" Kau bertanya siapa aku!!,"Bicara tegas di atas tubuh seorang pria yang usia nya lebah dewasa dari nya.
" Kau yakin ingin tau, ha!!," terus memukul pria yang ada di bawahnya." Kau yakin !!!!, ha!!!," terus saja memukuli pria itu.
"Baik!!, aku akan memberi tau siapa aku sebenarnya!!," menarik kerah baju pria itu, ia dekatkan pada wajah nya. waja pria itu berlumuran darah, akibat di pukuli oleh pemuda itu.
" Dengarkan baik-baik ucapanku ini!!, aku... tidak akan mengulang untuk kedua kaliannya!!."
"Aku adalah Bonza!, Bonza yang sama dengan orang yang sudah kau bunuh berapa tahun yang lalu!!." Tegas nya.
" Bo-Bonza?," pria itu terkejut.
" Yaa!!, aku Bonza!!, Bonza sang penguasa yang sebenarnya!!, sang harimau sudah kembali!!, Hahahaha!!." tertawa puas.
" Ti-tidak, tidak mungkin, Bonza su-sudah ma-mati, a-aku sendiri yang membunuh nya!."
" Yah!!!, aku memang sudah mati!!, dan aku sudah bangkit dari kematian ku, aku hidup kembali untuk menuntut balas akan kematian ku!!." meraih kembali kerah baju pria itu.
" Menuntut balas?!,"
" Yah menutut bala akan kematian ku, dan sekarang terimalah ajalmu Draks."
Bagkit dan meraih pistol dari balik baju nya.
Dorr!! dor!! dorr!!
Pemuda bernama Bonza itu melepas tembak pada peria bernama Dreks itu.
...----------------...
BONZA.
Seorang pemuda yatim piatu yang hidup sebatang kara, dia besar dan tubuh di jalanan, ia sudah berada di jalanan semenjak ia kecil, tidak ada yang tau kenapa dia bisa berahir di sana.
Bonza kecil sangat lemah dan menderita saat pertama kali hidup di jalanan, semua orang membuliy dan menidas nya, bahkan dia sering mendapat perilaku yang tidak baik oleh teman-teman yang juga hidup di jalanan. di pukuli, merebut apa yang dia punya, seperti makanan atau uang yang dia dapat dari hasil mengamen, hal itu selalu dia alami. Tubuh Bonza sangat kurus, lemah tak berdaya, setiap hari ia mendapat perunduangan.
Sampai akhirnya ia bertemu dengan Danil, yang juga sama-sama tinggal di jalanan.
Danil kecil lebih berpengalaman hidup di jalanan, dan bisa mengatasi semua masalah yang sedang Bonza Alami.
Danil menolong dan membawa nya kesebuah gubuk reot yang mereka sebut rumah. mengobati luka memar yang Bonza derita akibat perundungan yang dia alami.
"Apa kau lapar?," tanya Danil.
Bonza mengangguk.
"Ini, makanlah," memberikan roti dan air mineral gelas.
Tanpa pikir panjang, Bonza kecil yang lapar melahap roti itu, dalam sekejap roti itu sudah dia habiskan.
"Sekarang tidur lah, sudah malam," pinta Danil.
Danil merawat dan menjaga Bonza seperti adiknya sendiri, meski usai mereka terbilang sama.
Pada saat itu usia keduanya masih sekitar 12 dan 15 tahun untuk Danil, diusia mereka harus menjalani hidup yang begitu keras, hidup sebatang kara di jalan yang sangat keras dan kejam.
Seiring berjalan waktu, hari demi hari, bulan berganti bulan tahun-tahun yang sangat berat mereka lewati berdua, kini Bonza dan Danil tumbuh dewas. mereka tubuh bersama, berlatih beladiri bersama dan membentuk kekuatan bersama.
Mereka berlatih beladiri pada kitap yang mengajarjan teknik beladiri dan tenaga dalam, kitap yang mereka temukan di sebuah rumah kosong yang tebengkalai yang berada si di pinggiran kota. rumah itu terkenal angker, membuat orang enggan masuk kedalaman nya. namun berkat keberanian mereka, keduanya mendapatkan harta kerun yang sangat berharga. dan disanalah mereka mendapatkan kemampuan beladiri mereka.
Bukan hanya kemampuan beladiri yang mereka kembangkan tapi mereka juga mengembangkan kekuatannya dalam segi kekuasaan atau wilayah, di mana mereka mulai menundukkan para preman dan beberapa anak jalanan yang berkuasa di wilayah di mana mereka tinggal dan menjadikan mereka anak buanya.
Lambat laun kekuatannya semakin besar, Bonza mulai menyerang kelompok-kelompok yang lebih besar dari nya. menghancuarkan mereka dan merebut wilayah mereka, sampai akhir mereka resmi membentuk kelompok bernama Bonza, dia ambil dari namanya sendiri, Bonza.
Bonza sebagai pemimpin dan Danil sembai tangan kanannya.
Hari demi hari kelompok mereka semakin kuat, dan sampai akhirnya mereka dapat menguasai sebagainya besar wilayah Palembang dan sebagai dari Lampung. Bonza mejadi penguasa di sana dan menjadi kelompok gangster terkuat dan tidak terkalahkan.
Bonza kecil kini menjadi pemuda yang sangat kuat dan snagat di takuti oleh semua orang. Semua tunduk dan patuh terhadap perintah nya, tidak ada yang berani membantah kalau masih ingin melihat indahnya kota Palembang, dan segala keunikaya dan indahnya pantai pasir putih atau pantai-pantai lain di wilayah Lampung.
Bonza yang sejak kecil terdidik keras di jalanan, menjadikan nya orang yang sangat kejam, tak peduli wanita, orang tua bahkan polisi akan dia habis, kalau mereka menentang keputusan nya.
Meskipun hidup didunia yang keras Bonza tidak pernah memakai obat terlarang, minum dan bermain wanita. itulah rahasia yang tidak bayak orang tau.
Bonza juga memiliki seorang kekasih yang bernama Rika, keduanya bertemu saat Rika sedang di ganggu pereman jalan, Bonza datang dan menolong nya, dan sejak itu mereka dekat.
Malam ini, Bonza dan para anak buahnya bersiap untuk pertempuran, Bonza akan menyerang kelompok gengster yang sudah berani mengganggu wilayah kekuasaan nya, yang ada di bagian ilir, Palembang.
" Za," Danil datang menemui Bonza. Bonza yang sedang menyiapkan senjatanya.
" Apa semua sudah siap?," berjalan menghampiri Danil.
" Sudah, kita sudah siap menyerang markas mereka."
" Bagus,kita pergi sekarang."
" Bonza Tunggu!," Rika datang dengan sedikit tergesa-gesa.
Berhenti dan melihat kearah Rika," Ada apa!, jangan mengganggu ku!," membentak.
" Bonza, malam ini hari ulang tahunmu, aku harap kau jangan pergi, aku memilik firasat buruk, aku mohon tingalah, biarkan mereka saja yang pergi." pinta Rika penuh keyakinan.
" Persetan dengan itu semua!, aku Bonza!, aku tidak takut apapun!, kalau aku mati aku akan hidup kembali dan membalas orang yang sudah mebunuhku!!," bicara tegas lalu pergi.
" Bonza!, jangan pergi!."
Bonza tidak meperdulikan Rika, ia tetap saja pergi.
Mimik wajah Rika berubah disaat Bonza tak lagi terlihat oleh nya. senyum licik terukir di bibir manisnya.
"Bonza, pergilah, pergi sana,dan temui ajalmu, hari ini kau harus pergi kenerakan, dan akan aku pastikan kau tidak akan pernah hidup kembali, kalaupun ia, aku sendiri yang akan menghabisimu!!."
Bibir seksi milik wanita itu tersenyum puas saat membayangkan hal apa yang akan terjadi pada kekasih nya itu.
"Nyawa di balas dengan nyawa!!." gumam nya lagi.
Wajah penuh dendam terlihat jelas di wajah Rika. Rika menutut balas akan kematian sang adik dan kekasih nya dulu, yang tewas ditangan Bonza.
***
Bonza masih dalam perjalanan menuju markas kelompak gengser yang mengacow di wilayahnya, berada di sebuah bangunan bekas perkantoran di pinggiran kota.
Kelopak itu bernama Tangan setan, kelompok yang didirikan oleh pemuda yang bernam Dreka. ( pemuda yang ada di awal cerita.)
Kini Bonza sudah tiba di tempat tujuan, yaitu markas Tangan Setan, atau markas Dreks.
" Hey.... Setan!!, keluar kalian semua!!!," teriak Bonza.
" Bos, jangan cuma setannya, nanti yang keluar setan beneran." salah satu anak buah mengigatkan Bonza mengigat hari sudah tengah malam.
" Setan beneran? setan benaran apa'an!, engga ada setan!, yang ada muka kau yang kayak setan, heran anak gangster takut setan, kupecahkan palak kau nanti!!." kesal dengan ucapan anak buah nya.
" Bonza, Bonza, Bonza, selamat datang di markas ku," Dreks datang menyambut kedatangan Bonza dengan penuh percaya diri.
" Jangan banyak bacot kau setan, beraninya kamu mengusik wilayah ku!, lebih baik kau pergi sebelum aku menghabisi mu!!,"
" Pergi?, itu tidak akan pernah terjadi, aku tidak aka pergi dari sini, wilayah ini sudah menjadi milik ku, Dan aku yang berkuasa di wilayah ini, begitu dengan wilah lainya, semuanya akan aku kuasai. Apa lagi kalau aku bisa membunuhmu semua akan menjadi miliku," memancing emosi Bonza.
"Bedebah, dasar manusia sialan, sampah kau setan!, kau akan menyesali semua ucapan mu saat di neraka nanti!!."
" Serang mereka dan hancur kan markas mereka!!!." seru Bonza dengan lantang.
"Serang!!!!!." Seru Danil.
Pertempuran terjadi antara kubu Bonza dan Dreks.
" Mati kau setan!!," anak buah Bonza.
" Jangan takut!, hajar mereka!! anak buah Dreks.
" Habis mereka!!," anak buah Bonza.
Kalmpok Bonza semakin liar, menghajar anak buah Draks tanpa ampun, kemenangan tampak jelas terlihat pada kubu Bonza.
" Matilah kau setan!!!."
Bonza masih terlibat perkelahian dengan Dreks, kekuatan keduanya cukup seimbang, Bonza sedikit kewalan menghadapi Dreks.
Begitu juga dengan Dreks, Dreks juga sudah sangat kewalan, tenaga nya hampir terkuras habis tapi Bonza tanpak masih terlihat sangat berambisi untuk menghabisi nya.
" Tamatlah riwayat kau Setan!!," Bonza kembali melayang pukulan nya. Dreks yang kelelaha tidak bisa terus menghadapi seragan Bonza yang datang terus menerus.
Dreks kalah, beberapa kali ia terkenal pukulan dan tendangan Bonza.
" Inilah akhir hidupmu setan!!,"
Mengeluarkan senjata tajam, ia tusukan pada perut Dreks.
" Ahhhhh!!!, Bangsat kau Bonza.!!!," Mengerang kesakitan.
" Matilah kau Derks, ini adalah akhir dari hidup mu karena berani mengusik ketenangan ku, harimau penguasa wilayah ini." mengeluarkan senjata api dan siap menembak kepala Draks.
" Bonza!!, tolong!!,"
Suara teriakan wanita yang sangat familir terdengar di telinga Bonza.
" Rika, kau....??
" Bonza tolong!! , tolong aku.!!."
Bonza terkejut melihat Rika berada di sana dalam keadaan di sandendera anak buah Dreks
" Bonza, tolong!, tolong aku!, aku tidak mau mati!, tolong aku!."
" Setan kau Dreks!!, beraninya kau menculik nya!!, lepas dia kalau tidak.... !!!"
"Kalau tidak apa?!,"
Draks bangkit sambil menahan sakit di bagian perutnya.
"Lihatlah wanita mu, dia ada di tangan ku!, dan aku bisa memerintahkan mereka untuk memberi sedikit lubang pada bangain tubuh nya." tersenyum sinis.
" Kuranga ajar kau setan!!, aku perintahkan kau untuk melepaskan dia kalau tidak....!!"
" Kalau tidak apa?!, ha!!, apa!!, nyawa di belas dengan nyawa, dan kamu pilih!, pilih wanita mu atau nyawamu yang aku habisi!," tegas Draks.
" Bonza tolong, tolong aku, aku tidak mau mati!!,"Rika kembali histeris meminta tolong.
" Kau tau, wanitamu sedang hamil anak mu, kalau dia mati, otomatis juniormu juga akan mati." tertawa puas.
" Apa, hamil?." terkejut,
Bonza lengah, ia sedikit bimbang, perhatiannya terbagi, tanpa ia sadari Dreks sudah siap dengan pistol nya, mengarahkan tembakan kearah nya
"DORRRRR!!! , DORRR!!
Dua tembakan mengarah padanya, satu nya mengenai pelipis. dan satu mengenai dadanya.
" Bonzaaaaa!!,"
Danil berlari menghampiri Bonza yang terkapar besimbah darah.
Dor!! dor!!! dor!!!
Tiga tembakan Draks arahkan pada Danil, dua diantarnya mengenai bahu dan paha Danil, sebelum ia sampai pada Bonza.
" Bosss," beberapa anak buah Bonza berlari menghampiri mereka namun naas, mereka tewas terkenal tembak Draks dan beberapa anak buahnya, meskipun sempat terjadi baku tembak tapi kubu Bonza tetap saja kalah, dan hampir sebagian dari mereka tewas dan luka-luka, namun mereka di selamatkan oleh kedatangan aparat kepolisian bersenjata lengkap.
Draks dan anak buahnya sempat melekuk baku tembak melawan aparat kekpolisian, sebelum mereka benar-benar kabur melarikan diri dari kejaran petugas.
Danil dan Bonza segera mendapatkan pertolongan, nyawa Danil tertolong tapi tidak dengan Bonza, ia mengalami pendarahan hebat dan gagalnya fungsi jantung.
Kabar kematian Bonza tersebar luas. Sebagai orang menggap kematian Bonza adalah kabar baik. Tapi... ada juga yang merasa berduka, entah apa alasannya, tapi mereka sangat tidak rela akan kematian Bonza.
**
Dua hari kemudian
Di salah TPU di mana Bonza di makamkan, Danil dan beberapa anak buahnya datang untuk berjiarah kemakam Bonza. Bonza yang sudah di makan dua hari yang lalu.
" Za, kenapa kau pergi begitu cepat, cuma kau yang aku punya, cuma kau keluargaku, kau sudah aku agap sebagai sodara ku." tangis Danil pecah diatas pusaran makan sang sahabat yang sudah seperti adik nya sendiri.
" Bos,dia sudah tiada, lalu apa yang akan kita lakukan selanjutnya." Tanya salah satu anak buah nya yang juga datang kemakam Bonza.
"Aku tidak tau, lebih baik kalian bersembunyi, keselamatan kalian sekarang jauh lebih penting."
" Sembunyi?, kita harus balas mereka Bos!, nyawa harus di balas dengan nyawa!!."
" Membalas mereka kalian bilang?!!." Menatap anak buahnya dengan tajam. "Apa yang bisa kalian lakukan untuk membalas mereka?!, Datang dan langsung menyerang mereka begitu saja?!, itu namanya cari mati!, jangan bodoh kalain!," Emosi Danil meledak mendengar ucapan anak buahnya.
" Maafkan kami Bos."
"Tidak ada gunanya kalian minta maaf, kalau kalian tidak mendengarkan ucapku!!,"
" Lalau apa yang harus kita lakukan?." tanya nya lagi.
"Pergi kalian semua!, lanjutkan hidupkalian masing-masing,"
" Maksudnya Bos?,"
" Anda membubar kan keloampok kita?," tanya yang lain.
" Yah, aku tidak bisa menjalankan ini semua sendiri, aku lemah tanpa Bonza, tidak yang bisa aku lakukan tanpa dia."
" Anda yakin bos, meskipun kita tidak menyetujuinya?," tanya anak buahnya lagi.
" Yah, kalau kalian inggin kalian bisa membuat kelompok kalian sendiri, tanpa aku."
Dengan kaki yang pincang, Danil pergi begitu saja meningalakan anak buahnya yang tak percaya dengan keputusan nya itu. Danil tangan kanan Bonza yang terkenal hebat terlihat lemah dan tak berdaya setelah di tinggal pergi oleh pemimpin sekaligus sahabat nya.
"Hidup seperti apa yang aku jalani tanpa kamu Za," batin nya.
Terlihat jelas Danil sangat kehilangan sang sahabat yang sudah seperti sodaranya sendiri.
***
Terlihat Danil mengemasi semua barang-barangnya kedalam koper dan bersiap untuk pergi.
Tak lupa ia membereskan semua barang-barang milik Bonza. ia simpan di dalam gudang bawah tanah dengan rapi.
Berdiri di depan rumah yang ia beli bersama Bonza. tak ada pikiran Danil untuk menjual nya, ia hanya menitipkan pada tetangga rumah, untuk merawat dan boleh di sewakan kalau ada yang berminat.
Setelah menyerahkan kunci, Danil pergi mengendarai mobilnya. sedangkan mobil Bonza tetap dia biarkan berada dalam garasi yang terkunci.
"Za aku pergi, maaf, maaf aku tidak bisa meneruskan apa yang kita perjuangankan selama ini, aku lemah tanpa kamu, untuk sementara aku fakum dari dunia ini, dan entah sampai kapan aku berhenti, bisa selamanya bisa juga sementara."
"Za, aku pamit,"
Bicara di atas makam,Danil kembali lagi kemakam Bonza untuk berpamitan.
Danil pergi jauh dari kota yang sudah membesarkan nya dan membesarkan namanya, beniat melupakan semua kenangan indah saat bersama dengan teman terabaik nya.
Rasa duka teramat sangat ia rasakan, membuat Sabil yang bisanya terlihat tangguh, kuat, kejam, sadis dan tidak memiliki rasa belas kasih, tampak lemah dan tidak berdaya, kedanya jauh berbeda dengan Danil yang dulu. Sabil yang terkena sebagai pembunuh berdarah dingin sudah tak nampak lagi, yang telihat hanya seorang pria putus masa yang tidak memiliki tujuan hidup.
"Maaf, maaf kalau aku menjadi lemah seperti ini, kepergian mu membut semua ambisi ku mati, terkubur bersama dengan kematian mu."
" Za, semoga kau tenang di sana, aku akan melanjutkan hidup ku dengan jalan yang berbeda, aku. inggin hidup lebih baik seperti. keinginan kita dulu."
flesbek off.
"Apa yang kau lihat?," Tanya Danil.
" Lihat mereka." Bonza menuju beberapa warga yang sedang bermain di salah satu taman hiburan di sebuah kompelak perumahan warga, bemian dengan anggota keluarga merek masing-masing.
" Kenapa mereka?,"tanya Danil lagi.
" Aku inggin hidup seperti mereka suatu saat nanti, aku inggin tinggal di pedesaan yang tidak mengenal siapa aku bersama orang yang aku cinta, aku ingin mempunyai keluarga kecil yang bahagia."
" Kita akan wujudkan itu, apapun yang kita mau semuanya harus terwujud, ini lah fisi misi kita."
" Kau benar, ini adalah cara hidup kita, siapa pun tidak berhak mengatur nya."
*
*
*
*
...****************...
17 tahun kemudian.
Di sebuah sekolah swasta, sekolah yang terkenal akan kenakalan murid-murid nya, mereka suka tawuran dan biang rusuh di kawasan tersebut.
Di antara semua siswa yang sering melakukan kerusuhan, ada salah satu siswa yang paling menonjol di antara mereka. Memiliki tinggi badan 179cm, berkulit putih, berhidung mancung, dan pipinya sedikit cabi, matanya bulat dan sedikit besar, memilik tato dibagain lengan nya yang selalu dia tutupi dengan kemeja lengan panjang atau memakai hendle (jaket).
Meskipun memilik wajah yang tampan dan mempesona tidak ada satupun siswi yang berani mendekatinya. semuanya menjauh bahkan terkesan takut dengan nya.
Pemuda itu bernama Bonza Cucu dari salah satu orang terkaya di kota Palembang, dia hanya tinggal berdua dengan sang kakak. kedua orang tuanya sudah tiada, akibat kecelakaan beberapa tahun yang lalu.
Beberapa tahun semenjak kematian orang tuanya, mereka diasuh oleh sang kakek, tapi kini beliau juga sudah tiada dan kini hanya tinggal berdua, tidak ada sanak saudara atau kerabat, hanya para pelayan setia yang menjaga dan mengurus mereka.
***
Dalfa.
Kakak dari pemuda bernama Bonza tersebut, memiliki tinggi 178cm, hidungnya juga tak kalah mancung, berkulit putih dan wajahnya juga tak kalah tampan dan mempesona.
Berbeda dengan Bonza, Dalfa memiliki sifat yang lembut dan murah senyum, Dalfa juga baik pada semua orang, dan dia adalah salah satunya orang yang bisa mengendalikan Bonza.
Di Sekoah, selain terkenal akan wajahnya yang mempesona Dalfa juga terkenal sebagai ketua Osis yang baik dan ramah, terkadang juga tegas pada teman-teman nya yang membandel seperti sang adik, Bonza.
Keduanya juga handal dalam bela diri, dan bermin pedang. perbedaan sifat yang mereka miliki tak lantas membuat mereka saling bermusuhan, namuan hubungan mereka sangat lah dekat. Fakta tidak pernah memujijan akil beladarinya kepada siapapun habya sanga adik dan beberapa temannya saja.
***
Pagi menjelang siang, saat nya istirahat untuk para siswa dan siswi yang menuntut ilmu di mana Bonza dan sang kakak, Dalfa bersekolah.
Gerbang sekolah yang bertuliskan SMK RAJAWALI.
Di sanalah keduanya menempuh pendidikan.
Bonza!!,"
Pangil Dalfa pada sang adik, Bonza kepergok akan kabur dari sekolah degen memanjat dinding sekolah. Bonza yang sudah ada di atas tembok tetap pergi tak mempedulikan sang kakak yang terus memanggilnya, sedangkan kedua temannya kabur melarikan diri.
" Bonza!!, kapan kau akan berhenti melakukan ini?(bolos sekolah), cepat kembali!!,"
Bonza diam tak mendulikan panggillan sang kakak. Menoleh sekilas lalu pergi.
****
Malam hari nya, seorang pemuda berjalan memasuki kawasan kelompok GENGSTER yang berkuasa di kota itu. dengan menutupi kepala nya dengan handel hitam yang dia kenakan,masker dan topi. ia memperhatikan
kelompok itu dari jarak jauh.
Tatapnya tajam dan penuh dendam tanpak jelas di matanya. tak berselang lama dia pergi, mengunakam taksi menuju sebuah banguna tua yang terbengkalai. Bagunan tua yang di gunakan sebagai markas sekelompok peria yang menyebut dirinya Dragon, kelompok yang di pimpin oleh dua pamuda yang menyebu dirinya Duo Iblis.
Dengan membawa tongkat bisbol yang di sembunyikan dalam bajunya pemuda itu mencoba menatang pemimpin kelompok itu.
" Siapa kamu?!,dan ada keperluan apa?!," tanya anak buah duo iblis.
" Aku datang untuk menjadikan kalian anak buah ku," menjawab dengan santai.
" Bedebah!!, bosan hidup kau rupanya!!."
Mereka langsung menyerang pemuda itu dengan brutal, satu persatu dapat ia kalahkan, dan tidak butah waktu lama ia dapat mengalahkan mereka semua dan kini tinggal Duo iblis yang akan pemuda itu hadapi.
Pertarungan sengit terjadi, antara pemuda itu dengan duo iblis. ia sedikit mengalami kesulitan melawan duo iblis, berapa kali ia terkana pukulan yang di layangankan duo iblis secara bergantian.
Mulai mengatur strategi untuk mengalah kan mereka berdua, dengan cara memisah keduanya, dengan begitu ia mudah dapat melumpuhkan duo iblis.
"Ampun-ampun, jangan bunuh kami," pinta duo iblis.
"Aku tidak akan membunuh kalian, kalau kalian bersedia menjadi anak buahku!."tegas nya.
" Ba-baik, kita akan menjadi anak buah mu,"
"Bagus , dan mulai sekarang tempat ini menjadi markasku, dan kalian berdua yang akan menjadi tangan kananku selama aku tidak ada."
" Kita?," duo iblis terkejut bercampur senang.
"Yah, kalian keberatan?,"
Selesai membuat kekacawan Pemuda itu pergi begitu saja.
***
Pagi harinya, Bonza datang kesekolah dengan kuda besinya.
Kedatangan nya di sambut dua sahabatnya, mereka sudah bersahabat sejak masuk sekolah menegah atas. pemuda yang sama dengan dua pemuda yang kemarin gagal bolos bersama nya.
"Za, kau kemarin dari mana saja, susah baget di hubungi." Tanya Haru.
**
Haru
Dia adalah teman sekelas Bonza, Haru miliki wajah yang cukup tampan dan banyak siswi yang tergila-gila dengan nya. ia memiliki tinggi 179cm, sama dengan tinggi Bonza, berkulit putih, berwajah tampan, mata sipit dan berhidung mancung, serta memiliki senyum yang manis.
"Iya, kau yang bolos kita yang kena hukum." timbal Arka.
**
Arka.
Arka juga salah satu sahabat Bonza. Arka memiliki tinggi 174 cm, dia juga memilik wajah yang cukup bisa membuat anak perawan jejeritan. Bukan cuma perawan, janda,emak-emak muda ataupun tua, bahkan nenek-nenek bisa membuat mereka histeris saat melihat wajah tampan nya itu perutnya yang sispek, tak kalah tampan dengan Bonza dan Haru. Mata yang sipit, dan roti sobek yang kerap di pamerkan kerap membuat nenek-nenek inggin kembali muda.
Namun dengan alasan yang sama, dengan yang di alami Haru. para siswi yang berada satu sekolah dengan keduanya enggan mendekati mereka, itu semua karena Bonza yang akan bersikap seakan mengintimidasi mereka dengan tatapan mata nya yang terlihat sangar.
**
Bonza menujukan ponselnya yang sudah retak-retak pada keduanya.
"Kenapa lagi hp kau?," tanya Arka.
"Jatuh lagi"Haru menebak sekaligus bertanya.
" Hemmm. " jawab Bonza.
***
Skip.
kini ketiganya sudah berada di dalam kelas mereka. salah satu kelas yang terkenal paling rusuh dan sangat sulit di atur. apalagi kalau bukan kelas Bonza, Arka dan Haru.
Di dalam kelas, salah satu teman sekelas Bonza membicarakan soal kelompok Dragon yang sudah diacak-acak orang tak di kenal malam tadi.
Entah dari mana mereka mendengar kabar itu tapi banyak dari merka yang menertawakan kekuatan Dragon yang lemah dan membanggakan kelompok Dreks.
"Melawan satu orang saja mereka kalah mau bersaing dengan Derks, cari mati dia." ucap nya.
Mimik wajah Nona berubah saat mendengar nama **** mereka sebut, apalagi mereka membanggakan nya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!