NovelToon NovelToon

Menikah Tanpa Cinta

01-Daniela

"Ada yang ingin mama kasih tau sama kamu sayang" Sandra memulai pembicaraan dengan anaknya.

Daniela meletakkan dan meninggalkan layar laptopnya dan kemudian mengubah posisinya duduk kini menghadap ke arah mamanya.

Dia diam menunggu mamanya melanjutkan pembicaraannya.

"Begini sayang, Papa punya seorang sahabat dan dulu saat mama msh mengandung kamu, papa dan sahabatnya itu sudah berjanji akan menjodohkan anak-anak mereka nanti ketika nanti mereka dewasa."

Sandra mencoba menjelaskan rencana perjodohan itu pada Daniela, putri semata wayang nya dengan suaminya Richard.

Ya, jadi ceritanya Daniela adalah anak satu-satunya dari pasangan suami istri Richard dan Sandra. Gadis berusia 20 tahun, cantik, putih, langsing ini saat ini masih sementara menyelesaikan kuliahnya di salah satu universitas terbaik di kotanya. Daniela memang anak yang baik, dia tidak pernah membuat orang tuanya kecewa karena meskipun dia sedikit manja karena dia anak satu-satunya, tapi Daniela sangat menghormati orang tuanya. Dia tidak pernah ingin melihat orang tuanya kecewa karena dirinya.

Tapi kali ini, dengan permintaan orang tuanya yang satu ini untuk menjodohkan nya, apakah Daniela bisa langsung menerimanya agar orang tuanya tidak kecewa?

Daniela benar-benar kaget mendengar apa yang di katakan mamanya itu.

Perjodohan??? Bahkan aku sama sekali gak pernah membayangkannya.

"Tapi ma, Daniela masih ingin melanjutkan kuliah. Menikmati masa-masa kuliah sama teman-teman Daniela. Daniela juga mau kerja begitu Daniela lulus kuliah nanti. Daniela belum mau menikah,Ma." Rengek anak satu-satunya itu.

"Iya sayang, mama mengerti. Tapi tidak ada salahnya kamu bertemu dulu dengan anak sahabat papa itu." Bujuk Sarah.

Rasanya percuma merengek.

"Daniela ke kamar dulu, ma." Dia langsung beranjak naik ke lantai atas dimana kamarnya berada.

Dalam kamar dia terus menangis. Dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Di satu sisi dia tidak mau mengecewakan orang tua dan menjadi anak durhaka yang melawan kepada orang tuanya. Tapi di sisi lain dia masih belum siap untuk menikah di usianya yang baru 20 tahun. Dan membuang semua mimpi dan cita-citanya. Mimpi untuk menikah dan mempunyai anak-anak dengan lelaki yang dia cintai. Apakah semua hanya akan menjadi sebuah mimpi yang tidak akan pernah menjadi kenyataan baginya???

...

Hati Sandra sedih melihat putrinya yang berlalu dari hadapannya dengan wajah sedih seperti tadi. Tapi dia juga tidak bisa berbuat apa-apa selain mengikuti apa kata suaminya.

Sandra pun pergi ke ruang kerja Richard.

Richard beberapa bulan terakhir ini memang sudah jarang pergi ke perusahaan. Dia mempercayakan semuanya kepada Asisten kepercayaannya. Sementara dirinya melakukan beberapa pekerjaan dari rumah.

Melihat Sandra memasuki ruang kerjanya, Richard menghentikan kegiatannya, berjalan ke sofa dan menuntun istrinya untuk duduk di sampinya.

"Bagaimana Ma?" tanya suaminya.

"Pa, mama kasihan sama Daniela pa.."

Richard hanya diam memandang istrinya, menunggu istrinya melanjutkan kata-katanya.

"Daniela sepertinya tidak bisa menerima perjodohan ini Pa. Papa tau sendiri dia begitu ingin menyelesaikan kuliahnya. Apalagi dia baru 20 tahun. Dia masih ingin menghabiskan masa mudanya bersama teman-temannya. Mama bisa mengerti perasaannya." Lanjut Sandra.

"Mama juga waktu menikah dengan papa umur 20 tahun. Ella bisa tetap melanjutkan kuliahnya meskipun dia sudah menikah. Jadi tidak masalah, ma. Lagi pula, papa tidak bisa membatalkan perjodohan ini." Richard tetap pada pendiriannya.

"Baiklah kalau begitu besok biar nanti kita sama-sama yang bicara dengan Daniela. Semoga saja dia bisa mengerti dan menerimanya." Richard mengakhiri kata-katanya.

...***********...

Hallo semua.. semoga suka yaa dengan karya ku 😁 Selamat membaca.. jangan lupa sumbang like dan hati nya yaa 😘😘

02-Keluarga Wiguna

"Iya Ma, begitu pekerjaan selesai Arya langsung pulang. Tapi mungkin agak sedikit malam." Arya sedang menjawab telepon dari seorang perempuan berusia 48 tahun. Mama Rosa. Ya,, Ibu dari Arya Wiguna dan dua anak perempuan, Kirana dan Laura.

Arya Wiguna, 27 tahun. Seorang pemimpin perusahaan warisan keluarga Wiguna. Perusahaan yang sudah memiliki puluhan anak cabang di beberapa kota besar di Indonesia.

Orang tuanya sengaja mengirim Arya kuliah di LN untuk membekali dirinya sebagai penerus perusahaan. Begitu menyelesaikan pendidikannya, Arya langsung kembali ke Indonesia untuk meneruskan perusahaan menggantikan Candra ayahnya.

Baru beberapa bulan terakhir ini Arya menjalankan perusahaan itu sendiri.

Ayahnya pun sekarang sudah bisa menikmati masa tuanya dirumah bersama keluarga, karena setelah beberapa bulan mendampingi Arya di perusahaan, kini dia sudah bisa di percaya untuk menjalankan perusahaan itu tanpa bantuan ayahnya.

********

Dirumah keluarga Wiguna, Orang tua dan kedua adik perempuan Arya sudah menunggunya.

"Arya, kamu mandi dulu trus kita makan malam yaa.. setelah itu baru kita kumpul di ruang keluarga. Ada yg ingin papa bicarakan sama kamu." Rosa menjelaskan saat Arya baru pulang dari kantor.

Begitu Arya memasuki ruang keluarga, Candra langsung menyuruh Arya duduk dan langsung memulai pada pokok pembicaraan.

"Begini Arya, papa ingin kamu bertemu dengan anak dari sahabat papa."

"Untuk apa, pa?" Arya memotong perkataan ayahnya.

"Dulu, papa dan sahabat papa itu namanya Om Richard, sudah berjanji akan menjodohkan anak-anak kami kelak ketika mereka dewasa."

"Om Richard hanya mempunyai satu orang anak, dan anaknya itu perempuan, jadi kamu yang akan di jodohkan dengannya." lanjut Candra menjelaskan kepada putranya.

Mendengar kata perjodohan, Kirana dan Laura langsung saling berpandangan kemudian melihat kearah kakak mereka.

Mereka merasa kasihan terhadap kakak mereka itu karena harus menerima perjodohan ini.

Sementara Arya, ekspresinya biasa saja.

"Bagaimana menurutmu, Nak?" Lanjut Rosa sambil menyentuh pundak putra nya itu.

"Atur saja Ma, Pa.. terserah kalian. Arya ikut saja."

Kata-kata Arya kembali membuat kedua adik perempuannya itu saling bertatapan tidak percaya dengan reaksi kakak mereka yang menerima perjodohan itu begitu saja.

"Ini kan bukan jamannya siti nurbaya.." Kirana membatin merasa kasihan.

Candra pun bangkit dari tempat duduknya, mendekati Arya kemudian menepuk-nepuk pundak putranya itu.

"Kalau begitu papa akan langsung atur untuk pertemuan dengan keluarga Om Richard. Persiapkan dirimu dalam minggu ini, Nak."

Arya pun pamit ke kamarnya. Merebahkan badannya yang lelah. Menatap langit-langit kamar. Apakah benar keputusan yang di ambilnya dengan langsung mengiyakan perjodohan ini? Apakah dia bisa mencintai wanita lagi? Apakah dia tidak akan pernah kehilangan lagi?

Yaa, Arya dulu pernah mencintai seorang wanita saat dia kuliah di LN.

Prita, gadis yang sangat di cintai oleh Arya. Mereka sama-sama kuliah di LN. Selama kuliah mereka saling suport agar bisa secepatnya menyelesaikan pendidikan mereka.

Mereka berjanji ketika sudah menyelesaikan kuliah dan kembali ke Indonesia, mereka akan langsung memberi tahu keluarga mereka dan akan langsung menikah.

Tapi takdir berkata lain. Prita mengalami kecelakaan yang merenggut nyawanya.

Kecelakaan itu terjadi tepat di hari wisuda mereka.

Kejadian itu sangat membuat Arya frustasi. Dan sejak saat itu, Arya tidak lagi pernah dekat dengan wanita manapun. Entah karena dia tidak bisa melupakan Prita, atau dia takut terluka lagi jika dia harus kehilangan lagi.

**************

*Hai sobat semua.. Makasih sudah mampir di Novelku. Mohon dukungannya yaa 😇 Boleh tinggalkan jejak, like dan vote nya, biar aku bisa kasih yang lebih baik lagi 😊🙏

Terima kasih*...

03-Persetujuan

Pukul 6 sore Daniela memasuki rumah.

Melihat anaknya baru pulang, Sandra melirik jam di tangannya.

"Sayang, kamu dari mana saja kenapa baru pulang?"

Daniela tak menjawab, setelah mencium tangan mamanya, dia hanya memberikan senyum paksanya kemudian langsung naik ke kamarnya.

Sandra tahu kalau mood anaknya sedang tidak baik karena berita perjodohan ini.

Akhirnya Sandra memutuskan untuk mengikuti Daniela ke kamarnya.

...Tok...tok...tok......

"Boleh mama masuk?" Terdengar suara mamanya di balik pintu kamar.

"Iya ma..."

Sandra pun membuka pintu kamarnya. Putrinya terlihat sedang tiduran di atas kasur empuknya. Wajah malasnya menghadap ke mamanya.

"Kenapa ma?" Tanya Daniela dengan wajah lusuhnya.

Sandra pun tersenyum melihat tingkah anak satu-satunya itu, mendekati tempat tidurnya dan duduk disana.

"Daniela sayang, mama minta maaf yaa. mama gak bisa bujuk papa untuk membatalkan perjodohan ini. Karena papa sudah terlanjur berjanji pada sahabatnya. Kamu tau sendiri kan papa paling tidak suka orang yang tidak menepati janjinya." Sandra mencoba untuk mengembalikan suasana hati anaknya itu seperti semula.

Daniela tampak diam, pikirannya berputar-putar. Begitu banyak yang terlintas di kepalanya. Apakah dia memang harus menerima perjodohan ini?

"Kamu mandi dulu, mama papa tunggu di meja makan yaa, kita makan malam." Kata-kata Sandra membuyarkan anaknya.

************

Daniela turun ke meja makan menyusul orang tua nya. Dia hanya diam saja, mengambil piring dan menyendok makanan di atas meja. Mama Sandra yang melihat itu menyenggol tangan Papa Richard.

"Dan, kamu marah sama papa?"

"Gak." Terus menyendok makanan tanpa menoleh ke arah papanya yang sedang bertanya.

"Terus? Kenapa diam aja dari tadi?"

"Daniela gak apa-apa, Pa..." Meletakkan piringnya dan mulai makan. Tanpa menatap mama dan papanya.

"Papa minta maaf karena harus menjodohkan kamu seperti ini, Nak. Tapi papa tidak bisa mengingkari janji papa. Papa harap kamu mengerti, Nak." Kata Richard mengakhiri.

Daniela meletakkan sendoknya dan melihat orang tuanya bergantian. Sebenarnya ingin rasanya dia menolak, tapi inilah Daniela, dia tidak bisa melihat orang tuanya kecewa.

"Baiklah Pa, kalau memang perjodohan ini gak bisa di batalkan, Daniela siap. Daniela siap kehilangan masa muda Daniela dan harus menikah di usia seperti ini. Yang penting papa mama gak malu sama sahabat papa."

Rasanya semua mimpi dan cita-citanya sudah musnah dengan persetujuannya untuk di jodohkan ini.

************

Kring...Kring...

Tampak nama Richard tertulis di layar handphone milik Candra.

"Hai Richard, bagaimana?" Candra menjawab telepon.

"Kabar baik Can, anakku sudah setuju dengan perjodohan ini."

Keduanya tampak tertawa bahagia akhirnya anak-anak mereka setuju dengan perjodohan ini. Artinya mereka bisa sama-sama menepati janji mereka dan persahabatan mereka akan berlanjut sebagai keluarga.

"Akhirnya kita bisa jadi keluarga, hahahaa... baiklah kalau begitu saya akan mengatur kapan kita bisa mengadakan pertemuan keluarga. Mungkin satu atau dua hari ini, apa kalian bisa?" Candra sangat bersemangat.

"Bisa..bisa... kamu kabari saya kapan pertemuannya dan dimana tempatnya, nanti kita bertemu disana." Jawab Richard di seberang telepon.

"Baiklah.. Kasih tau Daniela untuk dandan yang cantik, biar Arya langsung jatuh hati pada pandangan pertama. Hahahaa..."

"Tenang saja, tanpa dandan pun Arya pasti langsung menyukai Daniela. Anak saya kan cantik. Hahahaaa.." Richard pun membalas.

Akhirnya keluarga sama-sama sudah menentukan kapan mereka akan mengadakan pertemuan keluarga untuk membicarakan pernikahan anak-anak mereka.

************

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!