NovelToon NovelToon

Afraid To Fall In Love

Prolog

"ara, bangun nak, nanti kamu telat sekolah!", seru bunda zahwa yang menyelinap masuk ke dalam kamar anaknya.

"iya bun, bentar lagi yah!", ucap ara dengan raut wajah malas nya.

karena tidak ada pergerakan dari anaknya itu, bunda zahwa pun membawa sebotol air dan mengguyur anaknya yang pemalas itu.

byurr!!

"bunda!!!", ara terkejut dan langsung beranjak dari singgasananya.

akhirnya dengan langkah gontai, ara terpaksa memasuki kamar mandi untuk membersihkan badannya dan bersiap untuk berangkat sekolah.

Zahra Annisa Saniyyah, orang-orang terdekatnya bisa memanggilnya ara, ia adalah gadis cantik yang kepalanya selalu terbalut dengan hijab. meskipun belum sempurna, tapi ini adalah permulaannya untuk menjadi lebih baik.

tapi jangan tertipu akan penampilannya, meski begitu, ia adalah gadis tomboy yang sangat pemalas, meskipun parasnya yang cantik, belum ada satu pun lelaki yang bisa menaklukan hati seorang ara, bahkan ia benar-benar muak dengan yang namanya pria.

menurutnya semua pria itu sama saja, hanya akan mempermainkan perasaan wanita. setelah menyakiti, maka pria itu akan pergi begitu saja, ya, pandangannya tentang lelaki memang buruk, karena itu ia berusaha menghindar dari semua pria yang mencoba mendekatinya.

saat ini ara baru memasuki semester empat di perkuliahannya karena ada kendala saat pengurusan ijazahnya, ia terlambat satu tahun dari teman-temannya.

tapi itu tidak menjadi masalah untuk ara karena baginya menuntut ilmu tak mengenal usia, meski begitu ia adalah mahasiswi teladan, meskipun ia terkesan pemalas tapi ia adalah wanita yang sangat cerdas, buktinya saat ini ia baru saja mendapatkan beasiswa ke universitas yang unggul berkat pencapaiannya.

"ara!", teriak salah satu temannya yang bernama laura, ara pun menoleh dan melihat temannya yang berlari menuju kearahnya.

"kenapa?",

sahut ara kepada temannya itu,

"loe di panggil sama pak dosen, kayaknya mau ngomongin soal perpindahan loe ke universitas unggul itu deh".

ara hanya mendelik malas.

"oh", jawab ara datar.

" lho, kok oh doang sih!, loe gak senang gimana gitu?!", tegas laura yang kesal dengan temannya yang datar ini.

" ya, terus gw harus gimana?, justru ya, kalau misalnya gw pindah kesana, hidup gw akan semakin rumit, entah macam-macam pria apa lagi yang bakal gw temuin! ",

jawab ara kesal dengan temannya yang cerewet ini.

di kampusnya ara memang menjadi incaran para pria. meski berpenampilan tertutup tak menghilangkan aura kecantikannya, bahkan ada juga yang menjadikan ara wanita taruhan yang makin membuat ara naik darah mendengarnya, tapi tetap saja tak satupun berhasil mendapatkan hati suci ara.

...----------------...

di lain tempat, di sebuah universitas terunggul, ya, itu adalah universitas yang akan ara jumpai,

empat lelaki berparas tampan turun dari motor sport nya, yang membuat seluruh kaum hawa meleleh melihatnya.

selain berparas tampan, mereka juga memiliki suara yang merdu sehingga mereka membentuk sebuah band di kampus mereka yang bernama X-tream, yang beranggotakan Reza, Aldy, Alkha, dan sang ketua Alvin.

ketampanan mereka selalu menghebohkan isi kampus.mungkin karena ketampanan mereka, sehingga mereka mudah untuk bergonta ganti wanita, seluruh wanita rela menjadi pacar ke berapa pun untuk mereka.

kecuali lima wanita yang di juluki 'MMW' ini yang berkepanjangan "Moslemah Most Wanted", yang mereka berjumlah lima orang, dua orang dari semester 4, sedangkan tiga lainnya dari semester 6, mereka sangat di segani dan ditakuti.

meskipun mereka berhijab, tapi mereka memiliki ilmu bela diri yang sangat mengagumkan, sehingga meskipun mereka berparas cantik, tak ada satupun pria yang berani menggoda atau mengganggu mereka termasuk X-tream. dari sekian banyak wanita yang mereka incar, hanya kelima wanita ini yang gagal mereka taklukkan.

sehingga pada akhirnya mereka menyerah dan menghindar dari wanita-wanita ganas ini.

...----------------...

minta dukungan, like, dan comentnya ya kak!🙏🏻

Pindah kampus

ara sedang bersiap-siap untuk berangkat kuliah, ini adalah hari pertamanya memasuki universitas XX.

yaitu kampus baru ara, karena di kampus lamanya ia mendapatkan nilai terbaik, ia mendapatkan beasiswa untuk memasuki kampus elit itu, yang sebagian besar mereka adalah orang berada.

sebenarnya ara juga orang berada, tapi ia tidak mau menunjukkan kekayaan itu, karena menurutnya hartanya adalah milik kedua orang tuanya, sehingga ia lebih memilih memasuki universitas biasa dan bergaul dengan orang biasa.

namun siapa sangka jika saat ini ia harus bersanding dengan orang-orang berada sepertinya, sebenarnya ara tidak mau pindah ke kampus itu, namun demi membanggakan kedua orang tuannya apa boleh buat?

...----------------...

di universitas XX para mahasiswi sedang ribut karena melihat poster X-tream yang akan debut pekan depan, mereka bersorak histeris,

hingga teriakan seseorang membuat mereka membisu ketakutan.

"woy, loe semua bisa diem gak??!!", pekik rizka.

"tau, mau pecah nih kuping gue!!", sahut alya.

ya, mereka adalah MMW yang kehadirannya sangat ditakuti oleh seisi kampus, mereka adalah Rizka salsabila, Alya azura, Resya amalia, dari semester 6, Reina nabila, Fira okhtavia, dari semester 4. sampai sekarang tidak ada yang mengetahui mengapa mereka bisa sedekat itu, karena mereka memang sudah dekat dari pertama memasuki kampus ini.

seperti biasa, ara hanya menggunakan motor matic nya untuk pergi ke kampus, padahal ayahnya sudah menyiapkan mobil pribadi untuknya. tapi ara, tetaplah ara, tetap pada sifat kesederhanaannya.

Saat ini ara sedang memarkirkan motornya, lalu setelah itu ia berjalan dengan pandangan yang tetap lurus kedepan, tanpa berniat untuk menghiraukan orang-orang yang menurutnya sangat mengganggu pendengaran nya.

para mahasiswi sedang berteriak histeris, ara berusaha bersabar dan berjalan menuju ruang kelasnya yang sudah di tunjukkan oleh dosennya.

"eh!, loe mahasiswi baru ya?", sapa seorang wanita yang juga berhijab Seperi ara, ara tersenyum menanggapi nya.

"iya, kenalin nama gue zahra annisa, panggil aja ara", sambil mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.

"fanisa maharani, panggil aja fani", membalas uluran tangan ara.

"fan!, punya temen baru gak ngajak-ngajak loe ya!" sahut dua orang wanita yang entah muncul darimana.

"ngajak-ngajak, loe kira gw mau ke newyork?!!",

cetus fani kepada kedua temannya itu.

"ra, kenalin ini farah, dan sebelahnya reta, ret, far, ini ara, dia mahasiswi baru disini", ujar fani memperkenalkan mereka.

"oh, loe yang dapet beasiswa itu ya?", celetuk farah secara tiba-tiba, seketika raut wajah ara berubah suram, farah pun tersenyum mengerti dan melanjutkan perkataan nya.

"tenang aja, kita bukan orang pemilih kok, justru kita lebih suka deket dengan orang sederhana kayak loe, kita gak pernah pandang status kok, jadi loe biasa aja ya", jelas farah.

seketika raut wajah ara berubah senang, ternyata ia bisa langsung menemukan orang yang persis seperti dirinya, menyukai kesederhanaan, reta pun menyahut perkataan farah.

" iya, apalagi loe pinter bisalah kita ketularan dikit otaknya", seru reta.

ara pun tersenyum senang,

"bisa aja loe!"

mereka pun saling berbincang dan berusaha mengenal ara lebih dalam, hingga dosen mereka pun masuk.

ara memasuki fakultas hukum syariah, karena ia memang sangat tertarik dengan hukum. padahal, ayahnya membujuknya untuk memasuki fakultas bisnis, untuk membantu kakak sulungnya saat meneruskan perusahaan ayahnya nanti, namun ara tetap berdiri pada pendiriannya, ia bercita-cita menjadi wali hakim yang handal.

jam kuliah pertama pun selesai ketiga teman baru nya itu mengajaknya pergi ke kantin, saat perjalanan, tak sedikit mata lelaki yang melirik ara, ara sudah terbiasa akan hal itu, ia tak akan pernah menanggapi nya, tapi berbeda dengan ketiga temannya yang merasa sangat risih karena teman baru mereka ini menjadi pusat perhatian, farah pun membuka suaranya.

" ra, loe gak risih apa di lirik sama cowok-cowok kegatelan itu",ujar farah.

ara pun tersenyum sinis menanggapinya," udah biasa gw, di kampus dulu juga kayak gini, tapi loe semua tenang aja mereka gak akan bisa mengganggu gw!", tegas ara.

reta pun menyahut nya," ternyata loe kalau senyum sinis gitu serem juga ya, kayak pemeran antagonis di film-film tau!".

ara pun menjawabnya,

" watak gue emang protagonis, tapi suatu saat gue bisa berubah menjadi antagonis yang menyeramkan kalau ada yang ganggu gue".

dengan arah pandangannya yang masih menatap lurus kedepan, membuat teman-temannya itu bergidik ngeri jika ara benar-benar memiliki sisi lain. memang dari raut wajah ara, ia bukanlah tipe gadis biasa yang bisa di bully, justru ia lebih terlihat seperti wanita pembully yang sangat menyeramkan, namun siapa yang tahu sikap ara yang sebenarnya itu seperti apa.

sampai di kantin mereka pun segera mencari bangku kantin yang kosong, dan memesan makanan mereka lagi, di sela menunggu pesananan mereka.

fani pun mulai membuka percakapannya, " ra, tadi loe bilang gak ada cowok yang bisa mengganggu loe kan?".

ara mengangkat satu alisnya," ya, emang kenapa?".

fani pun tersenyum jahil.

" tapi kayaknya mereka bisa deh!", sambil menunjuk meja yang terletak cukup jauh dari mereka.

ara pun hanya melirik sekilas dan melihat empat pria tampan yang menduduki bangku itu tanpa memperhatikannya, " maksud loe buaya kayak mereka?, idih apalagi!".

seketika teman-temanya pun terkejut mendengar jawaban dari ara, "loe tau dari mana ra, kalau mereka buaya?, apa jangan-jangan loe udah nyari seluk-beluk kampus ini sebelum masuk sini ya?", selidik reta.

ara yang mendengarnya pun tertawa renyah.0

"aduh ret, kuker banget kayaknya gue ngelakuin itu!, bukan mereka doang, menurut gue semua laki-laki itu buaya, cuman nerima kesempurnaan wanita dan menolak kekurangannya", jelas ara pada ketiga temannya itu.

" tapi gak semua lelaki kayak gitu kok ra, diantara mereka pasti juga ada yang setia", ujar fani menantang perkataan ara.

ara hanya diam dan tak merespon perkataan fani, reta pun memecahkan keheningan itu dengan sebuah pertanyaan," oh iya ra, secara loe kan cantik nih, pasti banyak cowok yang udah ngincer loe, terus udah berapa mantan pacar loe? "

ara sedikit terkejut mendengar pertanyaan dari reta, lalu menaikan satu alisnya", gue belum pernah, dan gak akan punya pacar!", tegas ara yang membuat temannya sedikit terkejut.

" apa selama ini belum ada cowok yang memikat hati loe, apa loe belum pernah jatuh cinta sama cowok?", tanya fani penuh selidik.

ara tiba-tiba mengeluarkan senyum sinis nya lalu kembali berkata," itu semua karena gue gak pernah percaya sama yang namanya cinta!"

ujar ara penuh penekanan.

"what??!!", pekik ketiga temannya secara bersamaan karena terkejut mendengar jawaban dari ara.

...----------------...

minta dukungan, like, dan, coment nya ya kak!🙏🏻🙏🏻

Tidak percaya cinta

" itu semua karena gue gak pernah percaya sama yang namanya cinta! ", tegas ara.

" what?!! " teriak ketiga temannya secara bersamaan karena terkejut mendengar jawaban dari ara.

" cih, biasa aja kali! "celetuk ara.

" gimana kita gak kaget ra, loe bilang gak percaya sama yang namanya cinta?, loe manusia bukan sih? ", tanya reta.

" ya manusia lah, loe kira gue alien?", canda ara.

" bukan alien, gue malah mengira kalau loe itu batu!, benda mati, masa iya gak percaya sama cinta ", celetuk farah.

" ra, yang namanya cinta itu kan kasih sayang, terus apa kamu gak cinta sama kedua orang tua kamu, dan saudara kamu?, bahkan sama Tuhan pun kita harus punya rasa cinta lho ra!" , jelas fani panjang lebar.

ara sedikit menghela nafasnya, " maksud gue, cinta sama yang namanya cowok!", jelas ara.

" wah... keren loe, berarti loe gak pernah suka sama cowok dong?", tanya reta.

". gak!", tegas ara cuek.

percakapan mereka terhenti saat pesanan mereka datang, akhirnya mereka mulai menyantap makanannya lalu kembali ke kelas mereka untuk mengikuti jam kedua.

ara benar-benar membuat teman seisi kelas nya tercengang, karena di hari pertamanya memasuki kampus ini, ia sudah terlihat sangat aktif dan antusias di setiap mengikuti pelajaran. buktinya ia selalu mengajukan pertanyaan yang rumit kepada dosen nya, karena rasa ingin tahunya yang besar, karena itu ara menjadi wanita yang sangat cerdas.

seusai jam pelajaran, ketiga teman ara mengajaknya berkeliling kampus untuk memperkenalkan kampus mereka ini, sampai langkah mereka terhenti karena melihat banyak mahasiswi yang berteriak histeris di depan ruangan recording, entah apa yang mereka lakukan disana, akhirnya karena ara merasa penasaran ia bertanya kepada ketiga temannya itu, yang mungkin faham dengan kejadian itu.

" itu ngapain sih ribut banget?, apa ada sesuatu di dalam ruang recording itu? ", tanya ara penasaran.

dengan mata berbinar reta pun menjawabnya.

" di dalam sana ada malaikat ra, makannya rame! ", ucapnya sambil tersenyum dan menatap ruang recording yang tertutup.

ara sedikit tak faham dengan ucapan temannya yang aneh ini, dan mengangkat satu alisnya, fani pun memperjelas kembali karena melihat ara yang tak memahami nya.

" begini ra, di kampus kita itu, ada yang namanya idola kampus, bukan dari ketampanan mereka doang mereka jadi idola, tapi suara mereka juga merdu banget!, akhirnya mereka membentuk band di kampus ini, dan sekarang mereka lagi latihan tuh, nama band nya X-tream, nama anggotanya Reza, Aldy, Alkha, sama ketua mereka yang paling tampan Alvin! "

jelas fani panjang lebar kepada teman baru nya itu.

ara pun sedikit tersentak mendengar penjelasan dari temannya itu, lalu ia menggeleng-gelengkan kepala, seperti menghilangkan pikiran anehnya, temannya pun bingung melihat ekspresi ara saat ini.

" lo kenapa ra? ", tanya reta penasaran.

ara pun segera menetralkan raut wajah nya,

" eh, gak papa kok! " jawab ara.

ketiga temannya pun hanya manggut-manggut mendengar jawaban dari ara.

" tapi, parahnya mereka itu playboy kelas kakap ra, mereka semua dari semester 6, fakultasnya sama lagi perbisnisan, mungkin karena mereka calon CEO semua, setiap minggu pacar mereka itu ganti, apa lagi si Alvin, dalam semingu aja dia bisa gandeng dua cewek sekaligus!", jelas fani panjang lebar kepada teman nya itu

" apa kalian juga pernah di pacarin sama mereka?" , tanya ara sedikit penasaran kepada ketiga temannya itu

" mereka mana mau ra, sama cewek yang mukanya standar kayak kita, mereka itu cuman ngincar cewek cantik di kampus ini, loe harus hati-hati ra, gue yakin kalau sampai mereka ngeliat wajah loe, pasti loe bakal jadi incaran mereka!" , jelas farah memperingati temannya itu.

ara hanya tersenyum kecil kepada ketiga temannya itu,

" kan gue udah bilang, gue udah biasa jadi incaran cowok, bahkan jadi bahan taruhan pun pernah, tapi kalian tenang aja gue bukan tipe cewek murahan, seribu lelaki tampan dengan gombalan manisnya pun gak akan gue ladenin, justru gue jijik sama yang yang kayak gitu! ", jelas ara dengan santainnya.

ketiga temannya pun menatap kagum ara, sosok wanita cantik yang tidak begitu tertarik dengan yang namanya pria, sungguh jarang mereka melihat wanita seperti ara.

" ra, kalau di liat-liat, loe mirip banget sama anggota MMW tau!", ujar reta.

ara pun terlihat bingung,

" MMW?, geng apalagi tuh?", ujar ara kembali bertanya.

" muslimah most wanted, mereka itu berhijab, cantik tapi tomboy, anti cowok, bisa bela diri lagi, persis kayak loe, semua mahasiswa disini gak ada yang berani mengusik mereka! ", jelas reta.

Ara pun tertawa renyah,

" gue bingung sama nih kampus, masih zaman ya ngegeng?, kayak anak SMA aja! ", ujar ara sedikit meremehkan.

" ya.., namanya juga persekolahan ra, pasti ada lah yang kayak gitu", ujar fani.

" ya udah ah, gak penting, yuk lanjutin survey gue nih, kalian mau ikutan nontonin para buaya laut itu?!", ujar ara ngawur.

" kok buaya laut sih ra ?" , tanya farah bingung.

" iya, mereka lebih pantes di laut sama ikan-ikan, dari pada di daratan, ntar semua cewek di mangsa lagi!", jelas ara.

ketiga temannya pun tertawa lebar,

" bisa aja loe ra, loe gih yang buang mereka ke laut!", sahut farah.

" iya, ntar ya gue cari karung dulu, biar gampang bawanya!", canda ara.

mereka pun kembali tertawa, ternyata di balik sisi ara yang terkesan cuek, ia juga wanita yang humoris, akhirnya mereka melanjutkan perjalanan mereka meninggal kan gerombolan wanita itu.

Ke empat wanita itupun berhenti di

taman belakang kampus, kembali berbincang, sambil tertawa bersama, hingga akhirnya Ara izin meninggalkan percakapan mereka sebentar untuk pergi ke toilet, hingga di jalan ia tak sengaja bertabrakan dengan seorang pria yang bertubuh besar, ara sedikit terkejut melihat orang yang ia tabrak, lalu sedikit menudukan kepalanya.

" sorry kak ", ujar nya singkat, lalu segera berjalan cepat meninggalkan pria itu.

sedangkan saat itu, pria itu menatapnya dengan tatapan yang sangat tajam,

dan pria itu adalah...

...----------------...

minta dukungan, like, dan coment nya ya kak!🙏🏻

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!