NovelToon NovelToon

MY SERENITY

#1

Matahari pagi memasuki sela sela gorden putih yang tampak lusuh. Seren membuka matanya. Mata indahnya mengerjap beberapa kali karena sinar yang masuk tepat mengenai matanya.

Dia memaksakan dirinya bangun untuk bekerja pagi ini. Rambut coklatnya yang panjang diikat tinggi tinggi keatas.

Seren menjalani rutinitas yang terbilang cukup padat setiap harinya. Dia hanya tidur 4 jam sehari. Tinggal di kota besar sendirian membuatnya harus bekerja lebih keras. Itu sebabnya dia mempunyai beberapa pekerjaan dalam sehari. Terbagi dari Shift pagi, sore dan malam. Itupun di tempat yang berbeda beda.

Selesai mandi, Seren memakai softlensnya yang berwarna coklat gelap. Seren mempunyai mata heterochromia yang menyebabkan matanya mempunyai warna yang berbeda. Itulah sebabnya dia selalu memakai softlense agar tidak terlihat mencolok.

Seren sebenarnya gadis yang cantik. Bahkan terbilang sangat cantik. Hanya saja karena penampilannya yang terkesan seadanya dan agak slengekan membuat dirinya terlihat tomboy. Baju kebesaran, celana jeans belel dan rambut yang selalu dikuncir acak acakan membuat dirinya terlihat seperti gadis urakan dan orang memandanganya sebelah mata.

Seren lebih suka berpenampilan seperti itu. Itu adalah caranya untuk melindungi dirinya dikota besar ini karena dia hidup sendiri.

Pekerjaan Seren dipagi hari adalah pekerja kasar di sebuah restoran. Dia bertugas dibagian dapur restoran yang pekerjaannya membereskan dapur dan mencuci peralatan dapur. Setidaknya dia mendapat makan sekali sehari di restoran itu. Dan itu menghemat pengeluarannya. Dan terkadang dia mendapat makanan yang masih sangat layak yang bisa dia bawa pulang.

Seren tak mempunyai teman satupun. Tidak ada yang mau berteman dengan gadis miskin yang asal usulnya tidak jelas sepertinya.

Seren menjalani hidup apa adanya. Tidak ada satupun mimpi yang dia punya. Dia hanya sekedar menjalani hidup.

Keluar dari panti asuhan di usia 16 tahun membuat dirinya terpaksa menjalani hidup di dunia luar sendiri. Kini usianya menginjak 23 tahun.

Seren pernah dijebak menjadi pelacur ketika berumur 17 tahun. Beberapa bagian tubuhnya bahkan ditato oleh seorang mami pelacuran. Tetapi Seren berhasil kabur dari tempat pelacuran itu sebelum mami itu menjualnya.

Sejak itulah Seren merubah penampilannya. Dia membuat dirinya terlihat kotor dan urakan. Bahkan Seren mempelajari beladiri untuk menjaga dirinya sendiri.

"Ser...ini untukmu," kata seorang Chef yang terlihat sudah tua sembari memberikan bungkusan plastik pada Seren.

"Terima kasih paman George," ucap Seren menunduk.

Chef itu pun tersenyum. Hanya dia di restoran ini yang peduli pada Seren. Paman George sudah menganggap Seren seperti putrinya sendiri. Tetapi Seren tetap menjaga jarak. Wajahnya yang terkesan tanpa senyum membuat dirinya tak terlalu di perhatikan oleh sekelilingnya.

Sore hari Seren langsung menuju tempat kerjanya yang kedua. Disini dia hanya bertugas mengirim susu ke beberapa rumah. Dan itu tidak terlalu membutuhkan banyak waktu. Semakin cepat dia bergerak, semakin cepat selesai pekerjaannya.

"Ser...mulai minggu depan kau akan menggantikan tugas Albert juga. Dia mengambil cuti karena istrinya akan melahirkan. Kau bisa kan?" Kata bibi Elen yang rambutnya sudah banyak ditumbuhi uban.

"Ya aku bisa. Apakah aku akan mendapatkan tambahan gaji?"

"Tentu saja. Bekerjalah dengan baik," kata bi Elen datar.

Meskipun terkesan galak tetapi bibi Elen orang yang sangat baik. Seren selalu mendapat jatah susu yang bisa dia bawa pulang kerumah setiap hari. Setidaknya itu bisa membuat badannya sehat tanpa harus mengeluarkan uang.

#2

Regan sayang ...kapan kau akan menikah nak?" ucap sang ibu dengan wajah yang sendu.

"Mom... Jangan memulai lagi. Simpan wajah mommy yang menyedihkan itu," kata Regan jengah.

Pasalnya sang ibu selalu memaksanya untuk menikah karena ingin memiliki cucu seperti teman temannya.

"Sayang.. Bagaimana jika mommy mati sebelum kau menikah? Betapa menyedihkannya hidup mommy nak. Kau sudah 29 tahun. Bukankah banyak gadis gadis yang berjejer hanya untuk ingin menjadi istrimu? Pilihlah satu ya. Terserah yang manapun, mommy pasti akan menyetujuinya," rayu Agatha pada putra semata wayangnya.

"Tidak semudah itu mom. Bisakah mommy pulang?aku sangat sibuk hari ini," jawab Regan tanpa melihat sang mommy yang sudah mengeluarkan dramanya.

"Kau benar benar ya...!!!!" marah Agatha.

Banyak usaha yang sudah dilakukan Agatha agar putra tampannya ini mau menikah. Perjodohan dengan segala macam gadis pun sudah dilakoninya. Tapi Regan malah mempermainkan gadis gadis itu.

Regan masih sangat belum siap menikah. Dia terlalu fokus dengan pekerjaan dan masa singlenya. Dia tidak ingin kelak dikekang oleh sang istri seperti ayahnya yang sangat dikekang oleh mommynya. Mommynya benar benar pencemburu tulen. Regan masih ingin bebas sebebas bebasnya.

Lalu Agatha pun pergi dari kantor sang anak tanpa mendapat hasil apapun.

Ponsel Regan berbunyi. Dan Regan segera mengangkatnya karena sahabatnya Luis meneleponnya.

"Halo Luis.. Ada apa?" tanya Regan dengan suara beratnya.

"Regan...nanti malam kau datang kan?"

"Ya," jawab singkat Regan.

Malam nanti adalah hari pertunangan Luis. Luis adalah salah satu sahabat Regan sejak masih sekolah.

"Ok..don't be late," putus Luis lalu menutup teleponnya.

Luis menikah dengan salah satu karyawannya. Luis sangat tergila gila dengan tunangannya itu sejak pertama kali bertemu. Meskipun Gaby gadis sederhana tapi Luis sangat mencintainya.

Regan pulang ketika sore hari dan langsung menuju penthousenya. Regan lebih suka tinggal di penthouse dari pada di mansion karena dia tidak perlu repot repot mempekerjakan orang untuk mengurus rumahnya. Semua sudah tersedia di penthouse mewahnya.

💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜

Malam hari menjelang, Seren menuju tempat kerjanya yang ketiga sekaligus yang terakhir.

Pekerjaan terakhirnya adalah petugas kebersihan di sebuah perusahaan besar. Seren bertugas ketika semua pegawai sudah pulang. Seren baru menjalani pekerjaan ini selama 2 minggu. Seren memilih pekerjaan ini karena gajinya lumayan. Dia bisa membayar uang sewa rumahnya yang hanya sepetak itu dalam jangka waktu setahun.

Seren mengganti pakaiannya dengan seragam cleaning service. Dia bekerja dengan 3 orang pegawai yang kesemuanya laki laki. Hanya Seren saja yang wanita.

Seren suka suasana yang sepi dan jauh dari hiruk pikuk. Itu membuatnya tenang. Ini adalah pekerjaan favoritnya karena Seren tidak perlu bertemu banyak orang.

Tanpa banyak bicara, Seren lebih cepat menyelesaikan pekerjaannya.

Pukul 10 malam Seren dan pegawai lainnya sudah rampung menyelesaikan pekerjaannya.

Seren pulang kerumahmya menggunakan bis. Sesampainya dirumah itu dia langsung makan malam dengan makanan yang diberi oleh paman George.

Ya...Seren menjalani rutinitas ini tiap hari. Bahkan terkadang dia juga bekerja di hari minggu.

Tak ada kata liburan, senang senang atau apapun itu. Semua waktunya dia habiskan untuk bekerja dan bekerja.

Menjelang tidur Seren membuka softlensenya dan membersihkan tubuhnya. Seren memiliki kulit bersih seputih susu seperti ibunya yang berasal dari uzbekhistan sedangkan mata indahnya berasal dari sang ayah yang berkebangsaan Perancis.

#3

Regan datang ke acara pertunangan sahabatnya. Setelah acara inti selesai, Regan keluar ruangan untuk mencari udara segar di taman sambil merokok.

Regan hanya merokok ketika dirinya sedang suntuk dan tidak menjadikannya sebuah kebiasaan.

"Regan...," panggil Aliando salah satu sahabatnya.

"Hmm," jawab Regan singkat.

"Kau sudah jarang ke arena. Apa kau sangat sibuk?" tanya Aliando.

"Hmm... Bisnis di paris sangat menyita waktuku. Ayahku menyerahkan semuanya padaku," jawab Regan datar.

Regan dan para sahabatnya suka dengan olah raga martial. Sejak sekolah mereka sudah mengikuti beberapa macam olahraga beladiri seperti karate dan taekwondo.

Regan membekali dirinya dengan ilmu beladiri karena resiko menjadi anak konglomerat sangat berat misalnya penculikan dan persaingan bisnis. Itulah mengapa ayah Regan membekali Regan dengan ilmu beladiri sejak kecil.

"Lalu kapan kau ada waktu?"

"Mungkin bulan depan. Nanti aku akan mengabarimu," jawab Regan.

"Ada yang ingin kuperkenalkan padamu Regan. Dia sepupuku dari Amerika. Apa kau tidak keberatan?"

"Apa kau serius Al? Aku belum terlalu siap untuk sebuah hubungan yang serius. Jangan menjerumuskan sepupumu," Regan tertawa kecil.

"Dia yang memintaku. Dan aku sudah mengatakan tentangmu kepadanya. Dia tidak masalah dengan itu," Aliando mengedikkan bahunya.

"Terserah kau saja," jawab Regan.

Lalu Aliando pun memanggil sepupunya dan memperkenalkan mereka berdua.

"Hai.. Namaku Angela. Terima kasih sudah mau berkenalan denganku," kata Angela yang merupakan sepupu dari Al.

Regan hanya tersenyum.

Angela memiliki paras cantik dengan rambut pirang dan mata coklat. Tutur katanya lembut dan menenangkan. Itu membuat Regan lumayan tertarik di awal pertemuan mereka.

Aliando sudah mengatakan pada Angela bahwa Regan tidak suka wanita berisik dan terlalu agresif. Maka dari itu, Angela berusaha bersikap biasa saja pada Regan agar Regan tidak menjauh darinya.

Sepulangnya dari pertunangan Luis, Regan langsung pulang ke penthouse. Dia menolak ajakan para sahabatnya unuk berkumpul di club malam karena besok ada meeting dikantornya.

Hari ini Seren bekerja lebih lama dari biasanya. Itu dikarenakan ada 2 pegawai yang tidak masuk dalam waktu bersamaan. Seren mengambil alih tugas pegawai lainnya untuk mengerjakan tugas mereka yaitu membersihkan ruangan CEO perusahaan ini.

Seren masuk dan mulai mengerjakan pekerjaannya yang membuatnya semakin lama berada di perusahaan itu. Seren membersihkan semua tanpa ada yang terlewat termasuk membereskan semua dokumen yang berceceran di meja. Dia baru menyelesaikan semuanya pada pukul 2 dinihari.

Karena sudah melewati jam operasional bis, Seren memutuskan untuk naik taxi. Dia mendapat jatah lembur karena tugas tambahannya malam ini jadi tidak masalah jika dia harus mengeluarkan uang sedikit lebih banyak untuk naik taxi.

❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤🤍🤍🤍🤍🤍

Regan tampak berangkat lebih pagi ke perusahaan. Hari ini ada meeting yang sangat penting dengan rekan bisnisnya yang datang dari New York.

Regan melihat semua dokumen di mejanya sudah tertata rapi tetapi itu justru membuatnya marah.

"Apa apaan ini?" gumamnya marah.

Lalu Regan menelepon Thomas, asistennya dan menyuruhnya datang ke ruangannya.

"Jelaskan ini!" Regan tampak marah dan menunjuk dokumen di meja kerjanya.

"Bukankah aku sudah mengatakan bahwa jangan menyentuh apapun di meja ini? Ini dokumen penting dan sudah ku atur ulang. Tapi sekarang kalian mengacaukannya!" marah Regan.

"Maaf Tuan.. Aku sudah mengatakannya pada kepala cleaning service kemarin. Tetapi aku tidak tahu bahwa mereka tetap membereskannya. Dan ini tugas dari cleaning service shift malam. Mungkin ada miskomunikasi. Aku akan mengeceknya," kata Thomas gugup.

Thomas tahu watak Regan. Jika dari awal masuk dia sudah badmood maka seharian ini dipastikan dirinya akan terkena dampak kekesalannya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!