...Prolog...
...------------------------------------------...
Saat ini Dunia sedang berperang, lima Kerajaan sedang bersatu untuk mengalahkan raja iblis, sudah berabad-abad lamanya Manusia dan Iblis saling berperang.
Lima pahlawan dari lima Kerajaan bersatu, mereka menyatukan kekuatan dan menciptakan Energi yang besar.
Energi yang besar itu bertabrakan dengan Energi Raja Iblis dan mengakitbatkan keseimbangan Dunia terganggu.
Energi itu bocor melintasi Ruang dan Waktu dan sampailah ke Bumi dan menimbulkan Lubang Hitam.
Raja Iblis pun berhasil dikalahkan.
Namaku Yuuto Akihiro, teman-temanku biasanya memanggilku Yuu, Aku adalah cowok populer dan juga pintar di Sekolah, Aku dan teman masa kecilku Kaede selalu pulang bersama, tapi Sore ini sepulang sekolah Aku juga mengajak Thoru, Haruto dan Kyosuke, karena besok akan ada ujian, kami berencana belajar kelompok bersama di Rumahku.
Saat melewati jembatan, Aku dan teman-teman melihat Lubang Hitam yang terbuka, Aku sagat terkejut, lubang itu terlihat seperti Portal dimensi Ruang dan Waktu, aku dan teman-teman pun panik.
"Apa-apaan itu? kenapa tiba-tiba muncul lubang hitam?"
Kaede segera bersembunyi di belakangku.
"Yuu Apa itu? Aku takut!" tanya Kaede panik.
"Apa yang sebenarnya terjadi?" kami semua pun bertanya-tanya.
Tiba-tiba Cahaya menyilaukan keluar dari lubang itu.
Kami semua berteriak.
"Bammmm!!! terjadi ledakan hebat! jembatan pun hancur seketika.
Aku merasakan panas di sekujur tubuhku, pandanganku mulai kabur dan menjadi gelap.
"Apa Aku akan mati?" pikirku saat itu.
Apakah Kaede dan yang lainya selamat? Aku sudah tidak kuat lagi, mungkin ini adalah Akhir hidupku.
"Selamat tinggal Ibu, Ayah, maaf! biarkan Aku tidur dengan tenang!"
...Pengenalan Karakter...
1.Yuuto Akihiro [ Avrora ] Main Carater
Yuuto Akihiro bereinkarnasi menjadi Avrora, Gadis imut yang tidak terlalu tinggi, berambut hitam kebiruan sebahu, matanya berwarna biru, dia adalah gadis setengah vampir yang sangat penyabar tapi kalau dia marah, kekuatan Vampir dalam dirinya bangkit, matanya pun menjadi merah, dan berubah menjadi Gadis yang sangat sadis.
Avrora dilahirkan di Kerajaan Neverland, dianggap berbahaya dan akan membawa bencana, akhirnya Ayahnya memerintahkan Prajuritnya untuk membunuhnya dan dibuang di dalam Hutan.
2.Kaede Miyuki [ Liza ]
Kaede Miyuki, bereinkarnasi menjadi Putri Liza, Gadis cantik bertubuh tinggi berambut hitam panjang, memiliki warna mata yang berbeda ungu dan pink dia adalah tuan putri dari kerajaan Underland, putri kesayangan raja yang sangat manja.
3.Haruto itusuki [ Zen ]
Haruto Itsuki, bereinkarnasi menjadi Pangeran Zen, Pria bertubuh tinggi, memiliki Rambut Hitam pendek, matanya berwarna kuning, dia adalah Pangeran dari Kerajaan Rondland, Pangeran yang sukanya membuat Harem para Gadis.
4.Thoru Asahi [ Alden ]
Thoru Asahi, bereinkarnasi menjadi Pangeran Alden, Pria bertubuh tinggi besar dengan Rambut Biru yang sedikit panjang, dengan mata yang berwarna biru, dia adalah pangeran dari Kerajaan Zoyaland, Pangeran yang selalu memberantas ketidak adilan di Kerajaanya.
5.Kousuke Subaru [Cleve]
Kousuke Subaru bereinkarnasi menjadi Pangeran Cleve, Pria bertubuh tinggi, memiliki Rambut Merah panjang, dengan mata yang berwarna merah, dia adalah pangeran dari Kerajaan Valderland, pangeran sombong yang selalu ingin menjadi paling kuat dan selalu ingin diperhatikan, dia tidak suka kalau ada orang yang lebih kuat darinya.
...-------------------------------------------------------------------------...
...Terlahir Kembali...
...------------------------------------------...
Ketika ku membuka mata, cahaya yang menyilaukan langsung menerangi Dunia Gelap ku, cahayanya terlalu menyilaukan, Aku membuka mataku perlahan.
Pandanganku masih kabur, Aku mencoba menggerakan tanganku yang masih lemah, Aku hanya berpikir mungkin Aku sekarang ada di Rumah Sakit?
Aku melihat tanganku sendiri dengan penglihatan yang perlahan menjadi jelas.
"Ehh! Apa ini? kenapa tanganku jadi kecil begini?"
Aku sungguh terkejut melihat tanganku yang berubah menjadi kecil dan imut seperti tangan bayi, mungkin Aku salah lihat karena mataku yang belum jelas, Aku ingin bicara tapi mulutku seperti terkunci tidak bisa untuk bicara.
"Anak ketiga ku telah lahir cepat periksa apakah putriku itu manusia atau Vampir?"
Aku mendengar suara pria paruh baya, mungkin usianya sekitar 40 tahunan sedang menyuruh orang untuk memeriksaku.
Aku melihat pria tua berjenggot putih panjang memakai topi putih, bajunya berwarna putih dan bergaris biru ditengah, sedang menatapku.
"Yang mulia, bayi ini adalah manusia setengah Vampir, kalau dibiarkan hidup akan menimbulkan Aib dan Malapetaka bagi Kerajaan ini!" kata pria tua itu.
Ehh! Apa maksudnya itu, vampir? mereka akan membunuh bayi setengah vampir Aku benar-benar tidak mengeri pembicaraan mereka itu, apakah Vampir benar-benar ada.
"Sayang tolong pikirkan lagi apakah kamu tega membunuh anakmu sendiri, Bayi ini tidak berdosa, Aku tidak akan membiarkan siapapun menyakitinya karena dia anak ku!"
Kali ini aku mendengar suara wanita paruh baya, mungkin usianya masih 30 tahunan sedang berbicara dengan suaminya yang akan membunuh anaknya sendiri.
"Aku akan tetap membunuh anak ini, karena Vampir yang pernah Aku bunuh telah mengutuk ku, dia mengatakan kalau bayi kita akan menjadi Vampir dan akan membunuhku kalau sudah dewasa nanti!"
Aku melihat wanita cantik berambut panjang berwarna hitam, matanya berwarna biru di Rambutnya terdapat mahkota, sedang menangis di hadapanku, dia menyentuh pipiku dan berkata.
"Anakku sayang, maafkan ibumu nak, Ibu tidak bisa melindungimu."
Ehhhh! apa-apaan itu? kenapa wanita itu berkata seperti itu kepadaku, mungkinkah? Aku terlahir kembali dan bereinkarnasi menjadi seorang Bayi perempuan setengah Vampir? serius! Ehhh apa-apaan ini? apakah ini nyata, apa Aku sedang bermimpi?
Aku baru saja menyadari kalau, Aku bereinkarnasi di Dunia lain menjadi Bayi perempuan setengah Vampir, Aku pun merasa sangat bingung dan ketakutan.
Aku takut Aku baru saja bereinkarnasi apakah akan mati lagi, Aku sangat takut
Tanpa sadar Aku pun menangis.
"Owa.. owa. .owa. .!"
Aku merasa Ibuku memeluk erat diriku, Aku pun langsung dibawa lari oleh Ibuku, dia berusaha kabur untuk menyelamatkanku, tapi para penjaga menghadangnya, Ayahku dengan cepat merebutku dari Ibuku.
Aku baru melihat wajah Ayahku dengan jelas, pria berjenggot hitam tipis rambutnya berwarna Hitam, matanya yang berwarna Hitam sedang menatap tajam diriku.
Ini menakutkan tamatlah riwayatku.
"Kembalikan Anaku yang Mulia kumohon! jangan bunuh dia!" kata ibuku sembari menangis.
"Plakkk,"
Aku melihat Ayahku menampar Ibuku.
"Cepat bunuh anak ini dan buang ditengah hutan!"
Ayahku menyuruh orang untuk membunuhku, Aku hanya bisa pasrah dan tidak bisa berbuat apa-apa, karena Aku adalah seorang Bayi yang cuma mempunyai ingatan kehidupan masa lalu.
Ayahku memberikan ku kepada Prajurit untuk dibunuh, Aku hanya bisa melihat ibuku yang menangis dan terasa semakin jauh dan tak terlihat lagi.
Hari sudah malam Aku pun dibawa ke Hutan, suasana disini sangat sepi dan gelap, Prajurit itu meletakan ku di Tanah, dia langsung bersiap menusuku dengan pedangnya.
Ahhh, teryata Aku akan mati lagi ya, sungguh menyedihkan.
"Jlebbbb," prajurit itu menusuku dengan pedangnya.
Sakit, ini sakit sekali, rasanya perutku dicabik-cabik oleh logam itu, sialan!
Setelah menusuku, prajurit itu segera pergi meninggalkanku di Hutan yang gelap ini sendirian dan mungkin Aku mati kehabisan darah lalu di makan Hewan buas.
Ahhh, mereka sudah pergi, selamat tinggal biarkan Aku beristirahat dengan tenang kali ini.
Lukaku tiba-tiba berlahan sembuh, rasa sakitnya pun sudah tidak terasa lagi.
Aku terkejut kenapa aku belum mati? Apa yang sebenarnya terjadi? lukaku sembuh sendiri, apa-apaan ini, apa karena Aku ini manusia setengah Vampir, ini tidak mungkin kan?
[Setatus Lv 1]
[Skill Penilaian Lv 1]
[Skill Regenerasi Lv 1]
[HP 500]
[MP 800]
[SP 900]
Tiba-tiba tulisan itu muncul di kepalaku.
Ehhhh, apa ini? Kenapa Aku bisa melihat ini di kepalaku, jadi begitu, apakah system dunia ini mirip dengan sebuah game? Aku masih belum mengerti?
Walau tidak jadi mati tapi aku tidak bisa kemana-mana, di Hutan ini Aku cuma seorang Bayi yang sendirian.
Ahh dinginya!
Kenapa tiba-tiba Aku jadi merasa sangat ngantuk.
"Fuaaa!!! Aku ngantuk, apa ini waktu tidur untuk seorang bayi, tapi bagaimana kalau ada monster? biarlah! tidur dulu deh!"
Keesokan harinya.
"Hangatnya,"
Tunggu, tunggu, tunggu, bukanya tadi Aku berada didalam hutan?"
"Ehhhhhhhh, dimana ini?"
Saat aku terbangun, tiba-tiba aku sudah berada didalam kamar, di Rumah yang tidak terlalu bagus terbuat dari kayu.
Aku mendengar langkah kaki seseorang menuju kesini, dia melihatku dan tersenyum, seorang wanita sekitar umur 25 tahun dengan rambut coklat panjang, mata yang berwarna hijau dia terlihat begitu cantik.
"Sayang, lihatlah ini, Bayinya sudah bangun dia sangat cantik dan imut,"
"Ahh benarkah? aku akan melihatnya," jawab pria itu.
Pria itu pun datang melihatku, pria berambut kuning, dengan mata berwarna biru, dengan memakai kaos putih dia terlihat cukup tampan.
"Lucunya, untung saja kamu tidak dimakan monster, apa yang terjadi? kenapa bayi manis sepertimu bisa berada di Hutan itu sendirian?"
Aku mendengar pria itu berbicara padaku, tapi mulutku masih tidak bisa untuk berbicara, aku mengerti teryata pria itu yang telah menolongku dan membawaku kerumahnya.
"Dart! beri nama anak ini?"
Kali ini Aku mendengar wanita itu berbicara pada pria itu, mungkin mereka pasangan suami istri.
"Anak ini memiliki Rambut Hitam ada juga rambutnya yang berwarna biru, matanya berwarna biru dia sangat imut, kalau begitu, emmmm namamu adalah Avrora."
Pria itu memberikan nama Avrora kepadaku.
"Avrora ya! nama yang bagus, baiklah aku sekarang adalah ibumu, Avrora chan,"
Wanita itu menyebutku sebagai anaknya, entah kenapa aku merasa sangat senang.
"Terimakasih telah menjadi ibuku,"
"Aku juga sekarang ayahmu loh, avrora chan,"
Aku mendengar suara pria itu dan dia ingin menciumku.
"Hey dasar! menjauhlah dariku itu sangat menjijikan tau!"
Pria itu mencium ku, ya mungkin terasa aneh, rasanya Aku seperti dicium Pria dewasa, tapi dia sekarang adalah Ayahku, entah kenapa aku merasa senang.
Wanita itu pun langsung menggendongku, dia adalah ibuku sekarang, dia juga ingin menciumku.
"Cantiknya, Mendekatlah dan ciumlah aku, ibuku,"
Aku sangat bahagia dicium wanita cantik, dadanya juga besar, aku bisa merasakanya karena tanganku menyentuhnya, walaupun dia cantik dan punya dada besar, Aku merasa biasa saja sih, mungkin karena dia ibuku, apa karena aku sekarang adalah perempuan, mungkin saja?
Tiap malam aku melihat mereka berdua selalu melakukan hubungan mantap-mantap, dan membuat pikiranku menjadi kacau karena suara-suara desahanya.
"Dasar mereka itu, selalu saja melakukan itu setiap malam, berisik tau, itu menggangguku,"
Yah, sekarang Aku pun sudah terbiasa dengan mereka, wajar saja sih, mereka kan suami istri.
Tiga tahun telah berlalu.
Umurku sekarang sudah Tiga tahun, Aku sudah bisa berbicara dengan lancar. Statusku masih Lv1, karena Aku masih belum melakukan apapun hanya bermain di Rumah dan kandang bermain disekitar rumah, Aku hidup di Perdesaan di Kerajaan Neverland, meskipun desa kecil, tapi desa ini sangatlah subur.
Mayoritas penduduk disini adakah petani, Aku beberapa kali berinteraksi dengan mereka, mereka sangat baik kepadaku dan sangat menyayangiku.
Kami sekeluarga hidup berkecukupan, Ayahku teryata adalah seorang petualang, dia selalu berburu monster di labirin, untuk mendapatkan material lalu dijual, Ibuku seorang ibu rumah tangga, dia hanya melakukan pekerjaan rumah tangga dan mengurusku.
Pagi ini Ayahku mengajaku ke pasar di pusat kota, untuk membeli kebutuhan, Aku pun di gendong duduk di pundak Ayah.
"Avrora chan, selamat pagi! kamu sudah tumbuh semakin besar ya, ini apel buatmu," sapa pedagang wanita tua itu sembari memberikan Apel untuk ku.
"Terimakasih Bibi ehehe!"
Aku membalasnya dengan senyum manis dan menerima Apelnya.
"Emmmm, Manis banget!"
Lagi-lagi Ada yang menyapaku.
"Avrora chan selamat pagi! Apa kamu sedang jalan-jalan bersama Ayahmu, ini manisan buatmu," sapa pedagang Pria itu.
"Terimakasih Paman, ehehe," Aku pun tersenyum manis kepadanya.
Paman itu mengusap-usap Rambutku.
"Lucunya, kamu sangat imut, Avrora-chan!"
Aku sering ke Pasar dengan Ayahku, pedagang-pedagang disini selalu baik kepadaku, mereka sangat menyayangiku.
"Avrora-chan, kamu jadi sangat terkenal ya," tanya Ayahku.
Aku melihat ke bawah, "Benarkah begitu? itu karena Ayah selalu membawaku kesini kan?"
"Benar juga sih, Apa kamu senang Avrora?"
"Aku sangat senang Ayah, terimakasih! ehehehe," Aku tersenyum manis pada Ayahku.
Next chapter 2
...Latihan...
...------------------------------------------...
Pagi ini Aku sedang sarapan bersama Ayah dan Ibuku, Ibuku memasak banyak sekali makanan hari ini, karena kemarin Ayahku mengalahkan banyak Monster dan mendapat banyak uang dari penjulan material.
Aku bertanya pada Ayahku.
"Ayah! apa hari ini Ayah akan pergi ke Labirin lagi?"
"Tidak Avrora-chan, hari ini Ayah akan di Rumah, kenapa?" jawab Dart sembari mengunyah daging yang baru ia makan.
"Benarkah? Ayah tolong ajari Aku latihan pedang sekarang, Aku ingin menjadi petualang sepeti Ayah."
Aku berfikir mumpung ayahku di Rumah, Aku ingin belajar pedang darinya.
Dart terkejut mendengar pertanyaan Avrora.
"Jangan! apa kamu yakin Avrora-chan? itu berbahaya!"
Ibu memasang wajah serius, "Benar apa yang dikatakan Ayahmu Avrora-chan, menjadi petualang itu berbahaya!"
Mendengar perkataan mereka Aku jadi sedih dan merasa kecewa.
"Begitu ya! jadi tidak boleh ya?"
Orang tuaku melarangku untuk menjadi petualang, Aku tau mereka sangat menghawatirkanku, tapi Aku ingin latihan pedang.
"Pokoknya! Latihlah Aku sekarang Ayah, kumohon!"
Aku pun memohon pada Ayaku sembari menempelkan kedua tanganku.
Ayahku terlihat berfikir, melihat Aku yang bersikeras meminta latihan, Ayahku menjadi tidak tega dan mengijinkanya.
"Baiklah Avrora-chan, kalau kamu memang bersikeras meminta latihan, ayo kita latihan!"
"Tapi sayang!" kata Ibu cemas.
Ayah tersenyum mencoba menenangkan Livy.
"Tenang saja Istriku, Aku hanya ingin menghibur Avrora-chan!"
Aku pun sangat senang mendengarnya.
"Yataaaaaa! Kalau begitu ayo Ayah kita latihan! Ehehe," Aku tersenyum manis pada Ayahku.
Latihanku pun dimulai, Ayahku memberikan pedang kayu kepadaku.
"Kuda-kudamu itu salah Avrora-chan, lihat dan perhatikan Ayah,"
Aku pun mulai memperhatikan Ayahku.
"Begitu ya!"
Aku pun meniru gerakan Ayahku.
"Tanganmu masih kaku Avrora-chan!"
"Baiklah, Aku mengerti Ayah!"
Waktu terus berjalan dan akhirnya setiap Ayah di Rumah, Aku selalu latihan dengan Ayahku dan tak terasa sudah dua tahun berlalu.
Waktu berjalan begitu cepat umurku sekarang sudah lima tahun, setelah dua tahun berlatih dengan Ayahku, akhirnya Ayahku mengerti akan potensi yang ada dalam diriku, Ayahku membelikan pedang sungguhan untuk ku.
"Avrora-chan, ini hadiah untukmu karena kamu sudah lulus latihan, ini ambilah!"
"Huaaa pedang ini sangat bagus, Aku menyukainya, terimakasih Ayah," Aku langsung memeluk Ayahku.
Aku sangat bahagia akhirnya Aku bisa mendapakan pedang suguhan dari Ayahku, ini adalah hadiah yang sangat berharga bagiku, Aku pun jadi tidak sabar untuk menggunakan pedang ini untuk melawan Monster.
"Ayah! kapan Aku bisa ikut berpetualang ke Labirin?"
Ayahku terkejut mendengar pertanyaanku.
"Dengarkan Aku Avrora-chan, masuk ke Labirin itu sangat berbahaya untuk anak seusiamu, jadi Ayah peringatkan jangan pernah kesana mengerti!"
Aku sangat kecewa setelah mendengar penjelasan Ayahku, padahal Aku ingin cepat mengalahkan Monster supaya bisa menaikan Level ku.
"Hemph!" Aku mengembungkan pipiku, "Padahal Aku ingin memakai pedang ini!"
Melihatku yang cemberut, Ayahku mengajaku ke Hutan untuk mengalahkan monster yang lemah.
"Jangan cemberut begitu Avrora chan, baiklah Ayah mengerti, ayo kita ke Hutan, disana ada banyak slime, mereka monster lemah, dengan kemampuanmu sekarang ini, kamu pasti akan baik-baik saja!"
Mendengar Ayah berkata seperti itu aku langsung kegirangan.
"Benarkah? Aku boleh kesana? kalau begitu
Ayo kita kesana sekarang!"
Ayagku pun tersenyum melihatku yang kembali ceria.
"Kamu ini memang, ayo Avrora-chan, kita berangkat!"
"Hooo!" Aku mengangkat tanganku dengan semangat.
Setelah sampai di Hutan, Aku melihat banyak sekali Slime, Aku pun terkejut, teryata di Dunia ini benar-benar ada Slime yang selama ini Aku lihat cuma di dalam Game.
"Ayah akan melihatmu dari sini, berhati-hatilah Avrora-chan!"
"Baiklah, Aku mengerti Ayah!"
Aku pun mulai menyerang Slime-Slime itu.
"Srettt. . .Srettt. . .Srettt!"
"Huahaa ini menyenangkan!"
Aku berhasil membunuh satu Slime.
[Lv UP Lv2]
Ehhh! baru naik Lv2, kalau begini Aku harus mengalahkan banyak Slime dong?
Setelah lama bertarung dan mengalahkan banyak slime Aku hanya bisa naik ke Lv7.
Ahh capeknya, Aku ingn melihat setatusku sekarang.
[Status Lv7]
[Poin skil 100 point]
[Skil penilaian Lv3]
[Skil regenerasi Lv3]
[Hp 1000]
[Mp 2000]
[Sp 13000]
[Skil Abyss belum memenui syarat, syarat Lv 50]
[Skill sihir kegelapan belum memenui syarat, syarat Lv 30]
[Skill sihir Api sudah memenui syarat] 50 point
[Skill Sihir Air sudah memenui sysrat] 50 point
[Skill sihir Angin Sudah memenui syarat] 50 point.
[Skill sihir Tanah sudah memenui syarat] 50 point.
[Skill Sihir Petir sudah memenui syarat] 50 point.
[Skill Sihir Es sudah memenui syarat] 50 poin.
Ehhh! apa ini? Kenapa begitu banyak pilihan skill begini, jadi begitu, Aku disuruh memilih ya? apa-apaan skill Abyss ini, syaratnya harus Lv 50, berati memang Skill yang cukup berbahaya, baikalah Aku pilih sihir api saja!"
[Skil Sihir Api Activated]
Baiklah Aku akan mencobanya
"Sihir api keluarlahhhhh!" Dan tidak terjadi apa-apa.
"Ehh? Kenapa tidak keluar? Aku pun heran.
Ayahku tiba-tiba mendekatiku.
"Avrora-chan, apa yang sedang kamu lakukan?"
Aku tersenyum kaku.
"Ahaha! Ayah apa Ayah tau cara mengunakan sihir?"
Ayah memegang dagunya.
"Sihir? tidak semua manusia diberi bakat seperti itu, Ayah juga tidak bisa menggunakan sihir, kalau kamu ingin tanya, tanyakanlah pada Ibumu, Ibumu di Anugrahi bisa menggunakah sihir, tapi dia tidak pernah menggunakanya."
Aku pun terkejut mendengar penjelasan Ayahku, teryata Ibu bisa mengunakan sihir.
"Jadi begitu, kalau begitu nanti Aku akan tanyakan deh."
"Ayo kita pulang Avrora-chan!"
Ayahku mengajaku pulang, tapi Aku masih ingin menaikan Level ku, mau bagaimana lagi, Aku tidak mau merepotkan Ayaku lagi dan akhirnya Aku menurutinya,
"Baiklah Ayah!"
Aku pun berjalan dibelakang Ayahku, selama ini aku penasaran berapa Level Ayahku sekarang, Aku belum pernah melihatnya, Aku mencoba melihat Level Ayahku dengan Skill penilaian.
Aku terkejut Ayahku sudah Level 70, Aku jadi bertanya-tanya.
"Ayah! Ayah memang hebat ya, sudah berada di Lv70."
"Apa yang kamu katakan Avrora-chan Level? Ayah sama sekali tidak mengerti apa yang kamu bicarakan,"
Aku pun terkejut mendengar apa yang dikatakan Ayahku, apa di Dunia ini hanya Aku yang bisa melihat Level dan status, Aku tidak mengerti, lebih baik Aku diam saja tentang ini.
"Tidak! itu bukan apa-apa kok Ayah!"
"Begitu ya! kalau begitu cepat ayo kita pulang Ibu pasti sudah menunggu, mau Ayah gendong?"
"Tidak, tidak, tidak, Aku bisa jalan sendiri kok," Aku langsung berjalan di depan Ayahku, Ayah pun tersenyum ke padaku.
"Avrora chan, tak terasa ya kamu sudah tumbuh besar, padahal dulu kamu suka kalau digendong Ayah,"
"Sekarang juga masih suka kok! ya sudah cepat gendong Aku Ayah, ehehe,"
Ayahku langsung bersemangat ia pun segera jongkok.
"Baiklah cepat naik, Avrora chan,"
Aku segera naik dan duduk di pundak Ayahku, Aku sangat bahagia walaupun Aku tau dia bukan Ayah kandungku, tapi dia adalah Ayahku yang terbaik, mungkin Ayahku masih mengira kalau Aku belum mengetahuinya, tapi sejak bayi Aku sudah mempunyai kesadaran.
Keesokan harinya.
Hari ini seperti biasa Ayahku pergi ke Labirin dengan teman partinya, Aku di Rumah cuma dengan Ibu.
Bosan sekali, padahal Aku ingin ke Hutan lagi untuk menaikan Level ku.
Aku teringat kemarin baru mendapatkan Skill sihir api, tapi Aku tidak bisa menggunakanya, Ayah bilang kalau Ibu bisa menggunakan sihir, Aku pun segera menemui Ibu yang sedang menjemur pakaian.
"Ibu Aku ingin berbicara denganmu sebentar?"
"Ada apa Avrora-chan?"
"Itu? tolong ajari aku sihir, kumohon!"
Ibu terkejut mendengar perkataanku.
"Ehhhh, sihir? kamu tau darimana Ibu bisa menggunakan sihir, mungkinkah? Ayahmu yang memberitahumu?"
"Yah itu benar, jadi apakah Ibu mau mengajariku sihir?"
Ibuku terlihat berfikir.
"Emmm! tapi tidak semua orang bisa menggunakan sihir loh, mereka harus mempunyai elemen sihir, contohnya Ibu hanya bisa menggunakan sihir Air,"
"Begitu ya, apa Aku mempunyai elemen sihir Bu?"
"Kemarikan tanganmu Avrora-chan, Ibu akan memeriksanya, apakah kamu mempunyai elemen sihir atau tidak,"
"Baiklah," Aku memberikan tanganku pada ibuku.
ibuku terlihat memejamkan matanya, "Anak ini, ini tidak mungkin? dia mempunyai semua Elemen sihir, bahkan sihir Kegelapan, ini mustahil terjadi!"
Aku melihat wajah ibuku berkeringat dan sangat serius.
"Bu, bagaimana? apakah Aku punya elemen sihir?"
Ibuku langsung memegang pundaku dia berbicara dengan serius.
"Avrora-chan, dengarkan Ibu, kamu mempunyai semua Elemen sihir, dan itu tidak pernah terjadi, kamu harus merahasiakan ini dari Orang lain mengerti Avrora-chan!"
Aku langsung terkejut mendengar penjelasan ibu.
"Ehhhh, apakah itu benar?"
"Itu benar, akan berbahaya jika sampai Dunia luar tau, kamu bisa dianggap ancaman,"
"Ehhh, apa-apaan itu! Kenapa bisa begitu?"
"Itu karena, kalau sampai kamu bisa menguasai itu semua, kamu bisa dengan mudah meratakan satu kerajaan sendirian,"
"Ehhhhhhhhhhhhh, baiklah Bu, Aku mengerti, Aku akan merahasiakan ini,"
Aku baru menyadari kalau Aku mempunyai kekutan sebesar itu di dalam diriku, sungguh kekuatan yang menakutkan, apa mungkin karena Aku manusia setengah Vampir, orang tua ku juga tidak tau kalau aku ini Vampir, apa mereka akan mengusirku kalau sampai tau, kenapa Aku jadi takut.
"Avrora-chan, ada apa denganmu,"
"Ahh aku tidak apa-apa kok Bu,"
Ibuku langsung mendekapku dengan erat.
"Apa kamu gelisah setelah mendengar ini Avrora-chan, tenang saja, kamu pasti akan baik-baik saja, ibu pasti akan selalu ada di sisimu,"
Mendengar perkataan ibuku entah kenapa Air mataku mengalir dengan sendirinya.
"Huuuwaaaaa," Aku pun menangis.
"Yus, Yus, jangan menangis Avrora-chan, bukanya kamu tadi ingin belajar sihir, ayo kita lakukan,"
Aku segera mengusap Air mataku dan tersenyum manis pada Ibuku.
"Baiklah, ehehe!"
Next Chapter 3
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!