Tepat pada tengah malam di sebuah gubug terpencil yang berada di tepi air terjun di tengah-tengah hutan, terdengar suara jeritan seorang wanita yang sedang kesakitan.
" aaaarrrrggggghhhhh!!!!, Sakit sekali " Teriakan seorang wanita dengan nada kesakitan dari dalam gubug itu.
Wanita itu bernama Ling Yu. Dia sedang melahirkan anak pertamanya dengan suaminya yang bernama Xiao Han
"Ayo sayang… Aku yakin kau pasti kuat. Aku ada disini menemanimu.." ucap suaminya sambil mengelus rambut istrinya dengan perasaan gelisah.
Tak lama kemudian, bayi laki laki pun keluar dari dalam rahim Ling Yu
"howeeee... howeee..." suara tangisan bayi yang terdengar sangat menggemaskan
"Anakmu sudah lahir putri, dia tampan seperti ayahnya " ucap seorang tabib perempuan yang sedang membantunya melahirkan.
Dengan perasaan lega Xiao Han meneteskan air mata kebahagiaan sambil memeluk istrinya.
" Akhirnya kita menjadi orang tua istriku…, apa nama yang cocok untuk anak pertama kita ya..., Yu Lan, Yu Ghong, Ling Ghong ?, hmmmm… aku harus memberikan nama yang bagus untuk anak pertama kita, istriku apa kau punya nama yang bagus untuk anak kita ? '' tanya Xiao Han kepada Ling Yu sambil memegang tangan istrinya.
" Ahahaha… sudah sudah biar aku memikirkan nama yang cocok untuk anak kita nanti " ucap Ling Yu
Beberapa saat kemudian, proses persalinan pun telah selesai. Bayi itu sudah bersih dan sudah diberi pakaian.
"Tali pusarnya sudah selesai dipotong dan sudah aku mandikan " ucap sang tabib.
Xiao Han sangat senang dan bersemangat karena setelah sekian lama menikah akhirnya mereka berdua dikaruniai seorang anak.
"Sini biar aku lihat anakku, aku akan mengajarinya bela diri agar dia hebat seperti ayahnya " ucap Xiao Han
Kala itu bulan masih terlihat penuh, bersinar menyinari malam bersama bintang bintang. Seketika langit menjadi gelap tertutup oleh awan. Hujan deras disertai gemuruh petir mengguyur seluruh daratan.
Tabib itu mengajak Xiao Han keluar untuk membicarakan sesuatu
"Anakmu sangat spesial. Sebaiknya kau menjaga anakmu dengan baik. Jangan sampai para bajing*n itu mengetahui tentang identitas anak itu!" Ucap tabib itu dengan serius sambil mengambil sesuatu dari dalam kantung yang ada di jubah yang di kenakannya
"Baiklah Nek" jawab Xiao Han
"Ambillah ini!" Tabib itu memberikan sebuah kalung dengan sebuah cincin sebagai gantungannya kepada Xiao Han agar Xiao Han memberikan itu kepada anaknya
"Ahhh ini...?!"
Setelah selesai dengan urusannya, tabib itu pun segera berpamitan dengan Xiao Han dan menyuruh Xiao Han untuk menyampaikan salamnya kepada Ling Yu
"Tugasku disini telah selesai. Aku akan pergi sekarang. Jangan lupa titipkan salamku kepada istrimu dan jangan lupa dengan saranku!!"
"Ahh tentu saja. Terima kasih banyak nek kapan kapan mampirlah kesini untuk meminum teh"
Tabib itu pun mengambil penutup kepala agar tidak terkena air hujan yang jatuh dari langit lalu mengenakannya dan berjalan menjauh dari kediaman Xiao Han dan istrinya Ling Yu
Xiao Han merenung sebentar sambil melihat hujan dan memikirkan sesuatu
"Benarkah anakku adalah anak yang di takdirkan seperti yang dikatakan oleh guru!!?" Tanya Xiao Han kepada dirinya di dalam hatinya
Hujan tiba tiba semakin deras disertai dengan angin sepoi sepoi membuat air hujan masuk ke dalam rumah Xiao Han
"Sudahlah. Aku akan tahu jika itu telah tiba"
Xiao Han lalu menutup pintu rumahnya dan langsung pergi ke kamarnya untuk melihat anaknya yang sedang di susui oleh istrinya
"Ciluk baaa..." Xiao Han tiba tiba muncul dari pintu kamarnya membuat Ling Yu yang sedang menyusui anaknya terkejut
"Dasarrr!!"
Terlihat wajah Ling Yu sedikit cemberut karena tingkah Xiao Han yang kekanak Kanakan
Xiao Han lalu menghampiri istrinya dan memeluknya dari samping. Terlihat mereka sangat bahagia dengan kehadiran anak pertamanya
Xiao Han lalu bertanya kepada istrinya tentang nama yang cocok untuk anaknya
"Emmm bagaimana jika kita beri nama An Ling?!" Ucap Ling Yu kepada Xiao Han
Karena merasa nama itu cocok untuk anaknya, Xiao Han pun menyetujuinya dengan senang hati
Setelah puas meminum air susu ibunya, An Ling pun tertidur lelap. Terlihat wajah seorang bayi yang sangat menggemaskan yang membuat Ling Yu sangat ingin mencubit pipi anaknya
Ling Yu menidurkan anaknya di kasur bayi yang berada di samping ranjangnya dan langsung tidur di pelukan suaminya Xiao Han
Beberapa saat kemudian, hujan telah reda, langit kembali diterangi oleh cahaya bulan purnama yang berwarna merah darah dengan bintang bintang yang sangat indah.
Xiao Han bangkit dari tidurnya dan ingin mencari udara segar sambil meminum beberapa gelas wine di pinggir air terjun yang berada di dekat rumahnya
"Guru akhirnya aku memiliki seorang anak" gumam Xiao Han yang sudah mabuk karena terlalu banyak menghabiskan wine miliknya
Tanpa sadar Xiao Han pun tertidur lelap di tepi air terjun yaitu tempat dimana dia meminum wine
Keesokan harinya...
"Dasar Xiao Han!!! Sudah ku bilang jangan tidur di luar lagi kau ini!!!" Ling Yu berteriak memarahi Xiao Han yang tertidur semalaman di tepi air terjun
Xiao Han terbangun dari tidurnya karena mendengar teriakkan seseorang. Rupanya itu adalah istrinya. Dia sangat terkejut ketika melihat istrinya yang sedang memarahinya
"Waaaa maafkan aku. Semalam aku minum terlalu banyak wine" Xiao Han berlari menuju rumahnya dan langsung menyiapkan air dan membersihkan seluruh ruangan rumah sebagai permintaan maafnya
Walaupun suaminya sangat kekanak kanakan, namun Ling Yu tetap mencintai suaminya itu
Terlihat Ling Yu tertawa kecil ketika Xiao Han lari ketakutan seperti halnya sedang bertemu dengan seekor binatang buas yang ingin membunuhnya
"Walaupun kau selalu bertingkah kekanak Kanakan namun entah kenapa aku selalu merasa tidak bisa hidup tanpamu"
Namun kebahagiaan mereka tidak akan bertahan lama. suatu hari pasti ada saat dimana mereka akan berpisah. entah itu karena An Ling yang sudah tumbuh dewasa ataupun suatu kejadian yang menimpa mereka
Ling Yu berjanji selama dirinya masih bernafas dia akan tetap sepenuh hati membesarkan anaknya sampai hari yang sangat menyedihkan itu tiba
Dengan identitas An Ling yang seorang anak dari Dewi perang Putri Ling Yu dan dewa obat Xiao Han, di masa depan An Ling pasti akan mengalami rintangan rintangan dan bahaya yang lebih keras daripada teman temannya nanti
di saat hari itu tiba, Ling Yu berharap jika An Ling telah menjadi orang yang hebat. Jadi Ling Yu bisa tenang di saat saat terakhirnya
"Baiklah... di kedepannya kau harus menjadi anak yang kuat ya bayi kecilku!!" teriak Ling Yu kepada dunia
Ling Yu lalu berjalan menuju rumahnya untuk membantu membersihkan rumah membantu suaminya
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Ini cuma hasil gabutku doang ya. Mohon dimaklumi jika novel ini rada beng*k🙏😁
Sudah tujuh tahun lamanya sejak kelahiran anak pertama mereka, mereka menjalani hidupnya dengan sangat bahagia dan penuh kasih sayang membesarkan anaknya
Kini An Ling sudah berusia tujuh tahun. Dalam usianya itu dia sudah sangat mahir dalam seni bela diri. An Ling bahkan sudah sering memburu binatang buas sendirian di dalam hutan spirit beast
Spirit beast adalah hewan yang dapat berevolusi setiap umurnya mencapai seratus tahun dan akan berevolusi menjadi Spirit God Beast ketika umurnya mencapai ribuan tahun
Spirit Beast yang berevolusi menjadi Spirit God Beast sangatlah susah untuk ditemui bahkan itu semua sudah dianggap legenda
Walaupun An Ling hanya bisa membunuh Spirit Beast yang berusia puluhan tahun, namun itu sudah menjadi bakat yang hanya bisa dimiliki oleh salah satu diantara milyaran manusia yang hidup di dunia ini
Seperti biasa di pagi hari An Ling akan pergi ke hutan Spirit Beast untuk membunuh satu Spirit Beast
"Aku berangkat dulu!!" Teriak An Ling berpamitan kepada ibunya yang sedang membereskan rumahnya
Jarak antara rumah An Ling dengan hutan Spirit tidak terlalu jauh hanya membutuhkan waktu sekitar sepuluh menit saja
Sesuai dengan perintah ayahnya, An Ling hanya diperbolehkan untuk memburu Spirit Beast yang berada di pinggiran hutan saja
Hutan Spirit sangat luas. Spirit Beast yang kuat biasanya tinggal di hutan bagian dalam dan dipinggiran hutan hanya ada Spirit Beast berusia puluhan tahun. Sangat jarang menjumpai Spirit Beast berusia ratusan tahun di pinggiran hutan
Di dalam hutan Spirit ada sebuah kolam air yang bisa menyembuhkan penyakit dan luka luka. Itulah yang dikatakan oleh Xiao Han kepada An Ling. Namun selama ini An Ling belum menemukan kolam air itu. Xiao Han bilang kepada An Ling jika kolam itu dijaga oleh seekor harimau kumbang berusia mendekati seratus tahun
Ketika tengah beristirahat sejenak di bawah pohon, An Ling mencium aroma yang sangat wangi dari arah kiri
"Aroma ini terasa sangat nyaman. Bahkan tenagaku pulih dengan cepat" An Ling bergegas mencari sumber aroma wangi itu dengan mengikuti arah baunya
An Ling sangat terkejut karena melihat sebuah kolam air yang terlihat sangat murni. Aroma wangi itu ternyata berasal dari kolam air itu
"Mungkinkah ini kolam air yang di katakan oleh ayah?" An Ling bertanya kepada dirinya sendiri
Dia juga kebingungan karena tidak melihat satupun Spirit Beast yang ada di dekat kolam air itu termasuk harimau kumbang yang dikatakan oleh ayahnya
"Kenapa firasatku tidak enak ya?" An Ling merasa ada yang sedang mengawasinya. Dia lalu menoleh kebelakang
"Errrr!!!"
An Ling sangat panik ketika melihat seekor harimau kumbang yang tengah berdiri di belakangnya
Harimau itu sudah mengeluarkan air liur yang sangat banyak di pinggiran bibirnya seakan sangat ingin memakan mangsa yang dia lihat di depannya
"Waaaa kenapa tiba tiba kau ada di belakangku!!!!" Teriak An Ling sambil berlari ke arah kolam air menjauhi harimau kumbang itu
An Ling langsung melompat ke dalam kolam air. Berharap jika harimau itu tidak mengejarnya lagi
"Hahahaha kau tidak akan bisa menangkap ku" An Ling yang merasa dirinya sudah aman berkata kepada harimau kumbang itu dengan sangat sombong
Namun sangat di sayangkan karena harimu kumbang dapat berenang di dalam air walaupun tidak lama
"Waaaa kenapa kau tidak bilang jika kau bisa berenang!!!" An Ling berteriak sambil berlari sekencang mungkin
An Ling tidak menyangka jika harimau kumbang bisa berenang juga. An Ling sudah hampir kehabisan akalnya. Diapun menyelam sedalam dalamnya
Kali ini dia benar benar bisa lolos dari kejaran harimau kumbang. Namun harimau kumbang itu tetap menunggu di tepi kolam air menunggu An Ling keluar dari kolam air tersebut
Di dalam kolam air itu, An Ling merasa tenaganya pulih sangat cepat bahkan lebih cepat dari saat dia hanya mencium aromanya saja
"Ep!! blubuk blubuk!!" Gelembung air keluar dari dalam mulut An Ling. Karena menyelam sangat lama di dalam kolam air itu An Ling kehabisan nafasnya lalu dia berusaha untuk kembali ke permukaan
Ketika tengah berenang ke permukaan An Ling merasa ada sesuatu yang menariknya dari dasar kolam
An Ling dengan sekuat tenaga memaksa untuk naik. Namun An Ling sudah tidak kuat lagi. Dadanya terasa sangat sesak. Kepalanya pun terasa seperti sedang dibakar
"Apakah ini akhir dari hidupku!!?" An Ling merasa sangat mengantuk dan hendak menutup matanya
Ketika sudah diambang Kematian, An Ling mendengar suara seseorang yang menyuruhnya untuk bangun
"Hei adik kecil apa kau sudah bisa bernafas?" Ucap seorang yang terlihat berusia dua puluh lima tahunan yang menggunakan jubah hitam berbicara kepadanya
An Ling melihat ke arahnya. Pria itu terlihat sedikit menakutkan. Mata kirinya terlihat seperti mata iblis yang ada di dalam ingatan An Ling namun An Ling tidak mengingatnya sama sekali
Pada saat An Ling berusia lima tahun dia kerap memimpikan mata iblis yang sama seperti milik pria tua itu
An Ling berpikir jika dia adalah malaikat yang akan menemaninya di alam kematiannya
"Ohhh wahai malaikat yang agung aku mati ketika masih berumur tujuh tahun dan belum memiliki dosa mohon masukan aku ke dalam surga!!" Ucap An Ling kepada pria itu yang mengira dirinya sudah mati dan sedang ditemani oleh sesosok malaikat
"Huh dasar aku ini manusia dasar bocah ingusan!!" teriak pria itu sambil memukul kepala An Ling dengan tangan kanannya
"Kali begitu... Wahai saudaraku yang sudah bersedia menemaniku di alam kekal ini... Aku ing. Aduh!!" Pria itu memukul kepala An Ling kembali karena kesal terhadap tingkahnya
Lalu pria dengan wajah yang sedikit menakutkan itu menjelaskan kepada An Ling kejadian yang sebenarnya terjadi dan tempat dimana An Ling dan pria itu duduki sekarang
Singkatnya An Ling terseret oleh sebuah energi yang sangat kuat lalu dia masuk di sebuah tempat yang berada di dasar kolam
"Aku tidak menyangka kolam ini ternyata cukup dalam dan juga... Mengapa aku bisa bernafas disini!!" Ucap An Ling yang tidak paham dengan situasi yang dialaminya
Pria itu lalu menyuruh An Ling untuk bermeditasi di tempat itu.
"Apa kau merasakan sesuatu?" Tanya pria itu kepada An Ling
"Ini... Aku merasakannya. Ada energi yang sangat kuat di dalam sini dan juga kekuatanku pulih dengan sangat cepat bahkan meningkat sangat banyak!"
"Tunggu apakah itu sebuah pedang!?" Tanya An Ling yang melihat sebuah pedang panjang yang tertancap di sebuah batu kepada pria itu
Pria itu lalu menjelaskan kepada An Ling. Singkatnya tempat itu terdapat sebuah Aray yang membuatnya dapat bernafas seperti saat sedang berada di daratan
Di tempat itu juga ada sebuah pedang yang di segel oleh dewa iblis yaitu pedang iblis. Dahulu dewa iblis berperang dengan para dewa lainnya karena dewa iblis dituduh sebagai dewa yang telah mencuri barang suci yang ada di dalam kuil suci yang ada di alam para dewa
Singkat cerita dewa iblis kalah dalam pertarungan dan di bunuh oleh dewa lainnya. Sebelum mati dewa iblis melempar pedangnya dan menyegel pedangnya di dunia manusia. Tepatnya di tempat saat ini An Ling berada. Di dasar kolam air
Setelah pria itu selesai bercerita, diapun menyuruh An Ling untuk mencabut pedang yang dia lihat itu melalui telepati
"Hehehe hanya mencabut pedang anak berusia tiga tahun pun bisa melakukannya" An Ling berkata dengan nada yang sombong sambil mendekati pedang yang dia lihat di dalam pikirannya
"Hiyakkkkk!!!!" An Ling dengan sekuat tenaga mencoba mencabut pedang itu. Namun pedang itu sangat susah untuk di cabut
"Dasar bocah ingusan!" Pria itu lalu menjelaskan kepada An Ling bagaimana cara untuk mencabut pedang itu
An Ling dengan sekuat tenaga mencoba kembali untuk mencabut pedang yang tertancap itu sesuai arahan dari pria itu
Tak lama kemudian sebuah cahaya muncul dari pedang itu. Pedang yang sangat hebat yang digunakan oleh dewa iblis dahulu kini telah berhasil di cabut oleh An Ling
"Huh dasar bocah ingusan ternyata kau lumayan juga!" Pria itu berbicara kepada An Ling dengan perasaan lega
Kini setelah menunggu ribuan tahun lamanya dia telah berhasil menemukan pewarisnya
An Ling terlihat sangat kelelahan. Pria itu menyuruh An Ling untuk duduk dan memulihkan kekuatannya sambil menceritakan tentang dirinya yang sebenarnya
Singkat cerita, pria itu sebenarnya adalah dewa iblis yang baru saja sudah di ceritakan oleh dirinya sendiri. Karena kini dia sudah menemukan pewarisnya diapun bisa pergi dengan tenang dewa iblis sangat yakin jika suatu saat An Ling akan menggantikannya untuk membalas dendam kepada para dewa yang sudah menghancurkan hidupnya walaupun dewa iblis tidak mengatakannya secara langsung kepada An Ling
"Wahhh aku tidak menyangka jika kau ternyata adalah dewa iblis dan juga ternyata rumor yang dikatakan bahwa dewa iblis adalah dewa yang jahat itu salah"
An Ling lalu meminta izin kepada dewa iblis untuk segera pergi karena hari sudah hampir gelap
"Haaa apa kau ingin meninggalkanku begitu saja dasar bocah bau!" Ucap dewa iblis yang sedikit kesal kepada An Ling
Lalu dewa iblis menyuruh An Ling untuk duduk kembali melanjutkan meditasinya
Dengan cepat An Ling berubah pikiran. Dia pun melanjutkan bermeditasi dengan arahan dari dewa iblis
Satu bulan kemudian...
"Sudah satu bulan lamanya An Ling belum juga kembali apakah kau tidak ada rasa kawatir sama sekali!!!" Ucap Ling Yu yang kesal kepada suaminya
"Tenanglah sebentar lagi anak kita akan pulang. Percayalah padaku!" Sahut Xiao Han sambil mengelus rambut Ling Yu
Ling Yu lalu memeluk suaminya Xiao Han sambil meneteskan air matanya. Ling Yu sangat khawatir terhadap kondisi An Ling yang merupakan anak satu satunya
Sementara itu di dasar kolam tempat dimana An Ling tengah berkultivasi
"Ahhh!!" An Ling merasakan sesuatu yang belum pernah dia rasakan sebelumnya
Badannya terasa sangat ringan dan sangat bertenaga. Dewa iblis menjelaskan kepada An Ling jika sekarang dia sudah menjadi pendekar spirit
Pendekar spirit adalah sebutan dari seseorang yang telah berhasil memasuki ranah kultivasi
Pendekar spirit sendiri mempunyai tingkatan sesuai dengan pencapaiannya dihitung dari tingkat terendah
- Ranah Jidi 1 - 9
- - Ranah Zhongdeng 1 - 9
- Ranah Gao 1 - 9
- - Ranah Bumi 1 - 9
- Ranah Langit 1 - 9
- - Ranah Surgawi 1 - 9
- Kaisar
- - Setengah Dewa
- Dewa
Kultivasi An Ling sekarang baru berada di Ranah Jidi level 1. Mulai hari ini perjalanan hidupnya akan dipenuhi dengan rintangan rintangan yang sangat menyakitkan. Terkadang seorang Pendekar Spirit harus memilih antara hidupnya sendiri atau hidup orang lain
"Bagaimana apa kau siap dengan semuanya?. Jika tidak masih ada waktu untuk kembali!?" Tanya Dewa Iblis kepada An Ling
"Huh ayahku mengajari aku agar menjadi seorang laki laki selain itu guruku adalah seorang dewa, mau ditaruh dimana harga diriku jika aku kembali!!"
An Ling menjawab pertanyaan dewa iblis yang juga merupakan gurunya
"Hahahaha seperti yang ku harapkan. Walaupun kau hanya bocah bau tapi semangat dan kepercayaan dirimu patut dipuji. Begitulah muridku yang sebenarnya!"
Karena seluruh energi yang ada di dalam kolam air itu telah habis diserap oleh An Ling dan pedang dewa iblis telah berhasil menyatu dengannya, dewa iblis pun segera memberikan pesan terakhirnya kepada An Ling yang juga merupakan muridnya sebelum sisa kekuatan roh yang dia tinggalkan di dalam pedangnya seluruhnya memudar
"Sebelum kekuatanku hilang sepenuhnya dari muka bumi ini, aku akan memberikan beberapa barang yang bisa membantumu. Ambillah..." Dewa iblis memberikan beberapa barang kepada An Ling diantaranya
Jubah bayangan yang dipakai olehnya. Jubah itu dapat menyembunyikan aura pemakainya dari tingkat kultivasinya kebawah dan satu tingkat diatasnya
Dewa iblis juga memberikan mata kirinya kepada An Ling dengan satu syarat yaitu An Ling harus menggunakan kekuatan mata kirinya di saat dia membutuhkannya saja
Dengan kekuatan An Ling sekarang ini dia bisa termakan oleh kekuatan mata iblis dan dikendalikan oleh mata itu
"Ingat baik baik pesanku dan jangan pernah memakan omonganmu sendiri, jangan pernah memalukan nama gurumu ini, terakhir berjanjilah pada gurumu ini agar kau menggunakan kekuatanmu untuk kebaikan. Jangan pernah menindas yang lemah."
Perlahan aura dewa iblis mulai memudar. Semakin lama tubuhnya terlihat tak kasat mata dan tidak bisa disentuh sama sekali
"Tunggu guru belum memberitahukan namamu!" Tanya An Ling kepada gurunya yang akan pergi untuk selama lamanya
"Hahahaha benar sekali aku sampai lupa. Kau bisa memanggilku Jiang Shi"
Aura Dewa Iblis Jiang Shi sudah sepenuhnya lenyap dari muka bumi. An Ling membuka matanya yang sudah tertutup selama satu bulan
"Selamat jalan guru... Aku berjanji kepadamu!"
An Ling menggunakan kekuatannya untuk menghancurkan segel yang melindunginya. Dengan sekali pukulan An Ling menghancurkan segel itu
Terdengar suara seperti kaca yang pecah berkeping keping. An Ling dengan cepat berenang menuju permukaan kolam air itu hingga dia terbang sampai ke tepi kolam
Harimau kumbang yang menunggunya keluar masih belum pergi juga. An Ling merasa sedikit beruntung karena dia bisa mencoba kekuatan barunya
"Plakkk!! Buk!! Buk!!"
Harimau kumbang itu kalah telak dengan An Ling yang sudah menjadi seorang pendekar spirit
"Cihh dasar binatang lemah berani menungguku selama ini hanya untuk kematiannya!!"
An Ling mengangkat tangan kanannya dan berteriak
"... Aku bersumpah atas nama guruku Jiang Shi. Aku akan menjadi kuat dan mengubah dunia yang fana ini!!!"
Petir menyambar dengan kerasnya membuat para binatang yang ada di sekitarnya lari ketakutan
"Benar juga sudah sebulan aku berada di sini. Bagaimana keadaan orang tuaku ya!?"
An Ling lalu berlari dengan cepat menuju rumahnya
"Aku pulangggg!" Sambil membuka pintu rumahnya yang tidak di kunci
An Ling tidak melihat siapapun di rumahnya. An Ling berpikir jika orang tuanya tengah pergi mencarinya
"Ayah... Ibu... !?" Teriak An Ling memanggil ayah dan ibunya yang tidak ada dirumah
Entah kenapa bulu kuduk An Ling berdiri seakan merasakan ada sesuatu yang sedang mengintainya
An Ling menoleh ke belakang dengan perlahan. Dia sangat terkejut ketika melihat ibunya yang sedang berdiri di belakangnya sambil memegang sebuah sapu lidi
"Errrgggghhh!!" Wajah Ling Yu memerah seperti seluruh darahnya sedang mendidih
Tubuh An Ling langsung gemetaran. Dia menutup kedua matanya dengan tangannya. Menyembunyikan wajahnya yang sedang ketakutan
Ling Yu meremas sapu lidinya hingga hancur berkeping keping lalu berlari ke arah An Ling
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!