NovelToon NovelToon

Papa Cool Jadi Bucin

Wisuda

Hari ini seharusnya hari yang paling membahagiakan untuk Nikita, tetapa kali ini kebahagiaan nya kurang sempurna karena hanya Rahel tantenya, yang menjadi pendampingnya saat dia Wisuda.

"selamat ya Niki, semoga setelah ini kami cepat dapat pekerjaan" Ucap Tante Rahel setelah melepas pelukan nya dan mejabat tangan Nikita.

"Amin... Makasih banyak tante, ini semua berkat tante. Silvia mana?" Tanya Nikita yang tidak melihat Silvia datang.

"Maafkan Silvia ya Nik, dia ada tidak bisa datang. Karena ada acara ulangtahun Baim Pacaranya"Jawab tante Rahel

"Ohh.. Ya udah gak apa-apa tan, Tante tunggu bentar di sini ya aku pamit sama teman-teman dan ada dosen yang harus ku temui sebentar" Pinta Nikita

"Ya sudah kamu selesai dulu semua urusan kamu, tante tunggu disana ya" Ucap tante Rahel menunjuk bundaran yang menjadi tempat duduk beberapa orangtua disana.

"Oke tante.. nanti aku susulin kesana ya" Jawab Nikita

Dua wanita beda usia itu bergegas ke tujuan masing-masing.

Dan setelah urusan selesai, Nikita dan tantenya pulang kerumah menggunakan Mobil peninggalan orangtua Nikita atau tepatnya mobil itu hasil dari ganti rugi orang yang menabrak orangtuanya, dan biaya kuliah Nikita selama ini juga tidak terlepas dari Orang tersebut.

*Sesampainya di rumah

"Tante.. aku langsung mandi ya, udah gerah banget nih" Kata Nikita bergegas menuju kamarnya

" Ya udah sana, kamu mau dimasakin apa?"Teriak tante Rahel karena Nikita sudah sampai di depan pintu kamarnya dan tante rahel menuju dapur

"Tante ga usah repot-repot nanti kita makan diluar aja ya, Nikita mau bongkar celengan dulu.. Hehehe" Jawab Nikita

"Ada-ada aja kamu Nik, sifat kamu persis seperti Bundamu, Rena.. Anakmu telah menyelesaikan pendidikan nya, Semoga kamu dan Thamrin bahagia meliatnya dari Surga" Ucap Tante Rahel dalam hati hingga meneteskan air mata

Sama dengan tantenya, di dalam kamar Nikita juga memeluk erat foto nya bersama Papa dan Bundanya ketika dia lulusan SMA 4Tahun lalu

"Pa.. Bunda.. sekarang Nikita sudah sarjana, semoga papa dan bunda bangga melihat Niki dan semoga setelah ini aku cepat mendapat pekerjaan sehingga aku bisa membalas kebaikan tante Rahel ya bun. Ini adalah salah satu hari bahagia Niki yang dulu sering papa bilang ingin mendampingi Niki kan pa..

harusnya aku bahagia banget pa.. bun.. jika saja kalian berdua masih disini" Sendu nikita sambil menatap foto yang dipeluk nya tadi.

"Papa juga pernah bilang akan mendampingi Niki jika Nikita mau menikah kan pa..

hiks.. hikss.. hiksss

Maaf kalau Niki nangis lagi ya bun, padahal beberapa hari yang lalu ketika bunda datang ke mimpiku, aku udah janji sama bunda kalau aku akan selalu kuat dan tidak akan lagi menangisi papa dan bunda" Lanjut Nikita masih mengusap-usap wajah papa dan bundanya di balik bingkai kaca yang usang

Setelah puas meluapkan isi hatinya Nikita beranjak menuju Kamar mandi untuk merilekskan suasana hatinya.

Beberapa menit kemudian Nikita keluar dari kamar dengan wajah yang fresh dan ceria.

"Tante ngapain?? kan udah aku bilang kita makan diluar aja, Niki mau traktir tante nih" sapa Nikita yang melihat bibik sedang memotong-motong wortel

"Tante cuma masakain Soup kesukaan kamu aja, kalau di traktir mah Tante ga bakalan nolak" jawab Tante dan menaik turunkan alisnya menatap Nikita

"Makasih tante, Silvia gimna??" Tanya Nikita setelah memeluk tantenya dari samping

Lamaran

"Beneran nih kamu mau traktir tante nik?? tanya tante rahel

"ishhh.. tante ga percaya sama niki?? Nikita balik bertanya

"Iya deh tante percaya, tapi tante udah masak juga lo ini.. nanti mubajir kan. mendingan uang kamu tabung lagi, Kamu kan belum punya penghasilan tetap sekarang" kata tante rahel

"Ya udah deh, kita makan masakan tante aja dulu. Tapi aku janji tan.. setelah ini aku akan langsung cari kerja dan kalau nanti aku udah kerja terus udah punya penghasilan, gaji pertama aku buat Tante tidak boleh nolak" ketus Nikita yang sebenarnya ingin sekali mentraktir Tante nya walau lun hanya sekedar makan malam di restoran sederhana

"Terserah kamu deh Nikita.. anak tante yang paling baik" jawab tante Rahel

"Eh iya.. tante belum jawab tadi, Silvia kok belum pulang tan??" tanya Nikita

"Tadi sih sebelum dia berangkat ke acaranya Baim terus tante ke acara wisuda kamu, udah Tante bilang jangan lama pulang supaya kita bisa makan malam bersama merayakan wisuda kamu" jelas tante rahel mulai menata piring di meja makan

"aku coba telpon ya tan" kata Nikita sembari menscrool layar ponselnya mencari kontak silvia setelah mendial nomorny terdengar suapa operator yang menyahut.

"Ga aktif tante" lapor Nikita

" Ya udah kita makan aja dulu, nanti silvia nyusul.. Mungkin juga dia udah makan disana atau acara nya belum selesai nik" jawab tante Rahel

" tante gak punya nomer nya Baim? atau teman silvia yang mungkin ada disana.. ini udah pukul 7 lebih 20 menit tan" sambung Nikita menunjukan jam nya yang memang sudah hampir setengah delapan malam

" Udah lah silvia udah gede juga, Tante udah percayakan dia menjaga dirinya sendiri. sama halnya dengan kamu Nik, sekarang kamu udah sarjana.. Ya Tante harap kamu bisa terus jaga diri sendiri, Kamu memang hanya anak dari adikku Nik tapi kamu itu udah tante anggap anak tante sendiri sama seperti silvia. Tante kasih kalian kebebasan tapi hangan sampai kepercayaan tante kalian salah gunakan ya" terang tante rahel yang sudah duduk di kursinya

"Ya Tante cantik.. makasih ya udah sayang sama nikita. kita makan yuk.." ajak Nikita

"Terus apa rencana kamu setelah ini nik" tanta tante Rahel

"Aku sih maunya langsung kerja kalo keterima tan, aku udah masukan lamaran kemarin ke perusahaan tempat aku magang kemarin. kebutulan ada lowongan kerja disana" jawab Nikita sambil menyendok nasi dan soup kesukaannya.

"Gercep juga kamu melamar ya.. Hahaha" canda tante rahel

"Kalo kerjaan sih iya tan.. tapi kalo aku sih nunggu dilamar aja.. hahaha" timpal Nikita

Keduanya saling tukar candaan sambil makan, Nikita memang hanya kepokan Rahel. Tapi Nikita jauh lebih pintar mengambil hati Rahel, itulah yang membuat Silvia iri kepada Nikita.

Silvia merasa kalau Nikita telah merebut Rahel darinya. Padahal perlakuan Rahel adil kepada dua gadis yang dia sayangi itu. Dan tidak mungkin Rahel melebihi sayangnya kepada Nikita dibandingkan dengan Silvia.

Jam sudah menujukan pukul 21.00 WIB, Silvia belum juga tiba di rumah, Rahel menunggunya di ruang tamu sampai tertidur. Karena setelah selesai makan tadi Nikita pamit ke kamar mempersiapkan beberapa berkas lamaran nya yang masih kurang.

Karena kecapekan Nikita juga Ketiduran.

Panggilan

Sinar mentari menembus celah kamar Nikita, Gadis berusia 22tahun itu menggeliat diatas tempat tidur nya untuk memulihkan kesadaran nya.

Nikita pun melirik jam dinding yang sudah menunjukan pukul 7.30wib. Merasa terlambat bangun dari biasanya, Nikita pun segera bergegas ke kamar mandi.

"Rumah kok sepi ya" Gumam Niki yang keluar dari kamar tidak mendapati siapa pun.

Lalu Nikita pergi ke Dapur, terlihat dapur belum di sentuh oleh tantenya hari ini. Nikita pun berniat untuk masak.

setengah jam kemudian tante rahel datang.

"Hay Nik.. lagi apa? sapa tante rahel yang langsung menuju dapur.

" Masak tan.. udah mau selesai kok, tante darimana?" tanya Nikita.

"Tante baru pulang dari rumah sakit, semalam skitar jam 1 tante di telpon orang rumah sakit. Silvia kecelakaan" Jelas tante rahel

"Tante kok ga ajak niki, terus gimana keadaan Silvia sekarang tan?" tanya Nikita cemas

"Udah baikan, tapi belum dizin dokter pulang. cuma kepalanya aja di jahit sedikit. tante mau mandi terus ambil keperluan silvia dulu ya nik" kata tante rahel

"iya tan.. nikita juga siap-siap mau ikut jenguk silvia nanti" jawab nikita

Tante Rahel pun beranjak ke kamar untuk mandi dan mengambil keperluan Silvia dan Nikita menyelesaikan masakan nya, setelah itu dia siap-siap untuk pergi ke rumah sakit.

"Nik.. kamu jadi ikut ke rumah sakit nya" panggil tante rahel.

"Iya tante, bentar udah siap kok" sahut nikita dari kamar

"tante tunggu di depan ya" kata tante rahel yang pergi ke depan rumah dan duduk di kursi yang ada di teras.

Nikita menghampiri tante rahel yang duduk melamun. Nikita curiga, pasti ada yang di sembunyikan tante rahel darinya.

"Pasti tante sedang ada masalah, kenapa tante ga cerita sama aku ya" guman Nikita dalam hati.

"Tante.. yuk kita berangkat" Kata nikita dari dalam rumah

sengaja nikita tadi mundur beberapa langkah, dan memangil tante rahel dari dalam agar.

"Eh.. nik udah? yuk kita naik mobil tante aja ya" Jawab tante yang sedikit kaget karena tersadar dari lamunanya.

Diperjalan juga tante tidak banyak bicara, Nikita juga hanya fokus mengemudikan mobil tante nya. setelah sampai di rumah sakit, Nikita dan tante rahel bergegas menuju ruangan silvia.

"Sil.. udah bangun. Maaf ya td Mama ga bangunin kamu, tadi mama pulang sebebtar" Sapa tante Rahel yang melihat Silvia sudah duduk bersandar diatas brankar.

"Gimana keadan kamu sil??" Tanya Nikita

"Gak apa-apa kok, Udah baikan juga" ketus Silvia.

Drttt.. Drrttt.. Drrrrtt

Ponsel Nikita bergetar, ternyata ada panggilan dari perusahaan tempatnya magang kemarin. Nikita pun pamit keluar mengangkat telpon.

"Liat tuh keponakan kebanggan Mama, cuma ssgitu aja nanya ke Silvia. Udah tau orang kecelakaan sampai di rawat di rumah sakit, masih nanya Gimana keadan kamu sil? Oceh silvia menirukan pertanyaan Nikita tadi.

Tante rahel hanya diam dan melirik sekilas ke arah silvia.

Beberapa menit kemudian Nikita kembali ke kamar rawat silvia.

" Tan.. aku harus pergi ada panggilan interview dari parusahan yang aku kirim lamaran kemarin. Sil.. maaf ya aku ga bisa jagain kamu hari ini, aku ada urusan mendadak nih" izin Nikita.

"Ya udah gak apa- apa Nik, kamu selesaikan aja dulu urusan kamu ya. Semoga lancar ya sayang" Kata Tante rahel..

Silvia hanya diam saja tidak merespon Nikita.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!