Pengenalan karakter
* Claudya Intan Sanjaya*
Claudya adalah wanita pendiam dan sedikit berbicara tapi ramah kepada siapa pun termasuk kepada Papa dan Mama dan juga kakaknya walaupun mereka tidak menganggap nya. Claudya Memiliki paras yang cantik, tinggi, mancung, bibir tipis dan postur tubuh yang ideal dan cerdas.Tapi sayangnya kecantikan yang dimiliki disimpannya dalam dalam dengan kaca mata tebalnya. Saat ini dia Menimba ilmu di saah satu SMA ternama di kota A. Dia memiliki seorang kakak yang cantik.
*Dea Putri Sanjaya*
Dea adalah kakak pertama dari Claudya Sanjaya dan anak dari Pak Surya dan Mama Siska. Dea memiliki sikap yang berbanding terbalik dengan sikap Claudya yang ramah. Dea memang cantik secantik namanya tapi tidak dengan hatinya. Dengan sikap nya yang manja yang suka menghabiskan waktu dan uang nya hanya untuk kesenangan pribadi nya membuat nya menjadi sombong.
*Raka Ahmad Wiguna"
Seorang laki-laki tampan dan mapan tapi sedikit playboy.
Memiliki sikap yang keras dan tidak suka diatur oleh siapa pun. Banyak wanita yang terpesona dengan ketampanan Raka di sekolah tapi tidak dengan Claudya.
🌟Lanjut ke cerita🌟
Disebuah rumah yang besar hiduplah sebuah keluarga yang harmonis. Tapi dengan berjalannya waktu keharmonisan itu menjadi kebencian yang mendalam bagi mereka . Mereka memiliki dua putri yang sangat cantik cantik.
Siska (Nama mamanya) selalu memanjakan putri pertamanya. Dia selalu memberikan apa saja yang diminta oleh Dea, putri kesayangan nya. Tapi tidak dengan Claudya,dia selalu mengasingkan Claudya bahkan menyiksa nya.
Tidak tahu apa sebabnya Mamanya sendiri membencinya sampai sampai menghinanya.
Tapi Claudya tetap tegar dengan hinaan mamanya bagaimana pun dia tetap menjadi mama nya yang telah melahirkan nya dan membesarkan nya.
Setiap hari Claudya harus cepat bangun pagi untuk menyiapkan makanan untuk keluarga nya walaupun memiliki pembantu untuk menyiapkan nya. Bi Asi sangat perhatian dan kasihan kepada Claudya. Sejak kecil Claudya tidak pernah mendapat kan kasih sayang dari orang tua nya bahkan kakaknya sendiri. Walaupun Claudya diasingkan di keluarganya tapi Bi Asi sangat menyayangi nya seperti anaknya sendiri.
" Pagi Bi " sapa Claudya kepada Bi Asi yang sudah berapa di dapur.
" Pagi non Intan" jawab Bi Asi sambil menggoreng ayam goreng.
" Tumben pagi ini non ceria,apa non sedang jatuh cinta" ledek Bi Asi.
" Ihh....Bibi mahh selalu gombal" ucap Claudya.
" Yaudah sini biar Intan aja yang goreng" ucap Intan meminta sendok gorengnya.
" Ngak usah non...non siap siap aja ke sekolah biar bibi aja yang memasak, nanti non telat lagi" tolak Bi asi.
" Ngak papa Bi. Bibi mau kalau Intan nanti kenak marah sama mama" jelas Intan pura pura sedih. Karna emang betul adanya,kalau Intan tidak memasak Mamanya akan marah.
" Yaudah terserah non saja "Bi Asi memberikan sendok gorengnya.
Tidak butuh waktu lama sarapan untuk pagi hari ini sudah siap. Waktunya Intan bersiap siap untuk pergi ke sekolah.Sebelum dia pergi kekamar dia tidak lupa untuk membuatkan bekal untuk nya disekolah karna dia tidak mendapatkan uang jajan dari mama nya ataupun papanya. Jangankan uang jajan ongkos ke sekolah pun tidak dikasih. Setiap hari Claudya harus naik sepedanya untuk berangkat ke sekolah. Walaupun naik sepeda dia tidak pernah terlambat ke sekolah.
" Pagi nyonya" Ucap Bi Asi melihat Mama Siska menuruni anak tangga.
" Pagi Bi" balas Mama Siska.
"Apa sarapan sudah siap" tanya Mama Siska.
" Sudah siap nyonya" jawab Bi Asi menunduk.
" Baiklah.. lanjutkan pekerjaan mu" Ucap Mama Siska meninggalkan Bi Asi menuju meja makan.
****
Happy reading 🌼🌼
" Pagi Mah" ucap Dea mencium pipi mamanya.
" Pagi sayang. Apa tidur kamu malam ini sangat nyenyak sayang" tanya mama Siska sambil menuangkan susu ke gelas.
" pasti dong mah" ucap Dea tersenyum.
" Di mana anak jelek itu" tanya Dea disela sela sarapan nya.
" Ngak tahu tuh...mama belum lihat dari tadi" ucap mama Siska.
" Ngapain sih kamu nanya nanya dia" Sambung mama Siska.
" Ngak papa sih Mah".
Claudya sudah rapi dan waktunya berangkat ke sekolah. Dilihatnya sudah jam 07.20 waktunya berangkat karna dia menggunakan sepeda jadi dia takut terlambat. Setiap hari dia berangkat seperti itu.
" Akhirnya selesai waktunya berangkat" ucap Claudya didepan cermin sambil bergoyang ke kanan dan ke kiri untuk memperhatikan penampilan nya.
Claudya keluar dari kamar niatnya ingin berpamitan dengan mamanya tapi ketika hendak menuju meja makan dia tidak sengaja menyenggol fas bunga besar kesanyangan mama nya.
Preng...
Preng...
Preng...
Fas bunga yang di senggol Claudya hancur tanpa bentuk. Mama Siska dan Dea yang mendengar suara pecahan itu langsung melihat nya. Alangkah kagetnya mama siska melihat fas bunganya.
"Astaga Fas kesayangan ku" teriak mama Siska tersungkur di lantai.
Claudya masih membisu seribu bahasa apa yang harus dia lakukan dengan kecerobohan nya.
" Matilah aku" Batin Claudya .
" Maaf Mah...Claudya tidak sengaja " ucap Intan tertunduk.
Mama Siska melihat Claudya langsung berdiri dan...
Plak...
Satu tamparan keras buat Claudya karna sudah memecahkan fas bunga kesayangan mama nya.
" Aaaw...." ringis Claudya kesakitan.
" Dasar anam tidak tahu di untung berani beraninya kamu memecahkan fas bunga kesayangan saya" ucap Mama Siska menarik rambut Claudya dengan keras.
" Ampun Mah... ampun....maafkan Claudya Mah. Aku tidak sengaja Mah" ucap Claudya sambil menahan rasa sakit akibat jambakan mama nya.
" Apa ampun? kamu pikir dengan kamu meminta maaf kepada saya Fas ini bisa kembali dengan semula Hah..." Mama siska semakin menarik rambut Claudya dengan keras.
Bi Asi yang mendengar keributan didalam langsung berlari. Bi Asi terkejut melihat Claudya yg di jambak rambutnya oleh majikannya. Bi Asi langsung mendekati berusaha menolong Claudya.
" Nyonya sudah nyonya kasihan dia" Ucap Bi Asi berusaha menolong Claudya.
" Awas Bi biarkan dia mendapatkan hukuman karna dia sudah memecahkan fas bunga kesayangan saya" ucap mama Siska .
" CUKUPPP" teriak Pak Surya saat menuruni anak tangga.
Akhirnya Mama Siska mengehentikan tarikan nya. Dan Claudya berada dipeluk Bi asi menangis.
" Papa lihat anak nakal ini dia sudah memecahkan fas bunga kesayangan mama" ucap Mama Siska mengadukan perbuatan Claudya kepada suami nya.
" Dasar anak tak berguna selalu buat ulah " ucap Pak Surya dengan nada penuh tekanan.
Claudya yang mendengar ucapan papa nya hanya bisa menahan rasa sakit dihatinya ketika papa nya menyebutnya anak tak berguna entah berapa kali kata kata itu terus diucapkan oleh Papa nya kepadanya tapi Claudya tidak melawan nya kalau pun dia menjawabnya pasti salah karna apapun itu Claudya tetap salah dimata mereka.
" Gimana dong Pah dengan fas bunga mama" ucap mama Siska sambil memeluk suaminya.
" Ya sudah nanti kita beli yang baru" ucap Pak Surya lembut.
" Tapi mama akan buat perhitungan buat anak nakal ini" ucap Mama Siska menatap Claudya dengan tatapan membunuh.
" Terserah Mama ,Papa tidak suka mendengar suara ribut-ribut dipagi hari" ucap Pak Surya meninggalkan mereka.
Setelah selesai Sarapan Pak Surya pergi kekantor dan Dea sudah berangkat ke sekolah diantar oleh supir pribadinya. Tapi beda dengan Claudya. Dia tidak di ijinkan masuk sekolah hari ini oleh mamanya . Dia diberi hukuman untuk mengepel semua ruangan sampai lantai 2 dan memberikan kolam.
Claudya masuk kekamar kembali untuk mengganti pakaiannya dengan baju rumahan. Dengan suasana hati sedih Claudya tetap semangat untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh Mama nya.
Sampai akhirnya Claudya menyelesaikan semua pekerjaannya dengan baik.
" Huuuffff.... akhirnya selesai juga " ucap Claudya duduk di tepi kolam .
*****
Maaf ya kak kalau masih ada kata kata yang salah 🤭Soalnya masih baru .
Claudya beristirahat sejenak dipinggir kolam. Dia memejamkan matanya karna kelelahan Claudya tertidur disana.
Dea yang baru pulang sekolah langsung menuju ke kamarnya untuk berganti pakaian. Tiba-tiba mata nya tertuju kepada Claudya yang tertidur di pinggir kolam. Ada niat buruk muncul dipikirkan nya. Dengan cepat cepat dia Menganti seragam sekolah nya .
Byur...
Byur...
Dea menyiram Claudya dengan air kolam Sampai-sampai Claudya basah kuyup.
" Banjir...banjir...."teriak Claudya melompat lompat sangkin terkejut nya.
" Enak ya tidur tiduran" teriak Dea.
" Maa...af....maaf kak" ucap Claudya gugup dan menunduk.
" Apa kamu disini hanya makan tidur saja Hah.." ucap Dea mendorong Claudya sampai terjatuh ke lantai.
Claudya terjatuh membuat bokong nya sakit karna jatuh terlalu keras.
" Ngak kak,aku hanya istirahat sebentar tadi" ucap Claudya tetap menunduk.
" Cepat kamu bersihkan kamar saya" kali ini Dea yang memberikan tugas baru bukan mamanya .
" Tapi Bibi sudah membersihkan kamar kakak tadi pagi" Jawab Claudya hati hati.
" Oh...kamu mulai melawan sama saya Hah..." kali ini Dea menarik rambut Claudya.
" Ngak....ngak kak....Ampun kak" ucap Claudya dengan nada yang memohon.
" Cepat bereskan" teriak Dea.
" Iya...iya kak" jawab Claudya.
Dea pergi meninggalkan Claudya yang masih dipinggir kolam. Claudya menangis tersedu-sedu dengan apa yang dirasakan atas sikap keluarga nya kepadanya .
" Tuhan apa salah Claudya sehingga mama dan papa dan kak Dea membenci ku dan menyiksa ku. Aku ngak tahan Tuhan setiap hari harus seperti ini. Aku sudah berusaha untuk tetap bertahan tapi kenapa Engkau tidak memberikan jeda kepada ku" ucap Claudya ditengah tengah isakan tangisannya.
Bi Asi yang melihat Claudya menangis dipinggir kolam langsung menghampiri nya.
" Non Intan kenapa menangis" tanya Bi Asi.
" Bi kenapa mereka membenci ku ? apa Claudya senakal itu sampai-sampai mereka menyiksaku" ucap Claudya sambil menangis tersedu-sedu.
" Non tidak nakal sama sekali malahan non itu baik banget ngak pernah melawan kepada siapa pun. Non harus tetap kuat ya jangan nangis lagi ya. Walaupun Mama dan Non Dea membenci Non Intan tapi Bibi tetap sayang sama Non Intan ,masih ada bibi yang selalu sayang sama Non" ucap Bi Asi memberikan sedikit kekuatan untuk Claudya.
" Jadi Non jangan nangis lagi ya...nanti bibi jadi ikutan nangis loh " Bi asi menghapus air mata Claudya.
Bi asi tidak tega melihat Claudya setiap hari seperti ini. Makanya Bi asi selalu ada buat Claudya disela sela majikan nya memarahi nya.
" Maafkan Claudya bi, aku janji tidak akan menagis lagi buat Bibi" ucap Claudya sambil memeluk Bi Asi. Claudya sudah mengganggap Bi Asi seperti ibu kandung nya karna dari Bi asi lah dia mendapatkan kasih sayang seorang ibu.
****
Claudya sampai di kamar Kak Dea,dia mulai membersihkan kamar nya dari mengelap meja rias dan meja belajar,Menganti seprey dan mengepel lantai. Claudya membersihkan nya dengan hati hati agar tidak terjadi kesalahan .
selesai membersihkan kamar Dea, Claudya langsung pergi ke dapur membantu Bi Asi menyiapkan makan malam.
Tiba-tiba Dea berteriak.
" Mama ...mama ..." teriak Dea dari kamar nya.
" Ada apa sayang" tanya Mama Siska setelah sampai di kamar Dea.
" Mama lihat ini,kalung Dea hilang Mah" ucap Dea.
" Apa...kok bisa sih sayang. Kamu periksa lagi coba mana tahu ke selip di lemari atau di laci" ucap Mama Siska sambil membantu Dea mencarinya.
" Ngak ada Mah...Dea sudah bongkar semuanya tapi ngak ada" Ucap Dea pura pura ngambek.
" Pasti ada yang mencuri " ucap Dea.
" Mana ada maling di rumah ini sayang " jawab mama Siska sambil membongkar satu satu pakaian Dea mana tahu terselip.
" Pasti Claudya yang mencuri nya" Tuduh Dea.
" Apa...Kok bisa dia" ucap mama Siska tidak percaya.
*****
Sabar ya Claudya 😥
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!