"Sayang kamu sudah siap? " tanya seoarang wanita cantik memasuki ruangan dengan nuansa pink itu.
"Udah ma..." ucap anak kecil yang masih berusia 5 tahun.
"Udah diminum obatnya?" tanya wanita itu yang tak lain adalah mama dari sang gadis kecil itu.
Gadis itu pun menggangguk, "Lena tolong siapan keperluan Vanya!" ucap mama dari gadis kecil yang bernama Lavanya Indira Permata.
Lavanya atau sering dipanggil Vanya atau Yaya ini adalah putri tunggal dari pengusaha LIP Group, pasangan dari Nesha Permata dan Veri Alpandito.
"Baik nyonya" ucap Lena seorang pelayan yang ditugaskan untuk menjaga Lavanya.
"Yaya ayo ikut mama turun, udah ditungguin papa di bawah" ucap Mama.
"Iya ma,, kita mau ke rumah tunangan aku kan ma?" ucap Lavanya dengan polosnya.
Lavanya telah dijodohkan dengan anak dari sahabat orang tuanya, "iya sayang" jawab mama lembut.
Lavanya dan mama pun menuruni tangga, "wahh tuan putri papa udah siap" ucap papa datang dan menggendong putrinya.
"Cantik banget putri papa ini" ucap papa.
"Yaya kan emang selalu cantik pa" ucap Lavanya dalam gendongan papanya.
Papa pun tersenyum mendengarkan ucapan putrinya, kedua orang tua itu sangat memanjakan putri mereka satu-satunya itu, meraka akan mengabulkan apapun yang diinginkan Lavanya.
Mereka bertiga pun menaiki mobil menuju rumah calon tunangan Lavanya. Disepanjang perjalan Lavanya bernyanyi ria serta diikuti oleh mamanya, dan tanpa terasa mereka telah sampai di rumah besar dan mewah itu.
"Wahh rumahnya lebih besar dari rumah kita yaa Ma, Pa" ucap Lavanya turun dari mobil.
"Wahh kalian udah dateng, silahkan masuk" ucap wanita cantik datang menyambut mereka.
"Hai Ra, lama udah gak ketemu" ucap Mama Lavanya pada sahabatnya itu Tiara Cullen.
"Siapa yang dateng mah? " sapa laki-laki yang datang menghampiri mereka.
"Ini Pa Nesha sama Veri" ucap Mama Tiara.
"Wihh calon besan udah dateng, kenapa gak disuruh masuk mah" ucap Aldo Cullen.
"Yaudah ayo masuk,," ucap Mama Tiara,,
Mereka pun berkumpul di ruang tamu, "ini anak kamu Nes? cantik banget" ucap Mama Tiara.
"Iya Ra,, Yaya ayo sapa tante Tiara sama om Aldo" ucap mama.
Lavanya pun bangkit menyalami tangan kedua orang tua calon tungannya itu, " Lavanya tante om" ucap anak kecil itu yang tampak menggemaskan.
"Lucu banget,, panggil mama sama papa aja" ucap mama Tiara.
"Iya Ma Pa" ucap Lavanya dengan tersenyum tulus ke arah Tiara dan Aldo.
"Anak kamu cantik banget Nes, huhuhu aku jadi pengen punya anak perempuan tapi itu gak mungkin" ucap Tiara yang nampak sedih.
Tiara pernah mengalami komplikasi pada rahimnya sehingga dia harus mengangkat rahimnya dan itu membuat dia tidak akan bisa mempunyai anak lagi.
"Jangan sedih Ra, anak aku juga anak kamu" ucap Nesha menghibur Tiara.
"Anak kalian dimana? " tanya Veri mengalihkan topik.
"Ohhh Aciel lagi ada les, bentar lagi dia dateng" jawab Aldo.
Aciel Veniko Cullen, merupakan putra tunggal dari pasangan Tiara Cullen dan Aldo Cullen. Aciel telah mengijak usia 8 tahun, dia lebih tua 3 tahun dari Lavanya.
"Ohhh" jawab Veri hanya ber oh ria.
BRUMM
Suara mobil datang, "nah itu baru diomongin udah dateng" ucap mama Tiara.
Aciel pun memasuki rumah, dia hanya menampilkan wajah datarnya itu.
"Aciel sayang sini" ucap mama Tiara pada Aciel.
Aceil pun melangkah ke arah ruang tamu, " wah anak kamu tampan banget Ra" ucap Nesha.
NEXT
"Aciel ayo beri salam sama tante Nesha dan om Veri" ucap mama Tiara.
"Halo om... tante, Aceil" ucap Aciel sopan.
"Wahh anak kalian sopan sekali" ucap Veri, "gak salah pilih calon mantu" lanjut Veri.
"Ma Aciel mau ke kamar dulu" ucap Aciel.
"Ohh ya udah, kamu juga baru datang, ganti baju dulu nanti kita makan malam bersama" ucap mana Tiara.
"Iya ma" jawab Aciel
Sedangkan Lavanya terus memandang Aciel dengan malu-malu, "hai gimana anak mama? " tanya mama Tiara pada Lavanya.
"Tampan mama" ucap Lavanya polos, semua pun tertawa mendengar ucapan Lavanya itu.
Lavanya pun diantar ke kamar Aciel karena terlihat dari wajah Lavanya yang nampak bosan mendengarkan pembicaraan para orang tua itu.
Tok Tok Tok
"Tuan muda, ini saya Mina" ucap pelayan yang mengantarkan Lavanya.
CEKLEK
Pintu terbuka, "iya bik kenapa? " tanya Aciel.
"Ini Non Lavanya mau main katanya sama tuan muda" ucap pelayan Mina.
Aciel hanya menatap malas ke arah Lavanya, "hai" sapa Lavanya dengan senyuman yang mengembang pada bibirnya.
"Yaa udah, masuk! " ucap Aciel datar.
Lavanya pun masuk ke dalam kamar Aciel yang bernuansa gelap itu, sangat berbeda dengan kamarnya yang bernuansa pink cerah. Mina pun pergi berlalu meninggalkan mereka.
"Hai Aciel, kenalin aku Lavanya Indira Permata calon tunangan kamu" ucap Lavanya bersemangat sambil menglurkan tangannya tapi tak dibalas oleh Aciel.
"Duduklah! " ucap Aciel
Lavanya pun duduk di sofa yang berada di kamar Aciel, "Aciel, bolah gak aku manggil kamu El aja, soalnya biar gampang" tanya Lavanya.
"Terserah!" jawab Aciel.
Lavanya pun selalu mencari topik pembicaraan, dia mengoceh seperti orang gila, sementara Aciel dia sibuk membaca buku tanpa meperdulikan Lavanya.
"El kamu suka makanan apa?, warna kesukaan kamu apa?, terus hobby kamu apa? " Lavanya terus bertanya pada Aciel.
"Kalo aku suka makanan pedas, tapi kata mama aku gak boleh makan makanan pedas. Aku suka warna pink dan aku sangat suka bernyanyi" ucap Lavanya panjang lebar.
BRAKK
Aciel melempar buku yang dipegangnya dengan kasar, "berisik banget sih lo, gua lagi baca buku tau gak!" ucap Aciel dengan nada kesal.
"Ahh maaf El, Yaya gak bermaksud gangguin El baca kok" ucap Lavanya.
"Menyebalkan!" ucap Aciel langsung mengambil buku yang tadi dilemparnya.
Aciel pun bangkit dan berjalan menuju meja belajarnya, meninggalkan Lavanya di sofa sendirian.
Lavanya pun tak tinggal diam, dia juga mengikuti Aceil, "El lagi belajar yaa,, " tanya Lavanya.
"Menurut lo? " ucap Aciel.
"El tau gak, El ganteng banget kayak pangeran-pangeran di buku princess yang sering mama dongengin buat Yaya" ucap Lavanya.
Aciel hanya diam tak menanggapi perkataan Lavanya, "Yaya suka sama Aciel" ucap Lavanya yang membuat Aciel berhenti membaca dan beralih menatap gadis kecil yang sekarang berdiri di sampingnya itu.
"Lo itu masih bocah, emang lo tau arti dari kata suka apa!!?" ucap Aciel meremehkan.
"Tau kok,, buktinya Yaya suka liat El" ucap Lavanya dengan dua jarinya diangkat.
"Terserah lo!" ucap Aciel.
Lavanya pun akhirnya terus mengoceh sendirian, dia menceritakan semua tentang dirinya kepada Aciel, sekali-kali dia bertanya balik pada Aciel tapi tak mendapat balasan.
Tok Tok Tok
"Sayang! Aciel, Vanya ayo makan" ucap mama Tiara memanggil Lavanya dan Aciel untuk makan malam bersama.
NEXT
Makan malam pun berlangsung dengan hikmat, Lavanya nampak disuapi makan oleh mamanya.
"Wahh aku juga pengen kayak gitu, tapi Aciel dia gak suka" ucap mama Tiara
Aciel pun memandang ke arah Lavanya yang sedang disuapi makan, "gadis manja" guman Aciel yang tidak dapat didengar oleh mereka.
Lalu Lavanya pun mendekat ke arah mama Tiara, "mama suapin Yaya aja" ucap Lavanya.
"Anak kamu benar-benar lucu dan manis Nes" ucap Tiara.
"Jadi Yaya mau disuapin mama Tiara aja? " ucap Nesha.
"Iya ma, kan mama udah sering suapin Yaya" ucap Lavanya.
"Yaa udah kalo gitu" ucap mama Nesha.
"Jadi sekarang kalian akan menetap disini kan? " tanya Aldo
"Iya Do,, besok juga aku bakal pindahin sekolahnya Vanya" ucap Veri.
"Pindahin aja ke sekolahnya Aciel, kan Aciel juga bisa jagaan Vanya" ucap Aldo.
"Iya benar tuh Pa, dan juga biar mereka lebih dekat" ucap mama Tiara.
"Iya kan Aciel kamu bakal jagain Vanya?!" ucap Aldo sambil mengelus puncak kepala anaknya itu.
"Iya" ucap Aciel singkat padat dan jelas.
Hari semakin malam, Lavanya dan kedua orang tuanya pamit untuk pulang.
"Kenapa gak nginep aja disini sih Nes" ucap Tiara.
"Kami pulang aja Ra" ucap Nesha.
"Ya udah kalo gitu hati-hati" ucap Tiara.
Lavanya sekeluarga pun pulang, di dalam mobil Lavanya pun terus mengoceh pada orang tuanya.
"Gimana Aciel?" tanya papanya.
"Aciel baik kok pah, tapi Aciel irit bicara gak kayak Yaya" ucap Lavanya
"Tuan putri papa kan emang cerewet" ucap Veri.
......................
Mereka pun sampai di rumah, Lavanya pun di gendong Veri menuju kamarnya, Lavanya telah terlelap dalam tidurnya.
"Selamat malam Tuan putri" ucap Veri sambil mengecup puncak kepala putrinya itu.
Veri pun berlalu dari kamar Lavanya, dan menuju kamarnya untuk beristirahat.
Pagi pun datang, hari ini adalah hari pertama Lavanya bersekolah di tempat barunya, Lavanya sekarang masih kelas 1 SD sedangkan Aciel sudah kelas 3 SD.
"Nanti di sekolah yang rajin ya belajarnya" ucap mama
"Iya ma,," ucap Lavanya.
"Ayo sayang sekalian papa yang akan mengantar kamu" ucap Aldo.
"Dada mama" ucap Lavanya sambil melambaikan tangannya pada sang mama.
Di dalam mobil, "sayang nanti jangan nakal di sekolah ya" ucap papa.
"Iya pah, Yaya gak bakal nakal kok" ucap Lavanya.
Mereka pun sampai di sekolah elit itu, papa Lavanya pun mengantar anaknya ke kelas dan setalahnya berangkat ke kantor.
Lavanya yang bediri di depan kelas sedang memperkenalkan diri.
"Hai semua, nama aku Lavanya Indira Permata, bisa dipanggil Vanya atau Yaya" ucap Lavanya.
"Lavanya silahkan kamu duduk bersama Viska" ucap ibu guru.
"Iya bu guru" jawab Lavanya.
"Hai" sapa Lavanya pada Viska namun tak mendapat tanggapan dari Viska.
Lavanya pun langsung duduk di samping Viska, pelajaran pun dimulai.
Tak terasa bel istirahat telah berbunyi, semua para murid pergi ke kantin sementara Lavanya dia pergi ke taman, dia memakan makanan yang disiapkan oleh mamanya. Lavanya memang tidak diperbolehkan untuk makan makanan sembarangan.
Saat sedang makan tanpa sengaja Lavanya melihat Aciel bersama teman-temannya sedang mengobrol bersama.
Lavanya pun menghampiri mereka, "hai El" sapa Lavanya.
"Wahh siapa nih Aciel? " tanya Mark teman Aciel
"Bukan siapa-siapa" jawab Aciel asal.
"Kenalin aku Lavanya Indira Permata, tunangannya Aciel" ucap Lavanya.
Kedua teman Aciel pun tertawa mendengar penuturan Lavanya, "Aciel jadi lo udah punya tunangan" ejek mereka.
"Iya nih Aciel gak bilang-bilang" ucap Leon
NEXT
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!