LALISA Transmigrasi
Ep 𝟎𝟏
Bunyi ketukan heels menggema di seluruh lorong Apartemen.
Seorang gadis berparas cantik tengah berjalan dengan anggunnya menuju ke Apartemen milik kekasihnya.
Mahasiswa juga Model cantik ini berusia 21 tahun. Parasnya sangat cantik, hanya di lihat sekilas orang akan langsung jatuh hati dengannya.
Perawakannya tinggi, Tubuhnya bak gitar spanyol, Rambut panjang berwarna hitam pekat, Wajah yang kecil bagai Boneka porseline. Sungguh Yoona adalah ciptaan Tuhan yang sangat sempurna.
Gadis itu tengah bahagia saat ini. Pasalnya hari ini adalah hari anniversary yang ke 3 th hubungannya dengan sang kekasih.
Dan Yoona akan mengajak kekasihnya dinner bareng untuk merayakan hari jadi mereka.
Setelah berjalan cukup jauh akhirnya sampailah Yoona di depan pintu Apartemen Sehun (22) kekasihnya.
Yoona Kim
[ menekan key pasword ]
Pintu apartemen pun terbuka dan Yoona masuk ke dalam nya.
Terlihat sang kekasih tengah duduk di sofa sambil menonton acara televisi.
Yoona Kim
Sayang... ( senyum )
Sehun
( menoleh ) Hei babe, akhirnya kamu datang juga, aku menunggu dari 30 menit lalu
Yoona Kim
( mengecup bibir Sehun )
biann, Jadwal pemotretanku molor banget Aku jadi terlambat datang
Sehun
( senyum ; mengacak rambut Yoona )
gak apa ( senyum )
Sehun
Jadi kita dinner keluar? atau Kamu mau masakin Aku?
Yoona Kim
Eumm.. Dinner aja gimana? Aku sedang malas memasak
Sehun
( terkekeh )
baiklah, Aku ambil mantel dulu ( senyum )
Yoona Kim
( angguk )
Aku tunggu Sayang
Sehun pun masuk ke dalam kamarnya untuk mengambil mantel.
Yoona duduk di sofa sambil memainkan ponsel Kekasihnya. Tidak ada yang mencurigakan di dalam ponsel itu. Yoona pun kembali meletakkan ponsel Sehun.
Sehun
( keluar dari kamar )
sayang, ayo Aku sudah siap
Yoona Kim
( berdiri )
oke yuk
Yoona meraih lengan Sehun, memeluknya dengan sayang lalu keduanya berjalan meninggalkan Apartemen Sehun menuju ke Sebuah restoran yang sudah di Reserve oleh Yoona.
Yeah selama 3 tahun berpacaran, Yoona yang selalu mengingatkan tanggal jadian mereka, mengajak dinner bersama, memberikan kejutan saat Sehun ulang tahun dan memberi perhatian lebih.
Berbeda dengan Sehun yang memiliki tipikal dingin dan misterius. Tapi terkadang lelaki itu bisa romantis jika ingin.
Kini sepasang kekasih itu sudah tiba di restoran yang mereka sewa.
Yoona memilih restoran beratapkan langit yang penuh dengan bintang.
Sehun
Kesukaan mu ya, restoran dengan atap terbuka
Yoona Kim
( terkekeh )
kamu gak request apapun jadi Aku pesan tempat sesuai mau ku, Oppa
Sehun
Well, apapun yang Kamu suka, aku juga menyukainya ( senyum )
Keduanya pun makan malam bersama dalam diam. Yoona menikmati steak yang dia pesan, sedangkan Sehun sesekali sibuk dengan ponselnya.
Yoona Kim
( melirik Sehun )
kamu sedang apa, Oppa?
Yoona Kim
Daritadi aku lihat kamu sibuk banget sama Ponsel kamu
Sehun
( masih diam karena tidak dengar ucapan Yoona )
Sehun
Hah? ( mengerjap ) Apa sayang?
Yoona Kim
( menghela nafas pelan )
Oppa lagi apa sih? daritadi sibuk banget
Sehun
ah.. gak kok, aku sedang mengurus pekerjaan ku
( senyum kaku )
Yoona Kim
oh.. makanlah dulu, keburu steaknya dingin Oppa
Sehun
Oke oke
( meletakkan ponselnya )
Beberapa menit kemudian selesailah acara dinner mereka.
Yoona Kim
//duh kebelet pipis//
Yoona Kim
Aku mau ke toilet dulu ya, kebelet pipis
Sehun
( ngangguk )
ya, pergilah
Yoona beranjak dan pergi meninggalkan tempat duduknya, turun ke lantai bawah dimana toilet berada.
sesampainya di bawah gadis itu sedikit kaget karena restoran yang tadinya sepi mendadak ramai dengan perkumpulan para anak muda.
Tidak mau perduli, Yoona berjalan terus menuju ke toilet wanita.
Yoona Kim
( buru-buru masuk ke dalam wc )
Yoona Kim
//ah leganya..//
Yoona Kim
( selesai BAK, keluar dari Wc )
Kembali Yoona di buat terkejut saat melihat seorang gadis tengah berdiri di depan kaca wastafel dengan wajahnya yang sembab.
Yoona Kim
( mencuci tangannya sambil sesekali melirik gadis di sebelahnya )
someone
( mengusap air matanya )
Yoona Kim
Nona, kamu baik² saja?
someone
Eumm.. ya aku baik² saja ( senyum )
Masih menatap gadis itu untuk beberapa saat sebelum akhirnya Yoona pun memutuskan keluar dari kamar mandi.
Yoona Kim
Maaf menunggu lama
Sehun
gak masalah sayang, gak lama kok ( senyum )
Yoona Kim
( senyum )
di bawah cukup ramai, sepertinya ada genk anak sekolah yang sedang mengadakan pesta
Sehun
Oh, makan malam kita sudah selesai, mau pulang?
Yoona Kim
Gak mau di sini sebentar? kita menikmati langit malam
Sehun
Udara mulai dingin sayang, Kamu lupa aku alergi udara malam
Yoona Kim
Ah iya, baiklah kalau begitu, ayo kita pulang
Keduanya turun ke bawah dan melewati sekumpulan anak muda yang tengah duduk², bersenda gurau dan merokok.
Yoona Kim
melihat mereka merokok aku jadi kangen
Sehun
Hei, aku gak suka kalau kamu merøkok
Yoona Kim
hahaha. aku hanya bercanda sayang
Yoona dan Sehun sudah kembali lagi di apartemen Sehun.
Seperti biasa Yoona akan menikmati duduk di sofa sambil memeluk Sehun dan menonton drama korea.
Sehun
Sudah 3 tahun kita berpacaran
Sehun
Dan kita belum melakukan apapun
Sehun
( menatap Yoona )
aku menginginkan mu sayang
Sehun
Mau kah kamu memberikan yang berharga itu untukku?
Yoona cukup kaget dengan pernyataan Sehun. Dia tidak pernah menyangka Sehun akan memintanya di saat mereka belum menikah.
Yoona Kim
Ah .. Aku... Apa gak sebaiknya kita lakukan setelah menikah Oppa?
Sehun
Jangan kuno sayang, kita hidup di era modern, melakukan di saat berpacaran itu hal wajar
Yoona Kim
( diam ; bingung )
Sehun
Aku ingin memiliki mu seutuhnya sayang, aku takut ada laki² lain yang mengambil mu dari ku
Sehun
kamu terlalu cantik dan aku gak bisa kehilangan mu
Yoona terdiam tidak tahu harus menjawab apa. Katakanlah dia memang kuno, dia masih memegang prinsip yang di tanamkan almarhum kedua orang tuanya. Menjaga mahkotanya dan memberikannya pada suaminya kelak. tapi...
Sehun
mau ya? aku janji jika kamu hamil, aku akan langsung menikahi mu sayang
( mengusap pipi Yoona )
Tidak menunggu persetujuan dari Sehun. Lelaki itu langsung mendaratkan ciumannya di bibir Yoona.
Dan malam itu terjadilah apa yang tidak di inginkan Yoona. Ya, dia memberikan mahkotanya pada Sehun. dan malam itu kejadian yang tidak pernah dia pikirkan terjadi. Kejadian yang membuatnya menyesal seumur hidupnya.
Sehun
Makasih sudah memberikannya untukku sayang
Yoona Kim
( masih berada di balik selimut dan tubuhnya masih polos )
Yoona Kim
( diam dan hanya menatap Sehun )
Yoona Kim
Ada tamu? siapa malam² begini Oppa?
Sehun
( senyum misterius )
coba aku lihat
Sehun keluar dari kamarnya.
Yoona Kim
( mencoba bangun dari tempat tidur )
Yoona Kim
Akkhh... ssshhh... ( merasa nyeri di v nya )
Yoona Kim
( menunguti pakaiannya yang tercecer di lantai )
Yoona Kim
//salahkah aku memberikannya pada Sehun?//
Baru Yoona memakai roknya tiba² pintu kamar di buka kasar dan masuklah empat orang laki² yang Yoona tahu itu adalah teman² Sehun.
Yoona Kim
Oppa... ( melihat ke empat teman Sehun )
Kai
Dia ternyata sudah siap Hun ( smirk )
Sehun
Nikmatilah dia, aku sudah mencicipnya, sekarang giliran kalian
Yoona Kim
( kaget )
Oppa, Apa maksud perkataan Oppa?
Tidak Menjawab Sehun memilih menutup pintu kamarnya dan membiarkan ke empat temannya menerkam Yoona.
Chaenyol
Sekarang giliran kami yang menikmati mu, Yoona
Baek Hyun
Iya, jangan takut, kami akan lembut
Suho
Mari kita bergantian ( smirk )
Yoona Kim
( melangkah mundur dan ketakutan )
Yoona Kim
Oppa! Tolong Aku! Aku gak mau!
Yoona terus berteriak meminta tolong tapi Sehun tutup telinga. Bahkan lelaki itu Tersenyum miring saat mendengar ******* dari ke empat temannya.
Malam itu Yoona di gilir oleh empat orang laki² tanpa henti. Mereka melakukan dengan sangat kasar dan memperlakukan Yoona seperti seekor binatang.
Chaenyol
Suho, berhenti wajah wanita itu sudah mulai membiru
Kai
Iya, kita sudah menggilirnya hampir 4 jam
Baek Hyun
Tanpa henti pula
Suho
aku belum puas ( terus bergerak di atas Yoona )
Yoona sudah diam, jantung nya berdetak makin lemah, bahkan nafas nya makin sesak.
Dia menatap lurus Suho yang berada di atas nya dan tengah menusuknya terus menerus. Sampai air mata menetes di sudut matanya.
Yoona pun memejamkan matanya untuk selamanya.
Suho
( ******* )
ahh.. nikmatnya
Chaenyol
( melihat Yoona )
Baek Hyun
wajahnya pucat sepertinya mayat
Kai
( mengecek nadi Yoona )
Kai
( shock )
guys, nadinya gak ada
Baek Hyun
gawat, gue gak mau masuk penjara!
Kai
Sehun! ( teriak ; keluar dari kamar )
Sehun
( membuka matanya )
apa sih lo teriak²?! gue lagi enak tidur juga
Sehun
Apa??!!! ( melek sempurna )
Sehun beranjak dari sofa bed dan masuk ke kamar tidurnya.
Tubuhnya membeku saat melihat Yoona yang sudah terbujur kaku dengan wajah yang pucat pasi.
Chaenyol
Ini gara² Suho, dia gak mau berhenti
Suho
Kalian juga sama aja, kenapa jadi menyudutkan gue?!
Baek Hyun
Hun, gue ga mau masuk penjara
Kai
Lo jangan nakutin kita, hyun
ke empatnya langsung diam.
Sehun
Kita buang saja mayatnya!
Kilatan petir dan bunyi gemuruh guntur terdengar sangat keras dan cukup mengerikan. Hujan pun turun begitu deras.
Ep 𝟎𝟐
Seorang gadis berkaca mata turun dari mobilnya.
Dia membalikkan tubuhnya lalu melambaikan tangan pada Mamanya.
Park Min Young
Yang rajin sekolahnya ya sayang, kabarin Eomma jika kamu sudah akan pulang
Park Min Young
( senyum ) bye bye putri cantik Eomma
Mobil yang di kendarai ibunya pun pergi meninggalkan gadis itu.
dan kini gadis itu menatap gedung sekolah megah di depannya. Sambil kedua tangannya memeluk buku besar. Tak lupa dia membenarkan kaca mata tebalnya.
Gadis cupu berusia 16 tahun. Wajahnya cantik tapi tertutup kaca mata tebalnya dan cara berpakainnya yang kuno. Benar² tidak mengikuti era modern. Seragam yang kebesaran, kaos kaki selutut dan sepatu hitam.
Jangan lupakan tas ransel hitamnya juga buku tebal yang selalu dia bawa kemana pun.
Namanya Lalisa Park, dia adalah anak bungsu dari Pasangan Tuan dan Nyonya Park salah satu Chabeol berpengaruh di Negara Gingseng Korea.
Tapi meski berasa dari keluarga kaya raya. Lalisa atau yang akrab di sapa Lisa tidak mempunyai banyak teman. Bahkan gadis itu selalu menjadi bahan bullyan dari teman² sekolahnya.
Lalisa Park
( berjalan menyusuri lorong sekolah )
Semua mata tertuju pada gadis itu. Bukan tatapan kagum tapi tatapan jijik dan mengejek.
Meski begitu Lisa tetap ramah, dia selalu memberikan senyuman manisnya pada teman² nya walau tak jarang dia akhirnya mendapat tatapan tajam dari para siswa.
Kim Jennie
Lisa-ya... ( berlari mendekati Lisa )
Lalisa Park
( berbalik )
Jennie ( senyum )
Kim Jennie
Ah.. akhirnya aku tidak terlambat, hebat bukan? ( senyum lebar )
Lalisa Park
Eum.. ( angguk )
Lisa tidak sendiri, dia memiliki sahabat yang sangat baik. Namanya Kim Jennie, dia juga sama² cupunya dengan Lisa. cara berpenampilan mereka pun sama.
Dan sama² di bully, hanya saja Lisa mendapat bullyan paling parah karena...
Lalisa Park
( mendadak berhenti melangkah )
Lalisa Park
( melihat seseorang )
Kim Jennie
Wee? Kenapa kamu berhenti?
Lalisa Park
Jungkook ( lirih )
Mata Lisa menatap Jungkook murid paling populer di YumYung School.
Kim Jennie
( melihat arah pandang Lisa )
ah.. Lagi² kamu terpesona dengan ketampanan palsu seorang Jeon Jungkook
Lalisa Park
Kok bisa palsu?
( membenarkan kaca matanya )
Kim Jennie
Yeah, palsu lah. dia ganteng sih tapi hatinya busuk
Lalisa Park
Dia gak pernah bully aku, Jen
Kim Jennie
Memang, tapi dia meminta teman² nya untuk bully kamu
Kim Jennie
Sudah lah Lis, berhenti berharap dengan Jungkook, cintai cowok lain
Jungkook terus melangkah mendekati Lisa. Dan itu membuat jantung Lisa makin berdebar tidak keruan.
Lalisa Park
Jungkook.. ( menyapa dan tersenyum )
Jeon Jungkook
( melirik dingin dan terus berjalan menjauh )
Kim Jennie
See.. Dia tidak memperdulikan mu, Lis
Kim Jennie
Udah deh, menyerah aja kamu
Lalisa Park
( geleng² )
Aku pasti bisa mendapatkan dia Jen ( senyum )
Kim Jennie
Suka suka kamu deh ( berjalan meninggalkan Lisa )
Lalisa Park
Jennie tunggu!
Sudah dari SMP kelas 7 Lisa menyukai Jungkook. Jungkook adalah murid pindahan dari Busan. Dia pernah menolong Lisa sekali dan sejak itu Lisa jatuh cinta pada seorang Jeon Jungkook.
Hingga detik ini Lisa tak segan² mengungkapkan perasaannya pada Jungkook meski Jungkook tidak pernah menanggapinya dan berujung Lisa menjadi bahan bullyan Genk Jungkook.
Tak hanya Genk Jungkook yang membullynya para siswi yang merasa tercantik di YumYung pun ikut membully Lisa.
semua siswa keluar dari kelas mereka berhambur keluar dan pergi menuju ke kantin termasuk Lisa dan Jennie.
Kim Jennie
Lisa, hari ini kamu harus mentraktirku
Lalisa Park
Kamu mau di traktir apa?
Kim Jennie
corn dog dan susu banana ( senyum lebar )
Lalisa Park
Ah kamu ngingetin aku Jen, aku mau beli susu Banana juga buat Jungkook
Lalisa Park
dia suka banget minum itu
Kim Jennie
Lisa stop! Jangan beliin Jungkook, dia gak akan menerimanya Lis!
Lalisa Park
Gak apa, Lisa bakal coba terus Jennie, sampai Jungkook lihat Lisa
Kim Jennie
Aissh~ Terserah deh, aku capek ngasi tahu kamu!
Lalisa Park
( terkekeh ) Gak apa Jen, kalau sakit hati, aku juga kok yang sakit hati
Kim Jennie
Aku juga sakit hati Lisa! Aku sahabat kamu, kalau kamu sedih aku juga sedih, kamu bahagia aku juga bahagia
Lalisa Park
( terharu )
Jennie, aku bahagia kenal kamu
Kim Jennie
( memeluk pinggang Lisa )
Ceritakan semua pada ku Okei, apapun yang kamu alami, Lis
Kim Jennie
aku akan terus bersama mu apapun badai yang menerpa kita
Lalisa Park
puitis banget kamu Hahaha
Lisa dan Jennie berjalan masuk ke kantin. dan seperti biasa mereka akan di tatap sinis dengan murid² yang ada di kantin.
Tapi kedua gadis itu berusaha cuek, mereka terus berjalan menuju ke tempat penjual makanan.
tampak dari kejauhan Jungkook dan Genknya tengah duduk santai di bangku mereka.
Mereka juga melihat kedatangan Lisa dan Jennie.
Kim Tae Hyung
Duo cupu
( terkekeh )
Park Jimin
Lo jangan ngeledek gitu, ati² Gue doain Lo suka sama si Jennie
Kim Seok Jin
Kira² si Lisa bakal ke sini lagi gak? Kasih Jungkook susu banana?
Kim Tae Hyung
Gue juga idem sama Jimin!
Tzuyu
Jungkook ( senyum lebar )
Tzuyu gadis paling cantik dan the most wanted di sekolah itu. Semua siswa cowok tidak ada yang tidak menyukain Tzuyu.
Meski banyak cowok menyukainya, mata Tzuyu hanya tertuju pada Jungkook seorang.
Kim Seok Jin
Ratu nya dateng nih ( mencibir )
Park Jimin
Silakan duduk ibu ratu
Jimin menyingkir dan memberikan tempat duduknya di sebelah Jungkook
Tzuyu
Kook, kamu kok gak makan?
Jeon Jungkook
( hanya melirik, diam )
Tzuyu
Mau aku beliin susu banana? Roti?
Jeon Jungkook
Gue gak laper ❄️
Kim Seok Jin
eh Gue mau dong Tzu, susu cokelat ya
Tzuyu
( sinis )
Gue nawarin Jungkook bukan Lo!
Kim Seok Jin
Yeee! pilih² nih kalau mau nolong orang
Kim Seok Jin
Inget ya, kalau kita gak kasih restu, Lo gak bakal bisa sama Jungkook
Jeon Jungkook
Gue juga gak mau sama dia ❄️
Ucapan Jungkook langsung menembus sampai ke ulu hati Tzuyu yang paling dalam.
Tapi Tzuyu tidak mau mengambil hati ucapan itu. Dia pun mengajak ngobrol ketiga teman Jungkook. sampai...
Lalisa Park
Jungkook.. ( datang + senyum )
Jeon Jungkook
( melirik Lisa )
Lalisa Park
Lisa beliin susu Banana buat Jungkook
( menyodorkan kotak susu )
Kim Tae Hyung
Heh cupu! Lo sadar diri gak sih? orang jelek tuh jangan harap bisa sama cowok ganteng!
Park Jimin
Iya bener! Lo gak sebanding sama Jungkook!
Kim Seok Jin
Mending Lo pergi deh! daripada Gue minta buat para murid bully Lo!
Kim Tae Hyung
He em, husssh! pergi sono!
Lalisa Park
Lisa ngajak ngomong Jungkook bukan kalian ( menatap sinis )
Kim Seok Jin
Emang di jawab? lihat tuh, Jungkook aja diem dong! Hahaha
Lalisa Park
( menatap Jungkook )
Sedaritadi Jungkook menatap Lisa tapi dia buru² mengalihkan pandangannya saat Lisa menatapnya.
Lalisa Park
Lisa taruh di sini ya susu banananya ( meletakkan di atas meja )
Tzuyu
Lo cewek gak tahu malu ya Lis! udah di tolak masih aja muka tembok!
Lalisa Park
Selagi belum ada ucapan penolakan dari Jungkook, aku gak akan menyerah
Tzuyu
Cihhh..! Sok banget Lo!
Park Jimin
Pergi Lo dari sini!
Kim Tae Hyung
Iya, ngotor² in pemandangan!
Kim Jennie
heh! ( datang ) mulut Lo di jaga ya Kim Tae Hyung! Gak usah sok Lo!
Kim Jennie
Lisa, udah yuk kita pergi! Sakit hati Gue lo di giniin sama mereka!
Kim Jennie
( menarik Lisa pergi )
Lisa pun pergi bersama Jennie.
Kim Seok Jin
( melihat susu banana pemberian Lisa )
kook, gak Lo minum kan? Buat Gue ya?
Jeon Jungkook
( melirik tajam )
Jungkook mengambil kotak susu pemberian Lisa. Kemudian dia pergi meninggalkan bangku kantin.
Kim Tae Hyung
di buang sendiri kayanya sama Jungkook
Kim Seok Jin
ke Atap? Gue mau rokok nih
Kim Tae Hyung
Ngapain?! Lo sama Lia aja, gak usah ganggu kita!
Siang hari sepulang sekolah.
Lisa dan Jennie sedang berjalan menyusuri koridor sekolah menuju ke luar gedung.
Sampai sebuah panggilan menghentikan langkah mereka.
Lalisa Park
( menoleh )
hai Lia ( senyum )
Lia
Lis, ini.. ( menyodorkan sebuah kartu ) Nanti sore gue ngadain makan² di cafe, Lo dateng ya
Lalisa Park
Ka-- kamu ngundang aku?
Lia
( ngangguk ) napa? kaget ya? Gue mau berteman sama Lo Lis, jadinya Lo harus dateng ya
Kim Jennie
Gue gak di undang?
Lia
( diam dan hanya menatap sinis Jennie )
Lia
Oya Lis ada tema dress nya
Lia
Temanya pakai hoodie yang lucu², nanti semua pakai kok
Lalisa Park
Oh okei, nanti aku pinjam kakak aku ( senyum )
Lia
Sip jangan lupa dateng ya
Lia pun pergi meninggalkan Lisa dan Jennie.
Lalisa Park
( natap Jennie )
Kim Jennie
Kami bakal dateng?
Lalisa Park
Iya, pasti di sana ada Jungkook juga, aku mau dateng Jen
Kim Jennie
Gimana kalau kamu gak usah dateng?
Lalisa Park
Ih jangan Jen, mereka udah manggil aku
Lalisa Park
siapa tahu ini jadi kesempatan aku buat deket sama Jungkook ( senyum )
Kim Jennie
Terserah kamu deh
Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 5 sore yang artinya Lisa sudah harus berangkat ke restoran tempat Lia mengadakan acara.
Lisa turun dari kamarnya menuju ke ruang santai dimana Ibunya sedang duduk di sana.
Park Min Young
( mendongak ) Ya Tuhan Lisa, kamu kok pakai pakaian kaya gitu?
Lalisa Park
Hehehe. Iya eomma, Lia ngadain acara dan temannya pake pakaian gini
Park Min Young
Kamu di undang?
Lalisa Park
( angguk senang )
Lalisa Park
Anterin Lisa ya Ma
Lalisa Park
Iya dong masa tahun depan ( terkekeh )
Park Min Young
Hahaha. Oke oke, Eomma anter kamu sayang
Park Min Young
Gak sampai malam kan pulangnya?
Park Min Young
Oke, Eomma cuma takut Appa marah kalau kamu pulang malam
Lalisa Park
Gak eomma, gitu acara selesai Lisa langsung pulang
Park Min Young
Okei, yuk Eomma anter
Lisa sampai di restoran dimana acara Lia di adakan.
Dengan langkah senang gadis itu melangkah masuk ke dalam tanpa memikirkan apapun.
Park Jimin
Eh eh, siapa tuh yang pake baju badut?
Kim Seok Jin
Lia, lo ngundang badut ke pesta lo?
Lia
Eh iya, badutnya udah dateng buat pemeriah suasana ( tertawa )
Lisa berjalan mendekat. dia tidak hanya kaget tapi sangat kaget melihat teman² yang di undang Lia mengenakan pakaian formal, beda dengannya yang berpenampilan seperti badut.
Tzuyu
Hahaha. Hiburan banget lho ada badut di sini
Semuanya tertawa keras melihat penampilan Lisa.
Lalisa Park
kok yang lain kostumnya formal?
Lia
Oh sorry Lis, gue baru aja ngerubah tema acara gue, tapi gak apa, lo bagus kok pake ini
Tzuyu
iya bagus kaya badut. Hahaha
Jeon Jungkook
( menatap Lisa )
Lisa sangat malu saat ini. Rasanya dia ingin berlari keluar atau bersembunyi kemanapun itu.
Kim Tae Hyung
eh eh hibur kita dong
Park Jimin
iya bener² nari² gitu biar kita terhibur hahaha
Lalisa Park
( mermas kuat pakaiannya )
Lalisa Park
( senyum )
eumm.. Oke, Lisa bakal hibur kalian tapi Lisa ke kamar mandi dulu ya
Kim Seok Jin
oh silakan, pulang juga gak apa Lis hahaha
Lisa berjalan pergi ke kamar mandi.
Jeon Jungkook
( ingin beranjak )
Park Jimin
Mau kemana Bro? Kita minum yuk
Begitu sampai di kamar mandi Lisa langsung menangis sesenggukan. Dia benar² malu saat ini. Dia merasa lelah terus di permalukan oleh teman² nya. Padahal dia tidak pernah jahat dengan mereka.
Lalisa Park
Lisa capek Hikss...
seseorang keluar dari dalam WC.
someone
( mencuci tangannya di wastafel )
someone
( menoleh melihat Lisa )
someone
Nona, kamu baik² saja?
Lalisa Park
( mengusap air matanya )
Lalisa Park
eumm.. Aku baik² aja ( senyum )
Sesaat perempuan yang menanyai Lisa menatapnya beberapa saat setelah itu perempuan itu keluar dari kamar mandi.
Lalisa Park
( menghela nafas )
Lalisa Park
( menatap wajahnya dari tampilan kaca )
Lalisa Park
Gak ada yang mau lahir dengan penampilan seperti ini Hikss...
Lisa kembali keluar dari kamar mandi. dan dengan tegar dia mengikuti acara Lia dan menjadi penghibur di acara temannyan itu.
Sampai akhirnya acara pun selesai. Semua sudah pulang dan hanya tinggalah Lisa berdiri di pinggir trotoar menunggu jemputan dari Ibunya.
Seorang laki² dengan motor sportnya hendak mendatangi Lisa tapi seketika dia mengurungkan niatnya.
Lalisa Park
Iya nunggu di jemput Eomma
Chai Xu Kun
Aku anter aja ya, ini mau hujan lho, daritadi petir udah nyambar terus
Lalisa Park
( menggeleng )
aku takut Eomma bingung cari aku
Dan tiba² hujan turun dengan begitu derasnya.
Chai Xu Kun
Lis ,hujan deres ,ayo masuk ke mobil aku
Lisa langsung masuk terburu-buru ke mobil Xu Kun.
Lalisa Park
duh kalau Eomma cariin aku gimana?
Chai Xu Kun
Kamu hubungin Eomma kamu, bilang aku yang mengantar mu pulang
Lisa pun menghubungi Ibunya sembari Xu kun melajukan mobilnya.
Chai Xu Kun
Pakailah payungku Lis
Lalisa Park
Makasih Xu Kun, semoga Eomma masih di rumah
Chai Xu Kun
Iya, kamu hati² Lis ( senyum )
Lisa buru² keluar dari mobilnya dan berlari masuk ke Mansionnya.
Lisa membuka pintu mansionnya dan betapa terkejutnya gadis itu saat dia di sambut tatapan tajam sang Ayah.
Park Seo Joon
Kau pulang dengan siapa?!
Lalisa Park
A-- Appa? Li--lisa di Antar temen
Satu tamparan keras mendarat di pipi Lisa.
Park Seo Joon
Kau tahu ibu mu menjemput mu?!
Lalisa Park
hah? Lisa udah hubungin Eomma buat gak jemput Lisa, Appa
Park Seo Joon
Kau tahu di luar sana hujan deras dan Ibu mu melawanku hanya demi menjemput mu!
Park Seo Joon
Kalau sampai terjadi apa² dengan Istriku! Aku tidak akan memaafkan mu! Dasar anak sial!
BamBam
Appa Stop mengatai Lisa!
Park Seo Joon
dia memang anak pembawa sial kan! Karena dia lahir, saudara kembarnya meninggal! dan istriku kehilangan rahimnya! itu karena dia!
Lalisa Park
( tertunduk dan menangis )
Park Seo Joon
Pergi kau! Masuk kamar mu!
Tidak banyak bicara, Lisa menangis dan berlari masuk ke kamarnya.
Park Seo Joon
Biarkan dia!
Lisa menutup pintu kamarnya dengan kencang. Dia menangis sejadi² nya. dia sudah lelah, sangat lelah dengaj semuanya.
Lalisa Park
( berjalan mendekati meja belajarnya )
di saat seperti ini hanya satu sahabatnya.
Sebuah buku yang dia simpan di laci meja belajarnya.
Sambil menangis sesenggukan Lisa mengambil buku diarynya dan mencurahkan isi hatinya lewat tulisan.
Lalisa Park
//Lisa capek, seharusnya Lisa aja yang meninggal saat di lahirkan bukan Mario//
Lalisa Park
//Gak ada yang menginginkan Lisa, bahkan Jungkook pun benci sama Lisa//
Lisa sudah sangat letih. Akibat pembullyan yang terus dia alami, gadis itu mengalami axiety disorder parah dan harus minum obat.
Tapi dia berusaha terus tersenyum dan ceria.
Sampai akhirnya dia sudah di titik lelah.
Lalisa Park
( melihat fotonya dengan Jennie )
Lalisa Park
Jennie, maafin aku ya, aku udah capek
Lalisa Park
semoga kamu mendapat sahabat yang lebih baik dari aku
Lalisa Park
makasih udah mau jadi sahabat terbaikku Jen
Lisa menutup buku diarynya, mengembalikan ke laci meja belajarnya.
Setelahnya gadis itu mengambil obat yang biasa dia minum dan mengeluarkan semua isinya.
dan Lisa meminum semua obatnya.
Tak sampai lama obat pun bereaksi. Tubuh Lisa terasa sakit semua, jantungnya berdebar dan pandangannya mulai mengabur.
Lalisa Park
Eomma... ( lemas )
Sayup² terdengar dari luar suara Ibu dan Ayahnya sedang bertengkar.
Lalisa Park
Jangan bertengkar lagi ( terbata )
Tubuh Lisa kejang² sambil mulutnya mengeluarkan busa dan perlahan gadis itu menutup matanya.
Petir menyambar sangat hebat hingga memadamkan seluruh listrik di kota itu.
Hujan turun begitu deras seperti badai.
Park Min Young
( berlari masuk ke kamar Lisa )
Park Seo Joon
Min Young berhenti!
Park Min Young
( tidak perduli )
Dengan cepat Min Young membuka pintu kamarnya. Dia tahu jika mati lampu, Lisa akan ketakutan.
Tapi.. Saat membuka pintu kamar,
Park Min Young
LIIIISSSAAAAAA...! ( histeris )
klik tombol Like nya ya 😍🙏
Ep 𝟎𝟑
Seminggu telah berlalu sejak kejadian malam yang naas itu.
Berjalan lagi masuk lebih dalam. Di sebuah ruangan rumah sakit.
Berbaring seorang gadis dengan banyak alat² medis menempel di tubuhnya.
Siapa lagi gadis itu kalau bukan Lalisa Park.
Yeah, malam itu Lisa langsung di larikan ke rumah sakit oleh kedua orang tuanya.
Beruntung dengan cepat dia mendapatkan pertolongan pertama. Meskipun kondisinya saat ini koma.
Sudah seminggu Lisa koma dan berbaring di ruang ICU. kondisinya masih naik turun.
Min Young sang Ibu selalu setia menemani putri bungsunya.
Park Min Young
Sayang, sadarlah Nak, Eomma kangen kamu
( menggenggam tangan Lisa )
Setiap hari hanya perkataan itu yang di ucapkan Min Young, terus berharap agar putrinya cepat sadar.
Park Min Young
( diam dan terus menatap putrinya )
BamBam
Bam bawain Eomma bubur hangat, Eomma makan dulu ya
Park Min Young
( menggeleng )
Eomma belum lapar, Bam
BamBam
Jangan gitu Eomma, ini udah siang dan Eomma belum sarapan
BamBam
Please Eomma harus makan ya, jangan sampai sakit Eomma
Park Min Young
( menatap putra sulungnya )
Dengan sedikit paksaan BamBam, akhirnya Min Young mau memakan sarapan paginya.
BamBam
Eomma jangan khawatir, Bam yakin Lisa bakal cepet sadar
Park Min Young
( mengangguk )
BamBam berdiri di samping ranjang Lisa. Tangannya mengusap sayang kepala Lisa.
BamBam
//cepat sadar Lisa, Oppa merindukan mu//
BamBam
( mengecup kening Lisa lembut )
BamBam
( melihat kelopak mata Lisa yang bergerak pelan )
Park Min Young
Iya Bam, ada apa?
BamBam
Eomma, kelopak mata Lisa gerak, Eomma
Park Min Young
Hah? ( berdiri dan mendekat ) Mana? Mana Bam?
Dan Min Young pun melihat hal yang sama. Bahkan sekarang kelopak mata itu berusaha untuk terbuka perlahan.
Park Min Young
Bam, Lisa mulai sadar, Panggilkan dokter cepat!
BamBam
Oke Eomma! ( berlari keluar )
Park Min Young
Lisa... ( terharu )
Perlahan mata Lisa mulai terbuka sedikit demi sedikit.
Bola mata cokelat itu menatap lurus langit² rumah sakit, baru setelah itu bergerak pelan menatap Min Young.
Park Min Young
Lisa.. ( senyum ) Kamu sudah sadar sayang
Pintu ruangan terbuka dan masuklah dokter dan suster ke dalam.
Dokter langsung memeriksa kondisi Lisa.
Dokter
( senyum )
Nona Lisa sudah sadar sepenuhnya, hanya mungkin masih lemah
Dokter
Tapi kondisi Nona Lisa sudah sangat membaik
Park Min Young
( menghela nafas lega )
Selesai memeriksa kondisi Lisa, dokter dan suster pun pergi meninggalkan ruangan.
Park Min Young
Lisa.. ( menangis sambil menggenggam tangan Lisa ) Eomma senang akhirnya kamu sadar Sayang
Lisa menatap bingung Min Young juga BamBam.
Lalisa Park
//aku dimana? dan mereka siapa?//
Lalisa Park
//apa aku masih hidup? bukannya terakhir aku berada di kamar Sehun dan...//
Lalisa Park
Argghhh.. ( meringis sakit )
Park Min Young
Lisa sayang kamu kenapa Nak? Apa yang sakit?
Lalisa Park
//ahh kepalaku terasa gak nyaman//
Lalisa Park
//mereka siapa? Lisa siapa? Aku Yoona bukan Lisa, kenapa mereka memanggilku Lisa?//
Lisa ( Yoona ) mencoba untuk bangun tapi alat medis yang menempel di tubuhnya membuatnya kesusahan.
Park Min Young
Lisa kamu mau apa sayang? Kamu mau duduk, hem?
Lalisa Park
( mengangguk )
Park Min Young
BamBam, panggil dokter lagi untuk melepas alat² medis ini
BamBam
Oke, Eomma ( pergi lagi )
Park Min Young
Eomma seneng akhirnya kamu sudah sadar sayang
Park Min Young
Kamu jangan berbuat aneh² lagi ya, Eomma gak mau kehilangan kamu lagi
Lalisa Park
//suaraku?? Iya ini bukan suaraku, berarti..//
Yoona melihat tubuhnya dan dia cukup shock melihat tubuhnya yang kurus, berbeda dengan tubuh aslinya.
Tangannya meraih rambutnya dan dia makin shock melihat warna rambutnya bukan hitam tapi cokelat.
Park Min Young
Iya malam seminggu lalu kamu mencoba bunuh diri sayang
Park Min Young
Tolong jangan lakukan itu lagi ya
Park Min Young
( mengangguk )
Dokter kembali datang lalu melepas alat² medis yang menempel di tubuh Lisa.
Hari pun mulai menjelang malam. Min Young sedang pulang ke rumahnya sebentar dan Lisa di jaga oleh Oppanya, BamBam.
BamBam
Kamu diem banget, apa yang sedang kamu pikirkan, heum?
( mengusap kepala Lisa )
Lalisa Park
( tersentak kaget )
Akibat pemerkosaan yang dia alami. Yoona sedikit trauma jika bersentuhan dengan laki-laki.
BamBam
Kamu kenapa? Kamu kok kaget gitu Oppa pegang kepala kamu?
Lalisa Park
Ah.. Gak, Gak apa kok
( senyum tipis )
Lalisa Park
Eumm.. Aku mau ke toilet
BamBam
Mau ke toilet? Okei, ayo Oppa bantu kamu
BamBam pun membantu Lisa turun dari ranjang dan menuntun sampai di depan pintu kamar mandi.
BamBam
Kabarin Oppa jika kamu sudah selesai
Lalisa Park
( masuk ke dalam toilet )
Yoona berjalan menuju ke wastafel. Dia memberanikan diri melihat seperti apa sosok nya sekarang dan...
Lalisa Park
( memegang wajahnya )
Lalisa Park
Benar ini bukan aku, aku berada di tubuh gadis lain
Lalisa Park
Siapa dia? Badannya sangat kurus ( melihat tubuhnya )
Lalisa Park
Apa yang terjadi dengan ku?
Karena cukup lama di toilet, BamBam mengetik pintu kamar mandi karena khawatir.
BamBam
Lisa- yaa, kenapa kamu lama sekali? kamu baik² aja kan?
Lalisa Park
( berjalan mendekati pintu )
Lalisa Park
( membuka pintu )
Lalisa Park
Im okay Oppa ( senyum )
BamBam
Ah... syukurlah, Oppa khawatir kamu lama sekali di kamar mandi
Lalisa Park
( berjalan lagi ke tempat tidurnya )
Lalisa Park
Boleh aku tanya sesuatu, Oppa?
BamBam
Boleh, kamu mau bertanya apa?
Lalisa Park
Kenapa aku bisa di rumah sakit?
BamBam terdiam sesaat. Memori otaknya memutar jelas peristiwa malam itu. Dimana dia sampai bergetar ketika menggendong tubuh adiknya yang lemas dengan busa yang terus keluar dari mulut Lisa.
BamBam
Kamu mencoba bunuh diri malam itu Lisa
Lalisa Park
//Bunuh diri? Jadi pemilik tubuh ini mencoba bunuh diri//
Lalisa Park
//apa masalah hidupnya sampai dia mencoba bunuh diri?//
Lalisa Park
//sepertinya dia memiliki keluarga yang harmoni, Ibunya baik, kakaknya pun mencintainya//
Lalisa Park
//Tapi kenapa dia sampai bunuh diri??//
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!