Di sebuah desa terpencil tepat nya di pinggiran kota hidup sepasang suami dan istri yang miskin mereka tidak mempunyai anak karena istri nya yang mandul.
Pekerjaan suami nya adalah pemburu di hutan dan istrinya adalah petani mereka hidup bercukupan dan sederhana.
Sudah bertahun tahun sejak awal pernikahan mereka, seorang anak yang di damba-dambakan oleh sepasang suami dan istri datang secara tiba-tiba, sebuah keajaiban yang datang seperti hujan membasahi hati sepasang suami istri yang sudah mengering seperti lahan tandus namun di segarkan kembali dalam sekejap mata.
suatu pagi yang cukup mendung sang istri memutuskan untuk pergi berbelanja.
*suara menguap*
"sayang, kau sudah pergi?" tanya sang suami
"maaf sayang sudah membangunkan mu, aku harus bangun sepagi ini karena hari ini adalah musim panen labu, semua petani menjual hasil labu terbaik nya hari ini, aku akan melakukan barter dengan beberapa Tomat kita, kembalilah beristirahat, kembali dari pasar aku akan memasak sesuatu enak untuk mu" *suara kecupan* kecup sang istri di dahi suami nya dan berjanak pergi dari kamar.
"hati-hati di jalan sayang" teriak sang suami.
sang istri pergi berjalan kaki menuju pusat perbelanjaan di desa. tampak beberapa warga sudah beraktivitas. beberapa dari mereka menghiasi pintu dan jendela mereka dengan hiasan yang terbuat dari daun dan buah labu kecil yang berawarna kuning.
Dalam beberapa jam kemudian desa pun menjadi cukup ramai sepanjang di hiasi dengan ukiran labu dengan bentuk wajah yang lucu dan cukup menghibur anak-anak yang keluar untuk bermain, pusat perbelanjaan pun menjadi padat seketika dan banyak orang asing, penyintas, dan bahkan orang yang datang dari kota untuk pergi membeli labu yang berkualitas di desa ini.
tampak sang istri sedang melakukan tawar menawar dengan penjual labu. dan seorang gadis kecil menarik-narik rok istri itu dan berkata "aku lapar".
sang istri menghentikan sejenak tawar menawarnya dan memperhatikan gadis yang malang itu, ia pun menunduk dan membelai kepala gadis itu.
"dimana ibu mu nak?" tanya sang istri
gadis kecil itu hanya menjawab "aku lapar"
sang istri melihat mata anak itu dan yang ditemukan hanyalah tatapan hampa dan kosong yang berbeda dari anak-anak lainya ketika berpisah dari orang tua mereka.
"kenapa anak ini tidak menangis" kata sang istri dalam hati
"bagaimana kalau kita mencari ibu nak?"
gadis kecil itu hanya menjawab "aku lapar"
merasa iba dan kasihan sang istri pun menyelesaikan tawar menawarnya dengan cepat memegang tangan anak itu dan membawa nya ke toko roti terdekat seberang jalan.
setelah membeli roti sang istri beserta gadis kecil itu berjalan menuju kantor keamanan desa. dalam perjalanan nya sang istri bertanya
"roti nya enak?"
"mau tambah lagi?"
sang gadis kecil hanya mengangguk tanpa mengeluarkan suara apapun.
"seharusnya anak kecil ini menangis, tapi sepertinya dia adalah anak gadis yang kuat" kata sang istri dalam hati sambil mengelus-elus kepala gadis kecil itu.
sesampainya di kantor keamanan, petugas setempat kaget saat melihat kondisi gadis kecil dengan pakaian yang lembab dan sedikit kotor dan kusam tanpa alas kaki seluruh petugas menutup hidung dan mulut karena bau gadis kecil ini yang menyengat hidung dan serentak menanyakan nama gadis itu, tapi gadis itu tidak memberitahukan nama nya. petugas menemukan lambang yang tidak lazim di bagian punggung nya, para petugas pun menatap heran dan gadis itu membalas dengan menatap petugas dengan tatapan kosong.
"di mana anak ini di temukan nyonya smith?" tanya petugas
"dia yang menemukan ku pak, waktu itu kami berada di tengah-tengah pasar, aku sudah menanyakan di mana ibu nya, tapi dia hanya mengatakan bahwa dia lapar, sehingga aku membawa nya ke toko roti agar dia bisa makan,
" tapi, anak ini tidak menangis, dan seperti yang kau lihat pak, dia hanya menatap ku dengan tatapan kosong dan tidak memberitahukan ku apa-apa" jawab si istri.
"kalau begitu tolong antarkan anak ini ke Dokter Brown, aku dengar beliau sedang berada di klinik desa, segeralah kesana sebelum dia pulang, kami para petugas curiga anak ini telah terjatuh di dalam rawa kurang lebih 2 hari..
atau mungkin, mudah-mudahan saja dia bukan korban percobaan pembunuhan yang gagal. jika kami menahan nya di sini, kami takut terjadi sesuatu pada anak ini.
kami akan segera mengumumkan nya di pengeras suara segera, dan jika hari sudah larut malam kami mohon agar anak ini di ijinkan untuk tinggal bersama mu nyonya smith, jika orang tua nya datang untuk melapor, kami bisa mengarahkan orang tua nya untuk pergi menjemput anak nya di rumah anda nyonya smith".
"apa kah nyonya smith bersedia ?"
"tentu saja pak, aku akan merawat anak ini sampai orang tuanya datang bila perlu" jawab nyonya smith dengan percaya diri.
"mengingat kau dan suami mu adalah golongan keluarga em.. berpendapatan rendah, aku sarankan jika sudah tidak mampu, panti asuhan adalah tempat yang tepat meskipun berlokasi di sebelah kuburan dan cukup menyeramkan.. tapi setidaknya bisa menjadi alternatif ke 2 nyonya smith, mohon untuk di pertimbangkan dan tetap menghubungi kami jika terjadi sesuatu".
"baik pak, kami permisi dulu.. selamat siang" nyonya smith pamit dan pergi meninggalkan kantor petugas keamanan.
terdengarlah pengumuman laporan kehilangan gadis kecil yang di beritakan petugas melalui pengeras suara.
"ayo gadis pintar, kita pergi ke dokter dulu ya?" ajak nyonya smith sambil mengelus kepala gadis kecil itu.
sesampai nya di klinik desa sang dokter terlihat sudah mau menutup klinik dan pergi, namun nyonya smith berteriak dari kejauhan untuk menghentikan dokter brown. dokter brown yang mendengar teriakan nyonya smith melihat ke arah nyonya smith dan mengerutkan dahi, sambil bertanya-tanya dalam hati siapa anak kecil yang di bawa nyonya smith.
kemudian nyonya smith menjelaskan apa yang sudah terjadi dan dokter pun mengijinkan mereka masuk dan gadis kecil itu pun di periksa.
"kabar baik nya anak ini cukup sehat dan hanya sedikit masalah yang aku temukan nyonya smith"
"tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuhnya"
"tidak ada tulang yang patah"
"sedikit hipertermi dan demam ringan karena kurang nya asupan nutrisi"
"berikan dia makan dan minum yang cukup, dan tubuh nya akan sehat seperti anak normal pada umum nya" jelas sang dokter.
"lalu.... apa yang menjadi kabar buruk nya dok?"
tanya nyonya smith penasaran.
"kabar buruknya,... sepertinya anak ini sudah mengalami sebuah kejadian trauma psikologis yang cukup memberatkan psikisnya... aku tidak tau kejadian nya apa, tidak bisa di prediksi dengan kondisi tubuh nya yang tampak normal, kecuali dia sendiri yang memberitahukannya, tapi kejadian ini yang membuat dia tidak mau berbicara dan hanya memandang pembicara nya...
dengan tatapan kosong" kata sang dokter
"jika nyonya tertarik, bawalah anak ini kembali kesini besok untuk mendapatkan terapi lebih lanjut, aku kenal seorang ahli kejiwaan di kota yang mungkin b..."
"tidak.. tidak dok" potong nyonya smith
"aku tidak mampu membayar pengobatannya, aku hanya akan menampungnya dan menunggu orang tua kandung nya datang untuk menjemputnya"
"oh baiklah kalau begitu nyonya smith, klinik desa ini akan terus terbuka untuk mu dan terutama untuk gadis kecil ini, kata dokter sambil mengelus kepala gadis itu, oh dan ini kartu nama ku jika terjadi sesuatu atau ingin bertanya tentang apapun yang menyangkut dengan hal medis, akan ku jawab tanpa menagih biaya konseling atau gratis" jelas sang dokter.
"terima kasih banyak dokter, maaf sudah membuat mu bekerja lembur" kata nyonya smith dengan membungkuk
"dan satu lagi nyonya smith... lambang di punggung anak itu cukup membuat ku bertanya-tanya, jadi.. emm.. ini akan menjadi rahasia kita berdua, sembunyikanlah anak itu sebaik mungkin"
nyonya smith mengangguk dan bergegas pulang ke rumah.
sesampai nya di rumah nyonya smith di sambut baik sang suami tuan smith.
tuan smith menyampaikan kekhawatirannya karena isteri nya cukup lama berada di luar rumah namun di saat bersamaan kaget karena isterinya membawa pulang seorang gadis kecil.
setelah memandikan gadis kecil itu dan memakaikannya baju baru, sesuai janji dari isterinya mereka pun mengadakan jamuan malam yang sangat enak, daging dari hasil buruan tuan smith di padukan labu kuning berkualitas yang di masak dengan begitu lezat yang membuat makan malam mereka begitu bermakna.
tampak nyonya smith dan tuan smith meneteskan air mata setelah melihat seorang gadis kecil duduk manis menyendok makanan ke mulut nya mengingat sudah sangat lama kursi yang kosong itu telah di tempati oleh gadis kecil yang datang secara tiba-tiba seperti keajaiban.
bersambung
Hari baru telah tiba di suatu pagi yang cerah udara dingin malam tergantikan dengan udara hangat yang menyambut suasana baru di pagi hari. terdengar suara kicauan burung dan ayam berkokok dan sinar mentari yang bercahaya menyinari setiap setiap sudut desa dan mengusik sisa bayang-bayang malam.
Tampak beberapa penduduk desa mengawali hari mereka dengan pekerjaan rumah tangga sederhana, asap telah keluar dari beberapa cerobong asap rumah menandakan hari baru telah di mulai.
"hoam"
"selamat pagi sayang, kau tau semalam aku bermimpi" kata tuan smith
"oh apakah itu mimpi buruk?" ataukah mimpi indah sayang?" tanya nyonya smith
"aku bermimpi ada seorang gadis kecil datang ke rumah kita dan tinggal bersama-sama dengan kita" jawab tuan smith
"hahaha, itu bukan mimpi sayang ku, kemarin benar adanya telah datang seorang anak kecil perempuan dan sekarang dia tinggal di rumah kita menunggu orang tua nya datang menjemput" jelas nyonya smith dengan sedikit terbahak.
"oh astaga, kejadian ini seperti mimpi saja istri ku dan tentu aja seperti mimpi yang indah" kata tuan smith sambil tersenyum lega.
"apa dia baik-baik saja tidur sendirian di kamar yang sudah lama kosong itu?" tanya penasaran tuan smith
"tidak usah khawatir sayang, semalam aku juga berpikiran sama seperti mu, membuat gelisah dan mondar mandir kesana kemari, mengecek kamar tempat tidur nya berulang-ulang hanya untuk mengetahui apakah dia baik-baik saja tidur sendirian di kamar tua itu" jelas nyonya smith sambil tersipu-sipu.
"benarkah itu? kau pasti masih lelah karena semalam tidak mendapatkan istirahat yang cukup.. yah.. entah itu gelisah kegirangan atau gelisah ketakutan, naluri keibuan mu itu jangan sampai membuat mu kehabisan tenaga" sindir tuan smith"
"oh naluri keibuan ya? apa naluri keibuan ini cukup untuk mu? tanya nyonya smith sambil mencubit hidung suami nya
"eh eh adu adu duh!!" teriak sang suami kesakitan sambil memegang hidungnya.
"naluri keibuan ku mengatakan aku harus membangunkan si gadis kecil dan membuat sarapan" kata nyonya smith dengan senang
"wah masak yang enak yah istriku" sambung tuan smith
nyonya smith menatap sinis tuan smith dan berkata "naluri keibuan ku juga berkata malam ini kau tidur di sofa"
tuan smith hanya membalas dengan tertawa dan bertanya "itu hanya candaan kan?" sayang? s-sayang?"
nyonya smith tidak menghiraukan dan menolehkan wajahnya ke tempat lain sambil berjalan menuju kamar si gadis kecil.
Di ruang makan mereka duduk dan menikmati sarapan, sepasang suami dan istri itu tampak bahagia, namun ekspresi kosong dan tanpa senyuman maupun tanpa kesedihan yang di keluarkan si gadis itu masih cukup membuat banyak pertanyaan yang muncul di benak kedua kekasih ini.
sesuai semua telah menghabiskan sarapan nyonya smith pun bertanya kepada gadis kecil.
"nak.. apa kau mau main di luar?"
gadis itu hanya melihat nyonya smith dan tidak memberikan respon apa apa.
"biarlah dia tinggal di rumah, sepertinya lebih aman dan nyaman bagi anak ini di sini" ujar tuan smith sambil mengelus-elus kepala gadis itu.
"tapi.. anak seumuran dia sangatlah tidak sehat untuk tinggal di rumah seharian, lagi pula mengingat kondisi nya yang sekarang, aku harap setelah bertemu teman seumuran dia, bisa membuat nya ceria kembali" kata nyonya smith dengan khawatir.
"sebentar lagi aku akan pergi berburu, cuaca hari ini sedang bagus, para rusa akan berkumpul di pinggiran sungai desa untuk minum, bagaimana kalau hari ini kau menemani gadis kecil itu untuk pergi keluar, sambil menunggu ku kembali dan aku yakin hari ini aku akan membawa hasil buruan yang banyak, aku merasa beruntung hari ini" kata tuan smith dengan penuh semangat
"hati-hati sayang jangan lupa kembali sebelum makan malam" jawab nyonya smith
"baiklah, nyonya kecil dan nyonya besar dengan naluri keibuan hehe, aku pamit dulu" kata tuan smith sambil menunggangi kuda dan melambaikan tangan.
"hehe akan ku balas suami jahil ku"
"nah nona kecil... sekarang tinggal kita berdua.. bagaimana kalau setelah mandi kita berdua pergi ke taman desa, di sana banyak anak-anak, dan mungkin kalian bisa berteman di sana.. yuk.."
Nyonya smith memandikan gadis itu dan memberi nya pakaian yang bagus, membedaki pipi anak gadis itu, mengikat rambutnya dan memakaikan topi pelindung matahari.
"waah lihat dirimu !! cantik ! gemas! kata nyonya smith dengan gembira sambil memeluk anak gadis itu.
"ayo kita berangkat"
nyonya smith menggenggam tangan anak gadis itu dan membawa nya ke taman desa.
sesampainya di taman desa tampak terlihat beberapa anak sedang bermain bersama. ukuran taman yang cukup luas yang di isi dengan air mancur, ayunan dan area khusus bermain anak anak dan bangku taman kayu dan di kelilingi pohon-pohon membuat tempat itu sejuk dan cocok untuk rekreasi keluarga.
"pergilah.. temui kawan-kawan baru mu.. aku akan duduk di sini sambil membaca buku" kata nyonya smith sambil mengeluarkan Novel dari tas jinjing nya.
anak gadis itu mendekati para anak-anak yang sedang asik bermain.
"hei siapa nama mu?" terdengar suara dari salah satu anak lelaki yang berteriak di antara anak-anak yang sedang bermain itu.
semua anak-anak yang berada di sekitar gadis itu menatap penasaran menunggu jawaban dari gadis kecil, setelah keheningan yang cukup lama gadis kecil tidak merespon apa-apa hanya memberi tatapan kosong.
semua anak-anak mulai berbisik-bisik
"dia kenapa?.." "anak aneh.." "menakutkan.."
"bagaimana kalau kau ku panggil tanpa nama? apa kau keberatan?" tanya seorang anak lelaki.
"hmm.. masih malu ya? ayok bergabunglah dengan tim ku, kami kekurangan personil" oh ia nama ku Kevin ayo kita berteman".. kata anak lelaki itu sambil menarik tangan gadis kecil.
ketika nyonya smith sedang membaca datanglah ibu-ibu lain yaitu tetangga nyonya smith duduk di samping nyonya smith dan memulai percakapan mereka, dan pandangan nyonya smith pun teralihkan yang sebelum nya mengawasi gadis kecil tergantikan dengan percakapan tetangga nya.
"baiklah tanpa nama kau sekarang satu tim dengan ku tugas mu adalah menangkap bola di belakang pemain lain, agar bola tersebut bisa di kembalikan jika salah satu pemain tidak mampu memukul bola tersebut dan permainan bisa kembali berjalan dengan mudah, permainan ini di sebut kasti, apa kau sudah paham, tanpa nama? (tidak ada tanggapan maupun anggukan)
.....em aku anggap sudah di mengerti.
"Okeh mari kita mulai !!
permainan pun di mulai bola di lemparkan seorang anak yang bertugas untuk memukul bola tidak mampu memukul bola yang datang ke arah nya dan bola tersebut berhasil di tangkap gadis kecil.
"Strike 1 !!"
"Strike 2 !!" teriak kevin.
pelempar bola memberi aba-aba agar pemukul menghindari dan menjauhi bola tersebut.
lemparan di lontarkan....
pemukul menghindari bola dengan sengaja dan bola itu mengenai kepala gadis kecil dan meninggalkan bekas seperti kemerahan di dahi nya..
"rasakan itu gadis aneh" ejek sang pelempar
" hei rojer !! itu adalah pelanggaran!! teriak kevin dengan marah.
"memangnya dapat piala?" ayo lah aku hanya bersenang-senang sedikit, bola karet lunak seperti itu tidak akan melukainya.
"kau tidak apa-apa?" tanya kevin sambil memeriksa kepala gadis kecil.
"kau masih mau main ?"
gadis kecil mengambil tongkat kasti dan mengambil ancang-ancang untuk memukul.
"hoo.. kau menantang ku?" baiklah mari kita lihat apa kau bisa memukul bola ku..
rojer pun melemparkan bola...
namun bola itu sengaja di arahkan ke perut gadis kecil.
semua anak-anak di sekitar kaget dan menarik napas.
"hehehe.. oops.. aku tidak sengaja" kata rojer menyindir.
gadis kecil itu mengambil ancang-ancang bersiap..
rojer pun tertantang kembali untuk melempar bola..
lemparan di lakukan..
bola tersebut melesat menuju kepala gadis kecil namun untung nya gadis kecil menunduk, namun membuat gadis kecil terpleset dan jatuh.
"hey rojer !! bermainlah dengan benar?" teriak kevin dengan amarah
"atau apa?" kau mau melapor ayah mu?" dasar anak bayi, kerjaan mu hanya merengek saja, mwee mwee mwee.." ejek si rojer
gadis kecil berdiri merapihkan rok nya menepuk-nepuk debu yang menghinggap mengangkat tongkat keatas dan mengambil poisi siap.
semua anak-anak di sekitar terlihat keheranan dan sambil berbisik-bisik satu dengan lainnya.
"dia tidak menangis"... "iah.. aneh yah".. "lihat wajahnya.. tidak ada ekspresi"
rojer menatap tajam mata gadis kecil..
meremas bola kasti dengan erat..
mengambil ancang-ancang..
dan melemparkan bola..
bola pun melesat dan melaju dengan cepat ke arah gadis kecil..
gadis kecil pun dengan sigap mengayunkan tongkat kasti dan pukulan nya tepat sasaran mengenai bola, dan menyebabkan bola tersebut melambung tinggi di udara dan keluar lapangan.
"HOMEE RUUN" teriak kevin dengan penuh semangat dan gembira..
semua anak-anak yang berada di area lapangan bersorak kagum melihat kemampuan gadis kecil.
"cih.. aku sengaja mengalah.. ini belum berakhir anak aneh" kata Rojer sambil menunjuk-nunjuk dada gadis kecil.
Rojer pun pergi ke arah jatuhan bola untuk mengambil bola tersebut yang ternyata adalah miliknya.
"tidak usah hiraukan perkataan nya 'tanpa nama' kau sudah membalas nya dan membuktikannya di pertandingan... tadi itu luar biasa loh" puji kevin
kevin pun bergabung kembali dengan teman-teman nya dan masih membahas pukulan Home Run yang menurut nya terbaik sejak bergabungnya gadis kecil.
hari mulai mendung, gadis kecil sudah tidak ada di lapangan bersama-sama mereka, tanpa mereka sadari.
*suara semak-semak*
"hmm.."
"di mana yah"
"kalau tidak salah arah jatuh nya di sebelah di sini"
"anak aneh sialan itu.. gara-gara dia aku akan telat pulang makan malam.. mengesalkan..
"Whaaaa !!!"
"h-heii kau !!"
"s-setidaknya keluarkan suara mu !!"
"j-jangan muncul secara tiba-tiba seperti itu di belakang ku, d-dasar gadis aneh !!"
"kenapa?" apa kau kesini mau mengejeku haa?"
"ayo jawab?"
"kenapa kau menunjuk ke arah sana?"
"ada apa di sana?"
........
"em.. maksud mu bola ku ada di sana?"
"kau ini bisu atau apa? jangan cuma mengangguk"
"kau pikir dengan membantu menemukan bola setelah itu kita bisa berdamai?"
"hohoh.. tidak secepat itu gadis aneh"
mereka masuk jauh kedalam hutan..
"heh.. kau bilang bola ku jatuh sini.. kenapa tidak ada?"
.....
"k-kenapa kau menunjuk ku?"
"o-oh maksud mu di atas bukit itu?"
"sudah ku bilang berkali-kali jawablah, apa kau memang b.....ss aaaahh"
*bruk !!*
"g-gadis aneh sialan ! k-kenapa kau mendorong ku.. ahk ! kaki ku.. p-patah... a-aku tidak bisa.. b-berdiri.. maaa... paaa.. sakittt... hwee.. hiks hiks.. hwee.. sakiitt"
"gadis anehhh.. kau mau apa dengan tongkat kasti itu?
"t-tttunggu du.. whaakk !!"
*whuung** suara ayunan tongkat*
*wham*
*whung*
aaakh !! whaak!!
*krak*
*krak*
*krak*
......
......
......
*suara dahan pohon gemerincing tertiup angin*
hari sudah semakin gelap dan mentari hampir terbenam tampak nyonya smith sedang mencari-cari gadis kecil kesana dan kemari.
"haaah astaga...! ternyata kau di sini nona manis ku" teriak lega nyonya smith sambil memeluk dan menggendong gadis kecil keatas.
"hmmhh.. bauk acemm.. mandi yaa dedek yaa..
tante gendong sampe kerumah nih.." kata nyonya smith dengan gembira
"heeii nona-nonaa!! kenapa lama sekali? aku yang tiba di rumah duluan looh" teriak tuan smith dari jauh sambil melambaikan tangan kepada gadis kecil dan nyonya smith.
"sayang kau pulang lebih awal ya.. bagaimana hasil tangkapan nya?" tanya nyonya smith sambil menggendong gadis kecil dan berjalan mendekati tuan smith.
tuan smith melihat ada noda yang aneh di baju gadis kecil suatu noda yang harus nya tidak ada di baju seorang anak-anak namun tuan smith merahasiakan penemuannya dan merespon istri nya dan berkata "sayang ku istri ku.. lihatlah.. daging rusa kualitas terbaik berhasil aku dapatkan" kata tuan smith sambil menunjukan karung berisi rusa jantan.
"whaaa besar ya dedek rusanya much.." kata nyonya smith sambil mengecup pipi gadis kecil..
" sayang.. emm.. aku mau bilang sesuatu.. aku tau mungkin ini agak berlebihan tapi.." kata nyonya smith
"katakan lah sayang, tidak apa-apa.." jawab tuan smith
"aku ingin memberikan gadis kecil ini nama.. apa itu berlebihan sayang ?" tanya nyonya smith malu malu
"tentu saja tidak berlebihan sayang ku, itu adalah hal yang normal.. ya.. sudah seharusnya kita memberikan dia nama sebelum orang tua kandungnya datang, setidaknya kita sudah melakukan yang terbaik untuk anak ini.. jadi.. seperti nya gelar nona kecil ini harus aku cabut dan memberikan mu nama sungguhan, hehehe" kata tuan smith sambil mencubit gemas pipi gadis kecil"
"oh suami ku.. Inilah alasan ku mau menikahi mu, pola pikir kita sangatlah sama dan tidak jauh berbeda" kata nyonya smith sambil memeluk suaminya dengan tangan kiri.
suami nyonya smith pun membalas merangkul mereka berdua dan bertanya.
"jadi apa nama yang cocok untuk mu nona muda ?"
"mari kita berpikir sejenak.." kata tuan smith sambil mengelus dagu nya.
"bagaimana kalau jean?" saran nyonya smith
"sayang itu nama tetangga kita" jawab tuan smith
"oh oh.. anjelika bagus kan?" saran nyonya smith antusias
"maksud mu nama ikan emas peliharaan kepala desa? jangan bercanda sayang.
"heh.. setidak nya aku memberikan ide hemph !" jawab nyonya smith merajuk
"bagaimana kalau Ziana"
"yaa... Ziana... seorang wanita tangguh dan kuat adalah arti dan makna dari nama itu.."
"Ziana".. kata tuan smith sambil melihat gadis kecil dengan penuh harapan..
"lumayan.. lumayan.. aku hampir mengusulkan alberta loh sayang hehe ber.. can.. da.. heh jangan menatap ku dengan tatapan konyol mu itu..
dedek kuu.. bagaimana? suka nama baru mu dekk?
Zianaa.. dedek zianaa.. uhh gemes sama dedek ku ini much.. kata nyonya smith sambil mengecup gemas pipi ziana.
"sekarang kamu turun.. langsung ke kamar mandi buka baju ya dedek ya" kata nyonya smith sambil menurunkan ziana.
Zii....aan... naa?
tuan smith tiba tiba berhenti sejenak dari kegiatannya membereskan peralatan berburu nya ketika mendengar suara gadis kecil dan berpaling melihat gadis kecil..
Zii...anna..
pasangan suami istri itu saling melihat satu dengan lainnya.
zianna lapar..
pasangan suami istri yang mendengarkan kata pertama dari gadis kecil itu pun bersorak kegirangan mereka pun berpelukan dan suasana rumah pun menjadi ceria karena gadis kecil sudah mau terbuka dan berbicara pada mereka.
Bersambung
"Ziana.."
"Ziana.."
"bangun dek sudah pagi, ayo mandi dan duduk di meja makan ya sayang, tante masak enak hari ini loh" kata nyonya Smith.
*suara menguap tedengar*
sambil mengusap-usap mata ziana menjawab..
"iah mah.. mmmm.. gendong... masih ngantuk"
"ha.."
"ma.. mamah?" kata nyonya smith dalam hati terharu.
dengan mata berkaca-kaca nyonya smith mengangkat Ziana dan menggendongnya..
"oooh si dedek masih ngantuk.. sini sini.."
"selamat pagi nona-nona, sudah pada sibuk aja..
Zaiana haii.." sambut tuan smith dengan bersemangat sambil mengelus kepala Ziana.
"pagi papa"... jawab Ziana
"pa.. papa?" sayang dia baru saja memanggil ku..
"iah.. dan barusan aku di panggil mama sayang"
potong nyonya smith.
kedua pasangan kekasih itu saling menatap dan tersenyum bahagia.
kemudian nyonya smith menyelesaikan masakannya dan menyediakannya di meja.
"makanan siap, di masak dengan cinta untuk kedua kesayangan ku.. yuk ayuk makan" kata nyonya smith dengan gembira.
"mamah.. ini apa?" tanya Ziana
"oh itu labu sayang, labu dan potongan daging
rusa, gimana sayang rasanya?" tanya nyonya smith
"dagingnya alot, tapi labunya manis.. Ziana kunyah-kunyah, tapi dagingnya gak mau lunak-lunak mamah" jawab polos Ziana
"hahahah.. daging nya alot supaya kamu kuat !! kata tuan smith sambil tertawa.
"sayang ih jangan di ketawai hehe.." jawab nyonya smith sambil menahan ketawa.
"makan labu nya aja sayang kalau gak kuat" anjur nyonya smith
"mmmhh mmhh... Ziana mau kuat, Ziana mau habisin daging rusa nya mamah" jawab Ziana dengan antusias
"makan yang banyak sayang haha" sambung tuan smith dengan ketawa bahagia.
dan mereka pun tampak seperti keluarga pada umum nya. Pasangan Smith memulai kegiatan nya seperti biasanya, tuan smith akan pergi berburu dan nyonya smith akan pergi ke pasar desa untuk membeli dan menjual sedikit daging hasil buruan tuan smith.
"Ziana..."
"mau ikut.. mam... eeh.. tante ke pasar?" tanya nyonya smith
"iah mamah Ziana mau ikut" jawab Ziana spontan.
"kalian berdua bersenang-senanglah, aku harus kembali berburu agar kita bisa makan daging rusa lagi" jawab tuan smith dengan bersemangat.
tuan smith pun berpamit dan pergi.
setelah nyonya smith bersiap-siap. Ziana pun di dandani nya dengan imut seperti biasanya.
wajah Ziana di selimuti bedak tipis, memakai baju berwarna biru seperti daster ukuran anak-anak dan di pakaikan topi dengan hiasan bunga matahari.
Ziana dan nyonya smith beranjak pergi menuju pasar desa. ketika dalam perjalanan mereka melihat beberapa orang berkerumun dan terlihat sibuk satu dengan yang lain.
Beberapa dari mereka terlihat kebingungan dan terlihat adanya petugas keamanan desa yang sibuk menempalkan poster. nyonya smith yang penasaran menyapa salah seorang warga dan bertanya..
"kenapa pagi-pagi begini sudah ramai dan sibuk?"
"oh nyonya smith... barusan ada kabar dari salah satu orang tua yang melaporkan bahwa anak nya belum kembali ke rumah sejak kemarin sebelum makan malam, dan sekarang petugas keamanan desa akan melakukan penyisiran di lokasi tempat terakhir dia bermain" jawab seorang warga desa.
Mendengar hal itu nyonya smith membungkuk dan menasehati Ziana..
" Mulai sekarang jangan jauh-jauh dari tante ya sayang" kata nyonya smith sambil mengelus pipi Ziana.
Dan mereka berdua pun melanjutkan perjalanan.
Setibanya di tempat penjual, nyonya smith membeli beberapa sayuran dan mulai menawarkan Daging rusa hasil buruan suami nya.
tiba tiba sebuah bola kaki yang di tendang melesat kencang menuju nyonya smith dan mengenai badan nyonya smith.
Nyonya smith yang kaget menyebabkan beberapa belanjaan nya terjatuh di tanah. nyonya smith pun membungkuk dan mengambil kembali belanjaan yang jatuh.
Tampak beberapa anak lelaki datang ke arah nyonya smith untuk mengambil kembali bola itu.
mereka terlihat menahan ketawa dan kata maaf yang di keluarkan tidak terdengar sungguh-sungguh.
Namun nyonya smith yang baik hati hanya tersenyum memaafkan mereka dan menegur mereka dengan baik-baik dan meminta agar mereka bermain dengan hati-hati karena bagi nyonya smith wajar bagi anak-anak untuk melakukan kesalahan.
Melihat hal itu Ziana menatap tajam Anak-anak itu menarik-narik rok nyonya smith dan berkata...
"mamah mamah, aku mau ikut bermain bersama mereka mah"
"anak gadis ini sudah banyak berubah, dia sudah mulai terbuka dengan orang di sekitar nya" kata nyonya smith dalam hati
"oh tentu saja sayang, jangan lupa kembali sebelum makan malam, dan jangan jauh dari desa ya sayang, janji yaa..?" kata nyonya smith sambil membungkuk dan memegang kedua tangan Ziana.
Ziana menjawab dengan menganggukan kepala.
kemudian Ziana menghampiri anak-anak itu...
"hei lihat siapa yang datang... si gadis aneh.."
"kau mau main bola kaki?" jangan bercanda ini adalah permainan anak jantan, gadis lemah seperti mu mending main boneka saja"
Anak-anak itu pun menertawakan Ziana.
Namun Ziana tidak membalas perkataan mereka, hanya nampak ekspresi kosong yang terlihat pada wajah Ziana.
"ajak aku bermain" kata ziana
"dasar keras kepala, jika kau menangis aku tidak tanggung jawab !" kata pemilik bola kaki
"ayo kita lomba lari sampai ke jembatan, jika kalian menang kalian boleh melakukan apapun padaku tapi jika kalian yang kalah aku boleh melakukan apa pun kepada kalian" tawar ziana.
"kau menantang kami berdua?" kau akan kalah anak gadis manja..."
kata pemilik bola dengan angkuh
Ziana tidak membalas kata-kata mereka.
ia berdiri dan mengambil posisi berlari.
"heh anak aneh... sebaiknya kau menepati taruhannya atau kau akan kami buat menangis sepanjang hidup mu di desa ini... kata salah satu teman pemilik bola
"dalam hitungan ke 3 dengan aba-aba ku,..
1.. 2.. 3.."
Ziana, pemilik bola dan teman nya pun berlari menuju Jembatan di luar Desa. mereka bertiga berlari dengan sekuat tenaga, pemilik bola berusaha melakukan kecurangan dengan mencoba menyikut Ziana, namun Ziana yang gesit menghindari sikutan pemilik bola dan mendahului nya.
Jembatan di luar desa sudah terlihat Ziana yang unggul dari mereka mempercepat gerakan kaki nya membuat kedua anak laki laki itu tertinggal jauh selangkah dari mereka.
namun sang pemilik bola berhasil menarik tangan Ziana dan membuat nya tersentak mundur sehingga mereka berdua berhasil mendahului ziana dengan cara yang curang.
Dan pemenang nya adalah pemilik bola.
mereka berhasil mengalahkan Ziana.
"haha.. pecundang.." teriak pemilik bola
"hehehehe.."
"sekarang mau kita apakan dia" kata pemilik bola dan rekannya sambil berjalan mengililingi Ziana dan menatap nya keatas dan kebawah.
"baju daster mu bagus juga, dan tubuh mu terlihat *glup* menggiurkan"
"aku mau kau melepas baju mu" kata pemilik bola sambil memandang Ziana dengan tatapan merayu.
"aku akan melakukan nya.. di bawah jembatan" kata Ziana
"hehehehe.. kita berdua boleh melakukan apa pun kan..? sesuai Taruhan nya kan hehehe" kata teman pemilik bola
"Terserah sesuka kalian... tapi lakukanlah tu dengan lembut" jawab Ziana
Mendengar hal itu kedua anak laki-laki itu menjadi bersemangat dan terlarut dalam kegirangan.
dan Ziana beserta kedua anak laki laki itu mereka pun beranjak pergi menuju ke bawah jembatan.
jembatan desa yang cukup besar membuat jembatan tersebut memiliki sebuah kolong yang cukup luas dan memliki pinggiran yang cukup lebar sehingga orang-orang bisa melewati pinggiran kolong jembatan itu.
sesampai nya di bawah kolong jembatan...
"hehehe yuhuu.."
"ayo buka cepat.."
"jika kau berlama-lama kami yang akan membuka nya dengan paksa" kata pemilik bola sambil menggosok kedua tangan"
"mundurlah sedikit.. berilah aku ruang" kata Ziana
"oh aku tau.. kau mau menyuruh kami mundur setelah itu menutup mata kan? lalu setelah itu kau akan kabur.. hehe tidak semudah itu anak bodoh" kata rekan pemilik bola dengan sombong
"Kalian... ingin.. melihat tubuh ku?" kata Ziana merayu
"uuuh.. ini dia kawan.. akhirnya.." kata pemilik bola sambil menepuk punggung rekannya kegirangan.
"Aku.. buka pelan pelan ya" kata ziana dengan suara lembut
*glup* *glup* terdengar kedua anak lelaki itu serentak menelan ludah mereka...
"aku turunkan ****** ***** ku nih" kata Ziana dengan perlahan memasukan tangan dalam baju daster nya dan menurunkan ****** ******** perlahan kebawah.
"t-terus... t-teruskan" kata pemilik bola sambil melototi pergerakan Ziana
ziana menurunkan ****** ***** nya sampai kebawah kaki tanpa membuka baju nya dan memegang ****** ***** nya di tangan kanan dan mengayun-ayunkannya.
"p-putih... b-bawa kesini aku mau melihat nya lebih dekat" kata pemilik bola terpesona
mata kedua anak laki-laki itu pun tidak berkedip mereka mengikuti arah gerak gerik ****** ***** Ziana
Ziana mendekat dan mengayunkan ****** ***** nya kian kemari...
dan seketika melemparkan nya ke atas..
kedua anak laki-laki itu pun melihat ke atas mengikuti arah ****** ***** itu..
namun tanpa mereka sadari Ziana Melayangkan kaki nya ke arah ************ Pemilik bola..
*brukk*
*brukk*
*hwaak*
tepat mengenai area sensitif pemilik bola
dan dengan kecepatan kaki nya, Ziana mengalihkan tendangannya dan menendang area sensitif milik teman pemilik bola.
*bruk*
*bruk*
*ngaahhk*
tepat sasaran dan berhasil membuat kedua anak laki-laki itu membungkuk kesakitan.
****** ***** ziana jatuh di tengah-tengah mereka ziana mengambilnya dan memakai nya kembali.
mereka berdua yang kesakitan sulit untuk berdiri dan masih memegang area yang sakit.
Ziana mengangkat dagu mereka menatap mata mereka..
"Selamat jalan teman" kata ziana
dan mendorong mereka berdua bersamaan ke belakang..
kedua anak lelaki itu pun terdorong ke belakang dan tercebur di dalam sungai..
sungai yang dalam dan cukup deras menghanyutkan mereka..
namun pemilik bola dan temannya sempat tertahan dahan pohon tidak jauh dari kolong jembatan..
*ngaarrghh*
"gadiss bodohh..rrrrg ttoloongg.. rrghh" teriak pemilik bola dengan suara yang terkumur air sungai.
Ziana melihat sebuah bambu muda yang panjang dan tidak begitu tebal seukuran telapak tangan ziana dan ringan..
bambu tersebut dengan mudah di patahkan..
"rrrgghh.. ia betull.. bawa bambu itu.. ayoo cepatt.."
teriak rekan pemilik bola..
Ziana menjulurkan bambu yang cukup panjang itu ke arah pemilik bola...
Ziana menggunakan bekas patahan Bambu yang tajam dan panjang itu sebagai ujung dari bambu..
Dan Ziana menombak lurus ke depan ke arah mulut pemilik bola, tombakan yang lurus dan kuat itu membuat bambu yang bekas patahan ujung nya yang tajam itu menembus tenggorokan pemilik bola, darah pemain bola pun bercucuran..
Ziana melakukan nya berulang-ulang, menusuk dan mencabut dan membuat banyak lubang di area wajah dan bahkan mengenai mata kiri pemilik bola darah segar yang keluar dari area wajah nya membuat nya kehilangan kesadaran dan hanyut terbawa arus sungai.
melihat hal itu rekan pemilik bola berteriak kencang, namun sayangnya hampir seluruh penduduk desa sedang sibuk mencari anak yang hilang yang belum juga di nyatakan hidup atau mati, dan jalan di sekitar desa pun menjadi cukup sepi.
Ziana mendengar rintihan anak laki laki itu dan menjadi marah membuat ziana menombak dengan sekuat tenaga mengenai leher hingga ujung bambu itu tembus keluar bersamaan dengan darah segar mengalir keluar dari leher anak itu.
Anak lelaki itu kehilangan kesadaran dan hanyut bersama bambu yang masih tertinggal di leher nya.
Ziana berjalan pergi meninggalkan kolong jembatan dan pinggiran sungai dan berjalan kembali menuju rumah nyonya dan tuan smith.
"waah tidak terasa sudah sore.. aku harus segera pulang dan memasak makan malam sebelum suami ku tiba" kata nyonya smith dalam hati
saat dalam perjalanan pulang nyonya smith bertemu dengan suami nya yang pulang lebih awal sedang berjalan menggiring kuda nya menuju rumah mereka.
"ooii istri kuu" teriak tuan smith sambil mendekati nyonya smith
l
"sayang kenapa sudah pulang?" tanya nyonya smith
"saat aku sedang berburu, petugas keamanan desa menyuruh aku dan beberapa pemburu lain untuk kembali ke desa secepatnya, karena desa cukup sepi dan membutuhkan beberapa pria untuk berjaga-jaga di desa karena para petugas keamanan dan pihak keluarga yang anak nya belum di temukan akan berkemah di hutan untuk melanjutkan penyisiran..
"sebenarnya siang tadi aku sudah pulang sih, tapi karena putri kita suka daging, aku menembak beberapa kelinci gemuk dan beberapa dari kelinci itu berhasil kutangkap hidup-hidup putri kita pasti menyukai nya" kata tuan smith dengan bangga
"putrii...? putri.. kita?" tanya nyonya smith dengan cemas
sambil merangkul bahu nyonya smith dan mengelus nya, tuan smith pun menjawab...
"iah sayang... Ziana sudah seharusnya kita anggap putri kita.. aku tau ini mendadak.. tapi kehadiran nya membuat ku sangat bersemangat pada saat berburu, aku merasa seperti muda lagi"
kata tuan smith sambil tersenyum lega
"iah sayang.. aku masih merasa ini semua adalah mimpi belaka.. aku juga sangat bahagia.. namun di sisi lain.. aku juga khawatir orang tua kandung nya sedang bersedih dan kebingungan mencari anak perempuan mereka" jawab nyonya smith dengan gusar
"maka... jika waktu nya sudah tiba... dan jika orang tua kandung nya datang untuk mengambil zania.. aku akan sangat bangga karena berhasil merawat dan menghidupi Ziana" kata tuan smith dengan optimis
"hiks.. kau benar sayang.. kita harus bangga dengan apa yang kita miliki, yah.. meskipun hanya sementara hiks.." jawab nyonya smith sambil mengusap air mata yang keluar
kedua pasangan itu pun bergandengan tangan dan berjalan pulang..
sesampai nya di rumah mereka pun terkejut karena melihat ziana yang sudah tiba dan tampak tertidur pulas di depan pintu..
"awwh menggemaskan sekali anak ini hihihi" kata nyonya smith sambil sedikit ketawa
"aku akan menggendong nya ke kamar dan mengganti bajunya, mandilah sayang aku akan segera mengolah daging kelinci itu" sambung nyonya smith
kedua pasangan itu dan Ziana yang sudah terbangun menikmati makan malam mereka dan melanjutkan istirahat mereka...
bersambung
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!