Tinggal di sebuah desa kecil yang jauh dari hiruk pikuk perkotaan membuat seorang Gadis cantik bernama Alira Senja Wilana terbiasa dengan hidup sederhana bersama Ayah ibu dan adik laki laki nya.
Senja, Gadis cantik itu baru setahun lalu tamat SMA dan sudah setahun ini pula dia membantu ibu nya sebagai buruh cuci gosok.
Ayah nya hanya seorang Kuli panggul di pasar untuk membiayai hidup mereka.
Adik Senja masih sekolah dan duduk di bangku SMP di desa nya pula.
" Buk, Pak, Senja sudah putus kan. Bahwa senja akan merantau ke Kota. " Tiba tiba Saja aku bicara seperti itu pada bapak dan ibu.
Padahal aku juga tau, Hidup di kota itu sangat kejam kata nya. Tapi demi cita cita ku untuk ibu dan ayah akhir nya aku bertekat untuk merantau ke Kota.
" Tapi Nak, Kota itu kejam. " Bapak
" Senja tau Pak. Tapi tekad Senja sudah bulat. Senja mau ke Kota Pak. " Niat ku semakin bulat.
Karna memang ini lah satu satu nya cara agar aku bisa membahagiakan orang tua dan adik ku juga.
" Bapak terserah kamu nak. Tanyakan bagaimana ibu mu. "
" Buk," Panggil ku ke ibu.
" Apa gak bisa kalau tinggal disini saja Ndok ? " Cegah ibuk.
Aku tau ini berat untuk ibu dan bapak. Tapi mungkin ini jalan yang harus ku ambil untuk meraih sukses di Kota.
" Buk, Pak, Percaya sama Senja ya. Senja bisa jaga diri kok. " Aku menatap ibu dan bapak agar mereka yakin bahwa aku bisa dan aku mampu.
" Yasudah. Kapan kamu berangkat Ndok ?" Tanya Ibu lagi.
Mungkin ibuk sudah menyetujui keberangkatan ku.
" Besok buk. " Jawab ku cepat.
" Kenapa cepat sekali Ndok ? Kamu ke kota sama siapa ?" Tanya ibuk lagi.
" Sama mbak Mira buk. Kata Mbak Mira di restoran tempat dia kerja cari pelayan gitu. Senja mau buk. Bolah ya. " Rayu ku lagi.
" Terserah kamu saja Ndok. " Ibuk meninggalkan kami yang masih duduk di lantai sehabis makan malam.
" Bapak setuju kan pak ?" Tanya ku lagi ke bapak.
" Asal kamu bisa jaga diri Ndok. Jika kamu gak betah pulang ya Ndok."
" Iya Pak. Doain Senja ya Pak. " Akhir nya makan malam itu selesai dengan Senja yang memberes kan semua nya.
...🌟🌟🌟...
Sementara di Kota sepasang suami istri juga sedang menikmati makan malam nya.
" Honey,, Bagaimana Jika kamu cari wanita lain di luar sana untuk menerima benih mu dan mengandung anak kita. Setelah melahir kan dia bisa pergi meninggalkan anak nya bersama kita. " Kata sang istri yang bernama Renatta Woelana
" Sudah lah Renatta, Aku malas membahas ini. Susah berapa kali aku bilang. Tidak memiliki anak pun aku tidak masalah. " Sang suami mulai bosan dengan percakapan ini.
" Tapi Honey--"
" Aku lelah. Terima kasih makan malam nya. " Jeremy berlalu begitu saja ke dalam rungan kerja nya.
Ruangan Haram bagi siapa pun untuk masuk ke sana tanpa seizin nya.
Hanya Renatta lah yang bisa masuk.
Sudah 7 tahun berlalu, Namun belum juga ada tanda tanda Renatta hamil.
Bahkan sama sekali belum pernah hamil. Di tengah tengan kekalutan nya, Sang Mama menghubungi nya.
" Mama ?" Gumam Nya. Sambil menghembuskan nafas nya kasar Jeremy mengangkat telpon nya.
" Yes Mam. ?" Tanya Jemery saat telepon terhubung.
" Bagaimana ? Apa Renatta sudah hamil ?"
" Ayolah Mam. Jangan terus terusan mendesak ku. Aku mencintai nya. ada atau tidak nya anak di antara kami. "
" Tapi kau butuh pewaris Jemery. You Know That !"
" Aku akan mencoba bayi tabung." Putus Jeremy.
" Yang ke berapa ? Aku tidak masalah uang nya. Tapi Lihat, Ku beri waktu sampai Bulan depan. Jika Renatta juga belum hamil. Mama yang akan mencarikan istri Muda untuk mu. !"
" Mam !" Bentak Jeremy.
" Terserah kau. Kau bahkan membentak Mama. I So Sad ! See You Son !" Mama mematikan ponsel nya.
Mama Jeremy adalah Mama Claire, Mama dan Papa Jeremy tinggal dan menetap di Swiss.
Papa Jeremy bernama Jackson Wilton Grey.
" Apalagi ini ? Aku hanya ingin hidup normal. walau bagaimana pun aku juga ingin memiliki keturunan. Tapi bagaimana ? Apa yang harus aku lakukan ?" Jeremy menyenderkan tubuh nya di kursi kerja nya.
Lama dia termenung di sana sampai pintu ruangan nya di buka oleh Renatta.
" Honey...Kau sibuk ?" Renatta datang sudah dengan gaun tidur seksi nya.
" Tidur lah duluan Re, Aku masih ada pekerjaan. "
" Aku temani. "
" Terserah kau saja. " Akhir nya Jeremy mulai mengerjakan pekerjaan nya dan mengecek tugas serta Email yang di kirimkan Jiji Sekertaris nya.
" Hm, Honey, Besok teman teman ku akan berlibur dengan kapal pesiar. Bisakah aku pergi ?"
" Berapa Lama ?"
" Mungkin sampai 10 hari. "
" Lalu aku ?"
" Oh ayolah Honey. Aku sudah lama tidak keluar dari Rumah. Boleh yaaa. "
" Terserah..." Jeremy selalu mengalah dengan semua keinginan Renatta.
Bahkan dalam hal apapun Jeremy menuruti nya.
...🌞🌞🌞...
Pagi sudah datang, Hari ini Senja akan pergi berangkat ke Kota bersama Mira teman sekampung nya.
" Buk, Pak Senja pergi ya. Jaga kesehatan bapak dan ibuk. Kalau ada apa apa hubungi Senja. "
" Ini untuk kamu Ndok. " Ibuk memberikan Rantang berisi nasi dan sayur untuk Senja makan nanti. Tak lupa juga ibuk memberikan sedikit uang saku untuk Senja.
" Doain Senja ya Pak, Buk.. Senja pamit. " Akhir nya aku pergi ke Kota bersama Mbak Mira yang kata nya akan bekerja di restoran jadi pelayan.
Aku mmenurut saja. Karna menurut ku Mbak Mira berhasil kerja di Kota sebagai pelayan di Restoran.
Bukti nya Mbak Mira bisa membanguh rumah buk Lastri dan Pak Giman serta membelikan sepeda motor baru.
Aku juga ingin membahagiakan ibuk dan bapak. Aku ingin membelikan bapak sepeda motor juga agar bapak bisa berjualan keliling seperti cita cita nya. Dan ibu ingin membuka usaha loundry nya itu.
" Semoga aku bisa. " Aku terus berdoa untuk ibuk dan bapak serta Adik ku Juni.
" Mbak, Emang nya di Kota enak ya mbak ? Mbak makin cantik aja. " Aku terus bertanya ke Mbak Mira karna Mbak Mira banyak berubah.
Lebih cantik dan seksi
" Kamu mau kerja yang gimana Senja ? Kalau bisa jangan ikut seperti Mbak. "
" Maksud Mbak gimana ? Senja gak ngerti mbak. ?"
" Nanti Mbak carikan kerjaan yang cocok untuk kamu ya. Kamu kan pintar sewaktu sekolah. nanti Mbak Tanya ke bos Mbak yaa. "
" Iya Mbak..." Ucap ku menyahuti perkataan mbak Mira.
Untuk saat ini Mbak Mira lah satu satu nya orang yang ku harap kan untuk menumpang tinggal untuk sementara.
Sampai aku benar benar siap dan mandiri untuk tinggal sendiri.
" Jauh ya Mbak ke Kota nya ?"
" Lumayan lah. 5 Jam gitu. Tidur aja. Nanti Mbak banguni. "
" Gak papa Mbak. Nanti aja" Sahut ku terus melihat hijau nya pepohonan yang kami lewati.
Karna memang dari Desa ke Kota itu jalan nya lumayan jauh.
...🙏🙏🙏...
Hy...Semua nya...
Gimana kalau kita buat Cerita Begini ? Masih mikir Juga sih, Gimana alur nya nanti.
So Hapoy Reading Genks 😘
Salam dari aku, Autor Mesumaria Hiya Hiya @amelia_falisha1511 ❤
Noh intip ku ige aku. Disana ada Semua tentang karya kehaluan aku 😂😂😂
Senja dan Mira sudah sampai di Kota. Hari sudah menunjukan 2aktu pukul 14.00 siang.
" Mbak, Ini rumah mbak Mira ?" Tanya Senja saat sudah sampai di rumah yang kata nya milik Mira.
Menurut Senja rumah ini lebih besar dari rumah buk Lastri di Desa.
Apa Gajih Mbak Mira sangat besar hingga bisa membuat Rumah Buk Lastri lebih besar dan bahkan ini juga lebih besar dari rumah di Desa.
" Iya. Ayo masuk Senja. " Mbak Mira membuka pintu rumah nya dan kami langsung masuk.
Aku cukup terpana dengan rumah ini. Tidak terlalu besar namun cukup bagus. Bahkan sangat bagus menurut ku.
" Kamar kamu di bawah ya Senja. Mbak di atasm karna di atas cuma ada satu kamar aja. " Aku mengangguk.
Ini saja sudah sangat cukup bagi ku untuk tinggal. Ku kira cerita nya akan berbeda. seperti yang kebanyakan orang katakan tinggal di Kota itu cukup sulit dan harus tinggal di kontrakan kecil.
Tapi Mbak Mira sudah membuktikan nya. bahwa dia bisa sukses di Kota.
" Kalau mau makan makan aja ya. Mbak capek. Mau istirahat. nanti malam Mbak ada jaga malam. "
" Iya Mbak. Makasih ya Mbak. " Akhir nya ku menyentuh kasur juga. Bahkan ini sangat enak untuk ku yang biasa aku tidur hanya dengan kasur kapuk yang sudah keras jika lama tidak di jemur.
" Mbak Mira hebat. Bisa sukses di Kota. " Kata ku lagi sebelum aku membersihkan diri dan tidur sejenak.
" Astaga...Aku tidur lama sekali. " Aku langsung bangun dan keluar dari kamar.
Dan ternyata hari sudah mulai gelap. Bahkan lampu lampu rumah Mbak Mira sudah menyala.
" Mbak...Mbak Miraa ?" Panggil ku ke Mbak Mira.
Namun tak ada sahutan dari Mbak Mira. Sampai aku melihat ponsel sederhana milik ku yang ku beli hasil menanbung selama ini. itu pun aku hanya mampu membeli yang bekas. Namun masih bisa di pakai dan bagus untuk internetan.
Mbak sudah pergi kerja Senja. Kamu dirumah aja ya. jangan kemana mana. Kalau mau tidur kunci aja pintu nya. Mbak bawa kunci satu nya.
" Oh, Ternyata Mbak Mira sudah pergi kerja. Aku masak aja deh, Kali aja Mbak Mira pulang malem nanti lapar. " Akhir nya aku memasak untuk Mbak Mira nanti.
...❇❇❇...
" Honey, Kamu baru pulang ?" Tanya Renata saat melihat suami nya baru pulang bekerja.
" Hem..."
" Biar Agni menyiapkan air mandi mu ya. " Lagi lagi Agni yang menyiapkan nya.
" Tidak bisa kah kau menyiapkan nya sendiri ?" Tanya Jeremy
" Kuku ku masih belum kering Honey. Mandi lah aku akan menyusul mu. " Akhir nya Jeremy pergi ke kamar nya bersama Renatta.
Dia menghela nafas nya setiap kali pulang bekerja pasti begini. Tapi dia sangat mencintai istri nya itu.
Maka dia selalu mengalah untuk nya.
" Honey kau mau kemana ?" Di lihat nya Jeremy sudsh siap dengan mantel nya dan pakaian Casual nya.
" Aku ada janji temu dengan Brain, Dia baru tiba dari Paris sore tadi. "
" Aku ikut !" Purus Renatta
" Ya sudah ayo. " Akhir nya mereka pergi berdua menemui Brain yang ternyata di sebuah Club terkenal di Kota itu.
Sesampai nya disana dia mencari keberadaan Brain dan ternyata sedang bercumbu ria dengan seorang wanita yang cukup seksi di mata Jeremy.
" Brain. " Panggil nya ke teman nya yang sedang bercumbu itu.
" Oh, Hay Dude, How are u ?" Tanya Brain setelah menyapa Jeremy.
" Im Fine, U ?" Tanya Jeremy lagi.
" Im So Fine. Oh Hay Re, U are so seksi Babe. " Brain menyapa Renatta dan melakukan cipika cipiki ala kehidupan Kota.
" Siapa dia ?" Tanya Renatta ke wanita di samping nya.
" She's Mira, My Partner ****. "
" Mira "
" Hanya Partner **** ? Pantas saja. " Cibir Renatta.
Mira sedikit emosi, Walau bagaimana pun dia, Tidak pernah ada satu laki laki pun yang menghina nya. Bahkan saat dia menjadi simpanan Menteri di Negara ini pun tidak pernah ada yang menghina nya.
Bahkan Brain yang selama dua bulan ini menjadu simpanan nya pun selalu memuju kecantikan dan permainan nya di atas ranjang.
" Mira She's Mine. Berhenti mencibir nya Re. " Sela Brain.
" Oh, C^mon Brain. Dia hanya Jallang. "
" Aku pergi. " Mira memilih pergi dari sana meninggal kan Brain.
Bagaimana pun harga diri nya tercabik cabik saat ada seorang wanita yang merendah kan harga diri nya.
" Re, Jangan keterlaluan. " Jeremy mengingat kan istri nya karna melihat wajah Brain yang sedikit kesal dengan Renatta yang telah membuat wanita nya pergi.
" Honey, Ini semua kenyataan . Kenaoa dia marah ?"
" Re ! Cukup. "
" Its oke Dude, Ayo minum. " Akhir nya mereka menghabiskan malam di Club itu dengan bercerita banyak.
Jeremy dan Renatta memutuskan untuk pulang, Dan meninggalkan Brain disana.
" Dimana kau Baby ?" Tanya Brain saat menghubungi Mira.
" Aku pulang. Bersenang senang lah disana. " Balas Mira.
" Aku akan datang. " Brain memutus kan untuk menyusul Mira.
Karna dia menginginkan Mira saat ini. dia baru pulang dati Paris selama dua minggu dan saat dia menginginkan Mira Renatta membuat nya badmood.
" Kenapa kesini ?" Tanya Mira saat melihat Brain sudah di depan pintu rumah nya.
Brain tidak menjawab dan langsung masuk ke dalam rumah dan menuju kamar Mira di lantai atas.
" I Miss You. " Brain sudah mulai mencumbu Mira dari ujung rambut nya di raba hingga ke titik sensitiv nya.
" Puaskan aku malam ini dan besok aku menemani mu belanja."
" Kau janji ?"
" Yeah. Buat aku melayang malam ini. "
Merek mulai melakukan adegan 21+ yang membuat melayang, bahkan mereka sama sama melayang dan melupakan Senja dirumah ini.
Sementara Senja yang berada di kamar nya mulai mendengar suara suara aneh.
Dia keluar dari kamar nya menuju kamar Mira.
" Mbak, Mbak Mira...Mbak kenapa ???" Senja terus mengetuk pintu kamar Mira karna mendengar suara suara aneh itu.
Senja sangat polos sampai tidak mengetahu suara terlarang itu.
Sementara kedua insan yang sedang berpacu dalam kenikmatan itu tercengang mendengar suara seseorang.
" Mbak baik baik aja Senja. Kamu tidur aja lagi. Mbak tadi mimpi buruk. " Bohong Mira.
" Oh, Yaudah Mbak. Senja tidur lagi ya. Malam Mbak. " Senja kembali ke kamar nya saat sudah mendengar sahutan dari Mira.
" Siapa ?" Tanya Brain di sela sela percintaan mereka.
" Senja. Dari Desa. Aku mau cariin dia kerja. Jangan ganggu dia. Dia anak baik baik. Kamu punya kerjaan ?"
" Nanti kita pikirkan. Sekarang terbang kan kembali Roket milik ku. " Kata Brain tersenyum mesum.
Mereka kembali memacu dalam kenikmatan yang akan mereka capai.
Kali ini suara Mira lebih terkontrol, dan tidak sekencang tadi.
Senja masih berpikir apa Mira sudah mendapat kan pekerjaan untuk ny ? Dia merasa malu karna masih menumpanh disini. Hanya membantu Mira untuk memasak dan membersihkan rumah nya saja.
Lain lagi dirumah Jeremy, Mereka kembali berdebat saat melihat Mama dan Papa Jeremy ternyata sudah berada dirumah mereka.
" Mam, What Are U Doing ?" Tanya Jaremy
" Begini kah sambutan anak dan menantu ku ?" Sindir Mama Jeremy.
Nyonya Claire .
...❤❤❤...
Follow Ige aku @amelia_falisha1511 ❤
Sudah sebulan Senja tinggal bersama Mira di rumah nya. Sudah sebulan ini juga Senja sering melihat Mira pulang bersama Laki laki yang menurut nya tampan.
Hari ini Senja memutuskan untuk pindah dari sana karna tidak ingin terus menumpang di rumah Mira.
Senja sudah bekerja di Sebuah Kantor Swasta yang memimpi dalam urusan pangan.
Baik pangan hewan mau pun bahan pangan manusia.
Senja bekerja sebagai karyawan biasa. Karna dia pintas dan mengikuti tes hasil nya dia berhasil.
Bahkan karna kecerdasan nya Senja di angkat sebagai asisten Manager di sana dan mengurusi lapangan saja.
" Senja, Antar ini ke ruangan bos ya. Hari ini bos besar datang. Kamu tunjukkan kerja bagus kamu. " Ucap sang manager.
Wanita gendut dengan kaca mata.
" Siap buk. Senja pergi ya buk. Love you buk Ajeng. " Ya begitu lah Senja. Dia sangat menyayangi buk Ajeng itu.
Tok...tok...tok...
Ku ketuk pintu putih berukir itu.
" Masuk !" Terdengar suara berat itu menggema dan aku mulai masuk.
Demi Tuhan, Ini pertama kali nya aku bertemu bos besar selama hampir sebulan bekerja disini.
" Ih, Dingin banget nih Bos. " Gumam ku dalam hati.
" Waktu mu 10 menit dari sekarang untuk menjelaskan kinerja lapangan !"
" Gila ! apa itu manusia ?" Aku kembali membatin.
" 9 menit 53 detik. " Ucap nya lagi membuat ku semakin gugup.
Aku memberanikan diri mulai menjelaskan semua kinerja lapangan sampai nafas ngos-ngosan pun dia tidak melihat ku. Dasar !
Sampai dia mengangkat wajah nya dari layar laptop dan aku baru tau bahwa mata itu sangat indah. Namun sayang, Pemilik nya sangat dingin.
9
" Kau boleh keluar. " Kata nya.
Aku langsung keluar dari ruangan nya. Dan tanpa pamit sedikit pun.
Aku mulai kesal dengan nya. Bisa bisa nya dia menyuruh ku menjelaskan semua nya dalam waktu sepuluh menit. Dia gila.
Umpat ku kembali dalam hati.Mau gimana lagi ? Mengumpat nya secara langsung ? Aku masih menyayangi ibu bapak dan adik ku. Aku ingin benar benar membahagiakan mereka dengan hasil kerja halal ku.
Bahkan aku sekarang mulai paham. Bahwa Mbak Mira adalah wanita simpanan.
Waktu bekerja nya sudah selesai dan dia bergegas untuk pulang kerumah Mira dn mulai mengemas barang barang milik nya agar bisa pindah di Rumah kontrakn nya besok.
Sedikit sedikit barang nya sudah di pindah kan nya ke kontrakan kecil itu. Bahkan Senja juga sudah mulai membereskan kontarakan nya. Banyak barang barang milik nya hasil dsri pemberian buk Ajeng.
walau barang bekas namun masih terlihat bagus untuk nya. Bahkan kasur bekas pun sudah di miliki nya walau hanya yang tiga jutaan itu ssngat luar biasa untuk nya.
" Senja pulang Mbak..." Hari sudah mulai malam saat Senja masuk ke rumah Mira.
" Senja ? Sudah pulang ?" Mira keluar dari dapur masih memakai pakaian mini milik nya.
Bahkan di leher nya masih terlihat jelas bekas kiss Mark baru.
Mira langsung menutupi leher nya dengan rambut panjang milik nya.
" Gak papa Mbak. Senja ngerti kok. Oh iya Mbak. Besok kan weekend, Senja mau pamit ke Mbak. Senja udah mulai ngontrak rumah Mbak. Isi nya juga mulai lengkap. Buk Ajeng kasih barang belas dari rumah nya untuk Senja. " Aku bercerita ke Mbak Mira.
Seketika wajah Mbak Mira terlihat mendung.
" Maafin Mbak ya. "
" Loh, Kok Mbak Mira ngomong gitu ? Mbak gak salah apa apa kok sama Senja. Malam Senja makasih banyak ke Mbak. Karna selama tinggal disini Senja gak kelaparan, Gak kehujanan, gak kedinginan. Eh, Kedinginan juga sih kalau Ac nya Mbak nyalain kalau malam. hehehe " Hibur ku ke Mbak Mira.
" Mbak salah banget sama kamu Senja, Karna Mbak gak bisa jadi kayak kamu. Kamu cantik pintar lah pula. Kamu pantas dapatin jabatan itu." Mbak Mira mengatakan nya.
" Mbak, Setiap orang memiliki cara jalan hidup nya sendiri. Lebih baik manjadi mantan orang jahat bukan ? dari pada mantan orang baik ?" Mira sedikit tersentak dengan ucapan Senja.
Memang benar apa yang di katakan Senja. Mira malu dengan anak umur 19 tahun itu. Betapa dewasa dan berakhlak mulia.
" Doain Mbak ya Senja. " Akhir nya Senja mengangguk dan ikut makan malam bersama Mbak Mira.
Sampai seorang laki laki keluar dari kamar Mbak Mira dengan bertelanjang Dada.
" Mbak, Senja ke kamar dulu yaa. " Senja langsung lari ke dalam kamar milik nya.
" Kenapa dia seperti ketakutan melihat ku Babe ? Apa dia malu ?" Brain sama sekali tidak tertarik dengan Senja.
Hanya melihat gadis polos, Menurut nya yang maniak Sekss bahkan menjurus ke Hyper itu bercinta dengan Anak polos bahkan Virgin sangat membosankan.
Brain lebih suka bermain dengan wanita seperti Mira yang sangat pro bahkan mendominasi.
" Dia sangat luar biasa. Di usia nya yang masih muda dia sangat dewasa dan berakhlak tidak seperti ku. "
" Hey Babe, Kau terlihat tidak Nyaman ? Bagaimana jika kita keluar ? Kau ingin belanja ?" Brain sangat memanjakan Mira sebagai Partner nya.
Bahkan Brain tak segan segan untuk mengukur kan banyak Dana untuk Mira yang hanya Partner nya saja.
Bahkan Brain lebih banyak menghabiskan waktu nya dengan Mira dari pada dengan tunangan nya sendiri.
Ya, Brain sudah memiliki Tunangan.
" Bersiap lah Kita akan belanja. " Brain kembali ke kamar Mira setelah mencuri ciuman di bibir Mira.
Lain hal lagi dengan di Mansion Jeremy.
" Mam Stop it. Aku dan Renatta baik baik saja tanpa anak. !" Bentak Jeremy.
" Aku yang tidak baik baik saja Jeremy ! Berapa usia mu ? Berapa kalian sudah menikah ? Bahkan sudah berapa kali kalian mencoba program bayi tabung ? Tapi apa hasil nya ? Nothing Jer, Nothing !" Mama Claire tak kalah geram nya.
" Mam, Please, Hentikan ini !"
" Jer, Mama bukan tidak menyayangi Renatta. She's My Daugther. You Know That ! Tapi Mama juga ingin memiliki Cucu Jer. !"
" Lalu apa yang bisa Renatta lakukan untuk Mama ? Kami sama sama sehat Mam, !"
" Menikah lah lagi Jer, Jika dalam setahun istri baru mu nanti tidak juga bisa mengandung, Maka mama tidak akan pernah menuntut mu lagi. "
" Mam ! Are U Crazy ?"
" Jeremy ! " Bentak Papa Jackson.
" Jaga bicara mu ! Aku diam bukan berarti aku membenarkan istri ku. Tapi kau sudah keterlaluan !" Sambung nya lagi.
" Pa ! Ini tidak benar !" Jeremy tak mau kalah.
" Aku setuju Honey. " Renatta tiba tiba bicara.
" Kalian Gila !" Jeremy memilih pergi dari rumah itu dan memilih keluar dari sana.
Menghilangkan suntuk nya karna ucapan Ketiga orang terkasih nya itu.
Jeremy memilih pergi ke Club Sky Star milik Brain, Dari pada harus mendengar omongan gila semua orang yang terlalu menginginkan seorang anak.
Bukan dia tidak menginginkan anak, Tapi memang jika bisa dia juga sangat menginginkan nya.
Namun karna rasa cinta nya kepada Renatta dia mengesampingkan ego nya.
Bahkan tak Jarang dia melihat teman teman seangkatan nya tak jarang rekan bisnis nya membawa anak serta istri mereka yang terlihat bahagia.
Di tengah kekalutan nya dia berpikir apa juga harus mengikuti Tren saat ini ? Memilih Sugar Baby untuk mengandung anak nya ?
Tapi jika pun iya Jeremy ingin wanita itu benar benar berkualitas.
...🌷🌷🌷...
Kualitas ? Premium kalian ah 😂😂😂
Follow ige aku ya @amelia_falisha1511 ❤
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!