Crriingg... Criinngg... Criingg..
Bunyi suara jam weker milik Zahra tak henti-henti nya berbunyi untuk membangunkan Zahra yang masih setia bergulung di bawa selimut tebalnya.
Tangan kecil milik Zahra meraih benda yang tak henti-henti nya berbunyi, Zahra melihat jam masi menunjukan pukul 5 pagi tapi Zahra harus segera bangun untuk bersiap-siap karena Zahra ada kelas pagi. Zahra lalu melangkah kan kakinya menuju ke kamar mandi.
30 menit kemudian Zahra sudah selesai dengan mandinya, Zahra langsung bersiap-siap Zahra mengenakan ootd yang sangat simpel tapi keliatan wow, rok plisket warna hijau army di pandu dengan atasan blouse warna putih dan hijab pasmina warna hijau botol, membuat penampilan Zahra semakin keren.
Zahra bergegas menuruni anak tangga satu per satu langka kaki Zahra langsung berjalan menuju meja makan, Zahra melihat Bunda nya sedang membantu Bi Tuti menyiapkan sarapan untuk mereka.
"Pagi Bunda ku sayang" ucap Zahra langsung memeluk Bunda nya dari belakang
"Pagi sayang, kamu ngagetin Bunda dhe" ucap Bunda tetap menata sarapan.
"Eehheemm, jadi gitu ya Bunda gak mau di peluk sama Ayah semalam" ucap Ayah Zahra yang tiba-tiba datang
Bunda dan juga Zahra menatap pada Ayah yang sepertinya lagi merajuk, karena tidak dapat pelukan dari Bunda semalam
"Ih.... Ayah kenapa sih bahas nya itu terus dari tadi" ucap Bunda menatap Ayah dengan kesal karena suaminya itu terus membahas masalah semalam.
"Bunda kenapa gak mau di peluk sama Ayah" tanya Zahra kepo
"Itu sa....." ucapan Ayah terpotong karena Bunda langsung menengahi Ayah dan Zahra.
"Udah sayang lebih baik kamu sarapan nanti telat berangkat ke kampus" ucap Bunda pada putri nya.
"Iya-iya Bunda" ucap Zahra sambil memanyungkan bibir nya, dia kan pengen tau kenapa Ayah sama Bunda nya.
Zahra menyelesaikan sarapannya lalu pamit pada Ayah dan Bunda.
"Ayah, Bunda, Zahra berangkat dulu ya, soalnya ada kelas pagi" ucap Zahra sambil menyalami kedua tangan Ayah dan Bunda tidak lupa juga Zahra mencium kedua orang tuanya.
"Iya sayang kamu hati-hati ya nyetir mobil nya jangan ngebut-ngebut" ucap Ayah
"Oke siap" ucap Zahra dengan memberi hormat sambil tersenyum memperlihatkan deretan gigi putih miliknya.
"Assalamualaikum" ucap Zahra berlalu dari meja makan
"Waalayikumsalam sayang" jawab Bunda dan Ayah sama-sama.
Zahra mempunyai seorang kakak laki-laki yang bernama Muhamad Zaki yang saat ini sedang menyelesaikan pendidikan nya di Inggris.
Zahra mengendarai mobil nya dengan kecepatan sedang, Zahra bersyukur pagi ini jalan tidak terlalu macet jadi dia bisa sampai di kampus tepat waktu.
Mobil yang di kendarai oleh Zahra kini memasuki area parkiran kampus, bertepatan ada mobil sport berwarna putih juga ter parkir di samping mobil Zahra.
Tidak menunggu lama Zahra langsung keluar mobil setelah melihat jam yang melingkar di pergelangan tangan nya sudah menunjukan pukul 06:40, sedangkan kelas nya masuk pukul 07:00.
Zahra sempat melirik ke mobil yang baru saja terparkir di samping mobil nya, Zahra melihat sih pemilik mobil tersebut sedang berpelukan dengan seorang wanita meskipun kaca mobil itu tidak tembus pandang tapi Zahra bisa melihat apa yang mereka lakukan.
"Astagfirullah" ucap Zahra lalu berjalan meninggalkan tempat parkir. Mata nya baru saja melihat adegan live sepasang kekasih yang sedang bermesraan.
Setelah Zahra pergi, Iqbal melepaskan pelukan nya dari sang kekasih, Iqbal sempat melihat gadis yang berdiri di samping mobil nya tadi karena kaca mobil nya begitu jelas kalau di lihat dari dalam, di sela-sela Iqbal memeluk kekasih nya, Ia melihat gadis yang melihat ke dalam mobil nya, Iqbal yakin gadis itu melihat mereka.
Zahra tiba di kelas dan langsung di sambut oleh sahabat nya Tiara yang sudah datang lebih awal.
"Assalamualaikum" ucap Zahra memberi salam pada Tiara
"Waalayikumsalam" jawab Tiara tersenyum manis pada Zahra
Zahra duduk di kursi depan yang biasa ia duduki. Tak lama kemudian masuk seorang dosen dan mata kuliah di mulai.
3 jam kemudian....
Mata kuliah selesai, dosen sudah berlalu keluar tinggallah Zahra, Tiara dan teman-temannya yang lain.
"Zah, ke kantin yuk, aku lapar ni tadi pagi gak sempat sarapan dari rumah karena buru-buru" ucap Tiara mengajak Zahra.
"Boleh, ayo" jawab Zahra mengiyakan ajakan Tiara.
Zahra dan Tiara keluar dari kelas mereka berjalan menuju kantin, di sepanjang jalan Zahra selalu tersenyum pada orang yang sekedar menyapanya, banyak pria-pria yang menyapanya hanya untuk sekedar basah-basi.
"Zahra" terdengar suara seorang pria memanggil Zahra.
Zahra dan Tiara langsung menoleh ke asal suara itu, mereka berdua melihat seorang pria tampan dan tinggi tenga berdiri di belakang mereka sambil tersenyum manis.
"Kak Fadlan,,," ucap Zahra dan Tiara.
"Kalian mau ke mana " Fadlan Kakak tingkat mereka bertanya pada dua gadis yang ada di hadapan nya tapi pandangan nya fokus pada Zahra.
"Kita mau ke kantin Kak" Tiara yang menjawab dan Zahra hanya mengganggu kan kepala nya.
"Kalau gitu sekalian aja, aku juga mau ke kantin" ucap Fadlan
Zahra, Tiara dan Fadlan pergi ke kantin bersama sesekali mereka bertiga mengobrol tentang mata kuliah hari ini.
Tiba di kantin, Fadlan, Zahra dan Tiara langsung duduk di meja kosong yang suda di sediakan, Fadlan menarik kursi untuk Zahra, Zahra lalu menduduki kursi itu lalu senyum ke arah Fadlan.
Hal itu tak luput dari pandangan seorang pria yang duduk di meja yang tidak jauh dari meja mereka.
Iqbal yang saat ini sedang nongkrong bersama dua sahabat nya di kantin tidak sengaja mata nya melihat gadis berhijab yang ia liat di parkiran tadi pagi, Iqbal terus melihat ke arah Zahra, dia melihat Zahra tersenyum dengan ke dua teman nya hal itu tidak luput dari pandangan mata Iqbal.
Pandangan Zahra melihat ke samping dan tidak sengaja pandangan mereka bertemu cukup lama Zahra dan Iqbal saling pandang sampai Zahra yang memutuskan pandangan mereka terlebih dahulu.
Bukan nya itu cowok yang aku lihat di parkiran tadi pagi, ucap Zahra dalam hati.
"Zah, habis ini jalan yuk, kan uda gak ada kelas lagi" ucap Tiara memandang Zahra, tapi Zahra masi setia dalam lamunan nya.
"Zah, kamu dengar aku gak, ko mala bengong sih" tanya Tiara lagi dengan menyentuh legan sahabat nya.
"I,,iya aku ikut aja" ucap Zahra ter bata-bata.
Tidak jauh dari meja mereka Zahra melihat seorang gadis cantik dan **** berjalan mendekati meja yang sedang di duduki oleh tiga pria itu, Zahra tau gadis itu yang tadi pagi dia lihat di mobil milik pria itu.
"Sayang aku cariin ke mana-mana ternyata kamu di sini" kata cewek **** itu dan langsung bergelayut manja di legan Iqbal, cewek itu adalah Siska pacarnya Iqbal.
Pacarnya Iqbal bukan hanya Siska saja karena mempunyai wajah yang tampan dan kaya raya membuat para wanita berlomba-lomba ingin menjadi pacar nya.
🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Hai guys, selamat datang di karya pertamaku, dukung aku terus ya biar makin semagat...
JANGAN LUPA, LIKE, COMEN DAN VOTENYA YA..😊😘🙏
Iqbal, Siska dan ke dua sahabat Iqbal masi menikmati makanan mereka, sese kali Siska menyuapi Iqbal hal itu tak luput dari pandangan Zahra.
"Ya ela yang asik kan pacaran gak kasian apa sama yang jomblo " ucap Aldo salah satu sahabat Iqbal.
"Gak tau ni lo berdua dari tadi suap-suap pan mulu dhe" ucap Erik sahabat Iqbal
"Makanya sana cari pacar biar bisa di suap pin juga" ucap Iqbal sambil meledek ke dua sahabat nya.
Erik dan Aldo tak menanggapi ucapan Iqbal mereka berdua tau seperti apa kelakuan sahabatnya itu soal menggombali cewe-cewe.
"Sayang jalan-jalan yu" Siska memulai bermanja-manja pada Iqbal sesekali Siska memeluk Iqbal tampa tau malu.
"Iya sayang kita jalan-jalan" ucap Iqbal sambil mencubit pipi kanan Siska.
Di meja yang tak jauh dari Iqbal, Zahra mengajak Tiara segera pergi dari kantin tidak lupa Zahra berpamitan pada Fadlan.
"Kak, kita duluan yah masi ada urusan" ucap Zahra pada Fadlan.
"Iya kalian hati-hati ya" Fadlan berkata sangat lembut membuat hati Tiara berbunga-bunga.
Zahra dan Tiara pergi dari kantin keluar menuju parkiran mobil, hal itu tak luput dari pandangan Iqbal, ia memandang nya terus sampai punggung kecil Zahra tak kelihatan lagi.
Iqbal tidak menyadari kalau sedari tadi sahabat nya Erik terus melihatnya yang sering curi pandang ke arah Zahra.
Zahra dan Tiara tiba di depan mobil milik Zahra, tujuan utama mereka saat ini adalah Mall biasalah cewek-cewek.
30 Menit kemudian....
Zahra dan Tiara tiba di sebuah Mall yang ada di kota Bandung, saat ini ke dua gadis cantik itu suda memasuki area tempat Fashion Muslim.
"Ra, coba liat dhe gamisnya lucu banget ya" tanya Zahra pada Tiara
Tiara menoleh dan melihat gamis yang di pegang oleh Zahra.
"Bagus banget Zah, cocok di pakai ke acara formal" ucap Tiara tersenyum.
"Aku beli yang ini aja kalau gitu" ucap Zahra berjalan menuju kasir.
"Punya saya yang ini ya mbak" ucap Tiara memberikan 2 buah hijab pasmina.
Selesai melakukan pembayaran ke dua gadis itu pergi menuju tempat-tempat Tas Branded, Zahra dan Tiara melihat-lihat tas yang berjejeran rapi di dalam lemari kaca, jangan di tanya soal harga uda pasti puluhan juta.
Tak jauh dari mereka berdua terlihat sepasang kekasih sedang memili-mili tas juga, si cewek nya selalu menempel pada cowok nya.
"Mbak saya boleh liat yang itu gak" ucap Tiara pada karyawan toko
"Bisa mbak" jawab karyawan toko dengan ramah.
"Bagus gak Zah," Tiara bertanya pada Zahra dan sontak pertanyaan Tiara membuat cowok yang lagi menemani cewek nya menoleh ke arah suara itu, dan pada saat itu juga Zahra melihat ke arah sepasang kekasih itu, Zahra melihat Iqbal menatapnya tapi Zahra memili memalingkan wajah nya.
"Zha, bagus gak" Tiara bertanya lagi pada Zahra.
"Iya Ra bagus ko" Zahra menjawab nya sambil tersenyum, hal itu tak lepas dari pandangan Iqbal entah kenapa ia suka melihat senyum itu.
"Aku ambil ini dhe mbak" ucap Tiara langsung memberikan tasnya pada karyawan toko.
"Uda selesai kan Ra, kita langsung balik ya takutnya Bunda nyariin" ucap Zahra beralasan pada Tiara karena ia merasa risih di lihat terus oleh Iqbal.
"Kamu gak beli tas Zah" tanya Tiara pada Zahra.
"Gak mendingan uang nya aku tabung aja, Abang Zaki kan selalu bawain aku oleh-oleh tas ko dari Inggris" ucap Zahra memberi tau Tiara
"Ia deh ia, yang punya Abang baik" ucap Tiara sambil menyenggol legan Zahra, dan Zahra hanya tersenyum menangapi ocehan sahabatnya.
******
Zahra tiba di rumah jam 4 sore, Zahra langsung memarkirkan mobil nya, tak lupa ia mengambil tas belanjaannya lalu melangkah ke dalam.
"Assalamualaikum" ucap Zahra memberi salam
"Waalayikumsalam" jawab ke dua pria yang sedang duduk di sofa ruangan keluarga.
"Abang Zakiiiiii" Zahra berteriak berlari dan langsung memeluk abang nya, Zaki membalas pelukan adiknya yang manja itu.
"Abang kapan sampai, ko gak kasi tau Zahra sih" ucap Zahra sambil mengerucutkan bibirnya karena tak di beritahu oleh abang nya kalau mau dateng.
"Abang sampai Indonesia jam 10 tadi, pas nyampe rumah eh adik abang gak ada, kata bunda kamu ada kelas pagi" ucap abang memberi tau adiknya.
"Gak salim sama Ayah ni" ucap Ayah menyindir putri nya.
"Maaf Yah Zahra lupa" Zahra melepas pelukan dari Abang nya dan beralih mencium punggung tangan Ayah nya.
"Bunda mana Yah" Zahra bertanya pada Ayah nya.
"Bunda ada di dapur lagi bikin kue kesukaan Abang" ucap Abang Zaki
"Zahra ke dapur dulu Yah, Bang mau liat Bunda" Zahra berucap sambil berlalu dari ruangan keluarga.
"Bundaa" teriak Zahra langsung memeluk Bunda dari samping.
"Ya ampun sayang kamu ngagetin Bunda tau gak" ucap Bunda pada putri nya.
"Maaf Bunda" ucap Zahra sambil meyingir kuda
"Sana kamu mandi dulu, bentar lagi mau magrib loh" ucap Bunda pada putri nya.
"Oke bunda ku sayang" ucap Zahra mencium pipi Bunda nya lalu berlalu pergi ke kamar.
******
Iqbal saat ini sedang mengendarai mobil nya menuju apartemen milik Siska, ya dia mau mengantarkan Siska pulang setelah dari Mall tadi Iqbal langsung mengajak Siska balik.
"Sayang kamu kenapa si ko diam terus" ucap Siska bergelayut manja di legan Iqbal.
"Gak ada apa-apa ko" jawab Iqbal
Tak lama kemudian mobil memasuki area parkiran apartemen.
"Sayang makasih ya untuk hari ini" ucap Siska manja dan langsung nyosor mau nyium Iqbal, tapi Iqbal menolaknya dengan alasan ia sedang buru-buru.
"Kamu turun" ucap Iqbal
"Kamu yakin gak mampir ke apartemen aku dulu" ucap Siska menawari Iqbal mampir.
"Gak, aku sedang buru-buru" ucap Iqbal lagi
"Ya udah kamu hati-hati ya" ucap Siska mencium pipi kiri Iqbal.
Iqbal lalu menjalankan mobil nya menuju rumah keluarga Gunawan. Tiba di kediaman nya Iqbal langsung memikirkan mobilnya lalu bergegas masuk ke dalam, ia melihat Papi dan Mamy nya sedang menonton TV di ruangan keluarga.
"My, Pi" Iqbal memanggil ke dua orang tuanya lalu mendekat.
"Sayang kamu udah pulang" ucap Mamy pada putra tunggal nya.
Iqbal mendekati Mamy nya langsung memeluk nya..
"Anak Mamy kenapa heemm, ko jadi manja gini" ucap Mamy sambil mengelus kepala sang putra, Iqbal tak menjawab ia menikmati belaian Mamy nya.
"Kamu pergi mandi dulu habis itu kita makan malam sama-sama sayang" ucap Mamy dengan lembut pada putra nya.
Iqbal mengganggu kan kepala nya lalu berjalan menaiki anak tangga menuju kamar nya yang ada di lantai atas, tiba di kamar Iqbal langsung bergegas menuju kamar mandi.
🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Dukung aku terus ya guys biar makin semangat😊
Jangan lupa LIKE, COMEN dan VOTENYA ya😘🙏
Zahra tiba di kampus tepat pukul 9 pagi, Zahra berjalan menuju kelasnya, dari ke jauhhan Tiara memanggilnya Tiara berjalan cepat menyusul Zahra.
"Assalamualaikum Zah" ucap Tiara memberi salam.
"Waalayikumsalam" Zahra menjawab sambil tersenyum.
Zahra dan Tiara melangkah ke kelas mereka bersama, tiba di kelas mereka duduk di bangku masing-masing, salah satu teman mereka datang mendekat pada mereka.
"Zah, Ra, besok malam datang ya ke ulang tahun aku" ucap Silvia mengundang Zahra dan Tiara
"Iya nanti kita datang ko, makasih ya undangannya" ucap Zahra
"Benar ya aku tunggu lo" ucap Silvia
"Iya kita pasti datang ko" ucap Tiara
"Ya udah aku ngasih tau yang lain dulu ya" ucap Silvia pamit.
Zahra dan Tiara hanya mengganggu kan kepala mereka.
~
Iqbal dan ke dua sahabatnya kini sedang duduk di sebuah cafe dekat kampus mereka, ke tiga pria itu sedang menikmati Cappucino pesanan mereka.
"Lo serius pacaran sama Siska" Erik bertanya pada Iqbal.
"Gak lah, loh tau gue kan" ucap Iqbal santai
"Soal cewek yang pakai hijab kemarin gimana" Erik bertanya lagi dan sukses membuat Iqbal yang tadinya biasa saja menjadi menoleh ke arahnya.
"Gue cuma liatin dia aja ko, gak ada maksud" jawab Iqbal dengan menutupi ke gugup pan nya.
"Gue pikir loh naksir tuh cewek, habisnya gue liat loh curi-curi pandang terus ke dia" ucap Erik yang membuat Iqbal gelagapan karena ketahuan sahabatnya sedang memandang cewek lain.
"Gak lah, loh berdua tau gue kan, gak pernah percaya sama yang namanya Cinta" ucap Iqbal bersi keras padahal tampa ia sadari ia sudah mulai tertarik pada sosok Zahra.
Aldo hanya setia jadi pendengar ke dua sahabatnya yang sedang ngomongin wanita.
Dari ke jauhhan Zahra dan Tiara berjalan masuk ke dalam cafe, sesekali mereka berdua tertawa karena ngomongin hal yang lucu.
Zahra dan Tiara memili duduk di meja dekat jendela, pelayan datang lalu memberikan buku menu.
"Ra, kamu mau mesan apa" tanya Zahra
"Samain aja kaya punya kamu Zah" jawab Tiara
Zahra lalu memesan pesanan mereka pada seorang pelayan dan langsung di catat kemudian berlalu pergi.
"Zah kamu liat cowok itu dhe, dia ngeliatin ke arah sini terus" ucap Tiara memberi tau Zahra.
Zahra lalu mengikuti ara pandang Tiara dan melihat pria yang kemarin di kantin, Zahra memili untuk tidak melihat Iqbal.
"Kalau gak salah namanya Iqbal dhe mahasiswa tingkat akhir " ucap Tiara
Zahra memili diam, ia tak menanggapi omongan Tiara, tak lama kemudian pelayan datang mengantarkan pesanan mereka.
Iqbal tak henti-henti nya melihat Zahra, mulutnya berkat lain tidak sama dengan hatinya.
"Tuh cewek cantik juga" ucap Aldo melihat ke arah Zahra.
Iqbal melihat Aldo mendengus kesal, entah kenapa ia tidak suka Aldo mengatakan cewek berhijab itu cantik, padahal cewek itu bukan siapa-siapa nya dia.
Zahra dan Tiara menikmati makan siang mereka, hal itu tak luput dari pandangan Iqbal dan ke dua sahabatnya.
*******
Iqbal tiba di rumahnya pukul 7 malam, ia langsung pergi menuju ke kamar nya.
Tok...Tok...Tok...
Iqbal mendengar suara ketukan pintu, ia bangun lalu berjalan mendekati pintu lalu membukanya.
"Sayang kamu di tungguin Papi kamu tuh di bawa katanya ada yang mau di omongin" ucap Sesil pada putra nya.
"Iya My, Iqbal mandi dulu terus temuin Papi" jawab Iqbal
"Ya udah Mamy turun dulu ya" ucap Sesil sambil mengelus wajah putranya.
15 Menit kemudian...
Iqbal sudah selesai dengan mandinya, kini ia bersiap-siap akan menemui Papinya, ia juga penasaran apa yang mau di bilang Papi.
Iqbal menuruni anak tangga satu per satu, tiba di ruangan keluarga ia melihat Papi dan Mamy nya sedang mengobrol, ia berjalan mendekati ke dua orang tuannya duduk di sofa yang ada di depan ke dua orang tuanya.
Mario yang melihat putranya suda datang langsung memulai pembicaraannya.
"Nak perusahaan kita yang ada di Singapura lagi ada masalah, Papi dan Mamy kamu mungkin akan pergi ke sana besok pagi, kamu bisa mengantikan Papi di kantor selama Papi tidak ada" ucap Mario pada putranya.
"Bisa Pi, Iqbal akan menggantikan Papi selama Papi di Singapura" ucap Iqbal
"Makasih ya nak, hanya kamu yang bisa mengantikan Papi" ucap Mario
Tak lama kemudian Bi Ila datang memberi tau pada majikannya kalau makan malam sudah siap ke tiganya langsung pergi menuju ruangan makan.
******
Zahra, Abang, Ayah dan Bunda saat ini sedang bersantai di ruangan keluarga, Zahra yang saat ini bermanja-manja pada sang Bunda langsung di sindir oleh Abang nya.
"Udah gede masi aja manja-manja sama Bunda" ucap Zaki meledek adik nya.
"Suka-suka aku dong bang" ucap Zahra sambil menjulurkan lidah pada Abang nya.
"Kalian ini ya kalau ketemu gak pernah gak ribut " ucap Ayah melihat tingkah ke dua anak nya.
"Abang gimana kuliah kamu, kapan wisuda" ayah bertanya pada putranya.
"Tahun ini Zaki wisuda ko Yah, tinggal nunggu selesain sidang Skripsi aja" jawab Zaki.
"Selesai wisuda kamu gantikan Ayah pimpin perusahaan" ucap Ayah
"Siap Yah" jawab Zaki
Tiba-tiba ponsel milik Adrian berbunyi dan si penelpon adalah sahabatnya Mario, Adrian langsung mengangkatnya.
"Assalamualaikum, Mar ada apa kau menelpon ku malam-malam" ucap Adrian Ayah Zahra
"Waalayikumsalam, Maaf mengganggu waktumu sebentar, besok pagi aku haru berangkat ke Singapura perusahaan ku yang ada di sana sedang bermasalah, tapi aku suda minta anak ku buat gantiin aku di rapat besok siang" ucap Mario dari seberang telpon.
"Iya tidak apa-apa semoga masalahnya cepat selesai ya" ucap Adrian prihatin
"Iya makasih ya, Rian" ucap Mario
"Sama-sama" ucap Adrian lalu sambungan telpon terputus.
"Siapa yah" tanya Zahra kepo
"Om Mario teman Ayah, katanya besok dia dan istrinya akan berangkat ke Singapura jadi dia meminta anak nya untuk menggantikan nya di rapat besok" ucap Ayah panjang lebar ia tau putrinya itu sangat kepo.
"Mario teman Ayah waktu SMA itu ya Yah" tanya Bunda
"Iya Bun, Mario nikah sama Sesil lo Bun, Bunda ingat Sesil kan sekarang mereka mempunyai seorang putra" kata Ayah
Zahra yang suda menguap dari tadi ijin pamit ke kamarnya, Zahra menaiki anak tangga satu per satu tiba di kamar Zahra langsung membaringkan tubuhnya di kasur empuk miliknya, lama berguling ke sana kemari tapi matanya tidak bisa di pejamkan, Zahra lalu memutuskan untuk menonton darma korea kesukaannya, ia mengambil laptop miliknya lalu melihat-lihat koleksi-koleksi filem korea favoritnya, ketemu filem kesukaannya Zahra mulai menonton.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!