Tap...
Tap....
Suara derapan sepatu mengisi sebuah lorong yang terlihat sepi dan gelap meskipun sudah di terangkan oleh lilin yang di tempel di dinding. Tidak bisa menghilangkan suasana seram di lorong tersebut.
" Salam, Tuan dia sudah menunggu di dalam." Ucapnya sambil membungkuk hormat kepada seorang pria.
Pria tersebut tidak menanggapi ucapan anak buahnya malah ia langsung masuk ke dalam ruangan tersebut. Pria itu duduk di kursi kebesarannya sambil memandang seorang pria paruh baya yang berpakaian setelan jas rapi yang sama dengannya membungkuk padanya.
"Hai ottenuto quello che volevo?" Tanya pria tersebut yang menggunakan bahasa Italia.
( Apa kamu sudah mendapatkan barang yang kuinginkan.)
" Sudah Tuan." Ucap nya sambil menyuruh anak buahnya membawa sebuah kotak kayu besar.
Pria tersebut mengangguk kepalanya sambil menyuruh tangan kanannya untuk memeriksa kotak tersebut.
Tangan kanannya pria itu langsung melaksanakan perintah Tuannya. Ia membuka kotak tersebut dan melihat isinya. Setelah itu ia mengalihkan pandangannya ke Tuan sambil menggelengkan kepalanya.
Pria tersebut yang melihat gelengan dari tangan kanannya langsung mengepalkan tangannya. Ia pun berdiri dari kursi kebesarannya sambil memandang datar pria paruh baya itu.
"Bastardo, osi ingannarmi. Non ami la vita?" Ucap pria tersebut dengan wajah memerah marah.
( Bastard, kau berani sekali menipuku. Apa kau tidak sayang nyawa?)
Pria paruh baya itu bersmrik dan tiba-tiba saja banyak beberapa orang menondonkan pistolnya ke arah pria itu.
" Kau yang seharusnya mati, Yang Mulia karena begitu aku akan di kenal sebagai orang yang berani membunuh salah satu keluarga kerajaan yang terkuat Hahahaha....." Ucap nya sambil tertawa terbahak-bahak.
Tetapi pria tersebut masih mempertahankan wajahnya yang tenang tanpa menampilkan ekspresi ketakutan sedikit pun.
" Benar, kau tidak sayang nyawa." Ucap Pria tersebut sambil memberikan sinyal yang terdapat di balik jas mahalnya.
Setelah sinyal itu di nyalakan tiba-tiba saja banyak orang yang berpakaian hitam dengan topeng berbentuk tengkorak memenuhi ruangan tersebut.
" Per favore, goditi il mio regalo." Ucap Pria sambil bersmirk.
( Silahkan nikmati hadiah dari saya)
Setelah itu ia keluar dari ruangan tersebut dia mendengar suara jeritan dan teriakan di balik pintu ruangan.
Dor....
ARRGGHHHH ....
Ampun.....
Pria tersebut tertawa pelan sambil bergumam sesuatu.
" Payah." Ucap pria itu sambil berjalan keluar lorong.
...****************...
Kringg....
Kringg....
" Selamat pagi bibi." Ucap seorang gadis cantik berusia 25 tahun dengan ramah
" Selamat pagi juga Layla, apa hari ini kamu ingin bekerja?" Tanya Bibi tersebut yang tidak kalah ramah.
" Benar bibi, Layla pergi dulu." Ucap nya sambil melambaikan tangannya.
Bibi tersebut juga melambaikan tangannya . Gadis bernama Layla Wilson sedang mengayuh sepedanya menuju ke toko bunga miliknya. Sejak Ayahnya di hukum oleh pihak kerajaan karena melakukan pemberontakan. Gadis yang bernama lengkap Layla Wilson memutuskan untuk pindah ke sebuah pendesaan kecil di bagian barat Grace. Ia terpaksa melakukannya karena dia ingin melupakan rasa sakitnya kehilangan seseorang yang sangat berarti bagi hidupnya. Layla yang saat itu berusia 6 tahun harus tinggal dengan neneknya sampai ketika ia berusia 14 tahun sang nenek meninggal dunia. Sejak itu Layla hidup sebatang kara. Ia harus bekerja paruh waktu untuk membiayai sekolahnya dan kebutuhan hidupnya. Sampai ketika ia memikirkan membuka sebuah toko bunga. Ia mengambil semua tabungannya yang di kumpulkan nya selama ini sampai ia bisa membuka sebuah toko bunga.
Setelah sampai di toko bunganya Layla memakirkan sepeda nya. Di sana ia melihat seorang wanita yang sedang menunggu di depan pintu toko. Layla menghampiri wanita itu.
" Selamat pagi, apa hari ini anda akan membeli bunga seperti biasanya?" Tanya Layla sambil tersenyum.
" Tentu saja , seperti biasanya kau tahu Layla di rumahku harus banyak di hiasi bunga agar suasana rumah menjadi hangat." Ucap nya sambil tertawa.
Layla yang mendengarnya juga tertawa dalam hatinya semoga ia bisa bahagia dengan kehidupan nya sekarang. Seperti yang di janjikan dengan Ayahnya.
Continue....
Di sebuah kamar yang bernuansa gelap terdapat seorang pria yang memiliki rambut berwarna cokelat dan matanya yang hitam sedang berpakaian setelan jasnya.
Setelah terlihat rapi pria tersebut berjalan menuju garasi untuk mengambil salah satu mobil mewahnya. Dia menjalankan mobil tersebut dengan kecepatan tinggi.
Dia sama sekali tidak peduli terhadap para pengendara yang sedang mengumpat kepadanya menurutnya hidupnya sama sekali bukan urusannya.
Sampai di sebuah gedung tinggi ia berjalan memasuki gedung tersebut semua orang menundukkan kepalanya melihat CEO mereka yang berjalan dengan aura yang mencekam. Tetapi tidak sedikit pula banyak Karyawan perempuan memandangi nya dengan memuja.
Kyaa....CEO sangat tampan...
Betul apalagi dia merupakan seorang Pangeran dari negara maju...
Siapa yang beruntung bisa menjadi kekasihnya ya...
Pria tersebut yang mendengarnya sama sekali tidak menggubris omongan karyawannya selama tidak membuat perusahaannya merugi. Ia masuk ke dalam lift khusus menuju lantai paling atas.
Saat ia keluar dari lift ada seorang pria yang menundukkan kepalanya.
" Selamat datang, Mr Loris." Ucap nya yang merupakan Sekretaris sekaligus asisten pribadi pria itu.
Pria itu tidak mempedulikan sapaan Sekretaris nya ia masuk ke dalam ruangan nya yang sangat besar dengan nuansa monokrom menggambarkan sifat dari sang pemilik. Ia duduk di kursi kebesarannya.
" Jadi, apa ada sesuatu yang ingin kamu sampaikan Aaron?" Tanya pria tersebut dengan datar.
Sekretaris yang bernama Aaron memberikan sebuah surat yang ada cap kerajaan di depan Amplop itu.
Pria itu langsung menerima Amplop tersebut ia sudah tahu siapa pengirim yang masih menggunakan surat selain Daddy yang kuno.
Hallo anak nakal...
Cepat balik ke Grace Mommy mu ingin kamu datang ke acara pesta perayaan pernikahan kami yang kedua puluh...
Jangan lupa bawa wanita untuk di jadikan menantu kami ....
Salam Daddy mu yang tampan.
Pria yang bernama lengkap Adelio Caesar Loris merupakan anak sulung sekaligus pangeran dari Raja Alexander dan Ratu Crystal. Kejadian yang di alaminya saat berumur 6 tahun membuat semua kehidupannya berubah terutama mengingat seorang gadis kecil yang sudah ia klaim menjadi miliknya.
" Layla Wilson kamu adalah milik saya." Ucap Adelio sambil bersmirk mengingat gadis kecilnya yang saat itu memohon untuk membebaskan Ayahnya.
" Aaron siapkan penerbangan kita akan kembali ke Grace." Perintah Adelio dengan datar.
Aaron langsung membungkuk hormat sambil mengangguk kepalanya.
" Saya akan laksanakan perintah anda Pangeran." Ucap Aaron dengan tegas.
Adelio langsung berdiri sambil melihat pemandangan kota New York dari balik jendela yang memperlihatkan gedung-gedung yang tinggi menjulang.
...****************...
Sedangkan di sisi lain Layla baru saja menutup tokonya setelah melayani banyaknya para pelanggan. Memang toko bunga Layla banyak peminatnya karena bunga nya yang masih segar dan tidak juga banyak yang menyuruhnya membuat bunga menjadi karya seni.
" Aku harus ke supermarket untuk belanja karena pasti bahan makanan sudah habis." Ucap Layla sambil mengganyuh sepeda keranjang milik nya.
Layla bisa melihat pemandangan desa dari sisi kanan dan kiri. Andaikan dulu Ayahnya tidak melakukan hal gegabah mungkin sekarang ia bisa bahagia bersama beliau. Sebenarnya ia sama sekali tidak pernah membenci Anggota kerajaan di karenakan semua ini juga tidak sepenuhnya kesalahan mereka. Tetapi ada saja ketakutan Layla yang membuat hidupnya masih tidak tenang.
Mengingat wajah anak laki-laki yang ia temui 20 tahun yang memiliki mata setajam elang. Semoga ia tidak menemui anak itu lagi.
" Aku cuma bisa berharap." Ucap Layla.
...****************...
Adelio setelah kembali dari kantor nya ia mengendarai mobilnya menuju sebuah gedung yang terlihat sudah tua.
Saat ia masuk sudah terdapat seorang pria yang memakai jubah hitam dan topeng khas Jepang. Jangan lupa ada sebuah samurai yang dia sampirkan di punggungnya.
Adelio duduk di kursi yang berada di seberang pria bertopeng tersebut.
" Apakah kau sudah menemukan nya?" Tanya Adelio kepada pria itu.
" Saya sudah menemukan nya, ia berada di sebuah pendesaan di sebelah barat negara Grace. Apakah saya juga yang harus menjemputnya?" Ucap nya sambil memandang Bosnya itu.
" Tidak biarkan aku yang melakukan sudah saatnya ia kembali kepada pemiliknya." Ucap Adelio sambil bersmirk.
Continue.....
Pagi ini Layla sedang bersiap-siap seperti biasanya tetapi entah kenapa hatinya sekarang merasa gelisah.
" Sebenarnya apa yang akan terjadi nanti." ucap Layla dengan khawatir. Tetapi seketika ingatnya melayang ke seorang anak laki-laki yang menatapnya dengan tajam apalagi seringai yang menurutnya sangat menakutkan. Meskipun anak laki-laki itu masih berusia 6 tahun.
Mungkin karena waktu itu Layla masih kecil ia lebih fokus kepada Ayahnya jadi ia mengacuhkan ucapan pria itu. Tapi sekarang dirinya sudah dewasa ia tahu bahwa tatapan mata anak laki-laki itu merupakan sebuah obsesi. Berkemungkinan dia akan mencari orang yang telah membuat nya terobsesi dan mengurungnya dalam penjara buatnya.
Seketika tubuh Layla bergemetar mengingat itu. Apa dia akan mencarinya?
atau dia akan membunuhnya?
Layla langsung menggelengkan kepalanya mengusir pemikiran terakhirnya yang terlalu berlebihan.
" Tenang, Layla semua akan baik-baik saja dia tidak akan mencarimu sama sekali. Mungkin karena dia sudah mempunyai pendamping yang lain. Tidak mungkin juga Pangeran itu mencari seorang rakyat miskin seperti nya." ucap terakhir Layla yang membuat seketika dirinya tersenyum.
"Semoga Anak kecil itu yang kemungkinan sudah dewasa tidak mencarinya" batin Layla.
Langsung saja Layla memasak sarapan untuknya. Selesai sarapan Layla mengeluarkan sepedanya dan mengayuhnya dengan semangat. Sambil menyanyi dengan gembira mengatakan suasana hatinya yang baik seperti hari biasanya.
Tale as old as time
True as it can be
Barely even friends
Then somebody bends
Unexpectedly
Just a little change
Small to say the least
Both a little scared
Neither one prepared
Beauty and the Beast
...****************...
Sedangkan Adelio di buat terkekeh melihat video wanitanya yang sedang menyanyi sambil mengganyuh sepeda. Memang Adelio sudah menyuruh seseorang untuk mengawasi wanitanya.
Ketika Adelio sibuk melihat kegiatan wanitanya seorang pramugari datang menghampirinya.
" Permisi, Yang Mulia. sebentar lagi kita akan mendarat anda di persilahkan untuk bersiap-siap." ucap Pramugari sambil menatap Adelio dengan tatapan memuja.
Adelio yang mengerti arti tatapan pramugari itu berdecih kemudian ia langsung mengusir Pramugari itu dengan mengibaskan tangannya.
Pramugari itu yang tahu bahwa Pangeran mengusirnya langsung pergi karena ia tidak mau membuat masalah dengan Anggota kerajaan.
Setelah jet nya mendarat Adelio keluar dengan menggunakan satu set jas hitam tanpa dasi dengan menggunakan kemeja dan celana panjang berwarna hitam. Seolah bahwa dia membawa kesan yang misterius apalagi tatapan tajamnya yang membuat kaum hawa memekik senang.
Adelio memasang kaca mata hitam sambil berjalan menuju Limosin yang sudah di siapkan.
Di depan Bandara sudah banyak wartawan yang sudah menunggu kedatangannya. Ketika ia keluar dari bandara banyak Wartawan yang mengajukan pertanyaan tapi di acuhkan oleh Adelio. Untung saja ada Bodyguard yang mengurus nya karena Adelio terlalu malas menjawab pertanyaan dari para pemburu berita yang pasti antara membawa dampak baik atau buruk.
BRAK....
Adelio langsung membanting pintu Limosin.
" Ke istana sekarang." ucap Adelio kepada supir di depannya.
Sang supir pun langsung mengangguk kepalanya ia tahu bahwa Pangeran Adelio sangat dingin dan tidak mempedulikan sekitarnya. Apalagi yang membuatnya takut adalah matanya yang menatapnya tajam.
Selama di perjalanan Adelio membaca bukunya selain hobi nya yang suka bermain senjata, Adelio juga suka membaca buku.
Setelah perjalanan yang menghabiskan waktu 1 jam akhirnya Adelio sampai juga di istana. Adelio bersmirk sebentar lagi ia akan bertemu dengan orang tuanya dan setelah itu ia akan membawa Wanitanya ke dekapannya meskipun ia menolaknya Adelio akan memaksanya.
" I'm back....
Continue....
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!