aku ingin melepas semua alat bantu ibu . " ucap Daisy

" apa maksud mu? "

" sudah saat nya ibu pergi dan melepas semua rasa sakit , walaupun ini membuat ku gila tapi aku akan mencoba ikhlas . "

" sabarlah sebentar kamu ini kenapa ! walaupun kondisi nya belum ada perubahan saya yakin beliau akan sadar , kemarin saya memesan alat baru dari Rusia semoga bisa membantu untuk memulihkan kondisi . " ujar Arthur

" Terima kasih atas semua kerja keras mu selama ini sudah cukup untuk sekarang begitu juga dengan hubungan kita , kembali ke awal yang tak saling mengenal jadi bisa lepaskan sekarang tidak? "

" apa kamu tidak merasa bersalah dengan melepas ibu mu? bahkan beliau ada kesempatan untuk bangun ! , putri macam kau ini? jangan egois Lee Daisy harus nya kau berusaha lebih keras bukan menyerah . " ujar Arthur

" aku muak berada diantara kalian berdua sedikit demi sedikit kewarasan ku akan menghilang . " jawab Daisy

" saya tidak peduli asal tetap bisa memiliki mu menderitalah bersama kami hari ini..nanti atau pun selamanya , tetaplah di sini walapun itu membuat mu mati secara perlahan karena kamu milik saya . " bisik Arthur

tubuh Daisy menegang mendengar itu lalu pintu terbuka sudah Jeffran kembali .

" ada apa kalian sedang bertengkar? "

" dia ingin mencabut semua alat nyonya Lee . " jawab Arthur

" jangan bicara macam-macam sayang . " Jeffran mengusap mata sembab Daisy

" kenapa tidak pulang bersama istri mu? lalu sampai aku bertahan dengan kalian? " tanya Daisy

" sampai aku bosan dan membuang mu dengan sendirinya jadi untuk sekarang tetaplah bersama kami , menikmati banyak kasih sayang dan cinta dari 2 orang pria sekaligus tidak ada wanita yang seberuntung dirimu . " ucap Jeffran

" jangan nakal lagi ya saya tidak suka . " Arthur mengecup bibir Daisy

Daisy menatap ke arah jendela dengan hampa sekarang apa? jangan tanyakan jawaban karena dia juga tidak tau .

Hai ketemu lagi deh

sehat selalu

sampai bertemu di next episod

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!