NovelToon NovelToon

BUTIRAN LUKA

1.Hari Bahagia

Di negara Swis seorang wanita yang baru saja menyandang Gelar atas kerja kerasnya merintis pendidikannya di Universitas ternama di negara tersebut, dengan wajah yang gembira ia memeluk kedua orang tuanya yang telah berjasa dalam hidupnya siapa lagi kalau bukan seorang pembisnis besar yaitu Beni Alvaro dan Bita Cen Alvaro.

"Selamat ya sayang, daddy dan mom bangga padamu, akhirnya hari kebanggan ini tiba dan kami sangat bahagia, ujar kedua paru baya itu pada sang putri kesayangannya.

Yah,, siapa lagi wanita itu kalau bukan dan tak lain putri semata wayang keluarga Alvaro yang di kenal sebagai wanita ramah dan baik hati yang sangat menghargai orang lain meski dari kalangan atas, sedang bahkan yang paling rendah, karena baginya hidup itu punya poksi masing-masing, dan punya cara tersendiri, buat apa sibuk dengan hidup orang lain toh bukan kita yang menjalani, karena siapa pun itu, pasti mengharapkan hidup yang damai dan terjamin, namu kadang tak sejalan dengan harapan.

Seusai acara bahagia itu Gaby si putri kebanggan keluarga Alvaro itu pun memutuskan untuk tinggal di apartemennya karena ia lebih suka hidup mandiri dan apa adanya, tidak ingin tergantung pada orang tuanya.

Setibanya di apartemen Gaby melepaskan lelahnya di kasur empuknya, dan memilih istirahat sejenak agar ia bisa konsentrasi untuk langkah selanjutnya dalam langkah awal karir yang akan ia mulai dari nol tanpa ingin melibatkan kekuasaan sang daddy, meski ia punya segalanya tapi menurutnya untuk memulai dari nol tanpa embel-embel kekayaan sang daddy Gaby lebih merasa tertantang dalam mewujudkan impiannya yang sudah sejak lama tersimpan dalam memory nya.

Sudah hampir menjelang sore, Gaby terbangun dari tidurnya, ia merasa sedikit lemas karena tidur tanpa membersihkan diri sebelumnya, dan ia pun bergegas untuk menyegarkan tubuhnya dan setelahnya ia akan mulai mencoba melihat informasi beberapa perusahaan yang akan ia tuju untuk melamar pekerjaan.

Usai mengisi perutnya, Gaby mengambil laptopnya dan mencoba memulai melihat perusahaan yang membutuhkan sesuai dengan pendidikannya, kalau ia di terima di salah satu perusahaan sebagai sekretaris, maka ia akan sangat bahagia karena cita-citanya adalah akan menjadi sekretaris handal yang dimana akan menunjukkan kwalitasnya sebagai wanita karir yang tidak setengah-setengah.

Saat Gaby melihat hasil pencariannya, hanya ada satu perusahaan yang hampir bangkrut dan diambang gulung tikar, karena jiwa yang memiliki rasa empati yang tinggi, Gaby memiliki feeling bahwa ia akan menyelamatkan perusahaan tersebut dengan sedikit negosiasi menurutnya.

Gaby akan melakukan penawaran suntikkan dana dengan syarat dia di terima sebagai sekretaris di perusahaan itu, dan ia akan memulai dari situ untuk membantu perusahaan itu dengan ide-ide cemerlangnya dan disitulah ia akan menunjukkan kehandalannya sebagai sekretaris yang punya tujuan dan komitmen yang besar.

Setelah rampung dalam pikirannya ia pun mencoba mencari tahu siapa ceo perusahaan itu agar ia lebih mudah berhubungan dan memberikan penawaran tersebut.

Tak lama pun akhirnya ia mendapatkan email perusahaan tersebut, dan meminta untuk bertemu di sebuah cafe agar suasana lebih berbaur menurutnya.

Setelah email terkirim, tak lama ia pun mendapat balasan bahwa CEO perusahaan itu menyetujui pertemuan mereka dan akan bertemu malam nanti di cafe yang sudah Gaby tentukan.

Hanya awal yang begini saja, Gaby sudah merasa cukup senang karena menurutnya ini awal yang baik, meski perusahaan yang ia pilih perusahaan yang hampir bangkrut, tapi tak mengurangi semangat Gaby dalam hal ini, justru ia merasa ini sebuah tantangan dalam memulai karirnya.

Pukul delapan malam tepat Gaby sudah berada di cafe tersebut, dia tidak ingin di tunggu karena inilah salah satu sikap disiplinnya dengan waktu, dan Gaby tak pernah menyia-nyiakan kesempatan.

""Selamat malam, apakah nona yang bernama nona Gaby?

Tanya seorang pria yang menghampiri meja tempat ia menunggu CEO tersebut.

""Ah iya, saya Gaby, apakah anda CEO itu?

Tanyanya.

"" Benar nona, perkenalkan saya Alan Muso, dan saya adalah CEO "Muso Grup"

mengulurkan tangannya untuk berjabat.

"Saya Gaby Alvaro, dan mari tuan silahkan duduk, ujar Gaby mempersilahkan.

"" Jadi bagaimana tuan? apakah anda bersedia dengan syarat yang saya ajukan lewat email tadi? tanya nya to the point'

"" Maaf sebelumnya nona, saya bukannya berburuk sangka pada anda, tapi...

Alan menghentikan ucapannya seolah ragu mengatakan apa yang ada dalam benaknya.

"" Tapi apa tuan? jangan bilang anda mau mengatakan kenapa saya berniat demikian padahal membeli perusahan dan saham-sahamnya saya sanggup??

Namun kenapa justru saya lebih memilih jadi sekretaris dan melakukan negosiasi??

"" Yah, tepat sekali nona.! sahut Alan spontan.

"" Jangan dipikirkan tuan masalah itu, dan saya disini tidak ingin menunjukkan kekuasaan uang orang tua saya, bahkan saham yang akan saya tanamkan pada perusahaan anda itu uang pribadi saya bukan uang dari orang tua saya, karena itu adalah hasil kerja keras saya selama kuliah saya bekerja sebagai pelayan di cafe ternama di Swis, dan saya hanya menabungnya dan tak menggunakan karena saya sudah punya uang dari daddy saya yang bertanggung jawab untuk sekolah saya dan hidup saya, karena saya melakukannya tanpa di ketahui mereka dan saya bisa merasakan bagaimana meraih hasil jerih payah sendiri, dan terbukti dengan hal konyol itu saya justru bisa mandiri dan menjadi jati diri saya sesungguhnya, tutur Gaby panjang kali lebar, agar CEO tersebut tak banyak bertanya lagi dan ragu dengan negosiasi mereka.

"" Baiklah, saya paham apa tujuan anda nona, sahut Alan tak ingin lagi bertanya yang lain lagi, namun ia cukup salut pada Gaby yang tidak mamerkan kekuasaan orang tuanya dan dia terlihat gadis yang unik dan baik hati, dan siapa juga yang tak kenal dengan keluarga Alvaro orang terkaya no 4 di Negara ini, pikir Alan.

"" Jadi??? apakah anda setuju dengan permintaan saya?? tanya Gaby yang belum mendengar apa keputusan CEO tersebut dalam pembicaraan mereka.

"" Baiklah,, saya setuju, dan datanglah besok ke kantor saya dan kita akan melakukan perjanjian tertulis di hadiri pengacara saya bahwa anda memiliki saham sebesar 40% di perusahaan saya, sahut Alan tegas, setidaknya perusahaannya terbantu dengan saham Gaby.

""Itu tidak perlu tuan, saya memberinya ikhlas dan kalau saya tidak memberinya pun pada perusahaan anda, saya juga akan menyumbangkannya pada panti asuhan, namun menurut saya perusahaan andalah yang paling utama saat ini, dan anggap saja juga ini sebagai sumbangan, dan cukup jadikan saya sekretaris di perusahaan anda itu sudah sangat membuat saya senang, sahut Gaby dengan yakin.

" Gleeekk!!!

Alan tak habis pikir saat ini, kenapa dia masih bisa bertemu malaikat berwujud manusia yang memiliki jiwa besar dan hati mulia di saat perusahaannya di ujung tanduk, tapi itulah, siapa tahu kuasa Tuhan.

"" Tanamlah kebaikan, maka kebaikan lah yang kau tuai!! Nggak mungkinkan kalau kita tanam jagung maka akan menuai ubi kayu.?? dalam benak Alan yang sekilas ingat akan pepatah tersebut.

"" Baiklah, bila itu keputusan anda nona, saya sangat berterimakasih bahkan saya tidak tahu caranya bagaiman menyampaikan terimakasih saya pad anda karena saya merasa seperti mendapat harta karun, dan saya sangat bersyukur, apa lagi bila istri saya tahu hal ini, dia pasti sangat senang karena pada akhirnya saya bisa lepas dari kebangkrutan ini, ujar Alan dengan mata berkaca-kaca membayangkan istrinya yang terbaring lemah di rumah sakit akibat larut dalam masalah perusahaannya.

"" Oh,, anda sudah berkeluarga ternyata, sampaikan salam saya pada istri anda kalau begitu, sahut Gaby tersenyum manis.

"" Yah,, saya sudah menikah dan kami memiliki satu putra usianya 4 tahun nona,, dan sekarang istri saya ada di rumah sakit, dia terguncang dengan situasi perusahaan, sedikit sulit menerima kenyataan, dan saya akan sampaikan salam anda nanti, pasti dia akan senang mendengar ini

"Baiklah,, saya rasa sudah cukup untuk hari ini, dan besok saya akan datang sebagai kariawan anda dan bekerja seprofesional nya, mungkin istri anda sudah menunggu dan putra kalian, sebaiknya kita pulang dan besok kita akan jadi atasan dan bawahan, ujar Gaby semangat.

"" Saya harap anda tidak menolak nona Gaby, bila pertemuan ini kita jalin sebagai awal persahabatan kita, bagaimana?? tanya Alan serius.

"Baiklah, baiklah, ini awal persahabatan kita berikan jari klingking mu, tanda kita bersahabat, menautkan jari mereka bersamaan.

"Tapi,,,,,, saat serius dalam.kerja jangan bawa, persahabatan kita ini, karena aku tak ingin dalam kerja di campur adukkan dengan hal-hal yang tak bermutu, ucap Gaby tegas.

"Aturannya itu skenarioku Gaby, kenapa jadi kamu yang bilang begitu padaku, huhh, sahut Alan pura-pura kesal dan akhirnya mereka tertawa bersama karena merasa lucu, yang atasannya siapa dan bawahan siapa, tapi cukup menyenangkan bagi mereka, yang tak terduga tanpa rasa canggung mereka langsung akrab dalam hitungan jam.

Bersambung

jangan lupa jejaknya ya Guys.

Salam Arthor.

2. Menghancurkan

"" Hancurkan semua sistem dan data perusahaanya, dan jangan tinggalkan sisa sedikit pun.!!!

"Siap bos.!! sahut Edo tegas sang tangan kanan " Kevin Bora"

"Ingat.!!!! Setelah ini kita akan bermain pada putri kesayangannya itu, dan suruh beberapa orang mengawasi wanita itu, dan nanti malam semua tidak akan ada yang tersisa lagi bagi Alvaro keparat itu.!!!

" Aku mau kurung suami istri itu di pulau pribadiku, dan aku akan mempertunjukkan pada mereka setiap siksaan yang di dapat putri kesayangan mereka, ucap Kevin dengan tangan mengepal dan rahang yang mengeras,aura mencekam sangat terasa di ruangannya saat ini.

"" Sesuai perintah anda bos!!! Sahut Edo dan meninggalkan ruangan yang mencekam tersebut.

----------------------------------------

"" Mom,, bagaiman keadaan mommy hem??

sapa Kevin pada sang ibu yang keadaannya masih tetap sama, murung, diam dan tatapan kosong.

Setiap kali Kevin melihat mommynya, emosinya selalu meluap, bagaimana tidak, hampir 8 tahun mommynya depresi karena insiden delapan tahun lalu, dimana mommynya mendaptkan kekerasan dan penyiksaan yang sangat sakit kala itu, dan nyaris di perkosa.

"" Mom,,, malam ini adalah puncaknya, Kevin akan balas segala perbuatan sahabat mommy yang membuat mommy hingga begini, dan Kevin harap mommy merasa senang karena Kevin akan menghancurkan mereka tanpa sisa.

"" Ayolah mom,, Kevin sangat rindu mom, Kevin rindu sama mom yang selalu manjain Kevin, yang selalu bela Kevin dari daddy kalau Kevin nakal.!

"" Sembuhlah mom, hiks,,hiks,hiksss

Dengan isak tangis yang pecah, Kevin selalu tak sanggup bila bertemu pada sang mommy, yang hanya diam tak pernah merespon apa pun, inilah yang membuat dendamnya semakin besar dan menguasai dirinya serta menutup hati nuraninya pada orang yang sudah membuat sang mommy seperti mayat hidup.

"" Kevin pergi dulu ya mom, mommy baik-baik disini,

Mencium kening sang mommy dalam dengan air matanya yang masih mengalir dari pelupuk matanya, dan pergi meninggalkan sang mommy di kamar perawatannya.

------------------

Sudah sebulan Gaby jadi sekretaris Alan, dan selama sebulan itu, Gaby sudah banyak menunjukkan kemampuannya sebagai sekretaris yang profesional, dan hal hasil perusahaan Alan mengalami kemajuan pesat, dan sudah memiliki cukup banyak patner kerjasama antar perusahaan.

Namun siapa sangka, hari ini Gaby tidak menyadari akan terjadi hal besar dalam hidupnya, dan untuk kedepannya pun bahkan ia tidak tahu apa masih bisa tersenyum lepas, seperti saat ini senyuman Gaby sangat merekah, karena dia mendapatkan kontrak kerjasama dengan perusahaan terbesar yang tak lain perusahaan yang pemiliknya akan merengut masa depannya kelak.

Edo yang menemui Gaby di restauran ternama, untuk menandatangani kontrak dengan perusahaaan "Muso Grup" dengan perusahaan "Bora Grup" sepakat dengan kerjasama yang saling menguntungkan karena Gaby menawarkan beberapa keuntungan yang akan di raih dua perusahaan tersebut.

"" Sepertinya lagi senang?? tanya Alan yang melihat Gaby tersenyum sumringah dan mengacungkan jempolnya.

"" Yahh,,,, aku mendapatkan kontraknya, sahut Gaby antusias

"" Aku tak meragukannuya lagi, karena aku yakin Gaby si sekretaris handal ini selalu maju selangkah setiap harinya, dan aku sangat bangga padamu, sahut Alan yang tak bisa menutupi kebahagiannya saat ini.

"" Lebayyyyy,,, ngak usah berlebihan mujinya kali, yang jelas aku bahagia banget dan ini salah satu impianku, dan akhirnya terwujud juga, dan aku sangat puas dengan hasil kerjaku ini.

Namun siapa sangka, kesenangan itu hanya sebentar dinikmati Gaby, karena dering ponselnya yang setelah di angkatnya, Gaby seperti di sambar petir di siang bolong, sang asiten daddynya mengatakan kalau daddynya dan mommynya di bawa paksa orang tak di kenal, dan perusahaan semua sudah tidak lagi atas nama sang daddy.

Gaby pun lemas tak berdaya dan jatuh pingsan karena terlalu tiba-tiba dengan berita yang dia dengar.

"" Gabyyy.!!!!!!

Teriak Alan yang melihat Gaby pingsan dan jatuh kelantai di ruangannya.

"Gaby,,, Gaby,,!! Hei ada apa.? Bangunlah Gab,, apa yang terjadi, dan siapa yang menelponmu, hingga kamu jadi seperti ini??

Antonnnnnn..!!!!! Panggil dokter kemari, dan secepatnya!!!

Anton sang asiten pun secepatnya menghubungi dokter, untuk memeriksa keadaan Gaby.

Setelah di periksa, tak lama Gaby sadar, dan ia pun menangis histeris, karena tak bisa mencerna semua yang terjadi, mengapa semua jadi begini, apa yang terjadi pada daddy dan mommy, dan perusahaan??? Apa daddy selama ini mengalami masalah dalam perusahaan??

Tapi daddy kenapa tak pernah cerita sama Gaby dan kenapa Gaby tak tahu sedikit pun masalah daddynya??

Banyak pertanyaan di kepala Gaby, yang saat ini menangis pilu, karena keadaan dan masalah yang ia tak tahu duduk persoalannya.

Gaby,, yang ingin sendiri pun memilih pulang ke apartemennya, padahal Alan sudah membujuk agar ia sementara tinggal di rumah Alan, namun Gaby menolak, dan ia butuh ketenangannya dan sendiri untuk menata hati dan pikirannya saat ini, bahkan ia tak tahu dimana kedua orang tuanya saat ini.

"" Daddy,,, mom,, kalian dimana??

Siapa yang membawa kalian??

Apa yang terjadi sebenarnya dad,, mom??

Hiks,,, hiksss

Terpuruk itulah yang dialami Gaby saat ini, dan kejadian tiba-tiba membuat ia tak konsentrasi berpikir, yang ada di benaknya hanya kedua orang tuanya, Gaby bahkan tak perdulu pada perusahaan sang daddy, karena yang paling berarti baginya adalah orang yang ia sayangi dan itulah harta dan miliknya yang paling berharga.

Saat larut dalam kepiluannya memikirkan kedua orang tuanya, bel apartemenya berbunyi, Gaby tersadar setelah bel berualang kali berbunyi, dan spontan ia berlari menuju pintu dan dia berharap itu mommy dan daddynya kembali, namun sepertinya keberuntungan itu belum berpihak padanya dan ia sangat terkejut saat melihat pria bertopeng tepat di hadapannya bahkan tak sedikit, mereka ada 10 orang.

Tanpa ada bicara mereka langsung membekap mulut Gaby akar tidak teriak dan membawa paksa Gaby, sesuai keinginan bos mereka, kalau mereka gagal bisa-bisa mereka akan jadi santapan serigala si bos malam ini.

Saat di mobil mereka membuka penutup mulut Gaby, karena tidak ingin ambil resiki bila wanita itu mati,karena sang bos berpesan jangan ada yang terluka atau tergores sedikit pun, karena hanya Kevinlah yang berhak membuat luka dan goresan untuk pertama kali pada Gaby, karena ia sudah menunggu cukup lama dalam hal yang menyenangkan ini, dan Kevin pun tidak menyadari sedikit pun hal ini membuar ia bahagia karena dendamnya terbalas atau malah justru membuar ia hancur berkeping dalam penyesalan yang tak pernah ia bayangkan sama sekali.

"Siapa kalian???

Apa tujuan kalian membawa saya.!! Gaby berteriak sekerasnya, namun tak ada satu pun dari mereka yang menjawab.

"" Katakannnn!!!!! Apa tujuan kalian membawa saya hah!!!!

"" Brengsekkkkk lepaskan aku.!! Siapa yang menyuruh kalian????

Tak ada satu pun jawaban yang di dapat Gaby, dia hanya menangis dalam ikatan tangan dan kakinya, ia hanya pasrah dan sangat ingin tahu siapa orang di balik semua ini.

"" Dad, mom,, Gaby harap kalian baik baik saja, dan Gaby akan bertahan semampu Gaby, dan Gaby mohon jangan tinggalkan Gaby, hanya kalian yang Gaby punya saat ini, tapi entah dimana kalian saat ini, semoga kalian berada di tempat yang aman, batin Gaby menangis pilu, membayangkan wajah kedua orang tua yang sangat ia sayangi.

Bersambung

3. Selamat Datang Di Neraka

Gaby di bawa paksa masuk ke dalam mansion Kevin tepatnya ke ruang bawah tanah.

Ruang bawah tanah adalah tempat Kevin yang sangat rahasia di sanalah Gaby berada saat ini.

Kevin yang sudah menunggu dengan duduk manis di sofa, dengan sikap dingin dan aura iblis yang mencekam di ruang bawah tanah itu, meski pun ruangan tersebut begitu mewah dan sangat elegan tidak merubah suasana tegang dalam ruang tersebut.

Saat beberapa pengawal membawa Gaby, tepat ia bertatapan dengan Kevin yang lagi anteng duduk di sofa.

"" Selamat datang di Neraka nona Gaby Alvaro.!!! Prok, prok, prok.

Kevin bertepuk tangan menyambut kedatangan Gaby di mansionnya.

"" Apa maksudmu meperlakukan aku demikian.!!!!?

"Aku tidak punya urusan atau masalah denganmu, kenpa kau memperlakukanku demikian hah.!!!!

Emosi Gaby meluap saat itu, dimana semua terjadi seperti mimpi buruk baginya, kedua orang tuanya yang mengalami musibah yang dia tidak tahu apa masalah sesungguhnya, dan sekarang dia juga di bawa paksa kehadapan seorang pria yang tak lain adalah ceo Grup Bora.

"" Hahahahaaaaa,,, kevin tertawa lantang, namun detik berikutnya rahangnya mengeras tangannya terkepal, ingin sekali ia menampar wanita itu saat ini.

"" Kau bilang tidak ada urusan dan masalah??? Hahahhaaa ternyata ayah dan ibumu yang licik dan b****sek itu tidak pernah memberitahumu dosa mereka delapan tahun yang lalu, kasihan sekali gadis malang sepertimu ternyata hidup dalam topeng iblis kedua orang tuamu.!!!!

"" Kau tak punya hak menghina kedua orang tuaku.!!!! Dan aku tak punya urusan denganmu, jadi tolong biarkan aku pergi dari sini.!!!

"Bermimpilah agar ada yang bisa membebaskanmu dari sini,, karena kau akan menghuni neraka ini selamanya sampai aku puas menyiksamu.!!!

" Edo,,,, persiapakan segalanya, agar wanita itu tahu siapa dia dan kedua orang tuanya.!!! menatap tajam pada Gaby.

Gaby yang tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, dia hanya berteriak dan memberontak saat di bawa masuk ke dalam sebuah kamar.

Tak lama apa yang di perintahkan Kevin semua sudah tersedia, tinggal menunggu Gaby yang sudah di bantu beberapa pelayan di kamarnya.

"Untuk apa saya di dandani begini, dan tujuannya ini apa???

Namun semua pelayan tak ada yang berani menjawab, karena itu akan jadi malapetaka bagi mereka semua.

"" Kalau kalian tak mau menjawab, saya tidak akan mau kalian dandani, dan saya akan merobek gaun itu, ucap Gaby mengancam para pelayan tersebut.

Akhirnya sang kepala pelayan wanita menyahut karena tak ingin mengulur waktu, karena tuannya tidak akan mengampuni hal yang tidak jelas menurutnya.

"" Maaf nona, kami juga tidak tahu!! Sahut pelayan itu pada Gaby, karena kami hanya menjalankan perintah, saya harap bekerjasamalah nona, bila anda tak ingin di kamar ini terjadi pertumpahan darah.!!!

jawab sang kepala pelayan tegas.

Gaby yang mendengar perkataan pelayan tersebut pun hanya diam dan menatap tajam kearah pelayan.

"" Segitu takutkah kalian pada tuanmu itu, hingga bicara saja kalian sangat takut???

Baikllah,, aku akan turuti kemauan kalian, sesuai dengan ucapanmu agar tidak terjadi pertumpahan darah di kamar ini.!!

Lanjutkan pekerjaan kalian.!! ujar Gaby dengan suara ketusnya.

Gaby yang sudah selesai pun, di bawa ke ruangan yang di pinta Kevin, dan disinilah Gaby saat ini, di ruangan yang sudah di hadiri seorang pengacara dan seorang penctatan sipil.

karena tujuan Kevin lebih dulu ia menikahi Gaby, agar tak di katakan menculik, bahwa Gaby sah sebagai istrinya, dan drngan demikian ia bebas menyiksa Gaby semaunya dan kapan saja.

"" Duduk.!!! Titah Kevin pada Gaby, namun Gaby tidak bergeming masih tetap berdiri di tempatnya.

"" Apa kau tuli hah.!!!! teriak Kevin lagi

"" Aku perlu tahu apa tujuanmu saat ini, dan ini semua untuk apa? mengapa kau menyuruh pelayanmu memperlakukanku demikian hah.!! Gaby tak kalah emosi dari Kevin.

"Edo.!!!!!! teriak Kevin lagi.

Edo yang paham maksud dari teriakan Kevin pun langsung sigap dan bergerak cepat.

Edo pun langsung menarik paksa Gaby untuk duduk di sebelah sang bosnya itu.

"" Lepaskan tangan kotormu dariku!! ucap Gaby dan menatap Edo dengan tajam.

"" Lakukan.!!!! titah Kevin pada pengacara juga kepala catatan sipil itu.

Mereka pun mengangguk paham atas perintah Kevin.

"" Silahkan tanda tangan nona, ujar sang pengacara Kevin

"Aku tidak akan menandatanganinya, dan aku tidak tahu apa tujuan surat tersebut.!!! sahut Gaby emosi

Edo.!!!! panggil Kevin lagi yang dimana Edo sudah paham apa yang di maksud sang bos, apalagi suara yang terdengar berat nampak sang bos sudah hampir di puncak emosi yang kapan saja bisa meluap detik itu juga.

Edo pun mengarahkan layar laptop pada Gaby yang saat ini menatapnya tajam, dan tak punya rasa iba sedikit pun.

Sedetik, dua detik, mata Gaby terbelalak dan ia pun gemetaran bahkan keringat dingin dengan apa yang ia lihat di layar laptop tersebut.

Dimana terlihat jelas kedua orang tuanya disiksa habis tanpa ampun bahkan terlihat jelas sang mommy merintih dan minta ampun, banjir sudah wajah Gaby dengan deraian air yang tak bisa ia tahan lagi, meski dari tadi ia berusaha tidak takut, namun kali ini runtuh sudah pertahannya, saat melihat kedua orang tuanya di siksa seperti b******g.

"" Kalau kau tidak ingin mereka merengang nyawa saat ini, kau boleh memilih tanda tangan atau...

"" Aku akan tanda tangan, dimana yang harus ku tanda tangani, sahut Gaby dengan bibir dan tangan gemetar

"" Bagus.!!!!! Menurutlah bila kau tak ingin terjadi apa pun pada mereka, dan bila kau membantah atau melawan nasib mereka ada padamu, ujar Kevin dingin dan datar tanpa melihat lawan bicaranya.

Setelah selesai menandatangani, berkas perjanjian dan surat pernikahannya, Gaby masih memberanikan diri untuk berrnegosiasi pada Kevin, meski apa pun nanti yang terjadi, namun baginya hanya keselamatan orang tuanya.

"" Aku mohon,, aku tak tahu apa pun yang terjadi antara kau dan daddy serta mommyku, tolong bebaskan mereka aku akan melakukan apa pun yang kau inginkan dan patuh pada perintahmu, ku mohon bebaskan mereka, hiks,hikss

"" Wah,wah!!!! Beraninya kau meminta kebebasan mereka padaku, dengan apa yang sudah dilakukan orang tuamu pada keluargaku, bahkan mereka tidak pantas di sebut manusia!!! suara yang meninggi mengisi ruangan tersebut dengan emosi yang sejak tadi di redam oleh Kevin, namun Gaby malah menyiram minyak di dalam apai yang berkobar saat ini.

"" Tapi setidaknya jangan siksa mereka demikian, apa kau tidak punya hati hah!!! sahut Gaby yang masih berani melawan pada Kevin.

"" Hati katamu??? Kenapa tidak kau tanya pada mereka apa mereka punya hati saat mereka menghancurkan keluargaku, bahkan daddymu menyuruh seseorang memperkosa ibuku.!!! lalu sekarang kau bicara soal hati dan rasa iba padaku!!!???

"" Jawabbbbb.!!!!!! Teriak Kevin meledak memekikkan telinga karena secara tak langsung Gaby mengingatkan Kevin kejadian delapan tahun lalu yang sangat membekas di relung hatinya.

Gaby tak bisa menjawab, di satu sisi ia ingin menyalamatkan daddy dan mommynya, namun mendengar perkataan Kevin seolah tak percaya kalau daddy dan mommynya bisa melakukan hal keji seperti yang di katakan Kevin barusan.

"Baiklah bila kau tak bisa melakukan itu, namun aku belum menyerah, aku punya satu permohonan lagi, ujar Gaby dengan derai air mata yang terus jatuh dari pelupuk matanya.

" Katakan.!! Tapi ini yang terakhir kau memohon, dan setelah ini nikmatilah hidupmu dalam.neraka ini, sahut kevin dingin.

"" Aku meminta, mengantikan siksaan untuk orang tuaku, biar aku yang menerima siksaan itu, kau tak mengizinkan mereka bebas, meski terkurung dalam kekuasaanmu setidaknya jangan siksa mereka, ucap Gaby dengan pilu dan memohon dengan bersimpuh di kaki Kevin saat ini.

"" Baik,, aku terima tawaranmu dengan satu syarat.!!!!!

Bila kau melanggae perintah atau menentangku, maka mereka akan mendapat cambukan 20 kali selama seminggu, bagaimana???

Gaby sangat tak menyangka kevin bahkan sangat licik, menjebak dan membelenggunya dengan kelemahan terbesar Gaby, namun ia rela dan menerima konsekuensinya ke depan, biarlah ia menanggung semua itu, batinya.

"" Baiiklah aku setiuju, sahut Gaby dengan tubuh dan bibir yang bergetar serta tangis pilunya.

Bersambung

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!