NovelToon NovelToon

Bloody Scarf

Bab 1

“Tolong… tolong saya” teriak seorang wanita.

Wanita itu terduduk dilantai dengan tangan terikat disebuah ruang bawah tanah, dia berdiri dengan kaki yang penuh luka mencoba mencari jalan keluar. Tapi tiba-tiba seorang pria berjalan mendekatinya, ia pun berjalan mundur perlahan-lahan berusaha menjauhi pria yang mendekatinya dan memegang sebuah palu.

“Tolong jangan bunuh aku. Aku bersalah maafkan aku. Tolong ampuni aku. Aku tidak akan bilang siapa pun jika kau menyelamatkanku. Kumohon jangan bunuh aku” kata wanita bernama Ji Jin itu sambil menangis.

“Kenapa kau meninggalkanku sendiri? Bukankah sudah kubilang untuk tetap disini, jika kau mendengar kata-kataku mungkin aku tidak akan marah seperti ini” ucap laki-laki itu sambil memegang dagu Jin, yang sudah terpojok didinding.

Jin hanya bisa menangis ketakutan, wajahnya berdarah, rambutnya berantakan dan tubuh yang gemetar kedinginan. Dia mengenakan mini dress karena dia diculik saat sedang akan pulang dari sebuah klub malam. Tangan laki-laki itu bergerak keatas menyentuh pipinya naik lagi kerambutnya dan kemudian dia menarik rambut Jin dan menyeretnya keluar.

"Tolong jangan bunuh aku, Ibu ku dirumah sendirian. Aku satu-satunya pencari nafkah di keluarga ku. Tolong ampuni aku, aku tidak akan memberitahu orang lain" ucap Jin yang terus-terusan memohon ampun kepada pelaku tetapi pelaku tidak menghiraukan permohonan Jin.

Pelaku malah menyeringai, dia terlihat sangat menikmati ketika Jin memohon ampun padanya, kemudian dia mengangkat palunya dan memukul kepala Jin beberapa kali sampai Jin tidak sadarkan diri.

***

Keesokan harinya

"Apa itu?" ucap seorang kakek paruh baya yang melihat sebuah koper saat sedang bekerja di ladang nya.

Kakek paruh baya itu berjalan mendekati koper yang berada di sekitar ladang jagung nya karena penasaran dia pun membuka koper itu. Kakek paruh baya itu langsung terjatuh ketika melihat isi dari koper itu yang ternyata mayat seorang wanita.

"Ditemukan mayat wanita diladang jagung" suara dari radio seorang polisi.

Polisi itu pun memutar balik mobilnya dan segera pergi ketempat kejadian. Polisi itu bernama Kim Young Joon, seorang polisi senior yang sudah berpengalaman. Kali ini dia dihadapkan dengan kasus pembunuhan, menurutnya itu adalah kasus pembunuhan berantai. Ia sudah berusaha untuk memberitahu orang-orang tetapi mereka tidak mau percaya karena kebanyakan kasus pembunuhan berantai berakhir menjadi kasus yang tak terpecahkan. Mereka ingin mempercayai kalau semua itu hanya lah kasus pembunuhan biasa agar merrka bisa lolos dari kemarahan masyarakat.

“Korban seorang wanita, perkiraan waktu kematian jam 02:00 dini hari dan juga…” kata seorang bawahan Young Joon yang bernama Park Min Ki.

“Juga apa?” tanya Young Joon sambil melihat-lihat tempat kejadian.

“Dan juga korban berada didalam koper sama seperti 3 korban sebelumnya” jawab Min Ki.

“Korban juga diselimuti?” tanya Young Joon lagi.

“Benar pak” jawab Min Ki.

“Ini sudah jelas kasus pembunuhan berantai. Bagaimana dengan penyebab kematiannya?” tanya Young Joon.

“Dugaan kami korban meninggal karena benda tumpul, tapi untuk lebih pastinya kami harus menunggu hasil forensik” jawab Min Ki.

“Seperti apa yang kau katakan aku rasa ini adalah kasus pembunuhan berantai. Aku akan membicarkan ini dengan inspektur” kata Bang Byung Jun yang merupakan kapten di tim Young Joon.

Bang Byung Jun pergi menemui Inspektur setelah kembali dari ladang jagung.

"Kali ini saya yakin kalau pembunuhan yang terjadi belakangan ini adalah pembunuhan berantai" lapor Byung Jun kepada atasannya.

Mendengar laporan Byung Jun Inspektur termenung sejenak untuk berpikir. Kemudian ia memutuskan untuk membuat tim khusus yang akan memecahkan kasus tersebut.

"Tapi tim ini harus bergerak secara diam-diam karena jika publik tau maka tamat sudah riwayat kita. Bahkan tim lain pun tidak perlu tau tentang kasus yang kalian kerjakan karena aku tau si mulut besar akan memberitahu reporter jika dia mengetahuinya. Pastikan selesai sebelum ada korban lagi" ucap Inspektur yang tidak ingin kasus ini diketahui publik terlebih dahulu dan kasus ini harus selesai sebelum ada korban lagi.

“Aku akan mengirimkan nama-nama yang akan menjadi bagian dalam kasus pembunuhan berantai ini” kata Inspektur Park Han Woo.

Hari ini Kapten Bang Byung Jun memberitahukan kepada tim kriminal 2, bahwa kasus pembunuhan yang terjadi baru-baru ini akan diselidiki sebagai kasus pembunuhan berantai. Kapten juga meminta agar semua anggota kepolisian untuk hati-hati agar informasi ini tidak bocor kemasyarakat. Jika kasus ini bocor akan menimbulkan rasa kekhawatiran di masyarakat dan kapten juga memberitahu bahwa akan dibentuk tim investigasi khusus untuk kasus ini. Dari beberapa nama yang disebutkan Kim Young Joon menjadi salah satu anggota ditim khusus itu.

"Seperti nya semua anggota nya berasal dari tim kriminal 2 dan juga tidak ada tim lain di investigasi khusus ini" ucap Min Ki.

"Tidak hanya kita, seseorang akan bergabung dan membantu investigasi kita" balas Byung Jun.

Mereka pun membuat skema dari pembunuhan pertama sampai yang terakhir ini, mulai dari indentitas korban, dimana mereka dibuang, bagaimana cara mereka mati dan juga mencari kesamaan diantara para korban.

Disaat yang kian sudah pulang kerumah mereka masing-masing, Young Joon mempelajari berkas kasus pembunuhan itu sampai larut malam bahkan ketiduran dimeja kantornya. Saat ia terbangun ia melihat seorang wanita masuk kedalam kantor polisi, Young Joon mengira kalau wanita itu adalah seoranv reporter yang berusaha mencari bahan berita. Dia dengan cepat menghampiri wanitu tersebut dan menyeretnya keluar. Wanita itu memberontak karena diseret oleh Young Joon, dia meminta Young Joon untuk melepaskannya dan akhirnya Young Joon melepaskan wanita itu.

“Bagaimana anda bisa masuk kedalam?” tanya Young Joon kepada wanita itu.

“Saya mencari ketua tim dari investgasi khusus” kata wanita yang bernama Han Ha Ru.

“Wah benar-benar reporter yang hebat, bagaimana dia bisa tau soal investigasi khusus kami” batin Young Joon sambil melihat Ha Ru dari atas kebawah yang membuat Ha Ru merasa tidak nyaman.

“Kenapa ada melihat saya seperti itu? Saya bisa melaporkan anda atas pelecehan seksual” bentak Ha Ru.

“Hah, tak bisa kupercaya, anda itu bukan tipe saya dan warga sipil tidak boleh masuk kedalam kantor polisi” kata Young Joon dengan kesal pula karena dituduh melecehkan Ha Ru.

“Jadi kami mohon pergi sekarang” sambung Young Joon.

Young Joon kembali menyeret Ha Ru yang membuat Ha Ru berteriak sehingga dengan cepat Young Joon melepaskan tangannya dari lengan Ha Ru.

“Ya, jangan coba-coba untuk menyetuhku lagi” kata Ha Ru berteriak kepada Young Joon.

Ditengah kesalah pahaman antara Young Joon dan Ha ru, Byung Jun yang merupakan kapten dari investigasi khusus datang dan saat melihat Ha Ru. Ia menyapa Ha Ru kemudian memperkenalkan Ha Ru kepada Young Joon sebagai profiler yang hebat.

“Letnan Ha Ru akan membantu kita selama penyelidikan, aku harap kalian bisa dekat dan tidak ada konflik yang terjadi” jelas Byung Jun.

Seketika Young Joon merasa canggung karena telah salah menuduhnya dan bersikap kasar kepada Ha Ru. Kapten meminta Young Joon untuk menunjukkan ruangan mereka kepada Ha Ru dan juga menunjukkan tempat duduk Ha Ru. Young Joon ingin meminta maaf kepada Ha Ru tetapi ragu untuk memulai pembicaraan dan Ha Ru bisa merasakannya.

“Untuk kejadian tadi, anggap saja tidak pernah terjadi” kata Ha Ru sambil melihat-lihat skema yang dipasang diruangan mereka.

“Karena kapten menyuruh kita untuk akur, saya rasa itu hal yang harus dilakukan” lanjut Ha Ru.

“Ya, saya juga berpikiran seperti itu. Terima kasih dan saya juga meminta maaf atas kejadian tadi” balas Young Joon dengan sedikit menundukkan kepalanya.

“Saya dengar anda yang pertama kali menyebut kasus ini sebagai pembunuhan berantai. Apa yang membuat anda berpikiran begitu?” tanya Ha Ru yang masih melihat ringkasan dari kasus pembunuhan tersebut.

“Awal nya saya pikir itu hanya kasus pembunuhan biasa tapi setelah pembunuhan kedua, korban diperlakukan sama. Mulai dari dimasuk kan kedalam koper lalu diselimuti kemudian dibuang di tempat yang sepi. Luka yang terdapat pada kedua korban itu juga sama, luka dikepala seperti habis dipukul benda yang keras kemudian luka cekikan dileher. Dari hal itu lah saya menyimpulkan kalalu pembunuhan ini dilakukan oleh orang yang sama dan yang pasti pembunuhnya adalah seorang psikopat” jelas Young Joon.

Ha Ru memberikan pujian atas kejelian dari Young Joon karena Ha Ru juga memikirkan hal yang sama. Dari awal Ha Ru sudah mengikuti kasus ini dan kasus ini sangat menarik perhatiannya. Dia begitu ingin memecahkan kasus tersebut dan ingin mencari tau siapa psikopat itu. Ha Ru begitu tertarik dengan pembunuhan yang bersangkutan dengan psikopat, dia berpikir sangat menyenangkan bisa mengetahui apa yang ada dipikiran mereka.

Saat semua sudah berkumpul, kapten memperkenalkan Ha Ru sebagai anggota baru. Byung Jun juga memperkenalkan satu per satu anggotanya kepada Ha Ru dan berharap mereka bisa menjadi tim yang kompak sehingga kasus ini bisa terselesaikan dengan cepat.

"Kita juga harus menyembunyikan identitas dari Ha Ru, anggap saja dia hanya lah anggota lain di tim kita" ucap Byung Jun.

“Wah, anda cantik sekali Letnan” puji Min Ki anggota termuda di tim.

“Ya, jaga bicaramu” bentak Kwang Min yang merupakan senior Min Ki.

“Maaf kan kami letnan” sambung Kwang Min kepada Ha Ru.

“Tidak masalah” jawab Ha Ru.

Saat mereka sedang mengakrabkan diri tiba-tiba saja Byung Jun mendapat telepon dari seseorang. Ia kemudian menyuruh Min Ki untuk menghidupkan tv dengan nada yang tinggi, membuat Min Ki dengan cepat mengambil remote dan menyalakan tv.

Berita terkini: kasus pembunuhan berantai telah terjadi, ternyata kasus pembunuhan yang terjadi belakangan ini merupakan kasus pembunuhan berantai. Dan saat ini polisi sedang menyembunyikan kenyataan tersebut. Mengapa mereka menyembunyikan hal yang begitu penting dari masyarakat? Apakah benar kalau polisi takut dengan pembunuh tersebut?

Ternyata seorang teman sesama polisi Byung Jun menanyakan apakah Byung Jun mengambil alih kasus pembunuhan berantai yang sekarang sedang dibicarakan di tv. Mereka semua terkejut dengan bocornya informasi rahasia ini. Polisi lain nya pun tidak percaya kalau mereka menyembunyikan kasus itu.

Bab 2

Terlihat seorang pria duduk dirumah mewahnya yang gelap dia sengaja mematikan lampunya seperti sedang berada dibioskop. Pria itu duduk dengan tenang, kadang-kadang dia mengangkat bibirnya tersenyum melihat pemberitaan yang ada di tv. Dia melihat pemberitaan kasus pembunuhan berantai yang terekspos diseluruh negri yang merupakan hasil karya nya. Perasaan bangga menyelimuti dirinya sehingga dia merasa sangat senang.

“Sama seperti yang aku harapkan” katanya sambil tersenyum.

“Kebetulan sekali kau berada disana. Ini akan semakin menarik. Hihihihi. Lets start the game babe” sambungnya saat layar tv menunjukkan video anggota tim investigasi khusus.

Lalu dia melihat Komisaris yang sedang memberikan konferensi press mengenai kasus pembunuhan itu. Komisaris berjanji akan segera menangkap pelaku untuk menciptakan lingkungan yang aman.

“Hahahahahahaha” pria itu tertawa saat mendengar janji yang diberikan oleh Komisaris.

“Menarik. Kita lihat saja apa kau bisa mewujudkan semua itu. Dasar orang bodih” kata pria itu.

Pria itu mengambil syal berwarna biru dan memasukkannya kedalam sebuah kotak kado.

“Hadiah berikutnya, kupastikan kalian akan terkejut” kata pria itu.

“Aku tak sabar melihat reaksi mereka. Aku harap kalian menyukai hadiah dari ku” sambung pria itu

***

Setelah bocornya informasi itu, Inspektur menjadi sangat marah dan memanggil Byung Jun untuk bertanya bagaimana kasus ini bisa bocor ke publik.

"Aku sudah bilang untuk merahasiakan kasus ini tapi bagaimana bisa hanya dalam waktu satu hari semua orang sudah tau tentang hal ini" ucap Park Han Woo dengan kesal.

"Bahkan komisaris juga ikut turun tangan. Apa kamu tidak tau kalau komisaris juga sangat marah" tambag Han Woo.

Komisaris mengadakan konferensi pers untuk meminta maaf dan menjelaskan jika pihak kepolisian akan melakukan yang terbaik dan segera menangkap pembunuh tersebut. Masyarakat yang sudah terlanjur takut menuntut penjelasan dan perlindungan dari pihak kepolisian. Suasana didalam kantor polisi menjadi kacau, mereka harus bergerak cepat untuk mencari bukti-bukti, mulai dari CCTV, alat yang digunakan untuk membunuh dan juga motif pembunuhan.

Disis lain Ha Ru mulai membaca berkas-berkas pembunuhan untuk menemukan motif pembunuhan dan untuk mengetahui petunjuk lain yang mungkin bisa mengarah kepelaku. Ha Ru membuat ringkasan tentang para korban.

Semua korbannya merupakan wanita muda yang berusia sekitar 29-36 tahun, mereka juga baru saja keluar dari sebuah klub malam. Bisa saja mereka diculik saat itu juga, tapi tidak ada tanda perlawanan sehingga bisa saja korban kenal dengan pelaku. Tapi bagaimana bisa mereka saling mengenal? Dari mana korban mengenal pelaku? Korban pertama keluar dari klub malam Sun, yang kedua dari klub malam Rose, korban yang ketiga dari Bright dan yang terakhir dari Pigeon. Semuanya berada di Gap-dong. Waktu yang dibutuhkan dari lokasi korban terakhir ke tempat ditemukannya korban sekitar 20-30 menitan. Para korban ditemukan ditempat yang tidak jauh dari kejadian penculikan. Tidak ada satu pun CCTV yang menunjukkan pelaku yang berarti pelaku sangat mengenal daerah ini. Mereka dibunuh dengan sangat kejam yang berarti pelaku memiliki dendam kepada korban tapi si pelaku juga mengasihani korban karena dia memberikan selimut kepada korban agar korban tidak kedinginan. Jadi sekarang yang terpenting adalah bagaimana mereka kenal dengan si pelaku? Kemungkinan pelaku adalah seorang psikopat terlihat dari cara dia membunuh korbannya.

“Min Ki, bisa cari tau apakah para korban memiliki kesamaan? Seperti apakah mereka dari sekolah yang sama atau mereka mengenal satu sama lain. Pokoknya temukan kesamaan mereka” suruh Ha Ru pada Min Ki.

“Mereka tidak memiliki kesamaan apa pun sekolah, tempat merek tumbuh, lingkungan teman-teman atau apa pun itu sama sekali berbeda. Aku sudah menyelidiki itu” jawab Young Joon

“Pasti ada yang terlewat, tidak mungkin mereka sama sekali tidak memiliki persamaan. Aku yakin mereka pasti bertemu dengan pelaku disuatu tempat” ucap Ha Ru.

“Jadi menurutmu pelaku dan korban saling mengenal?” tanya Young Joon.

“Ya, karena mereka masuk ke dalam mobil itu dengan sukarela. Itu berarti mereka mengenal pelaku dengan sangat baik dan mempercayai pelaku. Dan juga pelaku sepertinya sangat membenci para korbannya” terang Ha Ru.

Dari penjelasan Ha Ru, Young Joon pun menyelidiki semuanya dari awal lagi. Ia ingin mencari apa yang terlewat dari penyelidikannya. Young Joon pun pergi dan mengajak Min Ki untuk ikut menyelidikinya. Tujuan pertama mereka adalah tempat kerja korban pertama yang bernama Park Ga Young. Mereka menuju kafe dimana korban bekerja dan bertemu dengan teman Ga Young yang merupakan pemilik kafe.

Meski sudah menjelaskan tentang Ga Young kepada polisi, ia bersedia untuk menjelaskannya lagi karena Ga Young adalah temannya yang sangat dia sayangi.

"Ga Young tinggal sendiri sejak lama dan dia baru bekerja di sini selama 6 bulan setelah dipecat dari pekerjaan nya. Sebagai teman saya merasa kasihan karena dia masih harus bekerja paruh waktu di usianya yang sudah tidak muda lagi. Tapi walau pun begitu Ga Young tidak pernah menyerah dan selalu bersyukur atas apa yang dia dapatkan" jelas pemilik kafe.

"Dia juga masih berusaha untuk menjadi pegawai negri karena menurut dia pekerjaan itu adalah pekerjaan yang bisa merubah hidupnya. Walau sudah gagal 7 kali dia masih tetap semangat untuk menbggapai mimpinya karena pengorbanan orangtua nya. Ga Young juga merupakan orang baik jadi tidak mungkin kalau ada yang dendam kepadanya. Kehidupannya hanya fokus pada bekerja dan belajar dia bahkan tidak memiliki kekasih selama 7 tahun. Hanya saja dia merasa tertekan jadi dia pergi ke klub malam untuk menghilangkan stress tetapi hal mengerikan itu malah terjadi" jelasPemilik kafe yang tak kuat menahan tangisannya saat memikirkan sahabatnya itu.

Dia merasa kasihan dan bersalah kepada Ga Young.

“Maafkan kami harus menanyakan luka lama. Apa kah anda yakin kalau Ga Young tidak memiliki musuh? ” tanya Young Joon sambil memberikan tissue kepada pemilik kafe.

“Aku sangat yakin Ga Young adalah orang yang baik jadi tidak mungkin dia memiliki musuh dia bahkan tidak bisa membunuh serangga karena merasa bersalah, tapi baru-baru ini dia merasa jika mantan pacarnya mengikutinya. Bahkan mantan pacarnya itu pernah menyelinap ke rumah Ga Young. Ga Young juga sudah melaporkannya ke polisi tetapi polisi bilang kalau sepasang kekasih yang bertengkar memang begitu. Mereka tidak pernah mengangap serius pernyataan Ga Young. Dia begitu ketakutan sampai harus pergi ke psikiater” terang sang pemilik kafe.

“Bukan kah anda bilang Ga Young tidak pacaran selama 7 tahun?" tanya Young Joon.

"Benar, dia adalah pacar Ga Young saat SMA tapi sampai sekarang dia masih mengganggu Ga Young, karena dia juga Ga Young jadi tidak bisa berpacaran dengan siapa pun" jelas pemilik kafe.

Apa anda punya informasi tentang mantan pacar Park Ga Young?” tanya Young Joon.

“Tentu saja Ga Young pernah memperkenalkannya kepadaku” kata pemilik kafe.

Sang pemilik kafe pun melihat ponselnya dan mencari-cari kontak dari mantan pacar Ga Young.

“Nama nya Park Yu Chan dan ini nomor teleponnya. Dia bekerja sebagai keamanan di sebuah pusat perbelanjaan” sambung pemilik kafe sambil menunjukkan nomor telepon Park Yu Chan ke polisi.

Setelah mendapatkan informasi tentang Park Yu Chan mereka segera meninggalkan kafe tersebut. Saat hendak meninggalkan kafe tersebut tanpa sengaja mereka bertemu dengan Ha Ru yang hendak masuk ke kafe itu.

“Senior, tidak menyangka akan bertemu dengan anda disini” sapa Min Ki.

“Hallo, apa yang sedang kalian lakukan?” tanya Ha Ru.

“Kami sedang menyelidiki kasus, kamu sendiri sedang apa disini. Siapa dia?” tanya Young Joon dengan pelan karena ragu.

“Ah, kami akan minum kopi setelah makan siang. Apa kalian sudah makan siang?" tanya Ha Ru.

"Belum, senior Young Joon selalu lupa makan kalau sedang menyelidiki kasus" jelas Min Ki.

"Kalian harus makan, maka barulah kalian bisa menyelesaikan kasus dengan baik. Oh ya perkenalkan ini adalah pacar saya Lee Won. Dan mereka adalah rekan setimku” kata Ha Ru sambil mengenalkan mereka.

Mereka pun saling meperkenalkan diri dan tak lupa Lee Won meminta teman setim Ha Ru untuk menjaga Ha Ru dengan baik. Dia juga berkata kalau Ha Ru adalah orang baik walau sedikit keras kepala. Mereka akhirnya berpisah setelah berkenalan.

“Wah aku tak menyangka jika Letnan Ha Ru memiliki kekasih yang sangat tampan, mereka terlihat sangat cocok” kata Min Ki.

“Ya, ayo cepat masuk, kita harus pergi” ucap Young Joon.

Ha Ru dengan sengaja mengajak pacarnya untuk minum kopi di kafe tempat bekerja Ga Young. Dia ingin mengamati apa dan melihat-lihat siapa tau ada bukti yang berguna untuk penyelidikan.

“Selamat datang, ingin pesan apa?” kata pegawai yang menyambut Ha Ru dan Lee Won.

“Oh, pak dokter lama tidak berjumpa. Bagaimana kabar anda?” tanya pegawai itu kepada Lee Won.

“Apa kau mengenalnya?” tanya Ha Ru kepada kekasihnya itu.

“Ah, dia adalah mantan pasienku” kata Lee Won dengan sedikit panik.

“Ini adalah kekasihku” sambung Lee won mengenalkan Ha Ru pada pegawai itu.

“Ah, pacar anda sangat cantik” ucap pegawai itu.

“Terima kasih. Aku pesan vanilla latte” kata Ha Ru.

“Kamu duduk saja, aku yang akan menunggu minumannya” ucap Lee won seperti berusaha menutupi sesuatu.

Ha Ru pun menuruti perintah kekasihnya tersebut, ia pun duduk didekat jendela dan melihat-lihat sekitar. Sesekali dia melihat Won yang terlihat sangat ramah kepada pemilik kafe tersebut. Saat melihat-lihat sekitar ia tak sengaja melihat syal yang tampak tak sing untuknya, syal itu terikat pada tanaman yang ada didepan toko. Setelah berpikir cukup lama ternyata itu syal yang dipakai oleh salah satu korban. Ha Ru mengambil syal itu dari luar dan memperhatikan syal itu lebih detail, benar saja syal itu sama persis.

“Apakah syal ini milik Park Ga Young?” tanya Ha Ru pada pegawai itu.

“Benar, itu milik kak Ga Young” jawab pegawai itu.

Bab 3

Flashback

Saat itu Ha Ru sedang menangis didepan makam orangtuanya yang meninggal karena kecelakaan mobil, kejadian itu terjadi saat Ha Ru baru berumur 10 tahun. Para pelayat mengasihi Ha Ru karena sudah ditinggal orang tuanya saat masih kecil, Ha Ru bisa mendengar percakapan mereka karena mereka seperti dengan sengaja berbicara seperti itu di hadapan Ha Ru yang masih kecil.

“Jangan dengarkan mereka” kata seorang anak laki-laki yang berdiri didepan Ha Ru.

Ha Ru mengangkat kepalanya melihat kearah anak laki-laki itu tapi sinar matahari menyilaukan pandangannya.

“Berhentilah menangis” kata anak laki-laki itu sambil memberikan Ha Ru lollipop lalu pergi.

Ha Ru pun berhenti menangis dan mengikuti anak laki-laki itu. Saat anak laki-laki itu berhenti Ha Ru juga ikut berhenti, saat anak laki-laki itu berjalan dia ikut berjalan.

“Kenapa kau mengikutiku?” tanya anak laki-laki itu.

“Namamu siapa?” tanya Ha Ru.

“Aku Lee Won, sekarang jangan ikuti aku lagi” kata Lee Won.

“Tidak mau” tegas Ha Ru.

Mereka saling berpandangan cukup lama sampai tiba-tiba nenek Ha Ru memanggilnya yang membuat Ha Ru menoleh kearah suara yang memangilnya. Saat Ha Ru kembali melihat kearah Lee Won, anak laki-laki itu sudah pergi.

Flashback End

***

“Apakah syal ini milik Park Ga Young?” tanya Ha Ru yang mendekati pemilik kafe.

“Benar, itu milik kak Ga Young” jawab pemilik kafe itu.

“Apa kamu tau dari mana dia mendapatkan syal ini?” tanya Ha Ru.

“Tidak saya tidak tau” jawab pegawai itu.

“Ada apa, Ha Ru?” tanya Lee Won yang tampak bingung.

“Tidak apa-apa, aku harus pergi sekarang. Nanti aku akan menghubungimu” kata Ha Ru sambil berlari membawa syal itu.

Ha Ru meninggalkan kekasihnya sendirian didalam kafe tersebut, Lee Won hanya bisa melihat Ha Ru pergi seperti sudah terbiasa. Ha Ru menaiki taksi menuju ke kepolisian Seoul, dalam perjalanan ia menelpon Young Joon dan mengatakan kalau Ga Young memiliki syal yang sama dengan yang Kim Nami miliki. Ha Ru menyakini kalau korban yang lainnya juga memiliki syal yang sama oleh karena itu ia meminta Yung Joon untuk menyelidikinya.

“Baiklah aku akan menyelidikinya” kata Young Joon ditelepon.

“Aku akan mengirimkan foto syal itu dan setelah itu kita bertemu dikantor” jawab Ha Ru.

Young Joon segera memutar mobilnya menuju rumah kedua korban lainnya untuk memastikan apakah mereka juga memiliki syal itu.

Setelah beberapa saat, Ha Ru tiba dikepolisian Seoul dan tim investigasi khusus mulai mengadakan rapat atas apa yang telah ditemukan Ha Ru. Dia memberikan penjelasaan atas kecurigaannya tentang syal yang ia temukan. Ha Ru curiga jika syal itu diberikan oleh pelaku kepada para korban dan bisa saja ia menandai para korbannya dengan memberikan syal itu kepada mereka.

“Jadi menurutmu wanita yang memiliki syal itu adalah korbannya?” tanya Byung Jun.

“Ya, begitulah yang saya pikirkan” jawab Ha Ru.

“Bagaimana dengan kedua korban lainnya? Apakah mereka juga mempunyai syal yang sama?” tanyan Byung Jun.

“Detektif Young Joon sedang memastikannya, kita akan tau setelah dia sampai disini” jawab Ha Ru.

“Ya, kalian telepon Young Joon dan tanya kan pada Young Joon. Terlalu lama jika menunggunya sampai disini” perintah Byung Jun.

“Baik, kapten” jawab Kyung Min.

Kyung Min segera menelpon Young Joon dan menanyakan apakah kedua korban juga memiliki syal sama dengan Ga Young.

“Apa katanya?” tanya Byung Jun.

“Mereka mempunyai syal itu juga” jawab Kyung Min.

“Baik, sekarang cari tau dari mana syal itu berasal dan sebarkan gambar syal itu jika ada yang memilikinya suruh lapor ke polisi” perintah Byung Jun.

“Pak, sepertinya tentang menyebarkan gambar syal itu bukan pilihan yang baik. Jika pelaku juga melihat ini dia akan menyadarinya itu akan sangat rumit. Bisa jadi dia membunuh semua wanita itu sekaligus” ucap Ha Ru.

“Ah, sial. Baiklah! Cari dari mana dan siapa saja yang memiliki syal itu secara diam-diam. Cepat bergerak!!” perintah Byung Jun.

Mereka semua mulai mencari dan berpencar sesuai dengan perintah kapten. Bertanya dari satu toko ke toko lain, tetapi tidak ada yang menjual syal seperti itu. Pencarian ini akan memakan waktu yang lama, jika tidak cepat ditemukan pelakunya akan segera terjadi pembunuhan lagi.

Sedangkan Ha Ru masih memikirkan kapan pembunuhan selanjutnya akan terjadi, dia belum bisa menemukan pattern dalam pembunuhan itu. Semuanya tampak acak, mulai dari Park Ga Young yang dibunuh pada tanggal 6 Januari, kemudian Nam Jisu pada tanggal 10 Maret, Kim Nami pada tanggal 27 April dan yang terakhir Ji Jin pada tanggal 2 Agustus. Tidak ada kesamaan dalam tanggal-tanggal tersebut, jarak antara satu pembunuhan kepembunuhan yang lain pun berbeda-beda. Sehingga sulit untuk menemukan kapan pembunuhan selanjutnya akan terjadi.

Young Joon mencoba mendatangi tempat kerja Kim Nami yaitu disebuah TK didekat rumahnya, dia bekerja sebagai guru TK disana. Sementara itu dia menyuruh Kwang Min untuk ketempat kerja Nam Jisu dirumah sakit Manwon, Nam Jisu bekerja sebagai seorang perawat disana. Dan yang terakhir Min Ki datang ketempat kerja Ji Jin yang merupakan seorang florist. Disana mereka menemukan syal yang sama dengan yang dimiliki Ga Young.

Setelah memastikan kalau mereka semua memiliki syal yang sama, Young Joon langsung bergegas menemui Ha Ru.

“Ha Ru, coba lihat ini” ucap Young joon sambil menunjukkan syal-syal yang ia temukan di kediaman korban.

“Semuanya sama persis, dari mana mereka mendapatkan syal ini?” sambung Young Joon.

“Yang pasti syal dibuat dengan khusus, seperti buatan sendiri. Melihat dari bahan dan gambar yang ada. Bisa saja si pelaku menggambar dan menjahit sendiri syal tersebut karena itu terlihat seperti gambarnya sendiri” ucap Ha Ru.

Ha Ru pun tersadar karena telah membuat suatu kesalahan, si pelaku membuat syal tersebut satu persatu dan kemudian diberikan kepada korbannya. Berarti mungkin saat ini dia sedang membuat syal tersebut dan akan diberikan kepada korbannya. Pelaku mungkin saja seorang pelukis yang handal atau seseorang yang pandai memakai tangannya. Setelah mendengar penjelasan Ha Ru, Young Joon teringat dengan mantan Ga Young, Park Yu Chan. Dia mengeluarkan foto Park Yu Chan dimana dia sedang berfoto distudio tempat dia melukis dan ditempat itu terdapat lukisan yang sama persis dengan yang ada di syal tersebut. Yu Chan adalah seorang pelukis, pas dengan apa yang Ha Ru kata kan dan lukisan itu pasti hasil karya Yu Chan. Young Joon segera berlari untuk menangkap Park Yu Chan yang diikuti oleh Ha Ru.

Sebenarnya Ha Ru tidak yakin kalau Park Yu Chan adalah pembunuh berantai, karena ia tidak memiliki hubungan dengan korban-korban lainnya dan juga dia tidak memiliki motif yang kuat untuk membunuh mereka. Tetapi karena semua bukti yang saat ini ada tertuju padanya, mau tak mau Ha Ru harus menangkap Yu Chan.

Disaat para detektif mengejar pelaku yang salah, seorang wanita baru saja keluar dari taksi menggunakan syal yang sama dengan para korban. Hal itu menandakan bahwa sebentar lagi akan terjadi pembunuhan dan wanita itu adalah korbannya. Mereka pun mencari keberadaan Park Yu Chan ditempat dia bekerja dan dia tidak ada. Lalu Ha Ru dan Young Joon mencarinya dirumahnya, mereka sudah mengetuk pintu rumahnya berkali-kali tetapi tidak ada respon. Ketika Young Joon ingin mendobrak rumah itu secara paksa tiba-tiba Ha Ru melihat Park Yu Chan berjalan menuju kerumahnya. Ha Ru dan Park Yu Chan saling melihat, Yu Chan yang menyadari kalau mereka polisi langsung berlari. Young Joon dan Ha Ru berlari mengejar Yu Chan, berlari melewati gang-gang sempit. Setelah beberapa saat dalam pelarian Park Yu Chan berlari kedalam gang buntu yang membuatnya terpojok.

“Jangan mendekat” ancam Yu Chan dengan mengacungkan kayu yang ia temukan disekitarnya.

“Park Yu Chan, tenanglah dan ikut kami” kata Young Joon menenangkan.

“Kenapa aku harus ikut kalian? Aku tidak salah apa-apa” ucap Yu Chan dengan perasaan takut.

Park Yu Chan yang dalam keadaan terdesak mencoba menyerang Ha Ru yang menurut dia adalah lawan yang lemah. Tetapi bukannya Ha Ru yang terluka malah Yu Chan yang tersungkur ditanah setelah mendapat beberapa pukulan dari Ha Ru yang membuatnya babak belur.

“Wow” ucap Young Joon yang terkesima dengan Ha Ru.

“Cepat borgol dia” perintah Ha Ru.

Mereka pun membawa Yu Chan kekantor polisi sebagai tersangka kasus pembunuhan. Dan meninggalkan Yu Chan di ruang investigasi.

“Kenapa wajahnya babak belur seperti itu, kau yang memukulinya ya” tanya Byung Jun ke Young Joon.

“Bukan aku, tapi dia” kata Young Joon sambil menunjuk Ha Ru.

Anggota tim lainnya menjadi takjub dan sedikit takut kepada Ha Ru, mereka takut jika mereka akan menjadi seperti Yu Chan.

Ha Ru dan Young Joon bertugas untuk menginvestigasi Yu Chan, mereka pun memasuki ruangan dan memulai investigasi. Sebelum memulai investigasi Yu Chan meminta tolong untuk menelpon adiknya agar menjaga ibunya yang sakit dan polisi menyetujuinya karena keadaan Yu Chan. Setelah berbicara ditelepon wajah Yu Chan yang semula takut menjadi biasa saja. Kemudian mereka memulai investigasinya.

“Apakah ini hasil karya mu?” tanya Young Joon sambil memperlihatkan gambar yang ada di syal itu.

Yu Chan yang hanya diam saja membuat polisi kewalahan dan jika Yu Chan tidak membuka mulutnya dalam 2x24 dia akan di bebas kan. Yu Chan sudah seharian berada di kantor polisi tanpa mengucapakan sepatah kata pun.

Keesokan harinya Young Joon Menginvestigasi Yu Chan lagi tapi Yu Chan hanya diam saja tidak menjawab pertanyaan itu, Young Joon pun bertanya lagi apakah dia kenal dengan Park Ga Young, sambil menunjukan foto Park Ga Young. Dan lagi-lagi Yu Chan hanya terdiam hal itu membuat Young Joon marah dan menarik kerah Yu Chan.

“Apakah polisi bisa memperlakukan warga biasa seperti ini? Aku tidak akan bicara sampai pengacaraku datang” jawab Yu Chan dengan santai.

Lalu tiba-tiba Min Ki masuk keruang investigasi utuk memberitahu bahwa telah terjadi kasus pembunuhan lagi dan kali ini lokasinya ada ditaman. Seketika mereka semua merasa bingung

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!