Pagi hari yang cerah cahaya mentari memasuki jendela kediaman keluarga pratama, tepat di kamar seorang gadis imut itu tertidur dengan pulas nya tanpa rasa ingin bangun dari dunia semu nya.
Tak berselang lama pintu pun berbunyi ketukan lembut dari luar kamarnya.
Tok tok tok..
“ Nak bangun suami mu sudah membangun kan mu lebih dulu ayo bangun. anak gadis tidak baik bangun duluan sebelum suami mu, lihat suami mu sudah terbit” ucap ibu mendayu-dayu seperti alunan pengantar tidur saja.
Dengan ketukan yang keras, jujur diriku mulai terganggu, ku tutup telinga ku dengan bantal pink kesukaan ku.
“ ayolah Bu, mentari memang sudah bangun suami ku itu harus bangun lebih awal dari ku ibu. dia suami ku wajib membangunkan istri nya dengan sinar nya yang terang tapi aku belum merasakannya Bu lihat buktinya aku masih mengantuk "ucap diandra menarik selimut menutupi seluruh tubuhnya.
Aku ingin terus saja menguap dengan nikmat nya.*b*isakah aku menikmati pagi ini di kamar saja.
Dengan gerakan cepat ibu membuka gorden dengan semangat nya aku pun terpaksa terbangun, suami ku terlalu bersinar tak sampai hati untuk melihat nya tak sanggup.
“ lihat suami mu ayo bangun sayang, mandi dan turun ke bawah sarapan. jangan lupakan itu.”ucap ibu gemas melihat putri satu-satunya itu masih saja senang tidur.
Langsung melangkah cus tanpa mendengarkan ku.
“ Hah akhir nya ku rentangkan tangan ku dan kretek,kretek uh nikmat nya badanku ini apa tulang ini baik baik saja ya ” ucap diandra
Berbicara sendiri untuk diri sendiri karena di kamar ku aku sendiri. sambil persiapkan alat mandi ku dan jangan lupa bathtub ku selalu memakai aroma terapi lavender, dengan nyaman nya ku rendam tubuh ku dengan rileks selama kurang lebih 1 jam sampai selesai kalian kira kira aja ya.
Setelah polesan lipstik terakhir di bibir ku, aku langsung turun ke bawah sambil sapa hello pagi kepada semuanya.
“ selamat pagi semuanya tercinta, honey keluarga ku” Sambil kecupan pagi ke semua nya kecuali adik ku, yah adikku dia menyebalkan.
“ Pagi nak, silahkan sarapan mu " ucap ayah serius sekali.
“ hai adik nakal, mana salam pagi mu padaku tidak sopan.”ucap diandra menyentuh dagu adikku gemas.
Ku pandangi dia, kuharap di berlubang menyebalkan sikap nya.
“ pagi“ucap adikku singkat seperti biasanya.
Ku makan sarapan roti bakar ku dengan nikmat tanpa melihat godaan menyebalkan di depan ku. adik nakal ku itu super es kulkas.
“ ayah, ibu aku berangkat kuliah dulu love you untuk kalian semua”ucap Diandra tersenyum melambaikan tangan sambil terus melangkah keluar rumahku dan sebentar sepertinya ada yang tertinggal.
aku kembali ke meja makan dengan perlahan dan tersenyum-senyum.
“ Ada apa kembali, Ad yang ketinggalan ?”ucap ibu selalu lembut dan perhatian.
“ ah iya ibu, mengecup pipi tembem adik nakal ku gemas, pangeran kecil keluarga kami adikku raka. jangan sampai lupa ya" ucap Diandra gemas sepertinya aku harus lari sekarang juga.
Dengan lari secepat kilat dan hatiku mulai menghitung sebelum suara menggelegar itu terdengar.
“ Kaka, Lipstik MU Menodai PIPI KU!!”*teriak adikku kencang.
dengarkan, sudah aku bilang suaranya akan menggelegar seperti petir di siang hari menakutkan*.
sungguh aku lupa pakai lipstik, aku berharap adik nakal ku itu menyukai tato indah dariku ya.
aku mulai menaiki *mobil putih kesayanganku dengan santai jalan mengendarai sambil bersenandung ria.menatap jalanan yang sedikit mulai padat kendaraan kota Jakarta dengan sabar dan melelahkan.
akhirnya sampai di kampus gedung terbesar universitas bina raya Jakarta gedung tinggi menjulang dan raksasa begitulah yang ku lihat*.
Ku pandangi cermin mobilku memoles kan lipstik menggodaku tujuan ku tampil cantik walaupun kurang menawan ya.
Setelah terasa baik cantik dan oke. baiklah siap melangkah menyusuri koridor kampus dengan percaya diri tentunya.
aku melangkahkan kakiku di lorong-lorong kampus dengan nyaman sampai dosen itu datang untuk melihat siswi baru di kelas nya, setibanya ku di kelas dengan peluh yah lumayan, aku duduk diam memandang siapa dosen kami.
Tuk tuk tuk.
tak lama terdengar bunyi langkah sepatu seseorang dari arah luar kelas. aku pastikan itu pasti dosenku siapa lagi bukan bapak bapak membosankan dengan kacamata tebal nya akan menyapa siswi sebentar lagi tunggu saja.
one two three!
Dengan riang aku teriak dengan keras nya.
“Selamat pagi pak dosen Dengan bangga nya aku teriak tanpa menatap wajah nya dengan keyakinan penuh pasti bayanganku tidak salah"ucap diandra percaya diri.
Terdengar suara serak dan tegas mendayu sejuk di telinga ku.
“ perkenalkan semuanya saya dosen baru di kampus ini, kamu? Siapa namamu?"ucap pak dosen menunjuk arahnya padaku.
“ saya pak? Adriandra pak. gadis cantik, imut seksi dan penuh pesona " ucap diandra terkejut. menjawab asal saja dengan refleks mengangkat wajahku melihat bapak dosen baru.Terlalu muda pasti dosen kurang kompeten.
Tanpa menjawab dia berlalu dengan cepat melewati ku dan mengajar tanpa melihat ku.
Aku sungguh. perasaan ku kalian tau? Sangat kesal keterlaluan dia.
Aku ingin bertanya sungguh, penjelasan nya tidak ku pahami satu pun kata yang dia ucapkan, matilah aku seakan akan dia tidak memberi kesempatan aku bertanya sama sekali.aku mencatat memori yang ku paham sedikit sedikit di pikiranku yang pas pasan ini.
*Tanpa aku sadari aku terpaku dengan wajahnya dan gestur tubuhnya. apa dia wangi iya sih parfumnya ke cium kok sangat harum, aroma khas kopi maskulin tanpa kafein tubuhnya yang tegap, tegas, kharismatik, wibawa, pembawaan yang sedikit seram jadi terlihat sedikit keren.
apa itu dia punya bulu halus di jambang rambut nya, kumis tipis nya , hey jangan lupakan bulu halus di dagu nya itu seperti duren saja (duda keren ya*).
Mendadak suara bel mengagetkan kan ku. aku tersadar, tanpa sadar menggelengkan kepalaku, aku pukul kepalaku apa yang kau pikirkan Adriandra apa kamu sudah tergila-gila padanya oh my God No! Tidak cocok.
Diandra berusaha terus menyadarkan dirinya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya cepat.
“ baik, selamat bertemu di kemudian hari selamat siang oh iya ,kamu saya lupa nama mu? Siapa ?”*ucap pak keenan tegas
kenapa dia terkejut.batin Keenan menatap gadis itu heran dan aneh.
kenapa terlihat menggemaskan.batin Keenan lagi*.
“ Adriandra pak Adriandra “ ucap diandra terkejut. menahan kesal aku pegang pulpen ku dengan erat patah kamu pulpen, itu yang kuharap kan.
“ *Baik Adriandra lepas kan pulpen mu itu kasihlah nafas buatan untuknya “ ucap pak keenan menggelengkan kepalanya.
what! Apa! Nafas buatan, menyebalkan ingin ku banting pulpenku ke hadapannya hilanglah kamu wajah tampan*.
aku pun Berlalu begitu saja tanpa pamrih. Salamlah padaku dosen tua sabar Diandra sabar ini ujian jodoh.
Oke baiklah, kita pergi ke kantin cari makan untuk penghuni perut ku ini dengan seorang diri melangkah ke setiap lorong fakultas seni ku Yap. aku fakultas seni kenapa aku menyukai nya? Aku tidak tau suka saja oke lanjut, melihat setiap sisi ruang di sana, ruang perpustakaan langkah ku terhenti siapa dia? Terlihat tertidur dengan buku buku sebanyak itu sepertinya tidak ada orang lain di sana, lihat sedikit tidak apa apa kan ya.
Ku miringkan kepalaku melihat wajah nya. tampannya! aku tidak pernah melihat nya kalau duduk di depannya tidak di salahkan bukan? H
aku tatap dia, apa itu di pipinya? what coretan pulpen. aku pegang wajah nya apa itu pulpen? Ku coba lap wajah iya coretan pulpen kenapa bisa begitu. batin Diandra tersenyum menggelengkan kepalanya lucu.
*Dengan bahagianya aku tertawa,tiba tiba dia terbangun dari tidurnya, buru buru aku duduk di depannya dan membaca buku apapun itu dengan buru buru Dia melihat ku pandangan heran.
ya lucu sekali ah gemes*.
“ Ehem” suara grogi ku dingin sekali rasanya perpustakaan ini sungguh di tatap terus oleh nya tangan ku seperti keringetan oh ya ampun.
“ ada apa “ dia bertanya.
“ Ah tidak, tidak apa “.ucap Diandra panik.
“ kapan kau ada di depan ku “ dengan heran masih memandang ku.
“ Aku? Baru saja, aku sedang membaca buku ini “.ucap Diandra memperlihatkan sampul buku itu.
“ Bukuku ? Membaca bukuku di saat yang punya sedang tidur “ dia memandang ku lagi!.
“ Ah bukan gitu hanya penasaran buku apa itu aku tidak pernah membacanya ah maaf kan aku,ini aku kembalikan “ aku langsung berdiri dan melangkah menjauhinya.
Beberapa langkah kemudian.
“ Tunggu, tidak apa siapa nama mu? Aku tidak pernah melihat mu? Anak baru?"ucap laki laki itu penasaran.
“ Ah iya aku anak baru fakultas seni, perkenalkan aku Adriandra salam kenal namamu?” ucap Diandra mengulurkan tangannya.ah malunya aku kenapa aku menanyakan nya bodoh.
“ Aku? aku Raffael adizky Afriza fakultas kedokteran disini, salam untuk mu Adriandra” dengan senyum nya yang indah.
Dia tersenyum padaku sungguh tampannya manis juga, aku suka dan kami saling berjabat tangan dengan tersenyum manis.
.
.
.
.
.
....
maaf update sedikit ya ,,,,
di tunggu ...
“ berarti kita berteman? Ucap Raffael dengan menahan senyum seolah membuatku malu akan genggaman tangannya di tanganku.
“ iya berteman ” ku lepaskan genggaman tangan sambil tertawa kecil.
“ Boleh aku pergi aku ingin ke kantin perutku lapar,”ucap diandra, aku senyum senyum sambil mengelus perut ku ah malu nya.
"baiklah, kita ke kantin baby"ucap Rafael gemas.
Dia tertawa dengan keras nya di depan ku, hey oh ya ampun ku manyun kan bibir ku di depannya.
“ hey apa ini bibir manis tidak baik cemberut seperti ini “ ucap rafael menyentuh bibir ku tidak sopan.
“ ayo silahkan tuan putri, ayo duluan ” ucap Rafael.
“Ah terimakasih banyak pangeran “ucap diandra.
Aku tertawa sambil berjalan bersama nya ke kantin sekolah dengan riang gembira, kami melangkah tanpa melirik sekitar kami tertawa, bercanda, dan dia selalu meledekku setiap kali ada kesempatan. berbeda dengan dia beberapa menit yang lalu cuek, heran, dan sedikit kaku ah lupakan pertemanan bisa mengubah semuanya termasuk rasa cinta.
“ ayo duduk tuan putri, silahkan “ucap rafael
Sesampainya kami di kantin dia langsung menarik kursi di depanku dengan manis nya.
“ Terimakasih" ucap diandra.
Dengan senyum malu malu ku.
“ Kamu kenapa? Ini? Kenapa seperti ini warnanya ”ucap rafael, aku suka melihat senyum malu dan pipi meronanya itunya semakin imut di mataku menggemaskan
“Apanya? Jangan pegang pipi ku tidak sopan pipi ku tidak berwarna mana ada seperti itu, itu hanya ada di buku buku cerita tau “ucap Diandra, aku buang muka ku ke arah lain ga kuat nahan gemetar di dada ini Hah bingung nafas nya tau.
“ Oh iya, coba aku lihat“ucap Rafael ku dekatkan wajah ku ke gadis di depan ku.
“ apa! Hey jangan dekat dekat aku mau pesen makanan permisi”ucap Diandra, Dengan panik aku langsung mendorong nya dan berlari ke tempat pesan makanan hufttt apa aapa an itu tadi tidak baik, aku mencoba menenangkan irama jantung ku tenang, kau harus baik baik aja kasian aku sulit bernafas ah aku kebingungan bernafas oh my god.
Setelah sampai pada antrian ku.
“ Bu aku mau mie ayam 2, es teh manis 2 ya Bu sambal pisah semua ya “ ucap diandra.
“ iya nak, ada lagi yang mau di pesan ?”ucap ibu kantin.
“ Ah sudah Bu itu saja, berapa Bu ?” ucap diandra.
“ 30.000 ya nak" ucap ibu kantin.
“ Iya ibu tolong antar ke meja pojok belakang di sana ya Bu “Ucap diandra.
Sambil menunjuk tempat duduk ku dengannya yah dengannya, Ibu itu pun mengangguk aku berjalan kembali ke tempat dudukku tiba tiba seperti ada yang memandangku badanku tidak enak sekali seperti di perhatikan, aku lihat arah belakang sampingku tidak ada siapapun hah perasaanku saja.
Tanpa gadis itu sadari ada sosok laki laki yang memperhatikan gerak gerik Gadis imut itu dengan teman baru nya dengan tatapan tajam nya rasa tak suka hinggap padanya, ingin menghajar laki laki itu kuat mendorong nya apa yang akan dia lakukan.?
“ hay, sudah di pesan makanan yang padahal aku belum bilang ingin makanan apa kamu tidak memesan kan untuk ku ?”ucap rafael dia memandang ku dengan lesu.
“ ah maaf, aku sudah pesan kan makanan mie ayam 2 sama es teh manis apa tidak apa apa ? Tapi kalau tak suka tak apa nanti aku makan semuanya”ucap diandra aku memandang nya.
Jangan memandangku seperti itu gadis manis, bibirmu itu aduh, pandanganmu ke arah lain, sebelum terjadi yang tidak baik oh my god.Batin rafael mencoba mengontrol dirinya.
“ Ah tidak apa apa, bagus kalau di pesan kan, aku lapar terimakasih tuan putri “ ucap Rafael,dengan senyum manis ku, sekilas ku beralih pandang ke arah lain.
Tiba tiba seorang ibu datang membawa makanan pesanan kami.
“ ini makanannya nak, selamat makan “ kata ibu kantin sambil tersenyum padaku, ku balas dengan mengangguk sambil tersenyum padanya.
“ Ayo di makan, selamat makan Raffael hehe “ ucap diandra,dengan senyum manis ku padanya.
“ ah iya silahkan tuan putri” ucap Rafael.
aku memandang nya dengan seksama, rambut nya yang tergerai indah bergelombang, mata yang bulat, bulu mata lentik, hidung nya yang mancung tapi mungil bibir nya yang tipis pink merona sangat pas untuk oh no no! Makan lah makanan mu bodoh! Batin Rafael.
“ selamat makan tuan putri, makan yang lahap “ucap rafael.
Aku langsung memakan makanan ku dan cepat cepat kami kembali masing masing kembali ke kelas karena kami harus ke kelas yang berbeda hehe tetap harus bersama.
“ Ayo aku antar kau ke kelas mu “ucap Rafael
Sambil berjalan menyusuri lorong fakultas ekonomi menuju kelas seni.
“ ga papa, kamu pergilah ke fakultas mu itu akan memutar jauh gedung kita.” ucap diandra,dia hanya mengangguk dan menjawab dengan senyuman hangat sambil mengelus rambut ku sembarangan.
Kami berjalan bersama, dia mengantarku dengan suka rela dan senang nya menurutku cukup sampai gedung fakultas seni kalau sampai kelasku akan membuat di malas untuk berbalik ke fakultas nya karena harus memutari gedung ini 2 kali lipat.
“ raffael, cukup sampai gedung seni ini saja aku ke kelas ku sendiri oke”ucap Diandra dengan senyum meyakinkan ku.
“ Apa tidak apa apa, kau baik baik saja sendiri ke kelas mu ?” merasa tidak yakin, aku ingin mengantar nya sampai kelas nya Iya, I am fine oke “.
Dia mengangguk dan tersenyum setelah itu meninggalkan ku menuju fakultas nya sendiri. Dan aku menuju kelas ku dengan bersiul rria.Sampai nya di kelas ku aku melanjutkan kuliah ku hari ini dengan tenang.
maaf ya kita lanjut update.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!