NovelToon NovelToon

CEO Dingin Ini Telah Menjeratku

Awal mula dari semua masalah

Diana gadis berusia 21 tahun yang memiliki paras yang manis.dengan tinggi badan 160cm berambut coklat,bermata bulat dan lekuk tubuh yang cukup menggoda kaum adam.

hari ini adalah hari pertamanya bekerja di suatu club malam.dia cukup gugup karna ini adalah pengalaman pertamanya menginjakan kakinya di gemerlap dunia malam.

Diana sengaja datang lebih awal karna ia ingin menemui sahabatnya terlebih dahulu,tak perlu mencari sahabatnya ternyata Tiana sudah menunggunya di parkiran.Tiana adalah teman kampus Diana,dia sudah berkawan sejak di bangku SMA.Tiana pun menyapa temanya yg baru saja turun dari mobilnya, "haaii Di,bagaimana kamu sudah siap bekerja part time di sini??"tanya Tiana antusias.

"Aku rasa aku cukup gugup malam ini,karna ini adalah pengalaman pertamaku kerja di tempat seperti na".jawab Diana dengan nada groginya.

"Di kamu gak perlu gugup ini akan jadi pengalaman kerja pertamamu yang menyenangkan".jelas Tiana pada sahabatnya.

"Okelah,karna aku sangat membutuhkan penghasilan tambahan untuk membiayai hidupku selama aku masih belum berbaikan dengan ayahku itu" lanjut Diana sambil sekakan meratapi nasibnya.iya benar memang diana yang sebelumya segala kebutuhanya di tanggung oleh ayahnya,kini harus mencoba membiayai hidupnya sendiri,karna semenjak acara perjohan antara diana dan anak rekan bisnis ayahnya yang ia tolak mentah-mentah membuat ayahnya marah dan membiarkan tania tampa uang bulanan sepeserpun.

Tiana dan Diana pun masuk kedalam dan benar saja sudah di tunggu Pak Ferdi,dia adalalah kepala pelayan di club itu.

"Nana lama sekali kamu,mana temanmu yang katanya mau bekerja hari ini?"tanya ferdi dengan tidak sabar pada tiana.

"Maaf pak tadi kelamaan ngobrol di luar",jawab tiana dengan wajah bersalah.

"ini dia teman saya yang mau bekerja di sini pak,namanya Diana Larasati".sambung tiana sambil merangkul pundak sahabatnya itu.

Diana pun yg sedari tadi menunduk akhirnya mengangkat kepalanya dan memberikan senyuman manis sambil mengulurkan tangan.

"Eemmb iya pak Ferdi,pekenalkan nama saya Diana "sambung Diana sembari mengulurkan tanganya tidak lupa dengan semnyum termanisnya yang sukses membuat Ferdi terkesima.

"Gadis ini cukup menarik dengan parasnya yang manis ini pasti dapat membuat club malamku semakin meriah",guman Ferdi dalam hati.

"hallo pak hallo",suara Tiana memecah lamunan Ferdi.

"Ooh iya iya Di mulai hari ini kamu bekerja sebagai pelayan disini ya,bekerja dengan baik dan benar bila ada kesulitan bisa tanya ke Tiana atau langsung ke saya".jawab ferdi panjang lebar,setelah itu ferdi kembali ke ruangannya.

"Di ini sragam kamu ya,setelah kamu pakai kamu bisa menumuiku di bar minuman sebelah sana".

kata Tiana sambil berjalan ke arah bar yg di maksud.

Diana pun masuk ke toilet untuk menganti pakaianya dengan setalan rok hitam pendek selutut dengan atasan kaos hitam berlogo nama club malam tersebut "Angkasa Club".itulah nama club malam tempat Diana bekerja.tidak lupa Diana mengikat rambutnya yg tadinya tergerai indah dan memperbaiki make up nya,setelan baju yg terlihta minim bahan itu justru membuat tubuh indah Diana semakin terpampang nyata.Diana pun langsung bergegas menemui tiana,karna tianalah yg akan mengajari Diana tentang pekerjaan barunya.

Saat Diana berjalan dengan percaya diri menuju temanya Tiana,sontak samua mata kaum adam di sekitar Diana meliriknya dengan tatapan kagum dan tidak sedikit pula dengan tatapan mesumnya.mereka kagum dengan kecantikan dan keindah tubuh diana.

Diana yang manyadari itu seketikan mempercepat langkah kakinya,karna dia merasa ngeri dengan tatapan mata para lalaki hidung belang itu.

"Di kamu sepertinya hampir membuat semua mata laki2 di sini melotot hampir copot karna melihat mu",kata tiana tekekeh mengoda sahabatnya itu.

"Sialan lo Na,aku hampir mati ketakutan karna tatapan mereka",sambung Diana dengan nada ketus.

Tiana pun tak menghiraukan reaksi temanya yang kesal tadi,justrus langsung mejelaskan macam2 Wine yang ada di bar tersebut.Diana pun mulai melupakan kejadian yang membuatnya tidak nyaman tadi dan beralih fokus pada apa yang di jelaskan Tiana.

Tanpa mereka sadari dari kejahuan ada sepasang mata yang menatap dengan tajam mereka berdua,ia adalah "Arka Laksmana Angkasa" CEO dari perusahaan Angkasa Jaya sekigus pemilik club malam tempat Diana dan tiana bekerja.dia terkenal sebagai CEO yg dingin,angkuh dan kejam.

Nama Arka Laksmana Angkasa sangat terkenal dan sangat di segani di kota Seloraya,dia adalah CEO yg selalu di kelilingi oleh ribuan wanita.

"Ini adalah karya pertama author,semoga para pembaca senang dan puas.kritik dan saran sangat author harapan."

Tatapan iblis

Diana pun mulai bekerja tapi masih dalam pengawasan Tiana,karna Diana adalah gadis yang cerdas maka dengan mudah dia menghafal setiap nama Wine yg di jelaskan Tiana,dan sudah mulai bekerja dengan baik.

Diana bertugas mengatakan minuman pada meja-meja tamu,dia bekerja dengan penuh semangat.

"Siapa sangka bekerja ternyata menyenangkan ini,aku harus membuktikan pada ayah kalau aku bisa menghidupi diriku sendiri tanpa bantuan uang dari ayah" batin Diana sembari tersenyum.

namun sepertinya batin Diana keliru,tiba-tiba dian menyadari ada seseorang yang sedari tadi menatapnya dengan tatapan mengerikan.

Diana pun berbalik menatap namun Diana terlalu takut oleh tatapan dingin yang menusuk itu.dengan cepat Diana berbalik, namun suara "brukkkk" dia menabrak lelaki baru baya berperut buncit yg sudah mulai mabuk,yg membuatnya terjatuh kelantai.

"Adduuhh....",rintihan Diana sembari memegang pahanya yang bersentuhan cukup keras dengan lantai.

"Haaii nona cantik apa kau terjatuh," sapa pria paruh baya tadi dengan tatapan yg sulit di artikan.

Dian pun dengan cepat bangun dan merapikan rok mininya yang ternyata terbuka dan memarkan paha mulusnya,karna dia sadar lelaki tadi ternyata terfokus pada paha mulusnya.

"Ooohh maaf Tuan saya telah menabrak anda,dan mengakibatkan baju anda basah terkena minum" balas Diana sembari menundukkan kepala pertanda maaf.

"Kamu Pelayan baru ya di sini,uq om Beni baru lihat ternyata bar ini memiliki pelayan yang secantik kamu?" bisik laki-laki tadi sembari mendekatkan tubuhnya pada Diana. hal itu membuat Diana merasa takut dan satu langkah membuatnya mundur.

"Eemm eemmb iya Tuan saya pelayan baru sini,kalau sudah tidak ada urusan saya akan lanjut bekerja tuan",lanjut Diana berharap agar bisa segera pergi dari tempat itu.

"Jangan terburu2 nona cantik,temani saya minum dan akan saya maafkan atas kejadian ini",lanjut Deni dengan nada sedikit mengancam.

"Maa maaf tuan bukan saya menolak tpi saya tidak pandai minum,saya takut anda akan kecewa",jelas Diana.

"Kalau kamu menolak akan saya laporkan ini pada atasanmu",kata Beni sinis sembari merangkul pinggang ramping Diana.

Sontak hal itu membuat Diana marah,dan mendorong Beni menjauh dari tubuhnya.

Naas justru tubuh lelaki itu terjatuh dan pelipisnya menabrak sebuah meja membuatnya berdarah.

"Wanita sialan,wanita ****** berani sekali kamu menolak ku dan membuatku terluka",Suara Beni lantang membuat semua orang terfokus pada mereka berdua.

Wajah Diana pun seketika pucat bagai mayat,dia sadar ini akan menjadi hal buruk di hari pertamanya bekerja.

"Maaf maafkan saya tuan,saya tidak bermaksud seperti itu",jelas Diana.

namun tanpa menunggu lama semua pengawal Beni pun datang dan sudah memegangi kedua tangan Diana dengan kasar.

"Bawa perempuan ****** ini ke kamarku",tegas lelaki paruh baya itu pada pengawalnya.

tanpa menunggu lama Diana pun di di seret masuk ke dalam kamar.

"Gedebruukkkk" tubuh Diana di lempar kasar di atas kasur berukuran king size itu.

"Lepas kan saya tuan,biarkan saya keluar",pinta Diana dengan nada memohon.

Namun lelaki itu tidak menghiraukan justru semakin mendekati Diana.

"Haii nona manis jangan takut,aku akan menyenangkan mu malam ini",berkata dengan nada menakutkan.

"Cukup diam dan nikmati malam ini,akan aku lupakan insiden tadi" kata Beni yg semakin mendekat,bahkan saat ini sudah mulai meraba tubuh Diana.

"Tidak tolong lepaskan saya,saya akan bertanggung jawan atas kejadian tadi tapi tidak dengan cara seperti ini,tolong lepaskan saya",Diana memohon sembari ingin turun dari kasur dan berlari.namun dengan cepet Beni tarik tangan Diana dan berhasil membuat Diana terjatuh.

"Aaahhh tolong siapapun tolong aku",jerit Diana saat Beni mulai merampas paksa setiap helai pakaiannya sampai terlihat buah berharganya yang ranum dan menggoda.

"Hahahaha bertiarlah manis justru ini membuatku semakin bergairah,sudah nikmati saja nona,jangan berpura-pura,aku tahu kamu sengaja menggoda ku bukan",tawa Beni puas saat melihat bukit kenikmatan Diana.

Saat Beni akan melancarkan aksinya ingin menikmati bukit kenikmatan Diana,tiba-tiba "DuuuuuBraakkkkkk" suara pintu di dobrak dari luar dengan paksa.

Sontak membuat Beni kaget dan berdiri.

"Ooohh Tuan Arka rupanya,gerangan apakah sampai tuan datang kemari",Ucap Beni dengan nada kikuk.

Dengan tatapan dingin Arka melihat wanita yang menunduk menangis di lantai dan dia sama sekali tak menghiraukan Beni.

"Nampaknya kau melewati batas tuan Ben",ucap Arka dengan nada sadisnya.

"Apa kau lupa peraturan di Club malam ku ini,bahwa aku tidak suka bila ada seseorang yang mengganggu karyawan ku saat dia bekerja",sambungnya dengan kata lebih di tekankan.

Sontak itu membuat Beni takut,karna dia tau kalau sampai Arka sendiri yang turun menangani masalah berarti ini adalah masalah serius.

"Tapi tuan wanita ****** ini menggodaku dan bahkan dia berani membuat masalah denganku",kata Beni sambil menunjukan luka di pelipisnya.

"Aku bisa saja memasukan wanita ****** ini ke penjara atas dasar kelalaian saat bekerja dan mengakibatkan kecelakaan pada orang lain dan perbuatan tidak menyenangkan",lanjut Beni mencari alasan.

"Apa kau mau bermain-main denganku tuan Beni,apa kau lupa ini di daerah siapa?"

Seketika suasana hening hanya sesekali isak tangis Diana yang terdengar.

"Lalu apa aku harus melepaskan wanita ****** ini dengan begitu saja tuan Arka?aku tidak mau".tegas Beni sedikit berani.

"Apa kau ingin melakukan tawar menawar dengan ku tuan Beni?"tanya Arka dengan nada datar tapi penuh arti.

"Nampaknya tuanku lebih paham soal tawar menawar",ucap Beni.

"2 Milyar untuk perempuan ini apa kamu setuju?",sambung Arka sembari menyalakan rokoknya.

"Hahahaha tuanku ternyata soal harga lebih paham,tapi bagaimana kalau aku meminta lebih?,pinta Beni mulai berani.

"Apa kau Busan hidup tuan Beni?".ucap singkat Arka.

"Aku hanya bercanda tuanku,jangan kau ambil hati,aku setuju melepaskan wanita ini".ucap Beni.

Di sisi lain Diana sedang meratapi nasibnya,hari pertama ia bekerja sudah seburuk ini bertemu dengan laki-laki hidung belang yang hampir memperkosanya.sungguh malang nasibnya.dia pun menangis sesenggukan.

"Aku bukan orang yang suka bercanda" ucap Arka sinis.

"Felix,Keluarkan cek 2 Milyar untuk tuan Beni dan suruh dia enyah dari hadapanku sebelum aku berubah fikiran"Ucap Arka pada orang kepercayaannya.

"Baik Tuan",jawab Felix dengan cepat.saat itu juga Beni meninggalkan Diana dan Arka di dalam kamar itu berdua.

Pensaran tidak apa yang akan mereka berdua lakukan??jangan bosan komen dan like ya agar author semangat menulis kisahnya masalalunya,upps maaf maksudnya kisah Arka dan Diana😅

Tatapan ini membunuhku

Diana masih terus menangis sembari menutupi bagian dadanya yang sudah terpampang nyata.

"Hiks hiks,apa yang akan kamu lakukan apa kamu juga akan melakukan hal sama seperti bajingan tadi?"kata Diana saat dia menyadari ada langkah kaki yang mendekat.

Arka tak bergeming,dia menunduk kelantai ke arah Diana duduk sambil memeluk erat miliknya yang berharga.

"Haai gadis kecil tak seharusnya kau berkata seperti itu pada orang yang sudah menyelamatkanmu,jika aku tak datang mungkin saat ini kau sudah di nikmati oleh tua Bangka tadi" sambung Arka sembari memegang wajah Diana.

Diana pun meronta karena bagian wajahnya di cengkeram oleh laki-laki yang kini sudah duduk di hadapnya.

"Sakit lepaskan tanganmu",pinta Diana menepis tangan Arka.

"Lalu kau ingin aku memegang bagian tubuhmu yang mana agar kau bisa sedikit lebih lembut gadis kecil?"bisik Arka di telinga Diana yang membuat Diana merinding.

"PLAAKK" Diana pun menampar pipi Arka,hal itu membuat Arka marah,karena dia sudah susah payah menyelamatkan Diana namun bukan ucapan manis yang dia dapat tapi justru tamparan.

"Pengawal bawa gadis ini ke mobilku",Perintah Arka pada pengawalnya.

"Tunggu tunggu aku akan kau bawa kemana,aku bekerja di sini aku akan di cari oleh atasanku bila aku pergi".cerocos Diana tanpa henti.

Arka hanya menatap sinis pada Diana,dia sama sekali tidak menghiraukan ucapannya.

"Tunggu biar aku saja yang membawa wanita ini",Ucap Arka yang tiba-tibak berubah fikiran.dia dengan segera melepas jasnya dan menutupi bagian sensitifnya Diana.

"Aku tidak mau tolong turunkan aku,tolong lepaskan".berontak Diana namun sama tak merubah apapun.

Di sisi lain Felix bawahan Arka terkejut sejak kapan atasnya mau di repotkan oleh orang lain dan terlebih ini hanya karyawannya.

apa lagi soal uang 2 Milyar yang dengan cuma-cuma keluarkan untuk gadis ini.

"Apa aku membawamu ke sini untuk melamun Felix?",sindir Arka saat melihat bawahanya ini melihatnya dengan tatapan kaget.

Seketika Felix tersadar 'Tidak tuan maafkan saya,Felix segera mengekor di belakang Arka yang masih sangat santai mengendong gadis kecilnya yang terus meronta dan bertiriak sejadinya.

"Tolong siapapun yang ada di sini tolong aku",teriak Diana frustasi.

Sesampainya di depan mobil Felix pun segera membuka pintu mobil dan mempersilakan tuanya masuk.

"Lepaskan aku,aku ingin turun,kau membawaku kemana??",tanya Diana yang bertubi-tubi namun tidak di jawab oleh Arka,justru dia mendapat tatapan maut dari Arka.

Dan seketika "DEGG" membuat Diana seperti terhipnotis oleh tatapan itu,tatapan yang seolah menusuk membunuhnya.

"Turunkan aku,aku ingin pulang,temanku pasti mencari ku,atasanku pun pasti memarahiku bila pulang tanpa pamit,ini adalah hari kerja pertamaku kenapa kau mengacaukannya",huuuuuuuuuu huuuu huu tangis Diana pecah.

Dasar gadis bodoh apa dia belum tau aku siapa.batin Arka saat melihat Diana yang begitu polos tidak menyadari bahwa dialah atasanya.

"Felix sampaikan pada Ferdi kalau gadis kecil ini pulang cepat karna sakit",perintah Arka.

"Maksudmu apa??kau siapa bisa kenal pak ferdi atasanku?apa kau juga pelayan di sana?" tanya tiana polos.

"Apa aku terlihat seperti pelayan gadis kecilku?"kata Arka sembari mendekatkan wajahnya ke wajah Diana.

"Deg Deg Deg seketika jantung Diana ingin loncat dari tempatnya.

"di tempat lain Tiana sedang sibuk mencari sahabatnya yang sedari tadi belum terlihat kembali saat mengantar minuman.

"Kemana perginya anak itu,jangan-jangan terjadi hal buruk padanya"batin Tiana cemas.

"Nana",pagi laki2 dari kejauhan.

"ya pak ada apa?"jawab Tiana.

"Diana pulang duluan na,sepertinya dia tidak enak badan tadi dia meminta izin padaku".jelas Ferdi pada Tiana yang terlihat panik mencari sahabatnya.namun itu semua hanya alasan ferdi karna tidak mungkin mengatakan kalau Diana di bawa pulang paksa oleh CEO nya.

"Ohh baik pak saya kirana dia kabur kemana".

"tenang saja dia sudah pulang",lanjut ferdi sambil menepuk pundak Tania dan meninggalkan pergi.

Yukk lanjut adegan Diana bersama Arka😄

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!